Pemasaran Jasa
Disusun Oleh :
Kelompok
No Nama NPM
3. Soverani Octavia
Kami sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai loyalitas pelanggan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami oleh pembaca dan dapat berguna bagi diri kami
sendiri maupun pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Loyalitas pelanggan merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan oleh sebuah pe-
rusahaan produk atau jasa bagi keberlangsungan usahanya. Pelanggan yang loyal akan konsisten
membeli produk atau jasa perusahaan bahkan merekomendasikan teman atau lingkungannya un-
tuk membeli juga. Hal ini tentu dapat meningkatkan keuntungan yang besar bagi perusahaan. Bi-
aya yang dikeluarkan untuk mempertahankan pelanggan lama lebih efisien dibandingkan dengan
mencari pelanggan baru. Oleh karena itu usaha untuk menciptakan loyalitas pelanggan dengan
membangun brand image yang positif dapat dicapai dengan program marketing yang kuat ter-
hadap produk tersebut dan memiliki kelebihan yang membedakannya dengan produk lain.
Makalah ini disusun untuk mengetahui usaha perusahaan dalam menciptakan loyalitas
pelanggan dan hal-hal yang terkait di dalamnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi loyalitas pelanggan?
2. Apa manfaat dari loyalitas pelanggan?
3. Bagaimana karakteristik pelanggan yang loyal terhadap suatu produk atau jasa?
4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi loyalitas pelanggan?
5. Bagaimana caranya sebuah perusahaan merancang dan menciptakan agar konsumen loyal
terhadap produk atau jasanya?
6. Bagaimana proses keputusan pembelian oleh konsumen?
7. Apa saja tingkatan dalam proses pengambilan keputusan?
8. Bagaimana skema kerangka pikiran dalam pengambilan keputusan pembelian oleh kon-
sumen?
9. Bagaimana hubungan antara pengambilan keputusan dengan loyalitas konsumen?
10. Bagaimana hubungan antara kepuasan konsumen dengan loyalitas konsumen?
1.3 Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana sebuah perusahaan
menciptakan pelanggan yang loyal terhadap produk atau jasanya sehingga dapat meningkatkan
keuntungan yang besar bagi perusahaan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Loyalitas Pelanggan
Loyalitas berasal dari Bahasa Inggris yaitu “loyal” artinya kesetiaan. Loyalitas adalah
salah satu bentuk kesetiaan pelanggan terhadap barang atau jasa yang ditunjukkan dengan
membeli secara konsisten produk barang atau jasa. Lebih lanjut lagi pelanggan yang sudah loyal
akan memperkenalkan tentang kepuasan produk perusahaan tersebut kepada orang lain.
Loyalitas dimulai dengan adanya pengambilan keputusan dalam membeli atau mengkonsumsi
sebuah barang atau jasa.
Menurut Gramer dan Brown, loyalitas pelanggan adalah derajat sejauh mana seorang
konsumen menunjukkan perilaku pembelian berulang dari suatu penyedia jasa, memiliki suatu
desposisi atau kecenderungan sikap positif terhadap penyedia jasa, dan hanya mempertim-
bangkan untuk menggunakan penyedia jasa ini pada saat muncul kebutuhan untuk memakai jasa
ini.
Menurut Sutisna, loyalitas pelanggan dapat didefinisikan sebagai “sikap menyenangi ter-
hadap suatu merek yang direpresentasikan dalam pembelian yang konsisten terhadap merek itu
sepanjang waktu”. Loyalitas pelanggan dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu loy-
alitas merek (brand loyalty) dan loyalitas toko (store loyalty). Loyalitas pelanggan terhadap su-
atu merek ditunjukkan dengan tidak berpalingnya konsumen tersebut terhadap suatu merek.
Sedangkan untuk loyalitas terhadap toko yaitu dengan tidak berpalinganya konsumen terhadap
sebuah toko yang menjual barang kebutuhannya walaupun ada toko lain yang menjual barang
dengan jenis dan kegunaan yang sama.
