Anda di halaman 1dari 19

Analisis Penggunaan E-Learning Mata Kuliah Bahasa Indonesia Berbasis Sosial Media

Pada Jurusan Teknik Informatika

Disusun Oleh:
Nama: SEPTIA HESKA SURYA.AR
Kelas: 1B
Npm: 223510624
Dosen Pengampu: WILDA SRIHASTUTI PILIANG S.PD.,M.PD

Program studi Teknik informatika


Tahun ajaran 2022/2023
Universitas islam riau

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang sudah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada saya sehingga memberikan saya kesempatan untuk menyelesaikan laporan bacaan saya
yang berjudul “ Analisis Penggunaan E-Learning Mata Kuliah Bahasa Indonesia Pada Jurusan
Teknik Informatika berbasis media sosial”. Tentunya saya berterimakasih kepada dosen
pengampu saya yang telah memberikan ilmu dan banyak pengetahuan yang telah diberikan.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari ibu dosen kami tercinta
ini.

Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam laporan bacaan ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki laporan
bacaan ini.
saya berharap semoga laporan bacaan yang saya susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Pekanbaru, 14 Januari 2023

Septia Heska Surya. Ar

ii
(223510624)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
Efektivitas Dibawah ini dikemukakan oleh beberapa pendapat....................................................3
Manfaat dari elearning adalah.........................................................................................................4
Berikut jenis jenis e-learning..............................................................................................................5
E-learning berbasis jejaring media social......................................................................................10
Manfaat jejaring sosial....................................................................................................................11
fungsi e-Learning yang dikelompokkan berdasarkan penggunaannya............................................11
Kelebihan penerapan e-learning:....................................................................................................12
Kekurangan penerapan e-learning:................................................................................................13
BAB III.....................................................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................................15
1.1 KESIMPULAN........................................................................................................................15
1.2 SARAN...........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan digital dan teknologi sangat berpengaruh terhadap zaman kita saat ini. Semakin
cepat manusia belajar dan semakin banyak hal yang dipelajari olehnya, menjadikan manusia
kaya akan pengalaman belajar. Semakin banyak manusia belajar maka semakin banyak
pengalaman yang didapat dan semakin luas ilmu yng diperoleh. Pendidikan juga mengalami
perkembangan. Contohnya adalah pelajaran bernbasis teknologi dan digital yang menggunakan
internet. Banyaknya teknologi dibidang pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar
merupakan kebutuhan yang sangat penting diantaranya adalah menerapkan teknolgi e-
learning. E-learning adalah singkatan dari elektronic learning atau pembelajaran elektronik.
Bullen & Jeans (2007:176) menakrifkan e-learning seperti usaha penggodokan yang
mengabdikan teknologi internet menjelang memfasilitasi, menyampaikan, dan memungkinkan
berjalannya usaha penggodokan penyeling jauh. Konsep penggodokan ini sebenarnya bukan ayat
yang baru. E-learning terkaan dimulai muka perian 1970-an (Waller dan Wilson, 2001).
Berbagai peri lain yang digunakan diantaranya adalah: online learning, internet-enabled
learning, virtual learning, web based distance education, e-learning, web based

teaching and learning.Dengan adanya e-learning mahasiswadapat saling berbagi


informasi dan dapat mengakses bahan belajarsetiap saat dan berulang-ulang, dengan
kondisi yang demikian itu mahasiswadapat lebih memantapkantugas-tugas darimateri
pembelajaran(Rahmawati Diah, 2020).1

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksut dengan media pembelajaran e-learning?


