Puji dan syukur senantiasa kita ucapkan kepada Allah SWT, yang selalu
memberi nikmat dan rahmat Nya sampai selesai makalah ini. Tak lupa salawat dan
salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah banyak
menyampaikan ilmu kepada kita semua.
Makalah ini kami sampaikan untuk menambah wawasan kita tentang
Bahaya Fisik Dan Psikologis Pada Masa Bayi, yang tentunya kami berharap
mempunyai makna dan manfaat yang banyak nantinya.
Tak lupa juga kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Dosen yang
banyak membimbing kami serta pihak terkait yang tidak dapat kami sebutkan
namanya satu persatu.
Bila dalam penulisan ini masih terdapat kekurangan, kami sangat
mengharapkan keritik dan saran yang sifatnya membangun, guna penulisan
makalah selanjutnya.
Demikian kami sampaikan, sekian dan terima kasih.
Medan,
April 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KataPengantar .. i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Bahaya Fisik 2
B. Bahaya Psikologis 6
C. Kebahagiaan Pada Masa Bayi 11
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan
.. 14
DAFTAR PUSTAKA
15
BAB I
PENDAHULUAN
B. Latar Belakang
Masa bayi dianggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar periode
kehidupan yang sesungguhnya karena pada masa ini banyak pola, perilaku, sikap
dan ekspresi emosi mulai terbentuk. Masa bayi berlangsung dua tahun pertama
setelah periode bayi lahir
Pada masa bayi, perkembangan fisik secara jelas dapat diamati, pada enam
bulan pertumbuhannya terus bertambah dengan pesat. Tahun pertama peningkatan
lebih kepada berat dan tinggi. Selama tahun kedua terjadi penurunan. Selain itu
yang berkembang adalah proporsi, tulang, otot dan lemak, bangun tubuh, gigi,
susunan syaraf dan organ perasa
Semua studi mengenai perkembangan dan pertumbuhan fisik telah
menyatakan bahwa bahaya yang paling besar adalah terhadap kehidupan
psikologis seseorang. Alasannya adalah bahwa pada sebagian besar kasus keadaan
ganggguan psikologis sama parah dan bahkan sering lebih lama menetap
dibandingkan dengan gangguan fisik.
Beberapa dari bahaya pada masa bayi mempunyai sebab fisik dan
psikologis. Misalnya dalam hal gangguan keseimbangan, sebabnya dapat saja
bersifat fisik seperti adanya perubahan hormon pertumbuhan, atau karena sakit
penyakit tertentu. Akan tetapi, gejala ini dapat pula disebabkan oleh adanya faktor
psikologis tertentu, misalnya tinggal dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga
yang terlalu banyak menuntut sehingga menimbulkan ketegangann emosional.
BAB II
PEMBAHASAN
Masa bayi terjadi pada umur 0-2 tahun. Banyak ahli yang menyebutkan
masa bayi sebagai masa vital, karena karena kondisi masa bayi merupakan fondasi
kokoh pada tumbuh kembang selanjutnya.
Masa bayi dimulai dengan kelahiran yang diikuti dengan tangis pertama.
Bayi lahir tanpa diikuti tangis pertama, harus diupayakan supaya menangis,
misalnya pantatnya dipukul-pukul secara perlahan lahan, dikipasi atau
dimasukkan udara kedalam paru-parunya. Dengan adanya tangis pertama
merupakan tanda masuknya udara ke paru-paru sehingga peru-paru berkembang
dan mulai berfungsi. Kalau paru-paru tidak berfungsi, maka bayi tidak dapat
bernafas, dan tentu saja hal ini menyebabkan kematian1.
D. Bahaya Fisik
Bahaya Fisik sangat parah bagi setiap bayi terutama bagi bayi prematur,
bayi yang menderita kerusakan otak atau cacat cacat lahir lainnya, dan bayi
yang perkkembangan fisik dan kondisi fisik umumnya kurang baik pada waktu
dilahirkan2.
1. Kematian
Meredith telah melaporkan bahwa kematian lebih banyak terjadi selama
tiga bulan dari pada sesudahnya dan kurang lebih duapertiganya terjadi dalam
bulan pertama.
