Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

GLOBALISASI DAN DAYA SAING

DOSEN PEMBIMBING :

Deisy Lusiana, SE, M.Si

DISUSUN OLEH KELOMPOK V :

 Vilia Sagay
 Esther Welma Patty
 Syelin Mantiri
 Rizky Kurniawan

JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI PERPAJAKAN
POLITEKNIK NEGERI MANADO
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul globalisasi dan daya
saing ini tepat pada waktunya.

Globalisasi ternyata lebih banyak merugikan negara-negara sedang


berkembang terutama dalam pengembangan Daya Saing Nasional (DSN). Oleh
karena itu kerjasama regional perlu ditata ulang dalam rangka menata
ekonomi nasional, model “Pupuk Asean”. Penataan ekonomi nasional
hendaknya menjadikan petani dan pertanian sebagai basis pengembangan
industri untuk menghasilkan produk yang diterima oleh dunia (label hijau).
Dalam konteks ini, maka perlu pengembangan produk unggulan melalui
pengembangan kompetensi khas berbasis sumberdaya lokal untuk
pengembangan DSN.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Dosen pada mata kuliah Quality Management System 1. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan
tentang Globalisasi dan Daya Saing bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Modoinding, 14 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………………………… i


Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………………..……….. ii
BAB I : PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………............ 1
1.1 Latar Belakang ……..…………………………………………………………………............ 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………….….......... 3
1.3 Tujuan Penulisan ……………………………………………………………………………….. 3
BAB II : PEMBAHASAN …………………………………………………………………………………………... 4
2.1 Defini dan Sejarah Globalisasi ………………………………………………………….… 4
2.2 Dampak ICT terhadap Globalisasi ………………………………………………….… 7
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Globalisasi ………………………………………….... 7
2.4 Globalisasi dan Strategi Pengembangan Bangsa …………………………..… 7
2.5 Konsep Daya Saing, Produktivitas dalam Pengembangan Nasional
(Pengembangan Berkelanjutan) ……………………………………………………… 8
2.6 Implikasi Globalisasi di Tingkat Nasional, Lokal ; Bepikir Global
Bertindak Lokal ………………………………………………….……………………………. 10
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………………. 11
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………………. 12
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini daya saing antar perusahaan semakin ketat, setiap
perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk terus menerus melakukan
perbaikan. Baik itu secara fisik maupun non fisik, hal ini dilakukan untuk mencapai
tujuan bersama yaitu bagaimana memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dengan
biaya produksi seminimal mungkin.
Salah satu tolak ukur keberhasilan sebuah perusahaan bisa dilihat dari sejauh
mana sumber daya yang ada mampu dikelola secara maksimal sehingga dapat dicapai
sebuah tingkat produktivitas yang tinggi. Banyak hal-hal yang telah dilakukan dalam
usahanya untuk meningkatkan produktivitas kerja. Kemajuan teknologi akhirnya
banyak mengakibatkan bergesernya tenaga manusia untuk kemudian diganti oleh
tenaga mesin atau peralatan produksi lainnya.
Bagi suatu perusahaan masalah produktivitas kerja adalah masalah yang selalu
hangat untuk dibahas. Banyak aspek internal maupun eksternal yang mendukung
tercapainya produktifitas kerja yang efektif dan efesien dalam suatu perusahaan.
Produktivitas merupakan salah satu aspek yang menentukan keberhasilan suatu
perusahaan dalam persaingan dunia usaha yang semakin ketat. Tingkat produktivitas
yang dicapai perusahaan merupakan 2 indicator perusahaan dalam
mengkombinasikan sumber daya ekonomisnya saat ini.
Produktivitas menjadi suatu kriteria penting yang harus diperhatikan dalam
