Generasi muda pada saat ini tidak melirik sector pertanian sebagai sector yang dapat
memajukan sebuah negara karena seiring dengan perkembangan zaman dan industrialisasi pada
berbagai sector membuat generasi muda kita saat ini lebih cenderung meninggalkan sector
pertanian. Hampir 70 persen wilayah pertanian di Indonesia terdapat di pedesaan sehingga ketika
pemuda meninggalkan desa untuk ke kota otomatis sector pertanian juga tidak akan ada
penerusnya lagi. Padahal Desa berfungsi sebagai ujung tombak di dalam melaksanakan
pembangunan disegala bidang baik di bidang Pemerintahan, pembangunan, maupun
kemasyarakatan sehingga Pembangunan desa harus dilaksanakan secara terarah, dinamis dan
berkelanjutan dalam arti bahwa pembangunan desa akan terus dilaksanakan dengan
memperhatikan situasi dan kondisi serta kemampuan yang dimiliki oleh desa tersebut terutama
yang menyangkut potensi manusia dan daya dukungnya hal ini bertujuan untuk mencapai
keberhasilan dalam membangun Indonesia Mandiri 2025. Kajian ini menggunakan metode
kualitatif dan deskriptif analitik dengan varian studi kasus mengenai permasalahan tingkat
partisipasi pemuda dalam pembangunan pedesaan pertanian di Indonesia, selain itu pengumpulan
data dilakukan melalui studi kepustakaan yang relevan dan focus group discussion (FGD).
Hasil analisis dari peran pemuda desa sebagai kunci keberhasilan untuk membangun
pertanian Indonesia yang mandiri 2025 yaitu ada 3 peran utama yang bisa dilakukan pemuda
sebagai actor pilar pembangunan
organizer yang menata dan menggambarkan potensi desa menyesuaikan program yang tepat akan
pembangunan kedepan untuk membantu memenuhi kebutuhan warga desa; (2) sebagai
mediamaker yang berfungsi menyampaikan aspirasi, keluhan dan keinginan warga; dan (3)
sebagai leader, pemimpin di masyarakat, menjadi pengurus publik/warga.
Kata kunci : Pemuda, Pembangunan desa, Pertanian, Pemerintah
Elemen-elemen Abstrak adalah ringkasan dari seluruh isi sebuah tulisah ilmiah. Selain harus
mencantumkan informasi bibliografisnya (nama penulis, judul, tahun, dan jumlah halaman), isi
abstrak seharusnya mengandung elemen-elemen kunci yang akan dijelaskan secara ringkas di
bawah ini:
Latar belakang. Di bagian ini, Anda perlu memberikan rangkuman informasi mengenai
latar belakang atau lebih spesifik pokok masalah yang Anda geluti di dalam karya ilmiah
Anda.
Tujuan. Di bagian ini Anda perlu mengemukakan tujuan penulisan karya ilmiah Anda.
Implikasi. Di bagian ini Anda mengemukakan implikasi praktis dari hasil riset Anda (jika
ada).
Metode. Di bagian ini Anda perlu mengemukakan metode riset yang Anda gunakan.
Hasil. Di bagian ini Anda mengemukakan temuan-temuan yang Anda hasilkan dalam
riset Anda.
Kesimpulan.
Kemukakan
kesimpulan
akhir
dari
hasil
riset
Anda
di
sini.