Topik 1
Kompetensi Utama
Setelah mempelajari modul Pengembangan Pendekatan Terhadap Mutu ini
mahasiswa akan dapat memiliki kompetensi mendefinisikan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip Sistem Manajemen Mutu
I.I Pengantar
Pada unit pembelajaran sebelumnya saudara telah mempelajari tentang
pengembangan komitmen pada mutu yakni memahami organisasi, inisiatif dan
inovasi, komunikasi yang efektif dan efisien, hubungan antar pribadi ,
pengembangan tim dan kerja tim, pemecahan masalah dan layanan pelanggan dan
hubungan pelanggan.Memperkenalkan Sistem Manajemen Mutu kepada organisasi
atau perusahaan manapun yang memiliki tujuan dasar untuk memenuhi kesesuaian
dengan kinerja proses. Unit pembelajaran ini berfokus pada Pengembangan
pendekatan terhadap mutu.
Kita memulai pelajaran kita tentang mutu dengan melihat beban akibat mutu
yang buruk: tanpa pelanggan yang puas, organisasi akan berada dalam bahaya. Untuk
menjaga kepuasan pelanggan, organisasi perlu memenuhi persyaratan-persyaratan
yang mereka ajukan, Standar ISO 9001:2000 menyediakan suatu kerangka kerja
yang telah dicoba dan teruji untuk melakukan pendekatan sistematis pada pengaturan
proses proses organisasi sehingga proses-proses tersebut terus menghasilkan produk
yang memenuhi harapan pelanggan.
2
Ada banyak contoh yang menunjukkan bagaimana mutu yang ‘bagus’ bisa
meningkatkan pendapatan. Di sebagian besar industry, rujukan yang baik dari para
konsumen yang puas merupakan faktor penting bagi pertumbuhan usaha, misalnya,
konsumen yang ada akan lebih mungkin melakukan pemesanan lebih pada organisasi
yang telah mengirimi mereka produk tanpa cela tepat waktu. Mutu juga memiliki
dampak layanan bagi banyak konsumen.
Organisasi yang tanggap terhadap permintaan dan menunjukkan sikap bisa
melakukannya akan memperoleh kelebihan persaingan. Secara umum, kelebihan-
kelebihan ini diperoleh setelah melewati periode jangka menengah sampai jangka
panjang. Kelebihan internal, termasuk pengurangan beban dari peningkatan level
mutu, seringkali tercapai dalam waktu yang lebih cepat. Beban produksi bisa
dikurangi jika proses produksi dipersingkat dan diperlancar atau jika efektifitasnya
ditingkatkan. Hal ini bisa dicapai melalui kontrol proses peningkatan yang
mengurangi produksi bagian yang jelek yang tidak diinginkan. Waktu pengaturan
(penyiapan) mesin yang lebih singkat dan ketersediaan informasi produksi yang
lengkap juga bisa lebih meningkatkan produktifitas. Para ahli mutu telah
mempelajari teknik-teknik untuk mengurangi beban produksi melalui peningkatan
mutu.
Namun, banyak perusahaan yang masih memperhatikan beban non-mutu,
beban non-mutu ini mungkin mencakup beban pengiriman ekspress jika produknya
dikirim dalam waktu semalam untuk memenuhi tenggang tanggal pengiriman yang
telah ditentukan, bahkan meskipun hal ini menjadi masalah internal yang
menghambat produksi. Lebih jauh lagi, beban garansi, serta beban pengerjaan ulang
dan potongan, seringkali menghasilkan tingkat mutu yang tidak diharapkan.
Peningkatan mutu bisa memunculkan pengurangan beban dengan cepat di
bidang-bidang ini. Contoh lain bisa ditemukan di industri jasa adalah sebuah
organisasi yang memproduksi perabot dapur telah menganalisa alasan-alasan
panggilan telepon yang masuk ke bagian penjualan dan layanan konsumen di
organisasi tersebut, yang paling sering ditanyakan oleh para penelepon tersebut
terkait dengan daftar biaya, para konsumen biasanya ingin mengubah warna atau
bahan produk yang dibelinya.
