\
|
>
o
n : besarnya sampel yang
diperlukan
p : (jika nilai p tidak
diketahui, maka bisa
menggunakan nilai
estimasi tertinggi, yaitu
p = 0.5)
2
o
Z
: Dengan menggunakan
tingkat kepercayaan 90% (
2
o
Z =1,96)
q : (1-p)
e : 10% (0.1) Dengan
menggunakan tingkat kepercayaan 90%
(
2
o
Z =1,96), standar error 10 % serta
dengan nilai p sebesar 0.5, maka
jumlah sampel adalah :
( )( ) ( )
( )
2
2
1 . 0
96 , 1 5 . 0 1 5 . 0
n
x
=
n = 96,04 100 maka sampel
yang perlu diambil adalah 96
responden. Agar lebih baik maka
jumlah sampel digenapkan menjadi 100
sampel.
2.7 Model Kano
Model kano dikembangkan oleh
Noriaki Kano. Model kano adalah
model yang bertujuan untuk
mengkategorikan atribut-atribut dari
produk maupun jasa berdasarkan
seberapa baik produk tersebur dapat
memuaskan kebutuhan pelanggan.
Atribut-atribut layanan dapat dibedakan
menjadi beberapa kategori, pada
kategori must be atau basic needs,
pelanggan menjadi tidak puas apabila
kinerja dari atribut yang bersangkutan
rendah. Tetapi kepuasan pelanggan
tidak akan meningkat jauh diatas netral
meskipun kinerja dari atribut tersebut
tinggi. Dalam kategori one dimensional
atau performance needs, tingkat
kepuasan berhubungan linear dengan
kinerja atribut, sehingga pada kinerja
atribut yang tinggi akan mengakibatkan
tingginya kepuasan pelanggan pula.
Sedangkan kategori attractive atau
excitement needs, tingkat kepuasan
pelanggan akan meningkat sangat
tiinggi dengan meningkatnya kinerja
atribut. Akan tetapi penuruna kinerja
atribut tidak akan menyebabkan
penurunan tingkat kepuasan.
Table 2.1 penentuan kategori kano
Menentukan kategori kano untuk tiap
atribut dengan menggunakan Blauths
formula (walden, 1993) sebagai berikut :
Jika (one dimensional + attractive
+ must be) > (indefferent+reserve
+ quistionable) maka grade
diperoleh dari yang paling
maksimum dari (one dimensional,
attractive, must be)
Jika (one dimensional + attractive
+ must be) < (indefferent+reserve
+ quistionable) maka grade
diperoleh dari yang paling
maksimum dari
(indefferent+reserve +
quistionable).
Menentukan nilai better dan worse.
Better mengidentifikasikan seberapa
banyak kenaikan kepuasan pelanggan
jika kita menyediakan fiturnya (A &O).
Worse mengidentifikasikan seberapa
banyak penurunan kepuasan pelanggan
jika kita tidak menyediakan fiturnya (A
& O). Adapun rumus untuk
menghitung Worse dan Better adalah
sebagai berikut :
Better =
+
+++
Worse=
+
+++
4.1 Pengumpulan Data
4.1.1 Profil Ayam Bagor (Bakar-
Goreng) Eyang Progo
Ayam bakar-goreng (bagor)
Eyang Progo mulai membuka usahanya
pada tanggal 27 Nopember 2011 oleh
Ismu Kusumanto dan buka mulai jam 5
sore, bertempat di Jl. HR. Soebrantas,
tepatnya didepan bengkel AHASS
samping Kantor Camat dan Polsek
Tampan, Pekanbaru. Saat pertama
buka, ayam bakar-goreng Eyang Progo
diawakili 2 orang mahasiswa, yaitu
a. Agung Prianggono (mahasiswa
Teknik Industri)
b. Maulana Syahri (mahasiswa Teknik
Industri)
Nama Eyang Progo diambil dari dua
suku kata. Dimana Eyang berarti
seseorang yang sudah tua, memiliki
pengalaman luas dan handal
dibidangnya. Sedangkan kata Progo
merujuk pada nama sungai yang
melintasi daerah Yogyakarta, sehingga
diharapkan rezeki dan manfaat yang
diterima dapat deras dan besar seperti
sungai Progo. Sehingga dapat
disimpulkan, nama Eyang Progo dapat
diterjemahkan sebagai suatu usaha yang
handal dibidang kuliner dengan
memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya pada masyarakat.
