Anda di halaman 1dari 99

BASIC SAFETY TRAINING

Apa yang harus anda ikuti sebelum


Mengikuti BST

Matikan hp anda Please Tiolet


Smoke
Only in
Designated
Areas

Clinic/ Pintu Darurat


First Aid

2
Contoh Unsafe Action
Contoh Unsafe Condition
BASIC SAFTY TRAINING
PANDUAN UMUM HSE

Materi Presentasi:
• Perkembangan HSE
• Peraturan Perundangan
• Standar HSE
• SMHSE
• Keselamatan Operasi
• Komunikasi Bahaya
• Renungan
PERKEMBANGAN HSE
PERKEMBANGAN HSE

Era Tradisional (1750 SM)


Kode Hammurabi: Undang-undang keselamatan kerja awal

Era Revolusi Industri (1750-1850)


Perubahan sistem kerja, Penggunaan tenaga mesin, Pengenalan
metode baru pengolahan bahan baku, Pengorganisasian
pekerjaan, Muncul penyakit yang berhubungan dengan paparan
Hammurabi , Raja ke enam
kerajaan Babilonia
Era Industrialisasi
Perkembangan K3 mengikuti penggunaan teknologi (APD dan
Peralatan Pengaman)

Era Manajemen
H.W Heinrich: Teori Domino
Frank Bird dan Germain: Teori Loss Causation Model
ISO, SMHSE, OHSAS 18001

Mesin Uap James Watt. Mesin Uap telah memicu


Revolusi Industri di Inggris Raya dan di Dunia
PERKEMBANGAN HSE

Technology & Standards


►Engineering
►Equipment
►Safety
►Compliance
RATE OF INCIDENT

HSE Management Systems


►Certification
►Competence
►Risk Assessment
Improved Culture
►Behaviours
►Leadership
►Accountability
►Attitudes
►Safety as a profit centre

TIME
(Improving Supervision , Shell International Exploration and Production/ SIEP BV, 2008)
PERATURAN PERUNDANGAN
DASAR HUKUM

1. UU No 1 Tahun 1970: Keselamatan Kerja


2. UU No 13 Tahun 2003: Ketenaga Kerjaan
3. UU No 22 Tahun 2001: Minyak dan Gas Bumi
4. UU No 32 Tahun 2009: Perlidungan dan Pengelolaan LH
5. MPR (Mijn Politie Reglement) No 341 Tahun 1930
6. PP No 19 Tahun 1973: Pengaturan Dan Pengawasan Keselamatan Kerja Di Bidang
Pertambangan
DASAR HUKUM
UU RI No. 1 TAHUN 1970

Bab I : Tentang Istilah-Istilah


Pasal 1:
1. Tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak
atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja,
dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya, termasuk semua
ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian atau
yang berhubungan dengan tempat kerja.

2. Pengurus ialah orang yang memimpin langsung tempat kerja.

3. Pengusaha ialah :
a. Orang atau badan hukum yang menjalankan usaha milik sendiri yang
mempergunakan tempat kerja;
b. Orang atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan usaha
bukan miliknya yang mempergunakan tempat kerja;
c. Orang atau badan hukum yang di Indonesia mewakili orang atau badan
hukum termaksud (a) dan (b), jika yang diwakili berkedudukan di luar
Indonesia.
DASAR HUKUM

4. Direktur ialah pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk
melaksanakan undang-undang ini.
5. Pegawai Pengawas ialah pegawai teknis berkeahlian khusus dari Departemen
Tenaga Kerja.
6. Ahli Keselamatan Kerja ialah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar
Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk
mengawasi ditaatinya undang-undang ini.

BAB II : RUANG LINGKUP

Pasal 2 :
1. Keselamatan kerja dalam segala tempat kerja baik didarat, didalam tanah,
dipermukaan air, didalam air maupun diudara, yang berada didalam wilayah
kekuasaan hukum Republik Indonesia.
DASAR HUKUM

4. Direktur ialah pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk
melaksanakan undang-undang ini.
5. Pegawai Pengawas ialah pegawai teknis berkeahlian khusus dari Departemen
Tenaga Kerja.
6. Ahli Keselamatan Kerja ialah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar
Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk
mengawasi ditaatinya undang-undang ini.

BAB II : RUANG LINGKUP

Pasal 2 :
1. Keselamatan kerja dalam segala tempat kerja baik didarat, didalam tanah,
dipermukaan air, didalam air maupun diudara, yang berada didalam wilayah
kekuasaan hukum Republik Indonesia.
DASAR HUKUM
BAB II : RUANG LINGKUP
1. Berlaku dalam tempat kerja dimana :
1. dibuat, dicoba, dipakai, diolah atau dipergunakan dengan alat apapun atau
dengan bahan atau barang apapun yang dapat membahayakan atau
menimbulkan : kecelakaan, kebakaran atau peledakan.
2. Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan,
pembongkaran, bongkar muat, penyelaman, dalam ketinggian, diatas
permukaan tanah atau perairan, dibawah tekanan udara, suhu yang tinggi
atau rendah, dalam tangki, penbuangan atau pemusnahan sampah atau
limbah, kelistrikan, gas, minyak atau air.
3. Dilakukan usaha pertanian, perkebunan, pertambangan, pendidikan,
penyelidikan atau penelitian, rekreasi.

2. Dapat ditunjuk sebagai tempat kerja, ruangan-ruangan atau lapangan-lapangan


lainnya yang dapat membahayakan keselamatan atau kesehatan yang bekerja dan
atau yang berada diruangan atau lapangan itu dan dapat dirubah perincian dalam
ayat (2).
DASAR HUKUM

BAB III: SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA


Pasal 3:
1. Syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
o Mencegah, mengurangi, mengendalikan, mengamankan, memberi
pertolongan dari kemungkinan terjadinya kecelakaan, kebakaran,
peledakan, suhu, kelembaban, timbulnya penyakit, peracunan, infeksi,
terkena listrik yang berbahaya.
2. Ketentuan tersebut ayat (1) dapat dirubah sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta perkembangan baru dikemudian hari.

