Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTIKUM

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 1

Disusun oleh :

Eugenia Angela Salsabillah


2 AEB
217341028

TEKNIK OTOMASI MANUFAKTUR DAN MEKATRONIKA


POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG
APRIL 2019
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi di bidang pengontrolan dewasa ini, memungkinkan manusia


untuk menciptakan sistem otomasi untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari.
Perkembangan itu telah membawa suatu perubahan pola hidup manusia untuk bekerja
dengan cepat, efektif dan efisien.
Sistem otomasi mesin dikendalikan oleh relay elektromagnet hingga akhir tahun
1970. Dengan semakin berkembangnya teknologi, tugas-tugas pengendalian dibuat dalam
bentuk pengendalian terprogram yang dapat dilakukan salah satu caranya antara lain
menggunakan PLC (Programmable Logic Controller). PLC (Programmable Logic
Control) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan
relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional. PLC bekerja dengan cara
mengamati masukan (melalui sensor-sensor yang terkait), kemudian melakukan proses
dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, bisa berupa menghidupkan atau
mematikan keluarannya (logik, 0 atau 1, hidup atau mati). Program yang dibuat umumnya
dinamakan ladder diagram yang kemudian harus dijalankan oleh PLC yang bersangkutan.
Dengan kata lain, PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrumen
keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati.
Dengan PLC, sinyal dari berbagai peralatan luar di-interface sehingga fleksibel dalam
mewujudkan sistem kendali. Disamping itu, kemampuannya dalam komunikasi jaringan
memungkinkan penerapan yang luas dalam berbagai operasi pengendalian sistem. Dalam
sistem otomasi, PLC merupakan ‘jantung’ sistem kendali. Dengan program yang
disimpan dalam memori PLC, dalam eksekusinya, PLC dapat memonitor keadaan sistem
melalui sinyal dari peralatan input, kemudian didasarkan atas logika program menentukan
rangkaian aksi pengendalian peralatan output luar. PLC juga dapat digunakan untuk
mengendalikan tugas-tugas sederhana yang berulang-ulang, atau di-interkoneksi dengan
yang lain menggunakan komputer melalui jaringan komunikasi untuk mengintegrasikan
pengendalian proses yang kompleks.
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
BAB II

DASAR TEORI

A. Pengenalan Programmable Logic Controller (PLC)

Berdasarkan namanya, konsep Programmable Logic Controller adalah sebagai


berikut:

1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan


program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau
kegunaannya.

2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic
(ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan,
membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.

3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses


sehingga menghasilkan output yang diinginkan.

PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat logik,
yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada
sistem kontrol proses konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan
(melalui sensor terkait), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai
yang dibutuhkan, seperti menghidupkan atau mematikan keluarannya.

Dengan kata lain, PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrument
keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati. PLC
merupakan suatu alat pengontrol yang bisa diprogram dengan bahasa program seperti
ladder diagram, statment list, dan function chart.
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB

Gambar 1.1 Konvensional Kontrol

Gambar 1.2 PLC Kontrol

Dari gambar diatas didapat kesimpulan bahwa fungsi dari PLC adalah
untukmenggantikan fungsi dari relay, counter, dan iastryv lainnya sehingga kemudahan
dalam penggunaan teknologi. Jika kita mempunyai rangkaian konvensional
menggunakan relay :

Gambar 1.3 Konvensional Kontrol Dengan Relay

Maka rangkaian tersebut kita ganti dengan menggunakan PLC, makarangkaiannya


menjadi sebagai berikut :
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB

Gambar 1.4 PLC Kontrol Dengan Ladder Diagram

1. Sejarah PLC

PLC yang pertama adalah MODICON 084 yakni pada tahun 1969 yangditemukan
oleh Dick Morley. Sebuah perusahaan yang ada di Amerika menggunakannya untuk
mengganti iast iastr mesin yang menggunakan relai dan mengurangi beban ongkos
perawatan. Begitu banyak masalah yang timbul karena adanya tuntutan proses produksi
yang meningkat dan harus iastry. Membutuhkan perawatan yang cermat dan cepat,
sehingga ini harus diganti dengan ia.

