2
Contoh Unsafe Action
Contoh Unsafe Condition
BASIC SAFTY TRAINING
PANDUAN UMUM HSE
Materi Presentasi:
• Perkembangan HSE
• Peraturan Perundangan
• Standar HSE
• SMHSE
• Keselamatan Operasi
• Komunikasi Bahaya
• Renungan
PERKEMBANGAN HSE
PERKEMBANGAN HSE
Era Manajemen
H.W Heinrich: Teori Domino
Frank Bird dan Germain: Teori Loss Causation Model
ISO, SMHSE, OHSAS 18001
TIME
(Improving Supervision , Shell International Exploration and Production/ SIEP BV, 2008)
PERATURAN PERUNDANGAN
DASAR HUKUM
3. Pengusaha ialah :
a. Orang atau badan hukum yang menjalankan usaha milik sendiri yang
mempergunakan tempat kerja;
b. Orang atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan usaha
bukan miliknya yang mempergunakan tempat kerja;
c. Orang atau badan hukum yang di Indonesia mewakili orang atau badan
hukum termaksud (a) dan (b), jika yang diwakili berkedudukan di luar
Indonesia.
DASAR HUKUM
4. Direktur ialah pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk
melaksanakan undang-undang ini.
5. Pegawai Pengawas ialah pegawai teknis berkeahlian khusus dari Departemen
Tenaga Kerja.
6. Ahli Keselamatan Kerja ialah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar
Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk
mengawasi ditaatinya undang-undang ini.
Pasal 2 :
1. Keselamatan kerja dalam segala tempat kerja baik didarat, didalam tanah,
dipermukaan air, didalam air maupun diudara, yang berada didalam wilayah
kekuasaan hukum Republik Indonesia.
DASAR HUKUM
4. Direktur ialah pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk
melaksanakan undang-undang ini.
5. Pegawai Pengawas ialah pegawai teknis berkeahlian khusus dari Departemen
Tenaga Kerja.
6. Ahli Keselamatan Kerja ialah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar
Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk
mengawasi ditaatinya undang-undang ini.
Pasal 2 :
1. Keselamatan kerja dalam segala tempat kerja baik didarat, didalam tanah,
dipermukaan air, didalam air maupun diudara, yang berada didalam wilayah
kekuasaan hukum Republik Indonesia.
DASAR HUKUM
BAB II : RUANG LINGKUP
1. Berlaku dalam tempat kerja dimana :
1. dibuat, dicoba, dipakai, diolah atau dipergunakan dengan alat apapun atau
dengan bahan atau barang apapun yang dapat membahayakan atau
menimbulkan : kecelakaan, kebakaran atau peledakan.
2. Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan,
pembongkaran, bongkar muat, penyelaman, dalam ketinggian, diatas
permukaan tanah atau perairan, dibawah tekanan udara, suhu yang tinggi
atau rendah, dalam tangki, penbuangan atau pemusnahan sampah atau
limbah, kelistrikan, gas, minyak atau air.
3. Dilakukan usaha pertanian, perkebunan, pertambangan, pendidikan,
penyelidikan atau penelitian, rekreasi.
Pasal 4 :
1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja
dalam perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan,
pemasangan, pemakaian, pengguinaan, pem,eliharaan dan penyimpanman
bahan, barang dan produk teknik dan aparat produksi yang mengandung dan
dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
DASAR HUKUM
BAB IV PENGAWASAN
Pasal 8
• Pengurus wajib memeriksakan kesehatan, kondisi mental dan kemampuan
fisik dari tenaga kerja yang akan diterima maupun yangkan dipindahkan .
• Pengurus wajib memeriksakan secara berkala kepada Dokter yang ditunjuk.
• Norma pengujian kesehatan diatur dalam peraturan perundangan.
DASAR HUKUM
Bab V Pembinaan
Pasal 9
1. Pengurus wajib menunjukkan dan menjelaskan :
a. Kondisi dan bahaya yang timbul ditempat kerja.
b. Alat pengaman dan alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerja.
c. APD bagi tenaga kerja.
d. Cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaan.
Pasal 12
Kewajiban dan hak tenaga kerja untuk :
a. Memberikan keterangan yang benar.
b. Memakai APD.
c. Memenuhi dan mentaati syarat K3.
d. Meminta pengurus melaksanakan syarat K3.
e. Menyatakan keberatan kerja, dimana syarat K3 dan APD diragukan.