7
Dengan mengubah format daftar tersebut hingga mencakup pilihan bahan dan
warna alternative dalam bentuk lembar tabulasi organisasi tersebut, yang paling
sering ditanyakan oleh para penelepon tersebut terkait dengan daftar biaya, para
konsumen biasanya ingin mengubah warna atau bahan produk yang dibelinya.
Dengan mengubah format daftar tersebut hingga mencakup pilihan bahan dan warna
alternative dalam bentuk lembar tabulasi, organisasi tersebut bisa mengurangi jumlah
telepon masuk.Tambahan fitur berupa waktu yang baru-baru ini dicantumkan dalam
daftar tersebut juga memberi nilai tambah bagi kegiatan penjualan dan pelayanan.
Perusahaan tersebut mampu menangani volume penjualan yang lebih besar tanpa
harus menambah jumlah personel, konsumen menerima daftar biaya yang lebih baik
dan organisasi tersebut bisa menghemat uang. Banyak contoh menunjukkan
bagaimana mutu bisa mempengaruhi kinerja organisasi secara langsung; namun,
kelebihan ini hanya bisa diukur dengan peninjauan ulang. Maka tantangan yang
muncul bagi banyak organisasi adalah menentukan bagaimana pihak manajemen bisa
merencanakan peningkatan mutu.
Orientasi proses
Semua kegiatan organisasi bisa dijabarkan sebagai proses, ciri-ciri umum
sebuah proses mencakup input, kegiatan yang dilakukan menggunakan input
tersebut, dan output. Proses teknis perangkaian membutuhkan bagian-bagian,
perlengkapan-perlengkapan dan instruksi yang menjadi inputnya. Personel bagian
produksi yang ditunjuk, melaksanakan kegiatan perangkaian dan verifikasi tersebut.
Output adalah hasil lengkap dari kegiatan tersebut sesuai dengan yang diinginkan.
Proses-proses yang penting untuk organisasi biasanya dikontrol. Kontrol tersebut
bisa diperoleh melalui penyeliaan (supervisi), pengambilan dan pengkajian catatan,
penugasan personel berkualitas dengan keahlian tertentu; kontrol teknis melalui
piranti lunak atau perlengkapan tambahan; atau dengan menggunakan sarana lain.
8
Cakupan mutu
Awalnya, sebagian besar manajer mengaitkan istilah ‘mutu’ hanya dengan
produk atau jasa yang mereka jual. Sekarang mutu telah jauh melebihi cakupan
sempit ini. Proses, dan bahkan sistem, juga bisa mencapai tujuan atau memenuhi
harapan. Hanya jika organisasi telah menerapkan konsep mutu pada semua proses
dan seluruh sistem manajemennya, barulah perusahaan tersebut bisa melihat dampak
mutu terhadap tujuan dasarnya.
Jika organisasi saudara telah membuat sebuah sistem mutu, saudara harus
menyusun dan mempertahankan daftar tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan
yang mungkin dan akan diperlukan. Kaji ulang daftar tindakan ini dan analisalah
persentase kegiatan peningkatan yang pernah dilakukan untuk sebuah produk,
meskipun tindakan yang dilakukan untuk proses atau sistem.Untuk meningkatkan
keseluruhan organisasi, tindakan peningkatan harus menjangkau proses dan sistem
juga. Tindakan peningkatan harus menitikberatkan pada pencegahan kesalahan.
Apakah tindakan peningkatan yang dilakukan oleh perusahaan saudara telah
memenuhi kebutuhan ini? Komitmen tim manajemen saudara pada prinsip-prinsip
pencegahan menentukan keuntungan yang bisa diberikan oleh sistem mutu saudara
pada investasi.
