NIM : 2001015159
Kelas : 4C
Manajemen BK/Modul 9
Latihan
1. Jelaskan karakteristik bimbingan di PAUD/TK?
2. Jelaskan tujuan diadakannya konseling apada anak usia dini?
3. Mengapa dalam program PAUD/TK diadakan BK?
4. Jelaskan manfaat adanya bimbingan dan konseling di PIAUD/TK!
Jawaban
1. Menurut Menurut Syaodih, E ( 2004 )ada beberapa karakteristik bimbingan di taman kanak-
kanak yang dapat dijadikan rujukan guru adalah sebagai berikut :
Proses bimbingan harus disesuaikan dengan pola pikir dan pemahaman anak
Pelaksanaan bimbingan dan konseling bagi anak usia dini relatif cukup sulit untuk
dilaksanakan.
Pelakasanaan bimbingan terintegrasi dengan pembelajaran .
Pelaksanaan bimbingan dan konseling dilaksanakan secara bersama-sama dengan
pelaksanaan pembelajaran , artinya guru atau pendamping pada saat akan merencanakan
kegiatan pembelajaran juga harus memikirkan bagaimana perencanaan bimbingannya.
Waktu pelaksanaan bimbingan sangat terbatas.
Interaksi guru atau pendamping dengan anak relatif tidak lama , rata –rata pertemuan
dengan anak relatif tidak lama, rata – rata pertemuan dalam sehari hanya 2,5 – 3 jam.
Pelaksanaan bimbingan dilaksanakan dalam nuansa bermain.
Pelaksanaan bimbingan dan konseling bagi anak usia dini dilaksanakan dalam nuansa
bermain merupakan esensi aktivasi anak usia dini.
Adanya keterlibatan teman sebaya.
Kebutuhan anak akan teman sebaya menjadikan pelaksanaan bimbingan konseling bagi
anak usia dini perlu dilakukan dengan melibatkan teman sebaya.
Adanya keterlibatan orang tua
Orang tua merupakan pihak yang tidak dapat dipisahkan dari proses bimbingan dan
konseling, karena orang tua merupakan orang yang paling dekat dengan anak. Ketiak anak
sedang pelajar di PAUD , guru atau pembimbing berperan sebagai pengganti orang tua.
Sasaran
Bimbingan merupakan suatu upaya bantuan yang diberikan oleh guru di taman kanak-
kanak terhadap anak didik baik bagi anak yang dianggap mempunyai masalah maupun
anak yang tidak menunjukkan adanya masalah.
2. Tujuan konseling bagi anak terbagi menjadi 4 (empat), yaitu (Hapsari, R. P., 2013):
1. Tujuan fundamental
Tujuan tersebut yaitu: (a) Memberdayakan anak-anak agar dapat menghadapi
masalah emosional yang menyakitkan. (b) Memberdayakan anak- anak untuk mencapai
beberapa tingkatan kongruen yang berkaitan dengan pemikiran, emosi dan perilaku
dirinya. (c) memberdayakan anak-anak agar dapat merasa nyaman dengan dirinya
(Geldard, 2011).
2. Tujuan orang tua
Tujuan ini dibuat oleh orang tua ketika mereka membawa anak yang biasanya
didasarkan pada perilaku terakhir anak- anak. Misalnya, jika seorang anak gemar
melumuri kotoran di tembok, maka tujuan orang tua ialah menghilangkan perilaku ini.
3. Tujuan yang dirancang oleh konselor
Tujuan ini dirancang dan disusun oleh seorang konselor sebagai konsekuensi
hipotesis mengenai alasan mengapa seorang anak memiliki sikap tertentu. Sebagai
contoh misalnya seorang anak yang gemar melumuri kotoran. Konselor mungkin
memiliki hipotesis bahwa sikap gemar melumuri itu merupakan akibat dari keadaan
emosional anak tersebut. Sehingga konselor kemudian memiliki tujuan untuk
mengatasi dan menanggulangi sisi emosional pada anak tersebut.
4. Tujuan anak-anak
Tujuan ini akan muncul selama masa terapi yang merupakan tujuan yang ingin
dicapai oleh anak-anak, meskipun biasanya anak tidak mampu untuk mengatakannya
secara verbal. Tujuan ini seringkali didasarkan pada benda- benda yang dibawa oleh
si anak selama terapi. Tujuan ini bisa saja sesuaidengan tujuan konselor tapi
terkadang juga tidak sesuai.
Pelaksanaan bimbingan dan konseling bagi anak usia dini menggunakan pendekatan
perkembangan, yaitu visi bimbingan yang bersifatedukatif, pengembangan, dan outreach
(Kartadinata, S. 2000).
3. Pengelolaan BK di PAUD maksudnya adalah bagaimana cara mengelola semua aspek yang
ada didalam pendidikan anak usia dini dengan tepat, baik dan sesuai dengan karakteristik anak
yang khas. Baik itu dari manajemennya didalam struktural maupun dengan luar pihak sekolah
khususnya orangtua dan instansi terkait. Peran konselor dalam memberikan layanan bimbingan
dan konseling (BK) di TK perlu diaplikasikan melalui perencanaan kerja yang dirumuskan
dalam program bimbingan dan konseling yang tepat guna. Tentunya program yang dirumuskan
berorientasi pada perkembangan yang menyentuh kebutuhan aspek perkembangan sesuai
dengan tugas-tugas perkembangan pada setiap tahapan perkembangan anak. Santoadi (2010:
38) menyatakan, “jika program bimbingan berorientasi perkembangan (developmental), maka
konsekuensinya adalah pengelolaan program bimbingan dan konseling mengharuskan layanan
bimbingan dan konseling mengembangkan seluruh aspek dalam diri peserta didik”.
Tes Formatif 9
6. Pada kegiatan bimbingan untuk anak usia dini memiliki fungsi pemahaman adalah….
a. Usaha bimbingan yang dilakukan guru/pendamping untuk menghasilkan pemahaman
yang menyeluruh tentang aspek-aspek terkait dengan pemahaman anak didik
b. Usaha bimbingan yang menghasilkan tercegahnya anak dari berbagai permasalahan
yang dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan dalam proses
perkembangannya;
c. Usaha bimbingan yang akan menghasilkan terpecahkannya berbagai permasalahan
yang dialami oleh anak didik. Fungsi perbaikan ini diarahkan pada terselesaikannya
berbagai hambatan atau kesulitan yang dihadapi anak didik
d. Usaha bimbingan yang menghasilkan terpeliharanya dan berkembangnya berbagai
potensi dan kondisi positif anak didik dalam rangka perkembangan dirinya secara
mantap dan berkelanjutan.