1 Prof.Dr. Sri Rumini dan Dra. Siti Sundari H.S, M.Pd. Perkembangan
Anak dan Remaja. (Rineka Cipta : 2013) hal. 14
2 Elizabeth B. Harlock. Psikologi Perkembangan (Erlangga : 1980)
hal.96
Karena otak tumbuh dan berkembang sangat cepat dalam masa bayi
maka dapat sangat dipengaruhi oleh kurangnya gizi. Dua tahun pertama
disebut periode kritis dalam pertumbuhan otak karena adanya peningkatan
yang mencolok, dalam perkembangan sel-sel otak pada masa ini, oleh karena
itu merupakan periode dimana otak sangat rentan terhadap kerusakankerusakan. Kalau pada saat ini bayi menderita kekurangan gizi tidak dapat
dijamin bahwa perkembangan selanjutnya akan berjalan normal.
Kalau pertumuhan dan perkembangan otak terganggu anak tidak dapat
mencapai potensi-potensi intelektualnya. Sekalipun sudah menjadi lebih besar
anak tidak dapat melakukan tugas-tugas intelektual yang seharusnya dapat
dilakukan seandainya perkembangan yang normal tidak tergangu oleh
rusaknya perkembangan otak karena kekurangan gizi.
6. Dasar untuk menjadi Gemuk
Banyak orang tua menyamakan arti sehat dengan bayi yang montok
dan mereka berusaha dengan segala macam cara agar bayinya gemuk. Ada
bukti bahwa bayi yang gemuk cenderung mempunyai masalah kegemukan
nantinya dibandingkan dengan bayi yang kurus. Ini disebabkan karena jumlah
dan ukuran sel-sel lemak sudah terbentuk pada awal kehidupan.
Pelbagai telaah medis menunjukkan bahwa ada tiga periode keritis
dalam perkembangan sel-sel lemak. Yang pertama terjadi tiga bulan sebelum
kelahiran, dan yang kedua terjadi tiga tahun pertama setelah lahir dan yang
ketiga selama awal masa remaja. Kalau bayi terlalu banyak makan mereka
cenderung menderita masalah kegamukan sepanjang hidup.
Sebabnya adalah bahwa sekalipun anak nantinya akan kurus tetapi ia
masih tetap mempunyai jumlah sel yang sama. Yang mampu menyimpan
lemak yang merupakan potensi untuk menjadi gemuk.
7. Kebiasaan Fisiologi
Dasar kebiasaan fisiologi yang penting, seperti makan, tidur dan
pembuangan, terbentuk selama masa bayi dan bahaya fisik yang umum dalam
periode ini adalah pembentukan sikap yang kurang baik dari bayi terhadap
kebiasaan ini.
Bahaya Yang Umum dalam Membentuk Kebiasaan Fisiologis
Kebiasaan makan, Bayi yang menetek terlalu lama menunjjukkan tandatanda tegang. Mereka lebih lama terlibat dalam kegiatan mengisap lainnya
(seperti mengisap ibu jari), lebih banyak mengalami kesulitan tidur dan
gelisah daripada bayi yang periode meneteknya lebih singkat.
Kebiasaan Tidur, menangis, permainan yang berat dengan orang dewasa,
atau kegaduhan dapat membuat anak menjadi Tegang dan sulit tidur, jadwal
tidur yang tidak memenuhi persyaratan membuat bayi tegang dan menolak
tidur.
Kebaisaan Pembuangan, kebiasaan ini tidak dapat dibentuk sebelum saraf
dan otot-otot berkembang dengan baik. Mencoba melatih pembuangan
terlampau awal membuat bayi tidak mau bekerja sama dalam membentuk
kebiasaan inikalau ia sudah matang nantinya3.
E. Bahaya Psikologis
Bahaya psikologis dalam masa bayi yang paling parah meliputi kegagalan
bayi menguasai tugas perkembangan pada usia tersebut. Penguasaan ini penting
Karena dua hal. Pertama, semakin cepat bayi dapat mengendalikan tubuhnya,
semakin cepat pua ia tidak tergantung pada bantuan orang-orang lain. Kedua,
penguasaan tugas ini memberikan dasar untuk penguasaan tugas perkembangan
tahap-tahap berikutnya. Semakin baik penguasaan terhadap tugas perkembangan
masa bayi, semakin mudah dan cepat anak dapat menguasai tugas masa kanakkanak.