1.3 Berfikir dengan orientasi mutu
Para mahasiswa harus diberi banyak kesempatan untuk mengembangkan
kemampuan dan sarana yang dibutuhkan untuk memungkinkan mereka berpikir
secara kreatif dan kritis pada level yang lebih tinggi. Untuk bisa memfasilitasi hal ini,
kami telah menggunakan dan mengadaptasi sejumlah pendekatan dan model
pengajaran pemikiran yang telah terbukti untuk digunakan dalam program kurikulum
kami dan untuk diberitahukan pada program Sistem Manajemen Mutu untuk
keseluruhan sekolah saudara, mahasiswa nanti harus mampu untuk:
• Mengatasi masalah
• Berpikir kreatif – menemukan dan menghasilkan/memunculkan ide-ide dan
pengetahuan baru
10
Penilaian
Para siswa mengambil keputusan berdasarkan pemikiran mendalam, kritik dan
penilaian.
14
Hasilnya mencakup:
Menciptakan
Siswa menciptakan gagasan dan informasi baru menggunakan apa yang telah
dipelajari
Bisakah saudara menciptakan produk, gagasan atau cara pandang baru berupa:
Bertindak, merakit, mencampur, menyusun, menyusun, mengarang, mengarang,
mengkonstruksi, mengembangkan, memikirkan, menduga, memformulasi,
menghasilkan, membayangkan, memperbaiki, menemukan, mengorganisir,
17
Rancanglah sebuah bangunan yang bisa menampung semua kegiatan belajar saudara.
Buatlah naskah TV, pertunjukan wayang, drama pendek, lagu atau pantomim
tentang…
Kelebihan utama:
Komitmen etis dan nilai yang dimiliki bersama di semua level organisasi.
Kelebihan utama
Rasa kepemilikan
Kelebihan utama
Biaya yang lebih murah dan waktu siklus yang lebih pendek dengan
menggunakan sumberdaya secara efektif.
Kelebihan utama:
Integrasi dan kesesuaian berbagai proses yang paling bisa mencapai hasil
yang diinginkan.
efisiensi organisasi.
proses.
Pemahaman yang lebih baik tentang peran dan tanggung jawab yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama dan dengan demikian
mengurangi hambatan antar bagian.
Prinsip keenam: Peningkatan terus menerus dari hasil pengukuran dan analisis
proses
Kelebihan utama
organisasi.
Kelebihan utama
Memastikan bahwa data dan informasi cukup akurat dan bisa dipertanggung
jawabkan.
Manfaat utama
statistic memiliki pilar utama berupa diagram kontrol, teknik statistik dan inspeksi
sampel. Penerapan kontrol mutu secara statistik dengan sungguh-sungguh di
Amerika Serikat dimulai selama Perang Dunia II. Tentara Amerika, pembeli terbesar,
menentukan spesifikasi mutu senjata militer yang harus dipenuhi oleh pabrik senjata
militer yang menjadi pemasok mereka. Angkatan Bersenjata Amerika melaksanakan
pelatihan untuk perusahaanperusahaan pembuat senjata untuk membantu mereka
memenuhi standar ini. Inspeksi sampel dilakukan, dan mereka hanya membeli
senjata dari perusahaan yang lulus inspeksi. Angkatan Bersenjata tidak puas hanya
dengan pemenuhan standar yang telah ditentukan dalam produk akhirnya saja.
Berdasarkan filosofi bahwa mutu berasal dari proses bermutu, Amerika Serikat mulai
menekankan aspek statistik dan aspek manajerial control mutu. Namun Angkatan
Bersenjata melarang perusahaan pembuat senjata membuat sistem kontrol mutunya
sendiri.
penggunaan yang luas harus dipasarkan; maka para perusahaan tersebut dibebani
tugas untuk memproduksi barang yang sangat aman dan sangat terpercaya sesuai
dengan standar yang ditentukan untuk negara tersebut, dengan tetap memperhatikan
berbagai permintaan klien.