4.2 Pengolahan Data
4.2.1 Formulasi Penggunaan
Metode Kano
Berdasarkan deskripsi
jawaban responden yang telah diketahui
jumlah masing-masing kategori kano
sebagai gambaran jawaban dari 100
responden yang tersusun dalam sebuah
rekapitulasi sebagai berikut :
Tabel 4.1 Rekapitulasi Jawaban
Responden Berdasarkan Metode Kano
Sumber: Data Olahan 2013
4.2.1.2 Penilaian Metode Kano
Dengan menggunakan rumus
dapat diketahui seberapa besar nilai
better dan nilai worse. Better
mengindikasikan seberapa banyak
kenaikan kepuasan konsumen jika kita
menyediakan atributnya (A&O). worse
mengindikasikan seberapa banyak
penurunan kepuasan konsumen jika
kita tidak menyediakan atributnya
(O&M).
Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Better dan
Worse
No O M A I Better Worse
1 62 35 3 - 0.65 0.97
2 34 13 48 5 0.82 0.47
3 15 56 17 12 0.32 0.71
4 46 7 31 16 0.77 0.53
5 66 13 9 12 0.75 0.79
6 54 27 14 5 0.68 0.81
7 30 7 31 32 0.61 0.37
8 32 48 14 6 0.46 0.80
9 25 51 17 7 0.42 0.76
10 54 41 5 - 0.59 0.95
11 59 23 14 4 0.73 0.82
12 38 40 16 6 0.54 0.78
13 51 27 16 6 0.67 0.78
14 44 34 9 13 0.53 0.78
4.2.1.3 Frekuensi Nialai Better Dan
Worse
Tabel 4.3 Nila Better dan Worse
No
Nilai Rata-rata Better Dan
worse
Better Worse
1 65 97
2 82 47
3 32 71
4 77 53
5 75 79
6 68 81
7 61 37
8 46 80
9 42 76
10 59 95
11 73 82
12 54 78
13 67 78
14 53 78
Sumber : Data Olahan 2013
4.2.6 Grafik Kano
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
1 (97,65)
2 (47,82)
3 (71,32)
4 (53,77)
5 (79,75)
6 (71,68)
7 (37,61)
9 (76,42)
10 (95,59)
11 (82,73)
12 (78,54)
13 (78,67)
14 (78,53)
Gambar 4.18 Grafik Kano
Kebutuhan
Tidak
Dipenuhi
Kebutuhan
Dipenuhi
Kepuasan
Pelanggan
Kekecewaan
Pelanggan
8 (80,46)
5.1 Analisa Kano
Hasil pengukuran dengan
menggunakan metode kano
memungkinkan bagi pihak warung
tenda ayam bakar-goreng (bagor) eyang
progo untuk menitik beratkan usaha-
usaha perbaikan terhadap hal-hal yang
benar-benar dianggap perlu oleh
konsumen warung tenda ayam bakar-
goreng (bagor) eyang peogo.
Berikut adalah faktor-faktor
atau indikator yang mempengaruhi
kepuasan konsumen warung tenda
ayam bakar-goreng (bagor) eyang
peogo yang terbagi dalam 4 kategori
kano. Adapun 4 kategori tersebut
adalah:
1. One dimensional
Atribut yang termasuk kedalam
kategori ini adalah atribut yang dinilai
sangat penting untuk diprioritaskan
oleh pihak warung tenda ayam bakar-
goreng (bagor) eyang peogo, karena
tingkat kepuasan konsumen
berhubungan linear dengan kinerja
atribut, sehingga sangat berpengaruh
terhadap kenaikan dan penurunan
tingkat kepuasan konsumen.
