0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan3 halaman
Silven Yonathan mahasiswa kelas E3 Manajemen NIM 10121722 menjawab soal UAS Manajemen Operasi tentang perencanaan kapasitas, perhitungan kapasitas yang tersedia, titik impas, penentuan lokasi, tata letak, manajemen persediaan, manajemen proyek, dan desain pekerjaan.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
LEMBAR JAWABAN UTS MANAJEMEN OPERASI sucya sri yuliana
Silven Yonathan mahasiswa kelas E3 Manajemen NIM 10121722 menjawab soal UAS Manajemen Operasi tentang perencanaan kapasitas, perhitungan kapasitas yang tersedia, titik impas, penentuan lokasi, tata letak, manajemen persediaan, manajemen proyek, dan desain pekerjaan.
Silven Yonathan mahasiswa kelas E3 Manajemen NIM 10121722 menjawab soal UAS Manajemen Operasi tentang perencanaan kapasitas, perhitungan kapasitas yang tersedia, titik impas, penentuan lokasi, tata letak, manajemen persediaan, manajemen proyek, dan desain pekerjaan.
kapasitas produksi adalah langkah pertama ketika sebuah organisasi memutuskan untuk memproduksi lebih banyak atau ingin membuat sebuah produk baru. Apabila ingin meningkatkan jumlah produksi yang sudah ada, organisasi itu perlu mengevaluasi kapasitas yang ada sebelumnya.Jenis-jenis Kapasitas Produksi Menurut Heizer dan Render (2015), terdapat tiga jenis kapasitas produksi, yaitu: Kapasitas desain. Kapasitas desain merupakan output yang maksimum secara teori pada suatu sistem dalam suatu periode waktu tertentu pada kondisi idealnya. Kapasitas desain juga bisa diartikan kapasitas yang mana suatu perusahaan mengharapkan untuk mencapai hambatan operasional yang tersedia saat ini. Kapasitas efektif (utilization). Kapasitas efektif menunjukan output maksimum pada tingkat operasi tertentu. Kapasitas efektif adalah kapasitas yang diperkirakan dapat dicapai oleh sebuah perusahaan dengan keterbatasan operasi yang ada sekarang. Kapasitas efektif biasanya lebih rendah daripada kapasitas desain karena fasilitas yang ada mungkin telah dirancang untuk versi produk sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kapasitas efektif adalah rancangan produk, kualitas bahan yang digunakan, sikap dan motivasi tenaga kerja, perawatan mesin/fasilitas, serta rancangan pekerjaan.Kapasitas efisien (efficiency). Kapasitas efisien adalah persentase desain kapasitas yang benar-benar tercapai. Bergantung pada bagaimana tempat fasilitas dipergunakan dan dikelola. Kapasitas efisien mengukur seberapa baik fasilitas atau mesin ketika digunakan. 2. Perhitungan Kapasitas yang Tersedia : Menggunakan rumus sebagai berikut: Rated Capacity = (jumlah mesin) × (jam kerja mesin) × (utilitas) × (efisiensi sistem) • Perhitungan Kelebihan/Kekurangan Kapasitas : Dilakukan dengan cara membandingkankapasitas tersedia dan kapasitas yang diperlukan. 3. Menurut Henry Simamora Titik Impas adalah volume penjualan dimana jumlah pendapatan dan jumlah bebannya sama, tidak ada laba maupun rugi bersi. Menurut Hansen dkk,Titik Impas (break even point) adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya, titik dimana laba sama dengan nol.Break Even Point = Biaya Tetap : (Harga jual – biaya variabel) Harga jual dan biaya variabel yang digunakan dalam perhitungan adalah harga jual atau biaya variabel per unit produk yang diproduksinya. 4. Menurut Heizer & Render (2015) lokasi adalah pendorong biaya dan pendapatan, maka lokasi seringkali memiliki kekuasanaan untuk membuat strategi bisnis perusahaan. Lokasi yang strategis bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan dari lokasi bari perusahaan.Menurut Kotler (2008) Salah satu kunci menuju sukses adalah lokasi, lokasi dimulai dengan memilih komunitas. Keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim politik, dan sebagainya.Sebelum suatu perusahaan mendirikan pabrik, biasanya direncanakan sebaik mungkin sebab letak berpengaruh pada biaya operasi/produksi, harga jual, serta kemampuan perusahaan untuk bersaing di pasar (Subagyo, 2000).Penentuan Lokasi Menurut Munawaroh (2013) salah satu strategi yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah pemilihan lokasi, baik lokasi pabrik untuk perusahaan manufaktur ataupun lokasi usaha untuk perusahaan jasa/retail maupun lokasi perkantorannya. Pemilihan lokasi, diperlukan pada saat perusahaan mendirikan usaha baru, melakukan ekspansi usaha yang telah ada maupun memindahkan lokasi perusahaan ke lokasi lainnya. 5. Penempatan lokasi yang baik akan bermanfaat bagi perusahaan karena dapat meminimumkan biaya dan/atau memaksimalkan laba. Biaya-biaya yang dapat ditekan berkaitan dengan pemilihan lokasi antara lain biaya transport masuk bahan-bahan untuk produksi, biaya produksi dan distribusi. 6. Pengertian tata letak menurut ahli: a. Murdifin dan Mahfud (2011:433): Tata letak (layout) merupakan salah satu keputusan strategis operasional yang turut menentukan efisiensi operasi perusahaan dalam jangka panjang. Tata letak yang baik akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas perusahaan. 