Anda di halaman 1dari 13

KESUKSESAN

Teori 2
(SUCCESS STORY)
PENERAPAN
PEMBANGUNAN
PERTANIAN YANG
TELAH BERHASIL
DI PROVINSI ACEH
kelompok 5
Success Story Studi Kasus : Inovasi Penggunaan Benih Padi Berkualitas pada Lahan Sawah Irigasi di Provinsi Aceh

Provinsi Aceh merupakan daerah agraris dan juga merupakan salah satu daerah lumbung pangan yang
mendukung program pemerintah di bidang peningkatan persediaan beras nasional

Provinsi Aceh merupakan daerah agraris dan juga merupakan salah satu daerah lumbung pangan yang
mendukung program pemerintah di bidang peningkatan persediaan beras nasional

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) ->UPT Badan Litbang Pertanian melakukan pengkajian dan
diseminasi hasil teknologi pertanian, terhadap upaya perbaikan produktivitas komoditi padi di Aceh

Sejak tahun 2007, BPTP Aceh telah memperkenalkan beberapa varietas unggul padi pada beberapa wilayah
di Provinsi Aceh di antaranya Aceh Utara, Pidie Jaya, Pidie, Aceh Barat Daya dan Aceh Selatan

kegiatan demplot PTT padi sawah dan kegiatan perbanyakan benih/ bibit mendukung kegiatan SL-PTT
– Penerapan inovasi teknologi penggunaan benih berkualitas pada beberapa kabupaten di
Provinsi Aceh telah membawa perubahan terhadap peningkatan produktivitas padi, perilaku
petani serta tambahan pendapatan usahatani
– Tahun 2007 kegiatan demplot PTT tahun 2007 dilakukan pada tiga kabupaten . Varietas
yang di kembangkan adalah Hipa-3, Hipa-4, Rokan, Ciherang, Cigeulis, Ciapus, Batang
Gadis dan Mekongga, hasil yang tertinggi dijumpai pada varietas Maro dengan rata-rata
produksi mencapai 7,84 t/ha.
– Tahun 2008, Pengembangan benih berkualitas pada tahun 2008 dilakukan melalui kegiatan
perbanyakan benih/ bibit.
– Tahun 2009, Pengembangan benih berkualitas pada tahun 2009 juga dilakukan melalui
kegiatan perbanyakan benih/ bibit
Analisis Dampak Daripada Inovasi
Penggunaan Benih Padi Berkualitas Pada
Lahan Sawah Irigasi Terhadap Petani Kecil
Petani kecil biasanya akan lebih memilih
menggunakan cara bercocok tanam
yang dianggap lebih menguntungkan
petani masih mengikuti dari segi jumlah atau hasil produktivitas
teknologi yang tanaman
dianjurkan atau teknologi
Dampak akan terlihat tersebut malah
pada musim panen dan ditinggalkan ??
bibit yang lebih baik diharapkan mampu
musim tanam berikutnya, meningkatkan jumlah produktivitas padi
karena pihak pemerintah yang akan berpengaruh terhadap tingkat
tidak lagi memberikan kesejahteraan petani kecil
bantuan saprodi

peningkatan produktivitas tanaman ini


merupakan salah satu cara atau program
dari pemerintah untuk mencanangkan
ketahanan pangan dalam negeri
Analisis Dampak Positif

Dari hasil pemantauan tim monitoring dan evaluasi, bahwa teknologi yang banyak dilanjutkan
oleh petani adalah teknologi penggunaan varietas berkualitas pada musim tanam berikutnya
dengan jumlah petani yang semakin banyak

kegiatan perbanyakan benih/ bibit di lokasi Kaupaten Aceh Barat Daya mulai tahun 2008
dan 2009 luas pembinaan 8 ha dengan jumlah petani 37 orang, dan pada tahun 2010 luas
kegiatan telah mencapai 30 ha dengan jumlah petani sebanyak 95 orang

Pengaruh bibit unggul berkualitas yang disarankan oleh pemerintah mampu mengalahkan
produksi bibit lokal yang ada di Aceh
Teknologi Super Improse
Upaya peningkatan kesejahteraan
dan pendapatan petani dengan
melalui peningkatan
produktivitas
• bibit padi yang berkualitas
• program teknologi super
improse yaitu dimana petani
disarankan untuk
menggunakan bibit umur
muda, menanam 1 batang,
pengaturan pemberian air,
penanaman pola legowo 2 : 1,
3 : 1 dan 4 :1

Pertumbuhan tingkat produktivitas yang baik dengan menggunakan bibit berkualitas dan cara
penananaman yang baik mampu memperbaiki tingkat kesejahteraan dikalangan petani kecil.
Analisis Dampak Daripada Inovasi Penggunaan Benih Padi Berkualitas Dilihat dari
Produksi dan Produktivitas Tanaman Padi di Provinsi Aceh

Luas Lahan Sawah Di Provinsi Aceh Tahun 2004-2010

370000
359751 356649
360000
350000 346305
luas lahan sawah (ha)

340000
330000 323010
320000 313649 312803 315277
310000
300000
290000
280000
2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004
tahun
Produksi Tanaman Padi di Provinsi Aceh dari tahun 2004-2010
1650000
1600000 1582393
1556858 1552078
1550000 1533369
1500000
produksi (Ton)

1450000
1402287 1411650
1400000
1350748
1350000
1300000
1250000
1200000
2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004

tahun
ACEH
60
50.56
50
produktivitas (kuintal/hektar)
44.92 43.32 42.61 42.51 42.11 41.78 41.84
40

30

20

10

0
2015 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004
tahun
Analisis Dampak Daripada Inovasi Penggunaan Benih Padi Berkualitas
Dilihat dari Nilai Tukar Petani di Provinsi Aceh
It (Indeks Harga yang Diterima Petani)
Dari Indeks Harga Yang Diterima
Subsektor Tanaman Pangan
Provinsi Petani (It) pada komoditas padi
Padi di Provinsi Aceh terus meningkat
2010 2009 2008
dari tahun 2008-2010, dapat
dilihat kenaikan harga-harga
ACEH 130.15 118.95 104.86 barang yang dihasilkan petani.

Ib (Indeks Harga yang Dibayar Petani)


Dari Indeks Harga Yang Dibayar Subsektor Tanaman Pangan
Provinsi
Petani (Ib) pada komoditas padi Padi
di Provinsi Aceh terus 2011 2010 2009 2008
meningkat dari tahun 2008- ACEH 130.2 123.62 119.25 111.91
2010
NTPP (Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan) Menurut Subsektor

NTP Perubahan NTP


Sektor NTPP
NTP (padi) > 100, 2010 2009 2008 2010 2009 2008
berarti petani
mengalami Desember Desember Desember Desember Desember Desember
surplus. Harga
produksi naik - Padi 128.37 115.5 110.68 1.26 1.37 1.12
lebih besar dari
kenaikan harga
konsumsinya.
Pendapatan
petani naik lebih NTPP 99.63 96.6 96.24 0.12 0.67 -0.37
besar dari
pengeluarannya

Anda mungkin juga menyukai