MKP: 47110
Oleh :
I WAYAN WIRGA, S.E., M.BA.
IDA BAGUS SANJAYA, SE.,MM
Lulusan Politeknik Negeri Bali (PNB) yang berwawasan internasional. Itulah visi yang diemban
oleh civitas akademika PNB. Adalah merupakan kebahagiaan sekaligus kebanggaan
memperoleh kesempatan untuk membagi pengalaman yang penulis peroleh ketika dikirimkan
oleh Jurusan untuk mendapatkan sertifikasi dibidang pemasaran yang dikeluarkan oleh LCCI
(London Chamber of Commerce and Industry) di MLS, Bournemouth, UK, tahun 2006.
Pengalam selama mengikuti perkuliahan ini penulis coba tuangkan dalam bentuk buku ajar
mata kuliah pemasaran.
Kumpulan materi yang diperoleh selama mengikuti pendidikan selama 3 bulan ini, penulis
terjemahkan dan menyisipkan disana-sini dengan contoh-contoh yang relevan dengan situasi
pemasaran di Indonesia.
Besar harapan penulis dgn menterjemahkan materi ini paling tidak misai yang diemban oleh
civitas akademika PNB untuk memberikan wawasan internasional kepada anak didiknya bisa
tercapai. Karena harus diakui LCCI adalah lembaga internasional yang sangat prestisiusdan
emmiliki kredibilitas tinggi untuk memberikan sertifikasi di bidang pemasaran bertaraf
internasional. Tanpa ada pretensi untuk menafikkan peran teman-teman sesame pengajar,
harus disadari sangatlah naïf lulusan yang berwawasan internsional bisa dicapai hanya dengan
menterjemahkan materi yang dirasakan perlu. Masih banyak factor penting lainnya yang ikut
berperanan dalam mencapai visi ini.
Rampungnya proses pernerjemahan ini tentu saja akibat kontribusi positif dari teman-teman staf
pengajar di Jurusan Administrasi Niaga. Untuk itu ungkapan terima kasih yang tulus penulis
sampaikan dan khusus kepada pak Kajur, apresiasi tinggi penulis berikan atas ijinnya
pemakaian fasilitas jurusan untuk endukung selesainya proses pembuatan buku ajar ini.
Akhirnya, semoga buku ajar ini ada manfaatnya. Saran dan kritik untuk perbaikan dimasa yang
akan datang agar disampaikan melalui email” wayan_wirga@yahoo.com.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
I. MARKETING MANAGEMENT 1
A. Tujuan 1
B. Pendahuluan 1
C. Definisi Pemasaran 1
D. Profit 2
E. Exchange 2
F. Alternative Concepts 3
G. Organising for Marketing 4
H. Marketing in Different Industries and Sectors 7
I. Environmental Issues 9
J. Latihan 11
ii
A. Tujuan 33
B. Pendahuluan 33
C. Channel of Distribution 33
D. Decision Making Units 36
E. Decision Making Process 40
F. Behaviour 43
G. Product and User Benefits 45
H. Segmentation, Targeting, and Positioning 46
I. Latihan 49
VI. PRODUCT 63
A. Tujuan 63
B. Pendahuluan 63
C. Product Offer 63
D. Features, Advantages, and Benefits 65
E. Product Life Cycle 66
F. Boston Consulting Group 70
G. Latihan 75
VII. PRICE 76
A. Tujuan 76
B. Pendahuluan 76
C. Price and Value 76
D. Value 78
E. Price 82
F. Latihan 87
VIII. PLACE 89
A. Tujuan 89
B. Pendahuluan 89
C. Channel of Distribution 89
D. Just in Time Management 93
E. After Market 95
F. Latihan 96
iii
IX. PROMOTIONAL MIX 98
A. Tujuan 98
B. Pendahuluan 98
C. Promotion 98
D. Positioning 101
E. Naming and Branding 103
F. Promotional Budgeting 105
G. Agencies and Consultancies 109
H. Latihan 110
iv
v
MARKETING MANAGEMENT
TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu mendefinisikan pemasaran, menjelaskan konsep lainnya
terkait pemasaran, dan memahami beberapa isu-isu lingkungan dalam praktek pemasaran.
PENDAHULUAN
Marketing berdasarkan atas sebuah konsep yang mana adalah sebuah ide, suatu dasar,
sebuah focus. Konsep pemasaran adalah suatu konsep dimana orang mampu bekerja
dengan baik bila terjadi pertukaran antar nilai. Para pemasar percaya bahwa pertukaran
bisa dimengerti dengan baik dari kacamata pelanggan. Ini tidaklah berarti bahwa
pelanggan selalu benar bahwa pelanggan bebas dalam melakukan pemilihan. Tentu saja
mereka akan memilih apa menurut mereka benar. Hal itu barangkali tidak benar dari kaca
mata anda, tetapi benar menurut mereka. Adalah apa yang dipikirkan pelanggan yang
menjadi pusat perhatian.
A. DEFINISI PEMASARAN
Management
o Marketing adalah suatu proses manajemen
o Marketer adalah manajer dan tidak hanya karyawan
Identifikasi
o Pelanggan dan kebutuhannya harus diidentifikasi
o Kemudian organisasi bisa diberitahu bahwa jenis pelanggan yang berbeda
membutuhkan jenis produk yang berbeda
Antisipasi
o Para pemasar (marketer) selalu berencana (didepan)
o Pemasaran adalah berkenaan dengan ramalan mengenai apa yang akan terjadi
1
o Para pemasar oleh karenanya, selalu siap mengambil resiko ketika sudah
memutuskan apa yang akan dilakukan.
Satisfaksi
o Kebutuhan pelanggan yang sudah teridentifikasi harus dipuaskan
o Pemasaran kemudian melakukan pengawasan apakah pelanggan sudah
terpuaskan
Profitably (menguntungkan)
o Para pemasar bekerja dalam suatu usaha untuk mencari untung
o Keuntungan ini haruslah berupa cash
B. PROFIT
Istilah profit biasanya merujuk kepada transaksi cash. Kita menghasilkant profit bila
revenue (apa yang kita peroleh dari pelanggan) lebih besar daripada biaya.
Kita menderita suatu kerugian (loss) bila costs lebih besar dari revenue:
KEUNTUNGAN LAINNYA
Yayasan didanai dari donasi dan uang yang diwariskan seseorang. Kadangnya sebuah
yayasan menghasilkan sebagian dari dananya melalui penjualan lewat ritel atau direct
marketing. Peran utama sebuah yayasan adalah membantu orang yang membutuhkan.
Sukses dalam hal ini tidaklah diukur berdasarkan atas cash profitnya. Sukses diukur
dari jumlah orang yang sudah dibantu, seberapa efektif pertolongan itu diberikan, dan
seberapa bijaksana uang yang ada itu bisa dimanfaatkan.
Sekolah-sekolah didanai oleh pemerintah pusat dan daerah. Sukses dalam hal ini
diukur berdasarkan kesuksesan lulusannya.
C. EXCHANGE
Seperti telah diketahui dimana pemasaran didasarkan atas suatu ide pertukaran. Dua
belah pihak akan senang bila masing-masing pihak puas karena terjadi pertukaran yang
2
adil. Suatu pertukaran yang adil membuat masing-masing pihak memperoleh benefit
(keuntungan) dari deal (transaksi) yang dilakukan.
D. ALTERNATIVE CONCEPTS
Ada beberapa alternative dari konsep pemasaran. Yang terpenting diantaranya adalah:
Production
Sales
Konsep penjualan didasarkan atas hanya penjualan dari barang dan jasa yang dihasilkan
suatu perusahaan. Pemasok menawarkan suatu harga istimewa untuk membujuk
wholesaler agar membeli barang dalam jumlah yang besar. Kemudian wholesaler
menjual barang tersebut kepada retailer. Persediaan pada gudang retailer kemudian
bertambah dan berusaha menjual barang yang bersangkutan kepada individual customer
(pelanggan perseorangan). Fokusnnya ada pada penjualan---tanpa ada perhatian apakah
barang yang dijual sesuai dengan kebutuhan pelanggannya.
Hard selling biasanya diaplikasikan oleh salesperson yang manjual barangnya door to
door. Sekali dia dapat kesempatan untuk masuk salesperson kemudian mencoba
melakukan penekanan dan penekanan sampai ibu/bapak rumah tangga membeli hanya
untuk membebaskan dirinya dari salesperson.
3
barangnya. Perusahaan yang menerapkan konsep ini cendrung berumur pendek karena
perusahaan ini cepat sekali memperoleh reputasi yangh buruk.
Push or Pull?
Sales concept menjelaskan suatu produk (barang dan jasa) harus didorong kebawah
dalam suatu saluran distribusi dari pemasok kepada pemakai.
Financial concept
Konsep financial didasarkan atas biaya. Konsep ini cendrung inward-looking, suatu
pendekatan dengan resiko yang amat rendah. Kuncinya adalah bagaimana agar tidak rugi.
Oleh karenanya para manajer menginginkan proposal yang ada jaminannya bahwa
proposal akan berhasil.
Para pemasar selalu bekerja untuk masa depan. Kendatipun para pemasar sudah bekerja
didasarkan atas kehati-hatian yang amat tinggi tetap saja kita tidak bisa mengetahui
secara pasti apa yang akan terjadi. Oleh karenanya kita tidak bisa menjamin suatu hasil.
Yang terbaik bisa kita lakukan adalah membuat suatu ramalan (prediksi) atas dasar
pengalaman ataupun probabilitas. (kita bisa mengatakan bahwa terdapat 80, 90, atau 95%
kemungkinan hal ini akan terjadi---tetapi tidak pernah menjamin bahwa ini akan terjadi
dengan tingkat kepastian 100%)
Jika suatu organsasi ingin bekerja efektif maka organisasi yang bersangkutan harus
dibagi atas beberapa fungsi. Masing-masing fungsi ini bertanggung jawab pada satu
bidang dari aktifitas organisasi yang bersangkutan. Fungsi-fungsi yang umum ada dalam
suatu organisasi komersial terlihat dalam gambar dibawah:
4
Managing Director
Sebuah organisasi akan memiliki pimpinan, biasanya disebut Managing Director atau
Chief Executive. Dia biasanya bertanggung jawab akan segala sesuatu yang mungkin
terjadi dan memiliki control yang amat luas. Direktur-direktur yang lain memberikan
laporan kepada Managing Director, dan semua director ini duduk dalam posisi sebagai
Board of Director. Inilah yang dikenal sebagai management committee yang konsen
terhadap semua aspek dari organisasi yang bersangkutan. Fungsi-fungsi dari setiap
organisasi harus memiliki:
Finance
Direktur keuangan dengan timnya memperhatikan semua aspek keuangan perusahaan dan
memiliki tenaggung jawab:
Capital---pusatnya uang yang menjadikan organisasi itu eksis. Uang ini berasal
pemegang saham, pinjaman bank, atau share dari profit.
Revenue---uang yang berasal dari aktifitas harian. Total sales berasal dari
pejualan, dsbnya.
Purchases---membayar semua tagihan-tagihan.
Credit Control---memastikan semua hutang perusahan terbayarkan
Costing---mengkalkulasi dan menyetujui bagaimana biaya akan dialokasikan.
Menetapkan harga berapa produk tertentu harus dijual.
Production
Direktur produksi dan timnya bertanggung jawab akan segala sesuatu yang diproduksikan
oleh perusahan. Hal ini termasuk:
Factory management---segala sesuatu yang berhubungan dengan pemeliharan
gedung untuk memastikan operasi berjalan lancar.
5
Manufacture---biasanya membuat segala sesuatu yang akan dijual.
Storage---berhubungan dengan penyimpanan baik terhadap bahan mentah
maupun barang jadi.
Personnel
Diretor personel biasanya dikenal dengan istilah Human Resources Director dan dengan
timnya biasanya bertanggung jawab terhadap semua orang yang dipekerjakan dalam
organisasi. Mereka akan membantu para manager untuk merekrut, memilih, dan melatih
staf yang dibutuhkan.
Distribution
Distribusi adalah saluran produk (barang dan jasa) dari manufacturer kepada pelanggan
baik secara langsung, atau lewat wholesaler/retailer, dealer/distributor. Seringkali juga
dikenal dengan istilah Physical Distribution Management (PDM) untuk mengindikasikan
perpindahan produk dari satu tempat ke tempat lainnya. Memiliki tanggung jawab:
Menjalankan depots, transport
Menyeleksi metode distribusi seperti truk, kereta api, kapal laut, kapal udara, dsb
Merencanakan metode distribusi yang efisien seperti penggunaan container
Menyimpan barang
Memindahkan produk sehingga dekat dengan pelanggan.
Penghantaran kepada pelanggan
Mengumpulkan produk yang dikembailkan oleh pelanggan
Marketing
Direktur pemasaran dan timnya bertanggung jawab terhadap customer dan consumer.
Mereka adalah satu-satunya bagian dalam organisasi yang memiliki kontak langsung
dengan pasar. Seringkali dideskripsikan sebagai “jembatan kepada konsumen” (bridge to
the consumer). Gambar dibawah menjelaskan bagaimana tepatnya apa yang dilakukan
marketing.
6
Communication
Goods/Services
Marketer Consumer
Information
Dibawah ini adalah contoh bagaimana marketing bisa beroperasi pada industri dan sector
yang berbeda.
Penjualan individual cendrung dalam jumlah yang kecil, tetapi orang biasanya membeli
secara regular. Oleh karenanya terdapat repeat business pada tingkatan yang tinggi.
Harga cendrung rendah dan profit rendah. Volume yang besar membuat jauh lebih efisien
dan demikian juga volume dari profit yang rendah tadi terus bertambah sehingga
akhirnya meningkatkan profit perusahaan secara keseluruhan.
Branded product juga diketemukan dalam FMCG. Pasar telah menjadi demikian tergila-
gila akan brand, dan mereka telah belajar bahwa pemilik brand menghadapi masalah
besar untuk memastikan bahwa produknya bebas dari kerusakan---dan mereka juga
memberikan dukungan pelayanan purna jual yang ekselen.
Consumer Durables
Semua item seperti toaster, tv, kulkas, dsbnya, yang dimaksudkan untuk perlengkapan
rumah tangga, bisa tahan dalam waktu yang cukup lama. Bahan mentah yang
7
ditransformasikan dalam pabrik menjadi produk dengan pemakaian khusus. Produk-
produk ini kemudian didistribusikan melalui retail---tetapi tidak dalam volume seperti
FMCG. Masing-masing produk ini mempunyai harga yang relative tinggi---dari puluhan
sampai ratusan ribuan rupiah. Profit yang dihasilkan dari masing-masing produk ini jauh
lebih besar ketimbang FMCG karena sedikitnya jumlah actual produk yang terjual.
Repeat business tetap penting, tapi pembelian tidaklah sering. Panjangnya pemakaian
merupakan alasan penting dalam pembelian. Pasar berharap branded produk mampu
melayaninya dalam kurun waktu yang cukup lama.
Capital Goods
Segala sesuatu yang membutuhkan investasi dalam skala besar, dari pesawat terbang
sampai membangun jembatan dikenal dengan istilah capital goods. Pemasaran produk
dimana konsumen membutuhkan investasi yang besar amatlah berbeda dengan FMCG
ataupun consumer durables.
Istilah small budget meliputi berbagai jenis organisasi, Mereka tidak mempunyai arti
yang spesifik, tapi mampu membedakan yang kecil terhadap yang besar. Organisasi besar
seperti General Motor memiliki budget sampai ribuan miliar rupiah. Perusahaan ini
secara regular melakukan kampanye promosi secara global yang tentu saja tidak mungkin
bagi organisasi yang lebih kecil.
Organisasi seperti rumah sakit, universitas dan beberapa yayasan bisa menjadi sangat
besar---tetapi hanya memiliki budget pemasaran yang sangat kecil. Para pemasar yang
bekerja pada perusahaan dengan budget pemasaran yang kecil memerlukan kehati-hatian
dalam merencanakan sesuatu. Setiap rupiah yang dikeluarkan harus mampu
menghasilkan return yang besar.
Business-to-Business Marketing
8
dengan apa sedang dipasarkan, kemudian membidik mereka dengan usaha-usaha
pemasaran yang terpadu.
Pembelian yang biasanya dilakukan oleh business adalah jauh lebih terstruktur. Jumlah
yang dibeli bisa sangat besar, dan repeat business bisa beralngsung amat lama.
Komponen untuk produk yang dipasarkan oleh perusahaan terus akan dibutuhkan
selama pasar untuk produk itu masih ada.
Stasionari untuk perkantoran akan dibutuhkan selama perusahaan bertahan pada
business yang bersangkutan. Jenis stasionari mungkin berubah, dari mesin ketik
sampai word processor misalnya, tetapi kebutuhan akan produk-produk tersebut
tetap ada.
G. ENVIRONMENTAL ISSUES
Organsasi itu eksis dalam dunia ini demikian juga individu. Para manager memerlukan
informasi tentang apa yang terjadi, dan apa yang kemungkinan terjadi jika mereka ingin
sukses. Oleh karenanya para manager harus memperhatikan dengan serius apa yang
terjadi diluar organisasinya. Adalah mudah untuk mengingat wilayah-wilayah yang harus
diteliti oleh para manager---apa yang harus anda lakukan adalah mengingat STEEPLE.
Kata-kata yang ada dalam STEEPLE membentuk suatu akronim yang dapat membantu
anda untuk mengingat factor-faktor yang terkandung didalamnya.
Isu seperti bahasa, budaya, sikap, dan perilaku sering berubah seiring dengan
berjalannya sang waktu.
Bahasa amatlah penting karena kita harus berkomunikasi. Kita perlu memakai
kata-kata dan kalimat yang tepat yang bisa dimengerti oleh audiens kita.
Budaya mendeskripsikan peradaban kita. Hal ini bisa berubah dengan amat cepat.
Di negara kita keluarga yang tersentralisasi, dimana beberapa generasi tinggal
bersama-sama, sudah tergantikan oleh keluarga-keluarga kecil. Double income
sudah menjadi fenomena umum pada beberapa kota besar di negara kita, yang
artinya satu keluarga mendapatkan pemasukan dari dua sumber (Bapak dan Ibu
Rumah tangga). Perubahan ini tentu saja memiliki pengaruh yang besar terhadap
cara kita hidup---dan jenis barang serta jasa yang dibutuhkan.
9
Sikap dan perilaku mempengaruhi gaya hidup. Sesuatu yang kita dapatkan secara
“taken for granted” bisa berubah dengan amat cepat. Lagi-lagi hal ini berpengaruh
terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan.
Harus diakui teknologi dewasa ini berubah sangat cepat. Belilah computer dan hal itu
akan ketinggalan jaman ketika saudara sampai di rumah. Kita harus tahu apa yang
mungkin dan benar-benar terjadi, jikalau tidak kita akan kehilangan kesempatan dan
tertinggal dibelakang.
Aktivitas ekonomi dan kondisi pasar sangat erat berhubungan. Bila perekonomian secara
umum menurun maka jumlah uang yang beredarpun terkena impaknya. Ketika terjadi
krisis multidimensi pada tahun 1998, kinerja ekonomi menunjukkan titik terendah.
Akibatnya bisa ditebak. Sektor riil macet, perbankan digembosi, pengangguran
merajalela, kerusuhan social melanda kota Jakarta dan kota-kota lainnya.
Political
Keputusan yang berbau politik seringkali dibuat atas alasan politik ketimbang ekonomi.
Kadangnya dari dewan direksi---beberapa diantaranya percaya kepada pasar bebas, dan
beberapa yang lainnya lebih percaya kepada pasar yang dikontrol ketat oleh pemerintah.
Ketika salah seorang dewan direksi diganti oleh yang lainnya perubahan yang dibuat
seringkali memepengaruhi organisasi dan indivisu yang ada pada organisasi yang
bersangkutan.
Legal
Undang-undang dan peraturan harus dipatuhi dan diikuti. Kita tidak bisa mengklaim
bahwa undang-undang atau peraturan tidak ada. Sebagai warga negara yang baik kita
dituntut untuk tahu undang-undang. Manager pada khususnya, harus mengetahui jenis
undang-undang yang akan mempengaruhi organisasi dan produk yang dijualnya.
10
Environmental protection
Ada kekawatiran yang semakin meningkat tentang kesehatan dari planet kita. Pemanasan
global telah mulai, dan konferensi internasional telah sering dilakukan untuk menemukan
jalan keluar terbaik. Setiap negara memiliki peraturan tantang pengawasan lingkungan.
Beberapa diantaranya berhubungan dengan isu global seperti air, udara dan pemanfaatan
tanah. Sementara yang lain berhubungan dengan zona-zona tertentu ataupun regulasi
perencanaan yang lebih detil.
LATIHAN
Pertanyaan 1
a. Definisikan pemasaran
b. Berikan sumber dari definisi tersebut
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Sebutkan dan jelaskan isu-isu yang terkait dgn pemasaran dan sertakan pula contohnya.
1. How to pass marketing second level, The Official LCCI Examinations Boards Guide,
UK
2. Kotler, Philip, A.B Susanto, 2000, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba
Empat, Pearson Education Asia Pte. Ltd.
3. Kotler, Philip, 2000, Marketing Management—The Millenium Edition, Prenticer
Hall, New Jersey.
4. Kotler, Philip, Fernando Trias de Bes, 2003, Lateral Marketing, penerbit erlangga,
Jakarta
5.
11
MARKETING PLANNING
A. TUJUAN
Pada akhir dari sesi ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan perbedaan antara data
dan informasi, memahami planning dan control information, dan membedakan antara
management by objective dengan management by Exceptions.
B. PENDAHULUAN
Ada tiga peribahasa yang akan membantu saudara memahami kebutuhan untuk membuat
rencana:
Jika saudara tidak melangkahkan kaki, saudara akan menghabiskan hidup saudara
hanya bersandar pada satu kaki.
Jika saudara tidak tahu kemana akan pergi, semua jenis angin terasa
menyenangkan
Kegagalan merencanakan adalah merencanakan kegagalan.
Apakah yang dimaksud dengan hal di atas? Apa saja yang bisa kita pelajari dari
peribahasa tersebut?
Kita harus bergerak jika kita ingin bertahan hidup. Kita harus membuat keputusan
tentang apa yang akan kita lakukan, dan kemana kita akan pergi. Jika kita tidak
membuat keputusan kita akan tertinggal jauh dibelakang.