Untuk berhasil dalam penjualan tersebut, sifat produk dan cara
penggunaannya harus dijelaskan secara detail. Maka, untuk memproduksi dan
menjual produk ke sejumlah konsumen tidak spesifik, diperlukan integrasi secara
organis ke seluruh tahapan kontrol mutu, mulai dari menentukan kebutuhan klien,
sampai ke produksi dan penjualan. Hal inilah yang kemudian mendorong
kemunculan kontrol mutu di seluruh bagian perusahaan Jepang yang unik.
menerima Penghargaan Harta Karun Suci Kelas Kedua dari Kaisar Hirohito di
Jepang. Dr. Juran menerbitkan kuliahnya dari Jepang dalam bukunya yang berjudul
Managerial Breakthrough (Terobosan Manajerial) pada tahun 1964. Pada tahun 1979
Juran mendirikan Institut Juran untuk lebih memfasilitasi pengungkapan gagasannya
dengan lebih luas. Institut Juran saat ini menjadi salah satu perusahaan konsultasi
manajemen mutu yang paling unggul di dunia, dan institut ini menerbitkan buku,
buku kerja, video, dan materi lain untuk mendukung penggunaan metode Dr Juran
secara luas.
• Menghilangkan sasaran, poster dan slogan numeris untuk serikat pekerja yang
menuntut tingkat produktifitas baru tanpa memberikan metode
• Menghilangkan standar kerja yang mengharuskan adanya kuota jumlah
• Mengembangkan program pendidikan dan pelatihan ulang yang hebat
• Menciptakan struktur di tataran manajemen tingkat atas yang akan mendorong
kinerja diatas target setiap hari.
Dia meyakini bahwa pengunaan, dan tindakan berdasarkan, ke empat belas poin ini
adalah tanda bahwa pihak manajemen masih berniat bertahan dalam bidang usaha
tersebut. Deming juga mendorong penggunaan pendekatan sistematis untuk
pemecahan masalah dan mengusulkan siklus PDCA yang sudah terkenal. Siklus
PDCA juga dikenal sebagai siklus Deming, meski sebenarnya siklus ini dibuat oleh
rekan Deming, Dr Shewhart. Siklus ini adalah metode peningkatan universal, dan
dengan demikian mengurangi perbedaan antara persyaratan konsumen dengan
kinerja proses. Siklus ini berkaitan dengan pembelajaran dan peningkatan terus-
menerus, mempelajari apa yang bisa dipakai dan apa yang tidak bisa dipakai secara
sistematis; dan siklus tersebut berulang; setelah satu siklus selesai, siklus berikutnya
dimulai.
membacanya. Dia mempopulerkan gagasan “beban karena mutu yang buruk”, yaitu
menentukan seberapa besar beban biaya yang harus dikeluarkan sebenarnya jika kita
melakukan sesuatu dengan buruk. Seperti Frederick Taylor, gagasan-gagasan Philip
Crosby berasal dari pengalamannya di bagian perakitan. Dia menitik beratkan pada
‘Zero Defect’ (‘tanpa cela’), sama seperti fokus pada gerakan modern Six Sigma
Quality. Namun, Mr. Crosby segera menunjukkan bahwa ‘Zero Defect’ bukanlah
berasal bagian perakitan. Untuk menciptakan proses manufaktur yang ‘Zero Defect’,
pihak manajemen harus menentukan suasana dan situasi yang harus diikuti oleh para
pegawai. Jika pihak manajemen tidak menciptakan sistem dimana ‘Zero Defect’
jelas menjadi tujuan, maka mereka tidak bisa menyalahkan para pekerja jika
semuanya hancur dan terjadi banyak kekurangan. Kelebihan perusahaan yang
menerapkan sistem tersebut adalah penurunan drastis sumber daya tidak terpakai dan
jumlah waktu yang dihabiskan untuk memproduksi barang yang tidak diinginkan
oleh konsumen.
