Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

RANGKAIAN SERI DAN PARAREL

DISUSUN OLEH
Haykal Silaban (523223004)
Daniel Fivesah A.Tambunan (5233230039)

TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SUMATERA UTARA
2023-2024

1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang. Penulis
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, dan perlindungan
kepada penulis sehingga menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini sudah di susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak
sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, penulis sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya penulis dengan
lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki
makalah ini.
Medan,03 OKTOBER 2023

Haykal Silaban
Daniel Fivesah A.Tambunan

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. LATAR BELAKANG 4
B. RUMUSAN MASALAH 4
BAB II PEMBAHASAN 5
A. RANGKAIAN SERI 5
B. RANGKAIAN PARAREL 8
C. PERBEDAAN RANGKAIAN SERI DAN PARAREL 10
BAB III PENUTUP 13
A. KESIMPULAN 13

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Rangkaian listrik adalah suatu hubungan sumber listrik dengan alat-alat listrik lainnya yang
mempunyai fungsi tertentu. Berdasarkan susunan hubungan alat-alat listrik, maka
rangakaian listrik tersusun sengan tiga cara, yaitu rangkaian seri, paralel, dan campuran.
Angkaian seri adalah rangkaian yang disusun secara berderet sehingga arus yang melalui
tiap tiap komponen adalah sama. Rangkaian paralel adalah rangkaian yang disusun secara
sejaja, sehingga tegangan atau beda potensial tiap komponen adalah sama. Rangkaian
campuan adalah rangkaian gabungan antara seri dan paralel.

Rangkaian seri dapat berisi banyak beban listrik dalam satu rangkaian. Contohnya adalah
lampu pohon natal. Arus listrik yang mengalir melalui lapus atu kelampu dua, jika salah satu
listrik dilepas atau rusak maka arus lidtrik akan putus. Rangkaian seri lebih menghemat daya
yang dikeluarkan dan tidak memerlukan banyak penghubung pada penyambung jalur
sehingga hemat kabel dan saklar.

Rangkaian paralel merupakan salah satu yang memiliki lebih dari satu bagian garis edar
untuk mengalirkan arus. Contoh dalam keadaan bermotor, sebagian besar bbenban listrik
dihubungkan secara paralel. Masing masing rangkaaian dapat dihubung putuskan tanpa
mempengaruhi rangkaian lain. Jika terjadi salahsatu cabang tahan paralel terputus, arus
akan terputus hanya pada rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap
bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut.

Melihat bahwa pentingnya mempelajari rangkaian seri dan paralel maka, dilakukan
praktikum ini agar kita dapat menyimpulkan hasil analisa pengukuran rangkaian seri
maupun paralel. Untuk memudahkan melakukan percobaan ini, kami menggunakan aplikasi
software EBW dalam merancang berbagai rangkaian elektronik. Software ini juga dapat
digunakan untuk menuji kinerja berbagai rangkaian elektronik yang telah dimuat pada
banyak pustaka.

B. Rumusan masalah

1. Untuk mengetahui
Rangkaian tahanan yang
dihubungkan secara seri
4
2. Untuk mengetahui
Rangkaian tahanan yang
dihubungkan secara parale
1. Untuk mengetahui
Rangkaian tahanan yang
dihubungkan secara seri
2. Untuk mengetahui
Rangkaian tahanan yang
dihubungkan secara parale
1. Untuk mengetahui
Rangkaian tahanan yang
dihubungkan secara seri
2. Untuk mengetahui
Rangkaian tahanan yang
dihubungkan secara parale
1. Untuk mengetahui Rangkaian tahanan yang dihubungkan

2. Untuk mengetahui Rangkaian tahanan yang dihubungkan secara seri secara paralel

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Rangkaian Seri
Rangkaian seri adalah sebuah rangkaian elektronik atau listrik yang proses
penyusunan rangkaiannya dilakukan dengan menggunakan cara berurutan. Komponen yang
ada di dalam rangkaian tersebut, disusun dengan satu jalur. Oleh sebab itu, seluruh
komponen yang ada di dalamnya dapat dialiri oleh arus listrik.Pada umumnya, rangkaian seri
sering kali berupa rangkaian tunggal. Rangkaian tunggal merupakan rangkaian yang akan
membiarkan listrik mengalir keluar dari sumber tegangan dengan melalui setiap bagian dan
kemudian kembali lagi ke sumber tegangannya.