Sekitar tahun 1970-an, teknologi PLC yang sering digunakan adalahmesin sequence
dan CPU yang berbasis bit-slice. Prosesor AMD 2901 dan 2903 cukup digunakan dalam
MODICON dan PLC A-B. Pada awal tahun 1973 berkembang PLC dengan kemampuan
komunikasi. Sistem yang pertama adalah Modbus dari MODICON dan sukses secara
komersial yaitu model 184, yang didesain oleh Michael Greenberg Pada tahun 1980-an
terjadi standarisasi komunikasi milik General Motor.

Pada tahun 1990-an dilakukan reduksi baru dan mederenisasi lapisan fisik dari
protokol yang ada pada tahun 1980-an Standard terakhir yaitu IEC 1131-3, berusaha
menggabungkan bahasa pemograman PLC dibawah satu standard.

2. Bagian-bagian pada PLC

PLC terdiri dari beberapa bagian yang dijelaskan dibawah ini :


Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB

a. Central Processing Unit (CPU)

CPU merupakan bagian utama dan merupakan otak dari PLC. CPU ini berfungsi
untuk melakukan komunikasi denngan PC atau Consule, interkoneksi pada setiap
bagian PLC, mengeksekusi program- program, serta mengatur input dan ouput.

Terdiri atas 3 bagian penting :

 Mikroprosesor, merupakan pusat pengolahan operasi matematikadan logika

 Memory, tempat penyimpan data

 Power supply, sebagai sumber untuk PLC, ias AC atau DC

b. Programmer/Monitor (PM)

Sebuah device yang digunakan untuk komunikasi dengan circuit dalam sebuah
PLC. Contohnya adalah sebuah PC (Personal Computer)

c. I/O module

Input Modul memiliki terminal yang menghubungkan signal dari luar PLC
menuju ke dalam PLC, seperti sensor atau tranduser. Untuk jumlahnya itu ada yang
terbatas atau dibatasi, dan ada juga yang bias ditambah. Output modul juga memiliki
terminal yang menghubungkan signal dari dalam PLC ke luar PLC, dan nantinya
dapat dihubungkan dengan berbagai iastry, seperti lampu, iastry, motor, bahkan
relay.

d. Rack dan Chasis


Tempat dimana bagian-bagian PLC ditempatkan, seperti, CPU, Power Supply,
I/O modul, dll.
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB

a. Konfigurasi PLC System

Gambar 1.5 PLC Kontrol Dengan Ladder Diagram


Keuntungan dalam penggunaan PLC :

 Desain lebih mudah diubah karena menggunakan software


 Implementasi lebih singkat
 Modifikasi lebih mudah dilakukan
 Lebih murah
 Perawatan lebih mudah
 Kehandalan tinggi

PLC sesungguhnya merupakan sistem mikrokontroler khusus untuk industri,


artinya seperangkat perangkat lunak dan keras yang diadaptasi untuk keperluan
aplikasi dalam dunia industri. Elemen-elemen sebuah PLC terdiri atas :

a. Central Processing Unit (CPU)


Adalah otak dalam PLC, merupakan tempat mengolah program sehingga sistem
kontrol yang telah di desain akan bekerja seperti yang telah diprogramkan.
b. Terminal masukan (Power Supply )
Adalah terminal untuk memberi tegangan dari power supply ke CPU (100 sampai 240
VAC atau 24 VDC). Modul ini berupa switching power supply.
Programmable Logic Controller
Kelas : 2Earth
c. Terminal pertanahan fungsional (Functional AEBTerminal)
Adalah terminal pertanahan yang harus diketanahkan jika menggunakan tegangan
sumber AC.

d. Terminal keluaran Power Supply


ZELIO SR2 B201 BD Keluaran scheneider elektrik dengan sumber tegangan AC
dilengkapi dengan keluaran 24 VDC untuk mensuplai keluaran.
e. Terminal masukan (Terminal Input)
Adalah terminal yang menghubungkan ke rangkaian masukan.
f. Terminal keluaran (Terminal Output)
Adalah terminal yang menghubungkan ke rangkaian keluaran.
g. Indikator PC
Indikator yang memperlihatkan atau menampilkan status operasi atau mode dari PC
h. Terminal pertanahan pengaman (Protective Out Terminal)
Adalah terminal pengaman pertanahan untuk mengurangi resiko kejutan listrik.
i. Indikator masukan (Indikator Input)
Menyala saat terminal masukan ON.
j. Indikator keluaran (Indikator Output)
Menyala saat terminal keluaran ON.
k. Memori PLC
1) IR (Internal Relay)
Bagian memori ini digunakan untuk menyimpan status keluaran dan masukan PLC.
2) SR (Special Relay)
Special relay adalah relai yang mempunyai fungsi-fungsi khusus seperti untuk
pencacah, interupsi dan status flags (misalnya pada intruksi penjumlahan terdapat
kelebihan digit pada hasilnya (carry flag), kontrol bit PLC, informasi kondisi PLC,
dan sistem clock (pulsa 1 detik; 0,2 detik dan sebagainya).
3) Ar (Auxilary Relay)
Terdiri dari flags dan bit untuk tujuan-tujuan khusus. Dapat menunjukkan kondisi
PLC yang disebabkan oleh kegagalan sumber tegangan, kondisi spesial I/O, kondisi
input atau output unit, kondisi CPU PLC, kondisi memori PLC.
4) LR (Link Relay)
Programmable Logic Controller
Kelas
Digunakan untuk data link pada PLC link: 2 AEB Artinya untuk tukar-menukar
system.
informasi antara dua PLC atau lebih dalam suatu sistem kontrol yang saling
berhubungan satu dengan yang lain dan menggunakan banyak PLC.

5) HR (Holding Relay)
Holding Relay digunakan untuk mempertahankan kondisi kerja rangkaian PLC
yang sedang dioperasikan apabila terjadi gangguan pada sumber tegangan dan akan
menyimpan kondisi kerja PLC walaupun sudah dimatikan
6) TR (Temporary Relay)
Berfungsi untuk penyimpanan sementara kondisi logika program pada ladder
diagram yang mempunyai titik percabangan khusus
7) DM (Data Memory)
Berfungsi untuk penyimpanan data-data program karena isi DM tidak akan hilang
(reset) walaupun sumber tegangan PLC mati.
l. Peripheral port
Penghubung antara CPU dengan PC atau peralatan peripheral lainnya, yaitu dengan
menggunakan kabel data RS 232C adaptor atau RS 422).
m. Exspanssion I/O
Penghubung CPU ke exspanssion I/O unit untuk menambah 12 masukan dan 8
keluaran.

3. Masukan-masukan PLC

Kecerdasan sebuah sistem terotomasi sangat tergantung pada kemampuan sebuah


PLC untuk membaca sinyal dari berbagai macam jenis sensor dan piranti-piranti
masukan lainnya. Untuk bisa melakukan perubahan pada memori status masukan
tersebut, dibutuhkan sumber tegangan untuk memicu masukan. Pada gambar 12
ditunjukkan contoh menghubungkan sebuah sensor dengan tipe keluaran
sinking(menyedot arus) dengan masukan PLC yang bersifat sourcing(memberikan arus).
Programmable Logic Controller
Kelas
Gambar 1.6 Contoh menghubungkan sensor : 2 AEB
masukan

4. Keluaran PLC

Sistem terotomasi tidaklah akan lengkap jika tidak ada fasilitas keluaran, beberapa
alat atau piranti yang banyak digunakan adalah motor, solenoida, relai, lampu indikator
dan sebagainya. ZELIO SR2 B201 BD Keluaran scheneider elektrik menggunakan
keluaran berupa relai, dengan adanya relai ini, menghubungkan dengan piranti eksternal
menjadi lebih mudah. Pada gambar 13 ditunjukkan gambar rangkaian internal rangkaian
relai sebagai keluaran pada ZELIO SR2 B201 BD Keluaran scheneider elektrik.

Gambar 1.7 Relai sebagai keluaran

Pada gambar diatas tampak bahwa CPU PLC betul-betul terisolasi dari luar, pertama
dengan menggunakan komponen optoisolator dan dari optoisolator ini digunakan untuk
menggerakkan relai(terminal A dan B)dan sebuah dioda yang dipasang pararel
denganrelai sebagai pengaman arus balik yang terjadi saat pensaklaran.
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB

Gambar 1.8 Contoh menghubungkan keluaran PLC dengan lampu

Menurut National Electrical Manufacturing Assosiation (NEMA), PLC didefinisikan


sebagasi suatu perangkat elektronik digital dengan memori yang dapat diprogram untuk
menyimpan instruksi-instruksi yang menjalankan fungsi-fungsi spesifik seperti: logika,
sekuen, timing , counting , dan aritmatika untuk mengontrol suatu mesin industri atau
proses industri sesuai dengan yang diinginkan. PLC mampu mengerjakan suatu proses
terus menerus sesuai variabel masukan dan memberikan keputusan sesuai keinginan
pemrograman sehingga nilai keluaran tetap terkontrol.

Menurut forumsains.com, PLC merupakan “komputer khusus” untuk aplikasi dalam


industri, untuk memonitor proses, dan untuk menggantikan hard wiring control dan
memiliki bahasa pemrograman sendiri. Akan tetapi PLC berbeda dengan perangkat
komputer karena dirancang untuk instalasi dan perawatan oleh teknisi dan ahli listrik di
industri yang tidak harus mempunyai kemampuan elektronika tinggi dan memberikan
kendali yang fleksibel berdasarkan eksekusi instruksi logika.
Programmable Logic Controller
Kelas
Menurut Capiel (1982), PLC adalah sistem : 2 AEB
elektronik yang beroperasi secara digital
dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan
memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi
yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan,
pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-
modul I/O digital maupun analog.

5. Fungsi PLC

Fungsi dan kegunaan dari PLC dapat dikatakan hampir tidak terbatas. Tapi dalam
prakteknya dapat dibagi secara umum dan khusus.

Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :

1. Kontrol Sekuensial

Memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan
pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step /
langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.

2. Monitoring Plant

Memonitor suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan


mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol
(misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut ke operator.

Secara khusus, PLC mempunyai fungsi sebagai pemberi masukan (input) ke CNC
(Computerized Numerical Control) untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC
mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya jika dibandingkan
dengan PLC. Perangkat ini, biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda
kerja, moulding dan sebagainya.

B. Software PLC

Untuk dapat memprogram PLC Omron CP1H ini, diperlukan software dimana pada
praktikum kali ini kita menggunakan software Cx-One yang terdiri dari Cx-Programmer
dan Cx-Designer. Dengan software tersebut kita dapat melakukan pengendalian dan
pemantauan alamat bit-bit pada PLC (kecuali bit Channel Input hanya aktif dengan
Programmable Logic Controller
Force On atau diberi tegangan 24V). Kelas
ON/OFF: 2 Button
AEB dapat digunakan untuk
mengaktifkan alamat tertentu dan Bit Lamp dapat digunakan dengan memantau kondisi
bit yang sedang aktif atau non-aktif.