Sebagaian besar bahaya psikologis berkaitan, secara langsung maupun
tidak langsung dengan kegagalan penguasaan tugas perkembangan masa bayi.
3 Elizabeth B. Harlock. Psikologi Perkembangan (Erlangga : 1980)
hal.97
yang
akan
melemahkan
motivasinya
dan
menyebabkan
dan kondisi
lingkungan yang buruk yang mengganggu rutin makan tidur. Tetapi faktor
penting adalah hubungan erat dengan ibu yang gelisah dan tegang
Terlampau banyak kasih sayang, orang tua yang sangat kuatir atau
sangat menonjolkan diri akan mendorong bayi untuk memusatkan perhatian
kepada dirinya sendiri dan menjadi terikat pada diri sendiri serta
mementingkan diri sendiri. Dengan demikian bayi mengharapkan agar
oranglain memberikan kasih sayang tetapi ia tidakmembalas memberikan
kasih sayang kepada orang lain.
Emosi yang kuat,
Kondisi
lingkungan
bayi
mendorong
dihadapkan pada terlalu banyak orang asing atau pada terlalu banyak situasi
yang menakutkan.
4. Bahaya Sosial
Bahaya sosial yang utama adalah kurangnya kesempatan dan motivasi
untuk belajar menjadi sosial. Ini mendorong lambatnya sifat-sifat egosentris
berlangsung, yang merupakan ciri dari setiap bayi, dan mengakibatkan
perkekmbangan sifat introvert. Kurangnya kesempatan untuk kontak sosial
dalam setiap usia akan mengganggu, terutama dari usia enam minggu sampai
enam bulan yang merupakan saat kritis dalam pengembangan sikap yang
mempengaruhi pola sosial. Yang juga berbahaya adalah penyakit sosial yang
disebut malu. Sifat ini terbawa sejak masa bayi dimana mereka dihadapkan
pada terlalu banyak orang asing dan pengasuh asing.
5. Bahaya Bermain
Bermai dalam masa bayi merupakan bahaya potensial, baik secara
fisik maupun psikologis. Banyak mainan dapat menimbulkan goresan,
memar, atau menyababkan bayi tercekik karena ada bagian yang lepas.
Bahaya psikologis yang utama adalah bahwa bayi sangat tergantung pada
mainan untuk memperoleh hiburan dan tidak belajar bermain yang
melibatkan interaksi dengan orang-orang lain. Televisi, yang digunakan
pengganti pengasuh, tidak mendorong anak untuk memainkan peran aktif
dalam bermain.
Kalau bayi menghabiskan waktunya dengan hiburan televisi atau
orang, maka ia kehilangan kesempatan untuk bermain dengan mainan dalam
hal mengadakan eksperimen dan mengembangkan kreasi baru. Meskipun
kreasinya sangat sederhana sehingga tidak menimbulkan kepuasan pada bayi,
tetapi hal ini mendorong mereka untuk kreatif.
Akibat lain dari bermain yang dilupakan oleh para orang tua dan
pengasuh adalah akibat psikologis dari keadaan selalu menang. Bila bermain
dengan orang dewasa atau kakak-kakaknya biasanya bayi dibiarkan menang.
Akibatnya, mereka sulit bersaing dengan anak-anak lain dan tidak mau kalah.
6. Bahaya dalam Pengertian
Meskipun pengertian merupakan tahap perkembangan yang mash
sangat sederhana namun dapat merupakan bahaya psikologis yang serius.
Dalam perkembangan konsep, relative mudah untuk memperbaiki konsep
9
yang salah tentang orang, benda atau situasi dengan konsep yang benar.
Tetapi semua konsep mempunyai bobot emosi dan disinilah letak bahayanya.