DASAR HUKUM
BAB X, Pasal 86
Menyatakan bagaimana
STANDAR PROSEDUR menerapakan kebijakan sistem
manajemen mutu
& DOKUMEN PENDUKUNG
Menyatakan langkah-
INSTRUKSI KERJA, langkah/ instruksi untuk
produk,mesin atau
DOKUMEN TEKNIS, GAMBAR DLL. pekerjaan tertentu
Merupakan bukti
FORM, CHECKLIST dari penerapan
sistem
Klausul 4.2 Persyaratan dokumentasi SNI ISO 9001-2008
SISTEM MANAJEMEN HSE
SISTEM MANAJEMEN HSE
SISTEM MANAJEMEN HSE
KOMUNIKASI BAHAYA
KOMUNIKASI BAHAYA
DOT
ERG
NFPA
704
Permen LH
3/ 2008
KOMUNIKASI BAHAYA
MANAJEMEN RISIKO
IDENTIFIKASI BAHAYA
PENGENDALIAN RISIKO
REKAYASA TEKNIK
ADMINISTRASI
APD/ PPE
MONITORING & REVIEW
RENUNGAN
INSIDEN DI KUALA DALAM
INSIDEN DI JAMBI
Pengaturan panjang boom crane tidak
sesuai dengan kapasitas angkat
FATALITY DI TANJUNG, 1 orang karyawan meninggal, akibat desain kaki tanki tidak standard
BLOWOUT DI MERBAU
INSIDEN DI LAHENDONG
FATALITY DI RU IV CILACAP,
Meninggal akibat menghirup gas
berbahaya di Confined Space
ROTARY MACHINE
CONSTRUCTION
• Perlindungan Kepala
• Perlindungan Muka dan Mata
• Perlindungan Telinga
• Perlindungan Tangan dan Lengan
• Perlindungan Kaki
• Perlindungan Pernapasan
• Pelindungan Badan
• Perlindungan Bekerja di
Ketinggian
PERLINDUNGAN KEPALA
Fungsi Helmet adalah untuk
melindungi kepala dari dampak benda
yang terbang / jatuh dan sengatan
listrik (tipe tertentu).
Standar ANSI Z89.1-1981
Safety glasses umumnya lebih kuat dan lebih tahan terhadap benturan dan
panas daripada kaca mata biasa. Standar ANSI/ ISEA Z87.1-2010
PEMELIHARAAN
• Jaga lensa alat pelindung mata agar tetap bersih
• Gunakan sabun lembut dan air hangat (600 C), atau penyeka khusus untuk membersihkan
alat pelindung mata
• Simpan di tempat yang bersih, sejuk dan kering, terhindar dari embun
Perlindungan Telinga
Tipe Alat Pelindung Pendengaran Kehilangan pendengaran adalah
1. Foam dan PVC Earplugs proses yang berlangsung secara
2. Earmuffs
berangsur-angsur, dan
3. Canal Caps
merupakan yang paling lambat
disadari dibandingkan dengan
tipe cedera ditempat kerja yang
lain.
PEMELIHARAAN
Standar ANSI/ ASA S12.6-2008 •Simpan ditempat yang bersih, sejuk dan
kering.
•Jangan gunakan earplugs foam yang
Kapan harus menggunakan kotor, sobek, rapuh atau keras,
Alat Pelindung Pendengaran ? •Jika earplugs PVC anda kotor, bersihkan
dengan larutan sabun yang lembut
ketika terpapar oleh kebisingan dengan air kemudian keringkan.
pada level 85 desibel atau lebih •Periksa selalu earmuffs anda terhadap
selama 8 jam. retakan disekitar foam cups. Jika
earmuffs rusak, minta untuk diperbaiki
Perlindungan Tangan dan Lengan
PEMAKAIAN
Potensi Bahaya Kegiatan
• Pilihlah sarung tangan yang tepat.
Luka trauma Bekerja dengan benda tajam ,
berputar, dsb
• Lepaskan cincin, jam tangan, atau kalung.
• Cuci tangan anda sebelum dan sesudah
Luka terpapar Bekerja dengan bahan kimia
memakainya
Cedera akibat Mengerjakan hal yang sama • Periksa sarung tangan sebelum
gerakan berulang berulang kali
digunakan. Cari apakah ada lubang dan
retakan yang bisa terbuka.
• Setelah bekerja dengan bahan kimia,
letakkan tangan anda di bawah air yang
mengalir dan cuci bersih semua bahan
kimia dan kotoran sebelum melepaskan
sarung tangan tersebut.
• Hindari meminjam sarung tangan.
Perlindungan Tangan dan Lengan
PEMELIHARAAN
• Jangan dipakai jika telah kadaluwarsanya
• Ganti sarung tangan yang telah aus atau sobek.
