Disusun Oleh :
NIM : 41120110004
Dosen Pengampu :
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK
SIPIL
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA 2020
Page |1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha kuasa, karena berkat
karunianyalah saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisi
mengenai fungsi dan grafik. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada
dosen mata kuliah yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
menyusun makalah ini.
Saya sadar makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat saya harapkan, untuk kesempurnaan
penyusunan makalah selanjutnya.
Muchamad nuramin
Penyusun
Page |2
KATA PENGANTAR ....................................................................................................2
DAFTAR ISI ................................................................................................................... 3
Page |3
BAB I
PENDAHULUAN
Apabila suatu besaran y memiliki nilai yang tergantung dari nilai besaran lain x,
maka dikatakan bahwa besaran y tersebut merupakan fungsi besaran x. Contoh: panjang
batang logam merupakan fungsi temperatur.
Secara umum suatu fungsi dituliskan sebagai sebuah persamaan y = f (x)
Perhatikan bahwa penulisan y = f (x) bukanlah berarti y sama dengan f kali x,
melainkan untuk menyatakan bahwa y merupakan fungsi dari x yang tidak lain adalah
sebuah aturan atau sebuah ketentuan berapakah y akan memiliki nilai jika kepada x
kita berikan suatu nilai. y dan x adalah peubah (variable) yang dibedakan menjadi
peubah-takbebas (y) dan peubah- bebas (x). Peubah-bebas x adalah simbol dari suatu
besaran yang bisa memiliki nilai sembarang dari suatu set bilangan. Sementara
peubah-tak-bebas y memiliki nilai yang tergantung dari nilai yang dimiliki x.
Dilihat dari nilai yang dimiliki oleh ruas kiri dan ruas kanan, (1.1) adalah sebuah
persamaan. Namun kedua ruas itu memiliki peran yang berbeda. Kita ambil contoh
dalam relasi fisis 1( ) LT = L0 + λT dengan LT adalah panjang sebatang logam pada
temperatur T, L0 adalah panjang pada temperatur nol, T temperatur dan λ adalah
koefisien muai panjang. Panjang batang tergantung dari temperatur; makin tinggi
temperatur makin panjang batang logam. Namun sebaliknya, makin panjang batang
logam tidak selalu berarti temperaturnya makin tinggi. Jika logam tersebut mengalami
beban tarikan misalnya, ia akan bertambah panjang namun tidak bertambah
temperaturnya. Walaupun nilai x di ruas kanan (1.1) bisa berubah secara bebas,
sementara ruas kiri tergantung dari ruas kanan, namun nilai x tetap harus ditenttukan
sebatas mana ia boleh bervariasi.
Dalam pembuatan makalah ini saya mengangkat beberapa rumusan masalah diantaranya:
1. Pengertian grafik fungsi dan penyajianya
2. Jenis-jenis fungsi,dan contohnya
3. definisi dari Fungsi onto satu satu
4. Fungsi korespondensi satu satu
5. Sifat-sifat fungsiKomposisi fungsi
6. Grafik Fungsi Dalam Sistem Kordinat Kutub
1.3. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah tugas dari perkuliahan mengenai fungsi dan
grafik
Page |4
Disertai dengan jenis-jenis fungsi dan hal-hal yang berkaitan dengan fungsi dan
grafik
BAB II
PEMBAHASN
Penyajian fungsi
Karena fungsi merupakan bentuk dari relasi, maka cara menyajikannya sama saja dengan
cara penyajian relasi. Fungsi dapat disajikan dalam bentuk diagram panah, diagram
kartesius, dan juga himpunan pasangan berurut
Page |5
Grafik fungsi ini berupa garis lurus sejajar sumbu X.
Grafik fungsi ini berupa garis lurus dengan gradien m dan melalui titik (0,n).
2.Fungsi kuadrat: f x ax bx c, a 0.
Page |6
Perhatikan pula gambar berikut ini.
Page |7
3.Fungsi kubik:
4.Fungsi Pecah
Fungsi f(x) yang dapat dinyatakan sebagai hasil bagi dua fungsi suku banyak.
Page |8
disebut fungsi pecah. Grafik beberapa fungsi pecah sederhana, seperti:
Fungsi Irasional
Beberapa contoh fungsi irasional beserta grafiknya diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Fungsi Transenden
Fungsi trigonometri
Ditinjau titik sebarang P(x,y) pada bidang koordinat seperti terlihat dalam gambar berikut
ini.