2. Apa saja keefektivitasnya?
3. Apa manfaatnya?
4. Apa saja jenisnya?
5. apa yang dimaksud pembelajaran konvensional?
6. Apa saja medianya?
7. Apa fungsinya?
8. Kekurangannya
9. kelebihannya

1.3 TUJUAN

tujuan dari laporan bacaan yang saya buat adalah untuk memahami lagi perkembangan teknologi
dan digital seperti e-learning dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada jurusan teknik
informatika. Dan juga untuk mengenal apa saja jenis-jenis terbaru tentang pembelajaran jarak
jauh ini.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Tergantung bahasanya, e-learning berasal dari kata “e” (elektronik) dan “learn” (belajar). Oleh
karena itu, e-learning dapat diartikan sebagai pembelajaran dengan menggunakan layanan
elektronik dan digital Namun secara umum, ada konsepsi lain dari e-learning, yang dapat
diartikan sebagai bahan pembelajaran, CD-ROM, dan lain-lain. dikirim melalui perangkat media
elektronik berupa intranet/ekstranet, internet, audio/video, band, radio satelit, TV interaktif, dll.
dan pelatihan berbasis komputer (CBT) untuk mendukung dan meningkatkan proses pengajaran,
pembelajaran dan penilaian dengan cara yang lebih fleksibel dan efisien. E-learning juga dapat
dipahami sebagai penggunaan kemampuan teknologi internet untuk berbagi/mengirimkan materi
pembelajaran sehingga siswa dapat mengaksesnya kapan saja dan dimana saja. Menurut Micheal
(2013:27) dalam (Toto Sugiarto, S.Pd.), e-learning adalah pembelajaran terstruktur dengan
tujuan menggunakan sistem elektronik dan komputer sehingga dapat mendukung proses
pembelajaran Intussen,Volgens Chandrawati,2010(Toto Sugiarto,S.Pd)

Efektivitas Dibawah ini dikemukakan oleh beberapa pendapat

E learning terhadap keefektivitas sebagai berikut:

1. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 352), efektivitas artinya keadaan
berguna,berfungsi, menonjol atau hal berkesan
2. Menurut Sadiman dalam Trianto (2009: 20), keefektifan pembelajaran merupakan manfaat
yang didapat sesudah pelaksanaan proses belajar mengajar. juga mengetahui keefektifan
mengajar dapat dilakukan dengan memberikan tes, karena hasil tes dapat dipakai untuk evaluasi
berbagai aspek proses pengajaran.
3. menurut Hidayat (1986) efektivitas adalah sebuah perkiraan yang menyajikan seberapa jauh
target (kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai. yang makin besar presentase target yang
dicapai, makin tinggi efektivitasnya. Sebaliknya menurut Handoko (1997:7) mengartikan hasil
efektivitas adalah kecakapan untuk memilih hasil yang tepat atau alat yang baik untuk

3
pencapaian tujuan yang ditetapkan. Efektivitas tingkat kemampuan untuk mencapai tujuan
dengan tepat dan baik (Devung, 1988:25).
4. Steers (1985:87) mengartikan efektivitas merupakan cakupan usaha sebuah program sebagai
suatu sistem dengan sumber daya dan fasilitas tertentu guna memenuhi tujuan dan targetnya
tanpa mengurangi cara dan sumber daya itu serta sekalipun tidak memberi tekanan yang tidak
perlu terhadap pelaksanaannya. Dalam pembelajaran diperlukan perencanaan yang matang,
pembuatan perangkat pembelajaran, pemilihan strategi, media, teknik, model pembelajaran,
hingga evaluasi pembelajaran yang semua itu saling berkesinambungan. Perlunya penggunaan
model – model pembelajaran yang efektif dan inovatif agar dalam pembelajaran yang dilakukan
dapat lebih variatif dan berjalan lancar. Penggunaan model pembelajaran tersebut juga
disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan sehingga kesesuaian antara keduanya dan semua
komponen menjadi tepat guna.

Manfaat dari elearning adalah

1. Mengurangi Biaya
e-learning memungkinkan Anda untuk melakukan proses pembelajaran kapanpun dan
dimanapun. Oleh karena itu, belajar melalui e-learning dianggap sangat hemat biaya karena guru
dan siswa tidak perlu membayar banyak biaya yang biasanya dikeluarkan dalam pendidikan
tradisional, seperti transportasi, makanan, dan pembelian buku.I'm here. Satu-satunya modal atau
biaya yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan e-learning adalah biaya peralatan atau gadget
canggih dan Internet.

