Anda di halaman 1dari 13

KEPUASAN KONSUMEN PADA WARUNG TENDA AYAM

BAKAR-GORENG (BAGOR) EYANG PROGO MENGGUNAKAN


METODE KANO (STUDI KASUS WARUNG TENDA AYAM
BAKAR-GORENG (BAGOR) EYANG PROGO)
M.ROZIKIN
NIM : 10652004418


Tanggal Siding : 03 Juli 2013

Jurusan Teknik Industri
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Jl. HR. Soebrantas No. 155 Pekanbaru


ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui atribut-atribut yang menjadi prioritas
utama dalam tingkat kepuasan konsumen, sedangkan yang kedua adalah
merekomendasikan pelayanan yang memberikan kepuasan optimal kepada konsumen
pada Warung tenda ayam bakar-goreng (bagor) Eyang Progo yang bertempat di Jl.
HR. Soebrantas dengan menggunakan metode KANO pada warung tenda ayam
bakar-goreng (bagor) Eyang Progo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat atribut kinerja dari empat
sebelas atribut kinerja yang miliki pengaruh besar terhadap kepuasan serta
ketidakpuasan konsumen jika atribut kinerja tersebut dipenuhi pada warung tenda
ayam bakar-goreng (bagor) Eyang Progo dengan menggunakan metode KANO ke
empat atribut tersebut adalah lokasi yang mudah dijangkau dengan nilai better
sebesar 82% es teh gentong gratis dengan nilai better sebesar 77%, harga makanan
yang murah dengan nilai better sebesar 75%, karyawan segera datang saat
dipanggil/diperlukan dengan nilai better sebesar 73%. Sedangkan ke empat atribut
kinerja yang sangat berpengaruh terhadap penurunan tingkat kepuasan konsumen jika
atribut kinerja tidak dipenuhi adalah kondisi dan luas ruangan yang nyaman dengan
nilai worse sebesar 97%, Keinginan karyawan dalam membantu konsumen yang
ingin memesan makanan dan minuman baik dengan nilai worse sebesar 95%,
Karyawan segera datang saat dipanggil/diperlukan dengan nilai worse sebesar 82%,
Akurasi dalam memenuhi pesanan konsumen dengan nilai worse sebesar 80%.

Kata kunci : Kepuasan Konsumen, Metode Kano, Warung Tenda.