Pada rangkaian seri, setiap titik di sepanjang rangkaian kuat arus yang mengalir akan
selalu sama. Nilai dari suatu hambatan, akan semakin besar jika suatu hambatan dirangkai
dengan cara seri.Hambatan pada rangkaian seri memiliki fungsi tertentu, yaitu untuk dapat
memperbesar hambatan atau resistensi serta sebagai pembagi tegangan.Secara
sederhananya, rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian listrik yang dibuat dengan hanya
menggunakan satu jalur saja untuk melewatkan arus listriknya.

Sebuah rangkaian listrik dapat disebut sebagai seri jika arus listrik yang menuju pada
komponen elektronik melalui satu jalur yang sama. Maka akibatnya, jika ada salah satu jalur
terputus, maka seluruh komponen elektronik yang lain pun akan ikut mati atau
terputus.Selain itu, jika memasang beberapa lampu dengan rangkaian seri, maka nyala yang
dihasilkan oleh lampu tersebut tidak menjadi begitu terang. Hal tersebut terjadi,
dikarenakan lampu membutuhkan arus listrik yang cukup besar, terutama apabila ada
banyak lampu.

Prinsip kerja dari rangkaian seri adalah jika dalam rangkaian listrik tersebut diberi
dua lampu, kemudian ada satu sakelar dan sakelar tersebut dimatikan, maka kedua lampu
pun akan ikut mati.Hal ini tentu berbeda dengan cara kerja dari rangkaian paralel. Sebab,
rangkaian paralel adalah sebuah rangkaian elektronik atau listrik yang proses
penyusunannya dilakukan dengan cara bersusun atau sejajar.Pada rangkaian paralel,
rangkaian listrik terhubung secara bercabang atau berderet dan berbeda dengan rangkaian
seri. Dikarenakan bercabang, maka setiap komponen yang dilalui oleh arus listrik akan
dijumlahkan dan menjadi jumlah total arus secara keseluruhannya.

Ciri Rangkaian Seri

6
Rangkaian listrik seri memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang dapat membedakannya dari
rangkaian listrik yang lainnya. Berikut beberapa ciri rangkaian seri.

1. Rangkaian seri jauh lebih sederhana dikarenakan hanya ada satu jalur saja.
2. Seluruh komponen dari rangkaian seri disusun dalam satu baris ataupun satu
deret.
3. Tidak ada arus yang bercabang.
4. Arus listrik yang mengalir pada setiap komponen sama besarnya.
5. Tegangan yang ada pada setiap komponen, bergantung pada nilai dari resistor.
6. Menghasilkan hambatan pengganti yang jauh lebih besar dibandingkan nilai
resistor terbesar.
7. Jika ada salah satu beban listrik yang terputus, maka seluruh aliran pun akan ikut
terputus.
8. Pada rangkaian listrik seri, naik dan turunnya arus dipengaruhi oleh beban listrik
yang terhubung.
9. Tidak memerlukan banyak penghantar listrik ataupun kabel sebagai penyusun
rangkaian.
10. Cahaya lambung cenderung menjadi lebih terang.
11. Memiliki hambatan yang cukup besar.
12. Hanya membutuhkan satu sakelar atau switch saja untuk satu rangkaian seri.