Pasal 4 :
1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja
dalam perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan,
pemasangan, pemakaian, pengguinaan, pem,eliharaan dan penyimpanman
bahan, barang dan produk teknik dan aparat produksi yang mengandung dan
dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
DASAR HUKUM

2. Syarat-syarat tersebut memuat prinsip teknis ilmiah yang terumus secara


teratur, jelas dan praktis yang mencakup bidang konstruksi, bahanpengolahan
dan pembuatan, perlengkapan alat-alat pelindung, pengujian dan
pengesahan, pengepakan, pemberian tanda pengenal atas bahan, produk
teknis dan aparat produksi guna menjamin keselamatan barang, keselamatan
tenaga kerja dan keselamatan umum.

BAB IV PENGAWASAN

Pasal 8
• Pengurus wajib memeriksakan kesehatan, kondisi mental dan kemampuan
fisik dari tenaga kerja yang akan diterima maupun yangkan dipindahkan .
• Pengurus wajib memeriksakan secara berkala kepada Dokter yang ditunjuk.
• Norma pengujian kesehatan diatur dalam peraturan perundangan.
DASAR HUKUM

Bab V Pembinaan
Pasal 9
1. Pengurus wajib menunjukkan dan menjelaskan :
a. Kondisi dan bahaya yang timbul ditempat kerja.
b. Alat pengaman dan alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerja.
c. APD bagi tenaga kerja.
d. Cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaan.

Bab VI. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Pasal 10
1. Menaker berwenang membentuk P2K3, guna mengembangkan kerjasama saling
pengertian dan partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja
untuk melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dibidang K3.
2. Susunan P2K3 ditetapkan oleh Menaker.
DASAR HUKUM
Bab VII Kecelakaan
Pasal 11
1. Pengurus wajib melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi ditempat kerja
yang dipimpinnya pada pejabat yang ditunjuk Menaker.
2. Tata cara pelaporan dan pemeriksaan oleh pegawai termaksud ayat (1)
diatur dengan peraturan perundangan.

Pasal 12
Kewajiban dan hak tenaga kerja untuk :
a. Memberikan keterangan yang benar.
b. Memakai APD.
c. Memenuhi dan mentaati syarat K3.
d. Meminta pengurus melaksanakan syarat K3.
e. Menyatakan keberatan kerja, dimana syarat K3 dan APD diragukan.
DASAR HUKUM

Bab IX Kewajiban Bila Memasuki Tempat Kerja


Pasal 13
Siapapun wajib mentaati semua petunjuk K3 dan memakai APD yang diwajibkan.

Bab X Kewajiban Pengurus


Pasal 14
Pengurus wajib :
a. Menempatkan/ menempelkan semua syarat K3, pada tempat yang mudah
dilihat dan terbaca.
b. Memasang gambar K3 pada tempat yang mudah dilihat dan terbaca.
c. Menyediakan secara cuma-cuma semua APD bagi setiap orang yang memasuki
tempat kerja disertai petunjuk yang diperlukan.
DASAR HUKUM

UU RI No. 13 TAHUN 2003

BAB X, Pasal 86

1. Setiap pekerja/ buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :


• keselamatan dan kesehatan kerja;
• moral dan kesusilaan; dan
• perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama;

2. Untuk melindungi keselamatan pekerja/ buruh guna mewujudkan produktivitas kerja


yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.
STANDAR HSE
STANDAR HSE

MANUAL Menyatakan filosofi/ kebijakaan


perusahaan terhadap mutu
MUTU

Menyatakan bagaimana
STANDAR PROSEDUR menerapakan kebijakan sistem
manajemen mutu
& DOKUMEN PENDUKUNG

Menyatakan langkah-
INSTRUKSI KERJA, langkah/ instruksi untuk
produk,mesin atau
DOKUMEN TEKNIS, GAMBAR DLL. pekerjaan tertentu

Merupakan bukti
FORM, CHECKLIST dari penerapan
sistem
Klausul 4.2 Persyaratan dokumentasi SNI ISO 9001-2008
SISTEM MANAJEMEN HSE
SISTEM MANAJEMEN HSE
SISTEM MANAJEMEN HSE
KOMUNIKASI BAHAYA
KOMUNIKASI BAHAYA

PERSYARATAN PROGRAM KOMUNIKASI BAHAYA*


1. Program Tertulis/ Written Hazard Communication Program
2. Lembar Data Keselamatan Bahan/ Material Safety Data Sheets
(MSDS) (Kepmenaker 187/1999: Pengendalian Bahan Kimia di
Tempat Kerja)
3. Label Kemasan: Permen LH No. 3/ 2008, NFPA 704, DOT ERG
4. Inventori Bahan Kimia
5. Training
6. Penyimpanan Catatan/ Recordkeeping
* Standar OSHA 29 CFR 1910.1200
LABEL KEMASAN KOMUNIKASI BAHAYA

DOT
ERG
NFPA
704

Permen LH
3/ 2008
KOMUNIKASI BAHAYA
MANAJEMEN RISIKO
IDENTIFIKASI BAHAYA
PENGENDALIAN RISIKO

RISK ASSESSMENT/ PENILAIAN ELIMINASI


RISIKO
SUBTITUSI

REKAYASA TEKNIK

ADMINISTRASI

APD/ PPE
MONITORING & REVIEW
RENUNGAN
INSIDEN DI KUALA DALAM
INSIDEN DI JAMBI
Pengaturan panjang boom crane tidak
sesuai dengan kapasitas angkat
FATALITY DI TANJUNG, 1 orang karyawan meninggal, akibat desain kaki tanki tidak standard
BLOWOUT DI MERBAU
INSIDEN DI LAHENDONG
FATALITY DI RU IV CILACAP,
Meninggal akibat menghirup gas
berbahaya di Confined Space
ROTARY MACHINE
CONSTRUCTION
• Perlindungan Kepala
• Perlindungan Muka dan Mata
• Perlindungan Telinga
• Perlindungan Tangan dan Lengan
• Perlindungan Kaki
• Perlindungan Pernapasan
• Pelindungan Badan
• Perlindungan Bekerja di
Ketinggian
PERLINDUNGAN KEPALA
Fungsi Helmet adalah untuk
melindungi kepala dari dampak benda
yang terbang / jatuh dan sengatan
listrik (tipe tertentu).
Standar ANSI Z89.1-1981