lingkungan bisnis yang sangat kompetitif pada saat sekarang ini. Pengukuran
produktivitas perusahaan dilakukan dengan membandingkan keluaran yang dihasilkan
dengan faktorfaktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan. Produktivitas
menggambarkan hubungan antara keluaran dengan alat yang digunakan untuk
menghasilkan keluaran tersebut. Keluaran atau hasil produksi diperoleh dari suatu
proses kegiatan.
Bentuk keluaran dapat berupa produk nyata atau produk jasa. Untuk
menghasilkan keluaran diperlukan masukan atau sumber-sumber yang disebut juga
sebagai faktor produksi. Bentuk-bentuk sumber utama adalah tenaga kerja, kapital,
bahan dan energi. Sebuah produktivitas yang tinggi dalam perusahaan tercipta bukan
tanpa suatu perencanaan, tetapi merupakan sebuah upaya yang terencana dan
terukur oleh segenap stakeholder yang ada. Seiring dengan perkembangan pemikiran
manusia mengenai manajemen sebuah perusahaan, muncul gagasan-gagasan baru
tentang bagaimana mengkonsep sebuah manajemen yang efektif dan efisien dengan
berbagai pendekatan.
Untuk itu perencanaan yang strategis dalam sebuah perusahaan mutlak
diperlukan guna mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi. 3 Usaha
meningkatkan produktivitas harus direncanakan secara baik dan sistematis sehingga
berhasil kedalam suatu perusahaan. Tahap penguuran,evaluasi,perencanaan dan
perbaikan harus disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik masing-masing
perusahaan.
Perencanaan produktivitas adalah suatu tahap yang menentukan program
peningkatan produktivitas, dengan adanya perencanaan yang baik maka suatu
perusahaan dapat menelusuri berbagai kemungkinan peningkatan produktivitas
dimasa yang akan datang sehingga dapat dipersiapkan langkah-langkah perbaikan
produktivitas sedini mungkin. Inti kegiatan dalam dunia industri adalah proses
produksi, yang harus dipandang sebagai perbaikan yang terus menerus (continous
improvement), dengan tujuan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan
agar diperoleh hasil yang optimum.
Untuk mendukung kegiatan tersebut, bagian produksi dituntut untuk dapat
meningkatkan efisiensi dan kulitas produk, agar diperoleh produk yang diinginkan
dengan biaya serendah mungkin. Salah satu usaha untuk memperoleh produk yang
berkualitas dengan biaya serendah mungkin adalah dengan menghilangkan
pemborosan (waste) yang terjadi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa globalisasi dan bagaimana sejarahnya?
2. Apa dampak ICT terhadap globalisasi?
3. Apa kelebihan dan kekurangan dari globalisasi?
4. Bagaimana globalisasi dan strategi pengembangan bangsa?
5. Bagaimana konsep daya saing, produktivitas dalam pengembangan
nasional (pengembangan berkelanjutan)?
6. Bagaimana implikasi globalisasi di tingkat nasional, lokal ; bepikir
global bertindak global?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian globalisasi serta sejarahnya
2. Mengetahui dampak ICT terhadap globalisasi
3. Menguraikan kelebihan dan kekurangan globalisasi
4. Menghubungkan globalisasi dan strategi pengembangan bangsa
5. Menguraikan konsep daya saing, produktivitas dalam pengembangan
nasional
6. Memahami implikasi globalisasi di tingkat nasional, local dna berpikir
global serta bertindak global
BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Sejarah Globalisasi


Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena
pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-
aspek kebudayaan lainnya.[1][2] Kemajuan
infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk
kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang
semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan
budaya

Sejarah

Ada penyebab jauh dan dekat yang dapat ditemukan pada faktor-faktor sejarah yang
memengaruhi globalisasi. Globalisasi berskala besar dimulai pada abad ke-19.