Kelebihan Rangkaian Seri


Dalam penerapannya, rangkaian seri memiliki beberapa kelebihan berikut ini:

1. Kuat dari arus listrik yang mengalir pada setiap bagian memiliki besaran yang sama.
2. Cara membuat rangkaian seri tidak rumit dan tergolong lebih mudah, dikarenakan
memiliki bentuk yang sederhana.
3. Rangkaian seri tidak membutuhkan terlalu banyak komponen, dikarenakan pemasangan
dari rangkaian seri yang sejajar.
4. Rangkaian seri membutuhkan kabel yang cenderung lebih sedikit, sehingga biaya dalam
proses pembuatannya pun menjadi lebih murah.
5. Apabila rusak, rangkaian seri akan lebih mudah diperbaiki.
6. Tidak sulit untuk memeriksa, ketika adanya kerusakan. Dikarenakan tidak ada banyak
komponen yang perlu diperiksa.
7. Dari beberapa kelebihan rangkaian seri tersebut, rangkaian seri pada lampu tepat
digunakan pada area atau ruangan tertentu dengan ukuran yang besar, contohnya
seperti gedung perkantoran, kampus, gedung sekolah maupun hotel atau bangunan
besar lain, dikarenakan proses pemasangan dan pembuatannya lebih mudah dan
murah.

7
Kekurangan Rangkaian Seri
Meskipun memiliki banyak kelebihan, tetapi rangkaian seri memiliki beberapa
kekurangan. Berikut kekurangan dari rangkaian seri:

1. Pada rangkaian seri, apabila ada salah satu alat listrik yang dilepas atau rusak, maka
arus listrik akan terputus semuanya.
2. Rangkaian seri membutuhkan daya listrik yang cenderung lebih banyak, sehingga akan
lebih boros listrik. Maka akibatnya, baterai pun akan lebih cepat habis.
3. Rangkaian seri yang digunakan pada lampu, akan menghasilkan nyala lampu yang
sedikit redup, semakin banyak lampu yang digunakan maka akan semakin redup.
4. Arus listrik cenderung tidak mengalir secara rata ke seluruh bidang.
Cara Membuat Rangkaian Seri

Setelah mengetahui pengertian dan ciri rangkaian seri, berikut beberapa langkah membuat
rangkaian seri yang terdiri dari 3 lampu atas dan menggunakan 3 buah baterai dengan
besaran 12 volt atau 9 volt dan satu buah sakelar.

Alat dan Bahan yang Dibutuhkan:


1. Tang pengupas kabel
2. 3 buah lampu
3. 3 buah baterai 12 volt atau 9 volt
4. Kabel
5. Sakelar

8
Langkah-langkah Membuat:
1. Susunlah tiga baterai sejajar dengan lampu.

2. Kemudian susun juga ketiga buah lampu secara berurutan. Agar lebih rapi, Grameds
bisa meletakkannya di atas deretan baterai. Setelah itu, hubungkan seluruh lampu
dengan kabel secukupnya.
3. Ambil kabel yang cukup panjang, lalu kupaslah seluruh bagian ujung kabel dengan
menggunakan tang pengupas kabel, kemudian sambungkan ujungnya ke kutub lampu
pertama yang masih kosong dan ujung lainnya disambungkan ke satu kutub sakelar.
4. Lalu ambil kembali kabel dengan panjang secukupnya dan sambungkan satu ujungnya
ke kutub lampu ketiga yang masih kosong. Ujung kabel lain bisa disambungkan dengan
kutub negatif dari baterai ketiga.
5. Rangkaian seri dengan tiga lampu dan tiga baterai pun telah siap.
Rangkaian seri akan menghasilkan nyala atau cahaya lampu yang tidak sama terangnya.
Pada rangkaian seri, keadaan lampu ketika seluruh lampu terhubung ke baterai yaitu lampu
pertama akan menyala dengan terang, sementara lampu kedua agak redup dan lampu
ketiga menjadi sangat redup.

Rangkaian seri tidak akan menyala, apabila salah satu lampu putus, rusak atau
dilepas. Beberapa baterai atau sumber arus yang disusun dengan rangkaian seri, akan
menghasilkan tegangan total yang lebih besar. Semakin besar arus tegangan listrik pada
suatu rangkaian seri, maka akan menyebabkan arus listrik menjadi lebih besar.