2. Waktu belajar fleksibel dan bisa diatur sendiri Dengan e-learning, siswa dapat secara fleksibel
mengikuti proses pendidikan kapan pun mereka mau, mengatur waktu mereka sendiri dan
mengakses website e-learning sesuai dengan waktu efektif belajar mereka. Selain itu, e-learning
memberikan akses mudah bagi pendidik dan siswa untuk terlibat dalam interaksi terfokus kapan
saja, di mana saja. Ini juga memungkinkan siswa untuk meninjau materi jika mereka tidak
terbiasa dengannya.

4
3. Kemampuan untuk memantau kinerja E-learning memungkinkan pendidik untuk memantau
atau memantau perkembangan siswa, terutama saat menilai kinerja pada materi yang diberikan.
e-learning memiliki kemampuan analisis dan pelaporan terhadap kesulitan yang dihadapi siswa.
Adanya fitur ini membantu pendidik untuk menilai hal atau masalah yang perlu diperbaiki dan
menerapkan solusi kepada peserta didik berupa metode yang tepat

4. Meningkatkan interaktivitas antara pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran E-
learning memungkinkan banyak interaksi dengan pembelajaran tradisional dan tatap muka.
Dalam pembelajaran tradisional, sering kita jumpai siswa yang tidak memiliki keberanian atau
kesempatan untuk berbicara atau bertanya dalam suatu diskusi. E-learning meningkatkan
keberanian siswa karena secara tidak langsung mereka dapat muncul dan menyampaikan
pendapat dan pertanyaannya kapan saja.

Menurut Rijal (2017) dalam (Toto Sugiarto, S.Pd)


ada sembilan manfaat dalam e - learning dalam pembelajaran yaitu :
1. . Pembelajaran menjadi lebih realistis dan kontekstual
2. Penggunaan media e-learning sangat efisien dan praktis
3. Guru cukup google internet untuk mencari media pembelajaran yang cocok dengan materi
yang diajarkannya.
4. Berperan sebagai media pembelajaran
5. Membangkitkan Kesadaran Teknologi Mahasiswa
6. Kelas daring
7. Fasilitasi pelaksanaan ujian nasional
8. belajar jadi lebih menyenangkan

Berikut jenis jenis e-learning

 Pembelajaran Terkelola Komputer (CML)


 Instruksi Berbantuan Komputer (CAI)
 Pembelajaran Online Sinkron
 Pembelajaran Online Asinkron
 Memperbaiki E-Learning

5
 E-Learning Adaptif
 E-Learning Linier
 Pembelajaran Online Interaktif
 Pembelajaran Online Individu
 Pembelajaran Online Kolaboratif

Pembelajaran Online Asinkron Dalam pembelajaran online asinkron, kelompok siswa belajar
secara mandiri pada waktu dan lokasi yang berbeda tanpa komunikasi waktu nyata. Metode e-
learning asinkron sering dianggap lebih berpusat pada siswa daripada rekan sinkron mereka
karena mereka memberi siswa lebih banyak fleksibilitas. Untuk alasan ini, e-learning asinkron
sering disukai oleh siswa yang tidak memiliki jadwal fleksibel, karena mereka menikmati
manfaat belajar mandiri. Anda dapat mengatur waktu belajar Anda sendiri dan tidak diwajibkan
untuk belajar dengan siswa lain pada interval tertentu. Sebelum penemuan sistem komputer
Plato, semua e-learning dianggap asinkron.

Namun, dengan ketersediaan komputer dan World Wide Web saat ini, memutuskan apakah akan
menggunakan e-learning sinkron atau asinkron menjadi tugas yang lebih sulit, karena masing-
masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Meningkatkan E-Learning mutlak adalah nama
mewah yang mungkin berarti sesuatu yang sudah tidak asing lagi. "mutlak" dalam konteks ini
berarti bahwa konten yang digunakan selama proses pembelajaran tidak berubah dari keadaan
aslinya dan semua siswa yang berpartisipasi menerima informasi yang sama seperti siswa
lainnya. Materi disediakan oleh guru dan tidak disesuaikan dengan preferensi siswa.