• Cuci sarung tangan katun jika diperlukan.
• Simpan sarung tangan pada tempat yang tepat, bersih, sejuk, kering dan berventilasi udara.
• Jangan memakai sarung tangan disekitar peralatan yang berputar – mesin bor, mesin bubut dll.
Perlindungan Kaki
Potensi Bahaya Kegiatan
Cedera karena Benturan bekerja disekitar benda-benda tajam dan berat
Cedera karena Tumpahan dan Bekerja dengan bahan kimia, asam
Percikan
Cedera karena Himpitan/Tekanan bekerja disekitar benda-benda berat
Sengatan Listrik Bekerja dengan arus listrik
Dingin, Panas yang Ekstrim Bekerja di lingkungan panas /dingin ekstrim
Tergelincir Bekerja dengan minyak,sabun, bahan kimia
PEMAKAIAN
• Pilih dan gunakan sepatu safety yang sesuai dengan pekerjaan
yang akan dilakukan
• Sepatu safety harus memenuhi standard ASTM F2413.
• Dilarang memakai sepatu safety dari kulit atau dari kain jika
bekerja di sekitar bahan kimia, acid atau caustic.
• Pilih dan pakailah sepatu safety yang sesuai dan pas dengan kaki.
• Periksalah sepatu safety sebelum digunakan.
Perlindungan Kaki
PEMELIHARAAN
• Ganti jika sepatu safety sudah rusak atau koyak.
• Setelah bekerja dengan bahan kimia, bersihkan dengan air untuk menghilangkan bahan kimia atau debu yang
menempel di sepatu safety.
• Dilarang saling meminjamkan sepatu safety. Sepatu safety adalah Personal Protective Equipment.
• Simpan sepatu safety di tempat yang kering, sejuk dan berventilasi.
Perlindungan Pernapasan
Potensi Sumber
Bahaya Air Purifying respirator :
Respirator dimana udara yang
Debu pengoperasian grinding
dan sanding anda gunakan untuk bernapas
dimurnikan dengan
Uap Material-material yang menggunakan catridge atau
mudah menguap canister.
Mist dan operasi pelapisan dan
Spray penyemprotan
Supplied Air Respirator :
Smoke Kegiatan pembakaran respirator di mana anda
yang tidak sempurna terhubung dengan udara
yang dimampatkan ke dalam
Fumes operasi pengelasan dan
silinder / tabung.
(uap) penyolderan
Setelah menggunakan respirator, anda harus membersihkan dan memeriksanya. Yakinkan untuk
mencari:
- retakan atau serpihan pada faceplate
- retakan atau lubang pada breathing tube atau airlines
- sabuk yang karatan atau berjerumbai
- fitting yang karatan atau rusak
- gesper yang bengkok atau keropos atau
- seated valve yang tidak layak
jika anda menemukan sesuatu yang salah dengan respirator anda, segeralah perbaiki atau ganti
respirator tersebut.
MENYIMPAN RESPIRATOR
Untuk menyimpan respirator, tempatkan respirator di dalam tas plastik yang bisa dilem/ditutup.
Pastikan untuk menyimpannya di suatu tempat yang tepat, tetapi jauh dari:
- debu;
- sinar matahari;
- panas;
- dingin yang ekstrim
- kelembaban; dan
- bahan-bahan kimia yang merusak
Perlindungan Badan
Potensi Bahaya Kegiatan
Tumpahan dan Percikan Bekerja dengan bahan kimia, asam
Dingin, Panas yang Ekstrim Bekerja di lingkungan panas /dingin ekstrim
Radiasi ultraviolet Bekerja di luar ruangan
Nyala api Bekerja dengan bahan mudah terbakar
Standar ANSI/ AIHA Z88.6: 2006, CSA Z259.10-06 dan/ atau ISO 16972: 2010
Perlindungan Bekerja di Ketinggian
PEMELIHARAAN
• Jauhkan safety body harness dari
benda-benda tajam, zat pencemar
atau material abrasif
• Safety body harness harus diuji coba
secara terinci setiap tiga bulan
PERSYARATAN
• Tali penolong minimum 2 cm, terbuat dari tali manila atau setara, dengan minimum
kekuatan menahan beban 2250 kg.
• Tali pengaman dan tali penyandang harus berukuran minimum 1 cm, terbuat dari
nilon atau yang setara, dengan maksimum panjang tidak lebih dari 1.8 meter ketika
jatuh.
• Tali harus memiliki kekuatan minimum menahan beban 2250 kg.