B. Rangkaian Pararel

Rangkaian paralel adalah rangkaian yang terbentuk jika dua buah lampu atau lebih
dihubungkan secara berjajar, sehingga merupakan rangkaian bercabang.Pada rangkaian paralel,
tegangan yang melewati tiap komponen adalah sama, dan total arus adalah jumlahan arus yang
melewati tiap komponen.Dalam rangkaian pararel jika saklar dihubungan maka lampu yang
terhubung dengan saklar tersebut akan menyala. Dalam ragkaian pararel, lampu yang tidak
terhubung dengan saklar tidak akan menyala.Pada rangkaian paralel, tegangan memiliki nilai yang
sama di semua hambatan. Jika tidak punya kalkulator, hambatan total pada beberapa rangkaian
dapat sulit dihitung menggunakan nilai R1, R2, dan seterusnya. Jika hal itu terjadi, gunakan rumus
Hukum Ohm untuk menghitung arus listrik setiap cabang.

Pada rangkaian paralel, arus yang mengalir ke tiap-tiap cabang berbeda besarnya. Karena
masing-masing cabang terhubung dengan kutub positif dan kutub negatif pada catu daya, maka
tegangan untuk tiap bagian-bagiannya adalah sama besar.

Rangkaian paralel merupakan salah satu dari dua jenis rangkaian listrik yang berfungsi untuk
menyalurkan energi listrik pada suatu benda elektronik. Rangkaian lain yang juga memiliki fungsi
sama dengan rangkaian paralel dinamakan sebagai rangkaian seri.

Rangkaian paralel dibutuhkan, apabila arus listrik diatur dengan cara membagi atau mengubah
beban yang melewati setiap percabangan. Itulah sebabnya, rangkaian paralel berfungsi untuk
membagi arus.

9
Rangkaian paralel yaitu rangkaian listrik yang bercabang dan tersusun sejajar. Keuntungan
menggunakan rangkaian paralel adalah nyala lampu lebih terang hambatannya kecil dan lampu akan
tetap menyala meskipun lampu yang lain padam.

Contoh rangkaian paralel adalah lampu lalu lintas. Lampu ini memiliki tiga warna, yaknmerah
kuning, hijau, di mana ketiganya dapat menyala secara bergantian.Penerapan rangkain paralel dapat
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu pada lampu kendaraan, lampu yang biasa digunakan di
rumah, dan lampu lalu lintas.

Tujuan dari rangkaian paralel:

Rangkaian paralel membuat lampu yang terhubung dengan baterai dan saklar dapat menyala
dengan baik. Apabila bohlam lampu pertama dimatikan, bohlam lampu kedua masih menyala. Begitu
pula sebaliknya. Hal ini bisa terjadi karena kedua lampu berasal dari sumber listrik yang sama.

Ciri-ciri rangkaian paralel adalah:

Rangkaiannya bercabang.

Jika salah satu komponen dimatikan, komponen lainnya akan tetap hidup.

Arus listrik pada rangkaiannya sama.

Punya banyak saklar untuk mematikan dan menghidupkan komponen.

Membutuhkan banyak komponen dalam pembuatannya

Sifat rangkaian paralel adalah jika salah satu lampu diputus atau dipadamkan, maka lampu yang lain
tetap akan menyala. Jika lampu B diputus atau dipadamkan, maka lampu A dan lampu C tetap akan
menyala. Contoh penggunaan rangkaian paralel, yaitu: Lampu lalu lintas.

Kelebihan rangkaian paralel

1. Pembagian arus akan merata pada setiap bagian.

2. Jika satu bagian terputus, bagian lain tidak akan terganggu.

3. Listrik akan hemat, karena tidak semua menyala terus.

Kekurangan rangkaian paralel

Biaya lebih mahal karena memerlukan banyak komponen. Kurang efisien dalam menghantarkan arus
listrik. Rangkaiannya lebih rumit karena terdiri dari banyak cabang.Proses instalasi yang diperlukan
dalam pemasangan rangkaian paralel terbilang lebih sulit. Karena lebih sulit, rangkaian paralel
membutuhkan kabel yang lebih banyak dibandingkan dengan rangkaian listrik jenis lainnya.

Cara Kerja

Dalam rangkaian paralel, setiap komponen terhubung langsung dengan sumber daya listrik dan
memiliki potensial yang sama dengan sumber daya listrik. Hal ini membuat arus dapat terbagi secara
merata di seluruh rangkaian.

