RI
Pemetaan Pariwisata
TO
geopark kaldera toba
TU
i
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA
PASAL 113 KETENTUAN PIDANA SANKSI PELANGGARAN
1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).
2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau
huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling
banyakRp500.000.000,00(limaratus jutarupiah).
3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau
huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara
paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling
banyakRp1.000.000.000,00(satumiliar rupiah).
4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang
dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp4.000.000.000,00 (empatmiliar rupiah).
ii
Masri Ridwan, S.Pd., M.Pd.
Liyushiana, S. ST. Par., M.M.
Muh. Zainuddin Badollahi, S.Sos., M. Si.
Fuad Guntara, S.Pd., M.Pd.
iii
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Tutorial Pemetaan Pariwisata
(Studi Kasus Kawasan Geopark Kaldera Toba)
ISBN: 978-623-99486-6-5
iv
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan hidayah-Nya tim penyusun telah berhasil menyelesaikan Modul Pelatihan
ArcGIS Tingkat Dasar untuk mendukung pelaksanaan Pemetaan Kawasan
Geopark Danau Toba, Sumatera Utara.
Panduan ini merupakan buah karya dari dosen Politeknik Pariwisata
Makassar, Politeknik Pariwisata Medan dan IAIN Pare-Pare, Pengampuh mata
kuliah yang erat kaitannya dengan destinasi Pariwisata. Kolaborasi ini
memberikan konstribusi kepada Pemerintah dalam menjawab tantangan global
yaitu mewujudkan destinasi wisata yang berorientasi pada penggunaan
teknologi dalam hal ini system informasi pariwisata, secara khusus
menterjemahkan arahan Presiden yang termaktub dalam Peraturan Presiden nomor 9 tahun 2019 tentang
Pengembangan Taman Bumi (Geopark) bahwa dalam perencanaan Geopark (pasal 8 a dan d) diperlukan
adanya inventarisasi, identifikasi dan analisis keterkaitan antara sumber daya warisan geologi
(Geoheritage), Keragaman Geologi (geodiversity), Keanekaragaman Hayati (Biodiversity) dan keragaman
budaya (Cultural diversity) ; (d) serta Penentuan batas atau . deliniasi Kawasan.
Terwujudnya Pengelola Geopark Danau Toba yang pro pada program rehabilitasi dan rekonstruksi
terutama untuk mempersiapkan system informasi berbasis spasial dalam Kawasan Geopark Toba. Lokasi
yang menjadi lokus deliniasi diantaranya Kawasan yang berada di Geopark Kaldera Toba mengusung Tema
Gunungapi (supervolcano); Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Dairi, Kabupaten
Karo, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Tapanuli Utara, dan Kabupaten Simalungun, ibu kota
Sumatera Utara Kota Medan serta kota penyangga Kabupaten Deli Serdang.
Keterlibatan lembaga akademisi dalam proses digitalisasi Kawasan pariwisata diharapkan tidak
hanya memberikan kontribusi tersedianya data (spasial dan non spasial) serta prasarana pendukung GIS
akan tetapi modul ini akan digunakan untuk keperluan bahan ajar bagi mahasiswa dalam proses
pengembangan kemampuan dan keterampilan memanfaatkan teknologi dan informasi. Dengan demikian,
mahasiswa dibekali kemampuan untuk bersaing di dunia industry pada saatnya nanti.
Buku ini jelas turut memperkuat gugusan referensi di bidang pariwisata di Indoensia. Sebagai
sebuah karya publikasi oleh Masri Ridwan, Liyushiana, Muh. Zainuddin Badollahi dan Fuad Guntara buku
ini bagi saya mencerminkan sebuah endapan potensi akademis. Sembari menananti karya-karya
selanjutnya, saya ingin mengajak para pembaca mengucapkan selamat atas kehadiran karya ini di hadapan
kita semua
.
Wasssalam…
v
Daftar Isi
vi
Daftar Tabel
Daftar Kawasan Administrasi Geopark Kaldera Toba ........................ 12
Form Inventarisasi Sebaran Daya Tarik Wisata .................................... 23
Form Inventarisasi Sebaran Geosite ........................................................... 23
vii
Daftar Gambar
Konsep Pentahelix Pengembangan Geopark .......................................... 2
viii
1
1. Geopark
Global Geopark Network dan European Geopark Network,
mendeskripsikan geopark adalah area luas dimana pembangunan
lokal berkelanjutan dimungkinkan dari segi sosial, ekonomi,
budaya dan lingkungan (Hutabarat , Leonard Felix., Indah Pratiwi.,
Nuning. 2022). Sementara itu, UNESCO mendefinisikan geopark
sebagai wilayah lindung nasional dan memiliki berbagai situs
geological heritage yang penting dengan keindahan dan
kelangkaan tertentu serta dapat dikembangkan dengan konsep
terpadu dari konservasi, pendidikan dan pengembangan
ekonomi masyarakat setempat (Henriques & Brilha, 2017b;
Jones, 2008). Geopark kini merupakan bentuk pemanfaatan
ruang wilayah lindung guna mencapai pembangunan
berkelanjutan. Terdapat tiga perspektif dalam mengembangkan
geopark, yaitu : pelestarian / konservasi, pendidikan dan
pembangunan berkelanjutan (Farsani, N.T., 2011; Newsome et al.,
2012). Konsep geopark merujuk pada pengembangan kawasan
yang berdasarkan pada aktifitas konservasi, edukasi dan
pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui pengembangan
destinasi pariwisata berbasis tiga keragaman (diversity),yaitu
keragaman geologi, keragaman hayati dan keragaman budaya,
2
BAB II
PENGANTAR ARCGIS
6. Untuk merubah warna peta, klik kanan pada layer kemudian pilih
Properties > Symbology.