Adalah mudah untuk hanya bergerak saja. Kita bisa tersesat bila kita tidak tahu
kemana hendak pergi, atau apa yang ingin kita raih.
Kalau kita tidak membuat rencana maka kegagalanlah yang akan kita peroleh.
Kita semua membuat rencana. Kita barangkali tidak memikirkan hal itu secara serius, tapi
kita berencana. Kita merencanakan hari libur kita, merencanakan even special yang akan
kita selenggarakan, berencana jam berapa kita akan bangun tidur setiap hari. Hal ini
kelihatannya tidak begitu penting, tapi apa yang akan terjadi bila kita tidak merencanakan
jauh didepan sebelumnya?
Para manager membuat rencana detil sebagai suatu kebiasaan. Mereka harus melakukan
itu karena para stafnya dalam organisasi harus tahu apa yang akan dilakukan. Para
manager di bidang pemasaran membuat rencana untuk menjalankan fungsi pemasaran.
Mereka juga membuat rencana untuk organisasi secara keseluruhan.
Saudara pernah dengar ekspresi dari “information overload”? Ini mendeskripsikan situasi
dimana seseorang mempunyai begitu banyak informasi yang dia sendiri tidak bisa
tangani. Begitu banyak sehingga tidak mungkin untuk dibaca, dipahami, atau disortir
untuk mencari tahu yang mana yang dibutuhkan. Kita barangkali akan menderita karena
kelebihan informasi ini---dan situasi akan menjadi semakin kacau karena semakin banyak
informasi tersedia lewat internet.
12
Kita tidak membutuhkan semua informasi yang tersedia---tetapi bagaimana caranya kita
mensortir informasi tersebut sehingga akhirnya kita memndapatkan informasi yang betul-
betul kita butuhkan. Untuk hal ini kita perlu membedakan antara data dan informasi.
Data adalah sekumpulan fakta dalam jumlah yang massif. Bisa dan bisa juga tidak
mengandung informasi.
Informasi adalah apa yang ingin kita tahu pada suatu waktu tertentu.
Para manager harus mampu membuat analisis, rencana, impelmentasi, dan mengontrol.
Analyse
Menganalisis adalah menguji data factual
Plan
Perencanaan adalah membuat keputusan yang mampu memandu tindakan yang
akan dilakukan dimasa depan
Implement
Keputusan harus dikomunikasikan kepada semua orang dalam yang
membutuhkan
Control
Kemajuan harus dicek. Rencana harus direvisi bila tersedia data baru.
Rencana tidak dibuat sekali untuk semua orang. Sebuah rencana adalah sutau keinginan.
Apa yang diinginkan seseorang dan diharapkan. Masa depan tidak bisa diketahui secara
pasti, dan demikian juga selalu terjadi gap antara yang diharapkan dengan yang terjadi.
Rencana harus diubah bila berhadapan dengan situasi yang baru.
Information need
Kita membutuhkan informasi karena kita bekerja berdasarkan fakta. Jika kita tidak
memiliki fakta kita hanya bisa menerka saja. Bersediakah anda mengecek kedalaman
kolam sebelum menyelam pada kolam tersebut? Atau anda hanya mengasumsikan bahwa
kolam tersebut cukup dalam? Jauh lebih baik melakukan pengecekan terlebih dulu
ketimbang mendapatkan resiko patah tulang leher.
13
Manager membuat keputusan yang akan mempengaruhi masa depan. Kualitas dari
keputusan yang dibuat akan dilihat dari hasilnya. Kualitas keputusan tergantung pada
kualitas informasi yang diperoleh.
Seringkali saudara tidak mempunyai semua fakta yang hendak kita inginkan. Jelasnya
seorang pembuat mainan tidak tahu secara pasti mainan jenis apa yang lagi in natal yang
akan datang---tapi dia harus memulai produksi dalam bulan Maret jika dia ingin
menjualnya pada bulan Desember. Memiliki beberapa mainan di pasar (barangkali tidak
cukup) jauh lebih baik ketimbang sama sekali tidak punya. Keputusan harus dibuat.
Kalau keputusan tidak dibuat, dia tidak akan memlakukan apa-apa---tidak menjual apa-
apa---dan tidak akan menghasilkan profit.
Jelasnya, adalah suatu resiko melanjutkan suatu perjalanan tanpa semua informasi yang
kita inginkan. Olehkarenanya para manager seringkali membuat keputusan yang dia
sudah tahu akan resiko yang didapatnya. Dia mengambil resiko yang sudah
diperhitungkan sebelumnya. Resiko yang sudah diperhitungkan sebelumnya adalah
resiko dimana semua fakta sudah dipertimbangkan secara matang sebelumnya.
Selanjutnya jurang informasi yang terjadi akan diisi dengan asumsi yang diperoleh lewat
pengalaman.
Manajer memiliki dua jeni informasi. Mereka membutuhkan informasi untuk membuat
rencana, dan informasi untuk melakukan pengawasan.
Planning information
Fokus pada masa depan. Membantu manajer untuk menganalisis apa yang
kemungkinan terjadi.
Jangka panjang. Manajer butuh untuk melihat masa depan sejauh yang bisa dia
lakukan.
14
Terhadap pesaing. Dia butuh tahu apa yang dilakukan pesaing. Apa yang
mungkin dilakukan. Bagaimana mereka akan bereaksi ketika ada produk baru
diluncurkan.
Terhadap organisasinya sendiri. Informasi internal dibutuhkan sehingga para
manajer bisa menilai apa yang mungkin terjadi. Barangkali terdapat suatu
kesempatang emas---tetapi tidak ada cukup uang untuk membuat hal itu terjadi.
Control information
Feedback
Feedback adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana hasil dari
tindakan yang direncanakan disampaikan kepada manajer. Tidak ada pentingnya
melakukan pengawasan bila tidak ada feedback. Kita semua mencari feedback yang
positif, dan mengubah perilaku kita untuk mencapainya. Dalam analogi yang sama
manajer mengubah rencana karena dia menginginkan feedback yang positif.
INFORMATION SYSTEMS
Dua jenis system informasi. Keduanya bekerja pada jalan yang sama.
Management Information System (MIS). Hal ini menyediakan informasi untuk
semua manajer dalam organisasi.
Marketing Information System (MkIS). Hal ini hanya menyediakan informasi
marketing. Setiap MIS memiliki MkIS didalamnya---tetapi sebuah MkIS bisa
beroperasi secara mandiri tanpa MIS.
Beberapa organisasi memulai dengan MkIS dan mengembangkan MIS secara penuh
dengan berjalannya waktu.
15
F. LONG-, MEDIUM-, AND SHORT-TERM PLANNING
Long-term plans
Perencanaan ini berkenaan dengan dimana seharusnya posisi perusahaan dalam pasar
secara umum. Tergantung pada jenis industri perencanaan bisa sepanjang 100 tahun atau
sependek 10 tahun.
Medium-term plans
Perencanaan jangka menengah biasanya ditentukan sepanjang yang bisa dilakukan atas
dasar kemampuan perusahan bisa menatap masa depan. Hal ini juga tergantung pada
jenis organisasinya. Sebuah perusahaan pesawat terbang bisa sepanjang 10 tahun. Sebuah
retailer bisa sepanjang 3 tahun.
Short-term plans
Perencanaan jenis ini adalah perencanaan operasional. Sesuatu yang secara actual
dilakukan. Rencana ini biasanya amat detil dan biasanya dijalankan dalam jangka waktu
1 tahun, termasuk diantaranya penjualan harian, tingkat produksi, dll.
G. SALES FORECAST
16
Sales forecast biasanya memperlihatkan bagaimana produk akan dijual. Hal ini membuat
semua orang bisa bekerja dari volume actual. Sangat mudah mengganti penjualan produk
menjadi revenue yaitu mengkalikan harga dengan volume: 100 item pada harga rp. 25 =
rp. 2500.
H. OBJECTIVE
Kita harus lebih hati-hati dalam memilih istilah. Pilihlah istilah yang benar-benar bisa
dimengerti. Apa yang akan saudara lakukan ketika manager saudara menanyakan anda:
Jual lebih banyak produk X
Tingkatkan jumlah pelanggan yang saudara jumpai setiap hari.
Perbaiki waktu yang saudara perlukan untuk memproses order.
o Jika anda berhasil menjual produk X dari 100 menjadi 101 atau mungkin
lebih---tetapi kemungkinan manajer anda menginginkan terjadi 10%
peningkatan. Mengapa manajer tidak menyampaikan persisi seperti itu?
o 1 extra pelanggan jelas merupakan peningkatan---apakah manajer
mengiginkan 4 pelanggan lagi?
o Anda mampu bergerak jauh lebih cepat, tetapi membuat begitu banyak
kesalahan. Apakah seperti itu yang diharapkan?
Jika manajer menyampaikan suatu objective dengan jelas kemungkinan anda akan
mengerti. Dan ini bisa dasar untuk melakukan pengawasan. Objective dibawah ini bisa
dipahami oleh anda dan manajer anda:
Jual 110 item dari produk X pada tingkat harga penuh pada bulan April.
Buat 19 kunjungan penjualan, secara rata-rata setiap hari, mulai 1 April
Kurangi waktu memproses order dari 15 menit menjadi 10 menit, tanpa
mengurangi kualitas, mulai1 April.
Anda akan jauh mengerti objective ini karena objective ini dirumuskan dengan amat
jelas, hal apa yang akan diraih dan kapan.
17
Quantity or Quality
Untuk meraih penjualan sebesar 100 pada minggu 3 bulan Maret. Quality atau
quantity?
Untuk memperkerjakan seorang salesperson yang baru untuk ditempatkan
diselatan pada akhir bulan ini. Quality atau quantity?
Untuk memproduksikan 45 unit produk ABC setiuap hari mulai Desember.
Quality atau quantity?
Untuk memilih jenis warna untuk kantor baru mulai siang ini. Quality atau
quantity?
Tiga objectif diatas adalah objective kuantitas. Semuanya bisa diukur dengan angka-
angka. Sementara satu objective adalah objective kualitas. Karena hanya bisa diukur
dengan ukuran kualitas.
SMART Objectives
I. BUDGET
Budget adalah suatu rencana yang mengarahkan organisasi secara keseluruhan. Budget
ini memungkinkan semua aktifitas tahunan direncanakan secara detil di depan. Semua
manajer mangambil bagian dalam perumusan budgeting. Masing-masing rekomendasi
dari fungsi yang berbeda dikumpulkan bersama-sama kemudian direktur keuangan
mengkalkulasi hasil yang diharapkan. Kalau hasil tidak bisa diterima maka proses akan
diualang kembali. Ketika budget final sudah disetujui masing-masing manajer jadi tahu
apa yang harus dilakukan.
Produksi, misalnya, akan tahu berapa produk akan dibuat, dan kapan. Bagian pembelian
kemudian bisa melakukan negosiasi kontrak atas bahan mentah yang dibutuhkan. Roster
karyawan bisa disusun. Rencana produksi untuk masing-masing kemudian bisa
dipersiapkan.
1. Budget Achievement
Budget biasanya diawasi lewat MIS. Karena semua elemen berhubungan satu sama
lainnya, maka pengaruh yang diakibatkan oleh perubahan dengan mudah bisa
diidentifikasi (Menurunnya penjualan, misalnya, akan menyebabkan produksi dikurangi).
18
Setiap fungsi harus focus untuk meraih budgetnya karena setiap fungsi lainnya
tergantung pada pencapaian budgetnya. Bagian distribusi, misalnya, akan menyusun
jadwal untuk menjemput dan mengirimkan produknya. Jika hal ini gagal dilakukan,
usaha akan terbuang sia-sia, gudang akan kosong, kemudian konsumen akan kecewa.
Hasilnya akan sama buruknya jika terdapat kelebihan ataupun kekurangan terhadap hasil
yang sudah digariskan dalam budget. Jika produksi terlalu banyak, truk tidak akan
tersedia untuk mengangkut persediaan. Gudang tidak akan mampu menampung kelebihan
produksi. Tim penjualan akan menjual atas dasar budgetnya dan tiadanya usaha yang
lebih untuk meningkatkan penjualan.
Bagian pengawasan dari MIS adalah untuk mengukur kemajuan atas dasar masing-
masing objective.
Ketika smart objective dipakai maka proses pengawasan akan menjadi jauh lebih mudah.
Forecast penjualan dari 1000 unit produk tertentu sama dengan 50 unit setiap hari
dalam kurun waktu 20 hari.
Objective yang lain bisa diawasi dengan cara yang sama. Sistem pengawasan
memberitahu manajer tantang apa yang harus dilakukan dalam kurun waktu tertentu
termasuk mengambil beberapa tindakan yang perlu . Tidak mungkin mengelola secara
efektif tanpa adanya system pengawasan.
J. MANAGEMENT
Ada 2 jalan yang bisa dipilih; Management by Objective dan Management by Exception.
MBO adalah sebuah system dimana masing-masing manajer bertemu dengan atasannya
dan setuju atas objective yang akan dicapainya. Objective ini kemudian dicatat sebagai
bagian dari MIS. Dibawah MBO setiap orang tahu secara tepat apa yang harus diraihnya.
Sistem pengawasan bisa berjalan dengan amat efisien, karena objective yang spesifik
telah ditentukan untuk masing-masing orang. Suatu masalah bisa muncul jika manajer
memaksakan objective tertentu. Manajer yang ada dibawahnya mungkin tidak komit
19
untuk mencapainya. MBO bekerja dengan amat baik bila semuanya setuju dengan
objective yang ditentukan.
Bila MBO sudah diterapkan, system pengawasan memiliki objective yang jelas untuk
masing-masing manajer. Tidak ada perlunya memberitahu semua orang bahwa segala
sesuatunya berjalan dengan baik---oleh karenanya MBE hanya melaporkan perkecualian
dari objective yang disepakati. MBE hanya melaporkan semua variasi dari rencana yang
telah ditentukan.
Masing-masing manajer akan menerima pernyataan variasi yang cukup pendek (variance
statement) setiap hari atau setiap minggu sesuai dengan kebutuhan. Pada pernyatan ini
akan tertera secara jelas pada masing-masing bidang yang bisa melampaui atau tidak bisa
melampaui objectivenya.
LATIHAN
Pertanyaan 1
a. Apa yang dimaksud dengan MBO dan MBE
b. Jelaskan pentingnya MBO dan MBE dalam pemasaran
Pertanyaan 2
a. Jelaskan beda antara data dan Informasi
b. Garis bawahi 2 items dari informasi dibawah ini
Atlas Telepone directory Computer database Personal address book 10
pelanggan anda yg paling menguntungkan
Pertanyaan 3
a. Apa arti singkatan ini: MIS dan MkIS
b. Jelaskan bedanya
Pertanyaan 4
a. Mengapa sales forecast penting?
b. Jelaskan 2 hal yang memungkinkan bila sales forecast tidak dilaksanakan?
1. How to pass marketing second level, The Official LCCI Examinations Boards Guide,
UK
2. Kotler, Philip, A.B Susanto, 2000, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba
Empat, Pearson Education Asia Pte. Ltd.
3. Kotler, Philip, 2000, Marketing Management—The Millenium Edition, Prenticer
Hall, New Jersey.
20
4. Kotler, Philip, Fernando Trias de Bes, 2003, Lateral Marketing, penerbit erlangga,
Jakarta
5. Mc Daniel, Carl, Roger Gates, Riset pemasaran Kontemporer, Penerbit Salemba
empat, Jakarta
6. Umar, Hussein, 2000, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
21
MARKETING RESEARCH
A. TUJUAN
B. PENDAHULUAN
Semua manajer harus memiliki informasi jika mereka akan mengambil suatu
keputusan. Beberapa informasi diambil dari sumber internal, tetapi kebanyakan dari
mereka mendapatkan informasi dari sumber eksternal.
Ketika akan mencari informasi, seorang manjer biasanya mendapatkan lewat riset.
Informasi yang memiliki nilai terhadap pemasaran dikenal dengan istilah marketing
research.
C. MARKETING RESEARCH
22
Semakin baik perencanaan risetnya, semakin berkurang data yang dibutuhkan untuk
mendapatkan informasi. Oleh karenannya perencanaan yang bagus membuat riset
semakin efektif dilihat dari sisi biaya.
1. Purpose
Riset pemasaran menyiapkan data yang berisikan informasi untuk membantu manajer
dalam membuat keputusan. Riset dan orang yang melakukan riset tidak membuat
keputusan. Mereka umumnya melakukan riset yang untuk menghasilkan data yang
ditanyakan oleh para manajer.
Terdapat 4 (empat) batasan dalam hal mana seorang periset harus bekerja:
2. Constraints
C-Cost
Biaya untuk melakukan riset haruslah lebih kecil dari nilai informasi yang diberikan.
Riset yang akan menelan biaya Rp. 10 juta tidaklah harus dijalankan untuk suatu
proyek yang akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 9 juta, misalnya.
A-Acuracy
Bila proses suatu riset tidak akurat secara ilmiah hasilnya tidak akan bernilai. Oleh
karenanya pemasar biasanya mencari periset yang memiliki reputasi yang tinggi.
T-Time
Riset harus sudah selesai dilakukan sebelum keputusan diambil. Jika terlambat maka
riset tersebut tidak mempunyai nilai.
S-Security
Beberapa riset harus dilakukan dibawah keamanan yang ketat. Pesaing hendaknya
tidak dibuat tahu tentang pre-testing dari iklan yang diluncurkan, atau riset mengenai
konsep produk baru.
Ringkasan sebuah riset haruslah diawali oleh sebuah pernyataan tentang tingkat
keamanan yang diperlukan.
23
D. TYPES OF RESEARCH
Ada demikian banyak bentuk riset pemasaran. Setiap riset yang akan dijalankan atau
dipersiapkan oleh manajer pemasaran adalah bentuk dari riset pemasaran. Satu yang
umum dipakai dideskripsikan dibawah ini:
1. Market Research
Riset pasar adalah analisis yang sistematis mengenai satu pasar, misal, pasar untuk
computer baru, mainan baru, dsbnya. Data yang dikumpulkan, dicatat, dan dianalisis
oleh riset pasar termasuk:
Memperkirakan ukuran dari pasar secara keseluruhan
Memperkirakan lokasi dan ukuran dari pasar baru
Kecendrungan pasar dan perubahan yang diharapkan
Mengidentifikasi karakteristik pasar
Dll.
2. Competitor Research
Pesaing langsung dari Nescafe adalah manufaktur kopi instant lainnya. Kompetitor
yang tidak langsung termasuk setiap bentuk minuman panas atau dingin siap saji.
3. Promotional Research
24
Identifikasi orang-orang yang disasar
Bagaimana memdapatkan pesan yang dipakai untuk menyasar orang-orang
Jumlah waktu untuk mengulang pesan
Media cost dan efektifitasnya
Hasil yang diraih
Aktivitas persaingan
Alat-alat komunikasi ini dipakai dalam suatu bauran untuk meraih hasil terbaik.
Efektifitas dari bauran ini dievaluasi demikian juga efektifitas dari masing-masing
alat ini.
4. Retail Audits
Retail audits ini juga dikenal sebagai dealer audits. Hal ini adalah suatu riset yang
berkelanjutan yang mengukur tingkat penjualan melalui outlet-outlet retail ini. Yang
orisinal, terbesar dan paling terkenal adalah A C Nielsen. Dengan mempergunakan
desain sample dari beberapa toko secara ilmiah, perusahan ini menghasilkan suatu
laporan yang amat valid untuk keseluruhan dari masing-masing pasar. Tidak ada lagi
suatu keharusan untuk mengecek kepada masing-masing toko atau terhadap setiap
toko. Retail audits ini mengukur penjualan masing-masing produk atas dasar ukuran,
jenis, tawaran special, dsbnya.
Distribution Research
Menentukan saluran distribusi, mengevaluasi cost efektif yang terbaik, solusi jangka
panjang, dan isu-isu distribusi
Pricing Research
Menemukan suatu nilai terbaik bagi customer dan consumer. Menemukan harga
sebenarnya yang ditentukan oleh pesaing---mereka seringkali memberikan harga
25
special/diskon, tambahan persediaan secara gratis atas harga yang telah ditetapkan.
Seringkali sulit menemukan harga riil di pasar.
Product Research
Sales Research
1. Quantitative Data
Secara khusus quantitative data termasuk segala sesuatu yang dapat dihitung secara
fisik seperti:
26
Bagaimana pembelian itu dibayar
o Cash, kartu kredit, kartu debet, dll
2. Qualitative Data
Kita seringkali membutuhkan informasi yang tidak berbentuk angka. Ini adalah
sesuatu yang kita butuhkan untuk mengetahui:
Semua isu ini melibatkan penilaian kualitas yaitu subyektif. Penilaian seperti ini
berkenaan dengan perasaan, dan seringkali berasal dari alam bawah sadar
(subconscious), ketimbang alam sadar (conscious) atau nalar (logical mind). Penilaian
subyektif sulit diekspresikan, sulit dimengeti, sulit diukur. Cobalah hal ini pada diri
anda kemudian pada teman anda:
Anda akan dapatkan setiap orang akan memiliki jawaban yang berbeda. Jawaban
yang ada mungkin gajah, departemen store dan dunia. Atau departemen store, dunia,
dan alam semesta. Responden akan mengungkapkan kebenaran sesuai dengan yang
dilihatnya.
Dalam penilaian yang bersifat kualitas persepsi masing-masing orang akan berbeda.
Kita tidak bisa tergantung pada jawaban atas pertanyaan subyektif karena:
27
Mereka mungkin saja mengungkapkan ketidakbenaran---karena alasan yang
sebenarnya membuat mereka malu.
Dua cara yang secara umum dipakai dalam mengevaluasi respon yang subyektif
adalah didasarkan atas pertanyaan yang menyuruh responden untuk merangking
jawabannya. Kebanyakan riset dan pengujian memperlihatkan bahwa orang-orang
memiliki pemahaman yang sama berkenaan dengan istilah-istilah tertentu. Riset yang
memakai istilah-istilah ini menghasilkan hasil yang bisa diterima.
Likert Scale
Periset membuat sejumlah pernyataan tantang obyek yang akan disurveinya. Masing-
masing responden kemudian disuruh untuk menjawab masing-masing pernyataan
tersebut, apakah mereka :
i. Sangat setuju
ii. Setuju
iii. Tidak pasti
iv. Tidak setuju
v. Sangat tidak setuju
Lima katagori ini kemudian diberikan skor dari 5 sampai 1 dengan (a)=5 dan(e)=1.