BASIC SAFETY TRAINING
RUANG LINGKUP
Proses Lock Out Tag Out (LOTO)
merupakan persyaratan minimum yang
harus diterapkan pada seluruh fasilitas
Perusahaan, apabila petugas dan/atau
Mitra Kerja melakukan pekerjaan pada
tempat dimana pelepasan energi
berbahaya sangat mungkin terjadi.
LOCK OUT TAG OUT (LOTO) AWARENESS
PROSEDUR LOTO
1. Membuat PTW dan JSA
2. Pelaksana Pekerjaan menginformasikan
pekerjaan/kegiatan yang akan dilakukan yang
membutuhkan proses LOTO kepada Asset Holder /
Operator setempat.
3. Asset Holder / Operator dan Pelaksana Pekerjaan
melakukan pemeriksaan mesin dan peralatan.
4. Apabila mesin dan peralatan sedang dalam kondisi
bekerja, matikan mesin dan lakukan isolasi energi dan
buang energi yang tersisa.
5. Apabila mesin dan peralatan tidak bekerja, lakukan
isolasi energi dan buang energi yang tersisa.
LOCK OUT TAG OUT (LOTO) AWARENESS
PROSEDUR LOTO
6. Asset Holder / Operator memasang kunci dan label
kuning dan memberitahu Pelaksana Pekerjaan.
7. Pelaksana Pekerjaan
menerima pemberitahuan dari Asset Holder,
selanjutnya memasang kunci dan label warna
merah muda / biru sesuai dengan klasifikasi
pekerjaan yang dilaksanakan.
menyelesaikan pekerjaan
membuka kunci dan dan label serta memberitahu
Asset Holder / Operator bahwa pekerjaan telah
selesai
CONTOH APLIKASI LOTO
LOCK OUT TAG OUT (LOTO) AWARENESS
PROSEDUR PELEPASAN LOTO
1. Inspeksi Area Kerja
2. Meyakinkan bahwa peralatan yang akan dioperasikan
sudah bebas dari pekerja yang sebelumnya bekerja di
area tersebut
3. Melepas peralatan LOTO
4. Menghubungkan kembali peralatan yang akan
dioperasikan dengan sumber energinya
5. Meyakinkan bahwa seluruh pekerja yang terlibat sudah
lengkap dan alat sudah siap dioperasikan
LOCK OUT TAG OUT (LOTO) AWARENESS
EVALUASI LOTO
Evaluasi pelaksanaan LOTO diperlukan
untuk mengukur sejauh mana
efektifitas pelaksanaannya
berdasarkan Program Kerja yang telah
disusun.
Hal ini dilakukan sebagai salah satu
upaya melaksanakan perbaikan yang
berkelanjutan.
Penerapan proses Lock Out Tag Out
yang baik dan efektif akan mencegah
terjadinya Kecelakaan Kerja.
EVALUASI LOTO
BAHAYA LISTRIK
ISTILAH DAN PENGERTIAN
1. Arus Listrik : muatan listrik yang bergerak dalam satu
rangkaian tertutup.
Satuan : Ampere
TINDAKAN PREVENTIF
1. Sistem Proteksi untuk menghindari kecelakaan akibat
listrik:
• Proteksi sentuhan langsung
• Poteksi sentuhan tidak langsung
• Proteksi efek thermal
• Proteksi arus lebih
• Proteksi tegangan lebih
• Proteksi perlengkapan dan instalasi listrik
• Pemasangan warning sign, rambu-rambu
BAHAYA LISTRIK
TINDAKAN PREVENTIF
2. Fire Protection System : 4. PPE yang tepat
sprinkle, APAR dll
3. Good Housekeeping
PENANGKAL PETIR
HOUSEKEEPING
HOUSEKEEPING
Secara harfiah berarti Penerapan housekeeping yang baik dapat
keteraturan, mendukung terciptanya lingkungan kerja
yang aman, sehat dan nyaman.
kebersihan,
keselamatan Housekeeping dapat meningkatkan
dan ketertiban efisiensi kerja serta mengurangi
kondisi bahaya (unsafe condition)
yang berpotensi menyebabkan terjadinya
kecelakaan kerja ataupun pencemaran
lingkungan.
RAWAT
Menciptakan standar memelihara RINGKAS, RAPI dan
RESIK serta mempertahankannya sebagai suatu kebiasaan
RAJIN
Melakukan segala sesuatu dengan benar sesuai ketentuan
serta membudayakan 5R sebagai sarana untuk menciptakan
kondisi tempat kerja yang lebih baik.