1.1 Latar Belakang
Makanan atau pangan adalah
salah satu kebutuhan hidup manusia
yang paling mendasar dan merupakan
suatu kebutuhan primer karena
makanan tidak dapat dilepaskan dari
kehidupan manusia sehari-hari sebagai
elemen pokok untuk mempertahankan
hidup.
Seiring dengan perkembangan
zaman , aktifitas masyarakat khususnya
masyarat perkotaan semakin
meningkat, hal ini menyebabkan pola
konsumsi makanan yang berubah.
Masyarakat lebih memilih sesuatu yang
serba praktis dengan mengkonsumsi
makanan siap saji di luar rumah.
Perubahan gaya hidup ini menimbulkan
kebiasaan baru di kehidupan mereka.
Mereka akan mencari makan di luar
rumah yang menurut mereka hal
tersebut dirasakan lebih praktis. Selain
itu mereka juga dapat memilih
makanan sesuai dengan keinginan dan
kesukaan mereka dengan mudah.
Fenomena ini dapat menjelaskan
mengapa dunia usaha kuliner sekarang-
sekarang ini menjadi berkembang.
Warung tenda merupakan salah
satu jenis usaha kuliner yang memiliki
banyak peminat. Warung tenda
memiliki ciri-ciri diantaranya harga
yang lebih murah, penyajian relatif
cepat, lokasi dekat dan mudah di
jangkau, suasana santai serta rasa
makanan yang sesuai dengan selera
masyarakat indonesia. Hal ini
menjadikan warung tenda diminati dari
berbagai golongan. Tempat
berdagangnya berupa tenda yang
didirikan di tempat-tempat strategis,
seperti dekat dengan pusat
perbelanjaan, perkantoran, lingkungan
perumahan, dan di pinggir-pinggir
jalan.
1.2 Perumusan Masalah
Kemajuan warung tenda saat ini
menimbulkan persaingan yang semakin
ketat antar usaha kuliner. Warung tenda
maupun rumah makan pada umumnya
menyediakan menu dan keadaan
lingkungan dengan ciri khas masing-
masing. Tanpa strategi yang cocok,
sulit bagi warung untuk meningkatkan
penjualannya. Hal ini di sebabkan
karena ada frefensi yang berbeda antar
pelanggan sehingga pemahaman akan
keinginan pelanggan ikut menjadi
penentu keberhasilan suatu usaha.
pihak Warung Tenda Ayam
Bakar-Goreng Eyang Progo harus
mengetahui atribut-atribut kinerja yang
sudah ditawarkan, apakah telah sesuai
dengan keinginan pelanggan atau
belum.
Berdasarkan uraian di atas
beberapa permasalahan perlu di kaji,
antara lain
1. Atribut apa saja yang
mempengaruhi tingkat kepuasan
konsumen?
2. Bagaimana tingkat kenaikan dan
penurunan kepuasan konsumen
apabila atribut yang diharapkan
konsumen dapat atau tidak
dapat terpenuhi?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini
adalah :
1. Mengetahui atribut-atribut yang
menjadi prioritas utama dalam
tingkat kepuasan konsumen
2. Merekomendasikan pelayanan
yang memberikan kepuasan
optimal kepada konsumen
1.4 Batasan Masalah
Agar penelitian lebih terarah
dan sesuai dengan tujuan penelitian,