Skor individu ini kemudian dihitung, dan hasil dari keseluruhan survey bisa
dikombinasikan. Semakin besar skorenya semakin besar persetujuannya terhadap
pernyataan yang ada.
Osgood Scale
28
Rangking Osgood secara orisinil adalah seperti berikut ini:
Active/passive Unsuccessful/successful
Cruel/kind Important/unimportant
Curved/straight Angular/rounded
Masculine/feminine Calm/excitable
Untimely/timely False/true
Savoury/tasteless Usual/unusual
Hard/soft Colourless/colourful
New/old Slow/fast
Good/bad Beautiful/ugly
Weak/strong Wise/foolish
Kedengaran mungkin agak aneh, tetapi riset sekunder selalu dilaksanakan sebelum
riset primer. Hal ini disebabkan oleh karena sekunder merujuk kepada data yang
sudah tersedia/ada.
Jika anda berpikir untuk memasuki suatu pasar di luar negeri, anda barangkali
membutuhkan sejumlah informasi. Anda perlu untuk melakukan audit dengan
memakai STEEPLE. Apakah anda akan memulainya dengan menghitung jumlah
penduduk pada negara yang bersangkutan. Apakah anda akanmengajukan pertanyaan
tentang undang-undang dan perpajakan? Tentang nilai tukar uang? Tentang tingkat
pelatihan dan pendidikan? Tentu saj tidak.
Anda tentu akan pergi ke suatu sumber seperti KADIN PERDAGANGAN dan
INDUSTRI, duta besar atau konsul negara bersangkutan, atau Biro Ekspor
Pemerintah kita. Kemudian anda akan menemukan referensi material yang akan
memberikan apa yang anda perlukan untuk merampungkan penelitian pendahuluan.
Anda akan mempergunakan sumber-sumber sekunder. Sekunder karena data itu ada
dan bukan khusus dikumpulkan untuk anda. Sensus Penduduk misalnya, adalah untuk
keperluan pemerintah. Mereka harus punya data itu. Dan anda bisa mengaksesnya
pula.
Desk Research adalah nama lain dari secondary research. Istilah ini dipakai karena
ditujukan kepada referensi material yang sudah ada. Dan ini bisa dilakukan di atas
meja. Belakangan riset ini dilakukan memakai computer.
29
Field Research adalah nama lian primary research, karena dilakukan di luar kantor.
G. DATA COLLECTION
Semua riset harus memulai dengan suatu Research Brief, suatu pernyataan detil
tentang data yang diperlukan. Tugas seorang periset adalah untuk membuat suatu
ringkasan, dan merekomendasi suatu riset metodelogi untuk memperoleh data seperti
yang digariskan dalam ringkasan. Sekali manajer menerima sebuah riset proposal, dia
kemudian akan memutuskan untuk melaksanakan riset tersebut memberikan
otorisasi agar riset tersebut dilaksanakan.
Ingat:
Manajer adalah seorang ahli tentang kebutuhan apa yang harus diketahui
Periset adalah seorang ahli tantang bagaimana memperoleh data.
Questionnaires
Adalah suatu alat yang dipakai oleh periset untuk memastikan pertanyaan sudah
ditanyakan pada urutan yang benar. Ini bukanlah bentuk sari suatu riset. Hal ini
hanyalah suatu daftar dari pertanyaan-pertanyaan. Suatu keterampilan tingkat tinggi
dibutuhkan untuk membuat questionnaires, tetapi tugas ini adlah tugas seorang periset
bukan tugas seorang manajer pemassaran.
Observation.
Dalam hal ini seorang periset akan mengamati apa yang terjadi. Termasuk
didalamnya sebuah”automatic watching” saat data dikumpulkan lewat pembaca
bar code.
Experimentation.
Dimana sebuah situasi diciptakan dan hasilnya diukur. Untuk menemukan sebuah
warna paforit dua buah ruang tunggu didekorasi, masing-masing dengan warna
yang telah disediakan. Kemudian lakukan obeservasi berapa orang memilih
masing-masing ruang tunggu tsb. Untuk memastikan riset dekorasi ulang ruang
tersebut dengan warna yang berbalikan dan ulangi percobaan ini.
Questioning.
Lakukan kontak langsung, face-to-face, lewat telepon, atau lewat pos, dsb.
30
Group interviews
Retail
Omnibus survey
Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Untuk membuat hal ini
manjadi mungkin setiap responden harus diidentifikasi. Kemudian mereka yang akan
diwawancarai bisa dipilih dengan cara random, melalui undian misalnya.
Biaya yang tinggi dari random sampling ini berarti sampling ini tidak tepat dipakai
untuk kebanyakan riset pemasaran. Hal ini dipakai dalam bidang production quality
control.
Quota Sampling
Quota sample ini banyak dipakai dalam riset pemasaran karena dari sisi biaya
ternyata amat efektif.
Error
Selalu akan terdapat tingkat kesalahan pada hasil riset. Dalam riset pemasaran tingkat
kesalahan ini biasanya ditetapkan plus atau minus 5%. Tingkat kesalahan ini berarti
pada setiap hasil bisa dikurangi atau ditambahkan dengan 5% pada dua sisi yang
bersangkutan.
I. LATIHAN
Pertanyaan 1
a. Jelaskan perbedaan antara market research dan marketing research
Pertanyaan 2
b. Yang mana harus dilakukan terlebih dahulu: primary atau secondary research?
31
c. Mengapa?
d. Bari nama lain dari secondary research
e. Mengapa dinamakan demikian?
Pertanyaan 3
a. Jelaskan quantitative data?
b. Berikan dua contohnya
Pertanyaan 4
a. List 3 As
b. Jelaskan pentingnya bagi manajer pemasaran?
Pertanyaan 5
a. Sebutkan kriteria CATS
b. Jelaskan pentingnya bagi manajer pemasaran?
1. How to pass marketing second level, The Official LCCI Examinations Boards Guide,
UK
2. Kotler, Philip, A.B Susanto, 2000, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba
Empat, Pearson Education Asia Pte. Ltd.
3. Kotler, Philip, 2000, Marketing Management—The Millenium Edition, Prenticer
Hall, New Jersey.
4. Kotler, Philip, Fernando Trias de Bes, 2003, Lateral Marketing, penerbit erlangga,
Jakarta
5. Mc Daniel, Carl, Roger Gates, Riset pemasaran Kontemporer, Penerbit Salemba
empat, Jakarta
6. Umar, Hussein, 2000, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
32
CUSTOMER AND CONSUMER BEHAVIOUR
A. TUJUAN
B. PENDAHULUAN
Pemasar bekerja atas dasar ketertarikan orang-orang untuk membeli dan memakai produk yang
dibelinya. Mereka paham orang-orang tersebut tidak bisa dipaksa untuk melakukan pembelian.
Keberhasilan program pemasaran tergantung pada dua pihak yang melakukan pertukaran, dan
merasa gembira dengan hasil dari pertukaran yang dilakukan. Cash untuk produk atau waktu
untuk status misalnya. Yang jelas selalu ada yang dipertukarkan.
Orang-orang membuat keputusan, oleh karenanya amatlah penting bagi pemasar untuk
memahami sebanyak mungkin tantang bagaimana orang-orang berpikir, dan bagaimana orang-
orang berperilaku.
Kita mau tidak mau harus memahami perbedaan antara apa yang dikatakan oleh orang, dan apa
yang senyatanya dilakukan. Kita harus mencoba mengantisipasi bagaimana orang akan memakai
perasaannya di masa depan. Apa yang akan mereka lakukan, dan bagaimana mereka akan
berperilaku.
Pemasar harus menemukan apa yang senyatanya terjadi di pasar. Mereka harus mengerti
bagaimana dan mengapa orang-orang berperilaku demikian.
Produk yang dijual di jalan-jalan utama kota-kota besar tidaklah sampai disana dengan sentuhan
magis. Produk-produk itu sampai disana lewat suatu saluran distribusi yang bisa didefinisikan
sbb:
“Suatu route yang dilalui oleh produk dari pemasok sampai ke tangan konsumen”.
Suatu saluran distribusi berawal dari manufaktur yang membawa berbagai bahan mentah yang
kemudian diubah menjadi barang jadi. Nestle, misalnya, harus membeli biji kopi untuk membuat
kopi instant. Mereka juga harus membeli gelas dalam bentuk botol-botol kecil serta tutupan
plastic, label, dan kertas kardus, dan mengemasnya dalam jumlah duabelesan atau duapuluh
empatan.
Pemasok juga harus tahu dan memastikan bahwa produk-produk itu sudah tersedia pada
beberapa supermarket atau toko eceran dimana konsumen bisa mendapatkan dengan mudah.
33
Tidaklah ada gunanya memajang produk-produk itu pada toko-toko buku, atau memajang
minyak wangi di restaurant.
Gambar dibawah ini memperlihatkan 4 saluran distribusi. Anda akan melihat dimana semua
berawal dari pemasok dan berakhir pada konsumen.
Agent
Wholesaler Wholesaler
Pemasok (supplier) bisa manufaktur, atau organisasi yang memiliki kemampuan untuk
menawarkan produk
Agent biasanya memiliki ketrampilan khusus dan bekerja atas nama manufactur atau
supplier. Mereka akan menangani tugas pemasaran yang mungkin tidak dimiliki oleh
manufactur ataupun supplier. Atau mereka bisa saja berlokasi di luar negeri, pasar yang
hendak dimasuki oleh manufaktur ataupun supplier.
Wholesaler biasanya menangani pengiriman dalam jumlah besar. Mereka kemudian
membagi-bagi pengiriman itu dan mengirimkan kepada retailer. Mereka memberikan nilai
tambah (value added) terhadap channel karena membantu supplier untuk mengirimkan dalam
bagian-bagian yang kecil.
Retailer bekerja dengan cara yang sama seperti wholesaler. Mereka mengambil beberapa
produk yang hendak dikirim dari beberapa wholesaler. Kemudian menjualnya kepada
individual customer. Mereka menciptakan nilai tambah karena individual customer bisa
membeli banyak item tunggal dari satu sumber --- yaitu toko-toko retail.
Sebagai satu catatan dimana anggota saluran distribusi hanya bisa bertahan dalam business ini
sejauh dia mampu memberikan nilai tambah kepada saluran.
34
1. Customers
Mereka akan menjualnya pada tingkat yang tinggi ketimbang harga saat membelinya. Harga
yang tinggi bisa dijustifikasi karena bisa memberikan nilai tambah---ritel memajang
demikian banyak pilihan sehinggan jauh lebih nyaman melakukan pembelian disana. Hal ini
bisa menghemat waktu dan masalah yang dimiliki konsumen serta menghemat biaya
perjalanan. Profit margin yang dibuat akan sangat tergantung kepada nilai yang diberikan
konsumen atas pelayanan diperolehnya.
Mereka akan memperoleh sosial benefit---suatu penghargaan karena menghemat waktu
konsumen; perasaan senang dan bangga ketika memberikan hadiah, dll. Konsumen
profesional adalah mereka yang bekerja sebagai pembeli dalam suatu organisasi. Mereka
memakai penilaian komersial dalam membuat keputusan pembelian.
2. Consumers
Consumer adalah mereka yang memakai nilai yang ada dalam produk yang ditawarkan. Anak-
anak adalah consumer ketika mereka mengkonsumsi sarapannya yang dibelikan oleh ibunya.
Remaja perempuan adalah consumer ketika mereka baru saja keluar dari salon dan memakai
rambut dengan gaya baru.
Kadangnya consumer disebut juga pemakai---tetapi istilah consumer adalah lebih baik karena
mampu menjelaskan setiap bentuk yang menghasilkan nilai. Makanan misalnya, tidaklah dipakai
tetapi dikonsumsi.
Kita akan melihat orang-orang memakai ”criteria decision” yang berbeda tergantung kepada
siapa mereka melakukan pembelian.
Coba test pemahaman anda dengan menerangkan apakah masing-masing orang ini customer atau
consumer:
Ibu rumah tangga melakukan pembelian untuk anaknya, customer atau consumer?
Suami membeli sesuatu untuk istrinya, customer atau consumer?
Petani membeli minyak diesel dalam jumlah besar, customer atau consumer?
Seorang pekerja perkebunan mengendarai traktor, customer atau consumer?
Pembeli menandatangani kontrak untuk 20 BMW seri terbaru, customer atau
consumer?
35
Seorang sales manager mengendarai mobil dinas perusahaan, customer atau
consumer?
Seorang laki-laki membeli razor blade untukdirinya sendiri, customer atau consumer?
Seorang perempuan membeli hamburger untuk makan siangnya, customer atau
consumer?
Keputusan tidaklah terjadi begitu saja. Hal itu tidaklah instan. Selalu ada ide, gagasan, buah
opikiran dibaliknya. Banyak orang percaya nereka telah membuat keputusan instan, tetapi riset
mengungkapkan bahkan keputusan yang diambil dengan cepatpun bergantung pada pengetahuan
sebelumnya---beberapa pengalaman sebelumnya. Barangkali tergantung pada asumsi tertentu.
Jika demikian halnya, asumsi itu sendiri pastilah berdasarkan atas pengalaman sebelumnya.
Ambillah beberapa menit untuk memikirkan ini. Penting sekali anda memahami ini---buktikan
ke diri sendiri bahwa setiap keputusan yang anda ambil berdasarkan atas beberapa ide, gagasan
ataupun buah pikiran.
Satu cara untuk melakukan hal ini adalah memikirkan semua keputusan yang sudah anda ambil.
Analisis sendiri mengapa hal itu bisa terjadi.
Dibawah ini adalah sebuah contoh bagaimana menganalisis keputusan yang kita buat sendiri:
Berjalan kaki melewati perkotaan menuju tempat parkir setelah jam kerja saya membeli
sebungkus Edam Burger dari pedagang dipinggir jalan. Itu adalah pembelian yang tidak
direncanakan sebelumnya, dibuat secara seketika. Banyak orang akan menyebutnya
sebagai sebuah ”impulse decision”. Yah...begitulah adanya, tetapi banyak yang
mendorong terjadinya impulse tersebut.
Saya melihat pedagang itu dari jarak 30 meter
Dia tidak ada sebelumnya, pembelian itu terjadi spontan
Pada jarak 15 meter aroma burger itu merangsang selera
Harganya dipajang amat jelas, dan amat masuk akal
Proses berpikirnya:
o Edam Burger ---amat lezat---terutama saat sore hari
o Saya tidak perlu makanan, saya tidak lapar
o Tetapi dia amat menggoda, dan amat lama sejak saya menkonsumsi
sebelumnya.
o Dia mungkin tidak disini besok
o Hari ini mungkin hari spesial, saya pantas dapat suatu perlakuan
o Apakah itu cukup bernilai bagi uang saya? Berapa yang anda dapatkan?
o Apakah saya memiliki uang recehan untuk tukaran kembali?
o Ya, dia memang merangsang. Ya, saya punya recehan yang cukup. Ya,
saya akan memperlakukan diri saya secara khusus.
Pembelian dilakukan kurang dari 1 menit sejak melihat pedagang itu
Burger dimakan sambil jalan dan habis ketika sampai di mobil
Dia memang enak dan lezat, pas dengan uang yang dikorbankan
Saya merasa itu adalah keputusan terbaik yang pernah dibuat.
36
Setiap pembelian atau pertukaran, memiliki Unit Pembuat Keputusan (DMU) yang mendorong
hal itu terjadi. Kendatipun prinsipnya hampir sama, terdapat perbedaan antara DMU pada
consumer dan industrial marketing.
1. Consumer DMU
Kita bisa memakai akronim untuk membantu manganalisis proses pembuatan keputusan oleh
consumer. Akronim dalam hal ini adalah SPADE/F.
S-Starter
Semua keputusan memiliki titik awalan. Sesuatu harus mengawali proses pembuatan keputusan.
Dalam contoh diatas, pandangan akan lapak/stand pedagang itulah yang mengawali disamping
tentu saja aroma baunya yang merangsang selera.
P-Purchaser
Adalah orang yang kenyataanya membeli produk. Kadangnya dia bisa consumer---dalam kasus
Edam Burger di atas, tetapi seringkali bisa orang lain. Si pembeli (purchaser) memiliki tanggung
jawab ekstra jika si pembuat keputusan (decider) tidak melakukan pembelian. Periksa skenario
dibawah ini:
Ngurah pergi ke sebuah toko untuk membeli mie instan. Keluarganya biasa menkonsumsi
mie instan merek mie sedaap rasa bakso. Toko yang bersangkutan memiliki mie instan
merek berbagai macam rasa bakso, rasa ayam, rasa sapi. Sebagai pembeli Ngurah tidak
bisa memutuskan pembelian atas nama ibunya. Mengapa ibunya lebih suka mie rasa
bakso? Apa yang lebih penting rasa atau merek? Dia bisa melakukan satu diantara 3 hal:
o Memilih mie instan rasa bakso (merek apa saja)
o Memilih mie instan rasa rasa ayam
o Pulang dan bertanya.
Bagaimana dia tahu apa yang harus dilakukan? Si pembeli tidak memiliki kewenangan untuk
memutuskan apa yang dibeli. Sederhananya dia hanyalah orang yang berperan melakukan
pembelian. Itu saja.
37
A-Advisors
Segala bentuk nasehat atau pengalaman sebelumnya masuk dalam klasifikasi sub judul ini. Hal
ini bisa berasal dari teman, pimpinan, atau mungkin sebuah artikel dari majalah atau surat kabar
tertentu. Banyak tidaknya nasehat yang kita perlukan tergantung pada tingkat kepastian yang kita
miliki.
Pembelian uang untuk kebutuhan rutin-----tingkat resiko hampir tidak ada. Sedikit
memerlukan nasehat
Kebutuhan rutin yang persediaannya habis----Memerlukan nasehat berkenaan dengan
penggantian tempat membeli.
D-Decider
Keputusan pembelian harus dibuat---jika tidak, tidak ada yang akan dibeli. Kadangnya orang
yang ada di toko/supermarket adalah pembeli dan pembuat keputusan (Kalau ibunya Ngurah
yang pergi, dia bisa langsung memutuskan mie yang bagaimana akan dibeli).
Tetapi, dalam banyak kasus si pembuat keputusan justru tidak terlibat dalam sales negosiasi.
Artinya, penjualan tidak akan terjadi. Seorang salesperson bisa melakukan tekanan yang bertubi-
tubi, tetapi tetap saja dia tidak akan membuat penjualan karena yang dihadapinya adalah bukan
pembuat keputusan.
E-End user
Pengaruh consumer dalam hal ini bisa bervariasi mulai sangat tinggi sampai tidak sama sekali.
Seorang bayi mungkin akan berteriak bila diberikan makanan yang tidak disukainya.
Seorang remaja merasa perlu untuk merayu orang tuanya agar dibelikan sesuatu yang
dinginkan.
Orang dewasa meminta dengan jelas apa yang dia inginkan, dan mengatakan apa yang
tidak dia inginkan.
Pekerja terampil bisa mespesifikasi apa yang dia inginkan.
Pekerja tidak terampil mengikuti apa yang disarankan oleh pimpinannya.
F-Finance
Pembelian mau tidak mau harus dibayarkan. Kalau uang tidak ada pembelian tidak bisa
dilakukan tanpa cicilan (credit). Tetapi kalau credit tidak ada, atau mungkin harganya terlalu
mahal, pembelian juga tidakbisa terjadi.
Tetapi mohon diingat, dalam semua contoh yang disebutkan kita juga berbicara tentang
pertukaran yang melibatkangoodwill, dukungan, dll. Suatu pertukaran barangkali terjadi pada
seseorang yang ingin menukarkan waktunya ketimbang uang yang dimilikinya. Pertukaran
(pembelian) akan gagal jika orang yang bersangkutan tidak memiliki waktu, atau tidak bisa
dibujuk untuk menyediakan waktu.
38
2. Industrial DMU
Akronim industrial DMU adalah BADGIES. Terdapat perbedaan mendasar antara consumer dan
industrial DMU. Consumer cendrung membeli sesuatu dalam jumlah yang relatif kecil atau
sedikit, dengan tingkat resiko yang juga kecil atau terbatas. Sedangkan industri cendrung
membeli dalam jumlah besar, seringkali lewat kontrak pembelian dalam beberapa tahun. Tingkat
resiko bisa amat besar.
B-Buyer
Pembeli disini adalah pembeli yang amat profesional, oleh karenanya salesperson yang
mendekatinya juga harus profesional. Organisasi mempekerjakan pembeli profesional
untuk:
Menemukan sumber untuk sesuatu yang akan dibeli
Mempersiapkan kontrak dukumentasi seperti tender dan spesifikasi
Mewawancarai pemasok potensial yang paling memungkinkan untuk dihubungi
Menyimpulkan negosiasi dan menyelesaikan kontrak
Pembeli ini tidak perlu tahu detil teknis apa yang akan dibelinya. Mereka bekerja atas dasar
instruksi yang sudah disiapkan oleh ahli berkenaan dengan apa yang akan dibelinya.
A-Approver(s)
Para ahli dalam organisasi akan mengecek produk yang tertera dalam daftar pemebelian. Mereka
akan memberikan pendapat atas dasar profesionalismenya tentang produk mana yang akan
mendatangkan kepuasan paling tinggi.
D-Decider
G-Gatekeeper
Organisasi memiliki resepsionis dan sekretaris yang mengontrol aktivitas harian seorang
manajer. Sasaran utama seorang sales adalah untuk melewati orang-orang ini agar memdapatkan
akses kepada pembeli.
39
I-Influencer(s)
Sama seperti consumer DMU, keputusan pembelian sebuah organisasi juga dipengaruhi oleh
banyak faktor. Segala sesuatu mulai dari pengalaman terdahulu lewat artikel dalam majalah dan
terbitan-terbitan tertentu.
E-End user(s)
End user dalam hal ini adalah orang-orang yang memakai produk. Opininya sebaiknya
dipertimbangkan tetapi banyakmanajer justru mengabaikan opini ini. Hal ini disebabkan oleh
karena seorang manajer tidak mau menghabiskan waktunya hanya untuk sesuatu yang akan
dibelinya. Mereka tidak mengerti tentang masalahnya bahwa keputusan yang jelek akan
mempengaruhi pekerja secara langsung.
