Anda di halaman 1dari 24

TUGAS PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN


MENGGUNAKAN PERMAINAN BAHASA
SISWA KELAS 1 SDN 24 PAKKANNA
KECAMATAN TANASITOLO
KABUPATEN WAJO

NAMA : SITTI FATIMAH


NIM : 838030231
SEMESTER : 7 (TUJUH)

UPBJJ (UT-MAKASSAR)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020

i
PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Nama : SITTI FATIMAH


NIM : 838030231
Tempat Mengajar : SDN 24 Pakkanna Kec.Tanasitolo Kab. Wajo

Masalah yang merupakan fokus perbaikan :

1. Bagaimana meningkatkan kemampuan membaca dengan permainan bahasa


siswa kelas 1 SDN 24 Pakkanna Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo?

Mengetahui, Wajo, 8 November


2020
Kepala SDN 24 Pakkanna Peneliti

ILHAM,S.Pd SITTI FATIMAH


NIP 19701231 199003 1 039 NIM 838030231

ii
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt atas limpahan rahmat dan
inayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan penelitian
tindakan kelas dengan maksud meningkatkan kemampuan membaca dengan
menggunakan permainan bahasa siswa kelas 1 . Sebagaimana kita ketahuai bersama
kelancaran membaca pada siswa kelas satu adalah kunci keberhasilan dalam
mengajarkan materi pembelajaran lain, oleh karena alasan ini maka kami mengadakan
penelitan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas I dalam membaca permulaan.

Penyusunan laporan ini, jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat berbagai
kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak teristimewa kepada pembaca atau pembimbing demi kesempurnaan laporan ini.

Akhirnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang


setinggi-tingginya kepada pembimbing dan semua pihak yang telah membantu,
memberikan saran, dukungan dan motivasi sehingga laporan ini dapat diselesaikan.
Semoga bantuan dan jerih payahnya mendapat imbalan kebaikan yang setimpal disisi-
Nya. Aamiin.

Wajo, 8 November 2020

SITTI FATIMAH

iii
DAFTAR ISI

PROPOSAL.................................................................................................................................... ii
PRAKATA..................................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................iv
BAB I............................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN............................................................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................. 1
B. IDENTIFIKASI MASALAH.................................................................................................... 4
C. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................... 4
D. TUJUAN PENELITIAN......................................................................................................... 4
E. MANFAAT PENELITIAN..................................................................................................... 5
F. MANFAAT PENELITIAN..................................................................................................... 5
BAB II........................................................................................................................................... 7
KAJIAN PUSTAKA.......................................................................................................................... 7
A. KERANGKA TEORI............................................................................................................. 7
B. KERANGKA BERPIKIR DENGAN HIPOTESIS PENELITIAN.................................................. 11
BAB III........................................................................................................................................ 12
METODOLOGI PENELITIAN........................................................................................................ 12
A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN............................................................................ 12
B. SUBYEK, TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN................................................................... 12
C. PROSEDUR PENELITAN................................................................................................... 13
D. SUMBER DATA DAN CARA PENGAMBILAN DATA........................................................... 14
E. INDIKATOR KEBERHASILAN............................................................................................ 15
F. SUSUNAN PANITIA PELAKSANA...................................................................................... 15
G. RINCIAN ANGGARAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS...................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................... 16
DAFTAR RIWAYAT HIDUP........................................................................................................... 18

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap guru yang mengajar di kelas I pasti menginginkan anak didiknya mampu
membaca dengan lancar. Dengan kemampuan membaca akan memudahkan siswa mata
pelajaran yang lain. Kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat penting bagi
kehidupan manusia, sehingga sejak di SD siswa dibekali keterampilan membaca. Hal ini
didukung oleh pendapat Akhadiah (Zuchdi dan Budiasih 1996/1997 : 49) yang
menyatakan bahwa pembelajaran membaca mempunyai peranan yang sangat penting,
sebab melalui pembelajaran membaca guru dapat memilih wacana yang dapat
memudahkan penanaman nilai-nilai ke Indonesia, wacana yang berkaitan dengan tokoh
nasional, kepahlawanan dan sebagainya.