• Helmet berbentuk seperti kubah


dengan konstruksi cetakan dan
tanpa sambungan
• Memiliki suspensi
Tanggal Produksi (sept. 2004) • Memiliki browpad
• Memiliki tali (Chin Strap)
PEMELIHARAAN
• Lakukan pemeriksaan setiap hari. Helmet tidak boleh
terpapar suhu ekstrim dan tidak boleh dibanting.
Helmet yang retak, getas, kadaluarsa, penyok
• Anda dapat membersihkannya dengan merendamnya tidak boleh digunakan lagi
dalam larutan sabun yang ringan dan air hangat (60˚)
sekitar 5 – 10 menit. Bilas dengan air bersih, lap, dan
biarkan mengering.
• Simpan helm pada tempat yang kering dan terlindung
dari sinar matahari
Perlindungan Muka dan Mata
Jenis Keterangan

Safety glasses umumnya lebih kuat dan lebih tahan terhadap benturan dan
panas daripada kaca mata biasa. Standar ANSI/ ISEA Z87.1-2010

Goggles menutupi daerah mata dan memberikan perlindungan lebih pada


situasi dimana terjadi kemungkinan akan semburan cairan, asap, uap,
serbuk, dan debu

Face shields memberikan perlindungan menyeluruh terhadap muka (full


face protection), digunakan pada pekerjaan dimana dimungkinkan
terjadinya pemaparan terhadap logam cair, percikan bahan kimia atau
partikel-partikel yang berterbangan.
NOTE: selalu memakai safety glasses atau goggles ketika memakai face
shield. Pemakaian face shield saja TIDAK dianggap cukup untuk melindungi
mata.
Welding helmet memberikan perlindungan terhadap mata dan muka.
Welding helmet menggunakan lensa absorptive khusus yang
menyaring/menyerap kekuatan cahaya dan energi radiasi.
NOTE: safety glasses atau goggles harus dipakai ketika memakai welding
helmet.
Perlindungan Muka dan Mata
Potensi Bahaya Kegiatan
debu, serbuk, asap dan uap menggerinda, memahat,
kabut menghaluskan, memalu/memartil
Benda dan Partikel Terbang menggerinda, memahat,
menghaluskan, memalu/memartil
Gas Beracun, Uap dan Cair Bekerja dengan bahan kimia
Bahaya Panas dan Radiasi pengelasan

PEMELIHARAAN
• Jaga lensa alat pelindung mata agar tetap bersih
• Gunakan sabun lembut dan air hangat (600 C), atau penyeka khusus untuk membersihkan
alat pelindung mata
• Simpan di tempat yang bersih, sejuk dan kering, terhindar dari embun
Perlindungan Telinga
Tipe Alat Pelindung Pendengaran Kehilangan pendengaran adalah
1. Foam dan PVC Earplugs proses yang berlangsung secara
2. Earmuffs
berangsur-angsur, dan
3. Canal Caps
merupakan yang paling lambat
disadari dibandingkan dengan
tipe cedera ditempat kerja yang
lain.

PEMELIHARAAN
Standar ANSI/ ASA S12.6-2008 •Simpan ditempat yang bersih, sejuk dan
kering.
•Jangan gunakan earplugs foam yang
Kapan harus menggunakan kotor, sobek, rapuh atau keras,
Alat Pelindung Pendengaran ? •Jika earplugs PVC anda kotor, bersihkan
dengan larutan sabun yang lembut
ketika terpapar oleh kebisingan dengan air kemudian keringkan.
pada level 85 desibel atau lebih •Periksa selalu earmuffs anda terhadap
selama 8 jam. retakan disekitar foam cups. Jika
earmuffs rusak, minta untuk diperbaiki
Perlindungan Tangan dan Lengan
PEMAKAIAN
Potensi Bahaya Kegiatan
• Pilihlah sarung tangan yang tepat.
Luka trauma Bekerja dengan benda tajam ,
berputar, dsb
• Lepaskan cincin, jam tangan, atau kalung.
• Cuci tangan anda sebelum dan sesudah
Luka terpapar Bekerja dengan bahan kimia
memakainya
Cedera akibat Mengerjakan hal yang sama • Periksa sarung tangan sebelum
gerakan berulang berulang kali
digunakan. Cari apakah ada lubang dan
retakan yang bisa terbuka.
• Setelah bekerja dengan bahan kimia,
letakkan tangan anda di bawah air yang
mengalir dan cuci bersih semua bahan
kimia dan kotoran sebelum melepaskan
sarung tangan tersebut.
• Hindari meminjam sarung tangan.
Perlindungan Tangan dan Lengan

PEMELIHARAAN
• Jangan dipakai jika telah kadaluwarsanya
• Ganti sarung tangan yang telah aus atau sobek.
• Cuci sarung tangan katun jika diperlukan.
• Simpan sarung tangan pada tempat yang tepat, bersih, sejuk, kering dan berventilasi udara.
• Jangan memakai sarung tangan disekitar peralatan yang berputar – mesin bor, mesin bubut dll.
Perlindungan Kaki
Potensi Bahaya Kegiatan
Cedera karena Benturan bekerja disekitar benda-benda tajam dan berat
Cedera karena Tumpahan dan Bekerja dengan bahan kimia, asam
Percikan
Cedera karena Himpitan/Tekanan bekerja disekitar benda-benda berat
Sengatan Listrik Bekerja dengan arus listrik
Dingin, Panas yang Ekstrim Bekerja di lingkungan panas /dingin ekstrim
Tergelincir Bekerja dengan minyak,sabun, bahan kimia

