Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

E-LEARNING PADA MASA PANDEMI COVID-19

Disusun Oleh :
Ichi Arselli Kirey 044760922

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah kami panjatkan atas segala ramhat dan karunianya
sehingga makalah yang berjudul “ E-LEARNING PADA MASA PANDEMI COVID-19 ”
dapat kami selesaikan dengan baik. Kami berharap makalah ini memberikan gambaran umum
gambaran umum mengenai strategi pembelajaran pada masa pandemi. Khususnya dalam hal
upaya mengembangkan sistem E-learning di masa pandemi. Begitupula atas limpahan
Kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT berikan kepada kami sehingga makalah ini dapat
kami susun dengan baik.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan kami dalam
menyusun makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi sempurnanya makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang ikut serta dalam terselesaikannya makalah ini yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu. Kami sangat berharap, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua
serta langkah kita dalam menuntut ilmu senantiasa diridhai oleh Allah SWT.

Jakarta, 9 November 2022

Penyusun

i
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................1
C. TUJUAN.........................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A. PENGERTIAN E-LEARNING......................................................................................2
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ELEARNING...................................................3
1. Kelebihan.....................................................................................................................3
2. Kekurangan..................................................................................................................3
C. STRATEGI BELAJAR SELAMA PANDEMI..............................................................4
BAB III.......................................................................................................................................5
PENUTUP..................................................................................................................................5
A. KESIMPULAN...............................................................................................................5
B. SARAN...........................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................6
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan penyesuaian kebijakan yang substansial di
sektor pendidikan bangsa. Di tengah wabah ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI,
Nadiem Anwar Makarim, telah mengeluarkan sejumlah aturan untuk mengatur kegiatan
pembelajaran. Melalui Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020, tanggal 24 Maret 2020
tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan di Masa Darurat Penyebaran Penyakit Virus
Corona (Covid-19). Salah satu inisiatif paling mendasar pemerintah adalah mengubah
cara siswa dan instruktur mendidik dan belajar melalui pendidikan di rumah.
Kebijakan ini telah secara signifikan mengubah kebiasaan atau perilaku pengajar dan
murid selama ini. Dengan peraturan baru ini, pengajar harus memilih struktur yang
optimal untuk pembelajaran di rumah. Pembelajaran berbasis jaringan adalah pendekatan
atau tujuan yang optimal. Istilah lain dari pendidikan online adalah pembelajaran online
(e-learning).
Sistem pembelajaran yang menggunakan e-learning berbeda dengan sistem
pembelajaran sebelumnya, dan pembelajaran menggunakan e-learning membutuhkan
infrastruktur dan persiapan pengguna dalam hal keterampilan teknis. Sebelum
membangun sistem e-learning, setiap sekolah yang ingin melakukannya harus
mengevaluasi tingkat persiapannya.
Pembelajaran ini sangat berbeda dengan pembelajaran berbasis sekolah pada
umumnya. Interaksi antara dosen dan mahasiswa dilakukan dari jarak jauh,
memungkinkan dosen dan mahasiswa berada di berbagai lokasi. Pembelajaran ini
memberikan kontribusi positif bagi kelanjutan pembelajaran selama epidemi ini. Guru
dan siswa tidak perlu meninggalkan rumah mereka atau meninggalkan lokasi terpisah
untuk bertemu langsung.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud E-learning?
2. Dampak apa saja yang timbul akibat E-learning?
3. Apa saja strategi belajar selama pandemi?
C. TUJUAN
Laporan ini bermaksud untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang upaya
untuk membangun E-learning selama epidemi. Karena E-learning merupakan salah satu
jenis pendidikan yang bisa digunakan di masa pandemi. Oleh karena itu, penggunaan E-
learning harus diciptakan kembali agar tidak berdampak negatif pada siswa.

