Anda di halaman 1dari 3

,Merealisasikan Kesetaraan Gender Dalam Hegemoni Patriarkal Guna Mendukung

Pemberdayaan Perempuan

Oleh : Rania Malihatul Anwar

Kesetaraan gender masih menjadi isu krusial di bumi kita, yang membuat perempuan masih
terkukung oleh budaya konservatif di negeri ini, mereka bilang perempuan harus manut dan
pintar dalam mengurus rumah, yang laki-laki harus kuat tidak boleh menangis sekeras apapun
ujiannya, padahal baik perempuan maupun laki-laki mereka berhak atas otoritas diri mereka
sendiri akan menjadi apa dan seperti apa-nya mereka, bukan budaya, bukan lingkungan,
bukan keluarga tetapi diri mereka sendiri lah yang menetukan. Dampak dari budaya
konservatif patriaki yang sangat melekat didalam lingkungan kita mengakibatkan anak
perempuan terjerat dalam bidang primer dan sulit untuk mengekspresikan dirinya sendiri,
juga membuat anak perempuan terkukung atas setiap langkahnya

Perempuan mempunyai peran yang amat penting dalam keberlangsungan negara ini, karena
tidak sedikit juga perempuan yang berpengaruh dalam pembangunan ekonomi dan kita pasti
tahu amat banyak pahlawan indonesia adalah sosok perempuan. Tetapi, mengapa setelah
negara berjaya perempuan masih merasa terjajah?. Karena budaya patriarki seakan tidak
mendukung perempuan agar menjadi pribadi yang berkembang dan mandiri, bahkan
terlampau banyak perempuan-perempuan yang harus merelakan cita-citanya karena
pernikahan dini, akibatnya kesempatan anak perempuan meraih pendidikan pun tertutup.
Oleh karena itu, tingkat buta huruf tertinggi di Indonesia juga masih didominasi oleh kaum
perempuan 1(kompas, 10 Desember 2009). Tentunya hal seperti ini harus segera ditangani
agar perempuan dan laki-laki mendapatkan hak yang sama juga menghapus diskriminasi
berdasarkan gender.

Kesetaraan gender menjadi tujuan kelima Sustainable Development Goals (SDG) diarahkan
untuk meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan dalam pembangunan, serta
perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan. Kesetaraan gender akan
memperkuat kemampuan negara untuk berkembang, mengurangi kemiskinan, dan

1
” oleh karena itu, program pemberantasan buta aksara yang dilakukan pemerintah bersama organisasi
masyarakat lebih difokuskan kepada upaya pemberdayaan perempuan “ kata Direktur Jendral Pendidikan
Nonformal dan Informal Departemen Pendidikan Nasional Hamid Muhammad.
memerintah secara efektif, karena ketidaksetaraan dalam kapabilitas dasar akan mendistorsi
kemajuan bangsa. Ini tidak mengada-ada mengingat tertinggalnya kapabilitas dasar
perempuan akan mengakibatkan pada dua hal. Pertama, kontribusi perempuan dalam
pembangunan menjadi rendah. Tidak banyak pengharapan dari perempuan yang memiliki
pendidikan dan kesehatan rendah untuk memperbesar output pembangunan. Kedua,
kontribusi perempuan sebagai pembentuk generasi bangsa menjadi lemah. Tipis harapan
bahwa kualitas penerus bangsa akan meningkat jika perempuan yang melahirkan mereka
memiliki pendidikan dan kesehatan rendah.“ Bukan sekali-sekali karena kami menginginkan
anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena
kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap
melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya
menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama ” ( R.A. Kartini, 1902 ).

Momentum hadirnya SDGs dapat perempuan manfaatkan untuk menagih hak-haknya atas
kesetaraan gender. Karena bapak Hengki Hendranantha - Chief Operating Officer at VIVA
Networks, pada acara vivatalk bertajuk “ perempuan berdaya, Indonesia maju “ pernah berkata “
perempuan mempunyai peranan penting dalam ikut serta memajukan negara Indonesia dalam
segala bidang ”.

Memberdayakan kemapuan para perempuan untuk kemajuan bangsa guna


mengimplementasikan kesetaraan gender akan memperkuat kemampuan negara agar lebih
unggul karena akan mengurangi kemiskinan, dan memerintah secara efektif. Dengan
demikian mempromosikan kesetaraan gender adalah bagian utama dari strategi pembangunan
dalam rangka untuk memberdayakan masyarakat (semua orang) perempuan dan laki-laki-
untuk mengentaskan diri dari kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup mereka.
Daftar pustaka

Wijaya, Arland Pratama. “ Merealisasikan Kesetaraan Gender Dalam Mengoptimalkan


Pembangunan Berkelanjutan Di Indonesia”,
https://www.academia.edu/35383149/JUDUL_ESAI_MEREALISASIKAN_KESETARAAN
_GENDER_DALAM, diakses pada 01 November 2020 pukul 14.19

WAG Vivatalk. 2019. “ Menyoal Perspektif Perempuan dan Perannya Bagi Kemajuan Bangsa “,
https://www.sapadunia.com/2019/12/menyoal-prespektif-perempuan-dan.html?m=0, diakses 01
November 2020 pukul 15.00

Bappenas. “ Perempuan dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ( SDGs ) “,


http://sdgs.bappenas.go.id/perempuan-dan-tujuan-pembangunan--berkelanjutan-sdgs/, diakses pada
01 November 2020 pikul 15.00

Anda mungkin juga menyukai