PEMAKAIAN
• Pilih dan gunakan sepatu safety yang sesuai dengan pekerjaan
yang akan dilakukan
• Sepatu safety harus memenuhi standard ASTM F2413.
• Dilarang memakai sepatu safety dari kulit atau dari kain jika
bekerja di sekitar bahan kimia, acid atau caustic.
• Pilih dan pakailah sepatu safety yang sesuai dan pas dengan kaki.
• Periksalah sepatu safety sebelum digunakan.
Perlindungan Kaki

PEMELIHARAAN
• Ganti jika sepatu safety sudah rusak atau koyak.
• Setelah bekerja dengan bahan kimia, bersihkan dengan air untuk menghilangkan bahan kimia atau debu yang
menempel di sepatu safety.
• Dilarang saling meminjamkan sepatu safety. Sepatu safety adalah Personal Protective Equipment.
• Simpan sepatu safety di tempat yang kering, sejuk dan berventilasi.
Perlindungan Pernapasan
Potensi Sumber
Bahaya Air Purifying respirator :
Respirator dimana udara yang
Debu pengoperasian grinding
dan sanding anda gunakan untuk bernapas
dimurnikan dengan
Uap Material-material yang menggunakan catridge atau
mudah menguap canister.
Mist dan operasi pelapisan dan
Spray penyemprotan
Supplied Air Respirator :
Smoke Kegiatan pembakaran respirator di mana anda
yang tidak sempurna terhubung dengan udara
yang dimampatkan ke dalam
Fumes operasi pengelasan dan
silinder / tabung.
(uap) penyolderan

Perlindungan pernapasan memenuhi ANSI Z88.2


Perlindungan Pernapasan
MEMILIH RESPIRATOR YANG TEPAT PENGGUNAAN SCBA
Dengan mempertimbangkan : SCBA akan digunakan selama kondisi-kondisi
1. Berapa lama anda akan terpapar berikut:
terhadap kontaminan? • Bekerja dengan kondisi yang
2. Apakah sensitifitas individual anda berpotensial kekurangan oksigen
terhadap kontaminan? • Memasuki confined space sebelum
3. Apakah persyaratan individual atmosfir dinyatakan aman untuk
anda? dimasuki tanpa SCBA/SABA
4. Apakah anda memakai kacamata? • Potensial pemaparan terhadap atmosfir
• Apakah anda memiliki janggut IDLH
atau rambut di wajah lainnya? • Ketika melakukan pekerjaan apa saja di
• Apakah anda memakai gigi mana konsentrasi ambient dari H2S di
palsu? atas 10 ppm atau secara beralasan
• Apakah anda harus memakai diharapkan melebihi 10 ppm selama
perlengkapan perlindungan jalannya pekerjaan itu
lainnya?
Perlindungan Pernapasan
PEMERIKSAAN SETELAH PENGGUNAAN

Setelah menggunakan respirator, anda harus membersihkan dan memeriksanya. Yakinkan untuk
mencari:
- retakan atau serpihan pada faceplate
- retakan atau lubang pada breathing tube atau airlines
- sabuk yang karatan atau berjerumbai
- fitting yang karatan atau rusak
- gesper yang bengkok atau keropos atau
- seated valve yang tidak layak
jika anda menemukan sesuatu yang salah dengan respirator anda, segeralah perbaiki atau ganti
respirator tersebut.

MENYIMPAN RESPIRATOR

Untuk menyimpan respirator, tempatkan respirator di dalam tas plastik yang bisa dilem/ditutup.
Pastikan untuk menyimpannya di suatu tempat yang tepat, tetapi jauh dari:
- debu;
- sinar matahari;
- panas;
- dingin yang ekstrim
- kelembaban; dan
- bahan-bahan kimia yang merusak
Perlindungan Badan
Potensi Bahaya Kegiatan
Tumpahan dan Percikan Bekerja dengan bahan kimia, asam
Dingin, Panas yang Ekstrim Bekerja di lingkungan panas /dingin ekstrim
Radiasi ultraviolet Bekerja di luar ruangan
Nyala api Bekerja dengan bahan mudah terbakar

Jenis Pelindung Badan


 Pakaian Pelindung terhadap Bahan Kimia
 Pakaian Tahan Api
 Jas hujan (Rain coat)
 Pelindung dada/ Apron
 Pelampung Keselamatan/ Life jacket/ personal flotation device
Harus memenuhi standard ANSI/ ASA S12.6-2008 dan/ atau EN 352: 2002
Perlindungan Bekerja di Ketinggian
Safety harness tidak mencegah seseorang
terjatuh tetapi menahan korban bergantung di
atas ketika jatuh sehingga tidak sampai
menyentuh permukaan tanah

Gunakan safety body harness jika


bekerja pada ketinggian lebih dari
1.8 meter
PEMAKAIAN
• Tali / sabuk safety body harness harus
diperiksa sebelum digunakan.
• Jangan digunakan apabila ditemukan
kerusakan
• Kaitkan hook / tali penyandang pada
benda / tiang yang kokoh dan mampu
menahan berat badan anda ketika jatuh.

