Kualitas
revolusi
PENDAHULUAN pengetahuan,
teknologi, dan kebijakan dan industri
komunikasi program 4.0
berorientasi pada
Daya saing penguatan SDM dan
global bangsa SDA, termasuk IP-
TIK.
1. mengukur standar tingkat pembangunan TIK di suatu wilayah yang dapat dibandingkan antarwaktu dan antarwilayah.
Provinsi dengan perempuan yang menggunakan telepon selular paling rendah berada di Provinsi Banten
(72,88 persen), Jawa Tengah (72,97 persen), dan Jawa Barat (73,40 persen).
77,3683,02 78,92
73,56 72,18
65,81
Perkotaan
Perdesaan Perkotaan +
Perdesaan Perempuan Laki-laki
Sumber: BPS Susenas 2019
Kepemilikan Telepon Seluler (HP)
Perempuan Laki-laki
Sumber: BPS Susenas 2019
Penggunaan Komputer (PC/Desktop/Laptop/Notebook/ Tablet)
Provinsi dengan dengan perempuan berumur 5 tahun ke atas di perkotaan yang menggunakan komputer
terendah selama 3 bulan terakhir adalah Papua Barat sebesar 15,09 persen, Jawa Barat sebesar 15,26 persen
dan Nusa Tenggara Barat sebesar 15,27 persen
20,52
18,4
15,17
13,77
8,06 8,14
provinsi dengan dengan jumlah perempuan yang mengakses internet terendah berada di provinsi Sulawesi Barat sebesar
41,32 persen, Nusa Tenggara Barat sebesar 44,15 persen dan Aceh sebesar 46,91 persen
Di wilayah Papua dan NTT, pemanfaatan internet baru terlihat di sector pendidikan, rumah tangga dan individu, sementara
di bidang ekonomi bisnis dan pemerintah belum dimanfaatkan secara maksimal, terutama untuk mendukung pelayanan
masyarakat melalui pengelolaan e-government
Perempuan Laki-laki
Sumber: BPS Susenas 2019
Upaya Pengelolaan meningkatkan daya guna teknologi informasi dan
komunikasi
3 mekanisme dasar :
1. mekanisme empowering pada penguatan kemitraan di antara masyarakat desa, pemerintah dan swasta
dalam pembangunan infrastruktur fisik internet, koneksitas, tata kelola, dan konten.
2. mekanisme directing yang memosisikan pemerintah sebagai lembaga yang dominan dalam
pembangunan infrastruktur fisik internet, koneksitas, tata kelola, dan konten; dan mekanisme
3. mekanisme supporting yang memberikan peran yang besar pada peran serta masyarakat, baik
perempuan maupun laki-laki.
Dampak kurang akses internet
◦ Kesenjangan akses internet yang terlihat pada perempuan (dan laki-laki) di perdesaan
berpengaruh pada pemerataan hasil pembangunan, terutama karena tidak meratanya akses dan
penyebaran informasi dan pengetahuan di wilayah perdesaan
Manfaat IPTIK
◦ membuka akses informasi yang bermanfaat untuk memajukan perkembangan desa, terutama
pada penguatan akses pendidikan, pengetahuan masyarakat, kemampuan masyarakat, dan
pengembangan potensi ekonomi lokal
◦ peningkatan kesejahteraan masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan, pertumbuhan
ekonomi, dan pembangunan social budaya.
◦ pemerataan pembangunan dapat dirasakan seluruh penduduk Indonesia, terutama bagi
perempuan di wilayah perdesaan demi masa depan bangsa yang berdaya saing global.
B. KEPEMIMPINAN PEREMPUAN