Pembelajaran membaca permulaan pada kelas rendah sering ditemukan sebagai


permasalahan, diantaranya masalah siswa, guru, materi kegiatan belajar mengajar dan
metode yang digunakan. Sehubungan dengan masalah itu, Soedjadi (2002 : 1)
berpendapat bahwa penyebab kesulitan belajar siswa bersumber dari dalam diri siswa
itu sendiri dan juga dari luar diri siswa, misalnya cara penyajian materi pelajaran atau
suasana pembelajaran. Pada umumnya guru langsung menulis di papan tulis wacana
yang akan diajarkan dan siswa disuruh membacanya, tidak didahului dengan berbagai
cara pembelajaran. Padahal guru harus melibatkan siswa untuk melakukan kegiatan agar
kelas selalu dalam suasana yang kondusif dan menyenangkan. Hal tersebut sesuai
dengan UU RI tentang Sistem Pendidikan No. 20 tahun 2003 pasal 40 yang berbunyi :
pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang
bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan diologis. (Depdiknas, 2003 : 39)

1
Sesuai dengan usia siswa kelas I yang suka bermain maka pelajaran membaca
permulaan dibawa kesuasana permainan yang menyenangkan misalnya, membaca
dengan menggunakan permainan bahasa, dengan harapan belajar sambil bermain dapat
meningkatkan kemampuan siswa yang tidak lancar dalam membaca permulaan.

Membaca permulaan dalam pengertian ini adalah membaca permulaan dalam


teori keterampilan, maksudnya menekankan pada proses aktivitas membaca. Membaca
permulaan yang menjadi acuan adalah membaca merupakan proses recording dan
decoding (Anderson, 1972 : 2009).

Menurut Zuhdi dan Burdiasih (1996/1997 :50) mengemukakan bahwa :


“kemampuan membaca yang diperoleh siswa pada membaca permulaan akan sangat
berpengaruh terhadap kemampuan membaca lanjut. Sebagai kemampuan yang
mendasari kemampuan berikutnya makakemampuan membaca permulaan benar-benar
memerlukan perhatian guru, sebab jika dasar itu tidak kuat, pada tehap membaca lanjut
siswa akan mengalami kesulitan untuk dapat memiliki kemampuan membaca yang
memadai”.

Sabarti Akhadiah (1991/1992 : 23) menyebutkan cirri-ciri kegiatan membaca


diantaranya yaitu membaca harus lancar, artinya pembaca harus dapat membedakan
antara tulisan dengan makna yang terkandung dalam tulisan itu.

Anderson (Tarigan, 1985 : 7) berpendapat bahwa dalam kegiatan pembelajaran


bahasa Indonesia yaitu membaca perlu diciptakan suasana yang menyenangkan, yaitu
dengan cara melakukan proses kegiatan mencocokkan huruf atau melafalkan lambing-
lambang bahasa tulis.

Zuhdi dan Budiasih (1996/1997 : 49) menyatakan bahwa : “membaca


merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif”. Disebut

2
reseptif karena dengan membaca seseorang akan dapat memperoleh ilmu dan
pengetahuan serta pengalaman-pengalaman baru. Semua yang diperoleh melalui bacaan
itu akan memungkinkan orang tersebut mampu mempertinggi daya pikirannya,
mempertajam pandangannya dan memperluas wawasannya.

Membaca permulaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam


mempelajari pelajaran di sekolah. Makin cepat siswa dapat membaca dengan lancar
makin besar peluang untuk dapat memahami dan mempelajari pelajaran disekolah.
Namun demikian di akhir tahun ajaran masih ada siswa yang tidak lancar membaca. Hal
tersebut berkaitan dengan berbagai faktor yang mempengaruhi diantaranya yaitu :
pesan, sarana, dan teknik. Faktor yang paling dominan yang mempengaruhi masalah
tersebut adalah teknik pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Oleh sebab itu guru harus
benar-benar memahami langkah-langkah yang ditempuh dalam mengajar membaca dan
menulis permulaan.