Kuno
Globalisasi kuno dipandang sebagai suatu fase dalam sejarah globalisasi yang
mengacu pada peristiwa dan perkembangan globalisasi sejak masa peradaban
terawal sampai kira-kira tahun 1600-an. Istilah ini dipakai untuk menyebut hubungan
antara masyarakat dan negara dan cara keduanya dibentuk oleh persebaran ide dan
norma sosial baik di tingkat lokal maupun regional.
Dalam skema ini, ada tiga penyebab yang dipaparkan sebagai pemicu globalisasi.
Penyebab pertama adalah pemikiran Timur yang berarti bahwa negara-negara Barat
telah mengadaptasi dan menerapkan prinsip-prinsip yang dipelajari dari
Timur. Tanpa ide tradisional dari Timur, globalisasi Barat tidak akan terjadi
sebagaimana mestinya. Penyebab kedua adalah jarak; interaksi antarnegara belum
berskala global dan masih berada di seputaran Asia, Afrika Utara, Timur Tengah, dan
sebagian Eropa. Pada globalisasi awal, negara masih sulit berinteraksi dengan negara
lain yang letaknya jauh. Kemajuan teknologi kemudian memungkinkan negara
mengetahui keberadaan negara lain yang letaknya jauh, dan fase globalisasi yang
baru pun terjadi. Penyebab ketiga adalah saling ketergantungan, kestabilan, dan
regularitas. Jika suatu negara tidak bergantung dengan negara lain, tidak ada cara
lain bagi negara tersebut untuk memengaruhi dan dipengaruhi oleh negara lain.
Inilah salah satu penggerak utama di balik hubungan dan perdagangan global. Tanpa
keduanya, globalisasi tidak akan berjalan seperti yang sudah-sudah dan negara akan
tetap bergantung pada produksi dan sumber dayanya sendiri supaya bisa terus
berdiri. Sejumlah pakar berpendapat bahwa globalisasi kuno tidak berjalan seperti
globalisasi modern karena negara-negara waktu itu tidak saling bergantung seperti
sekarang.
Ada pula sifat multipolar dalam globalisasi kuno yang melibatkan partisipasi aktif
bangsa non-Eropa. Karena globalisasi kuno sudah ada sebelum Pembelahan
Besar abad ke-19, masa ketika Eropa Barat memiliki produksi industri dan hasil
ekonomi yang lebih maju ketimbang kawasan lain di dunia, globalisasi kuno menjadi
fenomena yang tidak hanya digerakkan oleh Eropa tetapi juga oleh wilayah Dunia
Lama yang ekonominya sudah maju seperti Gujarat, Bengal, pesisir Tiongkok,
dan Jepang.
Ekonom dan sosiolog historis Jerman Andre Gunder Frank berpendapat bahwa
globalisasi diawali oleh munculnya hubungan dagang antara Sumer dan Peradaban
Lembah Indus pada milenium ketiga SM. Globalisasi kuno ini terjadi pada Zaman
Helenistik, zaman ketika pusat-pusat kota komersial membentuk poros
budaya Yunani yang merentang dari India sampai Spanyol, termasuk Alexandria dan
kota-kota era Alexander lainnya. Sejak itu, posisi geografis Yunani dan impor gandum
memaksa bangsa Yunani melakukan perdagangan lewat laut. Perdagangan di Yunani
kuno sangat tidak dibatasi, dan negara hanya mengendalikan suplai gandum.

Modern Awal

Globalisasi modern awal atau proto-globalisasi mencakup periode sejarah


globalisasi antara 1600 dan 1800. Konsep proto-globalisasi pertama kali
diperkenalkan oleh sejarawan A. G. Hopkins dan Christopher Bayly. Istilah ini berarti
fase peningkatan hubungan dagang dan pertukaran budaya yang menjadi ciri khas
periode sebelum munculnya globalisasi modern pada akhir abad ke-19. [29] Fase
globalisasi ini dicirikan oleh bangkitnya imperium maritim Eropa pada abad ke-16 dan
17. Imperium pertama yang muncul adalah Portugal dan Spanyol, yang
diikuti Belanda dan Britania. Pada abad ke-17, perdagangan dunia berkembang lebih
jauh ketika perusahaan kerajaan (chartered company) seperti British East India
Company (didirikan tahun 1600) dan Vereenigde Oostindische Compagnie (didirikan
tahun 1602, sering dianggap sebagai perusahaan multinasional pertama yang
membuka sahamnya) didirikan.[30]
Globalisasi modern awal berbeda dengan globalisasi modern dalam hal tujuan
ekspansionisme, cara mengelola perdagangan global, dan tingkat pertukaran
informasi. Periode ini ditandai oleh banyaknya perjanjian dagang seperti yang
dilakukan East India Company, peralihan hegemoni ke Eropa Barat, terjadinya konflik
berskala besar antara negara besar seperti Perang Tiga Puluh Tahun, dan munculnya
komoditas baru seperti perdagangan budak. Perdagangan Segitiga memungkinan
Eropa mendapatkan keuntungan dari sumber daya - sumber daya di dunia barat.
Perpindahan hewan, tanaman, dan wabah penyakit yang dikaitkan dengan
konsep Pertukaran Columbus oleh Alfred Crosby juga memainkan peran penting
dalam proses ini. Perdagangan dan komunikasi modern awal melibatkan banyak
kelompok masyarakat, termasuk pedagang Eropa, Muslim, India, Asia Tenggara,
dan Tiongkok, terutama di kawasan Samudra Hindia.
Modern