agar dapat memberikan hasil yang
sesuai dengan keinginan serta untuk
memperjelas ruang lingkup
permasalahan, maka pada penelitian ini
dilakukan pembatasan, adapun batasan
masalah yang digunakan adalah :
1. Faktor alam dan cuaca tidak
berkaitan terhadap kepuasan
konsumen Warug Teda Ayam
Bakar-Goreng Eyang Progo.
2. Waktu pengambilan data ke
usaha Ayam Bakar-Goreng
Eyang Progo dan penyebaran
kuisioner antara bulan januari
sampai bulan maret 2013.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dapat
diperoleh dari penelitian ini ditujukan
untk beberapa pihak sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Manfaat bagi penulis pada
penelitian ini bisa menambah
wawasan dan kemampuan
dalam mengaplikasikan ilmu-
ilmu teknik idustri dalam
memecahkan permasalahan
nyata di dunia industri terutama
industri jasa.
2. Bagi Warung Tenda Ayam
Bakar-Goreng Eyang Progo
Sebagai sumber data
meningkatkan kepuasan
pelanggan bahan evaluasi
Warung Tenda Ayam Bakar-
Goreng Eyang Progodalam
merancang, strategi dan
mengimplementasikan progam-
program perbaikan kedepan.
3. Bagi masyarakat umum
diharapkan penelitian ini dapat
digunakan sebagai refrensi
bacaan untuk menambah ilmu
pengetahuan bagi para pembaca.
Selain itu dapat digunakan
sebagai acuan penelitian
berikutnya.
2. 1 Warung Tenda
Astuti (2003) dalam Anasya
(2008) dalam penelitiannya
menyatakan bahwa warung tenda
merupakan salah satu wirausaha di
bidang pangan yang dikelola untuk
mencari terobosan baru yang menjadi
suatu tren. Warung tersebut dapat
menyajikan berbagai jenis masakan
seperti masakan tradisional, Cina,
Jepang, dan Eropa. Warung tenda
menawarkan menu yang beragam
seperti ayam goreng/bakar, lele goreng,
bebek goreng/bakar, burung dara
goreng/bakar, sampai makanan hasil
laut (seafood).
2.2 Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah
tindakan-tindakan yang secara langsung
mempengaruhi seseorang dalam usaha
mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk atau jasa,
termasuk proses keputusan sebelum
dan sesudah tindakan itu di lakukan.
2.3 Proses Keputusan Konsumen
Konsumen melakukan berbagai
macam keputusan tentang pencarian,
pembelian, serta penggunaan beragam
produk dan merek pada setiap periode
tertentu (sumarwan, 2004) dalam
Budiansyah (2008).
2.4 Kepuasan Konsumen
Kotler (2006) dalam Wijaya
(2011) menyebutka bahwa kepuasan
konsumen merupakan fungsi dari
pandangan terhadap kinerja produk atau
jasa dan harapan konsumen. Kepuasan
merupakan fungsi dari persepsi kesan
atas kinerja dan harapan. Jika kinerja
berada dibawah harapan maka
konsumen tidak merasa puas, jika
kinerja memenuhi harapan maka
konumen puas. Jika kinerja melebihi
harapan, konsumen sangat puas atau
senang.