1
2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN E-LEARNING
E-learning terdiri dari dua kata: elektronik dan pembelajaran. Definisi yang tepat dari
e-learning adalah sistem pembelajaran yang memanfaatkan perangkat elektronik atau
kegiatan belajar mengajar secara online. E-learning adalah suatu teknik belajar mengajar
yang menggunakan media elektronik, terutama internet, sebagai sistem pembelajarannya.
E-learning secara umum merupakan proses pembelajaran berbasis elektronik.
E-learning memanfaatkan teknologi informasi sebagai alat bantu pembelajaran dalam
praktiknya. E-learning sering dilakukan dengan memanfaatkan media dan website
berbasis internet. Konten yang ditawarkan melalui e-learning dapat disampaikan dalam
bentuk teks dalam format dokumen, sebagai video pembelajaran, sebagai penjelasan
audio atau suara, dan bahkan ada yang disajikan sebagai video streaming di YouTube.
Semua sumber daya pendidikan ini, termasuk alat belajar seperti catatan, kuis, dan tes,
dapat diakses melalui situs web.
E-learning juga didefinisikan oleh sejumlah spesialis. Menurut Naidu (2006:1), E-
learning sering mengacu pada penggunaan teknologi informasi dan jaringan komunikasi
yang disengaja untuk pengajaran dan pembelajaran. Bullen & Janes (2007:176)
menggambarkan e-learning sebagai proses belajar mengajar yang terjadi ketika teknologi
internet digunakan untuk mentransmisikan, mendukung, dan memungkinkan proses
pembelajaran meskipun faktanya terhalang oleh jarak yang jauh.
E-learning menurut Freire dan Pereira (2008) adalah kegiatan belajar dalam sistem
pendidikan atau pelatihan yang dilakukan melalui penggunaan sarana elektronik. E-
learning didefinisikan oleh Darmawan (2011:12) sebagai jenis pembelajaran tradisional
yang terutama diberikan melalui teknologi informasi dan dalam format digital.
Menurut Darmawan, e-learning harus dirancang untuk meniru pendidikan tradisional,
seolah-olah siswa belajar secara tatap muka, dengan perbedaan utama adalah
penggunaan internet dan sistem digital sebagai medianya. Kapasitas e-learning untuk
memaksimalkan pemanfaatan ruang dan waktu merupakan manfaat yang signifikan.
Berkat e-learning, pendidikan tidak lagi dibatasi oleh geografi dan waktu. Artinya tidak
ada lagi hambatan untuk melakukan kegiatan pembelajaran lintas daerah bahkan lintas
negara.
E-learning didefinisikan oleh Darmawan (2014:10) sebagai program berbasis internet
yang dapat menghubungkan pengajar dan siswa secara online. E-learning dikembangkan
untuk membantu pendidik dan siswa mengatasi semua hambatan potensial, termasuk
hambatan geografi, waktu, situasi, dan kondisi. Karena e-learning, sistem pendidikan
dapat beroperasi kapan saja dan di mana saja, tanpa memandang ruang dan waktu.

3
4

B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ELEARNING


C. Kelebihan
a) Murah
Hanya dengan paket data internet, siswa dapat memiliki akses ke sumber belajar
apa pun yang mereka pilih tanpa harus khawatir ketinggalan kelas.
b) Ekonomis
Siswa tidak perlu lagi membeli buku yang berisi materi pembelajaran karena
semua sumber ini dapat diakses secara online secara luas.
c) Tingkat pemahaman yang lebih baik
Penyampaian materi yang sulit dipahami oleh guru terkadang dapat
menghambat efektivitas kegiatan pembelajaran. Melalui e-learning, siswa dapat
mencari pengetahuan yang disajikan dengan cara yang dapat didekati, seperti
melalui video dan gambar.
d) Persepsi tak terbatas
Melalui e-Learning, siswa akan terus menemukan informasi baru. Tidak seperti
belajar tatap muka atau hanya melalui membaca buku. Murid dan siswa akan
mendapatkan perspektif yang luas dan tidak terbatas.
e) Mandiri
Berbeda dengan pembelajaran tatap muka, E-Learning memungkinkan siswa
dan siswa untuk belajar melalui internet tanpa interaksi instruktur. Agar siswa
terbiasa mencari informasi tanpa harus selalu bertanya kepada guru di kelas.
D. Kekurangan
a) Informasi yang Seharusnya Tidak Dilihat
Seperti yang ditunjukkan pada manfaat sebelumnya, e-Learning memberi siswa
akses tidak terbatas untuk memperluas pengetahuan mereka. Namun, tidak
semua perspektif Internet bagus. Siswa mungkin memiliki akses ke materi yang
tidak pantas, seperti informasi pornografi yang beredar di Internet, jika mereka
tidak berhati-hati.
b) Masalah sosial
Dengan e-Learning, siswa akan mendapatkan perspektif baru. Hal ini
menyebabkan anak merasa lebih unggul dari teman sebayanya karena mereka
memiliki lebih banyak pengetahuan. Atau mereka yang perspektifnya masih
terbatas merasa tidak mampu dan mengasingkan diri.
c) Kurangnya interaksi siswa-guru
e-Learning mengharuskan siswa untuk belajar melalui Internet, namun ini
mengurangi keterlibatan mereka dengan instruktur karena mereka sudah
memahami topik dan tidak memiliki pertanyaan untuk diajukan. Akibatnya,
instruktur kelas tidak lagi diperlukan.
5