1. CX-Programmer
CX-Programmer merupakan sebuah perangkat lunak Produksi Omron
Corporation. Program ini dapat digunakan untuk PLC Omron C Series , CV Series,
dan SR Series.

a. Mengistal CX – Programmer
Untuk mengistal CX- Programmer terbagi atas dua komponen yaitu CX-server
dan CX- Programmer. Fasilitas autoturn, maka tahap instalasi dapat langsung
dilanjutkan dengan langsung memilih icon setiap yang muncul pada layar
pertama kali. Kemudian dilanjutkan dengan memilih install Cx-Programmer yang
selamjutnya akan menampilkan pilihan Bahasa. Setelah mengikuti instruksi yang
ada selanjutnya adalah pengisian nomor lisensi yang dapat diisi dengan
memasukkan 16 angka yang terdapat pada cover CD CX-Programmer .
Selanjutnya proses pengistallan berlangsung.

b. Memulai Pemrograman dengan CX-Programmer


Programmable Logic Controller
Membuat Project baru pada PLC Kelas
Omron:hampir
2 AEBmirip dengan membuat file
baru pada MS Word, bedanya pada program PLC kita harus memilih PLC yang
sesuai dengan yang kita miliki mulai dari tipe PLC hingga CPU nya.

Pilih Tipe PLC Omron sesuai dengan yang anda miliki pada Device
Type,misalkan disini kita menggunakan CP1H kemudian pilih CPU yang sesuai
pada Setting. Setelah itu, anda akan memiliki halaman pemrograman sebagai

berikut.

Beberapa bagian utama CX-Programmer berikut fungsinya dapat dilihat pada


table berikut :
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB

Membuat Program PLC

Anda dapat membuat program PLC sederhana yang berisi 1 kontak dan 1 coil
sebagai langkah awal. Klik toolbar kontak pada Instruksi, kemudian masukkan
alamat kontak tersebut.Anda juga dapat memasukkan Comment untuk menandai
Programmable Logic Controller
Kelas
kontak tersebut. Kemudian masukkan : 2 Output
Coil AEB dengan Klik Coil lalu
masukkan alamatnya.

Online dan Mode PLC

Saat telah selesai, anda dapat menyambungkan PC ke PLC Omron dengan langkah langkah
dibawah ini :

1. Hubungkan PLC dengan Laptop/Komputer menggunakan kabel Peripheral USB.


Pastikan driver juga sudah terinstall.
Programmable Logic Controller
2. Compile program yang telah dibuat untukKelas : 2 AEB
memastikan bahwa program tersebut tidak
terdapat sesuatu yang Error. (Tekan F7)

3. Klik perintah Work Online untuk menghubungkan ke sistem PLC. (Tekan Ctrl+W)

4. Transfer program yang telah dibuat ke Hardware PLC. (Tekan Ctrl+T)


Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB

c. Special Function pada CX-Programmer selain Relay, Counter dan Timer

 Interlock (IL) dan Interlock Clear (ILC)

Jika menekan input 0.01 maka 100.0 akan aktif karena IL dalam kondisi ON.
Namun jika 0.00 ditekan maka koil 20.00 akan aktif sehingga IL menjadi OFF,
sehingga dalam kondisi ini semua output IL dan ILC akan OFF. Termasuk jika
menekan 0.01, maka 100.00 tidak akan aktif.

 Keep

Kegunaan special function KEEP seperti rangkaian self holding. Saat 0.00
diaktifkan, output 100.00 akan tetap ON hingga input 0.01 diaktifkan. Dengan
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEBstatus bit (ON/OFF) dengan
kata lain KEEP berfungsi untuk mempertahankan
kondisi latching.

 Compare

Special Function Compare (CMP) digunakan untuk membandingan nilai


sesuatu pada alamat dengan sesuatu pada alamat lain. Unutk melihat outputnya
dapat digunakan bantuan P_GT (Greater Than), P_LT (Lower Than), dan
P_EQ (Equal). Contohnya pada ladder diagram di atas jika Counter 1
menunjukan jumlah lebih banyak dari Counter 2, maka P_GT akan aktif
sehingga 101.03 akan ON. Jika kedua Counter menujukan jumlah yang sama,
maka kedua output pun akan OFF.
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB

 ANDL

ANDL atau Doule Logical And digunakan untuk gerbang logika AND.
Dimana kedua input harus dalam keaadan aktif untuk mengaktifkan output.
Pada contoh di atas, K2 dan K3 harus dalam keadaan aktif untuk mengaktifkan
K5 dan menyalakan output 100.03.
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB

Mengaktifkan Bit pada SET akan menghasilkan kondisi ON, Kondisi kembali
akan Off jika Bit pada RSET diaktifkan.
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
BAB III

PRAKTIKUM

1. Flip-flop 2 Lampu

a. Time Chart

b. Program (Ladder Diagram)


Programmable Logic Controller
c. Simulasi Kelas : 2 AEB
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Analisis:

Pada praktikum ini, ketika push button start (I:0.00) ditekan maka arus akan
mengalir ke output koil relay (200.00) sehingga relay 200.00 yang tadinya NO menjadi
NC dan disana terdapat rangkaian self holding sekaligus menyalakan lampu 1 dan timer
0 (30) menghitung. Pada saat timer selesai menghitung, timer 0 yang tadinya NC untuk
menyalakan lampu 1 menjadi NO sehingga lampu 1 mati. Dan timer 0 yang tadinya NO
pada lampu 2 menjadi NC sehingga lampu 2 yang menyala. Dan proses ini akan berulang
terus hingga stop (I:0.01) ditekan.

2. Flip-flop 3 Lampu (1)

a. Time Chart

b. Program (Ladder Diagram)


Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB

c. Simulasi
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Analisis:
Praktikum ini sama dengan praktikum sebelumnya tetapi menggunakan 3 lampu
yang merupakan simulasi traffic light. Saat push button start (I:0.00) ditekan maka arus
akan mengalir ke output koil relay (200.00) sehingga relay 200.00 yang tadinya NO
menjadi NC dan disana terdapat rangkaian self holding sekaligus menyalakan lampu
merah dan timer 1 (20) menghitung. Pada saat timer selesai menghitung, timer 1 yang
tadinya NC untuk menyalakan lampu merah menjadi NO sehingga lampu merah mati.
Dan timer 1 yang tadinya NO pada lampu kuning menjadi NC sehingga lampu kuning
yang menyala bersamaan dengan aktifnya timer 2 (20) dan ketika timer 2 selesai
menghitung, relay yang tadinya NC menjadi NO begitu juga sebaliknya sehingga lampu
kuning mati dan lampu hijau menyala sekaligus mengaktifkan timer 3 yang akan
mematikan lampu hijau ketika timer 3 selesai menghitung. Disini menggunakan IL dan
ILC sebagai interlocking.

3. Flip-flop 3 Lampu (2)

a. Time Chart

b. Program (Ladder Diagram)


Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB

c. Simulasi
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB

Analisis:
Programmable Logic Controller
Praktikum ini sama dengan praktikum Kelas : 2 AEB
sebelumnya menggunakan 3 lampu, namun
pada praktikum ini ada saat lampu merah kuning dan kuning hijau menyala bersamaan.
Dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat melakukan sesuai perintaha yang diberikan.

Saat push button start (I:0.00) ditekan maka arus akan mengalir ke output koil relay
(200.00) sehingga relay 200.00 yang tadinya NO menjadi NC dan disana terdapat
rangkaian self holding sekaligus menyalakan lampu merah dan timer 1 (30) menghitung
bersamaan dengan aktifnya timer 2(15) yang digunakan untuk mengaktifkan lampu
kuning kemudian. Pada saat timer 2 selesai menghitung, lampu kuning menyala
bersamaan dengan aktifnya timer 3 dan lampu merah masih menyala. Hingga timer 1
selesai menghitung, timer 1 yang tadinya NC untuk menyalakan lampu merah menjadi
NO sehingga lampu merah mati. Dan timer 1 yang tadinya NO pada lampu hijau menjadi
NC sehingga lampu hijau yang menyala bersamaan dengan aktifnya timer 4(30) dan
lampu kuning masih menyala hingga timer 3(30) selesai menghitung dan lampu kuning
mati. Hingga hanya lampu hijau yang menyala sampai timer 4 selesai menghitung dan
siklus kembali ke awal dan selalu berulang hingga proses dihentikan.