Sepanjang abad ke-19, globalisasi mulai mendekati bentuknya yang modern


akibat revolusi industri. Industrialisasi memungkinkan standardisasi produksi barang-
barang rumah tangga menggunakan ekonomi skala, sedangkan pertumbuhan
penduduk yang cepat menciptakan permintaan barang yang stabil. Pada abad ke-
19, kapal uap sangat menghemat biaya transportasi internasional dan rel
kereta menjadikan transportasi darat lebih murah. Revolusi transportasi terjadi
antara 1820 dan 1850. Jumlah negara yang ikut dalam perdagangan internasional
semakin banyak. Globalisasi pada masa ini sangat dipengaruhi
oleh imperialisme abad ke-19 seperti yang terjadi di Afrika dan Asia.
Penemuan kontainer kapal tahun 1956 turut memajukan globalisasi perdagangan.
Setelah Perang Dunia Kedua, para politikus berhasil mewujudkan konferensi Bretton
Woods, perjanjian yang disepakati negara-negara besar untuk menyusun kebijakan
moneter internasional, perdagangan dan keuangan, dan pembentukan sejumlah
lembaga internasional yang bertujuan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi,
pembebasan perdagangan secara bertahap, dan penyederhanaan dan pengurangan
batasan perdagangan. Awalnya, General Agreement on Tariffs and Trade (GATT)
mengeluarkan beberapa perjanjian untuk menghapus batasan perdagangan. GATT
kemudian digantikan oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk mengelola
sistem perdagangan. Ekspor nyaris berlipat dari 8,5% total produk bruto dunia tahun
1970 menjadi 16,2% tahun 2001. Pemanfaatan perjanjian global untuk memajukan
perdagangan terhambat oleh gagalnya putaran negosiasi Doha. Banyak negara yang
beralih ke perjanjian bilateral atau perjanjian multilateral yang lebih kecil,
misalnya Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Serikat–Korea Selatan 2011.
Sejak 1970-an, penerbangan semakin terjangkau bagi kelas menengah di negara-
negara berkembang. Kebijakan langit terbuka dan maskapai bertarif rendah ikut
mendorong persaingan pasar. Pada tahun 1990-an, pertumbuhan jaringan
komunikasi bertarif rendah memangkas biaya komunikasi antarnegara. Banyak hal
yang bisa dilakukan melalui komputer tanpa memedulikan lokasinya seperti
akuntansi, pengembangan perangkat lunak, dan desain rekayasa.
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, keterhubungan ekonomi dan
kebudayaan dunia tumbuh sangat cepat. Pertumbuhan ini melambat sejak 1910-an
sampai seterusnya akibat Perang Dunia dan Perang Dingin, tetapi berhasil melaju lagi
sejak kebijakan neoliberal dirintis tahun 1980-an dan perestroika serta reformasi
ekonomi Tiongkok Deng Xiaoping membawa paham kapitalisme barat ke Blok Timur
lama. Pada awal 2000-an, sebagian besar negara maju mengalami Resesi
Besar, sehingga memperlambat proses globalisasi untuk sementara.
Perdagangan dan globalisasi telah berevolusi jauh pada masa kini. Masyarakat yang
terglobalisasi memiliki serangkaian pendorong dan faktor yang terus mendekatkan
manusia, kebudayaan, pasar, kepercayaan, dan aktivitasnya.
2.2 Dampak ICT terhadap Globalisasi
Dampak Positif Globalisasi bagi Teknologi

1. Kemudahan dalam Mengakses Informasi dari Internet


2. Kemudahan dalam Komunikasi Jarak Jauh
3. Kemudahan dalam Sarana Transportasi
4. Diciptakannya Mesin Canggih
5. Kemudahan dalam Transaksi Jual Beli

