Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENDIDIKAN

MATEMATIKA “GRAFIK FUNGSI”

Disusun Oleh :

Nama : muchamad nur amin

NIM : 41120110004

Dosen Pengampu :

Reza Ferial Ashadi, ST,MT

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK
SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA 2020

Page |1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha kuasa, karena berkat
karunianyalah saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisi
mengenai fungsi dan grafik. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada
dosen mata kuliah yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
menyusun makalah ini.
Saya sadar makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat saya harapkan, untuk kesempurnaan
penyusunan makalah selanjutnya.

Jakarta, 12 Oktober 2020

Muchamad nuramin

Penyusun

Page |2
KATA PENGANTAR ....................................................................................................2
DAFTAR ISI ................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 4

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 4

1.3 Tujuan .................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................5

2.1 Pengertian Grafik Fungsi dan penyajianya ........................................................... 5

2.1.1. Jenis jenis fungsi, dan contohnya ................................................................ 5-14

2.2 Definisi dari fungsi onto satu-satu...................................................................... 14

2.3 fungsi dari fungsi korespondensi satu-satu ......................................................... 14

2.3.1. sifat-sifat fungsi..........................................................................................14-15

2.3.2. fungsi komposisii.......................................................................................15-16

2.3.3. apa syarat suatu relasi merupakan fungsi........................................................17

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 18

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 18

Page |3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Apabila suatu besaran y memiliki nilai yang tergantung dari nilai besaran lain x,
maka dikatakan bahwa besaran y tersebut merupakan fungsi besaran x. Contoh: panjang
batang logam merupakan fungsi temperatur.
Secara umum suatu fungsi dituliskan sebagai sebuah persamaan y = f (x)
Perhatikan bahwa penulisan y = f (x) bukanlah berarti y sama dengan f kali x,
melainkan untuk menyatakan bahwa y merupakan fungsi dari x yang tidak lain adalah
sebuah aturan atau sebuah ketentuan berapakah y akan memiliki nilai jika kepada x
kita berikan suatu nilai. y dan x adalah peubah (variable) yang dibedakan menjadi
peubah-takbebas (y) dan peubah- bebas (x). Peubah-bebas x adalah simbol dari suatu
besaran yang bisa memiliki nilai sembarang dari suatu set bilangan. Sementara
peubah-tak-bebas y memiliki nilai yang tergantung dari nilai yang dimiliki x.
Dilihat dari nilai yang dimiliki oleh ruas kiri dan ruas kanan, (1.1) adalah sebuah
persamaan. Namun kedua ruas itu memiliki peran yang berbeda. Kita ambil contoh
dalam relasi fisis 1( ) LT = L0 + λT dengan LT adalah panjang sebatang logam pada
temperatur T, L0 adalah panjang pada temperatur nol, T temperatur dan λ adalah
koefisien muai panjang. Panjang batang tergantung dari temperatur; makin tinggi
temperatur makin panjang batang logam. Namun sebaliknya, makin panjang batang
logam tidak selalu berarti temperaturnya makin tinggi. Jika logam tersebut mengalami
beban tarikan misalnya, ia akan bertambah panjang namun tidak bertambah
temperaturnya. Walaupun nilai x di ruas kanan (1.1) bisa berubah secara bebas,
sementara ruas kiri tergantung dari ruas kanan, namun nilai x tetap harus ditenttukan
sebatas mana ia boleh bervariasi.

1.2. Rumusan Masalah

Dalam pembuatan makalah ini saya mengangkat beberapa rumusan masalah diantaranya:
1. Pengertian grafik fungsi dan penyajianya
2. Jenis-jenis fungsi,dan contohnya
3. definisi dari Fungsi onto satu satu
4. Fungsi korespondensi satu satu
5. Sifat-sifat fungsiKomposisi fungsi
6. Grafik Fungsi Dalam Sistem Kordinat Kutub

1.3. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah tugas dari perkuliahan mengenai fungsi dan
grafik

Page |4
Disertai dengan jenis-jenis fungsi dan hal-hal yang berkaitan dengan fungsi dan
grafik

BAB II
PEMBAHASN

2.1. Pengertian Fungsi dan Grafik

Diberikan fungsi f. Himpunan (x, y): y f (x), x Df disebut grafik fungsi f.


