Disusun oleh :
MANAGEMENT
2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
BAB I...................................................................................................................................3
BAB II.................................................................................................................................4
PEMAHAMAN KESETIAN PELANGGAN..........................................................................8
MENGUMPULKAN DATA PELANGGAN........................................................................11
MENGANALISIS DATA PELANGGAN DAN IDENTITAS TARGET PELANGGAN................13
MENGEMBANGKAN PROGRAM CRM..........................................................................14
MEMPERTAHANKAN PELANGGAN..............................................................................14
MENGIMPLEMENTASIKAN PROGRAM CRM................................................................18
BAB III...............................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian manajemen hubungan pelanggan.
2. Mengetahui proses CRM sebagai strategi membangun kesetiaan pelanggan.
3. Mengetahui cara mengimplementasikan program CRM dalam bisnis ritel.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Fokus
Pemasaran transaksional fokus pada penciptaan suatu peluang penjualan
sedangkan pemasasran relasional fokus pada mempertahankan pelanggan untuk
beberapa peluang penjualan dimasa depan.
b. Orientasi
Pemasaran transaksional fokus pada fitur produk yang ditawarkan kepada
konsumen sedangkan pemasaran relasional fokus pada manfaat produk serta
solusi yang bisa ditawarkan kepada konsumen.
c. Time Horizon
Pemasaran transaksional memiliki tingkat hubungan jangka pendek sedangkan
pemasaran relasional memiliki tingkat hubungan jangka panjang.
d. Ketertarikan Konsumen (customer Interest)
Pemasaran transaksional memiliki sedikit kepedulian terhadap kepentingan
konsumen sedangkan pemasaran relasional peduli terhadap kepentingan
konsumen.
e. Informasi
Pemasaran transaksional menekankan pada isi komunikasi dengan konsumen
sedangkan pemasaran relasional menenkankan pada cara-cara berkomunikasi
efektif dengan konsumen.
f. Kontak
Pemasaran transaksional melibatkan sedikit kontak dengan konsumen sedangkan
pemasaran relasional melibatkan banyak kontak dengan konsumen.
2. Piramida pelanggan
Masing-masing segmen dapat digambarkan sebagai berikut.
a. Segmen platinum-biasanya mereka adalah pelanggan yang setia yang tidak
mempedulikan tentang barang dagangan maupun harga.
b. Segmen emas-mempunyai nilai LTV lebih rendah dari segmen platinum karena
pelanggan ini lebih sensitif terhadap harga.
c. Segmen besi-pelanggan ini tidak terlalu patut mendapat perhatian dari ritel
karena nilai LTV mereka yang rendah.
d. Segmen awal-pelanggan dalam segmen ini dapat menghabiskan uang
perusahaan. Mereka biasanya menuntut banyak perhatian tetapi tidak membeli
banyak dari ritel.
MEMPERTAHANKAN PELANGGAN
Bisnis ritel sebagai bisnis yang sukar sekali melakukan diferensiasi membutuhkan
upaya hubungan untuk mewujudkan retensi pelanggan dan loyalitas pelanggan.
Upaya relasional adalah usaha aktif ritel dalam memberikan kontribusi terhadap
harapan konsumen untuk mewujudkan retensi pelanggan melalui penyampaian
produk inti dan layanan yang membuat terjalinnya relasi yang kelanjutan.
Upaya hunungan mengacu pada beberapa hal sebagai berikut:
1. Usaha secara aktif yang di lakukan oleh ritel. Sebagai contoh manfaat
kenyamanan di wujudkan dari kondisi bahwa konsumen secara rutin belajar dari
pengalaman belanja dengan mengingat lokasi produk pada pemajangan di
supermarket,manfaat kenyamanan akan lebih cepat terwujud, karena peran aktif
ritel untuk menginformasikan pada konsumen melalui signage (tanda-tanda yang
terpasang padapemajangan di ritel) ataupun komunikasi secara personal.
2. Upaya hubungan didefinisikan mirip dengan manfaat hubungan jika di lihat dari
perspektif ritel, yaitu manfaat yang di dapatkan oleh konsumen dari relasi jangka
panjang yang terjalin sesuai dengan kinerja pelayanan inti yang diberikan oleh
produsen, dalam hal ini ritel.
Pada saat ritel menerapkan pemasaran relasional untuk mendapatkan hasil
relasional seperti yang mereka harapkan dengan berbagai cara, hal tersebut akan
memberikankesan yang baik kepada pelanggan, Adanya investasi waktu, usaha
dan sumber lain menciptakan hubungan dengan pelanggan, maka akan tercipta
efek psikologis yang akan membuat pelanggan bertahan dan mempertahankan
hubungan tersebut dan memberikan suatu balasan atau imbal balik.
Menurut Levy dan Weitz (2004;348) dikemukakan pendapat sebagai berikut
“terdapat empat pendekatan yang dapat di lakukan ritel untuk mempertahankan
pelanggan serta membuat pelanggan menjadi setia yaitu melalui program belanja
secara teratur, perlakuan istimewa bagi pelanggan, personalisasi, dan membangun
komunitas melalui pertukaran informasi dengan buletin dan mengembangkan
relasional secara personal melalui komunikasi”.
Dengan demikian, terdapat empat aktivitas upaya hubungan yang di harapkan
dapat menjaga orientasi retensi pelanggan pada ritel, yaitu komunikasi, perlakuan
istimewa, personalisasi, dan balas jasa.