Philip B Crosby dikenal dengan konsep “Quality is Free” (“Mutu Gratis”) dan “Zero
Defects”, dan proses peningkatan mutunya didasarkan pada empat kemutlakan
mutunya:
• Rancangan sistem
• Rancangan parameter
• Rancangan toleransi
Taguchi pada dasarnya adalah metode ‘prototyping’ (purwarupa) yang
memungkinkan pada perancang menentukan seting yang paling optimal untuk
menghasilkan produk yang kekar yang bisa bertahan selama proses manufaktur, dari
waktu ke waktu, dari satu potongan ke potongan lain, dan memberikan apa yang
diinginkan oleh konsumen. Saat ini, berbagai perusahaan melihat hubungan erat
antara metode Taguchi, yang bisa dipandang lewat sebuah continuum, dengan
penyebaran fungsi mutu (QFD).
bahwa jaminan mutu harus didasarkan pada proses dan prinsip prioritas
pengembangan produk baru. Maka, kontrol mutu harus diterapkan dari tahap awal
penelitian pasar dan pengembangan produk, melalui produksi dan penjualan. Dengan
diagram sebab akibatnya (juga disebut diagram Ishikawa atau diagram “fishbone”
(tulang ikan) pemimpin manajemen ini membuat kemajuan yang signifikan dan
spesifik dalam peningkatan mutu. Dengan menggunakan diagram baru ini, pengguna
bisa melihat semua kemungkinan penyebab dari suatu hasil, dan mudah-mudahan
bisa mencari akar ketidak sempurnaan proses. Dengan menunjukkan akar masalah,
diagram ini memberikan peningkatan mutu dari “bottom up” (“bawah sampai atas”)
Dr.W.Edwards Deming - salah satu kolega Isikawa – mengadopsi diagram ini dan
menggunakannya untuk mengajarkan Total Quality Control (Kontrol Mutu Total) di
Jepang sejak Perang Dunia ke II. Baik Ishikawa maupun Deming menggunakan
diagram ini sebagai satu alat perangkat pertama dalam proses manajemen mutu.
Ishikawa juga memperlihatkan keutamaan dari perangkat mutu
• control chart,
• run chart,
• histogram,
• scatter diagram,
37
• Pareto chart,
• Flowchart.
Selain itu, Ishikawa juga menggali konsep lingkaran mutu. Lingkaran mutu
adalah teknik manajemen partisipatif yang terdiri dari:
• Menerapkan kontrol mutu secara statistik.
• Meningkatkan tanggung jawab untuk mengontrol mutu ke seluruh
bagianperusahaan.
Ide dasar dibelakang kegiatan lingkaran QC yang dilakukan, sebagai bagian
dari kegiatan CWQC, seperti berikut:
• Berkontribusi untuk perbaikan dan pengembangan kewirausahaan
• Menghargai kemanusiaan dan membangun hidup yang bermafaat dan tempat
pekerjaan yang menyenangkan.
• Menunjukkan kemampuan manusia secara utuh dan pada akhirnya menimbulkan
kemungkinan tidak terbatas
Portofolio
Sekarang kerjakan tugas QU3.1-AS6/7 “GURU MANAJEMEN MUTU II” yang
bisa saudara temukan di Bagian Tugas di akhir Unit Pembelajaran ini. Ingatlah untuk
selalu mengikuti catatan panduan yang terkait dengan Jurnal Pembelajaran dan Bukti
Portofolio
Sekarang kerjakan tugas QU3.1-AS7/7 “GURU MANAJEMEN Mutu III” yang
bisa saudara temukan di Bagian Tugas di akhir Unit Pembelajaran ini. Ingatlah untuk
selalu mengikuti catatan panduan yang terkait dengan Jurnal Pembelajaran dan Bukti
Portofolio
4. DAFTAR TUGAS
Pada awal tahun 1980-an Dr. Edward de Bono menemukan metode Enam Topi
Pemikiran. Metode ini adalah kerangka kerja untuk pemikiran. Metode ini
mengharuskan siswa (dan guru), untuk memperluas cara pikir mereka tentang sebuah
topik dengan cara memakai sejumlah topi ‘pemikiran’ yang berbeda. Perusahaan-
perusahaan seperti Prudential Insurance, IBM, Federal Expres, British Airways,
Polaroid, Pepsico, DuPont, dan Nippon Telephone and Telegraph, yang mungkin
merupakan perusahaan terbesar di dunia, menggunakan Enam Topi Pemikiran.
Keenam topi ini mewakili enam mode pemikiran dan merupakan arah berpikir
daripada sekedar label untuk pemikiran. Ini berarti, topi-topi ini digunakan secara
proaktif, daripada reaktif. Saudara akan menggunakan Enam Topi Pemikiran untuk:
• Membahas topik
• Memecahkan masalah
• Menggali alternatif
41
• Mengambil keputusan
• Meneliti, menyusun dan menulis laporan
• Curah gagasan
Sekilas tentang Enam Topi Pemikiran:
• Pemikiran Topi Putih mengidentifikasi fakta dan rincian sebuah topik
• Pemikiran Topi Hitam mengamati masalah-masalah yang berhubungan
dengan sebuah topik
• Pemikiran topi Kuning berfokus pada aspek-aspek positif sebuah topik
• Pemikiran topi Merah memandang sebuah topik dari sudut pandang emosi
dan perasaan
• Pemikiran topi Hijau membutuhkan kreatifitas, imajinasi dan pemikiran
lateral tentang sebuah topik
• Pemikiran Topi Biru berfokus pada perenungan, metakognitif (memikirkan
tentang pemikiran pada yang dibutuhkan), dan perlunya memahami gambar
besarnya.
kelebihan tersebut
Topi • Topi ‘aktif’ Rumput, pohon, Pertanyaan
Hijau • digunakan untuk tanaman dan utamanya
pemikiran kreatif pertumbuhan harus berfokus
• Memperhatikan pada:
usulan, saran, 1. Penggalian
gagasan baru, gagasan
alternative baru, 2. Usulan dan
solusi saran
dan penemuan 3. Alternatif
baru 4. Gagasan-
• menekankan gagasan
‘kebaruan’ baru
5. Provokasi
Bagi kelas menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari minimal 5-6 orang. Tiap
anggota kelompok menuliskan namanya di kartu warna, dan pemikiran mana yang
paling bisa diterapkan padanya. Tiap anggota bertukar kartu warna ke teman di
sebelahnya hingga tiap orang akhirnya akan mendapatkan profil topi pemikiran yang
baik untuknya menurut pandangannya sendiri dan menurut pandangan para pengamat
Bahas hasilnya dalam diskusi panel bersama guru dan teman-teman sekelas.
44
jika keduanya bekerjasama hasil sinergi mereka memberikan nilai tambah yang
membuat jumlahnya menjadi positif: masing-masing mendapat 5, berarti totalnya 10.
Kedua pemain dalam permainan ini bisa memilih diantara dua gerakan, baik
“bekerja sama” atau “mengkhianati”. Gagasannya adalah bahwa tiap pemain
mendapatkan keuntungan jika bekerja sama, namun jika hanya satu orang yang
bekerja sama, orang yang satunya, yang berkhianat, akan mendapatkan keuntungan
yang lebih banyak. Jika keduanya saling mengkhianati, keduanya kalah (atau
mendapat sedikit sekali keuntungan) namun tidak sebesar pekerjasama yang ‘curang’
yang kerjasamanya tidak mendapat balasan yang setimpal. Keseluruhan situasi
permainan ini dan berbagai kemungkinan hasilnya terangkum di tabel 1, dimana
“titik-titik” hipotesis diberikan sebagai contoh cara penghitungan berbagai hasil yang
berbeda tersebut.
Tabel 1: hasil untuk actor A (dengan kata-kata, dan dalam ‘titik-titik’ hipotesis)
tergantung pada kombinasi tindakan A dan B, dalam simulasi permainan ‘dilema
tahanan’ . Skema yang sama juga bisa diterapkan untuk hasil penghitungan
untuk B.