2.5 Pengertian Pelanggan
Konsep pelanggan dan pemasok
sebenarnya tidak hanya dilihat dari luar
perusahaan. Ada pelanggan dan
pemasok yang selama ini terlupakan
oleh pelaku
bisnis, yaitu pelanggan dan pemasok
yang berada didalam perusahaan atau
disebut pelanggan dan pemasok
internal. Misalnya, terdapat proses
tranformasi yang melalui proses 1,
proses 2 hingga proses 3 yang masing-
masing memiliki inputproses-output (
I-P-O ). Output proses 2 akan
diserahkan dan menjadi input proses 3
yang akan melakukan proses
berikutnya.
2.6 Penentuan Sampel
Pada langkah ini penentuan
sampel dilakukan untuk menentukan
jumlah sampel yang akan diambil
sebelum kuesioner diolah dengan
metode kano.

2
2
2
. .
e
Z q p
n
|
.
|

\
|
>
o

n : besarnya sampel yang
diperlukan
p : (jika nilai p tidak
diketahui, maka bisa
menggunakan nilai
estimasi tertinggi, yaitu
p = 0.5)
2
o
Z

: Dengan menggunakan
tingkat kepercayaan 90% (
2
o
Z =1,96)
q : (1-p)
e : 10% (0.1) Dengan
menggunakan tingkat kepercayaan 90%
(
2
o
Z =1,96), standar error 10 % serta
dengan nilai p sebesar 0.5, maka
jumlah sampel adalah :
( )( ) ( )
( )
2
2
1 . 0
96 , 1 5 . 0 1 5 . 0
n
x
=
n = 96,04 100 maka sampel
yang perlu diambil adalah 96
responden. Agar lebih baik maka
jumlah sampel digenapkan menjadi 100
sampel.
2.7 Model Kano
Model kano dikembangkan oleh
Noriaki Kano. Model kano adalah
model yang bertujuan untuk
mengkategorikan atribut-atribut dari
produk maupun jasa berdasarkan
seberapa baik produk tersebur dapat
memuaskan kebutuhan pelanggan.
Atribut-atribut layanan dapat dibedakan
menjadi beberapa kategori, pada
kategori must be atau basic needs,
pelanggan menjadi tidak puas apabila
kinerja dari atribut yang bersangkutan
rendah. Tetapi kepuasan pelanggan
tidak akan meningkat jauh diatas netral
meskipun kinerja dari atribut tersebut
tinggi. Dalam kategori one dimensional
atau performance needs, tingkat
kepuasan berhubungan linear dengan
kinerja atribut, sehingga pada kinerja
atribut yang tinggi akan mengakibatkan
tingginya kepuasan pelanggan pula.
Sedangkan kategori attractive atau
excitement needs, tingkat kepuasan
pelanggan akan meningkat sangat
tiinggi dengan meningkatnya kinerja
atribut. Akan tetapi penuruna kinerja
atribut tidak akan menyebabkan
penurunan tingkat kepuasan.
Table 2.1 penentuan kategori kano

