PROPOSAL SKRIPSI
Pendahuluan
Persaingan bisnis dan usaha pada era globalisasi dewasa ini semakin pesat.
Persaingan yang semakin ketat menuntut pelaku usaha untuk mempunyai keunggulan
kompetitif agar mampu bertahan dan bersaing dengan pesaing usaha yang lain. Upaya yang
dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas produk serta kualitas pelayanan.
Kualitas pelayanan merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan daya
saing. Harapan dari pelanggan setiap saat selalu berubah sehingga kualitas pelayanan yang
diberikan juga harus disesuaikan. Pelanggan akan menilai pelayanan yang diberikan oleh
suatu perusahaan dengan membandingkan dari perusahaan satu dengan perusahaan lain yang
sejenis, juga dengan membandingkan pelayanan yang diterima dengan pelayanan yang
diharapkannya. Kualitas pelayanan adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan seberapa
jauh pihak penyedia jasa dapat memberikan bentuk pelayanan yang sesuai dengan harapan
pelanggannya.
Kepuasaan pelanggan memiliki tujuan yang sangat penting. Dalam keadaan pasar
yang sangat kompetitif, kepuasaan pelanggan hanya merupakan prediksi yang lemah
terhadap pelanggan yang tetap bertahan. Perusahaan perlu memonitor dan meningkatkan
tingkat kepuasaan pelangannya. Beberapa perusahaan berpikir bahwa cara memperhatikan
kepuasaan pelanggan adalah dengan mencatat keluhan, tetapi sebagian pelanggan merasa
bahwa menyampaikan keluhan tidak sebanding dengan usahanya, atau mereka tidak tahu
bagaimana atau kepada siapa mereka harus menyampaikan keluhan itu, dan mereka berhenti
membeli.
Masih tingginya tingkat keengganan pelanggan untuk menyampaikan keluhan ini bisa
disebabkan adanya kecenderungan enggan bertatapan muka secara langsung dengan pihak
perusahaan, kurangnya pengetahuan dan pengalaman pelanggan dalam menyampaikan
keluhan, kesulitan dalam mendapatkan ganti rugi, nilai produk atau jasa yang dibeli relatif
kecil dan rendahnya peluang keberhasilan dalam melakukan keluhan.
Langkah bijaksana dalam menghadapi situasi ini adalah, tidak panik, tidak buru-
buru menanggapi, tidak menyepelekan, memposisikan sebagai pendengar yang baik,
serta segera mengambil tindakan yang benar dengan melakukan koordinasi terhadap
pihak-pihak yang bersangkutan.
Kualitas layanan yang baik akan berdampak bagus terhadap perusahaan. Hal ini
dibuktikan pada jurnal, Dwi Aryani dan Febrina Rosinta, 2010. Hasil penelitian ini
mengemukakan bahwa kualitas pelayanan adalah senjata ampuh dalam keunggulan
perusahaan dan kualitas pelayanan dapat menimbulkan seseorang loyal terhadap perusahaan.
Salah satu perusahaan yang menyediakan produk herbal dengan pelayanan yang
baik adalah PT Herba Penawar Alwahida Indonesia, yang kemudian dikenal sebagai HNI-
HPAI merupakan salah satu perusahaan Bisnis Halal Network di Indonesia yang fokus pada
produk-produk herbal, yang dimana menjual produk- produk yang dijamin 100% Halal.
Agenstok HNI-HPAI sudah tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia dengan rangkaian
jalur distribusi yang secara berurutan yaitu Business Center, Agency Center, Distribution
Center, Stockist Center.
1. Secara teoritis
Diharapkan dapat memberikan kontribusi literature di bidang
bisnis produk halal khususnya PT Herba Penawar Alwahida Indonesia (Studi
pada Alfatih Business Center II HPAI Kota Bengkulu). Selain
itu diharapkan pula hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan
pengetahuan dalam bidang kualitas pelayanan dan kepuasaan pelanggan.
2. Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan
memberikan sumbangan penilaian mengenai kepuasaan pelanggan agar
pihak HPAI mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan sehingga
dapat lebih meningkatkan atau mempertahankan kualitas pelayanan.
2.2.1 Manajemen
2. Pengorganisasian adalah mengelola sumber daya yang ada dengan baik sampai
dengan melakukan Pengaturan agar rencana dapat sesuai perkiraan.