Briefing ulang
Keuntungan dari kerjasama timbal balik (5) dalam dilema tahanan tetap lebih kecil
dari keuntungan yang didapat dari pengkhianatan satu pihak (10), sehingga akan
selalu ada “godaan” untuk berkhianat. Asumsi ini tidak sepenuhnya valid. Misalnya,
kita mudah saja membayangkan dua ekor serigala yang bersama-sama bisa
membunuh hewan yang dua kali lebih besar dari hewan yang mungkin bisa dibunuh
oleh salah satu dari mereka. Bahkan jika serigala yang mementingkan temannya
membunuh kelinci dan memberikannya pada serigala satunya, dan serigala satunya
itu tidak melakukan apapun untuk membalasnya, serigala yang egois pasti akan
makan lebih sedikit dibanding jika dia membantu temannya membunuh rusa. Namun
kita pasti beranggapan bahwa dampak sinergisnya lebih sedikit dibanding
46
lambat sebab para partisipan membutuhkan waktu lebih untuk membaca gagasan dan
menjawab pertanyaan. Fasilitator kemudian akan mengumpulkan semua kartu dan
menyusunnya per kategori.
Sejumlah ahli menyarankan agar partisipan diminta melihat semua kartu tersebut dan
mencari gagasan yang paling kreatif, paling praktis, paling bisa dilakukan oleh siapa
saja, dan sebagainya. Selalu ingat bahwa brainstorming hanyalah sepertiga dari
keseluruhan proses pemecahan masalah. Proses ini memunculkan gagasan. Setelah
itu, terserah partisipan dan pemimpin kelompok untuk menyusun gagasan-gagasan
ini dan menentukan apa yang harus dilakukan dengan tiap gagasan tersebut. Bahas
hasilnya bersama kelompok dan bersama kelas.
• Apakah prinsip-prinsip tersebut berguna bagi pengembangan sekolah
dan perusahaan? Jika ya kenapa?
• Selama sesi brainstorming apakah saudara menemukan kelebihan
utama lain atau kemungkinan penerapan lain untuk prinsip tertentu?
49
Bacaan:
Siapkan presentasi tentang guru manajemen mutu untuk minggu depan Kelas dibagi
menjadi 6 (atau 7) kelompok siswa. Anda dan kelompok anda akan menggali tentang
salah satu dari enam guru yang dijelaskan dalam Artikel 3:Guru manajemen mutu
Siapkan presentasi 3 menit tentang guru tersebut. Baca artikel tersebut dan coba cari
sumber informasi lain, seperti buku di perpustakaan atau tulisan di Internet. Dalam
presentasi anda cobalah untuk meyakinkan teman-teman sekelas mengapa guru
tersebut merupakan pemikir terbesar dalam manajemen mutu. Beritahu mereka
tentang kehidupan pribadi guru ini, atau hal-hal penting yang ia temukan atau ia cari.
Rangkuman
Keamanan: Belajar dalam lingkungan yang aman, penuh perhatian dan penuh
dorongan
Prinsip manajemen mutu adalah aturan/keyakinan yang mendasar dan
menyeluruh, bagi organisasi yang sedang memimpin dan berjalan, bertujuan
untuk peningkatan kinerja secara terus menerus dalam jangka panjang dengan
berfokus pada konsumen sekaigus memenuhi kebutuhan semua pemegang
saham lainnya. Dengan sedikit berusaha, bisa dilihat bahwa sumber sebagian
besar masalah perusahaan adalah kurangnya penerapan satu atau lebih prinsip
ini.
Delapan Prinsip Mutu :
1. Fokus pada Pelanggan
2. Kepemimpinan
3. Keterlibatan orang-orang
4. Pendekatan proses
5. Pendekatan sistem terhadap manajemen
6. Perbaikan terus menerus
7. Pendekatan factual untuk mengambil keputusan
8. Hubungan timbal balik para pemasok
52