Anda di halaman 1dari 3

Nama : Silven Yonathan

Kelas : E3 Manajemen

NIM : 10121722

JAWABAN UAS MANAJEMEN OPERASI

1. Perencanaan Kapasitas berdasarkan pendapat Freddy Rangkuti (2005, p94) : Perencanaan


kapasitas produksi adalah langkah pertama ketika sebuah organisasi memutuskan untuk
memproduksi lebih banyak atau ingin membuat sebuah produk baru. Apabila ingin
meningkatkan jumlah produksi yang sudah ada, organisasi itu perlu mengevaluasi kapasitas
yang ada sebelumnya.Jenis-jenis Kapasitas Produksi Menurut Heizer dan Render (2015),
terdapat tiga jenis kapasitas produksi, yaitu: Kapasitas desain. Kapasitas desain merupakan
output yang maksimum secara teori pada suatu sistem dalam suatu periode waktu tertentu
pada kondisi idealnya. Kapasitas desain juga bisa diartikan kapasitas yang mana suatu
perusahaan mengharapkan untuk mencapai hambatan operasional yang tersedia saat ini.
Kapasitas efektif (utilization). Kapasitas efektif menunjukan output maksimum pada tingkat
operasi tertentu. Kapasitas efektif adalah kapasitas yang diperkirakan dapat dicapai oleh
sebuah perusahaan dengan keterbatasan operasi yang ada sekarang. Kapasitas efektif biasanya
lebih rendah daripada kapasitas desain karena fasilitas yang ada mungkin telah dirancang
untuk versi produk sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kapasitas
efektif adalah rancangan produk, kualitas bahan yang digunakan, sikap dan motivasi tenaga
kerja, perawatan mesin/fasilitas, serta rancangan pekerjaan.Kapasitas efisien (efficiency).
Kapasitas efisien adalah persentase desain kapasitas yang benar-benar tercapai. Bergantung
pada bagaimana tempat fasilitas dipergunakan dan dikelola. Kapasitas efisien mengukur
seberapa baik fasilitas atau mesin ketika digunakan.
2. Perhitungan Kapasitas yang Tersedia : Menggunakan rumus sebagai berikut: Rated Capacity
= (jumlah mesin) × (jam kerja mesin) × (utilitas) × (efisiensi sistem) • Perhitungan
Kelebihan/Kekurangan Kapasitas : Dilakukan dengan cara membandingkankapasitas tersedia
dan kapasitas yang diperlukan.
3. Menurut Henry Simamora Titik Impas adalah volume penjualan dimana jumlah pendapatan
dan jumlah bebannya sama, tidak ada laba maupun rugi bersi. Menurut Hansen dkk,Titik
Impas (break even point) adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya, titik
dimana laba sama dengan nol.Break Even Point = Biaya Tetap : (Harga jual – biaya variabel)
Harga jual dan biaya variabel yang digunakan dalam perhitungan adalah harga jual atau biaya
variabel per unit produk yang diproduksinya.
4. Menurut Heizer & Render (2015) lokasi adalah pendorong biaya dan pendapatan, maka lokasi
seringkali memiliki kekuasanaan untuk membuat strategi bisnis perusahaan. Lokasi yang
strategis bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan dari lokasi bari perusahaan.Menurut
Kotler (2008) Salah satu kunci menuju sukses adalah lokasi, lokasi dimulai dengan memilih
komunitas. Keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan
stabilitas, persaingan, iklim politik, dan sebagainya.Sebelum suatu perusahaan mendirikan
pabrik, biasanya direncanakan sebaik mungkin sebab letak berpengaruh pada biaya
operasi/produksi, harga jual, serta kemampuan perusahaan untuk bersaing di pasar (Subagyo,
2000).Penentuan Lokasi Menurut Munawaroh (2013) salah satu strategi yang perlu
diperhatikan oleh perusahaan adalah pemilihan lokasi, baik lokasi pabrik untuk perusahaan
manufaktur ataupun lokasi usaha untuk perusahaan jasa/retail maupun lokasi perkantorannya.
Pemilihan lokasi, diperlukan pada saat perusahaan mendirikan usaha baru, melakukan
ekspansi usaha yang telah ada maupun memindahkan lokasi perusahaan ke lokasi lainnya.
5. Penempatan lokasi yang baik akan bermanfaat bagi perusahaan karena dapat meminimumkan
biaya dan/atau memaksimalkan laba. Biaya-biaya yang dapat ditekan berkaitan dengan
pemilihan lokasi antara lain biaya transport masuk bahan-bahan untuk produksi, biaya
produksi dan distribusi.
6. Pengertian tata letak menurut ahli: a. Murdifin dan Mahfud (2011:433): Tata letak (layout)
merupakan salah satu keputusan strategis operasional yang turut menentukan efisiensi operasi
perusahaan dalam jangka panjang. Tata letak yang baik akan memberikan kontribusi terhadap
peningkatan produktivitas perusahaan.
7. Tata letak (layout) merupakan salah satu keputusan strategis operasional yang turut
menentukan efisiensi operasi perusahaan dalam jangka panjang. Tata letak yang baik akan
memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas perusahaan.
8. Layout atau tata letak yang paling efektif dalam manajemen produksi yaitu keputusan
strategis menyangkut kegiatan produksi yang mampu menentukan efisiensi perusahaan dalam