Dampak Negatif Globalisasi bagi Teknologi

1. Maraknya Kejahatan di Dunia Maya (Cybercrime)


2. Tergesernya Tenaga Manusia
3. Munculnya Individualisme
4. Masuknya Budaya Asing yang Buruk
5. Ketergantungan terhadap Teknologi

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Globalisasi


Kelebihan :

 Memungkinkan kerja sama dan pengumpulan berbagai sumber daya


 Mengurangi masalah eksploitasi tenaga kerja
 Mendorong kemajuan dunia berkembang lebih cepat
 Mendorong perdagangan bebas
 Menciptakan lebih banyak kesempatan kerja

Kekurangan :

 Memicu terjadinya offshoring


 Mendorong penyebaran dan penularan penyakit
 Menciptakan sistem politik baru
 Memicu kesenjangan konsumsi sumber daya
 Berdampak negatif terhadap lingkungan

2.4 Globalisasi dan Strategi Pengembangan Bangsa


Munculnya globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu
negara termasuk Indonesia. Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan
dampak negatif di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi,
ideologi, sosial budaya dan lain- lainnya. Proses globalisasi yang bergulir, diiringi
dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memungkinkan
terjadinya perubahan lingkungan strategi yang berdampak luas terhadap eksistensi
dan kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dari aspek eksternal,
globalisasi menimbulkan pertemuan antar budaya bagi bangsa-bangsa di seluruh
dunia, tidak terkecuali Indonesia. Dengan kata lain, globalisasi berdampak pada
terjadinya perubahan sosial besarbesaran yang belum tentu semua perubahan itu
kongruen dengan kemajuan sosial (sosial progress). Kehadiran globalisasi tentunya
membawa pengaruh yang cukup besar bagi kehidupan bangsa Indonesia. Pengaruh
tersebut meliputi dua sisi, yakni pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh
globalisasi juga merasuk dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk kehidupan
politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain sebagainya. Globalisasi berlangsung
di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan keamanan dan lainlain. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan
faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi
begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan
dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita
hindari kehadirannya. Selanjutnya yang harus di siapkan untuk menghadapi
globalisasi adalah dengan memperkuat posisi Indonesia dari berbagai bidang, salah
satu aspek yang harus diperkuat adalah dibidang ekonomi. Strategi yang harus
dilakukan ialah dengan peningkatan daya saing ekonomi, peningkatan laju ekspor,
pemberdayaan UMKM, perbaikan infrastruktur, dan ketahanan ekonomi

