Anda di halaman 1dari 5

QMS

( Quality Management System )

UNIT PEMEBLAJARAN
Q-U 3.1
MODUL 1 , SEMESTER 3

PENGEMBANGAN MUTU & PENDEKATANNYA


DOSEN : Deitje Pogoh,ST.Mpd

Oleh :

- Feyhrel Makahekung ( 19022027 )


- Okta Tri Uno ( 19022060 )

2 TK 2 D3

POLITEKNIK NEGERI MANADO

2019
1. Pendahuluan Sistem Manajemen Mutu ( SMM )

Kita memulai pelatihan kita tentang mutu dengan melihat beban akibat mutu yang
buruk: tanpa pelanggan yang puas, organisasi akan berada dalam bahaya. Untuk menjaga
kepuasan pelanggan, organisasi perlu memenuhi persyaratan-persyaratan yang mereka ajukan.
Standar ISO 9001:2000 menyediakan suatu kerangka kerja yang telah dicoba dan teruji untuk
melakukan pendekatan sistematis pada pengaturan prosesproses organisasi sehingga proses-
proses tersebut terus menghasilkan produk yang memenuhi harapan pelanggan.

Delapan prinsip mutu dapat digunakan untuk memastikan bahwa sistem manajemen
organisasi memiliki dasar yang kuat, menyediakan panduan yang perlu ditafsirkan
berdasarkan konteks dan kondisi penerapannya.
2. Pengembangan Mutu dan Pedekatannya
2.1 Beban akibat mutu yang buruk

Lebih dari 500.000 organisasi di seluruh dunia telah mengembangkan sistem mutu resmi yang
didasarkan pada serangkaian standar ISO 9000 yang sudah terkenal. Banyak dari seluruh
organisasi tersebut mempertahankan sistem kualitasnya selama lima tahun atau lebih.
Sehingga timbul pertanyaan apa keuntungan yang diberikan mutu pada investasi? Dan
bagaimana cara mengukur/menghitung mutu ?

Di banyak organisasi, para manajer mutu mengevaluasi efektifitas sistem mutu. Namun,
banyak indikator mutu yang tidak diutarakan dengan istilah ekonomi yang umum. Karena hal
ini, para manajer eksekutif sering merasa kesulitan mengevaluasi kinerja yang terkait dengan
mutu. Selain itu, banyak manajer mutu yang tidak memiliki latar belakang keuangan yang
memungkinkan mereka berkomunikasi dengan menggunakan istilah-istilah keuangan.

Tabel 1 menunjukkan matriks parameter mutu yang bisa diukur yang memungkinkan organisasi
mengukur mutu.

Manusia Mesin Materi Metode


Nilai / Beban • Penjualan per • Nilai tambah • Beban materi • Beban
(dolar) pegawai per jam • Beban penyusunan kerja
• Pendapatan per • Beban pengerjaan ulang • Beban
pegawai perlengkapan berdasarkan
kegiatan
Waktu • Waktu untuk • Waktu siklus • Pengiriman • Waktu
(menit, jam, hari) menutup item proses tepat waktu pengkajian
tindakan • Masa hidup • Pengembalian kontrak
• Waktu untuk mesin pesanan • Waktu inspeksi
menyelesaikan
keluhan
konsumen
Kualitas Hasil • Pergantian • Kapabilitas • Tingkat • Perubahan
Kerja (baik/buruk) pegawai mesin penolakan/ permesinan
• Output/ • Bagian per jam Pemotongan • Jumlah item
produktifitas (ppm) tindakan tertutup
pegawai • Jumlah ketidak
sesuaian
(Table 1)
Mutu vs. Keuntungan

KEUNTUNGAN = PENGHASILAN – PENGELUARAN

Agar mutu bisa mempengaruhi keuntungan, maka mutu tersebut harus


mempengaruhi pemasukan atau pengeluaran. Lihat Tabel 2 :
Mutu yang ‘bagus’ Pemasukan : Pengeluaran :
• Lebih banyak konsumen • Beban produksi lebih
• Usaha yang berulang rendah
• Beban inspeksi lebih
rendah
Mutu yang ‘buruk’ • Kerugian usaha •Beban garansi
• Hukuman karena • Beban penyortiran
pengiriman atau layanan
yang terlambat
( Tabel 2)

Organisasi yang tanggap terhadap permintaan dan menunjukkan sikap ‘bisa melakukannya’
akan memperoleh kelebihan persaingan. Hal ini bisa dicapai melalui kontrol proses
peningkatan yang mengurangi produksi bagian yang jelek yang tidak diinginkan.