Fungsi dalam matematika adalah suatu relasi yang menghubungkan setiap anggota x dalam
suatu himpunan yang disebut daerah asal (Domain) dengan suatu nilai tunggal f(x) dari
suatu himpunan kedua yang disebut daerah kawan (Kodomain). Himpunan nilai yang
diperoleh dari relasi tersebut disebut daerah hasil ( Range).
Pada fungsi, terdapat beberapa istilah penting, di antaranya:
*Domain yaitu daerah asal fungsi f dilambangkan dengan Df.
* Kodomain yaitu daerah kawan fungsi f dilambangkan dengan Kf.
* Range yaitu daerah hasil yang merupakan himpunan bagian dari
kodomain. Range fungsi fdilambangkan dengan Rf

Penyajian fungsi
Karena fungsi merupakan bentuk dari relasi, maka cara menyajikannya sama saja dengan
cara penyajian relasi. Fungsi dapat disajikan dalam bentuk diagram panah, diagram
kartesius, dan juga himpunan pasangan berurut

2.1.1 JENIS-JENIS FUNGSI

 Fungsi konstan: f (x) = c .

Page |5
Grafik fungsi ini berupa garis lurus sejajar sumbu X.

1.Fungsi linear: f(x)= mx + n

Grafik fungsi ini berupa garis lurus dengan gradien m dan melalui titik (0,n).

2.Fungsi kuadrat: f x ax bx c, a 0.

Grafik fungsi kuadrat berupa parabola. Diskriminan: D b = - 4ac . Secara umum,


grafik fungsi kuadrat ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Page |6
Perhatikan pula gambar berikut ini.

Page |7
3.Fungsi kubik:

4.Fungsi Pecah

Fungsi f(x) yang dapat dinyatakan sebagai hasil bagi dua fungsi suku banyak.

Page |8
disebut fungsi pecah. Grafik beberapa fungsi pecah sederhana, seperti:

diperlihatkan dalam gambar berikut.

Fungsi Irasional

Beberapa contoh fungsi irasional beserta grafiknya diperlihatkan pada gambar berikut ini.

Fungsi Transenden

Fungsi transenden meliputi: Fungsi Trigonometri, Fungsi Siklometri, Fungsi Eksponen,


dan Fungsi Logaritma.

 Fungsi trigonometri

Ditinjau titik sebarang P(x,y) pada bidang koordinat seperti terlihat dalam gambar berikut
ini.

Page |9
Apabila r menyatakan jarak titik P ke O dan menyatakan besar sudut antara OP
dengan sumbu X (arah berlawanan dengan jarum jam), maka berturut-turut
didefinisikan sebagai berikut:

Dari definisi mudah ditunjukkan hubungan-hubungan berikut:

dan:

Berbeda halnya dengan geometri yang biasanya besar sudut diukur dalam derajat, maka
dalam kalkulus besar sudut dinyatakan dalam radian. Besar sudut satu radian sama dengan
besar sudut pusat juring lingkaran OPQ yang panjang busurnya sama dengan jari-jari
lingkaran

Oleh karena itu,

P a g e | 10
Selanjutnya, dapat dibentuk fungsi-fungsi trigonometri. Beberapa grafik fungsi
trigonometri dapat digambarkan sebagai berikut (lihat Gambar 2.2.10 dan Gambar

2.2.11):

Untuk – x 2 , grafik y = sin x dan y = cos x berpotongan di x = /4 dan x =


5 /4.