7. Tata letak (layout) merupakan salah satu keputusan strategis operasional yang turut menentukan efisiensi operasi perusahaan dalam jangka panjang. Tata letak yang baik akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas perusahaan. 8. Layout atau tata letak yang paling efektif dalam manajemen produksi yaitu keputusan strategis menyangkut kegiatan produksi yang mampu menentukan efisiensi perusahaan dalam jangka panjang. 9. Menurut Harsanto (2013:63) : Manajemen Persediaan ialah serangkaian keputusan atau kebijakan sebuah Perusahaan dengan tujuan untuk memastikan Perusahaan dapat menyediakan persediaan yang bermutu seperti jumlah dan waktu tertentu. 10. Tujuan manajemen persediaan adalah menyimpan jumlah barang dengan tepat. Selain itu, tujuan manajemen persediaan adalah bagaimana caranya untuk menyimpan barang persediaan semaksimal mungkin dengan biaya minimal sehingga perusahaan tak mengalami kerugian. 11. Menurut PMBOK (Project Management Body of Knowledge) dalam buku Budi Santoso (2009:3) manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan (skills), alat (tools) dan teknik (techniques) dalam aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek. bangunan. proyek. 12. 3 Fase Manajemen Proyek 1) Fase perencanaan. Fase ini mencakup penentuan sasaran, pendefinisian proyek, dan pengorganisasian tim. Perencanaan proyek : Proyek : sederetan tugas yang diarahkan kepada suatu hasil utama dibentuk organisasi proyek untuk memastikan program yang telah ada tetap berjalan dengan lancar dan mendapatkan manajemen dan perhatian yang semestinya. Organisasi proyek akan bekerja baik bila : Pekerjaan dapat didefinisikan dengan sasaran dan target waktu khusus Pekerjaan unik dalam organisasi yang ada Pekerjaan mengandung tugas2 kompleks dan saling berhubungan yang membutuhkan ketrampilan khusus Proyek sifatnya sementara tapi penting bagi organisasi Proyek meliputi hampir semua lini organisasi 2) Fase penjadwalan. fase ini menghubungkan orang, uang, dan bahan untuk aktivitas khusus dan menghubungkan setiap aktivitas satu dengan aktivitas lain. Penjadwalan proyek : Meliputi pengurutan dan pembagian waktu untuk seluruh kegiatan proyek. Biasanya dibantu dengan diagram Gantt. Diagram Gantt : Semua kegiatan telah direncanakan Urutan kerja telah diperhitungkan Perkiraan waktu telah tercatat Keseluruhan proyek telah dibuat 3) Fase pengendalian. Di sini, perusahaan mengawasi sumber daya, biaya, kualitas, dan anggaran. Pengendalian proyek fokus pada : Pengawasan ketat pada sumber daya, biaya, kualitas dan anggaran Penggunaan loop umpan balik untuk merevisi rencana proyek dan pengaturan sumber daya Diperlukan laporan PERT/ CPM yang sudah terkomputerisasi data diagram khas 13. Desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan kerja seorang individu dalam kelompok karyawan secara organisasional yang bertujuan untuk mengatur penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi, teknologi dan keprilakuan (Handoko, 2001). 14. Desain pekerjaan merupakan faktor penting dalam manajemen karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan perusahaan.desain pekerjaan memiliki tujuan agar: Efisiensi operasional, produktifitas dan kualitas pelayanan menjadi optimal. Fleksibilitas dan kemampuan melaksanakan proses kerja secara horizontal dan hirarki. Minat, tantangan, dan prestasi menjadi optimal 15. Terdapat lima komponen rancangan kerja yakni, spesialisasi pekerjaan, ekspansi pekerjaan, komponen psikologis, tim yang mandiri, dan motivasi dan system insentif Spesialisasi Tenaga Kerja adalah acara untuk membantu mengurangi biaya tenaga kerja mntir yang memiliki banyak keahlian. Yang dapat dicapai dengan cara: Pengembangan ketangkasan dan pembeljaran yang lebih cepat, Lebih sedikit waktu yang terbuang , atau Pengembangan perangkat-perangkat khusus. Ekspensi Pekerjaan untuk memodifikasi perkerjaan dalam beragam cara diantaranya Pemekaran perkejaan, Rotasi pekerjaan, Pengayaan pekerjaan, dan Pemberdayaan pekerjaan. Komponen Psikologis, sebuah strategi SDM harus mempertimbankan komponen psikologis dari rancangan kerja. Komponen-komponen ini memusatkan perhatian pada bagaimana merancang pekerjaan sehingga memenuhi beberapa persyaratan psikologis minimum yang meliiputi, Penelitian hawthorne (tempat kerja), dan Sifat-sifat pekerjaan inti. Tim yang Mandiri, adalah sekelompok orang yang diberdayakan dan bekerjasama untuk meraih sebuah tujuan yang sama. Tim dapat dikelola untuk tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Tim-tim ini efektif karena pada dasarnya mereka dapat menyediakan pemberdayaan karyawan, memastikan adanya sifat-sifat pekerjaan inti, dan memuaskan banyak kebutuhan psikologis anggota secara individu. Motivasi dan Sistem Insentif, pembahasan mengenai komponen psikologis dari suatu rancangan kerja memberikan pandangan pada sejumlah factor yang berkontribusi pada kepuasan kerja dan motivasi. Sebagai tambahan bagi factor psikolog ini, terdapat factor keuangan.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional