Matematika I
(Fungsi)
01
Fakultas Teknik Teknik Sipil MK90016 Reza Ferial Ashadi, ST, MT
Abstract Kompetensi
Teknik sipil sebagai ilmu rekayasa Diharapkan setelah membaca modul ini
membutuhkan pemahaman mengenai Mahasiswa mampu:
apa itu kalkulus. Untuk mempelajari 1. Mengerti mengenai Sistem Bilangan
kalkulus kita harus mengerti mengenai Riil, Bilangan Asli, Bilangan Bulat,
sistem bilangan dan fungsi matematika Bilangan Rasional.
sebagai dasar dari kalkulus. Dalam 2. Mengerti mengenai konsep fungsi
modul ini mahasiswa akan mempelajari 3. Mengerti tentang operasi-operasi
tentang dasar dari kalkulus yaitu fungsi
sistem bilangan rill dan fungsi 4. Mengerti tentang fungsi komposisi
matematika, diantaranya operasi pada dan fungsi invers
fungsi, fungsi komposisi, dan fungsi 5. Mengerti tentang berbagai macam
invers serta berbagai macam fungsi fungsi dan grafiknya
dan grafiknya.
Pembahasan
1. SISTEM BILANGAN RIIL
1, 2, 3, 4, 5, 6, ....
Dengan bilangan ini kita dapat menghitung. Jika kita gandengkan dengan negatifnya dan
nol, kita peroleh bilangan-bilangan
bilangan bulat,
bulat
Bilangan-bilangan
bilangan yang dapat dituliskan dalam bentuk m/n,, dimana m dan n adalah
bilangan-bilangan
bilangan bulat dengan n≠0, disebut bilangan-bilangan
bilangan rasional
3 7 21 19 16 17
, , , , ,
4 8 5 2 2 2
Dengan dua bilangan riil x dan y,, kita dapat menambahkan atau mengalikan keduanya untuk
memperoleh dua bilangan riil baru x+y dan x.y (biasanya cukup dituliskan xy). Penambahan
dan perkalian mempunyai sifat-sifat
sifat yang telah dikenal berikut.
Sifat-sifat Medan
1. Hukum Komutatif.. x + y = y + x dan xy = yx
2. Hukum Asosiatif. x + (y + z) = (x + y) + z dan x(yz) = (xy)z
3. Hukum Distribusi. x(y + z) = xy + xz
4. Elemen-elemen Identitas.. Terdapat dua bilangan riil yang berlainan 0 dan 1 yang memenuhi x + 0 = x
dan x . 1 = x
5. Balikan(Invers). Setiap bilangan x mempunyai balikan aditif (disebut juga sebuah negatif), -x, yang
memenuhi x + (-x) x) = 0. Juga, setiap bilangan x kecuali 0 mempunyai balikan perkalian (disebut juga
kebalikan) x-1, yang memenuhi x . x-1 = 1
x – y = x + (-y)
dan
= .
2. KONSEP
ONSEP FUNGSI
Definisi
Sebuah fungsi f adalah suatu aturan padanan yang menghubungkan tiap obyek x
dalam satu himpunan, yang disebut daerah asal,, dengan sebuah nilai unik f(x) dari
himpunan kedua. Himpunan nilai yang diperoleh secara demikian disebut daerah nilai
fungsi tersebut.
X Y
f
1 5
2
6
3
4 7
Setiap elemen dalam X berhubungan dengan tepat satu buah elemen dalam Y.
g
1 5
2 6
3 7
4 8
Elemen 1 dalam X berhubungan dengan dua buah elemen dalam Y yaitu 5 dan 6.
Untuk memberi nama fungsi dipakai sebuah huruf tunggal seperti f (atau g atau F). Maka
f(x), yang di baca “f dari x”” atau “f
“ pada x”,
”, menunjukkan nilai yang diberikan oleh f kepada x.
f(2) = 23 – 4 = 4 f(a) = a3 – 4
Aturan padanan merupakan pusat dari suatu fungsi, tetapi sebuah fungsi belum secara
lengkap di tentukan sampai daerah asalnya diberikan.
f(x)
x
F(x) = x2 + 1
-1 1
0 2
1
2 5
3 10
Bilamana untuk sebuah fungsi daerah asalnya tidak dirinci, kita selalu menganggap bahwa
daerah asalnya adalah himpunan bilangan riil yang tebesar sehingga aturan fungsi ada
maknanya dan memberikan nilai bilangan
bilang riil. Ini disebut daerah asal alamiah.
alamiah
CONTOH :
(a) () = ()
Bilamana aturan untuk suatu fungsi diberikan oleh sebuah persamaan berbentuk y = f(x)
(misalnya, y = x3 + 3x – 6) , x seringkali disebut peubah bebas dan y peubah tak bebas.
bebas
Sebarang elemen dari daerah asal boleh dipilih sebagai nilai dari peubah bebas x, tetapi
pilihan itu secara tuntas menentukan nilai padanan dari peubah tak bebas.
beba Jadi, nilai y
tergantung dari pilihan nilai x.