 Fungsi Siklometri

Untuk domain tertentu invers fungsi trigonometri juga merupakan fungsi. Invers
fungsi trigonometri dikenal dengan nama fungsi siklometri. Invers fungsi sinus
ditulis dengan sin 1 atau arcsin dan didefinisikan sebagai berikut :

Demikian pula untuk invers fungsi trigonometri yang lain.

P a g e | 11
Selanjutnya, grafik fungsi siklometri dapat dilihat pada Gambar 2.2.12 di bawah ini.

P a g e | 12
 Fungsi Eksponensial
Untuk a 0, a 1 , fungsi f dengan rumus:
f(x) = a x
disebut fungsi eksponensial. Grafik fungsi eksponensial diperlihatkan pada gambar

berikut:
 Fungsi Logaritma
Untuk a 0, a 1, a y y log x x a . Sebagai contoh:

Selanjutnya, fungsi f dengan rumus:


fxxa() log x
disebut fungsi logaritma. Dalam hal ini Df x R:x 0 . Grafik fungsi

P a g e | 13
logaritma diperlihatkan pada gambar dibawah.

2.2 Definisi dari fungsi onto satu-satu

Fungsi Satu-Satu (Injektif) Misalkan f merupakan fungsi dari A ke B maka f disebut


Fungsi Satu-Satu

jika setiap unsur di B (kodomain) terdapat secara tunggal unsur dalam A (domain), artinya
tidak ada dua elemen atau lebih di A yang dipetakan ke elemen yang sama di B. Fungsi f:
A → B disebut fungsi kepada, fungsi onto atau fungsi surjektif jika dan hanya jika untuk
sembarang b dalam kodomain B terdapat paling tidak satu a dalam domain A
sehingga berlaku f(a) = b. Dengan kata lain, suatu kodomain fungsi surjektif sama dengan
kisarannya (range)

2.3 dari fungsi korespondensi satu-satu


fungsi Korespondensi satu-satu dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi
atau fungsi yang memasangkan setiap anggota A pada tepat satu anggota B dan
(sebaliknya) memasangkan setiap anngota B pada tepat setiap anggota

2.3.1 sifat- sifat fungsi

Fungsi injektif

fungsi : A → B disebut fungsi satu-satu atau fungsi injektif jika dan hanya jika untuk
sembarang a1 dan a2 ∈ A {\displaystyle \in A} dengan a1 tidak sama dengan a2 berlaku
f(a1) tidak sama dengan f(a2). Dengan kata lain, bila a1 = a2 maka f(a1) sama dengan
f(a2).

Contoh:A = {1, 2, 3}
B = {a, b, c}
F: A => B {(1,a), (2,a), (3,b)}
P a g e | 14
Fungsi surjektif / Fungsi onto

Fungsi f: A → B disebut fungsi kepada, fungsi onto atau fungsi surjektif jika dan hanya
jika untuk sembarang b dalam kodomain B terdapat paling tidak satu a dalam domain A
sehingga berlaku f(a) = b. Dengan kata lain, suatu kodomain fungsi surjektif sama dengan
kisarannya (range).

Contoh:A = {1, 2, 3}
B = {a, b}
F: A => B {(1,a), (2,a), (3,b)}

Fungsi bijektif

Fungsi bijektif

Fungsi f: A → B disebut fungsi korespondensi satu-satu, fungsi into, fungsi bijektif jika
dan hanya jika untuk sebarang b dalam kodomain B terdapat tepat satu a dalam domain A
sehingga f(a) = b, dan tidak ada anggota A yang tidak terpetakan dalam B. Dengan kata
lain, fungsi bijektif adalah sekaligus injektif dan surjektif.