Page |9
Apabila r menyatakan jarak titik P ke O dan menyatakan besar sudut antara OP
dengan sumbu X (arah berlawanan dengan jarum jam), maka berturut-turut
didefinisikan sebagai berikut:
dan:
Berbeda halnya dengan geometri yang biasanya besar sudut diukur dalam derajat, maka
dalam kalkulus besar sudut dinyatakan dalam radian. Besar sudut satu radian sama dengan
besar sudut pusat juring lingkaran OPQ yang panjang busurnya sama dengan jari-jari
lingkaran
P a g e | 10
Selanjutnya, dapat dibentuk fungsi-fungsi trigonometri. Beberapa grafik fungsi
trigonometri dapat digambarkan sebagai berikut (lihat Gambar 2.2.10 dan Gambar
2.2.11):
Fungsi Siklometri
Untuk domain tertentu invers fungsi trigonometri juga merupakan fungsi. Invers
fungsi trigonometri dikenal dengan nama fungsi siklometri. Invers fungsi sinus
ditulis dengan sin 1 atau arcsin dan didefinisikan sebagai berikut :
P a g e | 11
Selanjutnya, grafik fungsi siklometri dapat dilihat pada Gambar 2.2.12 di bawah ini.
P a g e | 12
Fungsi Eksponensial
Untuk a 0, a 1 , fungsi f dengan rumus:
f(x) = a x
disebut fungsi eksponensial. Grafik fungsi eksponensial diperlihatkan pada gambar
berikut:
Fungsi Logaritma
Untuk a 0, a 1, a y y log x x a . Sebagai contoh:
P a g e | 13
logaritma diperlihatkan pada gambar dibawah.
jika setiap unsur di B (kodomain) terdapat secara tunggal unsur dalam A (domain), artinya
tidak ada dua elemen atau lebih di A yang dipetakan ke elemen yang sama di B. Fungsi f:
A → B disebut fungsi kepada, fungsi onto atau fungsi surjektif jika dan hanya jika untuk
sembarang b dalam kodomain B terdapat paling tidak satu a dalam domain A
sehingga berlaku f(a) = b. Dengan kata lain, suatu kodomain fungsi surjektif sama dengan
kisarannya (range)
Fungsi injektif
fungsi : A → B disebut fungsi satu-satu atau fungsi injektif jika dan hanya jika untuk
sembarang a1 dan a2 ∈ A {\displaystyle \in A} dengan a1 tidak sama dengan a2 berlaku
f(a1) tidak sama dengan f(a2). Dengan kata lain, bila a1 = a2 maka f(a1) sama dengan
f(a2).
Contoh:A = {1, 2, 3}
B = {a, b, c}
F: A => B {(1,a), (2,a), (3,b)}
P a g e | 14
Fungsi surjektif / Fungsi onto
Fungsi f: A → B disebut fungsi kepada, fungsi onto atau fungsi surjektif jika dan hanya
jika untuk sembarang b dalam kodomain B terdapat paling tidak satu a dalam domain A
sehingga berlaku f(a) = b. Dengan kata lain, suatu kodomain fungsi surjektif sama dengan
kisarannya (range).
Contoh:A = {1, 2, 3}
B = {a, b}
F: A => B {(1,a), (2,a), (3,b)}
Fungsi bijektif
Fungsi bijektif
Fungsi f: A → B disebut fungsi korespondensi satu-satu, fungsi into, fungsi bijektif jika
dan hanya jika untuk sebarang b dalam kodomain B terdapat tepat satu a dalam domain A
sehingga f(a) = b, dan tidak ada anggota A yang tidak terpetakan dalam B. Dengan kata
lain, fungsi bijektif adalah sekaligus injektif dan surjektif.
Contoh:A = {1, 2, 3}
B = {a, b, c}
F: A => B {(1,a), (2,b), (3,c)}
adalah penggabungan sebuah operasi dua jenis fungsi f(x) dan g(x) sehingga dapat
menghasilkan sebuah fungsi baru, ambang dari operasi fungsi komposisi adalah dengan
“o” kemudian dapat dibaca komposisi ataupun bundaran. Fungsi baru inilah yang dapat
terbentuk dari f(x) dan g(x) yaitu:
Fungsi tunggal merupakan fungsi yang bisa dilambangkan dengan huruf “f o g” atau bisa
dibaca “f bundaran g”. Fungsi “f o g” adalah fungsi g yang dikerjakan terlebih dahulu
kemudian dilanjutkan dengan f.
Kemudian Fungsi (f o g) (x) = f (g (x)) → fungsi g (x) dikomposisikan sebagai fungsi f (x)
Dari definisi di atas kita dapat menyimpulkan bahwa fungsi yang melibatkan fungsi f dan g
dapat ditulis :
(g o f)(x) = g(f(x))
(f o g)(x) = f(g(x))
Terdapat beberapa sifat pada fungsi komposisi yang dijelaskan di bawah ini.
P a g e | 16
2.3.3 Apa syarat suatu relasi merupakan fungsi?
Fungsi atau pemetaan dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi khusus yang
memasangkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B yang dinotasikan dengan f :
A → B.
Contoh 1
Contoh 2
P a g e | 17
Relasi A ke B bukan merupakan fungsi, karena relasi yang memasangkan setiap anggota A
dengan tidak tepat satu anggota B
BAB III
PENUTU
P
2.3.4 Kesimpulan
Penerapan fungsi dalam kehidupan sehari-hari ternyata memiliki banyak peranan yang
dapat diterapkan, sehingga dengan penerapannya pun dapatmembantu untuk
mempermudah pengerjaan dalam kehidupan sehari-hari
P a g e | 18
Page 19 of 17