Anda di halaman 1dari 20

KEGAWATDARURATAN

MATERNA
By: Indah Nurfazriah, M.Keb
Tujuan Pembelajaran :

Mampu melakukan Mampu melakukan


deteksi dini pengkajian awal
kegawatdaruratan kegawatdaruratan
maternal maternal

Mampu
melakukan
rujukan

Mampu
Mampu melakukan mengaplikasikan
penanganan awal
kegawatdaruratan RAISE
peran bidan dalam
penanganan awal
maternal kegawatdaruratan
maternal
Salah satu penyebab
kematian ibu adalah
adanya berbagai
faktor resiko
kegawatdaruratan
selama kehamilan
Untuk meminimalkan terjadinya AKI
maka diperlukan skrining atau deteksi
dini terhadap berbagai faktor resiko
tersebut sehingga mampu
mengoptimalkan manajemen kebidanan.

Berbagai metode deteksi dini telah


dikembangkan dari teknologi informasi,
seperti ASIH, MES (Medical
E m e rg e n c y S c re e n i n g ) ,
Deteksi dini diperlukan untuk menemukan
dan mengidentifikasi gangguan yang
terjadi saat kehamilan sehingga skrining
dini dapat dilakukan pada awal kehamilan
sampai menjelang persalinan.

Beberapa Faktor Resiko yang dapat


menyebabkan kegawatdaruratan meliputi:
a. O b e s i t a s
b. M e r o k o k
c. P e n g g u n a a n z a t
d. N u t r i s i y a n g b u r u k

Sehingga hal ini bisa mengakibatkan


tingginya AKI saat kelahiran yaitu
k e l a h i r a n p r e m a t u r, B B L R , O p e r a s i S C
Pada kasus ibu dengan kelainan jantung
harus diidentifikasi lebih awal.

WHY?
Adapun kasus lainnya yaitu Hipertensi pada
kehamilan.

WHY?
Selain itu ibu hamil yg mengalami
peningkatan gejala kecemasan, tanda depresi,
k h a w a t i r, d a n t a k u t .
M e n u r u t F i t r i Ay a t u l
A, (2018) tedapat
perkembangan
teknologi informasi
yang dikembangkan
untuk mendeteksi atau
melakukan skrining
bagi ibu hamil yaitu
M E S . Ya n g b e r t u j u a n
untuk memudahkan
akses bagi ibu hamil
dalam mendapatkan
informasi dan layanan
kesehatan berbasis
asanaan Awal terhadap kasus kegawatdaruratan Mat
 Bidan seharusnya tetap tenang, jangan panik, jangan
membiarkan ibu sendirian tanpa penjaga/penunggu.
 Bila tidak ada petugas lain, berteriaklah untuk meminta
bantuan.
 Jika ibu tidak sadar, lakukan pengkajian jalan nafas,
pernafasan dan sirkulasi dengan cepat.
 Jika dicurigai adanya syok, mulai segera tindakan
membaringan ibu miring ke kiri dengan bagian kaki
ditinggikan, longgarkan pakaian yang ketat seperti BH/Bra.
 Ajak bicara ibu/klien dan bantu ibu/klien untuk tetap
tenang.
 Lakukan pemeriksaan dengan cepat meliputi tanda tanda
vital, warna kulit dan perdarahan yang keluar.
Pengkajian awal kasus kegawatdaruratan kebidanan secara cepat

a. Jalan nafas dan


pernafasan

Perhatikan adanya cyanosis,


gawat nafas, lakukan
pemeriksaan pada kulit:
adakah pucat, suara paru:
adakah weezhing, sirkulasi
tanda tanda syok, kaji kulit
(dingin), nadi (cepat >110
kali/menit dan lemah),
tekanan daarah (rendah,
sistolik < 90 mmHg)
Pengkajian awal kasus kegawatdaruratan kebidanan secara cepat
b. Perdarahan Pervaginam