Menurut Oliver loyalitas pelanggan adalah komitmen yang tinggi untuk membeli kembali
suatu produk atau jasa yang disukai di masa mendatang, disamping pengaruh situasi dan usaha
pemasar dalam merubah perilaku.
Menurut Kotler, konsumen yang loyal tidak diukur dari berapa banyak membeli, tapi dari
berapa sering dia melakukan pembelian ulang, termasuk disini dia merekomendasikan orang lain
untuk membeli.
Indikator dari loyalitas pelanggan menurut Kotler & Keller ( 2006, p57 ) adalah :
a. Repeat Purchase ( kesetiaan dalam pembelian produk )
b. Retention (ketahanan terhadap pengaruh negatif mengenai perusahaan)
c. Referalls ( mereferensikan secara total eksistensi perusahaan )
Dari definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa loyalitas pelanggan adalah sesuatu
yang terbentuk dari berbagai tahapan pembelajaran yang didapat oleh pelanggan dalam
pertukaran yang terjadi antara pelanggan dan penyedia produk atau jasa.
Menurut Kotler, Hayes, dan Bloom ada enam alasan mengapa perusahaan harus menjaga
dan mempertahankan konsumennya:
1. Pelanggan yang sudah ada memiliki prospek yang lebih besar untuk memberikan keuntungan
kepada perusahaan.
2. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam mempertahankan pelanggan yang sudah ada
jauh lebih kecil daripada mencari pelanggan baru.
3. Pelanggan yang percaya kepada suatu lembaga dalam suatu urusan bisnis, cenderung akan
percaya juga pada urusan bisnis yang lain.
4. Jika sebuah perusahaan lama memiliki banyak pelanggan lama, maka perusahaan tersebut
akan mendapatkan keuntungan karena adanya efisiensi. Pelanggan lama tidak akan meminta
banyak lagi tuntutan, perusahaan cukup menjaga dan mempertahankan mereka.
5. Pelanggan lama telah banyak memiliki pengalaman positif yang berhubungan dengan
perusahaan, sehingga mengurangi biaya psikologis dan sosialisasi.
6. Pelanggan lama akan berusaha membela perusahaan, dan mereferensikan perusahaan tersebut
kepada teman-teman maupun lingkungannya.
b. Citra
Citra adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Sedangkan brand
image adalah bagaimana suatu merek mempengaruhi persepsi, pandangan masyarakat atau
konsumen terhadap perusahaan atau produknya.
Membangun brand image yang positif dapat dicapai dengan program marketing yang
kuat terhadap produk tersebut dan memiliki kelebihan yang membedakannya dengan produk
lain. Kombinasi yang baik dari elemen–elemen tersebut dapat menciptakan brand image yang
kuat bagi konsumen. Faktor-faktor pendukung terbentuknya brand image dalam keterkaitannya
dengan asosiasi merek yaitu:
d. Pelayanan
Pelayanan yang diberikan sebuah perusahaan juga menjadi faktor. Pelayanan seperti
garansi terhadap sebuah barang ataupun jasa kepada seorang konsumen menunjukkan bahwa
adanya tanggaung jawab perusahaan tersebut untuk menjaga kepuasan dan kenyamanan
konsumen.
e. Harga
Tak banyak konsumen yang membeli sebuah produk untuk memenuhi kebutuhan dilihat
dari segi harganya. Hal ini biasanya dipengaruhi juga dengan keadaan ekonomi seorang
konsumen. Jika konsumen adalah ekonomi kelas menengah ke bawah, maka elastisitas harga
dapat berpengaruh kepada tingkat loyalitas.
Berkaitan dengan harga suatu produk, biasanya disesuaikan dengan bahan baku yang
digunakan serta biaya untuk memproduksi serta kualitas produk. Harga yang sesuai dengan
keinginan konsumen adalah kesesuaian dengan latar belakang ekonomi dan yang mereka anggap
dapat menutupi kebutuhan mereka. Produk yang dapat menyesuaikan harga dengan kemampuan
dan kebutuhan konsumen, maka akan semakin didekati konsumen, karena konsumen akan
merasa puas dan pada akhirnya akan loyal.