Standar ANSI/ AIHA Z88.6: 2006, CSA Z259.10-06 dan/ atau ISO 16972: 2010
Perlindungan Bekerja di Ketinggian
PEMELIHARAAN
• Jauhkan safety body harness dari
benda-benda tajam, zat pencemar
atau material abrasif
• Safety body harness harus diuji coba
secara terinci setiap tiga bulan

PERSYARATAN
• Tali penolong minimum 2 cm, terbuat dari tali manila atau setara, dengan minimum
kekuatan menahan beban 2250 kg.
• Tali pengaman dan tali penyandang harus berukuran minimum 1 cm, terbuat dari
nilon atau yang setara, dengan maksimum panjang tidak lebih dari 1.8 meter ketika
jatuh.
• Tali harus memiliki kekuatan minimum menahan beban 2250 kg.
BASIC SAFETY TRAINING

LOCK OUT TAG OUT (LOTO)


LOCK OUT TAG OUT (LOTO) AWARENESS

RUANG LINGKUP
Proses Lock Out Tag Out (LOTO)
merupakan persyaratan minimum yang
harus diterapkan pada seluruh fasilitas
Perusahaan, apabila petugas dan/atau
Mitra Kerja melakukan pekerjaan pada
tempat dimana pelepasan energi
berbahaya sangat mungkin terjadi.
LOCK OUT TAG OUT (LOTO) AWARENESS

PENGERTIAN DAN BATASAN


1. Field Operation (FO) adalah Penanggung Jawab Operasi
yang bertanggung jawab tentang operasi di suatu
daerah. FO akan mengajukan memo kepada Fungsi
Manajemen Asset untuk dilakukan penyusunan tata
cara LOTO untuk dijadikan acuan kegiatan operasi dan
pencegahan terjadinya kecelakaan.
2. Authorized Worker (AW) atau Petugas yang Berwenang
adalah Petugas yang mengunci / memblok / memasang
label pada mesin / peralatan untuk melakukan
perbaikan/modifikasi pada peralatan tersebut
LOCK OUT TAG OUT (LOTO) AWARENESS

PENGERTIAN DAN BATASAN


3. Facilities Operation Worker (FOW) adalah Asset Holder
/ Operator yang bertanggung jawab atas keberadaan
dan jalannya operasi suatu fasilitas.
4. Berenergi adalah sesuatu yang berhubungan dengan
sumber energi atau mengandung energi sisa atau
tersimpan.
5. Alat pengisolasi energi adalah alat mekanis yang secara
fisik dapat mencegah perpindahan atau pelepasan
energi.
LOCK OUT TAG OUT (LOTO) AWARENESS
PENGERTIAN DAN BATASAN
6. Sumber energi adalah setiap
sumber energi listrik, mekanik
hidrolik, pneumatik, kimia panas
dan lain-lain.
7. Alat pengunci adalah suatu alat
yang dapat mengunci (gembok,
anak kunci, kunci kombinasi dll)
LOCK OUT TAG OUT (LOTO) AWARENESS

PENGERTIAN DAN BATASAN


8. Penguncian (Lock Out) adalah pemasangan gembok
pada alat pengisolasi energi dengan ketentuan:
a) Alat Pengunci harus tidak dapat dibuka oleh
sembarang orang
b) Gembok dan anak kuncinya harus dimiliki masing-
masing orang dan tidak berfungsi sebagai kunci
master
c) Pemasang harus memegang anak kuncinya
d) Pemilik asset perlu memastikan ketersediaan serta
kemudahan mendapatkan kunci
LOCK OUT TAG OUT (LOTO) AWARENESS
PENGERTIAN DAN BATASAN
9. Pemasangan Label (Tag Out) adalah memasang label pada
alat pengisolasian energi dengan ketentuan bahwa label
harus dibuat berwarna standard untuk menunjukkan siapa
yang harus memasang. Pemasang label harus
menandatangani label tersebut.
Klasifikasi warna label :
a. Biru : Mekanik
b. Merah Muda : Instrumen dan Listrik
c. Kuning : Asset Holder / Operator
d. Putih : Untuk pekerjaan confined space
LOCK OUT TAG OUT (LOTO) AWARENESS

• Pemasang label harus


menandatangani label
tersebut

• Peralatan yang diperlukan


untuk Sistem Lock Out Tag
Out (LOTO) adalah :
– Gembok
– Multiple Lock Outs
– Rantai
– Label
LOCK OUT TAG OUT (LOTO) AWARENESS

• Peralatan LOTO harus tersedia di


seluruh fasilitas penting dan
tersimpan dengan rapi sehingga
memudahkan pengguna saat
akan digunakan
LOCK OUT TAG OUT (LOTO) AWARENESS

PROSEDUR LOTO
1. Membuat PTW dan JSA
2. Pelaksana Pekerjaan menginformasikan
pekerjaan/kegiatan yang akan dilakukan yang
membutuhkan proses LOTO kepada Asset Holder /
Operator setempat.
3. Asset Holder / Operator dan Pelaksana Pekerjaan
melakukan pemeriksaan mesin dan peralatan.
4. Apabila mesin dan peralatan sedang dalam kondisi
bekerja, matikan mesin dan lakukan isolasi energi dan
buang energi yang tersisa.
5. Apabila mesin dan peralatan tidak bekerja, lakukan
isolasi energi dan buang energi yang tersisa.
LOCK OUT TAG OUT (LOTO) AWARENESS

PROSEDUR LOTO
6. Asset Holder / Operator memasang kunci dan label
kuning dan memberitahu Pelaksana Pekerjaan.
7. Pelaksana Pekerjaan
 menerima pemberitahuan dari Asset Holder,
selanjutnya memasang kunci dan label warna
merah muda / biru sesuai dengan klasifikasi
pekerjaan yang dilaksanakan.
 menyelesaikan pekerjaan
 membuka kunci dan dan label serta memberitahu
Asset Holder / Operator bahwa pekerjaan telah
selesai
CONTOH APLIKASI LOTO
LOCK OUT TAG OUT (LOTO) AWARENESS
PROSEDUR PELEPASAN LOTO
1. Inspeksi Area Kerja
2. Meyakinkan bahwa peralatan yang akan dioperasikan
sudah bebas dari pekerja yang sebelumnya bekerja di
area tersebut
3. Melepas peralatan LOTO
4. Menghubungkan kembali peralatan yang akan
dioperasikan dengan sumber energinya
5. Meyakinkan bahwa seluruh pekerja yang terlibat sudah
lengkap dan alat sudah siap dioperasikan
LOCK OUT TAG OUT (LOTO) AWARENESS