2.5 Konsep Daya Saing, Produktivitas dalam Pengembangan


Nasional (Pengembangan Berkelanjutan)
Daya saing adalah isu hangat dalam globalisasi di banyak negara dan
perusahaan. OECD33 mendefinisikan daya saing sebagai “Batas tingkatan dimana
sebuah negara bisa, dengan persyaratan pasar bebas dan adil, memproduksi barang
dan jasa yang luus dari ujian pasar internasional, sambil terus menerus
mempertahankan dan memperluas pendapatan nyata untuk masyarakatnya dalam
jangka panjang” . Hal ini hanya bisa dicapai melalui peningkatan produktivitas.
Faktor dan persyaratan kebersaingan
Peningkatan daya saing, internasionalisasi dan kerumitan pasar, globalisasi
manufaktur dan peningkatan kepedulian akan masalah-masalah sosial dan ekologi
membuat peningkatan produktivitas semakin penting.
Delapan faktor utama yang mempengaruhi kebersaingan suatu negara, perusahaan
multi nasional dan perusahaan bisnis:
 Ekonomi daerah. Semakin banyak persaingan yang ada dalam ekonomi
daerah, semakin produktif dan semakin kompetitif lah perusahaan domestik
dan semakin tinggi juga nilai tambah produktivitas dan kesejahteraan negara.
 Internasionalisasi. Keterbukaan untuk kegiatan ekonomi internasional
meningkatkan kinerja ekonomi suatu negara. Kebersaingan memimpin ekspor
sering dihubungkan dengan pertumbuhan ekonomi daerah. Keterpaduan
yang lebih tinggi dengan ekonomi internasional menghasilkan alokasi sumber
daya yang lebih produktif dan standar hidup yang lebih tinggi.
 Pemerintah. Kebijakan pemerintah berkonsentrasi pada penciptaan
lingkungan yang kompetitif bagi perusahaan-perusahaan dan pada
penyediaan kondisi makro ekonomi dan sosial yang bisa diprediksi dan
dengan demikian meminimalisir resiko eksternal bagi kegiatan ekonomi.
 Keuangan. Sektor keuangan yang berkembang baik, terpadu secara
internasional dalam sebuah negara mendukung kebersaingan internasional
negara tersebut.
 Infrastruktur. Infrastruktrur yang baik mendukung kegiatan ekonomi.
Infrastruktur yang baik mencakup tersedianya sumber daya alam dan sistem
bisnis fungsional, teknologi informasi, transportasi, komunikasi dan
pendidikan serta perlindungan lingkungan yang efisien.
Faktor produktivitas
Sejumlah tren penting telah terlihat dalam lingkungan bisnis yang akan
mengarah pada perubahan dramatis strategi dan pendekatan produktivitas saat ini.
Tren-tren tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:
• Globalisasi dan ekonomi yang terpadu;
• Pengaruh pengembangan teknologi;
• Kemunculan sistem kerja baru;
• Pergeseran dari praktek pribadi secara tradisional ke manajemen sdm
internasional.
• Perubahan gaya kepemimpinan : dari birokrasi ke kewirausahaan.
Produktivitas merupakan masalah utama bagi strategi pengembangan
nasional karena pengaruhnya terhadap perkembangan sosial dan ekonomi.
Produktivitas ini penting sebagai sumber pendapatan dan sebagai tujuan integratif
kerjasama tenaga kerja/manajemen dan partisipasi pekerja, yang merupakan 14
kriteria untuk kebersaingan perusahaan dan strategi jangka panjang pemerintah,
pegawai dan pemilik perusahaan untuk mengurangi kemiskinan dan mendorong hak
asasi manusia dan demokrasi ekonomi.
Tujuan produktivitas, produk yang dibuat dapat diterima oleh semua pihak
terkait, menjadi instrumen penting sebagai penyebaran kesejahteraan, hubungan
idustri yang baik dan partisipasi demoktratis pekerja.
Pengembangan berkelanjutan terkait erat dengan proses globalisasi.
Masalahmasalah dan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh dukungan terhadap
pengembangan berkelanjutan memiliki cakupan global termasuk masalah-masalah
dan tantangantantangan terkait dengan keberlangsungan planet ini sebagai tempat
tinggal bagi masyarakat manusia.
Istilah pengembangan berkelanjutan merujuk pada kemampuan produsen dan
pembuat barang untuk memenuhi kebutuhan produk saat ini sekaligus pada waktu
yang bersamaan mempertahankan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
tersebut di masa depan. Khususnya, jika tujuannya untuk menurunkan tingkat
penggunaan sumber daya alam, mengurangi jumlah polusi yang diciptakan, dan
menyediakan cukup banyak produk seperti makanan, untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
2.6 Implikasi Globalisasi di Tingkat Nasional, Lokal ; Bepikir Global
Bertindak Lokal
Globalisasi telah menjadi subjek perdebatan luas dalam tahun-tahun
belakangan ini utamanya karena konsekuensi-konsekuensi sosial dan ekonominya.
Menurut ILO (Organisasi buruh Internasional), negara-negara menghadapi tantangan
rangkap dua: mengeksploitasi potensi keuntungan sekaligus mengurangi konsekuensi
negatifnya sampai batas minimum. Seperti yang kita lihat, keuntungan globalisasi,
yang difasilitasi oleh teknologi informasi dan telekomunikasi baru dan penting adalah
sebagai berikut ini:
• Transmisi data internasional yang didigitalisasi dan kreasi serta pemusnahan
aliran informasi seketika;
• Menarik tabungan dan investasinya di berbagai tempat dan daerah dengan
bantuan berbagai instrumen keuangan;
• memotong biaya transportasi;
• Meningkatnya kebutuhan jaringan komputer antar perusahaan dan antara
perusahaan dengan pasar serta berkontribusi pada peningkatan pertukaran
barang dan jasa internasional.
• Kemungkinan ekonomi digital.
Tantangan atau konsekuensi negatif globalisasi yang cukup penting adalah
bertambahnya ketidak-adilan dalam lingkungan sosial dan daerah.