8. Klik warna pada kolom Symbol, maka akan muncul kotak dialog Symbol
selector. Pilih warna yang diinginkan dengan merubah warna pada Fill
Color. Anda juga bisa merubah warna batas dengan merubah warna
pada Outline Color.
9. Klik OK untuk memproses perubahan warna pada peta.
33
• Peta yang ditampilkan pada Map Canvas adalah peta dari layer yang
sedang aktif.
3. Mengubah Susunan Layer
• Mengubah susunan layer digunakan untuk mengubah urutan
layer. Susunan layer sangat berpengaruh pada keterlihatan pada
peta. Pada saat data ditambahkan pada layer, data yang ditambah
lebih dulu posisinya secara default akan berada pada susunan
paling bawah pada “Table of Content”. Sedangkan layer paling
atas merupakan tampilan terluar dari peta yang ditampilkan pada
Map Canvas.
39
BAB III
DATA ATRIBUT
Data yang dapat ditampilkan pada SIG adalah data spasial dimana
data spasial adalah data yang berorientasi geografis, memiliki koordinat
sebagai dasar referensi dan memiliki informasi penting yaitu
1. Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik
koordinat geografi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ.
2. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial, suatu lokasi
yang memiliki beberapa keterangan yang berkaitan dengannya,
contohnya : populasi, luasan, dan sebagainya.
Atribut data SIG dapat dikatakan sebagai data terstruktur atau
informasi mengenai setiap data spasial. Tutorial ini menunjukkan
bagaimana membuat, mengisi, menghapus, dan mengubah data attribute.
Selain itu dipelajari juga bagaimana cara memperlihatkan dan menambah
data attribute dengan melakukan Query standard di ArcMap. Terkait
dengan penambahan informasi pada attribute dapat dilakukan dengan
Tools join table.
1. Buka tabel atribut dengan cara klik kanan pada layer > Open Attribute
Table.
2. Kemudian akan muncul tabel atribut dari layer yang anda pilih. Di
bagian atas pada kolom atribut,
Tools Data
Attribute
Data
Attribute
42
Anda dapat melihat atribut dari fitur yang terkandung pada layer. Tools
yang terdapat didalam attribute table yang penting anda ketahui antara
lain,
• Short Integer:
Jenis untuk seluruh angka dengan digit pendek. Biasanya untuk kode
dan lain sebagainya.
8. Setelah selesai, tutup jendela table attribute lalu klik Editor > Stop
Editing untuk mematikan mode editing.
9. Simpan perubahan
2.1.2. Menghapus Kolom Tabel Attribute
1. Buka tabel atribut dengan cara klik kanan pada layer > Open Attribute
Table.
2. Klik kanan pada header kolom atribut yang akan dihapus, pilih Delete
Field lalu OK. Delete Field tidak akan aktif apabila mode editing
sedang aktif. Pastikan matikan mode editing terlebih dahulu sebelum
menghapus kolom.
BAB IV
LABEL DAN KLASIFIKASI
Kelebihan dari SIG adalah bahwa seluruh objek yang tampak pada
peta juga memiliki data atribut. Peta dalam SIG bukan sekedar gambar.
Mereka tidak hanya merepresentasikan lokasi objek, tetapi juga
informasi tentang objek tersebut. Pada pelajaran ini kita akan
menelusuri data atribut dari suatu objek dan memahami kegunaan dari
berbagai data tersebut.
Data atribut yang berbeda akan berguna untuk tujuan yang berbeda
pula. Beberapa diantaranya dapat direpresentasikan langsung sebagai
teks, symbol, klasifikasi dan sebagainya agar dapat dilihat oleh pengguna
peta. Berikutnya kita akan melihat bagaimana mengolah data atribut
sehingga pengguna dapat merepresentasikan peta.
4.1 Labelling Attribute Data
Label dapat ditambahkan ke dalam peta untuk menunjukkan
informasi tentang objek. Suatu layer vektor dapat memiliki label yang
berkaitan dengan layer tersebut. Label bergantung pada data atribut dari
layer terkait. Cara untuk menambahkan label pada ArcMap adalah sebagai
berikut:
1. Klik ganda pada layer “Kab Medan”, maka akan muncul halaman Layer
Properties.