Untuk menarik minat dan perhatian siswa terhadap materi yang diberikan,
seyogyanya pengajaran bahasa Indonesia dilengkapi dengan alat peraga. Penggunaan
alat peraga sangat besar manfaatnya untuk mempercepat pemahaman siswa terhadap
materi pelajaran bahasa Indonesia. Kreatifitas guru dalam membuat alat peraga yang
sesuai dengan materi pelajaran sangat menentukan bagi kelancaran pelaksanaan
pengajaran bahasa Indonesia terutama pembelajaran membaca permulaan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan


pembelajaran membaca perlu diciptakan suasana yang menyenangkan dengan
permainan bahasa (permainan kartu huruf, kata-kata dan kalimat). Diharapkan cara
tersebut dapat mengatasi masalah siswa yang tidak lancar membaca.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mencoba melakukan penelitian


tindakan di kelas dengan judul “MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA

3
DENGAN MENGGUNAKAN PERMAINAN BAHASA SISWA KELAS 1 SDN 24
PAKKANNA”

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Proses identifikasi masalah dilakukan melalui pengamatan langsung di kelas saat


proses belajar mengajar berlangsung. Di samping itu, dalam mengidentifikasi masalah
juga dibantu oleh kepala sekolah dan supervisor serta teman sejawat, maka ditemukan
akar permasalahan pada:
1. Tingkat kelancaran siswa dalam membaca permulaan masih kurang
2. Siswa masih kurang memahami banyak kata.
3. Siswa masih banyak yang kurang perhatian pada saat pembelajaran.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam


penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Apakah dengan menggunakan permainan bahasa dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam membaca permulaan?

b. Bagaimana aktivitas siswa kelas I dalam membaca permulaan dengan menggunakan


permainan bahasa?

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk :


1. Mengetahui aktivitas siswa kelas I dalam membaca permulaan melalui permainan
bahasa

4
2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca permulaan melalui permainan
bahasa.

E. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini akan bermanfaat untuk memperbaiki mutu proses


pembelajaran membaca permulaan :
1. Bagi siswa :
Dengan menggunakan permainan bahasa (bermain huruf, suku kata, kata dan
kalimat) siswa aka lebih mudah dalam belajar membaca permulaan.

2. Bagi guru :
a. Sebagai baha masukan dalam memilih cara pembelajran yang tepat untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca permulaan
b. Sebagai acuan untuk membantu guru yang lain untuk melakkan tindakan jika
mengalami permasalahan yang sama

3. Bagi kepala sekolah :


a. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi yang tepat bagi sekolah
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memabaca permulaan.
b. Sebagai informasi atau masukan, kajian dan evaluasi tentang tingakt
kemampuan siswa dalam membaca permulaan.

F. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:


1. Bagi guru
Manfaat penelitian yang dapat diperoleh guru yaitu menjadi salah satu alternative
yang dapat digunakan dalam pembelajaran membaca bila menghadapi masalah yang
sama.

5
2. Bagi siswa
Manfaat yang diperoleh siswa dari diadakannya penelitian yaitu :
a) Siswa mampu membaca lancar
b) Siswa dapat meningkatkan minat belajar

6
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. KERANGKA TEORI

1. Hakikat Membaca

Membaca adalah proses aktif dari pikiran yang dilakukan melalui mata terhadap
bacaan. Dalam kegiatan membaca, pembaca memproses informasi dari teks yang dibaca
untuk memperoleh makna Vecca (Depdiknas, 2002 : 3). Membaca merupakan kegiatan
yang penting dalam kehidupan sehari-hari, karena membaca tidak hanya untuk
memperoleh informasi, tetapi berfungsi sebagai alat untuk memperluas pengetahuan
bahasa seseorang. Dengan demikian, anak sejak kelas awal SD perlu memperoleh
latihan membaca dengan baik khususnya membaca permulaan.