Menentukan kategori kano untuk tiap
atribut dengan menggunakan Blauths
formula (walden, 1993) sebagai berikut :
Jika (one dimensional + attractive
+ must be) > (indefferent+reserve
+ quistionable) maka grade
diperoleh dari yang paling
maksimum dari (one dimensional,
attractive, must be)
Jika (one dimensional + attractive
+ must be) < (indefferent+reserve
+ quistionable) maka grade
diperoleh dari yang paling
maksimum dari
(indefferent+reserve +
quistionable).
Menentukan nilai better dan worse.
Better mengidentifikasikan seberapa
banyak kenaikan kepuasan pelanggan
jika kita menyediakan fiturnya (A &O).
Worse mengidentifikasikan seberapa
banyak penurunan kepuasan pelanggan
jika kita tidak menyediakan fiturnya (A
& O). Adapun rumus untuk
menghitung Worse dan Better adalah
sebagai berikut :
Better =
+
+++

Worse=
+
+++

4.1 Pengumpulan Data
4.1.1 Profil Ayam Bagor (Bakar-
Goreng) Eyang Progo
Ayam bakar-goreng (bagor)
Eyang Progo mulai membuka usahanya
pada tanggal 27 Nopember 2011 oleh
Ismu Kusumanto dan buka mulai jam 5
sore, bertempat di Jl. HR. Soebrantas,
tepatnya didepan bengkel AHASS
samping Kantor Camat dan Polsek
Tampan, Pekanbaru. Saat pertama
buka, ayam bakar-goreng Eyang Progo
diawakili 2 orang mahasiswa, yaitu
a. Agung Prianggono (mahasiswa
Teknik Industri)
b. Maulana Syahri (mahasiswa Teknik
Industri)
Nama Eyang Progo diambil dari dua
suku kata. Dimana Eyang berarti
seseorang yang sudah tua, memiliki
pengalaman luas dan handal
dibidangnya. Sedangkan kata Progo
merujuk pada nama sungai yang
melintasi daerah Yogyakarta, sehingga
diharapkan rezeki dan manfaat yang
diterima dapat deras dan besar seperti
sungai Progo. Sehingga dapat
disimpulkan, nama Eyang Progo dapat
diterjemahkan sebagai suatu usaha yang
handal dibidang kuliner dengan
memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya pada masyarakat.
4.2 Pengolahan Data
4.2.1 Formulasi Penggunaan
Metode Kano
Berdasarkan deskripsi
jawaban responden yang telah diketahui
jumlah masing-masing kategori kano
sebagai gambaran jawaban dari 100
responden yang tersusun dalam sebuah
rekapitulasi sebagai berikut :
Tabel 4.1 Rekapitulasi Jawaban
Responden Berdasarkan Metode Kano

Sumber: Data Olahan 2013
4.2.1.2 Penilaian Metode Kano
Dengan menggunakan rumus
dapat diketahui seberapa besar nilai
better dan nilai worse. Better
mengindikasikan seberapa banyak
kenaikan kepuasan konsumen jika kita
menyediakan atributnya (A&O). worse
mengindikasikan seberapa banyak
penurunan kepuasan konsumen jika
kita tidak menyediakan atributnya
(O&M).
Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Better dan
Worse
No O M A I Better Worse
1 62 35 3 - 0.65 0.97
2 34 13 48 5 0.82 0.47
3 15 56 17 12 0.32 0.71
4 46 7 31 16 0.77 0.53
5 66 13 9 12 0.75 0.79
6 54 27 14 5 0.68 0.81
7 30 7 31 32 0.61 0.37
8 32 48 14 6 0.46 0.80
9 25 51 17 7 0.42 0.76
10 54 41 5 - 0.59 0.95
11 59 23 14 4 0.73 0.82
12 38 40 16 6 0.54 0.78
13 51 27 16 6 0.67 0.78
14 44 34 9 13 0.53 0.78