S-Starter
Pembelian organisasi tidaklah terjadi begitu saja. Ada sesuatu awalannya---suatu pemicu yang
mengawali terjadinya proses pembelian itu. Faktor-faktor ini bisa berupa ketiadaan stok
persediaan sampai kebutuhan untuk mendesain suatu produk yang sesuai dengan permintaan
pasar.
Proses pembuatan keputusan (DMP) adalah bagian dari keseharian kita yang cendrung kita
anggap terjadi begitu saja---tetapi pemasar harus memahami bagaimana keputusan itu dibuat.
Gambar dibawah memperlihatkan langkah yang harus dilalui ketika membuat keputusan.
40
Investigate the situation
Develop alternatives
Evaluate alternatives
Implement decision
Evaluate
Sebuah perusahaan yang khusus membuat ketel air listrik berusaha untuk mengembangkan
pasarnya ke luar negeri. Perancis merupakan alternatif yang baik---55 juta penduduknya dengan
20 juta rumah. Riset memperlihatkan tidak ada ketel air listrik dijual disini. Justru banyak yang
menjual perlengkapan listrik lainnya untuk dapur. Waooo....suatu kesempatan yang bagus,
apakah iya?
Mengapa tidak ada yang menjual ketel listrik? Apakah ada masalah disini? Barangkali:
Tidak ada yang mencoba menjual ketel listrik di Perancis?
Apakah perlistrikan di Perancis berbeda dalam beberapa hal?
Orang Perancis tidak suka ketel listrik?
Dapur-dapur orang Perancis kecil?
Ttidak ada pentingnya menerka-nerka. Ini tugasnya riset pemasaran. Dan memperlihatkan:
Orang Perancis tidak punya tradisi memakai ketel listrik. Mereka selalu memanasskan air
dalam kuali.
Orang Perancis ternyata sedikit sekali mempergunakan air panas. Mereka jarang minum
teh.
Masalahnya, ada pada bagaimana mengenalkan suatu konsep baru. Konsep tentang bagaimana
memakai air panas di dapur. Hal ini tentu saja berbeda ketimbang menjual ketel listrik kepada
mereka yang sudah biasa mempergunakan ketel listrik.
41
Develop Alternatives
Kemungkinannya adalah:
a) Melihat pasar lainnya. Pasar dimana air panas biasa dipakai
b) Perkenalkan ketel listrik dan ciptakan pasar baru
c) Perkenalkan ketel sebagai suatu produk khusus/istimewa.
d) Perkenalkan seperti diatas, ciptakan merek, dan tunggu perusahaan besar untuk menciptakan
pasar baru
Evaluate
42
1. THE IMPORTANCE OF UNDERSTANDING THE DMU AND THE DMP
Orang-orang hanya akan bereaksi ketika ada alasan untuk bertindak. Sehingga amatlah
penting memberikan alasan sebelum melakukan tindakan. Iklan yang sifatnya membujuk
biasa dpakai untuk memicu sebuah niat untuk memulai suatu proses berpikir: ”Saya suka
itu”.
Sekali proses keputusan sudah dimulai kita perlu memperlihatkan semua langkah dalam
DMU mengapa penawaran kita adalah yang terbaik. Sehingga kita harus mengecek apa
kebutuhannya dan apa responnya. Dan yakinilah bahwa penawaran kita sesuai dengan
kebutuhannya.
F. BAHAVIOUR
Istilah behaviour menjelaskan apa yang akan dilakukan seseorang, dan bagaimana dia akan
bereaksi. Bagaimana dia mengarahkan dirinya.
Pemasar perlu tahu atau memahami perilaku karena orang berperilaku sedemikian rupa. Kita
merespon keadaan sebagian dengan isnting, sebagian lagi dengan apa yang telah kita pelajari.
Kita belajar, misalnya, apa yang membuat kopi instan yang kita sukai kemudian kita akan
membelinya lagi dan lagi. Jika kita mengganti merek berarti kita telah merubah perilaku kita-
--kita sekarang minum kopi nescafe yang sebelumnya kita amat menggandrungi kopi ABC.
Terjadinya perubahan perilaku kita disebabkan ada sesuatu yang memicu kita untuk mencoba
Nescafe:
Kita pernah dihidangkan oleh seorang teman
Melihat iklan
Kita pernah mencoba product testingnya ketika berbelanja dengan keluarga di sebuah
mall
Toko yang kita kunjungi kehabisan stok kopi ABC
Seorang pemasar perlu membujuk customer potensial untuk mencoba yang ditawarkan. Ini
adalah langkah pertama. Kalau penawaran ini memuaskan pembeli, besar kemungkinan
mereka akan mengkonsumsinya terus. Pembeli ini akan menjadi pembeli yang loyal.
1. Motivation
43
Sesuatu yang ada didalam (internal) mendorong kita untuk bertindak dikenal istilah
Motivation. Tidak ada motivasi tidak ada tindakan.
Motivasi bekerja pada tingkatan yang berbeda. Kita membeli pakaian baru:
Jika yang duluan telah kedaluarsa atau rusak.
Biar sesuai dengan lingkungan sosial dimana kita berada. Pakaian yang dulu mungkin
masih layak dipakai tapi modelnya sudah kuno---malu kalau kita memakainya lagi,
tidak pas lagi dengan lingkungan sosial darimana kita berasal.
Maslow
Profesor Maslow barangkali merupakan ilmuan perilaku yang sangat terkenal karena dia
mampu memberikan teorinya dengan amat jelas. Risetnya menyarankan bahwa orang-orang
akan digerakkan oleh paling tidak 5 jenis kebutuhan:
Kebutuhan akan pakaian dan perlindungan (need for clothing and shelter)
Kebutuhan dasar kita adalah kebutuhan akan makanan, pakaian, air, untuk tidur, untuk
bereproduksi. Saking mendasarnya seringkali, kita melupakannya---tetapi kebutuhan ini
selalu ada disana, mendorong untuk menperoleh pemuasannya.
Kebutuhan akan rasa aman (need for safety and security).
Kemudian adalah rasa aman. Kita akan mengambil resiko ketika kita merasa ”amat
kelaparan” dan tidak terlalu mau mengambil resiko ketika kita merasa ”lapar” saja.
Termasuk juga keamanan secara fisik, dan perlindungan.
Kebutuhan akan rasa ”cinta” dan rasa memiliki (need for love and belonging)
Hanya ketika kita merasa aman kita berpikir akan persahabatan, cinta, dan status.
Manusia adalah binatang sosial. Kita suka hidup dalam kelompok. Kita cendrung
tergantung satu sama lain, atas kekuatan yang ada dalam kelompok.
Kebutuhan akan penghargaan/pujian (need for self-esteem)
Kita semua membutuhkan rasa nyaman pada diri kita sendiri. Bahagia dengan cara kita
hidup.
Kebutuhan akan aktualisasi diri (need for self-actualisation).
Hanya ketika semua kebutuhan diatas terpenuhi kita bisa berpikir tentang apa yang
sungguh-sungguh akan kita lakukan. Menyediakan waktu untuk hobby, misalnya.
Incentive
Pemasar memakai insentif ketika akan memberikan benefit. Insentif yang terbaik adalah
insentif yang berhubungan dengan motivasi seseorang. Kita harus memahami bagaimana
seseorang bisa dimotivasi dalam memilih insentif yang mana yang terbaik untuk dipilih.
Ketika kita akan menjual mobil, kita bisa menghubungkan antara motivasi dengan insentif
dalam banyak cara:
44
Social Four doors, comfortable front and rear seats, etc
Personal Range of colours and styles, CD palyer, stereo sound system
Individual behaviour
Segala perilaku dipengaruhi oleh keadaan. Kita biasa memakai skala yang menurun untuk
merencanakan kapan dan dimana akan makan misalnya. Pilihan kita tergantung pada
seberapa lapar kita, seberapa gampang untuk mendapatkan makanan, berapa kita mampu
membayarnya, serta seberapa jauh kita mengijinkan sesuatu seperti selera dan status
mempengaruhi kita.
Pemasar harus bisa mengubah keinginan menjadi kebutuhan. Kita semua memiliki jauh lebih
banyak keinginan dari pada kemampuan untuk merealisasikannya---oleh karenanya kita
harus memilih kebutuhan kita dengan amat hati-hati:
Benefit selalu dihubungkan dengan segala sesuatu---sakit dan kematian tentu saja merupakan
perkecualian. Tetapi pentingnya masing-masing benefit bervariasi sesuai dengan kebutuhan
masing-masing individu. Oleh karenanya pemasar mengidentifikasi kebutuhan, kemudian
mendesain produk untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Ford, misalnya, memiliki berbagai
macam jenis mobil atas dasar ukuran dan kekuatannya. Setiap model memiliki nama khusus
seperti: FIESTA, MONDEO, etc. Mereka juga menemukan apa yang dimiliki ternyata tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan yang ada di pasar. Oleh karenanya mereka juga memiliki
berbagai macam spesifikasi dalam masing-masing model. Barangkali ada sekitar 15 varian
dalam FIESTA, misalnya.
45
needs). Customer dan consumer mencari benefit dari produk yang dibelinya. Seorang
pemasar harus mampu mengubah produk benefit menjadi sesuatu yang mampu memuaskan
kebutuhan pemakainya. Untuk jelasnya bisa dilihat pada contoh dibawah ini:
Jika anda melihat salah satu dari istilah ini selalulah mengubungkan dengan dua istilah
lainnya---karena mereka selalu berhubungan satu sama lain.
1. Market Knowledge
Seorang pemasar haruslah tahu banyak tentang customer dan consumernya. Kita perlu tahu:
Yang jelas yang harus dilakukan adalah bagaimana membuat tugas menjadi semakin mudah
untuk pembeli dalam menemukan dan membeli apa yang and tawarkan. Anda harus
memiliki:
46
Produk yang tepat
Pada tempat tepat
Pada waktu yang tepat
Pada harga yang tepat
Dengan pesan yang tepat
Alat penting yang dipakai untuk mencapai ini adalah segmentation, targeting, dan
positioning.
2. Segmentation
Definisi segmentation:
Kriteria segmentation:
3. Form of segmentation
Geographic
Dengan segmentasi ini kita membagi pasar atas dimana orang-orang tinggal, atau bekerja.
Dalam hal ini tidak ada perbedaan antar orang-orang dilihat dari sisi umur, kelas, latar
belakang sosial, dsb.
Demographic
Faktor personal mewarnai segmentasi ini. Faktor yang dipakai adalah umur, jenis kelamin,
agama, status perkawinan, pekerjaan, dsb.
Social grade
47
Kadangnya disebut klasifikasi sosial. Bentuk segmentasi ini memungkinkan untuk membagi
jumlah penduduk atas dasar peran yang dia bawakan dalam kehidupan ini. Klasifikasinya
adalah sebagai berikut:
Sosial grade tidak valid untuk segmentation yang praktis. Alasannya adalah:
4. Targeting
Targeting didefinisikan:
Targeting adalah memilih satu atau lebih segment pasar yang akan dimasuki.
Bila segmen telah diidentifikasi selanjutnya bisa disortir, dan ditempatkan dalam suatu urutan
prioritas. Segment yang menurut perkiraan akan mendatangkan suatu keuntungan diberikan
rating lebih tinggi ketimbang segmen yang kecil kemungkinan menghasilkan keuntungan.
Kemudian bisa dibuat skedulnya----segmen ini akan ditarget segera----segment yang ini 6
bulan yang akan datang----yang ini 12 bulan yang akan datang dstnya.
Segmen yang dibidik/disasar terdiri dari individu-individu. Hal ini kemudian bisa dibagi atas
dasar target audiences dan media yang tepat untuk membidiknya kemudian juga bisa dipilih.
Kalau tidak ada segmentasi tidak juga akan ada targeting. Kalau targeting tidak ada kesulitan
akan terjadi khususnya dalam mengontrol komunikasi pemasaran.
Sangatlah penting untuk mengidentifikasi target audiences dari masing-masing segmen yang
akan dibidik. Produk yang sama kemudian bisa dijual kepada masing-masing audiens dengan
memodifikasi bauran pemasaran yang sesuai dengan kebutuhannya.
5. Positioning
48
Positioning adalah menciptakan konsep dalam benak anggota target audiences yang sudah
diidentifikasi.
Banyak dari produk ditawarkan di pasar, demikian juga dengan mereknya, diposisikan
sedemikian rupa dalam benak anda. Positioning akan terjadi bila seseorang memiliki
gambaran mental yang jelas tantang produk tertentu ataupun nama dari produk tersebut.
Apakah berikut ini memberikan gambaran tertentu pada anda?
Anda harus tahu bahwa Hello adalah suatu majalah gosip --- khususnya tentang keluarga
kerajaan inggris. Majalh ini amatlah laris, targetnya adalah perempuan usia muda, tapi bukan
masuk dalam kelas A/B. Perempuan yang masuk kelas ini justru menjadi subjek gosip dari
majalah ini.
I. LATIHAN
Pertanyaan 1
a. Jelaskan perbedaan antara seorang customer dengan consumer
b. Garis bawahi 2 consumer dalam daftar dibawah ini
Shopkeeper Purchasing Manager Baby Wholesaler Profesional Buyer Guard Dog
Pertanyaan 2
Sebutkan 5 komponen dari consumer decision making units
Pertanyaan 3
Jelaskan perbedaan antara product dan user benefit
Pertanyaan 4
Sebutkan dan jelaskan komponen dari industrial decisioon making units
1. How to pass marketing second level, The Official LCCI Examinations Boards Guide, UK
2. Kotler, Philip, A.B Susanto, 2000, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba Empat,
Pearson Education Asia Pte. Ltd.
3. Kotler, Philip, 2000, Marketing Management—The Millenium Edition, Prenticer Hall, New
Jersey.
4. Kotler, Philip, Fernando Trias de Bes, 2003, Lateral Marketing, penerbit erlangga, Jakarta
49
50
THE MARKETING MIX AND COMMUNICATIONS
A. TUJUAN
B. PENDAHULUAN
Setiap profesi memiliki apa yang namanya pusat inti keahlian. Untuk marketing hal
ini dinamakan marketing mix (bauran pemasaran).
Dalam marketing mix ada 7 wilayah kunci. Masing-masing area ini berfokus pada
satu area keahlian tetapi semuanya harus dipakai bersama-sama untuk meraih hasil.
Marketing Mix adalah suatu kumpulan dari alat-alat pemasaran yang dipakai oleh
organisasi untuk meraih tujuannya (Kotler)
Ke 7 alat-alat ini dalam mix memiliki tingkat kepentingan yang berbeda tergantung
pada target customer dan consumernya. Pemasar memilih dan membaurkan apa yang
dibutuhkan dari masing-masing alat-alat ini untuk menciptakan suatu perencanaan
pemasaran yang unik untuk masing-masing segment.
Marketing mix bisa didekati dari dua arah. Dari sudut pandang organisasi---
pendekatan yang terpusat pada “P”, dan dari pandangan consumer---pendekatan yang
terpusat pada “C”.
Marketing mix normalnya dikenal dengan istilah 7Ps. Hal ini disebabkan karena
biasanya didekati dari sisi internal, sudut pandang organisasi yang bersangkutan.
Ketika akan bekerja dengan mix sebaiknya menggunakan pendekatan 7Cs. Dengan
cara ini kebutuhan organisasi---apa yang harus dilakukan untuk memuaskan
kebutuhan customer dan consumernya lebih mudah untuk dipahami.
50
Physical Evidence
Product
Consideration
Convenience
Communication
Participants
Place
Promotion
Menempatkan 7Ps dan 7Cs bersebelahan akan membantu membuat pemahaman lebih
jelas:
Ps Cs
Product (produk) dibuat oleh pemasok Customer value
tetapi memberikan
Price ditentukan oleh pemasok tetapi Cost bagi customer
Place dipilih oleh pemasok untuk Convenience bagi customer
menempatkan produk dimana
Promotion oleh pemasok adalah Communication terhadap customer
Physical evidence untuk pemasok adalah Confirmation bagi customer
People untuk pemasok adalah Consideration bagi customer
Process untuk pemasok adalah Co-ordination bagi customer
Seorang ibu yang P sentris sedang memasak makanan, dan berharap keluarganya akan
menkonsumsinya. “Silahkan makan ini, hal ini bagus untuk kalian”.
51
Seorang ibu yang C sentris, akan memperhatikan apa yang disenangi keluarganya.
Kemudian dia akan membuat menu yang disukai oleh keluarganya. Kebaikan yang
sama diperlihatkan, tapi saat ini keluarganya akan bersedia untuk makan.
Macintosh dan manufaktur PC menekankan kecepatan procesornya pada iklannya.
Mereka tidak menjelaskan apa makna kecepatan ini kepada pemakainya. Mereka
tidak menyadari bahwa banyak pemakai hanya menginginkan word processing,
spread sheet, dan games. Bagaimana processor yang lebih cepat membantu para
pemakai ini? Mengapa membeli Mac? Mengapa membeli PC? Sebuah pendekatan
yang C sentries akan menekankan benefit kepada masing-masing jenis pemakai ini---
Kecepatan yang digembor-gemborkan oleh mereka yang P sentris, akan kemudian,
diterjemahkan menjadi kebutuhan actual dari masing-masing pemakai ini.
Product
Sebuah produk adalah sesuatu yang secara fisik dapat dibuat dalam sebuah pabrik dan
dikirimkan keluar melalui saluran distribusi sampai akhirnya tiba dirumah consumer.
Kita telah melihat bagaimana consumer DMU beroperasi pada bab III. Kita telah
melihat bahwa masing-masing orang dalam keluarga memiliki alasan yang berbeda
dalam membeli TV. Tidak ada yang menginginkan sebuah TV karena dia adalah
sebuah TV. Mereka menginginkan apa yang bisa diberikan oleh TV.
Dalam analogi yang sama tidak ada yang menginginkan sebuah produk. Kita
semuanya menginginkan apa yang bisa dilakukan oleh produk kepada kita.
Price
Harga adalah satuan moneter (pertimbangan lain) yang diminta oleh penjual. Bisa
berupa uang saat membeli sesuatu di toko, bisa berupa waktu saat meminta seseorang
untuk membantu orang yang membutuhkan bantuan.
Jika saya membeli X berarti saya tidak bisa memiliki Y. Yang mana yang
memberikan nilai terbesar kepada saya?
Jika saya mendukung program salah satu LSM berarti saya akan kehilangan acara
final piala FA di TV. Apakah saya harus merekamnya dan menontonnya
kemudian?
52
lainnya mungkin sama sekali tidak bernilai. Mereka mencari sejumlah manfaat
yang berbeda atas biaya yang dikeluarkan.
Place
Tempat dalam hal ini merujuk pada saluran distribusi yang dipilih oleh pemasok.
Convenience (kenyamanan) merujuk pada tempat dimana customer/consumer
menginginkan barang itu ada.
Promotion
Pemasaran sebenarnya berasal dari wilayah ini. Dari iklan dan penjualan, profesi
pemasaran telah melebar menjadi suatu fungsi yang luar biasa kuatnya dalam
organisasi seperti dikenal dewasa ini. Sebagai suatu jembatan kepada consumer
seorang pemasar haruslah menajdi seorang komunikator yang ahli. Mereka
umumnya memiliki 4 alat utama seperti public relation, advertising, sales
promotion, dan selling.
Public Relation
Advertising
Peranan dari advertising ini adalah untuk membujuk. Advertising ini memakai
suatu ruang dalam media untuk mentransmit pesan yang ditujukan kepada target
audiensnya.
Tugas utama advertising adalah untuk mempengaruhi perilaku. Hal ini tidak bisa
langsung menciptakan penjualan, tetapi bisa membantu dalam menciptakan suatu
sikap yang positif, dan menciptakan keinginan untuk membeli. Bisa juga dipakai
untuk mengingatkan para pemakai, dan mendorong mereka untuk melakukan
pembelian kembali.
53
Sales Promotion
Peranan dari sales promotion adalah untuk menambah manfaat ekstra pada point
of sales (PoS) terjadi.
Advertising menghasilkan suatu hasrat untuk membeli, tetapi kemudian ada suatu
kebutuhan guna meyakinkan seseorang untuk membeli saat ini---ketimbang
menunda pembelian. Sales promotion menawarkan suatu manfaat bahwa hanya
ada pada periode jangka pendek ini saja. Pesannya adalah “menunda maka anda
akan kehilangan kesempatan”.
Selling
Physical Evidence
Ketika membeli kita sebetulnya mencari konfirmasi bahwa keputusan kita adalah
yang terbaik. Barangkali kita melakukan ini secara tidak sadar, atau mungkin
dengan bertanya kepada seorang teman. Kita lakukan semuanya secara tidak sadar
dengan mengobservasi segala sesuatu yang berhubungan dengan apa yang kita
beli.
Appearance
Adakah perbedaan antara toko yang berkilauan, dengan ruang persediaan
tempat kita mengambil pembelian kita?
Manner
Apakah perilaku petugas penjualan sesuai dengan perilaku kasir, dan bagian
pengiriman barang?
Administration
Apakah pekerjaan administrasinya mudah dipahami?
Promises
Apakah janjinya ditepati?Apakah pengiriman tepat waktu?
54
People
Process
Hal ini adalah bagian yang paling tidak disukai dan paling menyita waktu
ketimbang bagian-bagian yang lainnya. Anda telah membuat keputusan, sekarang
anda menginginkan produk tersebut. Anda tidak menginginkan proses yang
menjelimet, dan mengisi form-form yang membosankan.
Catatlah bahwa 7Ps/7Cs merujuk kepada semua transaksi. Dalam artian umum
tidak ada gunanya membedakan antara produk dan jasa. Tugas kita adalah
menyediakan solusi kepada consumer. Consumer tidaklah membeli produk atau
jasa tetapi dia membeli solusi. Mereka membeli sekumpulan/sejumlah manfaat.
Perbedaan antara produk dan jasa hanya terlihat pada wilayah distribusi. Suatu
produk yang memiliki bentuk fisik tertentu, haruslah ditransportasikan melalui
saluran distribusi tertentu. Jasa yang tidak memiliki bentuk fisik tertentu, tidak
perlu ditransportasikan.
Salon rambut dikenal sebagai salah satu bentuk jasa----tetapi salon ini
membutuhkan lokasi fisik dan hardware seperti gunting, sisir, dll
Restoran menawarkan jasa----Hal ini juga memerlukan lokasi fisik, meja, kursi,
bumbu-bumbu untuk masakan, dll
Asuransi adalah sebuah jasa----tetapi dukungan administrasi yang banyak
memerlukan kertas dan seringkali dikirim lewat pos. Klaim juga diproses
secara fisik.