Dalam proses membaca itu, pembaca mencoba mengkreasikan apa yang


dimaksud oleh penulis. Dilain pihak Gibon Paulina (1993:70-71) mendefinisikan
membaca sebagai proses memperoleh makna dari cetakan, kegiatan membaca bukan
sekedar aktivitas yang bersifat pasif saja, melainkan menghendaki pembaca untuk aktif
berpikir.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa membaca adalah proses


interaksi antara pembaca dengan teks bacaan. Pembaca berusaha memahami isi bacaan
berdasarkan latar belakang pengetahuan dan kompetensi kebahasaannya. Dalam proses
pemahaman bacaan tersebut, pembaca pada umumnya membuat ramalan-ramalan
berdasarkan system semantic, sintaksis, morfologis dan konteks situasi yang kemudian
diperkuat atau ditolak sesuai dengan isi bacaan yang diperoleh.

7
2. Pengertian Membaca Permulaan

Membaca permulaan dalam pengertian ini adalah membaca permulaan dalam


teori keterampilan, maksudnya menekankan pada proses aktivitas membaca. Membaca
permulaan yang menjadi acuan adalah membaca merupakan proses recording dan
decoding (Andrson, 1972:209).

Menurut La Barge dan Samuels (Zuchdi, 1997:49) membaca permulaan


melibatkan tiga komponen yaitu : (a) Visual Memory (vm), (b) Phonological Memory
(pm), dan (c) semantic memory (sm). Lambing-lambang fonem tersebut adalah kata
dibentuk menjadi kalimat. Proses pembentukan tersebut terjadi pad aketiganya. Pada
tingkat vm, huruf, kata dan kalimat terlihat sebagai lambang grafis, sedangkan pada
tingkat pm terjadi proses pembunyian lambing-lambang tersebut juga dalam bentuk kata
dan kalimat. Selanjutnya dikemukakan bahwa untuk memperoleh kemampuan membaca
diperlukan tiga syarat, yaitu : (a) kemampuan membunyikan lambing tulisan,
(b) penguasaan kosa kata untuk member arti, dan (c) memasukkan makna dalam
kemahiran berbahasa.

3. Tujuan Membaca

Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang bertujuan


memahami makna dan isi bacaan. Anderson (Depdiknas, 2002:5) menuliskan tujuan
membaca adalah sebagai berikut :
a. Menemukan detail dan fakta,
b. Menemukan gagasan utama
c. Menemukan urutan atau organisasi bacaan
d. Menyimpulkan
e. Mengklasifikasikan
f. Menilai dan membandingkan atau mempertentangkan.

8
Dari pendapat di atas, tampak bahwa tujuan membaca sangat mempengaruhi
seseorang dalam melakukan kegiatan membaca yakni, berpengaruh pada proses
membaca dan pemahaman terhadap isi bacaan.

4. Karakteristik Anak Didik Sekolah Dasar

Menurut Nasution (Syaiful Bahri Djamarah, 2002:89) usia sekolah dasar sebagai
masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam tahun hingga kira-kira sebelas
atau dua belas tahun. Pada usia ini anak pertama kali mengalami pendidikan formal dan
bisa juga kita katakana bahwa usia ini adalah usia yang matang untuk anak menerima
pelajaran-pelajaran yang merupakan tingkat pertama dalam pendidikan untuk anak di
kemudian hari meniti jenjang pendidikan tingkat selanjutnya.

Beberapa sifat anak-anak pada masa ini antara lain adalah seperti yang
disebutkan dibawah ini :
a) Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani
dengan prestasi sekolah
b) Adanya sikap cenderung untuk mematuhi peraturan-peraturan permainan tradisional
c) Adanya kecenderungan memuji diri sendiri
d) Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain kalau hal itu dirasanya
menguntungkan untuk meremehkan anak lain.
e) Kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu soal, maka soal itu dianggapnya tidak
penting
f) Pada masa ini (terutama pada umur 6-8) anak menghendaki nilai (angka rapot) yang
baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau
tidak.

5. Manfaat Membaca
Hampir semua orang mengetahui bahwa dengan membaca orang dapat
mengenal berbagai peristiwa kejadian diseluruh penjuru dunia, meskipun orang yang
bersangkutan tidak berada di tempat kejadian.