jangka panjang.
9. Menurut Harsanto (2013:63) : Manajemen Persediaan ialah serangkaian keputusan atau
kebijakan sebuah Perusahaan dengan tujuan untuk memastikan Perusahaan dapat
menyediakan persediaan yang bermutu seperti jumlah dan waktu tertentu.
10. Tujuan manajemen persediaan adalah menyimpan jumlah barang dengan tepat. Selain itu,
tujuan manajemen persediaan adalah bagaimana caranya untuk menyimpan barang persediaan
semaksimal mungkin dengan biaya minimal sehingga perusahaan tak mengalami kerugian.
11. Menurut PMBOK (Project Management Body of Knowledge) dalam buku Budi Santoso
(2009:3) manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan (skills),
alat (tools) dan teknik (techniques) dalam aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan proyek. bangunan. proyek.
12. 3 Fase Manajemen Proyek
1) Fase perencanaan. Fase ini mencakup penentuan sasaran, pendefinisian proyek, dan
pengorganisasian tim. Perencanaan proyek : Proyek : sederetan tugas yang diarahkan
kepada suatu hasil utama dibentuk organisasi proyek untuk memastikan program
yang telah ada tetap berjalan dengan lancar dan mendapatkan manajemen dan
perhatian yang semestinya. Organisasi proyek akan bekerja baik bila : Pekerjaan
dapat didefinisikan dengan sasaran dan target waktu khusus Pekerjaan unik dalam
organisasi yang ada Pekerjaan mengandung tugas2 kompleks dan saling berhubungan
yang membutuhkan ketrampilan khusus Proyek sifatnya sementara tapi penting bagi
organisasi Proyek meliputi hampir semua lini organisasi
2) Fase penjadwalan. fase ini menghubungkan orang, uang, dan bahan untuk aktivitas
khusus dan menghubungkan setiap aktivitas satu dengan aktivitas lain. Penjadwalan
proyek : Meliputi pengurutan dan pembagian waktu untuk seluruh kegiatan proyek.
Biasanya dibantu dengan diagram Gantt. Diagram Gantt : Semua kegiatan telah
direncanakan Urutan kerja telah diperhitungkan Perkiraan waktu telah tercatat
Keseluruhan proyek telah dibuat
3) Fase pengendalian. Di sini, perusahaan mengawasi sumber daya, biaya, kualitas, dan
anggaran. Pengendalian proyek fokus pada : Pengawasan ketat pada sumber daya,
biaya, kualitas dan anggaran Penggunaan loop umpan balik untuk merevisi rencana
proyek dan pengaturan sumber daya Diperlukan laporan PERT/ CPM yang sudah
terkomputerisasi data diagram khas
13. Desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan kerja seorang individu dalam kelompok
karyawan secara organisasional yang bertujuan untuk mengatur penugasan-penugasan kerja
yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi, teknologi dan keprilakuan (Handoko,
2001).
14. Desain pekerjaan merupakan faktor penting dalam manajemen karena selain berhubungan
dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan
perusahaan.desain pekerjaan memiliki tujuan agar: Efisiensi operasional, produktifitas dan
kualitas pelayanan menjadi optimal. Fleksibilitas dan kemampuan melaksanakan proses kerja
secara horizontal dan hirarki. Minat, tantangan, dan prestasi menjadi optimal
15. Terdapat lima komponen rancangan kerja yakni, spesialisasi pekerjaan, ekspansi pekerjaan,
komponen psikologis, tim yang mandiri, dan motivasi dan system insentif
 Spesialisasi Tenaga Kerja adalah acara untuk membantu mengurangi biaya tenaga kerja
mntir yang memiliki banyak keahlian. Yang dapat dicapai dengan cara: Pengembangan
ketangkasan dan pembeljaran yang lebih cepat, Lebih sedikit waktu yang terbuang , atau
Pengembangan perangkat-perangkat khusus.
 Ekspensi Pekerjaan untuk memodifikasi perkerjaan dalam beragam cara diantaranya
Pemekaran perkejaan, Rotasi pekerjaan, Pengayaan pekerjaan, dan Pemberdayaan
pekerjaan.
 Komponen Psikologis, sebuah strategi SDM harus mempertimbankan komponen
psikologis dari rancangan kerja. Komponen-komponen ini memusatkan perhatian pada
bagaimana merancang pekerjaan sehingga memenuhi beberapa persyaratan psikologis
minimum yang meliiputi, Penelitian hawthorne (tempat kerja), dan Sifat-sifat pekerjaan
inti.
 Tim yang Mandiri, adalah sekelompok orang yang diberdayakan dan bekerjasama untuk
meraih sebuah tujuan yang sama. Tim dapat dikelola untuk tujuan jangka pendek maupun
jangka panjang. Tim-tim ini efektif karena pada dasarnya mereka dapat menyediakan
pemberdayaan karyawan, memastikan adanya sifat-sifat pekerjaan inti, dan memuaskan
banyak kebutuhan psikologis anggota secara individu.
 Motivasi dan Sistem Insentif, pembahasan mengenai komponen psikologis dari suatu
rancangan kerja memberikan pandangan pada sejumlah factor yang berkontribusi pada
kepuasan kerja dan motivasi. Sebagai tambahan bagi factor psikolog ini, terdapat factor
keuangan.

Anda mungkin juga menyukai