55
3. Match to Segments
Manfaat dasar dari suatu produk harus disesuaikan dengan kebutuhan consumer.
Oleh karenanya, bauran pemasaran harus dipadukan untuk masing-masing
segmen. Perubahan ini barangkali tidak terlalu signifikan, tetapi jika segmen
berubah maka bauran pemasaranpun harus berubah.
4. Package
Hal ini terjadi karena consumer membeli manfaat. Kebutuhan yang ada adalah
bagaimana caranya mengemas manfaat ini, kemudian kita bisa memakai
pendekatan C untuk mempromosikan kemasan individual dari manfaat yang
dicari consumer dan pendekatan jauh lebih baik ketimbang memakai pendekatan
P.
5. Integration of Mix
56
D. COMMUNICATION
Ketika anda berbicara dengan orang lainnya otomatis anda melakukan beberapa
hal:
Akronim yang bisa membantu adalah AIDA. Ini adalah model dasar dari komunikasi
penjualan.
Ketika kita perhatikan model diatas secara serius, kita melihat bahwa ada suatu
langkah yang besar dari interest ke desire. Bagaimana orang-orang melakukan
gerakan itu? Apa yang harus terjadi?
57
Attention Attention
Interest Interest
Desire Comprehension
Action Attention
Attention
1. Model of Communication
Pemasar harus mengerti komunikasi dan proses komunikasi. Ada dua pihak yang
terlibat dalam setiap bentuk komunikasi. Lihat gambar.
Feedback
58
Model diatas barangkali tidak cukup efektif menggambarkan proses komunikasi
dewasa ini. Untuk maksud ini proses ini harus dikembangkan lagi. Gambar dibawah
memperlihatkan model komunikasi yang telah dikembangkan.
Coding Decoding
Feedback
Dari gambar diatas, terlihat prosesnya jauh lebih detil. Singkatnya untuk
berkomunikasi diperlukan;
Pushing or Pulling
Manufacturer
Wholesaler
Retailer
Customer
Consumer
Sejumlah besar produk dijual kepada wholesaler, yang kemudian menjualnya kepada
retailer dan dengan ketrampilan persuasifnya yang tinggi retailer kemudian menjual
produk ini kepada perseorangan. Ini adalah pendekatan yang P sentris.
Sekarang kita memahami bahwa kesuksesan datang dari orang-orang yang melakukan
pembelian, bukan dari kita yang melakukan penjualan dengan keras. Oleh karenanya
para pemasar berkomunikasi dengan setiap orang melalui saluran yang ada dan
berusaha membujukanya untuk melakukan pembelian.
60
Pulling Through The Channel
Manufacturer
Media
Wholesaler
Retailer
Customer
Consumer
Kebutuhan dari wholesaler berbeda dengan kebutuhan retailer, dan media yang
dipakai untuk menjangkau mereka juga berbeda. Sehingga kampanye pemasaran yang
akan dilakukan haruslah disesuaikan dengan kebutuhan yang ada pada masing-
masing tingkatan. Model diatas memperlihatkan permintaan (garis terputus-putus)
dan penawaran dari suatu produk. Keduanya harus direncanakan dan dikelola secara
efisien.
E. LATIHAN
Pertanyaan 1
Definisikan marketing mix
Pertanyaan 2
Gambar model 7P dan 7C
Pertanyaan 3
61
Jelaskan perbedaan antara public relation dengan publicity
Pertanyaan 4
Jelaskan mengapa tidak baik bila seorang konsumen memberikan apresiasi terhadap
kemampuan anda sebagai seorang salesperson
Pertanyaan 5
Gambar sebiah model AICDA
Pertanyaan 6
Gambar dan jelaskan model push dan pull dalam marketing
1. How to pass marketing second level, The Official LCCI Examinations Boards Guide,
UK
2. Kotler, Philip, A.B Susanto, 2000, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba
Empat, Pearson Education Asia Pte. Ltd.
3. Kotler, Philip, 2000, Marketing Management—The Millenium Edition, Prenticer
Hall, New Jersey.
4. Kotler, Philip, Fernando Trias de Bes, 2003, Lateral Marketing, penerbit erlangga,
Jakarta
5. Mc Daniel, Carl, Roger Gates, Riset pemasaran Kontemporer, Penerbit Salemba
empat, Jakarta
6. Umar, Hussein, 2000, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
62
PRODUCT
A. TUJUAN
B. PENDAHULUAN
Topik menjelaskan karakteristik dari produk dalam kaitannya dengan product life cycle
serta pada bagian akhir disinggung pula konsep BCG yang merupakan salah satu konsep
penting dalam perencanaan sebuah produk pada perusahaan serta dibahas pula aplikasi
konsep BCG dalam dunia praktek.
C. PRODUCT OFFER
Seperti terlihat pada bab III bahwa tidak ada perbedaan dalam benak consumer antara
produk dan jasa. Amatlah penting untuk dipahami bahwa consumer membeli manfaat
dari produk yang ditawarkan. Apa yang akan dilakukan oleh produk tersebut
terhadap dirinya. Apa yang bisa mereka lakukan terhadap produk tersebut.
Physical Functional
Symbolic
Physical
Elemen fisik adalah bagian yang tangible dari suatu produk. Sesuatu yang bisa dilihat,
dirasakan, dan ditransportasikan. Bagian terbesar dari pembelian kita adalah produk
yang memiliki kehadiran fisik.
Sebuah jam tangan terbuat dari beberapa komponen---baja, glass, plastic, dll.
63
Kabel listrik terbuat dari beberapa kawat tembaga. Kawat-kawat ini ditutup
plastik dan karet untuk membentuk sebuah kabel.
Function
Kita sangat tertarik dengan fungsi---apa yang bisa diberikan produk kepada kita. Kita
ingin mengetahui waktu---kita membeli jam. Kita bisa menspesifikasi kebutuhan
yang ada. Ada beberapa factor yang bisa kita pilih:
Accuracy Seberapa akurat jam yang kita inginkan? Jika terjadi penyimpangan
dalam detik apakah bisa diterima? Apakah kita menginginkan jam
bekas?
Clarity Bagaimana waktu itu harus didisplay? Apakah kita membutuhkan
yang analog atau yng digital?
Operation Angin? Atau battery? Apakah ada bedanya?
Size Pergelangan tangan yang kecil tidak bcocok untuk jam yang besar
Jika kita membeli jam tangan sebagai hadiah kita juga akan menanyakan hal yang
sama, tetapi dari sudut pandang orang yang akan memakai jam tangan tersebut.
Seorang wanita usia lanjut memiliki kebutuhan fungsional yang berbeda dengan
seorang wanita muda pengusaha, misalnya. Seorang yang berusia 5 tahun memiliki
kebutuhan yang berbeda dengan mereka yang sudah masuk katagori remaja, dstnya.
Produk mana yang akan kita pilih tergantung sebagian pada fungsinya---tetapi juga
pada nilai symbolicnya.
Jika anda ragu akan pentingnya fungsi dengan atribut fisik, Tanya diri sendiri:
“Mungkihkah saya membeli TV jika tidak aliran listrik dalam rumah saya”?
Akhirnya anda akan sadari bahwa anda membutuhkan fungsi yang dijalankan
sebuah TV. Anda membayar untuk menonton tayangan yang ada---untuk
menghibur diri anda sendiri.
Symbolic
64
Simbol atau sesuatu yang bersifat psikologis atau emosional dari sebuah produk
biasanya merupakan sesuatu yang sangat menentukan. Bahkan produk basic seperti
sayur-sayuran memiliki nilai symbol tertentu. Produk mewah seperti Rolex tentu saja
memiliki nilai simbolis yang tinggi. Memakai Rolex mengungkapkan sesuatu tentang
anda. Tentang selera anda, gaya, kemakmuran, dan gaya hidup.
Kadangnya ada perbedaan dalam fungsionalnya, tetapi apakah ini cukup untuk
mengedepankan nilai-nilai simbolisnya?
Anda tahu bahwa airline beroperasi dengan jenis pesawat yang sama---
kebanyakan dengan Boeing 747. Mereka beroperasi pada air traffic control yang
sama. Pesawat ini juga dipelihara dengan air regulation safety yang sama.
Pesawat-pesawat ini juga ditangani oleh teknisi yang sama. Diterbangkan oleh
crew yang qualified. Harga tiketnya hamper sama. Bagaimana anda akan
memiliha airline yang akan anda tumpangi? Lihat iklan untuk mengkonfirmasi
jawaban anda. Lakukan observasi tentang citra yang ditampilkan oleh masing
airline ini. Yang mana yang membuat anda lebih tertarik? Ranking airline ini
dalam urutan preferensi. Kemudian luangkan waktu sebentar untuk menganalisis
mengapa anda merasakan seperti itu.
Dalam survey banyak sekali orang-orang membuat suatu klaim yang amat ganjil.
Mereka sering mengatakan bahwa iklan adalah jelek, karena mempengaruhi orang
lain, bukan dirinya. Orang-orang ingin merasa bahwa seolah-olah mereka itu
memiliki daya imunisasi terhadap iklan. Mereka ingin dikatakan mereka adalah
tipikal orang-orang yang membuat keputusan dengan nalar. Mereka membodohi
dirinya---sesuatu yang mesti diingat ketika memberikan argument-argumen simbolis.
Selalulah sediakan suatu ruang untuk penjelasan logis.
Dalam bab III kita telah melihat produk dan benefitnya serta memperlihatkan
bagaimana mengubah yang satu dengan yang lainnya. Ingat selalu mempergunakan
kata yang berarti untuk membantu mengubah sebuah produk benefit menjadi user
benefit. Mari memakai sebuah sepeda sebagai contoh:
65
Tidak perlu khawatir tentang istilah yang dipakai untuk menjelaskan benefit,
beberapa orang menyebutnya sebagai features, yang ujung-ujungnya menjelaskan
fungsi. Sementara beberapa orang lainnya menyebutnya sebagai advantages yang
pada gilirannya merefleksikan suatu symbol. Istilah benefit yang dipakai meliputi
semuanya.
Kita telah melihat bagaimana user benefit dipakai untuk menghasilkan produk
benefit. Juga memungkinkan untuk menemukan produk benefit yang dicari consumer.
Gambar product life cycle (siklus hidup produk) mudah dipahami. Hal ini
menggambarkan apa yang terjadi dalam suatu keadaan normal---apa pola hidup kita
secara umum bila tidak ada sesuatu yang mengintervensi.
Kurve siklus hidup adalah suatu konsep yang amat berguna untuk memahami apa
yang seharusnya terjadi --- tetapi tentu saja tidak ada quantifikasi mengenai hal ini.
Kita tidak bisa memakainya untuk memforkas---kiat juga tidak bisa membandingkan
satu siklus hidup dengan siklus hidup yang lainnya.
Suatu produk memiliki siklus hidup yang mengikuti bentuk dasar yang sama. Siklus
ini dimulai dengan suatu ide atau konsep. Memerlukan waktu untuk berkembang.
Kemudian dikenalkan pada pasar. Produk ini kemudian berkembang,
dewasa,akhirnya memudar/menurun, akhirnya ditarik dari pasar.
66
Development Introduction Growth Maturity Decline
$/Volume
5
6
4
Time
1
Development
Pada tingkat perkembangan, konsep yang asli dikembangkan menjadi sebuah produk
yang siap dipasarkan. Dari awal ide/konsep ini dibentuk, dikembangkan, dan
diperbaiki untuk disesuaikan dengan kebutuhan yang ada pada target pasarnya. Suatu
uji marketing akan dilaksanakan untuk menkonfirmasi apakah konsep ini akan sukses
di pasaran. Setiap masalah yang muncul dalam proses desain ini diidentifikai dan
ditetapkan. Yang tidak perlu dihilangkan.
Introduction
Produk baru harusnya dikenalkan pada pasar. Ini adalah saat dimana dibutuhkan
kehati-hatian dalam perencanaan dan dukungan penuh dari lintas department. Sama
seperti seorang bayi yang harus dibantu ketika hendak berdiri demikian pula produk
baru harus juga dibantu ketika mulai diperkenalkan kepada pasar.
Selama periode/tahap ini produk baru memperlihatkan dirinnya ada di pasar. Produk
ini memerlukan pemakai loyal dan membangun market share. Produk ini tentu saja
masih memerlukan dukungan penuh karena seperti bayi dia belum cukup dewasa
untuk berdiri sendiri.
Market share
SemUA pasar bisa didefinisikan dalam artian persentase. Jika ada monopoli, prod UK
memiliki 100% market share. Jika ada dUa ata U lebih prod UK, mereka bisa
diperbandingkan atas market sharenya masing-masing.
Market share bisa dihiTUng atas dasar volUme ata U nilai (cases ata U Rp.)
Perhatikan bahwa 50% dalam share dari s UATU pasar yang bernilai Rp. 1.000.000 adalah
kURang bernilai ketimbang 25% share dalam pasar yang bernilai Rp. 10.000.000.
Maturity
Dalam tahap ini produk menikmati masa dewasanya biasanya cukup lama. MarsBar,
misalnya, mulai dikenalkan pada pertengahan tahun 1930an. Sangat cepat produk ini
bisa dikenal pasar dan telah menjadi produk dewasa untuk masa lebih dari setengah
abad. Tidak ada tanda-tanda kemunduran---tetapi Mars memahami bahwa untuk bisa
sampai seperti ini memerlukan demikian banyak energi, baik dari sisi pengembangan
ide, promosi, PR, channel distribution, dsbnya.
Keuntungan biasanya datang dari produk yang sudah dewasa. Pada tahap sebelumnya
dia masih membutuhkan demikian banyak dukungan dana ketimbang dari yang
dihasilkan sendiri. Sekarang dia bisa mendukung penawaran produk lainnya, dan
menyediakan keuntungan bagi organisasi.
Decline
68
Fashion mengalami perubahan dengan amat cepat. Produk yang ditawarkan bisa
melewati semua tahapan dalam hitungan bulan, bahkan mingguan (mainan anak-anak
menjelang hari-hari besar keagamaan)
Suatu produk masih tetap bisa menghasilkan keuntungan kendatipun ada dalam tahap
kemunduran. Banyak darinya yang masih tetap menghasilkan keuntungan setelah
kedudukannya digantikan dalam pasar. Produk semacam ini memerlukan dukungan
yang minimal karena pemakainya amat loyal (generasi tua cendrung terus memakai
produk yang sudah biasa dipakainya sejak dulu).
2. Launch/Introduction.
Keputusan untuk melauncing suatu produk datang pada akhir dari tahap
perkembangan. Rencana pemasaran diperlukan pada tahap launching dan
introduction ini. Jumlah dana yang cukup mesti disediakan. Banyak program
launching mengalami kegagalan karena manager menginginkan sukses tapi
dukungan dana yang minim.
5. Maturity Decision
Dalam tahap ini keputusan yang dibuat adalah berkenaan dengan bagaimana
mempertahankan produk dalam benak dari target audiensnya. Membuat produk
69
itu selalu tampil trendy. Perhatikan bagaimana perusahaan yang membuat sabun
cuci mempertahankan agar produknya tetap kelihatan hidup dengan
memperbaharui cara berkomunikasinya kepasar walaupun pesan dasarnya tetap
sama. Banyak merek-merek penting berhasil mempertahankan tahap maturitynya
dalam kurun waktu yang cukup lama, tetapi masih memberikan fungsi dasar yang
sama. Mereka membantu membersihkan pakaian.
Ketika sebuah produk dewasa tidak bisa lagi didukung, ada beberapa pilihan ynag
dianjurkan:
7. Termination
Akhirnya, tentu saja, suatu produk mesti ditarik dari pasar. Ini harus menjadi
suatu operasi yang bersih dan singkat. Dukungan berkelanjutan masih tetap
diperlukan untuk para pemakai sejauh memungkinkan. Penyetopan penjualan
tidaklah berarti pemberhentian tangung jawab pemakaian produk yang
ditawarkan.
BCG matrix telah menjadi suatu alat yang penting dalam produk dan perencanaan
pasar. Matrix ini telah dikembangkan dan diperluas dalam banyak cara. Desain dasar
memungkinkan para manager melakukan penyesuaian untuk kepentingan
kebutuhannya. BCG matrix adalah matrix yang berisi 4 sel. Lihat gambar dibawah.
70
High
Star Question Marks
Market
Growth rate
Cash Cows Dogs
Low
High Market share Low
Garis horizontal mengukur market share dari rendah sampai tinggi. Garis vertical
menunjukkan tingkat market growth, lagi-lagi dari rendah sampai tinggi. Matrix
ini biasanya dipakai oleh masing-masing organisasi untuk memutuskan apakah
arti tingkat rendah dan tinggi bagi mereka, dan jenis produk yang ditawarkan.
Question Marks
Sangat jelas bahwa produk mestinya dikenalkan pada pasar yang sedang tumbuh.
Produk yang demikian tidak memiliki market share. Oleh karenanya, suatu
produk baru yang diperkenalkan akan berada pada poin 1 dalam gambar 2.
Seiring dengan berjalannya waktu dan jika produk itu sukses, dia akan pindah ke
poin 2, dan kemudian ke poin 3. Jika tidak dia akan bergerak ke poin 2A dan 3A.
71
High
3 1
4 2
2A
Market
Growth rate
5 3A
6
Low
Stars
Dalam wilayah star (bintang) produk memiliki market share yang tinggi pada
pasar yang tumbuh. Seiring dengan berjalannya waktu, volume penjualan harus
meningkat, karena pasar secara keseluruhan meningkat dan demikian juga pada
market sharenya. Lihat table 1.
72
Cows
Produk yang ada pada cow area (wilayah sapi) adalah produk yang sudah terbukti
sukses. Produk ini memiliki pemakai yang amat loyal. Pola pembelian ulang yang
mereka lakukan amat bisa diandalkan. Produk ini memerlukan pemantauan, pola
manajemen yang hati-hati, perbaikan, dan imagenya perlu diperbaharui.
BCG memilih “COW” dari matrix ini karena sapi mampu memberikan susu
secara teratur. Kalau dia dipelihara dengan baik dia mampu memberikan susu
untuk jangka waktu yang cukup panjang. Jika disalahgunakan susunya akan
mengering.
Dogs
Portofolios
Sebuah portofolios adalah sebuah daftar --- sebuah daftar dari semua produk yang
dihasilkan oleh organisasi, semua produk yang ditawarkan di pasar, dstnya.
73
Gambar berikut ini memperlihatkan suatu portofolios yang seimbang dari sebuah
organisasi.
High
Market
Growth rate
Low
Perusahaan ini memiliki 9 buah produk dalam pasar yang berbeda. Dua sapi untuk
menyediakan stabilitas, dua bintang untuk mengamankan masa depan dalam
jangka pendek, dan tiga tanda tanya untuk mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan
jangka panjang. Mereka juga memiliki 2 anjing yang masih bisa menghasilkan
keuntungan.
What-if?
74
G. LATIHAN
Pertanyaan 1
a. Mengapa produk dan jasa bisa dipasarkan secara identic?
b. Apakah arti dari package?
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
a. Apakah pentingnya feature bagi benefit konsumen?
b. Apakah yang dimaksud dengan product benefit?
1. How to pass marketing second level, The Official LCCI Examinations Boards Guide,
UK
2. Kotler, Philip, A.B Susanto, 2000, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba
Empat, Pearson Education Asia Pte. Ltd.
3. Kotler, Philip, 2000, Marketing Management—The Millenium Edition, Prenticer
Hall, New Jersey.
4. Kotler, Philip, Fernando Trias de Bes, 2003, Lateral Marketing, penerbit erlangga,
Jakarta
5. Kotler, Philip, 2003, Marketing Insight from A to Z, Penerbit Erlangga, Jakarta
75
PRICE
A. TUJUAN
Pada akhir dari sesi mahasiswa diharapkan mampu mendefinisikan harga serta
membedakan dengan nilai, menjelaskan komponen-komponen dalam harga serta mampu
menyebutkan dan menjelaskan taktik dan strategi dalam harga
B. PENDAHULUAN
Seperti diketahui terdapat 7 bidang dari marketing mix yang harus dipadukan dalam
menyusun program pemasaran. Untuk maksud ini manajer pemasaran harus
melakukannya secara terpisah.
Customer ingin diyakinkan bahwa produk yang ditawarkan bisa diterima oleh
customernya ataupun oleh consumernya.
Harga mempunyai peranan yang sangat penting dalam marketing mix---seringkali harga
ini disebutkan duluan---tetapi setiap harga haruslah dievaluasi sebagai bagian dari
keseluruhan elemen yang diberikan. Harga rendah tidak akan menjual produk yang
kualitasnya jelek. Harga tinggi tidak akan membunuh produk yang kualitasnya ekselen.
Biaya secara moneter bisa ditangani, bahkan seringkali dilupakan dalam beberapa
lama. Waktu dan kekacauan yang dilibatkan dalam mengoperasikan mesin tersebut,
waktu yang terbuang ketika mesin tersebut ngadat, kesulitan dalam mencari spare
partnya, hal ini semuanya merupakan biaya bagi consumer. Biaya dilihat dari sisi
waktu, ketidaknyamanan dan rasa frustrasi.
Coba perhatikan apa yang dilakukan orang-orang. Apa yang mereka beli. Bandingkan
apa yang mereka beli dengan apa yang mereka lakukan. Anda akhirnya akan
76
menemukan bahwa orang-orang memakai istilah harga ketika sebenarnya mereka
mengartikan sebagai suatu nilai. Mari kita coba temukan perbedaannya.
Price defined
Harga adalah sejumlah uang atau pertimbangan lainnya untuk sesuatu yang dibeli
ataupun dijual.
Harga seperti definisi diatas menentukan pertukaran yang sebenarnya terjadi antara
pembeli dan penjual. Hal ini menyedikan suatu focus dalam memperlihatkan apakah
seorang customer potensial akan mempertimbangkan untuk membeli atau produk
tersebut berada diluar jangkauan customer yang bersangkutan. Hal ini juga bisa
memperlihatkan tentang kualitas dari produk yang ditawarkan:
Ketika melihat sepasang sepatu, tingkat harga yang tertera dengan cepat
memperlihatkan yang mana yang tidak terbuat dari kulit.