4. Traffic Light

a. Time Chart
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB

b. Program (Ladder Diagram)


Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB

c. Simulasi
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB

Analisis:
Praktikum ini sama dengan praktikum sebelumnya menggunakan 3 lampu, namun
pada praktikum ini ada saat lampu merah kuning dan kuning hijau menyala bersamaan.
Dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat melakukan sesuai perintaha yang diberikan.
Saat push button start (I:0.00) ditekan maka arus akan mengalir ke output koil relay
(200.00) sehingga relay 200.00 dan sekaligus menyalakan timer 1 (70) dan timer 2 (50)
kemudian kontak timer 2 menyalakan lampu kuning sehingga lampu merah dan kuning
nyala bersamaan hingga timer selesai menghitung kemudian kontak NC timer 1
mematikan lampu merah dan lampu kuning tetap menyala selama timer 3(50) yang
menyala akibat self holding dari kontak relay lampu kuning setelah itu kontak NC timer
3 mematikan lampu kuning dan kontak NO timer 3 menyalakan lampu hijau dan timer
4(50) aktif hingga selesai menghitung dan lampu hijau mati dan kembali ke proses awal.

5. Mixing Process

a. Deskripsi

Terdapat sebuah Silo dengan gambar plant sebagai berikut :

Jika Tombol Start ditekan, maka Pompa 1 akan bekerja dan mulai mengalirkan
cairan 1 ke dalam silo, setelah level cairan mencapai posisi Ls2, maka Pompa 2 akan
bekerja dan 5 detik kemudian Pompa 1 akan mati. Saat level cairan mencapai Ls3,
maka pompa 2 akan mati secara otomatis. Lalu setelah itu mixer motor akan bekerja
selama 15 detik. Setelah pompa berhenti, Drain valve akan terbuka secara otomatis,
lalu 12 detik kemudian Pompa 3 akan bekerja, sehingga cairan akan keluar dari silo
sampai batas minimal. Setelah itu silo akan bekerja kembali secara otomatis
walaupun tombol Start tidak ditekan. Prose akan berhenti jika Tombol Stop ditekan.

b. Time Chart
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB

c. Program (Ladder Diagram)


Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB

Analisis:
Pada praktikum ini, terdapat beberapa input tambahan selain dari tombol. Terdapat
sensor ls1,2,3 yang akan aktif ketika sensor menerima input dan output yang di gunakan juga
beraneka ragam dan fungsi. Saat tombol start di tekan maka self holding dan mengaktifkan
pompa 1. Saat cairan mencapai ls 2. Maka ls 2 mengaktifkan pompa 2 dan memutus pompa
1. Saat cairan mencapai ls 3 maka pompa 2 mati dan mixer menyala. Setelah menyala
beberapa detik kemudiandrain valve terbuka dan pompa 3 menyala mengeluarkan cairan dan
memutus ls 2 dan ls 3. Saat cairan mencapai ls 1 maka ls 1 mereset rangkaian dan
menyalakan pompa 1.
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari praktikum PLC 1, dapat disimpulkan bahwa PLC adalah sebuah peralatan
kontrol otomatis yang mempunyai memori untuk menyimpan program masukan guna
mengontrol peralatan atau proses melalui modul masukan dan keluaran baik digital
maupun analog. Pemrograman PLC memerlukan logika yang cukup tinggu karena pada
dasarnya kita hanya menggunakan saklar ON dan OFF . Dan untuk mempelajari PLC, kita
harus mengetahui dasar dari cara kerja relay dan konsep pada instalasi mesin listrik,
berikutnya kita dapat memahami materi yang lain seperti hardwarenya serta kita dapat
menganalisa mana input dan outputnya. Selain itu, rangkaian PLC pun dapat
menghasilkan hasil output yang sama meskipun susunan komponen PLC pada rangkaian
yang satu dengan rangkaian yang lain berbeda.

B. Saran

Belum mencoba program langsung ke hardware karena praktikum hanya 2 hari. Dan
ada baiknya dosen lebih menjelaskan ke mahasiswa agar lebih memahami apa yang
sudah dipelajari.

Anda mungkin juga menyukai