Agar sukses dalam memasarkan suatu produk, maka setiap perusahaan harus menetapkan
harganya secara tepat. Harga mempunyai peran utama dalam pengambilan keputusan para
pembeli, yaitu peran alokasi dan peran informasi. Dengan adanya harga dapat membantu
pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan kekuatan membelinya pada berbagi jenis
barang dan jasa. Pembeli akan membandingkan berbagai harga alternatif yang ada, lalu
memutuskan alokasi yang dikehendakinya. Sedangkan pada peran informasi akan bermanfaat
pada situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor, produk atau manfaatnya
secara obyektif. Persepsi yang sering berlaku adalah harga mahal mencerminkan kualitas yang
tinggi.
Keputusan Pembelian
Dalam pasar dengan tingkat persaingan yang cukup tinggi, kepuasan pelanggan dan
loyalitas pelanggan saling berhubungan. Hal ini dapat disebabkan karena dalam kondisi ini
banyak perusahaan yang menawarkan produk dan jasa sehingga konsumen mempunyai banyak
pilihan produk pengganti dan cost switching sangat rendah, dengan demikian produk atau jasa
menjadi tidak begitu berarti bagi konsumen. Dari kurva di atas, dapat kita lihat hubungan antara
kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan digambarkan secara garis lurus dan searah, yang
artinya adalah bila perusahaan meningkatkan kepuasan kepada pelanggan maka loyalitas
pelanggan juga akan meningkat. Begitu pula sebaliknya perusahaan menurunkan kepuasan
pelanggan maka loyalitas pelanggan juga akan menurun. Jadi, dalam hal ini kepuasan pelanggan
merupakan penyebab terjadinya loyalitas pelanggan.
BAB III
SIMPULAN
1. Loyalitas pelanggan adalah sesuatu yang terbentuk dari berbagai tahapan pembelajaran
yang didapat oleh pelanggan dalam pertukaran yang terjadi antara pelanggan dan penyedia
produk atau jasa.
2. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam mempertahankan pelanggan yang sudah
ada jauh lebih kecil daripada mencari pelanggan baru.
3. Konsumen yang loyal memiliki karakteristik yaitu:
1) Melakukan pembelian secara teratur (Makes Regular repeat purchases)
2) Membeli di luar lini produk/jasa (purchases across product and service lines)
3) Merekomendasikan produk lain (Refers other)
4) Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing (Demonstrates an
immunity to the full of the competition)
4. faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas adalah:
1) Kualitas produk
2) Citra
3) Periklanan
4) Pelayanan
5) Harga
5. Tahap-tahap dalam perancangan loyalitas adalah sebagai berikut:
1) Define Customer Value (Definisi Nilai Pelanggan)
2) Design The Branded Customer Experience (Merancang Merek dengan Pengalaman
Pelanggan)
3) Equip People and deliver Consistenly (Melengkapi Pengetahuan dan Keahlian
Karyawan)
4) Sustain and enhance performance (Mengembangkan dan Mengkomunikasikan Hasil)
6. Proses dalam keputusan pembelian adalah sebagi berikut:
1) Pengenalan kebutuhan
2) Pencarian informasi
3) Evaluasi alternatif
4) Keputusan pembelian
5) Perilaku pasca pembelian
7. Bila perusahaan meningkatkan kepuasan kepada pelanggan maka loyalitas pelanggan juga
akan meningkat. Begitu pula sebaliknya perusahaan menurunkan kepuasan pelanggan
maka loyalitas pelanggan juga akan menurun. Jadi, dalam hal ini kepuasan pelanggan
merupakan penyebab terjadinya loyalitas pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
2004, Trisno Musanto. Faktor-Faktor Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan: Studi
Kasus pada CV. Sarana Media Advertising Surabaya. http://www.google.com/url?
q=http://jurnalmanajemen.petra.ac.id/index.php/man/article/viewFile/
16140/16132&sa=U&ved=0CBMQFjAAahUKEwiC1ZWVn6vIAhWCgxoKHRDUAlk
&sig2=MgvEi6rGUpjZ3ot35gEB4Q&usg=AFQjCNEjpdvuxMTz7Bo3gWEAZaROAlW
8Lw