4.2.1.3 Frekuensi Nialai Better Dan
Worse
Tabel 4.3 Nila Better dan Worse
No
Nilai Rata-rata Better Dan
worse
Better Worse
1 65 97
2 82 47
3 32 71
4 77 53
5 75 79
6 68 81
7 61 37
8 46 80
9 42 76
10 59 95
11 73 82
12 54 78
13 67 78
14 53 78
Sumber : Data Olahan 2013

4.2.6 Grafik Kano
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
1 (97,65)
2 (47,82)
3 (71,32)
4 (53,77)
5 (79,75)
6 (71,68)
7 (37,61)
9 (76,42)
10 (95,59)
11 (82,73)
12 (78,54)
13 (78,67)
14 (78,53)
Gambar 4.18 Grafik Kano
Kebutuhan
Tidak
Dipenuhi
Kebutuhan
Dipenuhi
Kepuasan
Pelanggan
Kekecewaan
Pelanggan
8 (80,46)
5.1 Analisa Kano
Hasil pengukuran dengan
menggunakan metode kano
memungkinkan bagi pihak warung
tenda ayam bakar-goreng (bagor) eyang
progo untuk menitik beratkan usaha-
usaha perbaikan terhadap hal-hal yang
benar-benar dianggap perlu oleh
konsumen warung tenda ayam bakar-
goreng (bagor) eyang peogo.
Berikut adalah faktor-faktor
atau indikator yang mempengaruhi
kepuasan konsumen warung tenda
ayam bakar-goreng (bagor) eyang
peogo yang terbagi dalam 4 kategori
kano. Adapun 4 kategori tersebut
adalah:
1. One dimensional
Atribut yang termasuk kedalam
kategori ini adalah atribut yang dinilai
sangat penting untuk diprioritaskan
oleh pihak warung tenda ayam bakar-
goreng (bagor) eyang peogo, karena
tingkat kepuasan konsumen
berhubungan linear dengan kinerja
atribut, sehingga sangat berpengaruh
terhadap kenaikan dan penurunan
tingkat kepuasan konsumen.
Berdasarkan kategori one dimensional
dari seluruh atribut pertanyaan yang
diberikan kepada 100 responden
diketahui persentasenya adalah
sebanyak 43,57%. Atribut-atribut yang
termasuk dalam kategori ini adalah
sebagai berikut :
Kondisi dan luas ruangan yang
nyaman dan rapi
Es teh gentong gratis
Harga makanan murah
Rasa makanan yang enak
Keinginan karyawan dalam
membantu konsumen yang ingin
memesan makanan dan minuman
baik
Karyawan segera datang saat
dipanggil/diperlukan
Kemudahan dalam memesan
makanan dan minuman
Keramahan dan kesopanan
karyawan terhadap pelanggan
Artinya pelayanan tersebut
diatas akan sangat mempengaruhi
tingkat kepuasan konsumen, apabila
atribut pelayanan diatas dapat dipenuhi
oleh pihak warung tenda ayam bakar-
goreng (bagor) eyang progo dengan
baik maka kepuasan konsumen akan
meningkat dalam hal ini konsumen
warung tenda ayam bakar-goreng
(bagor) eyang progo menjadi puas
terhadap layanan yang diberikan. Akan
tetapi atribut pelayanan tersebut diatas
tidak dapat dipenuhi oleh pihak warung
tenda ayam bakar-goreng (bagor) eyang
progo maka kepuasan konsumen akan
menurun atau menjadi tidak puas
terhadap layanan yang diberikan oleh
pihak warung tenda ayam bakar-goreng
(bagor) eyang progo.
2. Must be
Atribut yang berada pada
kategori ini adalah atribut yang masih
dianggap perlu oleh konsumen karena
konsumen menjadi tidakpuas apabila
kinerja dari atribut yang bersangkutan
rendah. Tetapi kepuasan konsumen
tidak akan meningkat jauh diatas netral
meskipun kinerja dari atribut tersebut
tinggi. Must be merupakan pernyataan
lemah dari konsumen tetapi lebih
positip dari netral. Berdasarkan
kategori must be dari seluruh atribut
pertanyaan yang diberikan kepada 100
responden diketahui persentase
jawaban yang diberikan oleh responden
untuk kategori tersebut adalah sebanyak
30,14%. Adapun atribut yang termasuk
dalam kategori ini adalah sebagai
berikut :
Kebersihan alat makan
Akurasi dalam memenuhi pesanan
konsumen
Kematangan makanan
Karyawan bisa melayani atau
menjawab pertanyaan konsumen
Pada kategori ini konsumen
warung tenda ayam bakar-goreng
(bagor) eyang progo akan menjadi tidak
puas apabila kinerja dari atribut diatas
rendah, akan tetapi kepuasan konsumen
tidak akan meningkat jauh diatas netral
meskipun kinerja atribut tersebut tinggi
karena atribut tersebut merupakan
pelayanan dasar yang mesti atau harus
dimiliki pihak warung tenda ayam
bakar-goreng (bagor) eyang progo.
Sehingga meningkatnya kinerja atribut
tersebut tidak akan merubah jauh
tingkat kepuasan konsumen akan tetapi
jika kinerja atribut tersebut menurun
akan sangat mempengaruhi
ketidakpuasan konsumen warung tenda
ayam bakar-goreng (bagor) eyang
progo.
3. Attractive
Atribut yang termasuk kedalam
kategori ini adalah atribut yang dinilai
perlu dipertahankan karena tingkat
kepuasan konsumen akan menjadi
sangat tinggi dengan meningkatnya
kinerja atribut tersebut. Akan tetapi
penuruna kinerja atribut tidak akan
menyebabkan penurunan tingkat
kepuasan konsumen. Berdasarkan
kategori attractive dari seluruh atribut
pertanyaan yang diberikan kepada 100
responden diketahui persentase
jawaban yang diberikan oleh responden
untuk kategori tersebut adalah sebanyak
17,43%. Adapun yang termasuk
kedalam ketegori ini adalah sebagai
berikut :
Lokasi yang mudah dijangkau