Orientasi Proses

Semua kegiatan organisasi bisa dijabarkan sebagai proses2 . Ciri-ciri umum sebuah proses
mencakup input, kegiatan yang dilakukan menggunakan input tersebut, dan output. Proses
teknis perangkaian membutuhkan bagian-bagian, perlengkapan-perlengkapan dan instruksi
yang menjadi inputnya. Personel bagian produksi yang ditunjuk, melaksanakan kegiatan
perangkaian dan verifikasi tersebut. Output adalah hasil lengkap dari kegiatan tersebut sesuai
dengan yang diinginkan.

Sebuah organisasi harus menyadari bahwa sebagian besar prosesnya tidak terkontrol. Hal ini
normal dan bisa diterima, selama organisasi tersebut telah mengidentifikasi proses-proses
utama yang membutuhkan kontrol karena dampaknya terhadap hasil usaha secara
keseluruhan, mencakup resiko, kompleksitas proses, atau faktor terkait lainnya. Setelah
organisasi mengidentifikasi proses-proses utamanya dan menyusun kontrol proses yang
sesuai, mutu bisa dengan mudah dikaitkan dengan kinerja dalam bidang ekonomi sehingga
memberikan keuntungan.
2.1.1 Berfikir dengan orientasi mutu

Berdasarkan Model Barrat (1998), berikut ini adalah poin-point utama Berfikir dengan
orientasi mutu untuk Pembelajaran Remaja:
Tujuan: Memiliki kesempatan untuk menegosiasikan pembelajaran yang berguna untuk masa
kini, sekaligus untuk masa depan
Penguatan: Memandang dunia secara kritis dan bertindak secara independen, kooperatif dan
bertanggung jawab

Keberhasilan: Memiliki banyak kesempatan untuk mempelajari pengetahuan dan


kemampuan yang bernilai serta kesempatan untuk menggunakan bakat dan keahlian yang
dibawa siswa kedalam lingkungan belajar.
Ketegasan: Menerima tantangan realistis dalam lingkungan yang dicirikan oleh tingkat
harapan (ekspektasi) yang tinggi
Keamanan: Belajar dalam lingkungan yang aman, penuh perhatian dan penuh dorongan
Ada tingkat penggunaan kemampuan pemikiran tingkat tinggi dalam Kontinuum praktek:
 Menciptakan

Menciptakan gagasan, produk atau cara pandang baru


Designing, constructing, planning, producing, inventing.
 Mengevaluasi

Menjustifikasi keputusan untuk melakukan tindakantertentu


Memeriksa, menyusun hipotesis, mengkritisi,
bereksperimen, menilai
 Menganalisa

Memecah informasi menjadi bagian-bagian kecil untuk


menggali pemahaman dan hubungan
Membandingkan, mengatur, menyusun ulang,
menginterogasi, menemukan

Menganalisis

Kita harus memecah informasi yang telah didapatkannya menjadi bagian-bagian kecil
agar bisa lebih memahami informasi tersebut.
Berikut ini adalah sejumlah kata kerja yang paling bisa menggambarkan proses
penciptaan:
Penciptaan berarti menggabungkan berbagai gagasan atau elemen untuk membuat
sebuah gagasan asli atau untuk terlibat dalam pemikiran kreatif.

Prinsip-prinsip ini bisa digunakan sebagai kerangka kerja untuk memandu


organisasi menuju peningkatan kinerja. Prinsip-prinsip ini diambil dari pengalaman
dan pengetahuan kolektif dari para ahli internasional yang menjadi anggota Dewan
Teknis ISO ISO/TC 176, manajemen mutu dan jaminan kualitas, yang bertanggung
jawab untuk menyusun dan mempertahankan standar ISO 9001.
Kedelap prinsip ini adalah:

• Prinsip kesatu: Fokus pada Pelanggan

• Prinsip kedua: Kepemimpinan

• Prinsip ketiga: Keterlibatan orang-orang

• Prinsip keempat: Pendekatan proses

• Prinsip kelima: Pendekatan sistem terhadap manajemen

• Prinsip keenam: Perbaikan terus menerus

• Prinsip ketujuh: Pendekatan factual untuk mengambil keputusan

• Prinsip kedelapan: Hubungan timbal balik para pemasok

Anda mungkin juga menyukai