Fungsi bukanlah bilangan. Tetapi seperti halnya dua bilangan a dan b dapat ditambahkan
untuk menghasilkan sebuah bilangan baru a+b, demikian juga dua fungsi f dan g dapat
ditambahkan untuk menghasilkan sebuah fungsi baru f+g. Ini baru salah satu dari beberapa
jenis operasi pada fungsi yang lainnya.
n suku
Contoh :
f(x) = , ( ) = √
"
Kita dapat membuat sebuah fungsi baru f + g dengan cara memberikan pada x nilai +
"
√ , yakni,
3
(( + )() = () + () = + √
2
Daerah asal
f+g
Contoh :
( (() √ + 1
'
% & ()) = =
) )() √9 " [-1, 3)
* /
( * () = +((),
),* = - √ + 1. = ( + 1)'
'
[-1, ∞)
FUNGSI KOMPOSISI
f(X)
g(f(X))
Jika f bekerja pada x untuk menghasilkan f(x) dan kemudian g bekerja pada f(x) untuk
menghasilkan g(f(x)),, dikatakan bahwa kita telah menyusun g dengan f. Fungsi yang
dihasilkan, disebut komposit g dengan f, dinyatakan g ◦ f.
(g ◦ f)(x) = g(f(x))
g(X)
f(g(X))
Jika g bekerja pada x untuk menghasilkan g(x) dan kemudian f bekerja pada g(x) untuk
menghasilkan f(g(x)),, dikatakan bahwa kita telah menyusun f dengan g. Fungsi yang
dihasilkan, disebut komposit f dengan g, dinyatakan f ◦ g.
(f ◦ g)(x) = f(g(x))
()
( ) = ( ) = √
"
(g ◦ f)(x) = g(f(x)) = g3 "
4=5
"
√
(f ◦ g)(x) = f(g(x)) = -√. = "
Segera kita perhatikan satu hal : Susunan (komposisi) fungsi tidak komutatif ; g ◦ f dan f ◦ g
umumnya berlainan.
6
CONTOH 2. Andaikan () = dan () = √3
7 8
Pertama, cari (f ◦ g)(12) ; kemudian cari (f ◦ g)(x) dan berikan daerah asalnya.
Penyelesaian :
6(6) 6 6 :
(f ◦ g)(12) = f(g(12)) = f(√36)) = f(6) = = = =
(6)7 8 68 "9
Daerah asal f ◦ g adalah [0,3) ∪ (3, ∞) . (Ingat kembali bahwa ∪ menyatakan operasi
gabungan pada himpunan). Perhatikan bahwa 3 dikecualikan dari daerah asal untuk
menghindari pembagian oleh 0.
Jika fungsi f memetakan setiap x∈Df ke y∈Rf maka balikan dari fungsi f mengembalikan
unsur y tersebut ke unsur x semula.
semula
= ()
maka
=>=?=@ (
maka :
a x
f-1(x) = b
b y
f-1(y) = a
c z f-1(z) = c
A f B
A B
f-1
Untuk menentukan rumus fungsi invers dari fungsi f dapat dilakukan langkah-langkah
langkah :
• Memisalkan f(x) = y
• Menyatakan x dalam y
• Menentukan rumus dari f-1(x) dengan mengingat f-1(y) = x dan mengganti variabel y
dengan x
ABC!DE=C FCGBHI >=HJ
L"
Jawab :
K K "
, ,
KL" KL"
2 1
1
5. FUNGSI TRIGONOMETRI
miring (mrg)
hadapan (hdp)
θ
dekatan (dkt)
@>Q
sin P
RH
>E!
cos P
RH
@>Q
tan P
>E!
sin !
tan ! cos !
cos ! cot !
sin !
1 1
sec ! csc !
cos ! sin !
Sudut biasanya diukur dalam derajat atau dalam radian. Sudut yang berpadanan terhadap
satu putaran putaran penuh berukuran 3600, atau 2π radian. Demikian pula, sudut lurus
berukuran 1800 atau π radian.
atau,
10 X 0.0174533 radian
atau
1 radian X 57.295780
FUNGSI GENAP
FUNGSI GANJIL
Grafik fungsi konstan y = f(x) dengan f(x) = C adalah garis lurus yang sejajar sumbu-X
sumbu untuk
c ≠ 0 dan berimpit dengan sumbu
sumbu-X jika c = 0.
Contoh :
Fungsi f : x → 3
y
x
-2 0 5
FUNGSI IDENTITAS
y = f(x) = x
f(2) = 2
2
f(1)) = 1
1
f(0) = 0
x
0 1 2
y
y = f(x) = 2x + 1
f(2) = 5
5
4
f(1)) = 3
3
1 f( = 1
f(0)
x
0 1 2
y = f(x) = x2
f(-2)) = 4 4
f(2)) = 4
f(-1) = 1 1 f(1) = 1
x
-2 -1 0 1 2
f(0) = 1
2. Djohan, Warsoma, Drs, Msi dan Budhi, Wono Setya, Dr. 2007. e-paper.
e paper. Diktat
Kalkulus I. Departemen Matematika, Fakultas MIPA, ITB, Bandung.
http://personal.fmipa.itb.ac.id/hguna
http://personal.fmipa.itb.ac.id/hgunawan/my-courses/files/2009/08
4. Nicholas, Jacky. et al. 1997. e-paper. Function and Their Graphs.. Mathematics
Learning Centre. University of Sydney.
http://sydney.edu.au/stuserv/documents/maths_learning_centre