Implikasi globalisasi di tingkat lokal: berpikir global bertindak lokal

Konsep “Berpikir Global Bertindak Lokal” yang sudah sangat dikenal ini adalah
sebuah upaya untuk melampaui sentralisasi keseluruhan dengan mengatakan bahwa
hal terse-but, kalaupun memang harus terjadi, harus dilakukan dalam konteks lokal.
Berpikir global dan mempertimbangkan tidak hanya faktor domestik, tapi juga faktor-
faktor internasional sebagai integral untuk membuat keputusan saat ini, dalam
pemerintahan, bisnis, dan organisasi tidak berarti kesamaan pikiran, atau hanya satu
pendekatan. Ada teramat banyak cara dimana kita bisa berpikir dan bertindak secara
global dan dengan melakukannya kita memahami dan memperkuat keberagaman
global. Dalam konteks ini, lokal bukanlah lawan dari global, tapi disatukan dan
diperkaya dengan impuls-impuls dan pengaruh-pengaruh global. Perlu disadari
kenyataan baru ini merupakan bahan dialog antar negara dan budaya berdasarkan
nilai-nilai dan perhatian yang sama.
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan :
Gobalisasi mengeluarkan banyak dampak positif dan negatif bagi kehidupan
manusia. Sebagai manusia yang disiplin, kita harus bisa memilah dampak yang harus
dibuang dan dampak yang harus diambil dari globalisasai itu. Kita harus memikirkan
dampak globalisasi kedepannya untuk masa depan kita. Kita harus tetap
mementingkan kebersamaan dengan masyarakat yang lain dibandingkan dengan hal-
hal yang lain. Daya saing adalah produktivitas yang didefinisikan sebagai output yang
dihasilkan oleh tenaga kerja. Daya saing ditentukan oleh keunggulan bersaing suatu
perusahaan dan sangat bergantung pada tingkat sumber daya relatif yang dimilikinya
atau biasa kita sebut keunggulan kompetitif.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. (9 Maret 2021). Globalisasi. Diakses pada 14 Maret 2021, dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi#:~:text=Globalisasi%20adalah%20proses
%20integrasi%20internasional,dan%20aspek%2Daspek%20kebudayaan
%20lainnya.&text=Pada%20akhir%20abad%20ke%2D19,budaya%20dunia
%20berlangsung%20sangat%20cepat.
123dok. (2021). BAB I GLOBALISASI DAN DAYA SAING. Diakses pada 14 Maret 2021,
dari https://123dok.com/document/wyed9v1z-bab-i-globalisasi-dan-daya-saing.html
ilmugeografi.com. (2021). 10 Dampak Globalisasi di Bidang Teknologi Beserta
Contohnya. Diakses pada 14 Maret 2021, dari https://ilmugeografi.com/ilmu-
sosial/dampak-globalisasi-di-bidang-teknologi
SimulasiKredit.com. (2013-2021). Keuntungan dan Kerugian Globalisasi. Diakses pada
14 Maret 2021, dari https://www.simulasikredit.com/keuntungan-dan-kerugian-
globalisasi/
Diction. (5 Desember 2017). Apakah yang dimaksud Daya Saing atau Heightened
Competition?. Diakses pada 14 March 2021, dari https://www.dictio.id/t/apakah-
yang-dimaksud-daya-saing-atau-heightened-competition/6286
Brainly.co.id. Buatlah kesimpulan tentang globalisasi?. Diakses pada 14 March 2021,
dari https://brainly.co.id/tugas/5050151#:~:text=Jawaban,-
4.2%2F5&text=Kesimpulan%20tentang%20globalisasi%20adalah%20gobalisasi,harus
%20diambil%20dari%20globalisasai%20itu.
BAB I. 1 BAB I PENDAHULUAN. Diakses pada 14 Maret 2021, dari
http://eprints.ums.ac.id/14503/2/BAB_I.pdf

Anda mungkin juga menyukai