Ini karena e-learning belum memanfaatkan data real-time berharga yang dikumpulkan dari
masukan siswa. Dengan menggunakan data untuk menganalisis setiap siswa secara individu dan
menyesuaikan bahan ajar berdasarkan data tersebut, setiap siswa belajar lebih baik. E-learning
adaptif adalah cara baru dan inovatif dari e-learning yang memungkinkan materi pembelajaran
dirancang ulang untuk setiap pembelajar. Alat e-learning adaptif memungkinkan pendidikan
yang lebih dipersonalisasi dan berpusat pada siswa daripada sebelumnya, dengan
mempertimbangkan berbagai parameter seperti pencapaian siswa, tujuan, kemampuan,
keterampilan, dan atribut. Kita sekarang dapat menggunakan teknik pengajaran adaptif berbasis

6
laboratorium untuk pengurutan matematis data siswa. Dilakukan dengan benar, itu bisa
mengantarkan era baru dalam pendidikan sains.

Jenis e-learning ini bisa jadi lebih sulit untuk direncanakan dan diimplementasikan daripada
metode pengajaran tradisional, namun nilai potensi dan keefektifannya sering diremehkan.
Linear e-learning Komunikasi linear, terkait dengan interaksi manusia-komputer, artinya
informasi selalu datang dari pengirim ke penerima. Untuk e-learning, ini merupakan faktor yang
sangat membatasi karena tidak ada komunikasi dua arah antara guru dan siswa. Meskipun jenis
e-learning ini telah kehilangan kepentingannya dari waktu ke waktu, namun tetap memegang
tempat penting dalam pendidikan.

1. Pembelajaran berbasis web


Pembelajaran berbasis web, dimana proses pembelajaran berlangsung melalui web dengan
menggunakan Learning Management System. Kegiatan ini dilakukan melalui pembelajaran jarak
jauh atau distance learning.

Seluruh proses komunikasi antara guru dan siswa berlangsung melalui LMS, baik dengan sistem
sinkron maupun asinkron. Pembelajaran ini sepenuhnya bergantung pada web dan sistem LMS.
Di Indonesia sendiri, Moodle merupakan sistem LMS yang paling banyak digunakan karena
bersifat open source dan dapat dihosting sendiri.

2. Pembelajaran komputer
Pembelajaran berbantuan komputer adalah proses pembelajaran yang dilakukan dengan
menggunakan komputer. Siswa melakukan kegiatan belajar secara mandiri di komputer masing-
masing. Ini sering dilakukan di tingkat SMA untuk pelatihan komputer atau kursus komputer.
Tugas guru adalah menyelesaikan pembelajaran dalam bentuk aplikasi atau sistem pembelajaran
pada CPU, dan tugas siswa adalah menyelesaikan tugas dalam aplikasi. Interaksi melalui
pembelajaran komputer hampir tidak ada karena tujuan sepenuhnya ditentukan sehingga fungsi
umpan balik tidak tersedia.

3. Pelatihan maya
Pendidikan virtual adalah pembelajaran di mana siswa tidak bertemu dengan guru. Guru

7
membuat bahan ajar dalam format virtual, seperti manajemen B.LMS atau video tutorial. Setelah
sistem yang dirancang siap, siswa menyelesaikan tugas belajar dengan guru virtual. Oleh karena
itu, kelas virtual termasuk dalam kategori asinkron. Keuntungan dari jenis ini adalah satu guru
dapat mengajar banyak kelas dalam waktu yang bersamaan, karena mudah untuk mengulang.

Kelemahan dari kelas virtual adalah memberikan umpan balik cukup sulit karena jika
memberikan umpan balik, pembelajaran ini akan termasuk dalam kategori pembelajaran online.

4. kolaborasi digital
Kolaborasi Digital adalah pengalaman belajar yang menggabungkan banyak kelas guru yang
berbeda selama satu jam. Tugasnya adalah menyelesaikan sebuah proyek yang mungkin
membutuhkan dua ahli dari instansi yang berbeda, dan kemudian menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi untuk menghubungkan mereka.

1. Pembelajaran berbasis web


Pembelajaran berbasis web, dimana proses pembelajaran berlangsung melalui web dengan
menggunakan Learning Management System. Kegiatan ini dilakukan melalui pembelajaran jarak
jauh atau distance learning.

Seluruh proses komunikasi antara guru dan siswa berlangsung melalui LMS, baik dengan sistem
sinkron maupun asinkron. Pembelajaran ini sepenuhnya bergantung pada web dan sistem LMS.
Di Indonesia sendiri, Moodle merupakan sistem LMS yang paling banyak digunakan karena
bersifat open source dan dapat dihosting sendiri.

2. Pembelajaran komputer
Pembelajaran berbantuan komputer adalah proses pembelajaran yang dilakukan dengan
menggunakan komputer. Siswa melakukan kegiatan belajar secara mandiri di komputer masing-
masing. Ini sering dilakukan di tingkat SMA untuk pelatihan komputer atau kursus komputer.
Tugas guru adalah menyelesaikan pembelajaran dalam bentuk aplikasi atau sistem pembelajaran
pada CPU, dan tugas siswa adalah menyelesaikan tugas dalam aplikasi. Interaksi melalui
pembelajaran komputer hampir tidak ada karena tujuan sepenuhnya ditentukan sehingga fungsi

8
umpan balik tidak tersedia.

3. Pelatihan maya
Pendidikan virtual adalah pembelajaran di mana siswa tidak bertemu dengan guru. Guru
membuat bahan ajar dalam format virtual, seperti manajemen B.LMS atau video tutorial. Setelah
sistem yang dirancang siap, siswa menyelesaikan tugas belajar dengan guru virtual. Oleh karena
itu, kelas virtual termasuk dalam kategori asinkron. Keuntungan dari jenis ini adalah satu guru
dapat mengajar banyak kelas dalam waktu yang bersamaan, karena mudah untuk mengulang.

Kelemahan dari kelas virtual adalah memberikan umpan balik cukup sulit karena jika
memberikan umpan balik, pembelajaran ini akan termasuk dalam kategori pembelajaran online.

4. kolaborasi digital
Kolaborasi Digital adalah pengalaman belajar yang menggabungkan banyak kelas guru yang
berbeda selama satu jam. Tugasnya adalah menyelesaikan sebuah proyek yang mungkin
membutuhkan dua ahli dari instansi yang berbeda, dan kemudian menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi untuk menghubungkan mereka.

Jenis pembelajaran ini lebih umum digunakan di ruang kelas tradisional daripada kursus online,
tetapi ini adalah jenis e-learning yang sangat efektif dan efektif bila dilakukan dengan benar.

Pembelajaran tradisional adalah pembelajaran langsung dan sebenarnya cenderung mengikuti


format perkuliahan. Menurut Nasution (2008:209), pembelajaran tradisional memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:

1. Tujuan tidak dirumuskan secara jelas dengan tindakan yang terukur

2. Materi pembelajaran diberikan kepada kelompok atau seluruh kelas, tanpa memandang
individu siswa

3. Materi pembelajaran biasanya diberikan dalam bentuk ceramah, presentasi, tulisan, atau media
lainnya, tergantung gurunya.

9
4. Selaras dengan kegiatan instruktur dan prioritaskan kegiatan pembelajaran

5. Mahasiswa kebanyakan pasif mendengarkan dosen

6. Semua siswa harus belajar dengan kecepatan yang diajarkan oleh instruktur.

7. Penguatan biasanya dilakukan setelah tes dan percobaan berulang-ulang

8. Keberhasilan belajar pada umumnya dinilai secara subyektif oleh pengajar

9. Guru biasanya pengganda dan distributor informasi umum

Secara umum ciri pembelajaran konvensional adalah siswa menerima informasi secara pasif,
siswa menerima pengetahuan dari guru, dan pengetahuan dipandang sebagai kumpulan informasi.

E-learning berbasis jejaring media social

Media Sosial Jejaring Sosial

Forum grup online  Facebook

 Twitter

 Instagram

 Youtube

Blog  Medium

10
 Kompasiana

 Blog Pribadi

Aplikasi Chat Whatsapp

Telegram

Line

Manfaat jejaring sosial

1. Dapatkan lebih banyak teman. Jadi Anda dapat bertukar penemuan ilmiah atau bertukar
pikiran dengan teman-teman Anda.

2. Anda dapat membangun branding Anda ketika Anda memiliki prospek yang jauh di depan
bisnis Anda.

3. Berbisnis online. Anda dapat menawarkan bisnis online ke teman Anda melalui Internet.

4. Saya mencari banyak penggemar.

5. memperdalam ide dan hobi Anda.

11
fungsi e-Learning yang dikelompokkan berdasarkan penggunaannya

E-learning tambahan

Fungsi e-learning sebagai pelengkap adalah sekolah/universitas melaksanakan metode


pengajaran dengan model tradisional sebagai model utamanya. Artinya, siswa perlu datang ke
sekolah agar dapat belajar secara efektif dan utuh. Guru kemudian melakukan pembelajaran
tambahan melalui sistem pembelajaran e-learning untuk memberikan waktu belajar siswa
tambahan. Dalam hal ini lembaga pendidikan menyediakan e-learning tambahan yang tidak
diwajibkan oleh sekolah. 2. E-learning pelengkap atau supplemen pembelajaran

Fungsi e-learning tambahan adalah pembelajaran online yang disediakan oleh guru untuk
melengkapi materi yang disediakan guru secara tradisional. Dalam hal ini guru memberikan
materi melalui pembelajaran offline, namun beberapa sumber harus dibuka oleh siswa melalui
sistem pembelajaran online. Ini kemudian disempurnakan menjadi blended learning. Dengan
kata lain, pembelajaran dapat dilakukan secara online dan offline. 3. E-learning sebagai alternatif

E-learning sebagai alternatif tentu sangat jelas. Fitur e-learning ini merupakan pengganti lengkap
metode pembelajaran tradisional. Kita semua sedang melalui masa ketika COVID-19 dimulai
belum lama ini. Untuk memutus rantai penyebaran virus corona, semua sekolah menerapkan e-
learning sebagai alternatif sementara dari pembelajaran luring. 4. Pembelajaran utama

Fitur terakhir dari eLearning adalah core learning. Artinya perguruan tinggi tidak lagi
menerapkan sistem pembelajaran luring. Ini adalah praktik yang sangat umum di luar negeri
bahkan sebelum COVID-19 menyebar ke seluruh dunia. Metode pembelajaran e-learning dinilai
lebih efisien dan efektif dalam mendistribusikan materi kepada siswa. Dengan dukungan video
dan konten multimedia lainnya, pembelajaran juga dapat dilacak tanpa mengurangi kualitas
materi siswa. Fungsi e-learning sebagai core learning kemudian berkembang menjadi flipped
classroom. Siswa mengikuti materi melalui e-learning di rumah, dan ketika mereka datang ke
kelas, mereka menjelaskan materi tersebut kepada teman dan gurunya, dan guru mengoreksinya.
guru. Namun, flipped classroom ini bukan satu-satunya hasil pembangunan. Beberapa di
antaranya dapat berupa materi dan praktik.

12
E-learning yang dibuat cukup efektif untuk membantu siswa belajar. Pertanyaan dan tugas dari
instruktur harus diselesaikan pada awal jam untuk mendorong siswa untuk berpartisipasi lebih
antusias dalam kuliah.

Kelebihan penerapan e-learning:

1. Mudah diakses

Selama Anda memiliki perangkat teknis seperti smartphone atau laptop dengan koneksi internet,
Anda dapat dengan mudah mengakses materi yang ingin dipelajari. Dengan diperkenalkannya e-
learning, kegiatan belajar dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun.

2. Biaya lebih terjangkau

Tentunya kita semua ingin menambah ilmu tanpa kendala finansial. Dengan Paket Data Internet,
Anda dapat mengakses berbagai bahan belajar tanpa perlu khawatir ketinggalan kelas meskipun
ketinggalan satu kelas. Registrasi keanggotaan untuk e-learning direkomendasikan karena biaya
keanggotaan lebih murah daripada mengikuti kelas dan kursus di lembaga pembelajaran.

3. Wawasan luas

Tentunya dengan menerapkan e-learning, Anda akan menemukan banyak hal yang belum Anda
ketahui sebelumnya. Hal ini dikarenakan beberapa konten yang tersedia di eLearning belum
tersedia di media cetak seperti: B. Buku-buku yang biasa digunakan dalam metode belajar
mengajar tradisional. Hal ini berbeda dengan pembelajaran tatap muka yang dilakukan dengan
membaca buku.

