Disusun oleh :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
DASAR TEORI
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic
(ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan,
membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat logik,
yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada
sistem kontrol proses konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan
(melalui sensor terkait), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai
yang dibutuhkan, seperti menghidupkan atau mematikan keluarannya.
Dengan kata lain, PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada instrument
keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang diamati. PLC
merupakan suatu alat pengontrol yang bisa diprogram dengan bahasa program seperti
ladder diagram, statment list, dan function chart.
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Dari gambar diatas didapat kesimpulan bahwa fungsi dari PLC adalah
untukmenggantikan fungsi dari relay, counter, dan iastryv lainnya sehingga kemudahan
dalam penggunaan teknologi. Jika kita mempunyai rangkaian konvensional
menggunakan relay :
1. Sejarah PLC
PLC yang pertama adalah MODICON 084 yakni pada tahun 1969 yangditemukan
oleh Dick Morley. Sebuah perusahaan yang ada di Amerika menggunakannya untuk
mengganti iast iastr mesin yang menggunakan relai dan mengurangi beban ongkos
perawatan. Begitu banyak masalah yang timbul karena adanya tuntutan proses produksi
yang meningkat dan harus iastry. Membutuhkan perawatan yang cermat dan cepat,
sehingga ini harus diganti dengan ia.
Sekitar tahun 1970-an, teknologi PLC yang sering digunakan adalahmesin sequence
dan CPU yang berbasis bit-slice. Prosesor AMD 2901 dan 2903 cukup digunakan dalam
MODICON dan PLC A-B. Pada awal tahun 1973 berkembang PLC dengan kemampuan
komunikasi. Sistem yang pertama adalah Modbus dari MODICON dan sukses secara
komersial yaitu model 184, yang didesain oleh Michael Greenberg Pada tahun 1980-an
terjadi standarisasi komunikasi milik General Motor.
Pada tahun 1990-an dilakukan reduksi baru dan mederenisasi lapisan fisik dari
protokol yang ada pada tahun 1980-an Standard terakhir yaitu IEC 1131-3, berusaha
menggabungkan bahasa pemograman PLC dibawah satu standard.
CPU merupakan bagian utama dan merupakan otak dari PLC. CPU ini berfungsi
untuk melakukan komunikasi denngan PC atau Consule, interkoneksi pada setiap
bagian PLC, mengeksekusi program- program, serta mengatur input dan ouput.
b. Programmer/Monitor (PM)
Sebuah device yang digunakan untuk komunikasi dengan circuit dalam sebuah
PLC. Contohnya adalah sebuah PC (Personal Computer)
c. I/O module
Input Modul memiliki terminal yang menghubungkan signal dari luar PLC
menuju ke dalam PLC, seperti sensor atau tranduser. Untuk jumlahnya itu ada yang
terbatas atau dibatasi, dan ada juga yang bias ditambah. Output modul juga memiliki
terminal yang menghubungkan signal dari dalam PLC ke luar PLC, dan nantinya
dapat dihubungkan dengan berbagai iastry, seperti lampu, iastry, motor, bahkan
relay.
5) HR (Holding Relay)
Holding Relay digunakan untuk mempertahankan kondisi kerja rangkaian PLC
yang sedang dioperasikan apabila terjadi gangguan pada sumber tegangan dan akan
menyimpan kondisi kerja PLC walaupun sudah dimatikan
6) TR (Temporary Relay)
Berfungsi untuk penyimpanan sementara kondisi logika program pada ladder
diagram yang mempunyai titik percabangan khusus
7) DM (Data Memory)
Berfungsi untuk penyimpanan data-data program karena isi DM tidak akan hilang
(reset) walaupun sumber tegangan PLC mati.
l. Peripheral port
Penghubung antara CPU dengan PC atau peralatan peripheral lainnya, yaitu dengan
menggunakan kabel data RS 232C adaptor atau RS 422).
m. Exspanssion I/O
Penghubung CPU ke exspanssion I/O unit untuk menambah 12 masukan dan 8
keluaran.
3. Masukan-masukan PLC
4. Keluaran PLC
Sistem terotomasi tidaklah akan lengkap jika tidak ada fasilitas keluaran, beberapa
alat atau piranti yang banyak digunakan adalah motor, solenoida, relai, lampu indikator
dan sebagainya. ZELIO SR2 B201 BD Keluaran scheneider elektrik menggunakan
keluaran berupa relai, dengan adanya relai ini, menghubungkan dengan piranti eksternal
menjadi lebih mudah. Pada gambar 13 ditunjukkan gambar rangkaian internal rangkaian
relai sebagai keluaran pada ZELIO SR2 B201 BD Keluaran scheneider elektrik.
Pada gambar diatas tampak bahwa CPU PLC betul-betul terisolasi dari luar, pertama
dengan menggunakan komponen optoisolator dan dari optoisolator ini digunakan untuk
menggerakkan relai(terminal A dan B)dan sebuah dioda yang dipasang pararel
denganrelai sebagai pengaman arus balik yang terjadi saat pensaklaran.
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
5. Fungsi PLC
Fungsi dan kegunaan dari PLC dapat dikatakan hampir tidak terbatas. Tapi dalam
prakteknya dapat dibagi secara umum dan khusus.
1. Kontrol Sekuensial
Memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan
pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step /
langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant
Secara khusus, PLC mempunyai fungsi sebagai pemberi masukan (input) ke CNC
(Computerized Numerical Control) untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC
mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya jika dibandingkan
dengan PLC. Perangkat ini, biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda
kerja, moulding dan sebagainya.
B. Software PLC
Untuk dapat memprogram PLC Omron CP1H ini, diperlukan software dimana pada
praktikum kali ini kita menggunakan software Cx-One yang terdiri dari Cx-Programmer
dan Cx-Designer. Dengan software tersebut kita dapat melakukan pengendalian dan
pemantauan alamat bit-bit pada PLC (kecuali bit Channel Input hanya aktif dengan
Programmable Logic Controller
Force On atau diberi tegangan 24V). Kelas
ON/OFF: 2 Button
AEB dapat digunakan untuk
mengaktifkan alamat tertentu dan Bit Lamp dapat digunakan dengan memantau kondisi
bit yang sedang aktif atau non-aktif.
1. CX-Programmer
CX-Programmer merupakan sebuah perangkat lunak Produksi Omron
Corporation. Program ini dapat digunakan untuk PLC Omron C Series , CV Series,
dan SR Series.
a. Mengistal CX – Programmer
Untuk mengistal CX- Programmer terbagi atas dua komponen yaitu CX-server
dan CX- Programmer. Fasilitas autoturn, maka tahap instalasi dapat langsung
dilanjutkan dengan langsung memilih icon setiap yang muncul pada layar
pertama kali. Kemudian dilanjutkan dengan memilih install Cx-Programmer yang
selamjutnya akan menampilkan pilihan Bahasa. Setelah mengikuti instruksi yang
ada selanjutnya adalah pengisian nomor lisensi yang dapat diisi dengan
memasukkan 16 angka yang terdapat pada cover CD CX-Programmer .
Selanjutnya proses pengistallan berlangsung.
Pilih Tipe PLC Omron sesuai dengan yang anda miliki pada Device
Type,misalkan disini kita menggunakan CP1H kemudian pilih CPU yang sesuai
pada Setting. Setelah itu, anda akan memiliki halaman pemrograman sebagai
berikut.
Anda dapat membuat program PLC sederhana yang berisi 1 kontak dan 1 coil
sebagai langkah awal. Klik toolbar kontak pada Instruksi, kemudian masukkan
alamat kontak tersebut.Anda juga dapat memasukkan Comment untuk menandai
Programmable Logic Controller
Kelas
kontak tersebut. Kemudian masukkan : 2 Output
Coil AEB dengan Klik Coil lalu
masukkan alamatnya.
Saat telah selesai, anda dapat menyambungkan PC ke PLC Omron dengan langkah langkah
dibawah ini :
3. Klik perintah Work Online untuk menghubungkan ke sistem PLC. (Tekan Ctrl+W)
Jika menekan input 0.01 maka 100.0 akan aktif karena IL dalam kondisi ON.
Namun jika 0.00 ditekan maka koil 20.00 akan aktif sehingga IL menjadi OFF,
sehingga dalam kondisi ini semua output IL dan ILC akan OFF. Termasuk jika
menekan 0.01, maka 100.00 tidak akan aktif.
Keep
Kegunaan special function KEEP seperti rangkaian self holding. Saat 0.00
diaktifkan, output 100.00 akan tetap ON hingga input 0.01 diaktifkan. Dengan
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEBstatus bit (ON/OFF) dengan
kata lain KEEP berfungsi untuk mempertahankan
kondisi latching.
Compare
ANDL
ANDL atau Doule Logical And digunakan untuk gerbang logika AND.
Dimana kedua input harus dalam keaadan aktif untuk mengaktifkan output.
Pada contoh di atas, K2 dan K3 harus dalam keadaan aktif untuk mengaktifkan
K5 dan menyalakan output 100.03.
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Mengaktifkan Bit pada SET akan menghasilkan kondisi ON, Kondisi kembali
akan Off jika Bit pada RSET diaktifkan.
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
BAB III
PRAKTIKUM
1. Flip-flop 2 Lampu
a. Time Chart
Pada praktikum ini, ketika push button start (I:0.00) ditekan maka arus akan
mengalir ke output koil relay (200.00) sehingga relay 200.00 yang tadinya NO menjadi
NC dan disana terdapat rangkaian self holding sekaligus menyalakan lampu 1 dan timer
0 (30) menghitung. Pada saat timer selesai menghitung, timer 0 yang tadinya NC untuk
menyalakan lampu 1 menjadi NO sehingga lampu 1 mati. Dan timer 0 yang tadinya NO
pada lampu 2 menjadi NC sehingga lampu 2 yang menyala. Dan proses ini akan berulang
terus hingga stop (I:0.01) ditekan.
a. Time Chart
c. Simulasi
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Analisis:
Praktikum ini sama dengan praktikum sebelumnya tetapi menggunakan 3 lampu
yang merupakan simulasi traffic light. Saat push button start (I:0.00) ditekan maka arus
akan mengalir ke output koil relay (200.00) sehingga relay 200.00 yang tadinya NO
menjadi NC dan disana terdapat rangkaian self holding sekaligus menyalakan lampu
merah dan timer 1 (20) menghitung. Pada saat timer selesai menghitung, timer 1 yang
tadinya NC untuk menyalakan lampu merah menjadi NO sehingga lampu merah mati.
Dan timer 1 yang tadinya NO pada lampu kuning menjadi NC sehingga lampu kuning
yang menyala bersamaan dengan aktifnya timer 2 (20) dan ketika timer 2 selesai
menghitung, relay yang tadinya NC menjadi NO begitu juga sebaliknya sehingga lampu
kuning mati dan lampu hijau menyala sekaligus mengaktifkan timer 3 yang akan
mematikan lampu hijau ketika timer 3 selesai menghitung. Disini menggunakan IL dan
ILC sebagai interlocking.
a. Time Chart
c. Simulasi
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Analisis:
Programmable Logic Controller
Praktikum ini sama dengan praktikum Kelas : 2 AEB
sebelumnya menggunakan 3 lampu, namun
pada praktikum ini ada saat lampu merah kuning dan kuning hijau menyala bersamaan.
Dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat melakukan sesuai perintaha yang diberikan.
Saat push button start (I:0.00) ditekan maka arus akan mengalir ke output koil relay
(200.00) sehingga relay 200.00 yang tadinya NO menjadi NC dan disana terdapat
rangkaian self holding sekaligus menyalakan lampu merah dan timer 1 (30) menghitung
bersamaan dengan aktifnya timer 2(15) yang digunakan untuk mengaktifkan lampu
kuning kemudian. Pada saat timer 2 selesai menghitung, lampu kuning menyala
bersamaan dengan aktifnya timer 3 dan lampu merah masih menyala. Hingga timer 1
selesai menghitung, timer 1 yang tadinya NC untuk menyalakan lampu merah menjadi
NO sehingga lampu merah mati. Dan timer 1 yang tadinya NO pada lampu hijau menjadi
NC sehingga lampu hijau yang menyala bersamaan dengan aktifnya timer 4(30) dan
lampu kuning masih menyala hingga timer 3(30) selesai menghitung dan lampu kuning
mati. Hingga hanya lampu hijau yang menyala sampai timer 4 selesai menghitung dan
siklus kembali ke awal dan selalu berulang hingga proses dihentikan.
4. Traffic Light
a. Time Chart
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
c. Simulasi
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Analisis:
Praktikum ini sama dengan praktikum sebelumnya menggunakan 3 lampu, namun
pada praktikum ini ada saat lampu merah kuning dan kuning hijau menyala bersamaan.
Dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat melakukan sesuai perintaha yang diberikan.
Saat push button start (I:0.00) ditekan maka arus akan mengalir ke output koil relay
(200.00) sehingga relay 200.00 dan sekaligus menyalakan timer 1 (70) dan timer 2 (50)
kemudian kontak timer 2 menyalakan lampu kuning sehingga lampu merah dan kuning
nyala bersamaan hingga timer selesai menghitung kemudian kontak NC timer 1
mematikan lampu merah dan lampu kuning tetap menyala selama timer 3(50) yang
menyala akibat self holding dari kontak relay lampu kuning setelah itu kontak NC timer
3 mematikan lampu kuning dan kontak NO timer 3 menyalakan lampu hijau dan timer
4(50) aktif hingga selesai menghitung dan lampu hijau mati dan kembali ke proses awal.
5. Mixing Process
a. Deskripsi
Jika Tombol Start ditekan, maka Pompa 1 akan bekerja dan mulai mengalirkan
cairan 1 ke dalam silo, setelah level cairan mencapai posisi Ls2, maka Pompa 2 akan
bekerja dan 5 detik kemudian Pompa 1 akan mati. Saat level cairan mencapai Ls3,
maka pompa 2 akan mati secara otomatis. Lalu setelah itu mixer motor akan bekerja
selama 15 detik. Setelah pompa berhenti, Drain valve akan terbuka secara otomatis,
lalu 12 detik kemudian Pompa 3 akan bekerja, sehingga cairan akan keluar dari silo
sampai batas minimal. Setelah itu silo akan bekerja kembali secara otomatis
walaupun tombol Start tidak ditekan. Prose akan berhenti jika Tombol Stop ditekan.
b. Time Chart
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
Analisis:
Pada praktikum ini, terdapat beberapa input tambahan selain dari tombol. Terdapat
sensor ls1,2,3 yang akan aktif ketika sensor menerima input dan output yang di gunakan juga
beraneka ragam dan fungsi. Saat tombol start di tekan maka self holding dan mengaktifkan
pompa 1. Saat cairan mencapai ls 2. Maka ls 2 mengaktifkan pompa 2 dan memutus pompa
1. Saat cairan mencapai ls 3 maka pompa 2 mati dan mixer menyala. Setelah menyala
beberapa detik kemudiandrain valve terbuka dan pompa 3 menyala mengeluarkan cairan dan
memutus ls 2 dan ls 3. Saat cairan mencapai ls 1 maka ls 1 mereset rangkaian dan
menyalakan pompa 1.
Programmable Logic Controller
Kelas : 2 AEB
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari praktikum PLC 1, dapat disimpulkan bahwa PLC adalah sebuah peralatan
kontrol otomatis yang mempunyai memori untuk menyimpan program masukan guna
mengontrol peralatan atau proses melalui modul masukan dan keluaran baik digital
maupun analog. Pemrograman PLC memerlukan logika yang cukup tinggu karena pada
dasarnya kita hanya menggunakan saklar ON dan OFF . Dan untuk mempelajari PLC, kita
harus mengetahui dasar dari cara kerja relay dan konsep pada instalasi mesin listrik,
berikutnya kita dapat memahami materi yang lain seperti hardwarenya serta kita dapat
menganalisa mana input dan outputnya. Selain itu, rangkaian PLC pun dapat
menghasilkan hasil output yang sama meskipun susunan komponen PLC pada rangkaian
yang satu dengan rangkaian yang lain berbeda.
B. Saran
Belum mencoba program langsung ke hardware karena praktikum hanya 2 hari. Dan
ada baiknya dosen lebih menjelaskan ke mahasiswa agar lebih memahami apa yang
sudah dipelajari.