Empat pendekatan untuk menahan pelanggan terbaik adalah:
1. Program frekuensi belanja
Digunakan untuk membangun gudang data pelanggan dengan
mengidentifikasikan pelanggan dengan transasksi dan untuk mendorong tabiat
belanja secara sering dan kesetian terhadap ritel.
2. Pelayanan Pelanggan Spesial
Para penjual biasanya menyediakan pelayanan ekstra tinggi untuk membangun
dan memilihara kepercayaan pelanggan tetap mereka. Perlakuan istimewa (1998)
adalah persepsi konsumen terhadap sampai sejauh perlakuan dan pelayanan
terhadap konsumen setia dilakukan lebih baik di bandingkan bukan konsumen
reguler.terkait dengan hubungan, tidak semua konsumen menyukai di perlakukan
dengan cara yang sama, di harapkan adanya konsumen yang fokus dan selektif
untuk mendapatkan perlakuan istimewa, Argumentasi terhadap hal ini adalah
perlakuan umum sebagai pemenuhan kebutuhan dasar setiap konsumen memang
penting untuk di penuhi, tetapi perlakuan istimewa terhadap konsumen selektif
penting di lakukan dalam upaya sebagai retensi bagi ritel. Hal ini juga merupakan
salah satu kunci keberhasilan dalam mengimplementasikan strategi relasional.
Sedangkan perlakuan istimewa menurut Sheth dan Parvatiyar (2002) diartikan
sebagai layanan kepada pelanggan berupa waktu. Belanja spesial atau akses untuk
produk baru. Diunkap pula bahwa konsumen mengharapkan tidak ingin di
perlakukan sama dengan konsumen lain. Beberapa pemasar memberikan kritik
kepada ritel yang memperlakukan konsumen secara sama dengan tidak ada
perbedaan yang mengakibatkan perusahaan akan kehilangan tidak hanya dengan
sebagian keuntungan tetapi lebih jauh akan kehilangan kesetian pelanggan.
Peterson (1995) berpendapat bahwa perlakuan istimewa kepada pelanggan akan
memungkinkan penjual untuk memberikan sesuatu yang sangat mendasar bagi
pembeli yaitu perasaan di hargai, sehingga persepsi pelanggan yang lebih tinggi
terhadap perlakuan istimewa atau perlakuan akan meningkatkan tingkat hasil
relasional secara keseluruhan.
3. Personalia
Pembatasan penting dalam strategi CMRdalam membagi segmen pasar. Tiap
strategi akan menjadi suatu yang menarik untuk pelanggan tertentu tetapi tidak
menarik bagi golongan lainnya. Personalia menurut Metcalf et al.,(1992) adalah
persepsi konsumen terhadap sampai sejauh mana ritel berinteraksi dengan
konsumen regular secara ramah dan dengan cara-cara personal. Pentingnya
pertukaran personal antara pembeli dan penjual dalam mempengaruhi hasil
relasional bkan merupakan hal baru terkait dengan hubungan dan proses social
(Betty et al.,1996). Pentingnya hubungan personal antara pelanggan dengan ritel
akan berpengaruh pada hasil keluaran hubungan, sehingga tidaklah mengherankan
jika hubungan social dapat dikatakan merupakan proses social (Betty el at.,1996).
Sebagai contoh, Stone (1995) dalam Betty el at., (1996) menekankan pentingnya
hubungan personal dan keberadaan suatu pembelanjaan.crobsy dan Cowles,
(1990) menerangkan bahwa interaksi social dihasilkan oleh pusat perbelanjaan
yang mampu memberikan motivasi kepada pelanggan untuk terus berbelanja.
Manfaat hubungan social antara lain adalah perasaan sebagai keluarga, perasaan
sebagai teman, dukungan social (Berry, 1995), pengakuan personal, percakapan
secara bersahabat, dan penampakan keakraban serta kehangatan antara rtel dengan
pelanggan.
4. Komunikasi
Pendekatan untuk membangaun kepercayaan pelanggan adalah membangun
komunikasi antarpelanggan. Komunikasi adalah persepsi konsumen terhadap
sampai seberapa jauh ritel memberikan informasi kepada konsumen secara terus-
menerus melalui media komunikasi langsung, hal ini dikemukakan oleh Duncan
dan Moriarty, (1998) sebagai berikut: “communication is a consumer perception
of the extent to which a retail keeps its regular costumer informed through
direct communication media”
Komunikasi merupakan kondisi utama yang harus ada untuk terciptanya
sebuah relasi (Ducan dan Moriarty,1998). Dengan komunikasi, usaha-usaha yang
diarahkan untuk membangu relasi, yang dilakukan oleh ritel atau produsen dapat
dipahami oleh consumen.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Perusahaan perlu merekrut sumber daya manusia yang memiliki latar
belakang dan pengalaman yang dibutuhkan oleh pelanggan. Peningkatan sumber
daya manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana,
terarah, intensif, efektif, dan efisien, jika tidak ingin kalah bersaing dalam
menghadapi era globalisasi. Suatu organisasi tidak akan berhassil apabila sumber
daya manusia tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh perusahaan. Oleh
karena itu, diharapkan adanya komitmen manajemen dalam bidang sumber daya
perusahaan menunjukkan seberapa besar kepedulian top level management untuk
memberikan sumber daya teknologi dan finansial yang cukup untuk mencapai
kesuksesan implementasi strategi CRM.
DAFTAR PUSTAKA
Utami, Christina Whidya. 2017. Manajemen Ritel : membangun manajemen
relasional dalam bisnis ritel