Berdasarkan kategori one dimensional
dari seluruh atribut pertanyaan yang
diberikan kepada 100 responden
diketahui persentasenya adalah
sebanyak 43,57%. Atribut-atribut yang
termasuk dalam kategori ini adalah
sebagai berikut :
Kondisi dan luas ruangan yang
nyaman dan rapi
Es teh gentong gratis
Harga makanan murah
Rasa makanan yang enak
Keinginan karyawan dalam
membantu konsumen yang ingin
memesan makanan dan minuman
baik
Karyawan segera datang saat
dipanggil/diperlukan
Kemudahan dalam memesan
makanan dan minuman
Keramahan dan kesopanan
karyawan terhadap pelanggan
Artinya pelayanan tersebut
diatas akan sangat mempengaruhi
tingkat kepuasan konsumen, apabila
atribut pelayanan diatas dapat dipenuhi
oleh pihak warung tenda ayam bakar-
goreng (bagor) eyang progo dengan
baik maka kepuasan konsumen akan
meningkat dalam hal ini konsumen
warung tenda ayam bakar-goreng
(bagor) eyang progo menjadi puas
terhadap layanan yang diberikan. Akan
tetapi atribut pelayanan tersebut diatas
tidak dapat dipenuhi oleh pihak warung
tenda ayam bakar-goreng (bagor) eyang
progo maka kepuasan konsumen akan
menurun atau menjadi tidak puas
terhadap layanan yang diberikan oleh
pihak warung tenda ayam bakar-goreng
(bagor) eyang progo.
2. Must be
Atribut yang berada pada
kategori ini adalah atribut yang masih
dianggap perlu oleh konsumen karena
konsumen menjadi tidakpuas apabila
kinerja dari atribut yang bersangkutan
rendah. Tetapi kepuasan konsumen
tidak akan meningkat jauh diatas netral
meskipun kinerja dari atribut tersebut
tinggi. Must be merupakan pernyataan
lemah dari konsumen tetapi lebih
positip dari netral. Berdasarkan
kategori must be dari seluruh atribut
pertanyaan yang diberikan kepada 100
responden diketahui persentase
jawaban yang diberikan oleh responden
untuk kategori tersebut adalah sebanyak
30,14%. Adapun atribut yang termasuk
dalam kategori ini adalah sebagai
berikut :
Kebersihan alat makan
Akurasi dalam memenuhi pesanan
konsumen
Kematangan makanan
Karyawan bisa melayani atau
menjawab pertanyaan konsumen
Pada kategori ini konsumen
warung tenda ayam bakar-goreng
(bagor) eyang progo akan menjadi tidak
puas apabila kinerja dari atribut diatas
rendah, akan tetapi kepuasan konsumen
tidak akan meningkat jauh diatas netral
meskipun kinerja atribut tersebut tinggi
karena atribut tersebut merupakan
pelayanan dasar yang mesti atau harus
dimiliki pihak warung tenda ayam
bakar-goreng (bagor) eyang progo.
Sehingga meningkatnya kinerja atribut
tersebut tidak akan merubah jauh
tingkat kepuasan konsumen akan tetapi
jika kinerja atribut tersebut menurun
akan sangat mempengaruhi
ketidakpuasan konsumen warung tenda
ayam bakar-goreng (bagor) eyang
progo.
3. Attractive
Atribut yang termasuk kedalam
kategori ini adalah atribut yang dinilai
perlu dipertahankan karena tingkat
kepuasan konsumen akan menjadi
sangat tinggi dengan meningkatnya
kinerja atribut tersebut. Akan tetapi
penuruna kinerja atribut tidak akan
menyebabkan penurunan tingkat
kepuasan konsumen. Berdasarkan
kategori attractive dari seluruh atribut
pertanyaan yang diberikan kepada 100
responden diketahui persentase
jawaban yang diberikan oleh responden
untuk kategori tersebut adalah sebanyak
17,43%. Adapun yang termasuk
kedalam ketegori ini adalah sebagai
berikut :
Lokasi yang mudah dijangkau
4. I ndifferent
Atribut yang berada pada
kategori ini adalah atribut yang kurang
diperhatikan oleh konsumen karena
konsumen tidak perduli dengan adanya
atribut yang ditawarkan sehingga ada
atau tidaknya atribut tersebut tidak
akanberpengaruh terhadap kenaikan
atau penurunan tingkat kepuasan
konsumen. Sehingga prioritas
perbaikan menjadi rendah. Berdasarkan
kategori indifferent dari seluruh atribut
pertanyaan yang diberikan kepada 100
responden diketahui persentase
jawaban yang diberikan oleh responden
untuk kategori ini adalah sebesar
