UNIT PEMEBLAJARAN
Q-U 3.1
MODUL 1 , SEMESTER 3
Oleh :
2 TK 2 D3
2019
1. Pendahuluan Sistem Manajemen Mutu ( SMM )
Kita memulai pelatihan kita tentang mutu dengan melihat beban akibat mutu yang
buruk: tanpa pelanggan yang puas, organisasi akan berada dalam bahaya. Untuk menjaga
kepuasan pelanggan, organisasi perlu memenuhi persyaratan-persyaratan yang mereka ajukan.
Standar ISO 9001:2000 menyediakan suatu kerangka kerja yang telah dicoba dan teruji untuk
melakukan pendekatan sistematis pada pengaturan prosesproses organisasi sehingga proses-
proses tersebut terus menghasilkan produk yang memenuhi harapan pelanggan.
Delapan prinsip mutu dapat digunakan untuk memastikan bahwa sistem manajemen
organisasi memiliki dasar yang kuat, menyediakan panduan yang perlu ditafsirkan
berdasarkan konteks dan kondisi penerapannya.
2. Pengembangan Mutu dan Pedekatannya
2.1 Beban akibat mutu yang buruk
Lebih dari 500.000 organisasi di seluruh dunia telah mengembangkan sistem mutu resmi yang
didasarkan pada serangkaian standar ISO 9000 yang sudah terkenal. Banyak dari seluruh
organisasi tersebut mempertahankan sistem kualitasnya selama lima tahun atau lebih.
Sehingga timbul pertanyaan apa keuntungan yang diberikan mutu pada investasi? Dan
bagaimana cara mengukur/menghitung mutu ?
Di banyak organisasi, para manajer mutu mengevaluasi efektifitas sistem mutu. Namun,
banyak indikator mutu yang tidak diutarakan dengan istilah ekonomi yang umum. Karena hal
ini, para manajer eksekutif sering merasa kesulitan mengevaluasi kinerja yang terkait dengan
mutu. Selain itu, banyak manajer mutu yang tidak memiliki latar belakang keuangan yang
memungkinkan mereka berkomunikasi dengan menggunakan istilah-istilah keuangan.
Tabel 1 menunjukkan matriks parameter mutu yang bisa diukur yang memungkinkan organisasi
mengukur mutu.
Organisasi yang tanggap terhadap permintaan dan menunjukkan sikap ‘bisa melakukannya’
akan memperoleh kelebihan persaingan. Hal ini bisa dicapai melalui kontrol proses
peningkatan yang mengurangi produksi bagian yang jelek yang tidak diinginkan.
Orientasi Proses
Semua kegiatan organisasi bisa dijabarkan sebagai proses2 . Ciri-ciri umum sebuah proses
mencakup input, kegiatan yang dilakukan menggunakan input tersebut, dan output. Proses
teknis perangkaian membutuhkan bagian-bagian, perlengkapan-perlengkapan dan instruksi
yang menjadi inputnya. Personel bagian produksi yang ditunjuk, melaksanakan kegiatan
perangkaian dan verifikasi tersebut. Output adalah hasil lengkap dari kegiatan tersebut sesuai
dengan yang diinginkan.
Sebuah organisasi harus menyadari bahwa sebagian besar prosesnya tidak terkontrol. Hal ini
normal dan bisa diterima, selama organisasi tersebut telah mengidentifikasi proses-proses
utama yang membutuhkan kontrol karena dampaknya terhadap hasil usaha secara
keseluruhan, mencakup resiko, kompleksitas proses, atau faktor terkait lainnya. Setelah
organisasi mengidentifikasi proses-proses utamanya dan menyusun kontrol proses yang
sesuai, mutu bisa dengan mudah dikaitkan dengan kinerja dalam bidang ekonomi sehingga
memberikan keuntungan.
2.1.1 Berfikir dengan orientasi mutu
Berdasarkan Model Barrat (1998), berikut ini adalah poin-point utama Berfikir dengan
orientasi mutu untuk Pembelajaran Remaja:
Tujuan: Memiliki kesempatan untuk menegosiasikan pembelajaran yang berguna untuk masa
kini, sekaligus untuk masa depan
Penguatan: Memandang dunia secara kritis dan bertindak secara independen, kooperatif dan
bertanggung jawab
Menganalisis
Kita harus memecah informasi yang telah didapatkannya menjadi bagian-bagian kecil
agar bisa lebih memahami informasi tersebut.
Berikut ini adalah sejumlah kata kerja yang paling bisa menggambarkan proses
penciptaan:
Penciptaan berarti menggabungkan berbagai gagasan atau elemen untuk membuat
sebuah gagasan asli atau untuk terlibat dalam pemikiran kreatif.