2. Pilih tab Labels, kemudian klik / centang Label features in this layer
3. Tentukan field mana yang ingin kita gunakan untuk pemberian label.
Pada contoh ini kita akan gunakan field “NAMOBJ”. Pastikan Label
48
4. Klik pada tombol Add All Value untuk menambahkan value yang akan
diklasifikasi secara nominal.
BAB V
LAYOUT PETA
2. Ubah orientasi bidang layout dengan cara klik kanan pada bidang,
kemudian pilih Page and Print Setup
3. Kotak dialog Page and Print Setup akan muncul. Ubah orientasi pada
kolom Paper menjadi Potrait
55
Pada menu toolbar Insert terdapat beberapa fitur yang dapat kita
gunakan untuk melakukan layout peta:
9. Klik Insert > North Arrow ( ). Pilih logo arah utara pada North
Arrow Selector sesuai keinginan.
10. Logo arah utara akan muncul pada peta. Sesuaikan letak logo pada peta.
59
13. Pilih elemen yang penting untuk dimasukkan. Anda juga dapat
melakukan pengaturan susunan legend dengan memilih tombol panah
atas dan panah bawah pada Legend Wizard. Klik Next.
61
14. Terdapat kolom Legend Title yang mana Anda bisa merubah judul
legend dengan mengetik pada kolom Legend Title sesuai keinginan.
Jika Anda tidak ingin merubah judul legend, Anda bisa abaikan kolom
Legend Title untuk kemudian klik tombol Next.
62
16. Selanjutnya terdapat kolom untuk merubah Panjang dan lebar legend
items. Abaikan langkah ini jika Anda tidak ingin merubahnya. Klik
Next.
17. Berikutnya terdapat kolom pengaturan jarak legend. Abaikan langkah
ini jika Anda tidak ingin merubahnya. Klik Finish.
18. Legend akan muncul pada peta. Sesuaikan letak legend pada peta.
63
22. Terakhir, Anda dapat mencetak peta tersebut. Klik pada tombol
1. Waypoints
3. Kamera
Daftar Pustaka
https://tanahair.indonesia.go.id/portal-web
https://www.indonesia-geospasial.com/
http://disdukcapil.sumutprov.go.id/
76
Tentang Penulis
Tutorial
Instalasi
ARCGIS 10.8
80
Download winRar
untuk konversi
data download
81
Sebelum instal,
Pastikan Antivirus di
nonaktifkan
83
Klik Kanan
Run Administration
86
Klik Next
87
Klik Next
88
Klik Next
89
Klik Finish
91
Klik Cancel
92
Aktifkan CRACK
Klik Activasi
Klik Crack
93
Copy Crack
CNTR+P
94
Klik “Replace
thr file in the
destination”
98
Klik “CONTINUE”
Masri Ridwan, S.Pd., M.Pd. Liyushiana, S.ST.Par., M.M. Muh. Zainuddin Badollahi, S.Sos., M.Si. Fuad Guntara, S.Pd., M.Pd.
Buku Panduan ini merupakan buah karya dari dosen Politeknik Pariwisata Makassar,
Politeknik Pariwisata Medan dan IAIN Pare-Pare, Pengampuh mata kuliah yang erat kaitannya dengan
destinasi Pariwisata. Kolaborasi ini memberikan konstribusi kepada Pemerintah dalam menjawab
tantangan global yaitu mewujudkan destinasi wisata yang berorientasi pada penggunaan teknologi
dalam hal ini system informasi pariwisata, secara khusus menterjemahkan arahan Presiden yang
termaktub dalam Peraturan Presiden nomor 9 tahun 2019 tentang Pengembangan Taman Bumi
(Geopark) bahwa dalam perencanaan Geopark (pasal 8 a dan d) diperlukan adanya inventarisasi,
identi ikasi dan analisis keterkaitan antara sumber daya warisan geologi (Geoheritage), Keragaman
Geologi (geodiversity), Keanekaragaman Hayati (Biodiversity) dan keragaman budaya (Cultural
diversity) ; (d) serta Penentuan batas atau deliniasi Kawasan.
Terwujudnya Pengelola Geopark Danau Toba yang pro pada program rehabilitasi dan
rekonstruksi terutama untuk mempersiapkan system informasi berbasis spasial dalam Kawasan
Geopark Toba. Lokasi yang menjadi lokus deliniasi diantaranya Kawasan yang berada di Geopark
Kaldera Toba mengusung Tema Gunungapi (supervolcano); Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba
Samosir, Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Tapanuli
Utara, dan Kabupaten Simalungun, ibu kota Sumatera Utara Kota Medan serta kota penyangga
Kabupaten Deli Serdang. Keterlibatan lembaga akademisi dalam proses digitalisasi Kawasan pariwisata
diharapkan tidak hanya memberikan kontribusi tersedianya data (spasial dan non spasial) serta
prasarana pendukung GIS akan tetapi modul ini akan digunakan untuk keperluan bahan ajar bagi
mahasiswa dalam proses pengembangan kemampuan dan keterampilan memanfaatkan teknologi dan
informasi. Dengan demikian, mahasiswa dibekali kemampuan untuk bersaing di dunia industry pada
saatnya nanti.