Contoh:A = {1, 2, 3}
B = {a, b, c}
F: A => B {(1,a), (2,b), (3,c)}

2.3.2 fungsi komposisi

adalah penggabungan sebuah operasi dua jenis fungsi f(x) dan g(x) sehingga dapat
menghasilkan sebuah fungsi baru, ambang dari operasi fungsi komposisi adalah dengan
“o” kemudian dapat dibaca komposisi ataupun bundaran. Fungsi baru inilah yang dapat
terbentuk dari f(x) dan g(x) yaitu:

1. (f o g)(x) yang artinya g dimasukkan ke f


2. (g o f)(x) yang artinya f dimasukkan ke g

Dalam fungsi komposisi juga dikenal dengan istilah fungsi tunggal

Fungsi tunggal merupakan fungsi yang bisa dilambangkan dengan huruf “f o g” atau bisa
dibaca “f bundaran g”. Fungsi “f o g” adalah fungsi g yang dikerjakan terlebih dahulu
kemudian dilanjutkan dengan f.

Sedangkan, untuk fungsi “g o f” dibaca fungsi g bundaran f. Sehingga, “g o f” adalah


fungsi dengan f dikerjakan terlebih dahulu daripada g.

Kemudian Fungsi (f o g) (x) = f (g (x)) → fungsi g (x) dikomposisikan sebagai fungsi f (x)

Supaya dapat memahami fungsi ini, perhatikan gambar dibawah ini :


P a g e | 15
Dari skema rumus di atas, definisi yang telah kita dapatkan adalah :

Jika f : A → B ditentukan dengan rumus y = f(x)

Jika g : B → C ditentukan dengan rumus y = g(x)

Maka, didapatkan sebuah hasil fungsi g dan f :

h(x) = (gof)(x) = g( f(x))

Dari definisi di atas kita dapat menyimpulkan bahwa fungsi yang melibatkan fungsi f dan g
dapat ditulis :

 (g o f)(x) = g(f(x))
 (f o g)(x) = f(g(x))

Sifat-sifat fungsi komposisi

Terdapat beberapa sifat pada fungsi komposisi yang dijelaskan di bawah ini.

Jika f : A → B , g : B → C , h : C → D, maka berlaku :

1. (f o g)(x)≠(g o f)(x). Tidak berlaku sifat komutatif


2. [f o (g o h)(x)] = [(f o g ) o h (x)]. bersifat asosiatif
3. Jika fungsi identitas I(x), maka berlaku (f o l)(x) = (l o f)(x) = f(x)

P a g e | 16
2.3.3 Apa syarat suatu relasi merupakan fungsi?

Fungsi atau pemetaan dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi khusus yang
memasangkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B yang dinotasikan dengan f :
A → B.

Himpunan A dinamakan daerah asal (domain), himpunan B dinamakan daerah kawan


(kodomain).

Jika f memetakan x ∈ A ke y ∈ B, maka dikatakan y peta dari x dan dinotasikan dengan f


: x → y atau y = f(x).

Himpunan y ∈ B yang merupakan peta dari x ∈ A dinamakan daerah hasil (range).

Fungsi dari A ke B dapat dinyatakan dengan 3 cara, yaitu :


a. diagram panah;
b. diagram Cartesius;
c. himpunan pasangan terurut.

Contoh 1

Relasi A ke B merupakan fungsi, karena relasi yang memasangkan setiap anggota A


dengan tepat satu anggota B

Contoh 2

P a g e | 17
Relasi A ke B bukan merupakan fungsi, karena relasi yang memasangkan setiap anggota A
dengan tidak tepat satu anggota B
BAB III
PENUTU
P

2.3.4 Kesimpulan

KesimpulanFungsi dalam matematika adalah suatu relasi yang menghubungkan


setiapanggota x dalam suatu himpunan yang disebut daerah asal (Domain) dengansuatu
nilai tunggal f(x) dari suatu himpunan kedua yang disebut daerahkawan (Kodomain).
Menggambar grafik fungsi dapat ditentukan apabiladapat menentukan dari nilai
determinan.

Penerapan fungsi dalam kehidupan sehari-hari ternyata memiliki banyak peranan yang
dapat diterapkan, sehingga dengan penerapannya pun dapatmembantu untuk
mempermudah pengerjaan dalam kehidupan sehari-hari

P a g e | 18
Page 19 of 17

Anda mungkin juga menyukai