Disiplin kerja adalah suatu tindakan yang digunakan para atasan untuk
berkomunikasi dengan pegawai agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku
serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan pegawai
untuk menaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi tegaknya disiplin. Para karyawan akan
mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia merasa mendapat jaminan balas jasa yang
setimpal dengan jerih payahnya yang telah dikontribusikannya bagi perusahaan.
Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana dalam perusahaan, bila tidak ada aturan
tertulis yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan bersama.
Bila ada seseorang karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu ada keberanian pimpinan
untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan pelanggaran yang dibuatnya.
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada pengawasan yang akan
mengarahkan para karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai
dengan yang telah ditetapkan.
Karyawan adalah manusia yang mempunyai perbedaan karakter antara yang satu dengan
yang lain.
Menurut Keith davis (2002: 112) disiplin adalah tindakan manajemen untuk
memberikan semangat kepada pelaksanaan standar organisasi, ini adalah
pelatihan yang mengarah pada upaya membenarkan dan melibatkan
pengetahuan-pengetahuan sikap dan perilaku pegawai sehingga ada kemauan
pada diri pegawai .
Menurut Sutrisno (2010: 158), pengalaman kerja adalah suatu dasar atau acuan
seorang karyawan dapat menempatkan diri secara tepat kondisi, berani mengambil
resiko, mampu menghadapi tantangan dengan penuh tanggung jawab serta mampu
berkomunikasi dengan baik terhadap berbagai pihak untuk tetap menjaga produktivitas.
Waktu
Semakin lama seseorang melaksanakan tugas akan memperoleh
pengalaman bekerja yang lebih banyak.
Frekuensi
Semakin sering melaksanakan tugas sejenis umumnya orang tersebut akan
memperoleh pengalaman kerja yang lebih baik.
Jenis tugas
Semakin banyak jenis tugas yang dilaksanakan oleh seseorang maka
umunya orang tersebut akan memperoleh pengalaman kerja yang lebih banyak.
Penerapan
Semakin banyak penerapan pengetahuan, keterampilan,
dan sikapseseorang dalam melaksanakan tugas tentunya akan dapat
pengalaman kerja orang tersebut.
Hasil
Seseorang yang memiliki pengalaman kerja lebih banyak akan dapat
memperoleh hasil pelaksanaan tugas yang lebih baik.
Menurut Forster adalah pengalaman kerja adalah ukuran lama atau masa kerja
yang telah ditempuh seseorang dalam memahami tugas tugas suatu pekerjaan dan
melaksanakan dengan baik.
2.1.5 Gaji
Gaji adalah suatu bentuk pembayaran secara berkala dari seorang majikan
pada karyawannya yang dinyatakan dalam suatu kontrak kerja.
Menurut andrew F. Sikula (2007:119) gaji adalah balas jasa dalam bentuk
uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari status sebagai seseorang
karyawan yang memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan.
• Pengalaman
• Usia
• Pendidikan
Karyawan yang terampil menerima gaji yang lebih tinggi karena mereka lebih
produktif. Mereka bisa berkontribusi lebih banyak ke perusahaan daripada yang kurang
terampil.
• Lokasi kerja
2. Pendidikan 3.keterampilan
4.manajemen kepemimpinan
5.Tingkat penghasilan
Dengan adanya disiplin kerja yang baik dari karyawan seperti datang tepat
waktu,melaksanakan pekerjaan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh
perusahaan,mentaati peraturan perusahaan maka akan dapat meningkatkan kinerja karyawan
tersebut sehingga target perusahaan dapat tercapai.
Penelitian yang dilakukan oleh Gardner et.al. (2004) menyatakan bahwa tingkatan
besarnya gaji akan mempengaruhi kinerja karyawan. Menurut Gupta dan Shaw (1998).
Semakin tinggi tingkat gaji maka akan membuat kinerja semakin meningkat hal ini juga
didukung oleh Lawler dan Jenkins (1992).
Menurut Sutrisno (2010; 158) pengalaman kerja adalah suatu dasar atau acuan
seorang karyawan dapat menempatkan diri secara tepat kondisi, berani mengambil
resiko mampu menghadapi tantangan dengan penuh tanggung jawab dan mampu
berkomunikasi dengan baik terhadap berbagai pihak untuk tetap menjaga produktivitas.
2.1.10 Hipotesis
Metode penelitian
Desain penelitian metode berasal dari kata “Metode” yang artinya carayang tepat untuk
melakukan sesuatu dan “Logos” yang artinya ilmuatau pengetahuan.
Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatudengan menggunakan pikiran secara
seksama untuk mencapai suatutujuan. Sedangkan “Penelitian” adalah suatu kegiatan untuk
mencari,mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusunlaporannya.
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Indo Gula Pastika yang beralamat.di Jalan Raya Sragen
Timur Km. 15 Desa Banaran, Kec. Sambungmacan, Kab. Sragen, Jawa Tengah, Kode Pos
57253.
3.6.2 Sampel
Adapun penelitian jumlah sampel yang digunakan oleh penelitian dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan metodesensus berdasarkan pada ketentuan yang
dikemukakan Sugiyono (2016:61),yang mengemukakan bahwa sampling jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Jadi yang menjadi
populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Indo Gula Pastika Sragen yang
berjumlah 80 karyawan.
2. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah jenis penelitian yang bisa diukur atau dihitung secara langsung
sebagai angka.
• Data primer
adalah data yang bisa Anda dapatkan dengan beberapa cara misalnya kuesioner,
wawancara langsung, atau survei.
• Data sekunder
Informasi yang telah ada sebelumnya dan dengan dikumpulkan oleh peneliti untuk
melengkapi data penelitian.
3.9 Teknik pengumpulan data
1. Observasi
Teknik pertama ini adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung.
Untuk melakukan observasi seorang peneliti diharuskan untuk melakukan pengamatan di
tempat terhadap objek penelitian untuk diamati menggunakan pancaindra yang kemudian
dikumpulkan dalam catatan atau alat rekam.
2. Kuesioner (Angket)
Teknik yang kedua adalah menggunakan kuisioner, angket atau kuesioner adalah
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan
terkait penelitian yang akan diberikan kepada responden.Sebelum menyebarkan kuesioner
penelitia diharuskan untuk melakukan pengujian terkait dengan pertanyaan-pertanyaan yang
akan diberikan, dikarenakan hasil pertanyaan ini nantinya akan digunakan sebagai alat ukur
yang valid dan realibel
3. Interview (wawancara)
1.Uji validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu instrument pengukur(tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas
digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu instrumentatau item-item dalam
mengukur apa yang ingin diukur. Item kuesioner yang tidak valid berarti dapat mengukur
apa yang ingin diukur sehingga hasil yang didapat tidak akan dipercaya, sehingga item yang
tidak validharus dibuang atau diperbaiki. Metode pengambilan keputusan untuk uji validitas
sebagai berikut:
1. Berdasarkan signifikasi
a. Jika nilai signifikasi > 0,05 maka item dinyatakan tidak valid nilai signifikasi < 0,05
maka item dinyatakan valid
a. Jika nilai r hitung < r tabel, maka item dinyatakan tidak valid
B. Uji reliabilitas
Realibilitas berasal dari kata realibility yang berarti sejauhmana hasil suatu
pengukuran memiliki keterpercayaan, keterandalan,konsistensi, kestabilan yang dapat
dipercaya. Uji realibiltas digunakan untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya
tetapkonsisten atau tidak jika pengukuran diulang. Instrument kuesioner yang tidak reliabel
maka tidak konsisten untuk pengukuran sehingga Hasil pengukuran tidak dapat dipercaya.
Uji realibilitas yang banyak digunakan pada penelitian yaiut menggunakan metode Cronbach
Alpha. Metode pengambilan keputusan untuk uji realibilitas. menggunakan batasan
0,6. Menurut Sekaran (1992), realibilitaskurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7
dapat diterimadan di atas 0,8 adalah baik.
Daftar pustaka
Alfabeta. 2014
Alfabeta. 2012
Komputindo. 2004
Dianto, Indra Wahyu .“Analisis Kepuasan Konsumen Waroeng Steak & Shake Jl.
Cendrawasih No.30 Yogyakarta.” Yogyakarta; Skripsi Sarjana, Fakultas
Ekonomi.2013
Harian Fajar Di Kota Makassar (Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam).” Makassar:
2019
Kotler, Philip, Kevin Lane Keller. Marketing Management Thirteenth Edition, terj. Bob
Sabran. Jakarta: Erlangga. 2009
Rangkuti, Freddy. Customer Service Satisfaction & Call Center berdasarkan ISO 9001.
Solahika Salma, Fitriah., Ririn Tri Ratnasari. “Pengaruh Kualitas Jasa Perspektif Islam