EVALUASI LOTO
Evaluasi pelaksanaan LOTO diperlukan
untuk mengukur sejauh mana
efektifitas pelaksanaannya
berdasarkan Program Kerja yang telah
disusun.
Hal ini dilakukan sebagai salah satu
upaya melaksanakan perbaikan yang
berkelanjutan.
Penerapan proses Lock Out Tag Out
yang baik dan efektif akan mencegah
terjadinya Kecelakaan Kerja.
EVALUASI LOTO
BAHAYA LISTRIK
ISTILAH DAN PENGERTIAN
1. Arus Listrik : muatan listrik yang bergerak dalam satu
rangkaian tertutup.
Satuan : Ampere

2. Tegangan Listrik: perbedaan potensial (tegangan) listrik


antara dua titik dalam satu rangkaian listrik
Satuan : Volt

3. Tahanan Listrik: perbandingan antara tegangan listrik dari


suatu komponen elektronik (misalnya resistor) dengan
arus listrik yang melewatinya
Satuan : Ohm
BAHAYA LISTRIK

ISTILAH DAN PENGERTIAN


4. Daya Listrik : banyaknya energi tiap satuan waktu dimana
pekerjaan sedang berlangsung atau kerja yang dilakukan
persatuan waktu.
Satuan : Watt
BAHAYA LISTRIK
IDENTIFIKASI BAHAYA LISTRIK
Sentuhan Langsung:
Adalah bahaya sentuhan langsung
pada bagian konduktif yang
bertegangan

Sentuhan Tidak Langsung:


Adalah bahaya sentuhan pada
bagian konduktif yang secara normal
tidak bertegangan, namun menjadi
bertegangan karena terjadi
kegagalan isolasi.
BAHAYA LISTRIK

IDENTIFIKASI BAHAYA LISTRIK


Kebakaran:
Adalah bahaya yang diakibatkan
karena timbulnya panas yang
berlebihan akibat:
- Pembebanan lebih
- Sambungan tidak sempurna
- Perlengkapan tidak standard
- Isolasi rusak
- Listrik statik
- Pembatas arus tidak memadai
- Sambaran petir
BAHAYA TERHADAP MANUSIA
EFEK SENGATAN LISTRIK
besar arus yang
akibat yang timbul
melewati tubuh
1 mA, atau kurang Tidak ada akibat, tidak terasa
AMAN

1 – 8 mA Sengatan terasa tetapi tidak sakit dan


tidak mengganggu kesadaran
8 – 15 mA Sengatan terasa sakit, tetapi masih bisa
melepaskan diri, kesadaran tidak hilang
15 – 20 mA Sengatan sakit kesadaran bisa hilang dan
BERBAHAYA

tidak bisa melepaskan diri


20 – 50 mA Kesakitan, susah bernafas, terjadi
konstraksi pada otot & kesadaran hilang
100 – 200 mA Kondisi mematikan langsung dan susah
ditolong
200 mA atau lebih Terbakar dan jantung berhenti berdetak
BAHAYA LISTRIK

BAHAYA TERHADAP MANUSIA

Penyebab injuries pada manusia


akibat Listrik ditentukan oleh:
• Besarnya arus listrik
• Waktu dan lamanya tubuh
menerima arus listrik
• Panas sebagai secondary
effect
• Voltase (tegangan) yang tinggi
BAHAYA TERHADAP MANUSIA

Akibat electrical shock :


• kontraksi otot-otot dada yang dapat berpengaruh pada
sistem pernapasan
• mempengaruhi ritme normal jantung akibat perbedaan
frekuensi, kontraksi otot jantung, terganggunya sirkulasi
darah
• pada kasus kontak dengan arus yang besar jantung dapat
langsung berhenti
• luka bakar akibat kontak dengan voltase rendah pada
kendaraan (arus DC)
• terjatuh akibat hilangnya keseimbangan tubuh
BAHAYA LISTRIK

PENYEBAB TERJADINYA BAHAYA LISTRIK


• Instalasi/peralatan
tidak aman
• Lingkungan kerja tidak
aman
• Tindakan tidak aman
BAHAYA LISTRIK

TINDAKAN PREVENTIF
1. Sistem Proteksi untuk menghindari kecelakaan akibat
listrik:
• Proteksi sentuhan langsung
• Poteksi sentuhan tidak langsung
• Proteksi efek thermal
• Proteksi arus lebih
• Proteksi tegangan lebih
• Proteksi perlengkapan dan instalasi listrik
• Pemasangan warning sign, rambu-rambu
BAHAYA LISTRIK
TINDAKAN PREVENTIF
2. Fire Protection System : 4. PPE yang tepat
sprinkle, APAR dll

3. Good Housekeeping

5. Sistem Peringatan : LOTO, Hazard tape,


dll
BAHAYA LISTRIK
KESELAMATAN BEKERJA DENGAN LISTRIK
1. Memasuki Ruang Kerja Listrik
2. Bekerja Pada Keadaan Tidak Bertegangan
3. Bekerja Pada Keadaan Bertegangan
4. Bekerja di Dekat Instalasi yang Bertegangan
BAHAYA LISTRIK
KLASIFIKASI DAERAH BERBAHAYA
Berdasarkan Kelas, Divisi, Group
BAHAYA LISTRIK
BAHAYA LISTRIK STATIS
Listrik statis adalah listrik yang tidak mengalir atau
listrik yang muatan-muatan listriknya berada
dalam keadaan diam.
• Sisir plastik yang digosok ke rambut
• Generator Van de Graaf
• Cat Semprot
• Mesin Foto Copy
• Muatan listrik di awan

Bahaya listrik statis:


• Petir
• Percikan api
• Tersengat listrik statis

Pengendalian Bahaya Listrik Statis:


• Pemasangan Grounding / Earthing , minimal tahanan 5 ohm (PUIL 200)
• Pemasangan Penangkal Petir, minimal tahanan 1 ohm (NFPA 780)
BAHAYA LISTRIK

PENANGKAL PETIR

Bagian-bagian sistem Penangkal Petir:


• Penerima (Air Terminal)
• Hantaran Penurunan (Down Conductor)
• Hantaran Pembumian (Grounding)
BAHAYA LISTRIK

PERAWATAN INSTALASI LISTRIK


Perawatan Instalasi Listrik
• Visual inspection
• Pemeriksaan isolasi
• Pengukuran temperature
alat saat beroperasi
• Melakukan testing dan
pengukuran
• Terjadwal
• Dokumentasi
BASIC SAFETY TRAINING

HOUSEKEEPING
HOUSEKEEPING
Secara harfiah berarti Penerapan housekeeping yang baik dapat
keteraturan, mendukung terciptanya lingkungan kerja
yang aman, sehat dan nyaman.
kebersihan,
keselamatan Housekeeping dapat meningkatkan
dan ketertiban efisiensi kerja serta mengurangi
kondisi bahaya (unsafe condition)
yang berpotensi menyebabkan terjadinya
kecelakaan kerja ataupun pencemaran
lingkungan.

Housekeeping menjadi tanggung


jawab semua pekerja yang berada di
lokasi kerja.
AREA KERJA
• Tumpahan air, minyak, bahan
kimia di lokasi kerja harus
segera dibersihkan.
• Penempatan peralatan dan
material dengan seksama.
• Area kerja bebas dari
perkakas, baut, papan, paku,
kabel menjulur atau benda-
benda lain.
• Akses ke peralatan pemadam
kebakaran dan keadaan
darurat serta akses evakuasi
harus bebas dari halangan.
PERANGKAT / PERKAKAS TANGAN

• Menggunakan rak untuk


menyimpan perkakas tangan.
• Perkakas yang tidak digunakan
disimpan terpisah.
• Benda-benda tajam disimpan
secara benar dan tersusun rapi
pada tempatnya.
• Tidak meninggalkan perkakas
bertenaga listrik tetap pada
posisi ‘on’ ketika diputuskan
dari sumber listrik.
PENYIMPANAN MATERIAL
Material dan barang-barang yang disimpan dan
ditumpuk harus dipastikan aman dan tidak akan
jatuh menimpa daerah di bawahnya.

Pipa-pipa yang disimpan harus diberi penahan atau


ganjalan (stoppper).

Tidak menyimpan bahan-bahan yang dapat saling


bereaksi satu sama lain dalam area yang sama.

Membuang karton kosong, pembungkus dan limbah


mudah terbakar lainnya sesegera mungkin.

Tidak menumpuk material yang dapat menghalangi


pandangan di koridor, lintasan, dsb.
Memastikan bahwa silinder gas bertekanan dan
tabung tidak dapat jatuh, atau dirantai/ikat dengan
sabuk.
Menyimpan barang-barang yang lebih berat pada rak
yang lebih rendah.
SUMBER TENAGA & PERALATAN LISTRIK

Memastikan kabel, jaringan listrik,


pipa dan selang tidak dibiarkan
melintasi koridor atau area kerja.
Memeriksa isolasi, switch dan fuse box
untuk mendeteksi kemungkinan
bahaya.
Memastikan bahwa rambu-rambu Tersedianya alat pemadam kebakaran
peringatan jelas dan mudah dilihat. listrik (Tipe C) dan sistem alarm
berfungsi serta dapat terjangkau di
Tidak diperbolehkan meninggalkan area yang berisi pasokan tenaga listrik
perkakas bertenaga listrik tanpa berbahaya.
pengawasan.
Memastikan lampu penerangan
memadai untuk tugas yang dilakukan.
Memastikan kabel listrik ke lampu &
AC tidak menciptakan bahaya.
Menjauhkan lampu dan kabel dari
barang-barang mudah terbakar.
AREA PERKANTORAN
Tangga, lintasan, koridor, dan pintu
darurat senantiasa bebas dari semua
halangan.
Meletakkan kabel telepon, peralatan
listrik ringan, dan mesin kantor di
tempat yang aman
Tidak melewatkan kabel listrik dibawah
karpet
Menutup semua filing cabinet dan laci
meja segera setelah selesai digunakan
Pintu darurat dibuat terbuka ke satu
arah dan tidak terkunci
Mewaspadai kerusakan lantai dan
keramik atau karpet yang longgar
Penataan dan penyimpanan dokumen
di meja kerja
Menggunakan alat listrik yang standar.
TATA LETAK RUANGAN & VENTILASI
LOKASI KERJA • Sistem ventilasi di lokasi kerja harus
• Menempatkan peralatan sesuai memadai
jarak aman & best practice • Pengaturan ventilasi ini dapat
standar desain. memanfaatkan udara bebas namun
• Tidak meletakkan peralatan juga dapat menggunakan kipas
bertekanan tinggi & mudah angin atau air conditioner (AC).
meledak berdekatan dengan • Ventilasi harus cukup untuk menjaga
perkantoran atau gudang. suhu ruangan antara 22oC hingga
• Peralatan yang memiliki sumber 26oC.
api yang menyala terus menerus
harus dibuat terpisah dengan
peralatan lainnya. PENCAHAYAAN
• Permukaan yang panas harus Pencahayaan harus cukup untuk pekerja
ditutupi oleh insulasi proteksi di semua lokasi kerja, untuk memastikan
untuk keamanan para pekerja. pekerja dapat bekerja dengan aman dan
• Disain instalasi listrik harus nyaman serta tidak berakibat pada
memenuhi klasifikasi area menurunnya kemampuan penglihatan
berbahayanya. pekerja
KEBERSIHAN DAN SANITASI
Semua pekerja harus memastikan bahwa
sampah, limbah dan material sisa pekerjaan
sudah dibersihkan dari lokasi kerja.
Telah disediakan tempat sampah yang memadai
di berbagai tempat di seluruh lapangan untuk
pengumpulan sampah dan limbah.

Tempat sampah dibedakan sesuai jenis sampah,


yaitu organik, anorganik dan B3, untuk
memudahkan pengolahan berikutnya.