4. I ndifferent
Atribut yang berada pada
kategori ini adalah atribut yang kurang
diperhatikan oleh konsumen karena
konsumen tidak perduli dengan adanya
atribut yang ditawarkan sehingga ada
atau tidaknya atribut tersebut tidak
akanberpengaruh terhadap kenaikan
atau penurunan tingkat kepuasan
konsumen. Sehingga prioritas
perbaikan menjadi rendah. Berdasarkan
kategori indifferent dari seluruh atribut
pertanyaan yang diberikan kepada 100
responden diketahui persentase
jawaban yang diberikan oleh responden
untuk kategori ini adalah sebesar
8,86%. Adapun yang termasuk kedalam
kategori ini adalah sebagai berikut :
Aroma makanan
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan
pembahasan yang telah dilakukan pada
bab sebelumnya, maka penelitian ini
dapat disimpulkan. Dengan
memperhatikan kepentingan atau
harapan konsumen terhadap kinerja
atribut layanan yang ditawarkan oleh
pihak warung tenda ayam bakar-goreng
(bagor) eyang progo yang perlu untuk
terus ditingkatkan adalah sebagai
berikut :
1. Kondisi dan luas ruangan yang
nyaman
2. Es teh gentong gratis
3. Harga makanan yang murah
4. Rasa makanan yang enak
5. Keinginan karyawan dalam
membantu konsumen yang ingin
memesan makanan dan minuman
baik
6. Karyawan segera datang saat
dipanggil/diperlukan
7. Kemudahan dalam memesan
makanan dan minuman
8. Keramahan dan kesopanan
karyawan terhadap pelanggan
Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka peneliti
merekomendasikan kepada pihak
warung tenda ayam bakar-goreng
(bagor) eyang progo berdasarkan nilai
better dan worse maka dapat diketahui
nilai atribut mana yang sangat
berpengaruh terhadap kenaikan dan
penurunan tingkat kepuasan warung
tenda ayam bakar-goreng (bagor) eyang
progo. Adapun atribut yang
berpengaruh kepada kenaikan tingkat
kepuasan konsumen jika atribut
tersebut diberikan oleh pihak warung
tenda ayam bakar-goreng (bagor) eyang
progo adalah sebagai berikut :
1. Lokasi yang mudah dijangkau
Pada atribut ini kenaikan kepuasan
konsumen mencapai 82% jika pihak
warung tenda ayam bakar-goreng
(bagor) eyang progo dapat
memenuhinya.
2. Es teh gentong gratis
Pada atribut ini kenaikan kepuasan
konsumen mencapai 77% jika pihak
warung tenda ayam bakar-goreng
(bagor) eyang progo dapat
memenuhinya.
3. Harga makanan yang murah
Pada atribut ini kenaikan kepuasan
konsumen mencapai 75% jika pihak
warung tenda ayam bakar-goreng
(bagor) eyang progo dapat
memenuhinya.
4. Karyawan segera datang saat
dipanggil/diperlukan
Pada atribut ini kenaikan kepuasan
konsumen mencapai 73% jika pihak
warung tenda ayam bakar-goreng
(bagor) eyang progo dapat
memenuhinya.
Sedangkan atribut yang sangat
berpengaruh terhadap penurunan
tingkat kepuasan konsumen warung
tenda ayam bakar-goreng (bagor) eyang
progo jika atribut tidak dipenuhi adalah
sebagai berikut :
1. Kondisi dan luas ruangan yang
nyaman
Pada atribut ini penurunan
kepuasan konsumen mencapai 97%
jika pihak warung tenda ayam
bakar-goreng (bagor) eyang progo
tidak dapat memenuhinya.
2. Keinginan karyawan dalam
membantu konsumen yang ingin
memesan makanan dan minuman
baik
Pada atribut ini penurunan
kepuasan konsumen mencapai 95%
jika pihak warung tenda ayam
bakar-goreng (bagor) eyang progo
tidak dapat memenuhinya.
3. Karyawan segera datang saat
dipanggil/diperlukan
Pada atribut ini penurunan
kepuasan konsumen mencapai 82%
jika pihak warung tenda ayam
bakar-goreng(bagor) eyang progo
tidak dapat memenuhinya.
4. Akurasi dalam memenuhi pesanan
konsumen
Pada atribut ini penurunan
kepuasan konsumen mencapai 80%
jika pihak warung tenda ayam
bakar-goreng (bagor) eyang progo
tidak dapat memenuhinya.
6.2 Saran
Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka peneliti dapat
memberikan saran kepada pihak
warung tenda ayam baka-goreng
(bagor) eyang progo sebagai berikut :
1. Sebaiknya pihak warung tenda
ayam baka-goreng (bagor) eyang
progo lebih meningkatkan atribut
kinerja dari atribut penurunan jika
pihak warung tenda ayam baka-
goreng (bagor) eyang progo tidak
dapt memenuhi harapan konsumen.
2. Agar konsumen warung tenda ayam
baka-goreng (bagor) eyang progo
setia dan tidak beralih ke warung
tenda pesaing diharapkan kepada
pihak warung tenda ayam baka-
goreng (bagor) eyang progo untuk
terus meningkatkan kinerja dari
atribut dan kualitas layanan warung
tenda ayam baka-goreng (bagor)
eyang progo sesuai keinginan dan
harapan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai