Anda di halaman 1dari 3

NAMA : AMIRAH FAUZIAH

NIM : 210111500003
KELAS : REGULER C
TUGAS BAB 1 PEMBELAJARAN IPA LANJUT

KUIS

1. Tuliskan perbedaan pengertian model pembelajaran menurut Bell (1981), Joyce &
Calhoun (2009)
2. Tuliskan perbedaan pengertian model pembelajaran menurut Arend (1997), Joyce (1992)
3. Tuliskan perbedaan pengertian model pembelajaran menurut Eggen (1995), Shambaugh
(1999), Rather (2006) dan Joyce & Calhoun (2009)
4. Tuliskan ciri-ciri pokok model pembelajaran dan jelaskan setiap ciri tersebut
5. Tuliskan langkah-langkah mengembangkan suatu model pembelajaran
6. Tuliskan hal-hal penting untuk mengevaluasi model pembelajaran
7. Tuliskan 3 tata cara untuk menentukan kualitas model pembelajaran dan jelaskan
masing-masing cara tersebut.
8. Tuliskan komponen-komponen instrument pengembangan model

JAWABAN

1. Model pembelajaran menurut Bell (1981), Joyce & Calhoun (2009)


▪ Bell (1998) , menyatakan “ bahwa suatu model pembelajaran secara umum dapat
diterapkan pada berbagai disiplin/mata kuliah. Hal ini karna suatu model pembelajaran
cocok untuk setiap topic dalam suatu mata kuliah.
▪ Joyce (1992) dan Calhoun (2009), mengatakan model pembelajaran merupakan
petunjuk bagii guru atau dosen dalam merencanakan pembelajaran di kelas, mulai dari
mempersiapkan perangkat pembelajaran, media dan alat bantu sampai alat evaluasi
yang mengarah pada upaya pencapaian tujuan pembelajaran.

2. Model pembelajaran menurut Arend (1997), Joyce (1992)


▪ Arends (1997), menyatakan bahwa suatu model pembelajaran mengacu pada
pendekatan pembelajaran yang akan diterapkan dan juga mengacu pada lingkungan
pembelajaran dan maanajemen kelas.
▪ Joyce et al (1992) menyatakan, model pembelajaran adalah suatau perencanaa atau pola
yang digunakan sebagai pedoman dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-
perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku.

3. Model pembelajaran menurut Eggen (1995), Shambaugh (1999), Rather (2006) dan
Joyce & Calhoun (2009)
▪ Enggen (1995), model pembelajaran sebagai strategi persepekstif pembelajaran yang
direncanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
▪ Shambaugh (1999), Rather (2006) dan Joyce & Calhoun (2009), mendeskripsikan
model pembelajaran atas empat unsur utama sebagai:
1) Orientasi model berupa sasaran dan asumsi,
2) Komponen model pembelajaran pembelajaran:sintaks (struktur model); prinsip
reaksi; system social; system pendukung,
3) Aplikasi model , dan
4) Efek intruksional dan nurturant dari model
4. Ada 4 ciri khas model pembelajaran yang dikemukakan yaitu;
▪ Rasional teoritik yang bersifat logis yang bersumber dari perancangannya, yang
meliputi pendekatan suatu model pembelajaran yang luas dan menyeluruh.
Contoh,adanya kelompok-kelompok kecil siswa bekerja sama memecahkan suatu
masalah yang telah disepakati oleh siswa dan guru.
▪ Dasar pemikiran tentang tugas pembelajaran yang hendak dicapai dan cara peserta didik
belajar untuk mencapai tujuan tersebut. Contoh suatu model pembelajaran yang baik
untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar seprti table perkalian atau
topic-topik yang banyak berkaitan dengan penggunaan alat.
▪ Aktivitas mengajar guru yang diperlukan agar model pembelajaran dapat dilaksanakan
secara efektif, contoh setiap model pembelajaran diakhiri dengan tahap penutup
pembelajaran, didalamnya meliputi kegiatan merangkum pokok-pokok pembelajaran
yang dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru.
▪ Lingkungan belajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Contoh memerlukan
lingkungan belajar yang fleksibel seperti tersedia meja dan kursi yang mudah
dipindahkan