Kalau misalnya bayi belajar mengasosiasikan kembang gula dengan prilaku
baik dan menganggap sayur-sayuran sebagai hukuman, bobot emosi dari
konsep ini akan mengakibatkan suka atau tidak suka terhadap jenis makanan.
7. Bahaya Moralitas
Tidak ada yang mengharapkan bayi bermoral dalam artian prilakunya
mengikuti norma moral kelompok sosial atau bahwa bayi akan merasa
bersalah ataupun malu kalau tidak dapat menyesuaikan dengan norma moral
tersebut. Namun, bahaya psikologis yang serius untuk perkembangan moral
dimasa depan terjadi bilabayi mendapatkan bahwa ia lebih banyak
memeperoleh perhatian kalau ia melakukan sesuatu yang mengganggu atau
melawan orang lain dari pada kalau melakukan tindakan yang lebih diterima.
8. Bahaya Hubungan Keluarga
Karena keluarga merupakan lingkungan sosial yang utama, setiap
kondisi yang kurang baik dalam hubungan keluarga atau dalam hubungan
bayi dengan anggota keluarga lainnya akan menyebabkan bahaya psikologis
dengan akibat yang serius dan luas
9. Bahaya dalam Perkembangan Kepribadian
Konsep diri yang sedang berkembang sebagian besar merupakan
cerminan dari tanggapan bayi mengenai pandangan orang yang berarti
tentang dirinya. Dengan merosotnya hubungan keluarga selama tahun kedua
masa bayi, konsep diri mencerminkan buruknya sikap anggota keluarga
terhadap dirinya.5
10. Bahaya Hugungan Keluarga Pada Masa Bayi
Perpisahan dengan ibu, Kecuali kalau diberi tokoh pengganti yang
stabil
dan
memuaskan,
bayi
yang
dipisahkan
dari
ibunya
akan
10
11
Sebaliknya, pada tahun kedua hamper setiap bayi merasa kurang bahagia
dibandeing dengan tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh banyak hal. Penting
diketahui bahwa tidak semua bayi mempunyai alas an untuk merasa tidak bahagia
menjelang berkahirnya masa bayi dan tidak semua bayi yang mempunyai satu
atau dua alas an untuk menjadi tidak bahagia benar-benar tidak bahagia. Ada
saatnya mereka bahagia da nada juga saatnya mereka tidak bahagia. Kondisi mana
yang lebih kuat, bergantung kepada banyaknya penyebab yang menjadikan bayi
tidak bahagia dan seringnya penyebab-penyebab itu terjadi. Bayi yang diabaikan
atau disiksa oleh orang tua ataupun pengasuh yang lain mempunyai peluang lebih
banyak untuk merasa tidak bahagia dari pada mereka yang orangtua atau
pengasuhnya hanya kadang-kadang saja terganggu oleh prilakunya dan
menghukumnya. Pada umumnya banyak bayi beralasan untuk tidak berbahagia
selam tahun kedua dari pada tahun pertama.
Pokok-pokok Penting untuk kebahagiaan pada masa bayi :
1. Ciri-ciri yang menonjol dari masa bayi yang berlangsung dari minggu
kedua sampai tahun kehidupan kedua adalah bahwa periode ini
merupakan tahun-tahun dasar. Masa pertumbuhan dan perubahan yang
pesat dan berkurangnya ketergantungan. Masa meningkatnya
individualitas dan permulaan sosialisasi. Masa penggolongan peran
seks dan kreativitas. Dan masa yang menarik sekaligus yang
berbahaya.
2. Bayi yang terlambat dalam menguasai tugas-tugas perkembangan masa
bayi, yaitu tugas yang membuatnya tidak bergantung pada bantuan
orang dewasa, mengalami hambatan kalau ia mencapai masa kanakkanak
3. Pertumbuhan dan perkembangan fisik berlangsung secara berangsurangsur sepanjang masa bayi, sedangkan perkembangan fisiologis
terjadi secara pesat.
4. Karena pengendalian otot mengikuti hukum perkembangan arah,
keterampilan pertama yang dipelajari adalah keterampilan kepala,
lengan dan tangan
5. Untuk dapat berkomunikasi, bayi harus mengerti apa yang
disampaikan oleh orang lain dan kemudian komunikasi dengan orang
lain. Karena tidak mampu berbicara selama hamper seluruh masa bayi,
maka komunikasi bayi terutama dalam bentuk prabicara yaitu
mengangis mengoceh/berceloteh, gerakan isyarat dan ekpresi ekspresi
wajah.
6. Emosi masa bayi berbeda dengan emosi anak yang lebih besar, anak
remaja dan orang-orang dewasa. Pertama, emosi bayi disertai dengan
pola prilaku yang terlalu besar disbandingkan dengan rangsangan yang
membangkitkannya. Kedua, emosi lebih mudah dibiasakan pada masa
bayi dibandingkan dengan periode periode lain.
7. Dasar-dasar sosial awal adalah penting. Pertama, karena jensi prilaku
yang diperlihatkan bayi dalam pelbagai situasi sisoal menpengaruhi
12
penyesuaian probadi dan sosial. Kedua, karena sekali terbentuk polaola ini cenderung menetap.
8. Perkembangan bermain mengikuti pola yang sangat dipengaruhi olwh
perkembangan fisik, motorik dan mental. Baik pada pola bermain pada
umumnya dan juga pada pola permainan khusus.
9. Pada masa bayi, pengertian timbul dari gabungan penjelajahan
sensorik, manipulasi motorik, dan menjelang akhir masa bayi dari
jawaban terhadap pertanyaan pertanyaan.
10. Peran disiplin dalam perkembangan moral terutama dalambentuk
hukuman untuk perilaku yang salah dan bentuk pujian untuk perilaku
yang diterima secara sosial
11. Penggolongan peran seks dimulai sejak lahir meskipun takanan pada
anak laki-laki lagi untuk tampil dan berlaku sesuai dengan peran lakilaki lebih kuat daripada tekanan yang dialami anak perempuan
12. Bukti pentingnya hubungan orang tua anak berasal dari kurangnya
kasih sayang, perilaku akrab dan pengaruh besarnya keluarga.
13. Masa bayi dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan
kepribadian karena merupakan periode dimana dasar-dasar untuk
kepribadian dewasa diletakkan
14. Selama tahun kehidupan pertama, bahaya fisik lebih banyak jumlahnya
dan lebih parah daripada bahaya psikologis. Selama tahun kedua
terjadi hal sebaliknya
15. Ketidakbahagiaan cenderung meningkat menjelang masa bayi berakhir
meskipun bagi kebanyakan bayi rasa tidak bahagia lebih banyak
dialami daripada rasa bahagia.
13
BAB III
KESIMPULAN
B. Kesimpulan
Bahaya Fisik sangat parah bagi setiap bayi terutama bagi bayi prematur, bayi yang
menderita kerusakan otak atau cacat cacat lahir lainnya, dan bayi yang
perkembangan fisik dan kondisi fisik umumnya kurang baik pada waktu
dilahirkan
Bahaya psikologis dalam masa bayi yang paling parah meliputi kegagalan bayi
menguasai tugas perkembangan pada usia tersebut. Penguasaan ini penting
Karena dua hal. Pertama, semakin cepat bayi dapat mengendalikan tubuhnya,
semakin cepat pua ia tidak tergantung pada bantuan orang-orang lain. Kedua,
penguasaan tugas ini memberikan dasar untuk penguasaan tugas perkembangan
tahap-tahap berikutnya. Semakin baik penguasaan terhadap tugas perkembangan
masa bayi, semakin mudah dan cepat anak dapat menguasai tugas masa kanakkanak.
Baik bahaya fisik maupun bahaya psikologis, keduanya adalah hal yang harus
dicegah dalam kehidupan bayi. Sehingga generasi-generasi yang akan datang
adala generasi terbaik dengan perkembangan fisik dan karakter yang baik pula.
14
DAFTAR PUSTAKA
Prof.Dr. Sri Rumini dan Dra. Siti Sundari H.S, M.Pd. Perkembangan Anak dan
Remaja. Rineka Cipta : 2013
Elizabeth B. Harlock. Psikologi Perkembangan Erlangga : 1980
15