Anda di halaman 1dari 4

FORMAT JAWABAN TUGAS TUTON

TUGAS 1

IDIK 4012 – MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

GINANJAR PILAR MAHARDIKA


858927735
PGSD
UPBJJ JEMBER

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2023.1
KATA PENGANTAR
Laporan ini berisi tentang Tugas 1 guna memenuhi nilai mata kuliah
Manajemen Berbasis Sekolah

PEMBAHASAN
SOAL

1. Dengan diterapkannya MBS di Indonesia, sekolah memiliki


kemandirian lebih besar dalam mengelola sekolah, memiliki
fleksibilitas pengelolaan sumberdaya sekolah dalam rangka
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Mulai dari menetapkan
sasaran, menyiapkan perangkat organisasi, melaksanakan kegiatan,
dan melakukan evaluasi pelaksanaan peningkatan mutu. Dalam
implementasi MBS harus mengacu pada rambu-rambu dasar kebijakan
penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di sekolah. Tugas Saudara
adalah: Identifikasi dan jelaskan dua rambu-rambu dasar kebijakan
penerapan MBS di Indonesia.
2. Berilah contoh ketentuan atau peraturan perundang-undangan
berkenaan dengan implementasi MBS baik di tingkat pemerintah
pusat, pemerintah daerah sebagai daerah otonom.

JAWABAN
1. Rambu rambu dasar kebijakan penerapan MBS di Indonesia :
a. Pertama yaitu kebijakan dan peraturan perundang yang berlaku.
Kebijakan dapat berupa kebijakan nasional, provinsi atau
kabupaten/kota yang berhubungan dengan pengelolaan sekolah
dan tidak bertentangan dengan undang – undang sisdiknas yang
berlaku. Dalam implementasi MBS, kurikulum sekolah harus taat
terhadapt apa yang diatur dalam pasar mengenai kurikulum
beserta pedoman – pedoman pelaksanaannya. Demikian halnya
dalam masalah penilaian, akreditasi sekolah, dana pendidikan,
dan tenaga kependidikan.
b. Kedua, parameter idealism yang berupa harapan – harapan
semua stakeholders yang berkepentingan terhadapa
keberhasilan pendidikan untuk melaksanakan berbagai
fungsinya; jika parameter yang pertama bersifat normative,
maka parameter kedua bersifat relative; artinya bahwa MBS
dinilai dari kemampuan sekolah dalam memenuhi harapan para
stakeholders ( orang tua, masyarakat, pengguna lulusan, guru,
kepala sekolah, dan penyelenggaraan pendidikan).
2. MBS di tingkat pemerintah pusat tercantum dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 27 disebutkan bahwa perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan anak usia dini dan Jenjang
Pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis
sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi,
keterbukaan, dan akuntabilitas. Manajemen berbasis sekolah dapat
diartikan sebagai model pengelolaan yang memberikan otonomi dan
fleksibilitas kepada sekolah sekaligus mendorong partisipasi warga
sekolah (guru, peserta didik, kepala sekolah, karyawan) secara
langsung untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan
pendidikan nasional serta peraturan undang-undang yang berlaku.
Fleksibilitas yang dimaksudkan antara lain berupa keluwesan untuk
mengelola, memanfaatkan, serta memberdayakan sumber daya
sekolah seoptimal mungkin. Dengan demikian, diharapkan pihak
sekolah dapat bergerak lebih dinamis, responsif, dan inovatif dalam
menanggapi segala tantangan yang dihadapi. MBS di tingkat
pemerintah daerah tercantum dalam UU No. 5 Tahun 1974
dirumuskan sebagai hak, wewenang dan kewajiban daerah untuk
mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sendiri sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Terlepas dari
maslaah yuridis, menurut Tillar (1992) terdapat dua pola pemikiran
atau asumsi yang mendominasi:
a. Asumsi I: Mutu Pendidikan akan dapat di tingkatkan
apabila ditangani secara efisien. Artinya, berbagai sumber
yang mempengaruhi terjadinya proses Pendidikan perlu
ditangani secara jelas, terkendali dan terarah. Kurikulum
diraharhkan dan dirinci, guru dipersiapkan dan ditygaskan,
sarana dan dana Pendidikan diprogramkan secara efisisen.
Asumsi ini dapat disebut, asumsi teknis pedagogis
b. Asumsi II: Pendidikan, khususnya Pendidikan dasar yang
merupakan kebutuhan dasar dari setiap warganegaram
merupakan kewajiban pemerintah, dalam hal ini unit
pemerintah yang paling dekat, untuk melaksanakannya.
Pendidikan menjadi salah satu masalah pembagian
wewenang kekuasaan (distribution of power), antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Asumsi ini
dapat disebut asumsu politik pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI

.- IDIK 4012 – MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

Bondowoso, 1 Mei 2023

Ginanjar Pilar Mahardika

Anda mungkin juga menyukai