8,86%. Adapun yang termasuk kedalam
kategori ini adalah sebagai berikut :
Aroma makanan
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan
pembahasan yang telah dilakukan pada
bab sebelumnya, maka penelitian ini
dapat disimpulkan. Dengan
memperhatikan kepentingan atau
harapan konsumen terhadap kinerja
atribut layanan yang ditawarkan oleh
pihak warung tenda ayam bakar-goreng
(bagor) eyang progo yang perlu untuk
terus ditingkatkan adalah sebagai
berikut :
1. Kondisi dan luas ruangan yang
nyaman
2. Es teh gentong gratis
3. Harga makanan yang murah
4. Rasa makanan yang enak
5. Keinginan karyawan dalam
membantu konsumen yang ingin
memesan makanan dan minuman
baik
6. Karyawan segera datang saat
dipanggil/diperlukan
7. Kemudahan dalam memesan
makanan dan minuman
8. Keramahan dan kesopanan
karyawan terhadap pelanggan
Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka peneliti
merekomendasikan kepada pihak
warung tenda ayam bakar-goreng
(bagor) eyang progo berdasarkan nilai
better dan worse maka dapat diketahui
nilai atribut mana yang sangat
berpengaruh terhadap kenaikan dan
penurunan tingkat kepuasan warung
tenda ayam bakar-goreng (bagor) eyang
progo. Adapun atribut yang
berpengaruh kepada kenaikan tingkat
kepuasan konsumen jika atribut
tersebut diberikan oleh pihak warung
tenda ayam bakar-goreng (bagor) eyang
progo adalah sebagai berikut :
1. Lokasi yang mudah dijangkau
Pada atribut ini kenaikan kepuasan
konsumen mencapai 82% jika pihak
warung tenda ayam bakar-goreng
(bagor) eyang progo dapat
memenuhinya.
2. Es teh gentong gratis
Pada atribut ini kenaikan kepuasan
konsumen mencapai 77% jika pihak
warung tenda ayam bakar-goreng
(bagor) eyang progo dapat
memenuhinya.
3. Harga makanan yang murah
Pada atribut ini kenaikan kepuasan
konsumen mencapai 75% jika pihak
warung tenda ayam bakar-goreng
(bagor) eyang progo dapat
memenuhinya.
4. Karyawan segera datang saat
dipanggil/diperlukan
Pada atribut ini kenaikan kepuasan
konsumen mencapai 73% jika pihak
warung tenda ayam bakar-goreng
(bagor) eyang progo dapat
memenuhinya.
Sedangkan atribut yang sangat
berpengaruh terhadap penurunan
tingkat kepuasan konsumen warung
tenda ayam bakar-goreng (bagor) eyang
progo jika atribut tidak dipenuhi adalah
sebagai berikut :
1. Kondisi dan luas ruangan yang
nyaman
Pada atribut ini penurunan
kepuasan konsumen mencapai 97%
jika pihak warung tenda ayam
bakar-goreng (bagor) eyang progo
tidak dapat memenuhinya.
2. Keinginan karyawan dalam
membantu konsumen yang ingin
memesan makanan dan minuman
baik
Pada atribut ini penurunan
kepuasan konsumen mencapai 95%
jika pihak warung tenda ayam
bakar-goreng (bagor) eyang progo
tidak dapat memenuhinya.
3. Karyawan segera datang saat
dipanggil/diperlukan
Pada atribut ini penurunan
kepuasan konsumen mencapai 82%
jika pihak warung tenda ayam
bakar-goreng(bagor) eyang progo
tidak dapat memenuhinya.
4. Akurasi dalam memenuhi pesanan
konsumen
Pada atribut ini penurunan
kepuasan konsumen mencapai 80%
jika pihak warung tenda ayam
bakar-goreng (bagor) eyang progo
tidak dapat memenuhinya.
6.2 Saran
Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka peneliti dapat
memberikan saran kepada pihak
warung tenda ayam baka-goreng
(bagor) eyang progo sebagai berikut :
1. Sebaiknya pihak warung tenda
ayam baka-goreng (bagor) eyang
progo lebih meningkatkan atribut
kinerja dari atribut penurunan jika
pihak warung tenda ayam baka-
goreng (bagor) eyang progo tidak
dapt memenuhi harapan konsumen.
2. Agar konsumen warung tenda ayam
baka-goreng (bagor) eyang progo
setia dan tidak beralih ke warung
tenda pesaing diharapkan kepada
pihak warung tenda ayam baka-
goreng (bagor) eyang progo untuk
terus meningkatkan kinerja dari
atribut dan kualitas layanan warung
tenda ayam baka-goreng (bagor)
eyang progo sesuai keinginan dan
harapan konsumen.