Kekurangan penerapan e-learning:

1. Pembatasan Akses Internet

Salah satu kelemahan metode pembelajaran e-learning adalah akses internet yang terbatas. Akses
ke layanan e-learning mungkin sulit dilakukan di daerah yang sinyal internetnya tidak stabil. Hal

13
ini tentunya juga banyak terjadi di Indonesia, mengingat beberapa daerah 3T (belum
berkembang, terdepan, dan terluar) masih belum memiliki akses internet. Apalagi, tarif
penggunaan data internet masih dinilai sangat tinggi di sebagian kalangan masyarakat Indonesia.
Akibatnya, kesempatan untuk menggunakan e-learning masih dianggap sebagai hak istimewa.

2. keterbatasan aksi dengan dosen

Karena proses pembelajaran e-learning bersifat satu arah. Hal ini mengurangi interaksi dosen-
siswa dan membuatnya lebih sulit untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut tentang materi yang
sulit dipahami.

3. Pemahaman materi

Isi yang disampaikan oleh e-learning dijawab dengan tingkat pemahaman yang berbeda-beda
sesuai dengan kemampuan pengguna. Beberapa orang dapat memahami konten lebih cepat saat
membacanya, tetapi yang lain membutuhkan waktu untuk benar-benar memahaminya. Beberapa
bahkan membutuhkan klarifikasi dari orang lain untuk memahami apa yang mereka pelajari.

4. Tidak adanya pengawasan terhadap siswa secara langsung

Kurangnya pengawasan saat melakukan pembelajaran daring dapat menyebabkan pengguna


eLearning kehilangan fokus. Karena aksesnya yang mudah, beberapa pengguna cenderung
menunda pembelajaran. Kesadaran diri diperlukan untuk memandu proses pembelajaran secara
online dan untuk mencapai tujuan Anda. Tetap sehat dan selalu memiliki suasana hati yang
baikk!!

14
BAB III

PENUTUP

1.1 KESIMPULAN

Pembelajaran daring telah mendapatkan umpan balik yang sangat baik dari siswa, terutama
mengenai fleksibilitas pelaksanaannya. Metode pembelajaran ini juga dapat memancing
timbulnya kemandirian belajar dan merangsang siswa untuk lebih banyak terlibat dalam kegiatan
belajar, tidak dapat secara langsung memonitor aktivitas siswa. Siswa juga mengalami kesulitan
memahami materi kelas yang disediakan secara online. Komunikasi guru-siswa yang dibatasi
oleh aplikasi pesan instan dan kursus virtual dirasa kurang memadai bagi siswa. Namun,
pembelajaran daring di daerah yang tidak memiliki akses internet menimbulkan berbagai kendala
dalam proses pembelajaran ini.

1.2 SARAN

E-learning pada saat sekarang sudah sangat biasa dan berjalan efektif. Semoga pengawasan
terhadap penggunaan web ini bisa terus dipantau dan tidak keluar jalurnya. Dan kalaupun ada
kendala pada proses pembelajaran sebaiknya dibicarakan kepada pihak pihak profesional pada
bidang ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

[1]. Sutiyono, dkk, 2013. Analisis Pemanfaatan E- Learning Sebagai Media Pembelajaran Di
Universitas Diponegoro. Fakultas Ilmu Komputer. Program Studi Teknik Informatika.
Universitas Bina Darma. Palembang.

[2] Fremaditiya Tondy, 2012. Pengaruh Pemanfaatan Media E-Learning Dan Lingkungan
Belajar Terhadap Kreativitas Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas Viii Di SMPN 1 Gamping.
Fakultas Teknik. Program Studi Pendidikan Teknik Informatika. Universitas Negeri Yogyakarta.
Yogyakarta. Fakultas Ekonomi. Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta. Yogyakarta.

https://ahmaddahlan.net/jenis-dan-model-model-e-learning/

https://aplikasibidangpendidikan.wordpress.com/#:~:text=Computer%20Managed
%20Instruction%20(CMI)%20adalah,tanpa%20benar%2Dbenar%20melakukan%20pengajaran.

16

Anda mungkin juga menyukai