Menurut Syaodih, E(2004) ada beberapa ciri bimbingan dan konseling bagi anak usia dini
yang dapat dijadikan rujukan bagi guru atau pendamping, yaitu:
1. Proses Bimbingan dan Konseling Harus Disesuaikan dengan Pola Pikir dan
Pemahaman Anak
Pelaksanaan bimbingan dan konseling bagi anak usia dini relatif cukup sulit untuk
dilaksanakan. Kondisi ini terjadi bukan disebabkan karna berbedanya langkah-langkah
bimbingan, tetapi lebih disebabkan oleh perbedaan karakteristik anak yang dibimbing.
Interaksi guru atau pendamping dengan anak relatif tidak lama, rata-rata pertemuan dalam
sehari hanya 2,5-3 jam.
Bermain merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dunia anak dan bahkan dapat
dikatakan tiada hari tanpa bermain. Bermain bagi anak merupakan suatu aktivitas tersendiri
yang sangat menyenangkan yang mungkin tidak bisa dirasakan atau dibayangkan oleh orang
dewasa.
Keterlibatan teman sebaya perlu dipertimbangkan guru dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling karena melalui teman sebaya upaya mengatasi masalah khuisusnya masalah sosial
emosi dapat dipandang sebagai cara yang tepat untuk mengatasi masalah yang dialami anak.
Ketika anak sedang belajar di PAUD guru atau pendamping berperan sebagai penganti orang
tua. Mengingat permasalahan yang dihadapi anak maka peran orang tua dalam membantu
tumbuh kembang anak merupakan suatu hal yang sangat penting.
B. Ruang Lingkup Layanan Bimbingan
Bimbingan bagi anak usia dini terdiri atas 5 bentuk layanan, yaitu :
2. Layanan informasi
Layanan informasi dimaksudkan untuk memberikan wawasan dan pemahaman baik untuk
anak maupun bagi orang tua. Untuk anak usia dini yang relatif masih usia muda, masih
sangat sedikit informasi atau pengetahuan yang diketahui dan dipahami anak.
3. Layanan Konseling
Proses konseling pada anak usia dini berbeda dengan konseling yang dilakukan pada remaja
atau orang dewasa. Layanan konseling dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah seperti
yang diungkapkan dalam uraian terdahulu yaitu melakukan :
- Identifikasi masalah
- Diagnosis
- Prognosis
- Treatment, dan
- Evaluasi tindak lanjut
4. Layanan penempatan
Layanan evaluasi dan tindak lanjut merupakan layanan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan penanganan yang telah dilakukan guru atau pendamping.
Pelaksanaan bimbingan konseling pada anaka usia dini tidak mengunakan waktu dan ruang
tersendiri seperti halnya bimbingan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Nuansa
bermain menjadi bagian dari pelaksanaan bimbingan karena dunia anak adalah dunia
bermain.
Dalam pelakasanaannya, bimbingan juga diarahkan untuk membantu orang tua agar memiliki
pemahaman dan motivasi untuk turut mengembangkan kemampuan anak karena kedekatan
anak usia dini terhadap orang tua relative masih tinggi.
Masa ini sering disebut sebagai masa “Golden Age” atau masa keemasan karena pada masa
ini anak sangat peka untuk mendapatkan rangsangan-rangsangan.
Pelaksanaan bimbingan konseling pada anak usia dini pada dasarnya berangkat dari
pemahaman tentang pengembangan anak bahwa setiap anak memiliki karakteristik dan
kemampuan yang berbeda-beda.
Istilah bentuk layanan bimbingan menunjuk pada jumlah anak pada saat guru atau
pendamping melakukan bimbingan. Bentuk layanan bimbingan dapat dilakukan secara
individual atau kelompok.
Pada anak usia dini dapat menggunakan seting individual, kelompok dan klasikal. Setting ini
digunakan sangat tergantung dari kebutuhan layanan bimbingan.
6. Penyusunan Program
Menurut Miller (Rochman Natawidjaja, 1998) program bimbingan yang baik, yaitu program
yang apabila dilaksanakan akan efesien dan efektif. Program tersebut memiliki ciri, seperti :
1. Program itu disusun dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata dari para siswa
disekolah yang bersangkutan
2. Kegiatan bimbingan diatur menurut skala prioritas yang juga ditentukan berdasarkan
kebutuhan siswa dan kemampuan petugas
3. Program dikembangkan berangsur-angsur, dengan melibatkan semua tenaga
pendukung disekolah dalam merencanakannya
4. Program itu memiliki tujuan yang ideal, tetapi realistis dalam pelaksanaanya.
5. Program itu mencerminkan komunikasi yang berkesinambungan diantara semua
anggota staf pelaksanaannya
6. Menyediakan fasilitas yang diperlukan
7. Penyusunannya disesuaikan dengan program pendidikan di lingkungan di sekolah
yang bersangkutan
8. Memberikan kemungkinan pelayanaan kepada semua siswa
9. Memperlihatkan peran yang penting dalam menghubungkan dan memadukan sekolah
dengan masyarakat
10. Berlangsung sejalan dengan proses penilaian diri baik mengenai program itu sendiri
maupun kemajuann dari siswa yang dibimbing serta mengenai kemajuan
pengetahuan, keterampilan dan sikap para petugas pelaksanaannya
11. Program itu menjamin keseimbangan dan kesinambungan pelayanan bimbingan.
12. Pelaksanaan Program
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kurikulum berbasis kompetensi anak usia dini.
Jakarta:Pusat Kurikulum.