d) Tidak memiliki akses internet


Bagaimana siswa dapat terlibat dalam pembelajaran elektronik jika pemerintah
tidak menawarkan konektivitas Internet ke sekolah-sekolah di komunitas yang
kurang beruntung?
e) Infrastruktur yang tidak memadai
Sejumlah sekolah di Indonesia dilengkapi dengan laboratorium komputer yang
mencakup komputer dan prosesor canggih. Namun, masih banyak sekolah yang
belum memiliki laboratorium komputer yang didanai pemerintah. Sulit untuk
menghentikan kebiasaan lama. Terlihat jelas bahwa beberapa siswa masih
terbiasa membaca buku teks. Mereka tidak terbiasa melihat layar komputer
berjam-jam untuk mempelajari topik yang mereka pilih.
E. STRATEGI BELAJAR SELAMA PANDEMI
Setelah perkembangan Covid-19 di belahan bumi, sistem sekolah mulai mencari rencana
untuk proses belajar mengajar.
1. Baik pembelajaran online interaktif maupun non-interaktif. Hal ini harus dilakukan
meskipun tidak semua siswa dapat melakukannya karena keterbatasan
infrastruktur. Dalam situasi ini, sangat penting bahwa pembelajaran berlangsung
bahkan di rumah.
2. Staf pengajar harus mendidik siswa tentang kecakapan hidup, termasuk pendidikan
kontekstual berdasarkan situasi berbagai rumah tangga mereka, dengan fokus
khusus pada Covid-19, ciri-cirinya, cara menghindarinya, dan cara mencegah
infeksi.
3. Homeschooling harus disesuaikan dengan minat dan keadaan masing-masing anak.
Agar tidak menggeneralisasi semua siswa, pertimbangan harus diberikan pada
berbagai situasi lingkungan siswa, termasuk akses internet.
4. Tugas-tugas yang diberikan kepada mahasiswa oleh dosen tidak perlu dievaluasi
seperti kebiasaan di kampus, melainkan dengan evaluasi kualitatif yang lebih
memotivasi mahasiswa.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan pada bab sebelumnya adalah
pembelajaran tatap muka tentu tidak mungkin dapat dipertahankan di masa pandemi
seperti ini. Oleh karena itu, pemilihan pendekatan E-learning merupakan keputusan yang
tepat saat ini. Namun, proses pembelajaran daring belum dapat memenuhi tuntutan
pendidikan siswa karena beberapa kendala, baik dari sudut pandang ekonomi maupun
dari sudut pandang gaya belajar masing-masing individu. Akibatnya, metodologi E-
learning baru diperlukan selama pandemi.
B. SARAN
Dengan membaca makalah ini diharapkan kita mampu memahami lebih jauh tentang
E-Learning pada masa Covid-19 lebih dalam lagi walaupun penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, penulis
menyarankan agar mencari referensi-referensi bacaan lebih banyak lagi selain dari
makalah ini. Disarankan agar e-learning dikaji lebih mendalam, disempurnakan, dan
disebarkan secara lebih luas, dengan mempertimbangkan ketepatan waktu, ketersediaan
peralatan, dan konektivitas internet, serta kesiapan siswa untuk mendapatkan e-learning.

6
7
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, E., Mursilah, M., & Mujiono, M. (2018). Korelasi Tingkat Perhatian Orang
Tua dan Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa. Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi
Sciences, 10(1), 17-23.
Sahfitri, V., & Ulfa, M. (2015). Evaluasi Usability Sistem E-Learning sebagai
Aplikasi Pendukung Proses Pembelajaran di Perguruan Tinggi Menggunakan USE
Questionnaire. Jurnal Ilmiah MATRIK, 17(1), 53-66.
Setyawan, D. H. (2018). Pengertian Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. In
www.zonareferensi.com.
Pendidikan Nasional, M. (2010). Undang Undang No 20 tahun 2003 tentang system
pendidikan Nasional.
Waryanto, N. H. (2006). Online Learning sebagai salah satu Inovasi Pembelajaran.
Jurnal Phitagoras, 2(1).
Dodi, N. (2016). Pentingnya guru untuk mempelajari psikologi pendidikan.
NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 1(1).
Munawaroh, I. (2005). Virtual Learning Dalam Pembelajaran Jarak Jauh. Majalah
Ilmiah Pembelajaran, (2), 220000.
Ranius, A. Y. (2013). Pemanfaatan E-Learning sebagai Media Pembelajaran. Jurnal
Ilmiah Matrik, 53-62.

Anda mungkin juga menyukai