Bila ada perdarahan


pervaginam, tanyakan :
Apakah ibu sedang hamil, usia
kehamilan, riwayat persalinan
sebelumnya dan sekarang,
bagaimana proses kelahiran
placenta, kaji kondisi vulva
(jumlah darah yang keluar,
placenta tertahan), uterus
(adakah atonia uteri), dan
kondisi kandung kemih
(apakah penuh).
Pengkajian awal kasus kegawatdaruratan kebidanan secara cepat

c. Klien Tidak Sadar

Tanyakan pada keluarga,


apakah ibu sedang hamil, usia
kehamilan, periksa: tekanan
darah (tinggi, diastolic > 90
mmHg), temperatur (lebih
dari 38oC)
Pengkajian awal kasus kegawatdaruratan kebidanan secara cepat

d. Demam Yang Berbahaya

Tanyakan apakah ibu lemah,


lethargie, sering nyeri saat
berkemih. Periksa temperatur
(lebih dari 39oC), tingkat
kesadaran, kaku kuduk, paru
paru (pernafasan dangkal),
abdomen (tegang), vulva
(keluar cairan purulen),
payudara bengkak.
Pengkajian awal kasus kegawatdaruratan kebidanan secara cepat

e. Nyeri Abdomen

Tanyakan Apakah ibu sedang hamil


dan usia kehamilan. Periksa tekanan
darah (rendah, systolic < 90 mmHg),
nadi (cepat, lebih dari 110 kali/
menit) temperatur (lebih dari 38oC),
uterus (status kehamilan).
Pengkajian awal kasus kegawatdaruratan kebidanan secara cepat

f. Perhatikan tanda-tanda
berikut:

pengeluaran darah, adanya


kontraksi uterus, pucat,
lemah, pusing, sakit kepala,
pandangan kabur, pecah
ketuban, demam dan gawat
nafas.
Peran bidan pada kegwatdaruratan Matern

Bidan mempunyai peranan penting dalam menurunkan angka


kesakitan dan kematian ibu melalui kemampuannya untuk melakukan
pengawasan, pertolongan pada ibu, pengawasan bayi baru lahir
(neonatus) dan pada persalinan, ibu post partum serta mampu
mengidentifikasi penyimpangan dari kehamilan dan persalinan normal
dan melakukan penanganan yang tepat termasuk merujuk ke fasilitas
pelayanan yang tepat.
Dalam kegawatdaruratan, peran anda sebagai bidan antara lain:

1. Melakukan pengenalan segera kondisi gawat darurat


2. Stabilisasi klien (ibu), dengan oksigen, terapi cairan, dan
medikamentosa dengan :
a. Menjamin kelancaran jalan nafas,
b. memperbaiki fungsi system respirasi dan sirkulasi
c. Menghentikan perdarahan
d. Mengganti cairan tubuh yang hilang
e. Mengatasi nyeri dan kegelisahan
Dalam kegawatdaruratan, peran anda sebagai bidan antara lain:

3. Ditempat kerja, menyiapkan sarana dan prasarana di


kamar bersalin, yaitu:

a. Menyiapkan radiant warmer/lampu pemanas untuk


mencegah kehilangan panas pada bayi
b. Menyiapkan alat resusitasi kit untuk ibu dan bayi
c. Menyiapkan alat pelindung diri
d. Menyiapkan obat obatan emergensi
Dalam kegawatdaruratan, peran anda sebagai bidan antara lain:

4. Memiliki ketrampilan klinik, yaitu:


a. Mampu melakukan resusitasi pada ibu dan bayi dengan peralatan yang
berkesinambungan. Peran organisasi sangat penting didalam
pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan
keahlian
b. Memahami dan mampu melakukan metode efektif dalam pelayanan
ibu dan bayi baru lahir, yang meliputi making pregnancy safer, safe
motherhood, bonding attachment, inisiasi menyusu dini dan lain
lainnya.
Analisis Kasus!

Ny. M, P5A0 telah anda tolong persalinannya


2 jam yang lalu. Saat anda melakukan
observasi Ny. M mengeluh pusing dan keluar
darah dari kemaluan banyak. TD: 90/60
mmHg, N: 98x/menit, S: 37.5°C, Rr:
20x/menit. TFU 2 jari dibawah pusat,
kontraksi uterus teraba lembek, kandung
kemih penuh, perdarahan aktif ±550 cc, tidak
ada laserasi perineum. Apa yang anda
lakukan sebagai bidan!
Hatur Nuhun Ka Sadayana...

Anda mungkin juga menyukai