10
3.Perbedaan Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel
Perbedaan dari rangkaian seri dan paralel dapat dilihat dari beberapa faktor. Mulai
dari cara menyusun komponen elektronik ataupun listriknya, penggunaan kabel maupun
sakelar, kontinuitas kendala total serta komponen listrik. Agar lebih jelas, berikut penjelasan
perbedaan antara rangkaian seri dan paralel.

1. Cara Menyusun Komponen Listrik

Perbedaan dari rangkaian seri serta paralel yang pertama ialah pada cara
penyusunan komponen listriknya. Cara mengidentifikasi rangkaian listriknya, dapat
dilakukan dengan mudah yaitu cukup dengan melihat cara memasang komponen listrik
saja.Komponen dari rangkaian paralel biasanya disusun dengan cara berderet atau sejajar
dari sumber energi listrik. Sementara itu, rangkaian seri umumnya disusun dengan cara
bersusun dari sumber listrik.

Ada pula perbedaan pada penghubung kabel. Di mana di dalam rangkaian paralel seluruh
komponen dihubungkan dengan cara bercabang-cabang, akan tetapi tetap berkaitan
dengan satu daya berupa kutub negatif dan positif. Oleh sebab itulah, setiap cabang akan
dialiri oleh arus listrik dengan besaran yang berbeda-beda, tetapi memiliki besaran tegangan
yang sama pada setiap cabangnya.

Sementara itu, pada rangkaian seri seluruh komponen yang ada di dalamnya tidak
bercabang. Oleh sebab itu, arah dari arus listrik pun searah. Dengan begitu, besaran dari
arus listrik yang mengalir pun sama besarnya.Akan tetapi, rangkaian seri memiliki besaran
tegangan yang berbeda. Rangkaian seri memiliki tegangan yang asalnya dari jumlah setiap
hambatan. Akan tetapi, besar kendalanya berasal dari hasil bagi antara tegangan dengan
kekuatan arus listrik.

2. Penggunaan Kabel dan Sakelar


Untuk memasang maupun menyusun komponen listrik dengan rangkaian seri,
diperlukan kabel dan sakelar dengan jumlah yang lebih sedikit. Oleh sebab itu, biaya
pemasangan rangkaian seri pun menjadi lebih terjangkau. Biasanya, rangkaian seri banyak
digunakan untuk memasang listrik pada rumah seperti baterai remot TV maupun senter.

Sementara itu, pada pemasangan komponen listrik dengan rangkaian paralel,


diperlukan kabel serta sakelar dengan jumlah banyak. Hal tersebut, bertujuan agar
rangkaian memiliki cabang yang banyak. Oleh karena itu, rangkaian paralel sering disebut
sebagai rangkaian listrik dengan biaya mahal.Apabila dilihat segi biayanya, maka rangkaian
seri lebih dianjurkan dibandingkan dengan rangkaian paralel.

11
3. Kontinuitas Komponen Listrik
Perbedaan selanjutnya dari rangkaian seri dan paralel adalah faktor kontinuitas
komponen listriknya. Untuk kontinuitas rangkaian seri, umumnya memiliki konsep seluruh
komponen akan padam atau mati, jika sakelarnya dimatikan. Hal tersebut dapat terjadi,
dikarenakan arus daya yang menghubungkan seluruh komponen berjalan searah.

Kemudian, untuk kontinuitas rangkaian paralel umumnya menggunakan konsep,


apabila salah satu lampu padam, maka lampu lainnya tidak akan ikut padam. Hal tersebut
dapat terjadi dikarenakan seluruh cabang yang ada pada rangkaian tersebut saling
terhubung dengan satu daya yang ada pada kutub negatif serta kutub positif.

4. Hambatan Total
Perbedaan selanjutnya ada pada hambatan totalnya. Untuk hambatan total yang
terjadi pada rangkaian listrik seri, Grameds dapat mengetahui besarannya dengan cara
menjumlahkan seluruh hambatan yang ada atau resistornya. Alasannya adalah karena arus
listrik melalui seluruh hambatan yang terjadi pada rangkaian tersebut. Maka artinya,
hambatan total berasal dari jumlah hambatan ke-satu, dua dan begitu seterusnya.