9
Tentang manfaat dari membaca bagi siswa SD Subur (1992:44) menyatakan
bahwa : “Anak pernuh potensi dan bisa dikembangkan terutama potensi “ingin tahu”.
Ini perlu disalurkan secara positif. Diisi sedikit demi sedikit, tetapi berkelanjutan dan
terus menerus. Dengan demikian dia akan tumbuh dan berakar kokoh. Rasa ingin tahu
anak dapat dikembangkan lewat buku atau kegiatan membaca.

6. Pengertian Permainan

Permainan merupakan alat bagi anak-anak untuk menjelajahi dunianya, dari


yang tidak dikenali sampai pada yang diketahui, dan dari yang tidak dapat dipernuat
sampai mampu melakukannya. Bermain bagi anak memiliki nilai dan ciri yang penting
dalam kemajuan perkembangan kehidupan sehari-hari. Menurut Franberg (Subana,
2006:25) permainan merupakan aktivitas yang bersifat simbolik, yang menghadirkan
kembali realitas dalam bentuk pengandaian misalnya, bagaimana jika, atau apakah jika
yang penuh makna.

7. Permainan Bahasa

Permainan bahasa merupakan permainan untuk memperoleh kesenangan dan


untuk melatih keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, menulis dan membaca).
Apabila suatu permainan menimbulkan kesenangan tetapi tidak memperoleh
keterampilan bahasa tertentu, maka permainan tersebut bukan permainan bahasa. Dapat
dikatakan permainan bahasa apabila suatu aktivitas tersebut mengandung kedua unsur
kesenangan dan melatih keterampilan berbahasa.

Tujuan utama permainan bahasa bukan semata-mata untuk memperoleh


kesenangan, tetapi untuk belajar keterampilan berbahasa tertentu, misalnya menyimak,
berbicara, menulis, dan membaca. Aktivitas permainan dilakukan dengan cara yang
menyenangkan, menurut Mohlish (1992:54) interaksi antara permainan dengan
pembelajaran akan memberikan pengalaman belajar yang sangat penting bagi anak-
anak. Menang dan kalah bukan merupakan tujuan utama permainan. Dalam setiap
permainan terdapat unsur rintangan atau tantangan yang harus dihadapi. Tantangan
tersebut kadang-kadang berupa masalah yang harus diselesaikan atau diatasi, kadang pula
berupa kompetensi. Masalah yang harus diselesaikan itulah dapat melatih keterampilan
berbahasa.

8. Permainan Kata

Permainan kata dan huruf memberikan suatu situasi belajar yang


menyenangkan. Siswa dengan aktif dilibatkan dan dituntut untuk memberikan
tanggapan dan keputusan. Dalam memainkan suatu permainan, siswa dapat melihat

sejumlah kata berkali-kali, namun tidak dengan cara yang membosankan. Guru perlu

banyak memberikan sanjungan dan semangat. Hindari kesan bahwa siswa melakukan

kegagalan. Jika permainan sukar dilakukan oeh siswa, maka guru perlu membantu agar

siswa merasa senang dan hasil belajar.

B. KERANGKA BERPIKIR DENGAN HIPOTESIS PENELITIAN

1. Kerangka Berpikir

Apabila menggunakan metode permainan bahasadalam pembelajaran membaca


permulaan dengan cara dibimbing, dibina, diarahkan secara terus menerus dan
berkelanjutan maka dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran,
meningkatkan aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru serta dapat meningkatkan
hasil belajar siswa berupa kemampuan membaca permulaan pada setiap siklus dalam
penelitian ini.
2. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir dan landasan teori sebagaimana yang diuraikan


di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Dengan Menggunakan
Permainan Bahasa Dapat Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa SD
Kelas I SDN Haur Gading.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif


dan pendektan kuantitatif. Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati Bogdan dan Taylar (Moleong, 1997:3)

Pendekatan penelitian kuantitatif mencakup setiap jenis penelitian yang


didasarkan atas perhitungan persentase rata-rata, ci kuadrat dan perhitungan statistic
lainnya. Dengan kata lain penelitian kuantitatif melibatkan diri pada “perhitungan” atau
“angka” atau “kuantitas” menurut Kirk dan Miller (Moleong, 1997:2).

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan prosedur/langkah menggunakan model


pembelajaran yang dikembangkan oleh Harsono (2001:17) yang dimulai dari
permasalahan, cara pemecahan, pelaksanaan, observasi, analisa, dan repleksi.

B. SUBYEK, TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

1) Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas I SDN 24 Pakkanna

Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo. Jumlah siswa sebanyak 39 orang dimana


jumlah laki-laki 17 orang dan perempuan 22 orang. Peneliti memilih siswa kelas I

sebagai subjek penelitian dengan alasan:

a) Adanya masalah dalam membaca lancar.

b) Kurangnya minat dalam belajar bahasa


2) Tempat dan waktu penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas I SDN 24 Pakkanna
Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo. Lokasi penelitian ini dipilih dengan alasan :
a) Merupakan tempat mengajar guru yang bersangkutan
b) Kelas 1 pada SDN 24 Pakkanna masih kurang lancar dalam membaca

C. PROSEDUR PENELITAN

1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan ini adalah :
a. Membuat rencana pembelajaran membaca permulaan dengan tema diri sendiri
b. Menyiapkan alat peraga berupa kartu huruf,kartu kata, kartu kalimat dan gambar
yang berhubungan dengan tema diri sendiri.
c. Membuat lembar observasi untuk mengukur hasil belajar berupa tes pelajaran
d. Menyusun alat evaluasi untuk menilai kemampuan membaca siswa.

3. Pelaksanaan Tindakan

a. Siklus I dengan 2 kali pertemuan


b. Siklus II dengan 1 kali pertemuan

3. Observasi/monitoring
Pada tahapan ini dilakukan observasi dan evaluasi bertujuan untuk menilai
kemampuan siswa dalam membaca permulaan apakah sesuai dengan indicator
keberhasilan yang ditetapkan yakni minimal siswa memperoleh nilai 70 pada setiap
kegiatan penilaian kemampuan membaca permulaan.

4. Refleksi
Dari hasil observasi dan penilaian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan permainan bahasa dapat
direfleksikan pada tindakan selanjutnya.
D. SUMBER DATA DAN CARA PENGAMBILAN DATA

1. Sumber Data

Data penelitian ini dikumpulkan melalui guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
dan siswa kelas I di SDN Haur Gading Kecamatan Batang Alai Utara pada semester
ganjil tahun pelajaran 2010/2011.
2. Jenis Data
Jenis data yang disajikan dalam penelitian ini berupa :
a. Data kualitatif berupa observasi aktivitas siswa melaksanakan tugas, menemukan
atau mencari sesuatu seperti : menyusun huruf, kata, kalimat dan permainan bahasa.
b. Data kuantitatif berupa nilai tes hasil belajar dengan cara mengekspresikannya.

3. Cara pengambilan data

a. Data aktifitas belajar siswa kelas melaksanakan tugas menyusun huruf,


menyusun kata, menyusun kalimat dan permainan bahasa.

b. Data kegiatan pembelajaran guru diambil dengan format observasi tahap-tahap


pembelajaran di kelas berlangsung.

c. Data hasil belajar diperoleh dari nilai tes objektif padamasa akhir
proses pembelajaran.

4. Analisis Data

Data yang sudah terkumpul dari kegiatan observasi, tes hasil belajar,
koesioner kemudian dimasukkan tabel kerja data tersebut dianalisis menggunakan
analisis sederhana dengan rumus P=F/N x 100%

Keterangan :

P = Jumlah angka persentase

F = Frekuensi jawaban yang diteliti

N = Jumlah responden

100% = Nilai ketepatan


(Depdiknas : 1999 : 73)

E. INDIKATOR KEBERHASILAN

Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : dalam


pelaksanaan kegiatan pembelajaran membaca permulaan melalui permainan bahasa,
kemampuan anak dalam membaca permulaan minimal memperoleh nilai minimal
70, sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar (Depdiknas, 2003)

F. SUSUNAN PANITIA PELAKSANA

1. Penaggung Jawab : Kepala Sekolah


2. Peneliti : Rahyuddin
3. Mitra Peneliti : Lato Fakande
4. Administrasi : Nene Mallomo

BULAN / PEKAN
NO URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
I II III IV
1. Penyusunan Proposal
2. Pelaksanaan Penelitian
3. Pengolahan Datang
4. Penyusunan Laporan
5. Jilid Laporan
6. Dst.