Pembuangan sampah dilakukan dengan rutin


untuk mencegah berkumpulnya lalat, tikus dan
binatang lainnya di sekitar tempat sampah.
Sanitasi di lingkungan kerja dilakukan dengan
menjaga kebersihan dapur dan toilet serta
memastikan tempat sampah dalam keadaan
tertutup dan sampah dikelola secara berkala
PRINSIP 5 R
RINGKAS
• Melakukan pemilahan untuk menentukan barang yang
diperlukan atau yang tidak diperlukan.
• Menyingkirkan barang yg tidak/jarang diperlukan dg
memberi label tertentu

RAPI Melakukan pengaturan lingkungan kerja dan peralatan yang


dibutuhkan secara rapi sehingga mereka siap diakses.

RESIK Menghilangkan semua kotoran, debu, minyak, serpihan pada


lantai, dan sampah serta menjaga tempat kerja selalu bersih

RAWAT
Menciptakan standar memelihara RINGKAS, RAPI dan
RESIK serta mempertahankannya sebagai suatu kebiasaan

RAJIN
Melakukan segala sesuatu dengan benar sesuai ketentuan
serta membudayakan 5R sebagai sarana untuk menciptakan
kondisi tempat kerja yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai

  • LP Persalinan Normal
    LP Persalinan Normal
    Dokumen22 halaman
    LP Persalinan Normal
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    70% (10)
  • LP Anc
    LP Anc
    Dokumen22 halaman
    LP Anc
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    Belum ada peringkat
  • Perkembangan Ilmu Manajemen
    Perkembangan Ilmu Manajemen
    Dokumen11 halaman
    Perkembangan Ilmu Manajemen
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    Belum ada peringkat
  • Sap Dan Pre Planning Penyuluhan Keluhan Ibu Hamil
    Sap Dan Pre Planning Penyuluhan Keluhan Ibu Hamil
    Dokumen14 halaman
    Sap Dan Pre Planning Penyuluhan Keluhan Ibu Hamil
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    Belum ada peringkat
  • LP Autis
    LP Autis
    Dokumen17 halaman
    LP Autis
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    Belum ada peringkat
  • LP KB
    LP KB
    Dokumen17 halaman
    LP KB
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    Belum ada peringkat
  • Kasus Pelanggaran Etika Bisnis
    Kasus Pelanggaran Etika Bisnis
    Dokumen11 halaman
    Kasus Pelanggaran Etika Bisnis
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    Belum ada peringkat
  • List Desa Bahaya Sedang Dan Tinggi Tsunami
    List Desa Bahaya Sedang Dan Tinggi Tsunami
    Dokumen151 halaman
    List Desa Bahaya Sedang Dan Tinggi Tsunami
    Ismit S kamaraja
    Belum ada peringkat
  • LP Bayi Prematur
    LP Bayi Prematur
    Dokumen22 halaman
    LP Bayi Prematur
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    100% (2)
  • Defenisi
    Defenisi
    Dokumen7 halaman
    Defenisi
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    Belum ada peringkat
  • Penyimpangan KDM CA Mammae
    Penyimpangan KDM CA Mammae
    Dokumen2 halaman
    Penyimpangan KDM CA Mammae
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    Belum ada peringkat
  • LP Kejang Demam
    LP Kejang Demam
    Dokumen22 halaman
    LP Kejang Demam
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    Belum ada peringkat
  • Kertas Diagnosa Askep
    Kertas Diagnosa Askep
    Dokumen5 halaman
    Kertas Diagnosa Askep
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    Belum ada peringkat
  • Komunitas (Posyandu)
    Komunitas (Posyandu)
    Dokumen8 halaman
    Komunitas (Posyandu)
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    Belum ada peringkat
  • Peng Kaji An
    Peng Kaji An
    Dokumen15 halaman
    Peng Kaji An
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    Belum ada peringkat
  • LP Bayi Prematur
    LP Bayi Prematur
    Dokumen22 halaman
    LP Bayi Prematur
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    100% (2)
  • Laporan Pendahuluan CA Mammae
    Laporan Pendahuluan CA Mammae
    Dokumen17 halaman
    Laporan Pendahuluan CA Mammae
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    Belum ada peringkat
  • Askep DM
    Askep DM
    Dokumen12 halaman
    Askep DM
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    Belum ada peringkat
  • LP ANC Heljuw
    LP ANC Heljuw
    Dokumen27 halaman
    LP ANC Heljuw
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    Belum ada peringkat
  • Lp. Hipoglikemia
    Lp. Hipoglikemia
    Dokumen6 halaman
    Lp. Hipoglikemia
    Wulan Febry Tri I
    Belum ada peringkat
  • Askep LP DM
    Askep LP DM
    Dokumen43 halaman
    Askep LP DM
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    Belum ada peringkat
  • LP CHF
    LP CHF
    Dokumen32 halaman
    LP CHF
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    100% (2)
  • 12 Nervus Kranial
    12 Nervus Kranial
    Dokumen1 halaman
    12 Nervus Kranial
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    Belum ada peringkat
  • LP Candidiasis Oral
    LP Candidiasis Oral
    Dokumen21 halaman
    LP Candidiasis Oral
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    100% (4)
  • Askep Aritmia Disritmia
    Askep Aritmia Disritmia
    Dokumen18 halaman
    Askep Aritmia Disritmia
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    Belum ada peringkat
  • LP Kista Ovarium
    LP Kista Ovarium
    Dokumen19 halaman
    LP Kista Ovarium
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    50% (2)
  • Askep Ca Paru
    Askep Ca Paru
    Dokumen27 halaman
    Askep Ca Paru
    Fadilah Kasim
    0% (1)
  • Askep CKD
    Askep CKD
    Dokumen15 halaman
    Askep CKD
    mandamufa
    33% (3)
  • LP Candidiasis Oral
    LP Candidiasis Oral
    Dokumen21 halaman
    LP Candidiasis Oral
    Fhatma Viiciiouuzdt Triiyzniivouur
    100% (4)