5. Adapun langkah-langkah dalam mengembangkan suatu model pembelajaran adalah,


menurut polmp (2007) dalam penelitiannya menyatakan bahwa dalam pengembangan
model pembelajaran interverentasi dikembangkan dalam suatu proses yang siklus dari
protipe hingga menghasilkan suatu produk . dalam penerapannya protipe dalam kelas
terdapat beberapa langkah, yang dimulai dari; interectional methods, softwer atau
materials, pembahasan (fundig):
Adapun beberapa langkah dalam mengembangkan suatu model pembelajaran seperti:
▪ Memvalidasi model dan perangkat pembelajaran dari para ahli
▪ Merevisi model pembelajaran
▪ Menguji coba model pembelajaran tersebutbdalam kelas
▪ Merevisi model pembelajaran berdasarkan dengan hasil uji coba
▪ Mengimplementasikan model pembelajaran yang telah di uji coba tersebut dalam
kelas

6. Ada beberapa hal yang penting dalam meengavaluasi model pembelajaran yaitu;
• Dalam mengavaluasi model pembelajaran maka diperlukan adanya analisis
kebutuhan kelas
• Diperlukan adanya screening, yang akan mengecek adanya karakteristik penting
dalam komponen interverentasi prototype
• Diperlukan adanya expert apparaisal, yang merupakan kelompok pakar yang akan
memeriksa prototype dari interverentasi yang biasanya berdasarkan dengan pedoman
yang dituntut oleh kelompok pakar
• Diperlukan adanya walkthrough yang akan melakukan interverensi
• Diperlukan adanya micro-evaulational yangh nantinya akan dilakukn evaluasi
terhadap model, yang melakukan evaluasi dalam hal yakni peserta didik.

7. 3 tata cara menentukan kualitas model pembelajaran :


a. Mengukur Efektivitas Model Pembelajaran
Untuk mengukur efektivitas suatu model pembelajaran dapat dilakukan dengan
cara membandingkan kemampuan peserta didik sebelum pembelajaran dengan
kemampuan mereka setelah pembelajaran. Oleh karena itu harus diketahui tingkat
kesiapan belajar serta kondisi awal kemampuan peserta didik dapat dilakukan
dengan tes (prates). Instrumennya diturunkan dari tujuan pembelajaran atau
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang telah dirumuskan dalam mendisain
pembelajaran, yang meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Adapun konten atau materi pembelajarannya ditetapkan berdasarkan penggunaan
model pembelajaran tersebut dalam pokok bahasan apa? Untuk mengetahui
kemampuan peserta didik setelah proses pempelajaran dilakukan pascates.
Instrumen tesnya sama dengan instrumen prates.
b. Mengukur Proses (Implementasi) Pembelajaran
Untuk mengevaluasi proses pembelajaran dapat dilakukan dengan teknik observasi
partisipatif yang secara langsung dosen/guru yang bersangkutan melakukannya. Di
itu dapat pula ditambah oleh observer lain (ahli/praktisi pendidikan) dengan teknik
observasi non partitipatif. Dengan banyaknya pengamatan akan meningkatkan
reliabilitas data hasil pengamatan. Alat yang dapat digunakan berupa pedoman
observasi tentang proses pembelajaran berdasarkan standar proses yang berlaku.
Pedoman observasi harus sudah disiapkan sebelum pembelajaran. Hasil observasi
merupakan bahan untuk merefleksikan tentang proses (implementasi)
pembelajaran sehingga dapat tereksplorasi kebaikan-kebaikan model
pembelajaran, kelemahan-kelemahan model pembelajaran, bahkan dampak
intruksional dan dampak ikutannya.
c. Mengukur Tingkat Keterpakaian Model Pembelajaran
Agar dapat mengetahui apakah suatu model pembelajaran terpakai atau tidak, dapat
diketahui dari respons peserta didik disamping dari hasil pascates dan observasi
proses pembelajaran sebagaimana telah dideskripsikan di atas. Disamping itu juga
dapat diketahui dari respons praktisi pendidikan yang menguji coba model
pembelajaran tersebut di kelas-kelas mereka secara terbatas

8. Adapun komponen-komponen instrument pengembangan model, yaitu;


1. Instrument validasi
2. Instrument keefektifan
3. Instrument kepraktisan

Anda mungkin juga menyukai