Harga akan membuatnya amat jelas jika anda mampu membeli sebuah mobil
eksklusif (anda membutuhkan mobil, anda menginginkan sebuah mobil yang
eksklusif).
Value defined
Nilai didefinisikan sebagai paket manfaat (benefit) yang intangible yang diyakini oleh
pembuat keputusan melekat pada produk yang ditawarkan.
Intangible
o Nilai bukanlah sesuatu yang bisa anda lihat, atau sentuh.
o Nilai adalah keseluruhan rasa didasarkan atas sebagian dari fakta, sebagian
dari pengalaman, dan sebagian dari harga.
Package of benefit (paket manfaat)
o Produk yang ditawarkan mambu memuaskan kebutuhan consumer
o Semakin banyak kebutuhan yang bisa dipuaskan semakin tinggi nilainya
(persepsi)
The decision making unit (unit pembuat keputusan)
o Keseluruhan dari DMU terlibat dalam setiap pembelian yang dilakukan.
o Nilai adalah bauran reaksi dari anggota DMU.
Belief attached to the product offer (diyakini melekat pada produk yang
ditawarkan)
o Keyakinan adalah sesuatu yang dianggap benar, walaupun kenyataan
menunjukkan sebaliknya.
77
o Keyakinan berada pada pikiran. Sekali keyakinan ini terbetuk sulit untuk
diubah lagi (pendapat lebih mudah berubah ketimbang keyakinan).
D. VALUE
Seorang amat kaget menemukan setitik noda atas pakaian yang baru dibelinya
dari Mark & Spencer.
Jelaslah pembelian mesin cuci sedikit berhubungan dengan harga. Ini lebih banyak
didorong oleh keyakinan bahwa merek Bosch memiliki status yang lebih tinggi. Para
tamu yang berkunjung mungkin akan lebih terkesan dengan kitchen set yang
dilengkapi dengan mesin cuci piring merek Bosch. Ini tentu saja berhubungan dengan
kekuatan sebuah merek.
Ingatlah selalu bahwa nilai melekat pada persepsi seseorang. Berkenaan dengan
keyakinan seseorang. Tidak harus benar. Bahkan tidak harus terbukti logis.
1. Value Factors
Nilai terbetuk dari beberapa factor. Dibawah ini adalah beberapa yang terpenting.
Status
Kita semua sepakat bahwa kita menempatkan suatu nilai atas status. Untuk beberapa
orang status adalah penting. Untuk beberapa orang lainnya status mungkin tidak
78
begitu penting. Kita semua memiliki suatu rasa atas status, ranking, posisi, tingkat
kepentingan, tempat dalam suatu komunitas.
Sesuatu yang tangible yang mampu mengkomunikasikan status berbeda atas dasar
kondisi, tempat, dan waktu---tetapi orang-orang memiliki kebutuhan yang sama
terhadap status.
Mengapa seseorang lebih memilih merek Adidas ketimbang Nike? (atau sebaliknya).
Mengapa orang lainnya justru menghindari merek-merek terkenal?
Untuk beberapa orang, terdapat suatu keyakinan yang kuat bahwa produk yang
bermerek tekenal lebih tahan lama. Kinerja secara fisik dan fungsinya jauh lebih baik.
Kepercayaan ini tidak perlu didukung oleh fakta. Kepercayaanya saja sudah cukup.
Product in use
Tujuan utama suatu pemasaran adalah menciptakan pemakai yang loyal untuk
jangka waktu yang lama. Jauh lebih mudah mempertahankan pemakai yang sudah
ada ketimbang mencari pemakai baru.
Delivery? Free?
Installation Free?Easy?
Guarantee Length?Comprehensive?
Instruction Complete? Easy to understand?
79
Control Simple?
Anda akan membeli sebuah mesin cuci. Yang mana memberikan nilai terbaik bagi
anda:
Life
Suatu produk yang mampu bertahan lama adalah suatu benefit dari produk yang
bersangkutan, tetapi ini tidak selalu berarti consumer benefit. Mengapa harus
membeli koper yan terbuat dari kulit yang tebal jika hanya memakainya sekali dalam
setahun? Mengapa harus membayar asuransi yang berdurasi lama jika anda hanya
bepergian untuk jangka pendek?
Consumer mengiginkan suatu produk yang mampu bekerja dengan baik sepanjang
yang dibutuhkan olehnya.
Price as Value
Persepsi orang-orang tentang nilai uang berbeda. Hal ini disebakan sebagian dari
jumlah uang yang dimiliki oleh orang bersangkutan. Orang yang kaya berani
mengambil resiko ketimbang orang miskin. Orang kaya mampu membeli sesuatu
secara teratur sedang orang kebanyakan mempertimbangkanpun tidak. Oleh
karenanya pertimbangan yang selektif harus dilakukan ketika akan melakukan
pembelian:
Jika saya beli topi ini, saya tidak akan memiliki syal itu.
Jika saya pergi berlibur selama 2 minggu, saya tidak bisa menginap di hotel
berbintang 3. Jika saya pergi berlibur hanya untuk 1 minggu, saya bisa menginap
di hotel itu.
80
Kepunyaan pimpinan anda atau orang tua anda?
Uang adalah suatu ukuran yang umum dipakai untuk mengevaluasi perbedaan suatu
produk---tetapi harus juga diingat uang bukanlah factor yang terpenting.
Pemasok menghadapi suatu masalah yang sulit karena mereka harus mampu
mengestimasi permintaan. Mereka harus mampu memproduksi tepat pada waktunya
ketika produk itu dibutuhkan di pasar. Jika mereka salah dalam mengestimasi,
persediaannya bisa terlalu banyak atau terlalu sedikit. Permintaan biasanya
diasosiasikan dengan suatu musim, atau siklus tingkatan berumah tangga seseorang.
Salah dalam mengestimasi musim atau tingkatan ini penjualan potensial bisa hilang
selamanya……
Mainan biasanya memiliki permintaan yang tinggi satu bulan sebelum hari Natal.
Jika produk yang anda tawarkan tidak ada di toko, produk anda tidak akan dibeli.
Kalau retailer telah menjualnya pada tanggal 10 Desember mereka akan
kehilangan penjualan yang mungkin bisa dihasilkan sampai hari Natal. Jika
retailer tidak mampu menjual semuanya, stock yang tersedia tidak akan ada
perminataannya di bulan Januari.
Kereta bayi dorong dibutuhkan ketika bayi pertama dalam suatu keluarga berumur
beberapa bulan. Sekali pasangan yang berbahagia ini membeli satu mereka tidak
akan membelinya lagi. Mengestimasi permintaan bulanan akan kereta bayi dorong
ini berarti mengestimasi berapa jumlah bayi pertama akan lahir, dan kapan.
Seorang pemilik salon akan mengestimasi permintaan didasarkan atas berapa
jumlah orang dalam wilayahnya dan seberapa sering mereka mengiginkan gaya
rambut yang berbeda. Menilai terlalu rendah dari estimasi yang sebenarnya
(underestimate) berarti jumlah penjulan potensial akan hilang. Menilai terlalu
tinggi berarti staff dan peralatan akan nganggur, dan tentu menghambur-
hamburkan uang.
Tetapi, cilakanya, tidak terdapat hubungan langsung antara harga, kualitas, dan
permintaan. Oleh karenanya kita tidak bisa mengatakan pengurangan X% akan
meningkatkan penjualan sebesar Y%. Jika ada suatu hubungan ynag sederhana dari
harga terhadap biaya kita bisa---tetapi persepsi orang terhadap biaya didasarkan atas
nilai bukan uang. Harga hanyalah salah satu bagian dari penilaian seseorang terhadap
nilai.
81
E. PRICE
Support image
Harus ada keharmonisan dari setiap aspek yang ada dalam suatu produk. Harga harus
sesuai dengan produk yang ditawarkan secara keseluruhan. Dipromosikan sebagai
yang “berkualitas” , dan dihargai pada tingkat yang berkualitas. Dipromosikan
sebagai sesuatu yang “eksklusif” dan harga harus bisa membantu menjaga
keeksklusifan ini. Dipromosikan sebagai “ekonomi” dan harga harus rendah. Sekali
lagi tidak dipersoalkan berapa biaya yang dibutuhkan untuk membuat produk
tersebut, apa yang dispersoalkan adalah harga dengan mana seorang berharap untuk
membelinya. Dan hal ini ditentukan oleh citra.
barangkali kita bisa menjual 500 pada tingkat harga Rp.15 dengan profit 15%?
82
Yang mana yang lebih baik hanya bisa diputuskan sejalan dengan objektif korporat
dan pemasaran jangka panjang. Barangkali kita ingin mengembangkan suatu pasar?
Kemudian tentu saja kita memberi harga murah untuk meraih volume penjualan yang
lebih besar.
Strategi harga jangka panjang menentukan bentuk harga yang akan dipakai. Taktik
jangka pendek berbeda dengan strategi jangka panjang, dan jika aplikasikan harus
mendapatkan pengawasan yang ketat.
Cost plus
Dalam harga yang “cost plus” ini semua biaya dijumlahkan, dan profit margin yang
diinginkan ditambahkan.
Costs:
Raw material 10
Distribution 2
Marketing 3
Contribution to organisation’s cost 1
Total cost 16
Profit margin, 20% 3.2
Price 19.2
Penetapan harga dengan cara ini amat umum dipakai oleh wholesaler dan retailer,
dimana unit-unit dibeli dan siap untuk dijual. Cara ini memberikan jalan yang cepat
dan gampang untuk menentukan harga dasar.
Seringkali margin yang ditambahkan akan bervariasi tergantung pada jenis produk.
FMCG seperti roti memiliki profit margin yang rendah untuk mendorong penjualan,
83
dan mendorong customer untuk berkunjung ke toko. Produk dengan perputaran
relative lambat akan memiliki profit margin yang lebih tinggi karena mereka dibeli
untuk persediaan jangka panjang. Produk yang luks akan memiliki profit margin yang
amat tinggi karena mereka dibeli untuk persediaan dalam jangka waktu yang lebih
panjang, lebih menggoda pencuri untuk mencurinya, dan mesti didukung oleh
personal selling yang professional.
Taktik dibidang harga membolehkan penetapan harga unik untuk beberapa garis
produk, mungkin hanya waktu-waktu tertentu dalam satu hari, atau dalam suatu pesta
diskon. Ini adalah harga khusus yang ditetapkan bisa naik atau turun dari harga dasar.
Kewenangan bisa diberikan kepada manajer local untuk mengubah-ubah harga sesuai
dengan tuntutan persaingan---sekali lagi sifatnya hanya sementara sampai atau
kecuali strategi dirubah.
Psychological
Penetapan harga pada batas titik harga tertentu (price point) dikenal dengan istilah
harga psikologis karena hal ini mampu mengambil keuntungan dari keinginan
psikologis seorang customer untuk membayar serendah mungkin. Rp. 99.975 dilihat
lebih rendah dari Rp. 100.000. Rp. 499.900 adalah lebih rendah dari Rp. 500.000, dst.
Cara kerja dari strategi ini amatlah misterius, tidak percaya, silahkan buktikan sendiri.
Apakah anda lebih tertarik dengan harga Rp. 49.950 atau Rp. 50.050? Jika ya,
mengapa? Karena tentu saja lebih bernilai (menguntungkan).
Dalam cara yang sama, penurunan harga perlu kelihatan lebih signifikan. Biasanya
jauh lebih baik untuk memakai angka absolut ketimbang persentase. Menawarkan
produk dengan harga Rp. 19.999 pada tingkat harga Rp. 18.999 jauh lebih menarik
ketimbang menawarkan dengan tingkat 5% diskon. Banyak orang yang tidak
mengerti dengan persentase bahkan dengan persentase yang mudah sekalipun.
Opportunity
Contoh:
Harga meningkat karena lokasi. Anda memiliki hak waralaba untuk menjual
pernak-pernik pada konser musik band tertentu. Anda mampu memberi harga
sedikit mahal karena anda memiliki tempat eksklusif.
Penawaran dan permintaan. Anda sebagai tenaga penjual pada penyewaan mobil.
84
o Transaksi kelihatan amat sibuk. Kebanyakan mobil sudah tersewa. Pesaing
anda juga kehabisan persediaan. Seorang customer menanyakan harga.
Anda memberikan harga tertingi dari daftar harga yang tersedia, dan anda
tidak memberikan potongan harga.
o Hari amat sepi. Banyak mobil di tempat parkir. Pesaing andapun banyak
mobilnya tidak laku. Anda memberikan harga special. Barangkali
memberikan mobil bernilai tinggi untuk harga yang relative rendah. Lebih
baik melihat mobil itu bergerak, dengan penghasilan tertentu, ketimbang
melihat mobil-mobil itu parkir dengan amat manisnya di tempat parkir
tanpa menghasilkan sesuatu.
Penetration
Untuk mempenetrasi suatu pasar harga harus dijaga tetap rendah. Barangkali ada
disubsidi dari budget pemasaran sehingga bisa dijual dengan harga yang mendekati
biaya. Tujuannya adalah mendorong pembelian sehingga memungkinkan masuk ke
suatu pasar.
Televisi digital yang baru dijual dengan subsidi yang besar dari perusahaan yang
membuatnya. Hal ini dilakukan untuk mendorong consumer beralih dari TV analog
ke TV digital. Hanya dengan mengembangkan suatu pasar melalui volume penjualan
stasiun televisi digital bisa meraup kesuksesan. Investasi jangka pendek bisa
dijustifikasi atas basis profit jangka panjang.
Adalah suatu hal yang sulit untuk menaikkan harga sekali harga ditetapkan rendah.
Oleh karenanya kebijakan penetrasi seringkali ditetapkan sebagai suatu penawaran
harga yang special.
“Normalnya Rp. 2.500.000, harga special Rp. 1.999.000---minggu ini saja”.
Skimming
Strategi harga skimming dipakai jika suatu produk baru mulai diperkenalkan.
Seringkali produksinya terbatas sampai produk yang bersangkutan mampu
membuktikan dirinya, sehingga amatlah beresiko mengembangkan permintaan yang
tinggi untuk waktu yang dini. Juga karena di pasar ada orang-orang yang mencari
peluang baru. Kalau produk itu baru, orang-orang itu mengiginkannya. Dan mereka
mau sekarang.
Orang-orang yang semacam itu akan merasa senang membayar untuk sesuatu yang
bersifat eksklusif---dan mereka merasa mendaptkan suatu nilai yang ekselen. Mereka
lah yang pertama memakai produk itu dilingkungan tetangganya. Mereka bisa
85
memperlihatkan, mereka memperoleh status. Semua factor yang mereka yakini
sebanding dengan pembayaran yang dilakukan.
Growth 1
Growth 2
Growth 3
Maturity
Very low Decline
Sales volume
Gambar: Price skimming
2. Price negotiation
Harga seringkali harus dinegosasikan terutama dalam diskusi tatap muka. Negosiasi
ini adalah tingkatan taktik---dan tetap harus ada dalam koridor strategi harga secara
umum. Dibawah ini adalah beberapa pilihannya:
Bonus
86
Discount
Diskon adalah penurunan harga yang dibuat karena alasan tertentu. Hal ini selalu
dikalkulasi dengan persentase atas harga yang ditetapkan. Diskon harus memberikan
manfaat baik kepada penjual maupun kepada pembeli.
Sale or return
Barang-barang yang dipasok dalam sale atau return akan diambil kembali jika
barang-barang ini tidak laku.
Kadangnya ini adalah satu-satunya jalan untuk membuat para toko-toko mau
menangani bara-barang tersebut---tetapi tidak ada incentive yang diberikan untuk
memajang barang-barang ini. Akan sangat baik, jika memungkinkan untuk
menegosiasi untuk pengembalian setengahnya, misalnya sampai pada tingkat 50%
akan diambil kembali bila barang tersebut tidak terjual.
Special Offer
Penawaran khusus adalah suatu promosi penjualan yang hanya berlaku untuk sat-saat
tertentu.
Suatu diskon akan merupakan sebuah penawaran khusus jika diberikan untuk
tujuan khusus yang terbatas.
Penawaran khusus ini biasanya tambahan dari suatu diskon yang telah disetujui
F. LATIHAN
Pertanyaan 1
Jenis atau bentuk harga apakah yang dijelaskan berikut ini?
a. Harga yang menambah sekian % terhadap biaya
b. Harga pada Rp 9.999.975
c. Harga tinggi ketika permintaan tinggi
d. Harga untuk memasuki sebuah pasar dengan cepat
e. Harga untuk memasuki sebuah pasar dengan pelan
Pertanyaan 2
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan nilai?
b. Garis bawahi 2 faktor nilai dalam daftar dibawah ini
Long life Low price Free delivery Modern style Image Easy to use
87
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan profit
b. Berapakah keuntungan yang akan dihasilkan oleh penjualan 200 unit pada tingkat
harga Rp 100 jika profit marginnya 10%
1. How to pass marketing second level, The Official LCCI Examinations Boards Guide,
UK
2. Kotler, Philip, A.B Susanto, 2000, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba
Empat, Pearson Education Asia Pte. Ltd.
3. Kotler, Philip, 2000, Marketing Management—The Millenium Edition, Prenticer
Hall, New Jersey.
4. Kotler, Philip, Fernando Trias de Bes, 2003, Lateral Marketing, penerbit erlangga,
Jakarta
5. Kotler, Philip, 2003, Marketing Insight from A to Z, Penerbit Erlangga, Jakarta
88
PLACE
A. TUJUAN
B. PENDAHULUAN
Setiap produk yang ditawarkan apakah itu tangible atau intangible harus mampu
mencapai target consumernya. Tidaklah ada artinya memproduksi suatu produk jika
orang-orang susah mendapatkannya.
Pemasar perlu melakukan satu dari dua hal: bawa produk yang ditawarkan kepada
consumer atau bawa customer dan consumer ke produk yang ditawarkan.
Ingat juga bahwa saluran distribusi juga memerlukan saluran komunikasi. Jika target
audiensnya tidak mengetahui keberadaan produk yang ditawarkan bagaimana mereka
akan membelinya?
Kita telah melihat channel of distribution (saluran distribusi) dalam bab III dan V.
Pertama kali sebagai bagian dari studi terhadap perilaku consumer, kemudian untuk
memperlihatkan betapa pentingnya suatu “tempat” dalam marketing mix (bauran
pemasaran).
”Saluran distribusi adalah rute yang dilalui oleh suatu produk dari pemasok sampai ke
tangan consumer”.
89
Offers to customers or customer to offers?
Suatu produk tidak saja harus dibawa ke customer tetapi juga membawa customer ke
produk yang ditawarkan. Pemasar bisa memilih 3 bentuk distribusi:
Intensive
Untuk mendukung suatu strategi yang intensif---memenuhi pasar dengan produk---
produk harus ada dalam tingkat permintaan yang tinggi dan konstan, misalnya, Coca-
Cola bisa dibeli dimana saja: toko retail, cafes, restoran, hotels, bars, pedagang
jalanan, di pompa bensin, airline. Hampir memenuhi semua pasar. Coke dalam hal ini
jelas membawa produknya ke consumers.
Selective
Exclusive
Batu permata yang amat bernilai hanya dijual pada tempat-tempat tertentu yang
mempunyai nilai keamanan sangat tinggi. Masing-masing site ini harus berada pada
tempat dimana customer kelas tinggi ini berada---bisa di pusat-pusat kota, lounge
pemberangkatan di bandara, dsb.
1. Members of a CoD
Agents
Agent adalah seorang yang bekerja untuk pihak lainnya dalam suatu bisnis. Mereka
biasanya memiliki suatu ketrampilan khusus yang dibutuhkan pihak lainnya. Semua
agent memindahkan kebutuhan organisasi untuk membentuk suatu departemen
sendiri, atau menambahkan keterampilan khusus pada departemen yang telah ada.
Dalam COD terdapat 4 jenis agent: commission agents, stocking agents, spare and
servicing agents, dan del credere agents.
90
Commission agents
Agent ini menangani bidang pemasaran dan atau menjual produk perusahaan. Mereka
dibayar atas dasar persentase penjualan yang sudah disetujui sebelumnya---dan
kadangnya mereka memperoleh management fee. Seringkali mereka mengembangkan
suatu kontak dalam segmen pasar tertentu.
Stocking agents
Agent ini beroperasi dalam cara yang sama dengan commission agent---tetapi
mereka juga membawa persediaan dan melakukan pengiriman kepada consumer.
Agents ini membawa persediaan dan memiliki fasilitas perbaikan yang disetujui oleh
perusahaan.
Agents ini bekerja atas dasar komisi dan membawa persediaan. Mereka juga
menerima resiko kredit dan memberikan garansi pembayaran ke perusahaan jika ada
consumernya gagal melakukan pembayaran.
Wholesaler
Tugas wholesaler adalah membeli dalam jumlah yang besar dan kemudian
menjualnya kembali kepada pedagang-pedagang lainnya.
Retailers
Tugas retailer adalah memasok dalam jumlah kecil kepada anggota masyarakat.
Retailer memberikan nilai tambah karena:
91
Menambahkan ketrampilan pembelian dan penjualan kepada saluran
Menyampaikan informasi dari atas maupun bawah saluran.
Dewasa ini hampir semua kebutuhan yang dimiliki oleh semua anggota masyarakat
bisa dibeli dibawah satu atap.
Franchising
Kita semua hampir pernah memakai produk franchise tanpa kita sadari sebelumnya.
Beberapa contoh diantaranya:
Franchisee adalah seseorang yang diberi ijin untuk memakai sesuatu yang pada
gilirannya membayarkan suatu fee atau sebuah royalty (royalty adalah persentase
yang dibayarkan atas penjualan yang terjadi)
Franchisee memperoleh:
Direct response marketing adalah suatu bentuk pemasaran yang tumbuh dengan amat
cepatnya. DRM adalah sebuah saluran distribusi dan bukan satu bentuk dari promosi.
Perusahaan DRM:
92
Bertindak persis seperti retailer, tetapi tidak terdapat adanya toko-toko seperti
toko-toko retailer.
Meneliti dan mensegmen pasar.
Mengkontruksi suatu paket consumer benefit
Memakai promosi sebagai bagian dari bauran pemasarannya.
D. JUST-IN-TIME MANAGEMENT
Manajemen Just-in-Time (JIT) ditemukan oleh orang Jepang. Hal ini menuntut
adanya pendekatan kemitraan.
Pendekatan manajemen gaya jepang ini mendeskripsikan bahwa setiap orang dalam
CoD harus konsen dengan customer. Jika customer tidak menyukai produk yang
ditawarkan mereka tidak akan membelinya. Jika customer tidak membeli, berarti
tidak ada departemen penjualan atau pelayanan dealer, tidak ada pengiriman, tidak
ada produksi. Tidak ada komponen yang akan dibuat. Adalah menjadi ketertarikan
setiap orang untuk menyadari dan menyediakan kebutuhan consumer.
93
JIT in action
Ketika setiap orang dalam saluran memiliki ketertarikan secara langsung kepada
customer, proses berpikir secara keseluruhan akan berubah. Semuanya menginginkan
orang lainnya sukses karena kesuksesan perseorangan tergantung pada kesuksesan
semuanya.
Masing-masing anggota dari saluran ini dilihat sebagai seorang customer. Pendekatan
yang berpusat pada customer diambil. Apa yang dibutuhkan oleh customer?
Bagaimana kita akan menemukan kebutuhan itu?
Keuntungan JIT:
94
E. AFTER MARKET
After market bisa didefinisikan adalah semua usaha-usaha setelah penjualan yang
dilakukan untuk mempertahankan customer dan consumer.
Manajement dari after market ini sangat penting dalam rangka mempertahankan
kesuksesan jangka panjang. Kebutuhan akan dukungan after market seharusnya
didesain dalam perancangan suatu produk sejak produk itu pertama kali dikonsep.
Produk yang ditawarkan seharusnya:
Market education
Easy to use
95
Buku petunjuk pemasangannya harus jelas, komplit, dan mudah diikuti.
Sejauh memungkinkan produk seharusnya bebas dari kerusakan, aman dalam
pemakaian
Fast repair
Suatu produk yang rusak adalah pengingat negative yang konstan. Semakin sering
rusaknya semakin kecil kemungkinan customer akan membelinya kembali.
Rencanakan sesuatu seperti:
Hal ini memperlihatkan kepercayaan diri pemasok atas produk yang ditawarkan.
F. LATIHAN
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
a. Apa yang dimaksud dengan after market?
b. Garis bawahi 2 bentuk after market dalam daftar berikut ini
96
Discount Guarantee Service all Banded offer Availability Color choice
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
1. How to pass marketing second level, The Official LCCI Examinations Boards Guide,
UK
2. Kotler, Philip, A.B Susanto, 2000, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba
Empat, Pearson Education Asia Pte. Ltd.
3. Kotler, Philip, 2000, Marketing Management—The Millenium Edition, Prenticer
Hall, New Jersey.
4. Kotler, Philip, Fernando Trias de Bes, 2003, Lateral Marketing, penerbit erlangga,
Jakarta
5. Kotler, Philip, 2003, Marketing Insight from A to Z, Penerbit Erlangga, Jakarta
97
PROMOTIONS MIX
A. TUJUAN
Pada akhir dari sesi ini mahasiswa diharapkan mampu mendefinisikan promosi,
menjelaskan komponen-komponen dalam promosi, memahami positioning, naming dan
branding, menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis agen advertising.
B. PENDAHULUAN
Promosi adalah fungsi pemasaran yang paling utama dalam bauran pemasaran. Semua
elemen yang ada dalam 7Ps dan 7Cs adalah penting, tetapi promosi merupakan fungsi
yang paling menonjol bagi masyarakat umum.
C. PROMOTION
Peranan promosi adalah komunikasi. Kita telah melihat bahwa customer dan
consumer tidak akan memperhatikan produk yang tidak mereka ketahui. Hal ini
mungkin kelihatan amat jelas---tapi beberapa manajer justru mengalami kesulitan
terutama dalam mengalokasikan uang untuk promosi. Mereka lebih menyukai hasil
yang berwujud kuantitas, dan kebanyakan komunikasi justru diukur dalam kualitas.
Budget pemasaran seringkali dipotong ketika bisnis jelek. Manajer bekerja atas dasar
konsep financial dan tidak melihat pentingnya isu-isu yang bersifat kualitas. Oleh
karenanya budget promosi dan pelatihan adalah budget pertama yang harus dipotong.
Adalah amat sulit membujuk direktur bahwa promosi adalah aspek terpenting ketika
bisnis mengalami kemunduran.
1. Promotions mix
98
Promosi didefinisikan sebagai:
Public relations
Advertising
Promotions mix
Sales promotion
Personal selling
Public relations
Mengedukasi, menciptakan pengertian.
Bermaksud menghasilkan publisitas yang menyenangkan---dan untuk
menghadapi publisitas yang buruk.
Advertising
Membujuk. Memakai ruang (kolom) dalam media untuk menyampaikan pesan
kepada target audiens.
Sales promotion
Memicu keputusan pembelian dengan menambah manfaat ekstra di PoS (point of
selling)
Selling
Membantu perseorangan untuk membuat keputusan pembelian yang akan
memuaskan kebutuhannya.
99
2. Influencing behaviour
Pada bab III kita melihat pentingnya memahami perilaku customer dan consumer.
Bagaimana orang-orang ingin menerangkan tindakan selogis mungkin, saat kita kita
tahu kebanyakan dari itu didasarkan atas emosi.
Penting bagi anda untuk memahami bahwa isu simbolis selalu muncul:
Seorang ibu rumah tangga memilih sebuah produk untuk anak-anaknya karena
b
iuini percaya:
Perhatikan bahwa aspek fisik dari semua keputusan ini adalah sudah selayaknya
begitu (taken for granted). Kita membeli fungsi dan symbol.
Dengan kata lain, pemasar harus menganalisis perilaku personal. Mengerti bagaimana
perilaku ini dilaksanakan. Kemudian menentukan suatu bauran promosi untuk
mengkomunikasikan nilai yang akan direspon target audiens.
Dewasa ini, ada semacam penerimaan bahwa semua produk yang bermerek sudah
memberikan tingkat kualitas yang sama. Tidak ada perbedaan fungsional antara Sony,
JVC, Philips, Mitsubishi. Tetapi di Indonesia Sony mampu menetapkan harga tinggi
karena dipercayai produk ini jauh lebih superior dibandingkan yang lainnya.
Sementara di Perancis, JVClah yang memiliki kedudukan superior.
100
Aspek fisik dan fungsional adalah sama. Hanya akan menjadi factor simbolis ketika
orang Indonesia dan Perancis memiliki kepercayaan yang berbeda tentang merek ini.
Aspek simbolis adalah masalah persepsi dan kepercayaan.
3. Packaging
Ingat bahwa kemasan/pembungkusan bisa dipakai dalam dua cara, terutama untuk
menjelaskan:
Kemasan atau pembungkusan secara fisik bertindak selaku media komunikasi. Dalam
kemasan ini sudah tercantum merek, penjelasan, instruksi, nama yang harus
dihubungi dan alamat. Kurang lebih seperti media, press conference, radio, TV,
poster, dsb. Juga sebagai media yang memiliki impak langsung di PoS. Hal ini
mendorong keputusan pembelian.
D. POSITIONING
Konsep positioning telah kita jumpai pada bab III. Anda telah ketahui betapa kuatnya
suatu produk diposisikan dalam suatu pasar. Beberapa dari produk ini memiliki citra
yang kuat dalam benak anda, sementara beberapa yang lainnya kurang mendapatkan
tempat dalam pikiran anda.
Posisi ini diciptakan dalam pikiran seorang customer. Posisi ini meyediakan suatu
focus, suatu hubungan yang amat jelas antara citra produk yang ditawarkan dengan
kenyataan yang bisa diberikan oleh produk yang bersangkutan.
1. Positioning statements
Nilai-nilai inti (core values) suatu organisasi serta produknya dapat memberikan
sokongan pada merek. Nilai-nilai ini menguatkan keyakinan customer dan consumer.
Ini adalah sebuah contoh pernyataan positioning dari suatu produk fiksi.
“Teh HG adalah sebuah paduan bermutu dari dari teh terbaik yang pernah
dihasilkan India. Teh ini memberikan kesegaran tiada tara dan bisa diminum
101
kapan saja. Teh HG adalah satu-satunya teh yang sejak tahun 1875 dipercayai
setiap generasi memberikan rasa teh yang sempurna. Apakah daunnya atau dalam
bentuk sachet, kualitas teh HG tidak perlu diragukan lagi”.
Nilai-nilai inti diatas adalah panduan setiap tindakan yang dilakukan manajer. Semua
komponen dari 7Ps harus mengikuti niali-nilai inti yang ada pada pernyataan
positioning. Merek HG misalnya, tidak pernah diperlebar untukmenjadi produk yang
berkualitas rendahan. Teh saingannya—PG Tips—memakai chimpanzee untuk
mempromosikan mereknya. Pemakaian figure tertentu yang berkonotasi memberikan
asosiasi rendahan tidak pernah terlintas dari teh HG ini. Pendekatan yang dipakai HG
ini jauh lebih bermartabat, seperti dijanjikan oleh kualitas citranya, dan reputasi yang
tak terkalahkan.
Pernyataan positioning ini sangat penting, oleh karenanya pernyataan ini akan:
2. Repositioning
Sebuah produk bisa direposisi jika dipandang perlu. Pariwisata di Bali sebelum Bom
mengguncang tahun 2002 diposisikan untuk wisatawan terutama dari Australia,
Jepang, Eropa, dsb. Tetapi sekarang, pariwisata ini direposisi ulang dengan lebih
banyak menyasar wisatawan yang berasal China, Jepang, Korea, Rusia, Hongkong,
dsb. Dengan mereposisi suatu produk maka citra dan promosi harus dirubah
disesuaikan dengan kebutuhan yang ada pada pasar baru. Bauran pemasaran secara
keseluruhan juga harus dirubah.
Unique selling proposition (USP) adalah manfaat consumer yang unik yang dimiliki
suatu produk. Jika suatu produk memiliki manfaat consumer yang unik kita katakan
ini adalah distingtif. Tidak banyak produk yang memiliki unsur distingtif. Diantara
yang paling dikenal adalah saus merek Lea & Perrins---dimana resep pembuatannya
sampai sekarang masih amat misterius.
102
Jika manfaat unik tidak ada maka harus dibuat ada. Harus diciptakan. Kita katakan
mereka memiliki perbedaan karena memang memang berbeda.
Banyak produk yang ditawarkan mulai dengan keunggulan yang distingtif (distinctive
advantage). Tetapi kebanyakan dari produk ini hanyalah imitasi /tiruan belaka.
Kemudian mereka harus menciptakan keunggulan yang berbeda. Contoh misalnya,
pembuat sebuah minuman soft drink mungkin mengatakan bahwa produknya
memiliki rasa yang berbeda. Tetapi produknya mungkin tidak ada bedanya dengan
produk yang sejenis. Adalah merek yang membuatnya unik. Promosi itu adalah amat
powerfull. Dia mampu membuat merek lebih dari sekedar produk.
USP ini diperlukan untuk memperlihatkan mengapa sebuah produk tertentu harus
dibeli. Customer dan consumer perlu membuat pilihan. Mereka harus memutuskan.
Mereka harus diberikan alasan untuk membuat keputusan. USP harus dibuat jika
suatu produk belum mempunyai citra yang kuat untuk mendorong seseorang
melakukan pembelian.Consumer harus dibuat untuk bisa mengatakan “saya lebih
menyukai produk X karena ............................ ”.
Baik nama maupun merek dimaksudkan untuk membantu customer dan consumer
membedakan satu produk dengan produk lainnya.
1. Naming
Sebuah nama akan dipilih secara hati-hati karena hal ini akan menjadi bagian dari
proses komunikasi. Nama ini haruslah membawa suatu asosiasi positif bagi customer
maupun consumer. Nama adalah bagian dari proses pembedaan. Mereka membantu
membedakan suatu produk. Sebuah nama haruslah:
Nama ini akan mengungkapkan sesuatu dari produk karena nama membawa pesan
bawah sadar. Ini haruslah sesuatu yang baik. Sebuah nama juga harus sesuai dengan
positioning.
103
Harus bisa diingat dan distingtif.
2. Branding
Sebuah merek adalah sebuah symbol yang mengidentifikasi suatu produk yang
memiliki fitur unik. Simbol ini mungkin sebuah istilah, citra, desain, nama, atau
kombinasi dari factor-faktor tersebut.
Merek bisa berupa nama organisasi, product family, atau suatu single product. Merek
Peugeot dengan namanya, kemudian diperluas meliputi produknya.
Peugeot adalah sebuah umbrella brand, 205, 206, 207, 305, 405, dsbnya, adalah
family brand, dan model individual sesuai dengan umbrella dan family branding,
misalnya, Peugeot 405.
Kellog adalah sebuah umbrella brand, Corn Flakes, Rice Krispies, dsbnya, adalah
merek produk. Gambar dibawah memperlihatkan brand family:
104
Nestle Umbrella
corporate
brand
Tea
Confectionery and chocolate
Product
Nescafe Nescafe Blend 37 Nescafe brands
High Roast Etc.
Nescafe Gold Blend
Nescafe Cappuccino
Logo
Logo adalah sebuah gambar yang merepresentasikan merek. Ini adalah sinyal yang
bisa divisualiasi untuk membantu orang-orang mengingat merek dan nilai yang
terkandung didalamnya. Peugeot memiliki seekor Singa. FORD memiliki oval biru.
Toyota memiliki sepasang oval yang saling mengunci membentuk huruf T. Masing-
masing logo ini adalah distingtif. Hal itu menjamin bahwa merek tersebut adalah asli.
Registration
Baik merek maupun nama harus diregister untuk mendapatkan perlindungan secara
legal. Dua hal ini juga harus diregister pada negara tertentu dimana kedua hal
mungkin akan dijual di masa depan.
F. PROMOTIONAL BUDGETING
105
berdasarkan atas kemampuan perusahaan. Kemudian dibagi 4 sesuai jumlah
komponen dari bauran promosi untuk meraih objectif seperti ditetapkan dalam
komunikasi pemasaran. Karena bauran pemasaran berbeda antar segmen, besaran
bauran promosi juga berbeda.
Budget promosi amat sulit ditentukan karena kesulitan dalam mengkalkulasi seberapa
usaha-usaha harus dilakukan untuk meraih objectif. Ekspresi lain yang mendukung
kesulitan ini adalah biasanya kita selalu menginginkan manfaat yang sebesar-
besarnya atas setiap rupiah yang kita keluarkan.
Tetapi cilakanya, hasil tidak selalu datang dari jumlah yang kita keluarkan. Hal itu
datang dari kualitas pengeluaran itu. Suatu kampanye pemasaran yang baik mungkin
mengeluarkan jumlah uang sedikit, tetapi kampanye ini mampu memperoleh atensi
dan ketertarikan dari target pasar. Yang lainnya mungkin mengeluarkan jumlah dana
yang besar tapi gagal meraih tujuan.
Objectif SMART dibutuhkan untuk membuat rencana spesifik. Jika seorang pemasar
memutuskan untuk meningkatkan rasa keingintahuan dari target audiens, misalnya,
adalah penting untuk mengetahui apa yang terjadi sekarang, apa yang diharapkan
terjadi kemudian, dan kapan. Kemudian seorang pemasar akan bisa menentukan apa
yang akan dilakukan, bagaimana melakukan, dan berapa biaya yang dibutuhkan.
Suatu control yang effektif sangat diperlukan, dan riset pemasaran harus mampu
menyediakan informasi sebelum, selama, dan sesudah kampanye dilakukan.
Percentage of sales
Suatu persentase dari peramalan hasil penjualan dikeluarkan dalam promosi. Pada
tingkat pengeluaran promosi sebesar 5%, suatu produk dengan hasil penjualan
sebesar Rp. 10 jt akan memiliki budget sebesar Rp. 500.000. Suatu produk dengan
penjualan sebesar Rp. 1 juta akan memiliki budget hanya sebesar Rp. 50.000.
Bukan merupakan sesuatu yang tidak mungkin dimana produk dengan hasil penjualan
sebesar Rp. 1 juta akan mempunyai penjualan potensial sebesar paling tidak Rp. 10
juta, oleh karenanya memerlukan dukungan yang kuat untuk mencapai pertumbuhan.
Budget promosi sebesar 5% tentu saja tidak mencukupi.
Yang satu bisa berada pada cash cows dalam BCG, yang lainnya pada question marks
atau star. Yang satu ada dalam mature strategy, yang lainnya ada dalam launch atau
growth strategy.
106
Same as competitor
Ketika jumlah dana yang tersedia sangat minim maka selalu akan ada godaan untuk
mengeluarkan semuanya. Tetapi jika ini tidak mencukupi uang ini bisa saja terbuang
percuma. Akan lebih baik focuskan pengeluaran pada target audiens, kembangkan
bisnis ketimbang pengeluaran yang tidak ada manfaatnya.
1. The 3 As
Model AIDA adalah satu contoh dari model perilaku pembeli. Untuk alasan
kenyamanan proses ini bisa disingkatkan menjadi 3 As.
Istilah-istilah seringkali dipakai karena merupakan sesuatu yang amat efektif. Untuk
menjelaskan asalnya kita perlu mendalami objectif dari promosi yang ada.
Promotional objective
% of target audience
Stage Now Objective
Awareness 45 55
Attitude 35 45
Action 25 30
107
i.e. 25% dari target audiens kita melakukan pembelian. Kita ingin meningkatkan
pemakaiannya, oleh karenanya kita harus mampu meningkatkan masing-masing tahap
sebelumnya.
Ini adalah objectif promosi yang didasarkan atas SMART dalam rangka mencapai
tujuan:
Sekarang kita bisa memutuskan bauran promosi seperti apa yang terbaik untuk
meraih tujuan ini. Kita bisa memakai semua komponen yang ada untuk
mempengaruhi target audiens pada tingkatan yang berbeda. Kita juga bisa membuat
suatu rencana promosi untuk suatu kampanye yang terintegrasi: hitung biayanya,
jalankan, pantau, evaluasi, dan belajarlah dari itu.
Pada era sebelum swa layan dikenal, bauran promosi hanya meliputi 3 komponen
saja: PR, Advertising, and Selling. PR malakukan liputan tanpa ada bayaran, tenaga
penjualan memiliki budgetnya sendiri. Advertising ditangani oleh agen mandiri yang
dibayar dengan komisi dari media (biasanya 15%).
Apakah seorang klien memesan suatu kolom pada media langsung atau melalui
sebuah agen, harga yang ditetapkan selalu sama. Oleh karenanya masuk akal
memakai jasa agen, yang bisa memberikan nilai tambah kendati bayarannya tetap
sama yaitu komisi sebesar 15%.
Tetapi kemudian swa layan mulai dikenalkan dan terjadilah pergeseran dari push
staregy ke pull strategy. Tidak ada tenaga penjualan pada PoS. Produk yang
ditawarkan dipajang pada rak-rak tanpa dukungan tenaga penjualan yang berdiri
dekat sana. Jadi produk-produk ini berusaha sendiri untuk menarik minat pembeli
mendekatinya.
Budget kemudian disiapkan untuk 2 bagian---dibagi oleh suatu garis. Above the line
seperti media, dari mana seorang agen memperoleh komisinya. Below the line adalah
fee yang dibayarkan untuk membuat promosi penjualan, dan biaya yang dikeluarkan
untuk menunjang program promosi penjualan itu sendiri.
108
Through the line - Suatu kampanye pemasaran yang mempergunakan
baik above the line maupun below the line
Ole karenanya kita sering mengungkapkan: Itu adalah kampanye pemasaran melalui
through the line sebesar Rp. 50 jt. 55% above the line dan 45% sisanya memakai
below the line.
Selalu ada kebutuhan, tentu saja, untuk memonitor dan mengevaluasi hasil didasarkan
atas objectif yang telah ditetapkan. Dalam promosi, tujuan (objective) ini biasanya
ditentukan atas dasar 3 As karena 3 tahap ini amat akurat dalam pemakaiannya.
Analisis yang lebih detil dimungkinkan, tetapi nilai dari informasi detil ini mesti
diimbangi oleh nilainya. Kebanyakan para pemasar lebih suka bekerja dengan
informasi dalam tahapan awareness, attitude, dan action yang dilakukan.
Full service
Agen ini memberikan suatu paket yang komplit: riset, penciptaan konsep, produksi
iklan, pemilihan media, evaluasi, dan seterusnya.
A la carte
Nama ini berasal dari suatu menu di restaurant. Hai ini berarti memilih dari daftar
yang ada (choose from their list). Sebuah agen A la carte memberikan kesempatan
pada klien untuk memilih keahliaanya yang mana yang akan diperlukan.
Media independent
Ini adalah suatu bisnis dengan tuntutan ketrampilan amat tinggi untuk menyesuaikan
profile target audiens dengan profile media yang akan menjangkaunya. Negosiasi
dibidang harga juga menuntut suatu keterampilan tertentu. Media independent
mampu memberikan 2 ketrampilan ini baik kepada agen lainnya atau langsung
kepada seorang klien.
109
2. Types of consultancy
Public Relations
Konsultan jenis ini seringkali sangat effektif untuk menangani urusan PR. Dan
konsultan ini sering dipertahankan untuk bekerja pada organisasi tertentu. Kemudian
keahlian di bidang PR akan selalu ada ketika organisasi memerlukannya, sebagai
akibatnya konsultan ini memperoleh pembayaran secara teratur.
Marketing
Management
Konsultan ini hampir sama dengan konsultan pemasaran, kecuali karena keajliannya
ada pada bidang manajemen. Konsultan ini lebih memungkinkan bekerja dengan para
manajer ketimbang dengan seorang pemasar.
H. LATIHAN
Pertanyaan 1
a. Apa yang dimaksud dengan produk yang branded?
b. Sebutkna 2 faktor umum branded produk?
Pertanyaan 2
a. Jelaskan positioning dalam promosi
b. Berikan satu contoh pernyataan positioning perusahaan yang saudara ketahui
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
a. Sebutkan 3 As tersebut
b. Jelaskan mengapa 3 As dipergunakan dalam promosi
110
RUJUKAN BAHAN BACAAN SELANJUTNYA
1. How to pass marketing second level, The Official LCCI Examinations Boards Guide,
UK
2. Kotler, Philip, A.B Susanto, 2000, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba
Empat, Pearson Education Asia Pte. Ltd.
3. Kotler, Philip, 2000, Marketing Management—The Millenium Edition, Prenticer
Hall, New Jersey.
4. Kotler, Philip, Fernando Trias de Bes, 2003, Lateral Marketing, penerbit erlangga,
Jakarta
5. Kotler, Philip, 2003, Marketing Insight from A to Z, Penerbit Erlangga, Jakarta
111
PROMOTIONAL TOOLS
A. TUJUAN
Pada akhir sesi ini mahasiswa diharapkan mampu mendefinisikan public relation,
menyebutkan isu-isu kunci dalam good publicity, memahami news releases, menjelaskan
prinsip-prinsip dalam adevertising, menjelaskan sales promotion serta tekniknya, serta
mampu menjelaskan personal selling.
B. PENDAHULUAN
Dalam bab ini kita akan berkonsentrasi pada masing-masing komponen dari promosi.
Komponen-komponen ini merupakan jantung dari fungsi pemasaran. Komponen ini
adalah bentuk komunikasi yang berperan sebagai sebuah jembatan kepada customer dan
consumer.
C. PUBLIC RELATIONS
Public relations (PR) adalah salah satu bentuk komunikasi non-personal. Hal ini
bekerja lewat media untuk mempengaruhi target audiensnya.
PR berkenaan dengan reputasi, hasil dari apa yang anda lakukan, apa yang anda
katakan, dan apa yang dikatakan orang tentang anda.
PR beroperasi lewat non-paid for space (ruang/kolom yang gratis) dalam suatu
media. PR ini tidak membeli ruang/kolom, oleh karenanya PR tidak bisa mendiktekan
apa yang akan keluar. Jurnalis menerima press releases---mencetak sesuai dengan
112
apa adanya, memodifikasinya, menuliskannya kembali, atau memutuskan tidak
memakainya. Suatu tuntutan keahlian yang mesti dimiliki oleh PR adalah
menghasilkan news stories yang akan dipakai oleh target media. Keuntungan utama
PR adalah ketika news release dipakai hal ini akan tampil seakan-akan sebagai news
item.
Publics
Istilah publics yang dipakai oleh professional dibidang public relations adalah untuk
mendeskripsikan target audiens, audiens yang perlu diajak berkomunikasi.
Target audiens perseorangan dalam istilah PR adalah “publics”.
1. Publicity
PR bekerja untuk:
Editor amat tertarik dengan sirkulasi. Mereka ini perlu menarik sebanyak mungkin
pembaca. Menjual surat kabar sebanyak mungkin. Semakin banyak audiensnya,
semakin banyak iklan yang bisa ditarik. Semakin banyak keuntungan yang bisa
dihasilkan. Oleh karenanya mereka ada dalam bisnis untuk memuaskan kebutuhan
customernya akan news stories. Mereka mengetahui ketertarikan customernya.
Mereka berusaha memuaskannya.
Mereka tidak akan memuat suatu cerita ketika segala sesuatu berjalan dengan baik,
ketika tidak ada masalah.
113
Ketika segala sesuatunya berjalan dengan normal anda bisa memastikan bahwa anda
tidak akan muncul dalam news media. Anda kemudian bisa bekerja untuk meraih
publisitas. Tetapi ketika ada masalah---atau jika anda diasosiasikan dengan sesuatu
yang bermasalah---anda akan menemukan diri anda di surat kabar sebagai subyek
atas publisitas yang tidak bagus.
ANAK HILANG
KEPALA SEKOLAH ABAIKAN PERINGATAN
Perhatikan bagaimana media menangani sebuah cerita. Anda akan menemui beberapa
kejadian dibumbui dengan fitur tertentu semantara yang lainnya tidak. Beberapa
diantaranya melaporkan kejadian dengan cara positif sementara yang lainnya lebih
menonjolkan sisi negatifnya.
News release sebuah PR harus disesuaikan dengan kebutuhan media. Apakah ini
mengingatkan anda akan pemasaran? Harusnya begitu sebab editor dan jurnalis
adalah customernya PR. Pembacanya adalah consumer.
Peranan kunci dari public relations adalah mendorong publisitas yang baik, dan
menangani publisitas yang tidak baik/buruk.
2. Good publicity
Publisitas yang baik tidak terjadi secara otomatis. Diperlukan sejumlah usaha untuk
memperoleh ruang dalam suatu media.
Interest
Suatu cerita harus mampu menarik atensi para jurnalis, siapa yang akan
memutuskan apakah akan memakainya atau tidak.
Immediacy
Sebuah cerita mesti baru. Cerita ini harus memiliki daya tarik dilihat dari factor
urgensinya.
Appeal
Gambar bagus selalu memberikan suatu appeal (petisi/permintaan). Suatu
tayangan TV harus memiliki gambar yang bergerak. Gambar diam bukanlah
suatu berita (TV). Reporter radio memerlukan suatu warna dalam bentuk latar
belakang yang bersifat deskriptif.
114
Ini adalah bebrapa contoh yang mampu menarik perhatian jurnalis:
3. News releases
Untuk mendapatkan atensi sebuah news releases mesti ditulis dari sudut pandang
jurnalis (customers) dan pembacanya (consumers). Jika anda membuka bisnis di
bidang perhotelan anda bisa menyelenggarakan kontes kecantikan setiap minggunya.
Hal ini akan membantu anda mendapatkan publisitas. Gambar wanita muda cantik
merupakan daya tarik amat besar bagi suatu media. Tetapi anda perlu membidik
sasaran yang pas dengan news releases yang akan anda buat. Siapa yang barangkali
tertarik?
Barangkali media yang ada di kota anda. Tentu saja media dari mana pemenangnya
berasal. Madia nasional tentu saja tidak akan tertarik dengan apa yang anda
selenggarakan.
Target
Ingat news release itu haruslah bisa dipercayai, jelas, detil, dan factual.
115
Harus ada pada media ketika news release itu akan dipakai
Jawab 5 Ws dan 1 H:
4. Bad publicity
Tidak akan ada suatu peringatan jika anda akan memperoleh suatu publisitas yang
tidak baik. Suatu kejadian terjadi dan anda akan dihubungi oleh seorang jurnalis
untuk memperoleh komentar:
Salah satu pesawat terbang anda terbakar di bandara Adi Sucipto, Jogjakarta.
Berapa banyak penumpangnya? Berapa orang yang terluka? Mengapa hal itu bisa
terjadi? Seberapa pengalaman pilotnya? Apa kebijakan anda di bidang pendidikan
dan pelatihan?
Potongan badan kecoa ditemukan dalam minuman jus yang anda
produksikan…………..
Bos anda dituduh selingkuh dengan salah satu bintang sinetron…………………..
Banyak orang berpendapat jika mereka tidak mengatakan apa-apa, masalah akan
hilang. Salah besar!!!!!
Ketika seorang jurnalis memiliki sebuah cerita, dia akan mengikuti alur cerita
tersebut. Jika dia tidak memperoleh kerja sama, dia akan menulis apa yang dia miliki,
dan mengungkapkan secara sepihak, dari pihaknya saja.
Potensi publisitas yang tidak baik harus dikenali, dan persiapan dibuat. Dibawah ini
ada beberapa prinsip dasar:
116
Plan ahead
Pikirkanlah sebuah kejadian yang mungkin akan terjadi. Jika anda menjalankan bisnis
dibidang penerbangan, jelas suatu saat akan terjadi kecelakaan yang menimpa salah
armada penerbangan anda. Beberapa penumpang mungkin akan terluka. Pilotnya
mungkin mengalami kecapaian yang luar biasa karena melayani rute yang panjang
dan melelahkan. Istri direktur mungkin terlalu jauh mencampuri urusan operasional,
sehingga penggantian ban yang haus dihalangi, dstnya…..dstnya……..
Semua bandara utama didunia memiliki kontingensi plan yang masih bisa
dihandalkan. Rencana-rencana ini seringkali direview secara berulang-ulang. Tidak
ada seorangpun mengharapkan akan memakainya, tetapi jika ada teroris, atau salah
satu pesawat mengalami kecelakaan, setiap orang bisa mengambil tindakan. Dalam
analogi yang sama setiap organisasi seharusnya berpikir mengenai kejadian yang
mungkin terjadi dan mempersiapkan segala sesuatunya.
Anda tidak bisa menyetop sesuatu yang buruk terjadi, tetapi anda mampu
meminimalkan kerusakan yang diakibatkannya.
Contingency planning
Rencana kontingensi dibuat didepan sebelum sesuatu mungkin terjadi. Bila ada
sesuatu terjadi sudah ada rencana yang akan dijalankan. Biasanya ada demikian
banyak rencana kontingensi---massing-masing untuk menangani tingkat emergensi
yang mungkin terjadi.
Output measurement
Volume. Jumlah waktu tersedia untuk penayangan, volume ruang yang ada dalam
surat kabar, dstnya.
Cover. Jumlah orang berbeda dalam segmen yang memiliki peluang untuk
melihat atau mendengar materi yang diberikan.
Location. Dimana materi ini muncul dalam media. (halaman berapa, posisinya
dimana)
Quality. Penilaian terhadap kualitas covernya
Tone. Kesan yang dihasilkan atas cerita yang dimuat.
D. ADVERTISING
Sebuah iklan juga merupakan suatu bentuk komunikasi non-personal. Hal ini juga
bekerja lewat sebuah media terhadap target audiensnya. Iklan memakai ruang dalam
suatu surat kabar atau majalah dengan membayarnya.
117
”Advertising adalah segala sesuatu yang dibayar untuk presentasi non-personal serta
usaha untuk memperomosikan suatu ide, barang atau jasa oleh seseorang yang bisa
diidentifikasi”.
Non-personal.
Iklan bekerja lewat media, dan tidak memiliki hubungan langsung dengan
anggota dari target audiensnya.
Presentation and promotion
Dengan cara apa suatu iklan dipresentasikan dalam artian lay out, visuals, akan
memiliki impak yang besar terhadap kualitas promosi.
Ideas, goods, services.
Iklan bekerja untuk merubah perilaku.
Identified person.
Suatu iklan mestinya bisa diidentifikasi. Adalah illegal melakukan iklan yang
ditampilkan seakan-seakan sebagai advertorial.
1. Creation
2. Principles
Attract attention.
Target audiens anda harus tertarik dengan bentuk, layout, typography, warna,
posisinya dalam media.
Compete with others
Suatu iklan tidak sendiri. Iklan harus mampu bersaing. Ketika orang-orang
melihat sebuah media mereka harus terbelalak dengan iklan yang anda
tampilkan.
Be distinctive
Tiada artinya memajang sebuah iklan yang serupa dengan iklan yang dipajang
oleh pesaing.
Meraih tujuan (sesuai dengan criteria 3As).
118
3. Layout
Attract attention
Contrast
Beberapa elemen diperlukan sehingga iklan itu tidak tampil membosankan
Have a focal point
Ada suatu kelebihan dari iklan yang mampu menjadi focus pesan yang hendak
disampaikan
Be immediately understandable
Jangan biarkan orang-orang mengambil waktu yang cukup lama untuk
mengerti pesan yang ada.
Be logical
Buatlah iklan sesederhana mungkin dan masuk akal.
Have movement
Iklan dalam media biasanya statis, tapi dengan layout yang bagus iklan
seolah-olah mampu menggerakkan mata yang melihatnya.
Have synergy
Setiap bagian dari iklan harus bekerja dengan bagian lainnya. Iklan secara
keseluruhan terlihat pas dengan positioning, sehingga ada suatu sinergi atas
kerjasama semua komponen dalam promosi.
4. Location
Nyatakan dimana iklan akan ditempatkan. Iklan ini harus ada dalam bagian dari
media yang bisa dibaca oleh target audiens. Hindari masalah yang mungkin
timbul akibat bersinggungan dengan iklan lain.
5. Copy
Kata-kata yang dipakai dalam iklan disebut dengan istilah copy. Hal ini ditulis
oleh copywriter. Orang-orang ini memiliki keahlian dalam memilih kata-kata
yang tepat untuk mendorong seseorang membaca iklan yang bersangkutan.
Versi1
Enjoy your holiday
Book now for a special discount
Versi 2
Special discount
Enjoy your holiday
Book now
Versi 3
Book now to
Enjoy your holiday
Special discount
119
Copy tidak dibuat untuk menceritakan sebuah cerita seperti dalam novel. Copy
haruslah mampu mengimformasikan, dan membujuk.
Ada beberapa kata dan phrasa yang mampu bekerja dengan baik dalam suatu
iklan:
Free (gratis) Buy now (belilah sekarang) Act now (belilah sekarang)
Here (disini) Today (hari ini) Now (sekarang)
6. Puff
ABC kecap no 1 di dunia. Jelas hal ini tidak benar---iklan ini jelaslah sebuah
upaya untuk melebih-lebihkan---dan memang lucu---tidak ada seorangpun
akan memprotesnya secara serius.
7. Advertising evaluation
Seperti yang anda harapkan, iklan mesti dievaluasi terhadap suatu objective yang
jelas. Jika anda tidak mengatakan apa yang mesti diraih oleh sebuah iklan,
bagaimana hal itu mesti diperlakukan dengan khusus?
Riset promosi adalah sebuah bidang usaha yang kompleks karena harus
mengevaluasi perilaku dan sikap. Jelaslah hal ini merupakan kaplingnya orang-
orang ahli.
Cost or value?
Seperti halnya PR, berapa besarnya ruang dalam suatu media dan waktu tayang
amatlah penting, tetapi waktu tayang yang lebih pendek dan kampanye yang lebih
baik memiliki efek yang lebih baik ketimbang ditayangkan dalam waktu yang
cukup lama. Adalah nilai yang membuat hal itu terjadi.
120
Subjective
Orang-orang bisa merespon dengan aneh. Mereka mungkin bilang mereka benci
dengan iklan, tetapi membeli produk yang diiklankan. Mereka mungkin mencintai
iklannya, tetapi tidak membeli produknya.
Pemasar harus berusaha mencari tahu mengapa? Mengapa satu iklan disenangi
dan iklan yang lainnya dibenci? Mengapa iklan yang satu menghasilkan dan iklan
yang lainnya tidak? Mengapa iklan ini bekerja dengan baiknya di Jawa, dan gagal
di Bali misalnya?
8. Advertising research
Concept testing
konsep yang melatarbelangi sutau kampanye pemasaran diuji dalam tahap
perencanaan. Sejumlah orang dipilih sebelumnya dan kemudian disuruh menilai
bebrapa iklan didasarkan atas karakter, slogans, harga, merek, nama perusahaan,
jalannya cerita. Akhirnya akan diketahui iklan mana yang terbaik.
Content research
Suatu iklan harus diukur dari sudut pandang target audiens. Bukan dari manajer
yang bukan merupakan anggota dari terget audiens. Suatu iklan kadangnya
diubah karena manajer tidak suka dengan isinya. Tetapi jika dia bukan anggota
dari target audiens, mengapa dia dipertimbangkan? Pesan yang didesain jelas
bukan untuk dia.
Effectiveness research
121
Post testing merupakan bagian penting dari evaluasi karena uji ini bisa mengukur
apa yang sebenarnya terjadi---dan mengapa terjadi. Ini adalah beberapa kuncinya:
Uji recall and recognition dilakukan jika responden bisa mengingat iklan
yang dilihatnya.
Tracking studies. Studi ini dilakukan secara berkelanjutan
Riset kualitatif dilakukan untuk mengukur perubahan sikap dan perilaku
Riset kuantitatif dipakai untuk mengevaluasi isu kuantitas seperti biaya yang
dikeluarkan setiap ada enquiry masuk.
E. SALES PROMOTION
Promosi penjualan berawal di retail. Tetapi dewasa ini hampir semua aktivitas
penjulan mempergunakan promosi penjualan ini. Beberapa contoh:
122
Jangan pernah dibingungkan SP dengan discount. Sebuah diskon adalah pengurangan
harga untuk mendapatkan beberapa manfaat. Sementara promosi penjualan adalah
manfaat ekstra untuk mendapatkan tindakan yang sifatnya segera.
Sasaran promosi penjualan biasanya ditetapkan secara akurat. Tekniknya sudah maju
dan terbukti amat efektif. P R Smith dalam Marketing Communication (komunikasi
pemasaran) menentukan alat-alat yang tepat dipakai untuk meraih tujuan:
Objective SP tool
Consumer
Trial Samples, coupons, free draw, price-off, in-
pack, on-pack, near-pack, etc.
Retrial Coupon for next purchase, price-off
Increased usage Collections, games, competitions, bonus
packs, price-off
Develop new uses Companion brand promotion,
publications, workshops
Trade:
Increase distribution Discount, PoS materials, etc
In-store promotion Promotion allowance
Increases sales Competition and rebates
Good relations Gifts, holidays, rebates
Sales force:
Sales and distribution Incentives, money, status/praise
4. Techniques in use
Ada demikian banyak teknik promosi penjualan. Inilah cara kerja beberapa darinya:
123
memungkinkan manufaktur menutupi semua biayanya. Promosi menglikuidasi
dirinya sendiri karena pendapatan sudah sama dengan pengeluaran.
In-pack, on-pack, atau near-pack memberikan manfaat tambahan.
Companion brand promotion mengikat dua atau lebih produk bersama-sama,
misalnya, MacDonald’s dengan Coca-Cola atau KFC dengan Pepsi Cola.
Promotion allowances adalah pembayaran ekstra yang diberikan kepada retailer
untuk membantu dari sisi pembiayaan promosi yang dilakukan.
F. PERSONAL SELLING
Personal selling adalah presentasi oral dalam percakapan dengan satu atau lebih
pembeli prospective dengan tujuan agar penjualan terjadi.
Oral.
Selling adalah pembicaraan antar 2 orang. (Verbal berarti mempergunakan kata-
kata, tertulis atau dibicarakan. Oral adalah berbicara)
Conversation
124
Percakapan penjualan adalah percakapan dengan tujuan tertentu. Percakapan
bisanya 2 sisi. Yang terbaik adalah dimana salesperson berbicara lebih sedikit
ketimbang pembeli potensial.
Prospective purchaser
Salesperson perlu tahu lewat pertanyaan, dalam tingkatan apa (proses pembelian)
pembeli yang dijumpainya berada? Kemudian menyesuaikan percakapannya
untuk menemukan kebutuhan pembelinya.
Making a sale
Aktifitas pembelian tidak hanya bisa diaplikasikan terhadap produk tetapi juga
pada konsep. Anda membeli materi dalam buku ini jika anda menempatkan apa
yang anda baca pada pemakaian. Istilah ini berarti seeorang telah menyetujui
untuk melakukan sebuah tindakan, atau menerima sebuah perubahan.
1. Sales role
Retail
Mereka juga menjual konsep ruang (ruang yang ada pada rak-rak yang tersedia)
yang dimilikinya. Setiap toko memiliki suatu ruang dimana perputaran produk
berlangsung dengan cepatnya. Dan setiap orang menginginkan agar produknya
ditempatkan pada ruang ini. Salespeople akan menegosiasikan dimana, dan untuk
berapa lama mereka bisa menempatkan produknya.
Telesales
Telepon adalah alat yang sangat ideal bagi personal selling. Orang telesales akan
mampu berhubungan langsung dengan prospective customer, dan bereaksi dengan
cepatnya atas feedback yang diberikan. Kartu kredit, fax, dan penggunaan yang
luas dari telepon memungkinkan semua produk bermerek bisa dijual melalui
media ini.
125
Business-to-business
Untuk suatu transaksi yang amat kompleks seorang harus berperan sebagai
pemimpin team, dan anggotanya mempunyai peran-peran tertentu seperti yang
dibutuhkan. Tim penjualan ini harus mampu memenuhi kebutuhan dari DMU
yang ada. Oleh karenanya seorang akuntan berhubungan dengan akuntan dari
perusahaan yang bertindak selaku pembeli, desainer, oprator, dstnya.
2. Sales time
Sebanyak 80% dari waktu yang dimiliki salespeople barangkali dipakai untuk
aktivitas yang tidak berhubungan dengan penjualan. Dibawah ini adalah beberapa
diantaranya:
Persiapan adalah kunci sukses dalam penjualan. Apakah anda ada dalam toko
retail, atau mengunjungi seorang pembeli senior salah satu perusahaan yang
pelanggan anda, prinsip dasarnya selalu sama. Mereka diseleksi dengan ketat dan
akurat dari daftar yang ada:
Records
126
Status kreditnya.
Kebutuhannya, masalah, kebiasaan pembelian, waktu yang ada, personal
contact, dsbnya.
Pembelian sebelumnya.
4. Buyer contact
Objective
Opening
Perkenalan formal secara positif mengawali proses ini. Biasanya diawali
dengan percakapan singkat, kemudian dilanjutkan dengan percakapan dari
hal-hal yang sifatnya umum ke khusus sesuai dengan target penjulan.
Need identification
Identifikasi kebutuhan pembeli. Tentukan sebuah dasar sehingga penjualan
bisa berlanjut menuju pemuasan kebutuhan. Jika kebutuhan tidak bisa
dikenali, tujuan penjualan tidak bisa dikonfirmasi, kemajuan tidak akan
terjadi.
Presentation
Salespeople mempresentasikan manfaat yang mungkin diperoleh. Jika
memungkinkan hal ini bisa dilakukan lewat demonstrasi.
Objection
Jika ada penolakan, maka hal ini harus segera ditangani agar kebutuhan
customer bisa dipenuhi.
Negotiation
Tentuka harga, pengiriman, detil garansi dsbnya.
Close
Tindakan menutup penjulan adalah mendapatkan order atau sepakat untuk
melanjutkan lagi dikemudian hari.
Follow up
Sebelum pergi meninggalkan customer, cepatlah menulis sebuah laporan
kunjungan yang berisikan detil wawancara:
127
Opening
Need Identification
Presentation
Objections
Negotiation
Close
Follow up
Incentif financial
Reward berupa status
128
6. Sales evaluation
G. LATIHAN
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
a. Definiskan advertising
b. Berikan sumber dari definisi tersebut
Pertanyaan 4
1. How to pass marketing second level, The Official LCCI Examinations Boards
Guide, UK
2. Kotler, Philip, A.B Susanto, 2000, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba
Empat, Pearson Education Asia Pte. Ltd.
3. Kotler, Philip, 2000, Marketing Management—The Millenium Edition, Prenticer
Hall, New Jersey.
4. Kotler, Philip, Fernando Trias de Bes, 2003, Lateral Marketing, penerbit erlangga,
Jakarta
5. Kotler, Philip, 2003, Marketing Insight from A to Z, Penerbit Erlangga, Jakarta
129
130