G. RINCIAN ANGGARAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS


1. Fotocopy Rp. 50.000,00

2. Kertas folio 4 Bandel Rp. 100.000,00

3. Jilid Buku Rp. 300.000,00

4. Penyusunan Laporan Rp. 300.000 ,00

5. Konsumsi Rp. 300.000 ,00

Total Biaya Anggaran Rp. 1.005.000,00


15
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2004). Penilaian. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Faizalnizbah


(2013).Pengertian membaca. Tersedia: http://faizalnizbah.blogspot.sg/2013 /
08/pengertian- membaca.html [ Januari 2014]

Haryanto, S.Pd (2012).Pengertian Media Pembelajaran. Tersedia:


http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/ [6 Januari 2014].

Hudaita (2009) Pembelajaran Membaca Permulaan Tersedia


http://hudaita.blogspot.com/2009/01/ pembelajaran-membaca-permulaan
dengan.html/ (Diakses 05 Januari 2014)

Mbah Brata (2009). Pembelajaran membaca permulaan Tersedia: http://mbahbrata-


edu.blogspot.com/2009/08/pembelajaran-membaca-permulaan-melalui.html/
(Diakses 05 Januari 2014)

Muhammad faiq (2013) . Instrumen untuk menilai media pembelajaran berbasis teks.Tersedia;
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/10/contoh-instrumen-untuk-
menilai-media-pembelajaran-berbasis-teks.html [7 januari 2014]

Paud Stai Al Gazali Bone :http://paudstaialgazalibone.blogspot.com/2013/04/pengertian-


membaca-permulaan.html (7 januari 2014)

Puji Santosa, dkk (2005). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia . Jakarta : Universitas
Terbuka Slamet Hariadi (2013). Pengertian cara dan makna membaca Tersedia :
http://selamethariadi.com/pengertian-cara-dan-makna-membaca/ [6 Januari
2014]

Teguh Prasetyo (2009). Pembelajaran membaca dan membaca permulaan. Tersedia :


http://teguhs-atu.blogspot.com/2009/11/pembelajaran- membaca-dan-
membaca.html [7 Januari 2014]
http://gudangartikels.blogspot.com/2011/08/pengertian-dan-tujuan-membaca-permulaan.html
(Diakses Tanggal 10 Januari 2014) Suhadinet,≥Langkah-Langkah PTK Menurut

Kemmis dan McTaggart¥http://suhadinet.wordpress.com/2009/06/08/langkah-langkah-ptk-


menurut-kemmis-dan-mctaggart/ (Diakses 13 Agustus 2013).
RIWAYAT HIDUP

Nama SITTI FATIMAH lahir di Wajo pada tanggal 15


Agustus 1978. Anak ke dua dari enam bersaudara dari
pasangan Abd.Latif dan Mase Uleng. Pernah Bersekolah
di SDN 25 Impa-Impa dan memperoleh ijazah pada tahun
1991. Kemudain melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1
Tempe dan tamat tahun 1994. Selanjutnya menempuh
pendidikan di SMK Negeri 1 Sengkang dan tamat pada
tahun 1997. Menempuh pendidikan di YPLK Sengkang
D1 Pendidikan Bahasa Inggris pada tahun 1999. Dan saat
ini menempuh pendidikan di UT Makassar.
Saat ini bekerja sebagai tenaga pengajar di SDN 24 Pakkanna. Terangkat pada tahun
2014 sebagai CPNS Guru SD dan PNS tahun 2015.

Anda mungkin juga menyukai