Sementara itu, untuk rangkaian paralel, memiliki besaran hambatan yang cenderung
lebih kecil. Alasannya adalah dikarenakan satu daya dari rangkaian tersebut akan mengaliri
arus listrik yang berbeda-beda pada setiap hambatan yang ada.

Jadi, seluruh hambatan dari total paralel berasal dari jumlah satu per satu hambatan, satu
per dua hambatan dan begitu seterusnya.

Rumus Rangkaian Listrik


Rangkaian listrik seri serta rangkaian listrik paralel memiliki rumus yang saling
berkaitan. Ada tiga komponen dari kedua rumus rangkaian seri dan paralel tersebut yaitu
arus, hambatan dan tegangan. Berikut penjelasannya lebih rinci.

Arus
Rumus dari kuat arus rangkaian seri adalah berikut ini:

I = I1 = 12 = 13 = 14 = I……

Sementara itu, rumus dari kuat arus rangkaian paralel adalah berikut ini:

I = I1 = 12 = 13 = 14 = I……

Rangkaian listrik seri memiliki arus yang sama di setiap spot yang ada. Maka artinya, arus
tersebut tidak dapat berubah usai masuk ke dalam komponen. Akan tetapi, listrik yang

12
bercabang seperti rangkaian paralel memiliki arus yang berbeda di setiap cabangnya.
Konsepnya adalah arus yang masuk dan keluar di awal atau akhir cadangan akan sama.

Tegangan
Rumus Tegangan Rangkaian Seri adalah berikut:

V = V1 + V2 + V3 + V4

Rumus Tegangan Rangkaian Paralel adalah berikut:

V = V1 = V2 = V3 = V4

Rumus dari tegangan arus listrik seri adalah akumulasi dari seluruh tegangan yang berasal
dari setiap komponen. Untuk dapat menggunakan sistem paralel arus yang berbeda, maka
tegangannya pun tetap di dalam satu percabangan saja.

Hambatan
Rumus Hambatan Rangkaian Seri: R = R1 = R2 + R3 + R4

Rumus Hambatan Total: 1/R + 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + 1/R4

Rumus dari hambatan adalah tegangan dibagi dengan arus. Dengan rumus di atas, maka
Grameds dapat mengetahui arus yang ada pada rangkaian seri dan paralel disertai dengan
tegangannya. Untuk nilai hambatannya pun cukup disesuaikan dengan perhitungan yang
telah Grameds gunakan sebelumnya.

Contoh Penerapan Rangkaian Seri


Ada banyak sekali contoh dari rangkaian seri yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Mungkin Grameds pun pernah melihatnya dan menggunakannya, hanya saja
belum mengetahui nama dari jenis rangkaian listrik tersebut.

Salah satu contoh dari rangkaian seri ialah pemasangan lampu hias pada taman kota. Selain
itu, ada pula beberapa contoh lain yang dapat Grameds temui. Contoh rangkaian penerapan
seri dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:

 Lampu senter dengan menggunakan susunan rangkaian seri pada baterai.


 Lampu hias untuk pohon natal.
 Susunan seri juga ada pada di dalam kulkas maupun setrika.
 Penerangan lampu jalanan di kota.
 Lampu LED yang biasanya digunakan ketika perayaan lebaran atau hari besar
lain.

13
 Penggunaan dari lampu TL atau lampu neon.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Rangkaian seri membuat arus listrik mengalir dalam satu jalur. Jika salah satu lampu
dinyalakan, lampu yang lain juga menyala. Begitu juga ketika dimatikan

Rangkaian paralel memiliki kelebihan yaitu tegangan (V) yang mengalir pada tiap
bagian sama, bila satu bagian terputus tidak mempengaruhi yang lain dan lebih hemat
listrik. Namun rangkaian paralel memiliki kelemahan yaitu memerlukan banyak kabel, lebih
rumit dan lampu lebih redup.

14

Anda mungkin juga menyukai