Semua profesi termasuk kedokteran erat kaitannya dengan nilai – nilai Pancasila. Nilai –
nilai Pancasila ini dapat diterapkan pada etika dan moral kedokteran saat merawat pasien.
Akibatnya, Pancasila dapat digunakan sebagai salah satu prinsip dasar di bidang kedokteran.
Terlepas dari latar belakang ekonomi, sosial, atau budaya seseorang, profesi kedokteran
dipandang sebagai salah satu pengabdian total kepada masyarakat. Oleh karena itu, terlepas dari
latar belakang ekonomi, sosial, atau budaya mereka atau afiliasi mereka dengan Pancasila, hal ini
sering menjadi masalah bagi tenaga medis tertentu yang tidak berniat untuk sepenuhnya
melayani masyarakat.
Berbagai budaya asing telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat
Indonesia sebagai akibat dari pertumbuhan dan kemajuan zaman negara. Seperti halnya
perkembangan profesi kedokteran di Indonesia yang banyak memasukkan budaya asing ke
dalam aspek kedokteran, pengembangan nilai-nilai moral profesi kedokteran juga terhambat
sehingga menyebabkan tingkat pelayanan yang kurang memadai atau menurun. Sumpah Dokter
dan Pancasila Seperti kita ketahui bersama, sumpah dokter mewajibkan calon tenaga medis
untuk bersumpah "Demi Allah" (untuk umat Islam; ini dapat diubah tergantung pada iman dan
keyakinan orang tersebut).
Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang dokter untuk meminta pertanggungjawaban
Tuhan Yang Maha Esa secara pribadi atas semua pilihan, termasuk yang menyangkut diagnosis,
pengobatan, dan keputusan, berdasarkan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan. Aborsi dan
eutanasia adalah dua contoh peristiwa medis aktual yang dapat menyimpang dari prinsip dasar
Pancasila. Akibatnya, dokter harus rela melakukan kegiatan kemanusiaan dan sosial dengan tetap
memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan yang tertanam di dalamnya. Contoh kegiatan tersebut
antara lain kampanye khitanan massal, pengobatan gratis, dan lain-lain. Untuk contoh sila yang
kedua, dokter adalah manusia yang berada di tengah-tengah kehidupan masyarakat dimana
mereka berinteraksi dengan orang terdekat. Prinsip ketiga dipraktikkan ketika seorang dokter
mengutamakan bangsa dan negaranya serta menjunjung tinggi prinsip nasionalisme dan
patriotisme dengan mendukung pemerintah Indonesia dan menjalankan kewajiban profesinya
pada saat dibutuhkan, seperti pada saat perang.
Agar masyarakat Indonesia tidak kehilangan kepercayaan terhadap keterampilan dokter
Indonesia, seperti berobat ke luar negeri, maka dokter juga berkewajiban untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan Indonesia. Prinsip keempat dapat digunakan untuk menggambarkan hak
politik seorang dokter, seperti kemampuan mereka untuk terlibat dalam kegiatan politik. Dalam
situasi ketika mereka berdiskusi dengan dokter lain tentang tindakan yang tepat untuk pasien,
dokter harus mengutamakan musyawarah mufakat. Prinsip kelima dilaksanakan dengan keadilan
yang sama seperti yang dimiliki dokter terhadap semua pasien dan sesamanya. Tidak ada latar
belakang pasien, termasuk etnis, agama, atau afiliasi politik, pengobatan harus diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, F. (2021). Mahasiswa Kedokteran Pemalsu Surat Tes PCR Terancam DO. Detikhealth.
Retrieved from https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5326225/
mahasiswakedokteran-pemalsu-surat-tes-pcr-terancam-do
Buamona, H. (2017). Pancasila Sebagai Nilai Dasar Profesi Dokter. Jurnal Hukum Novelty, 8(1),
121-136. doi: 10.26555/novelty.v8i1.a6562
Hendri, H. I., & Firdaus, K. B. (2021). Resiliensi Pancasila Di Era Disrupsi: Dilematis Media
Sosial Dalam Menjawab Tantangan Isu Intoleransi. Jurnal Paris Langkis, 1(2), 36–47
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2017). Surat Edaran
Menristekdikti: Penguatan Pendidikan Pancasila dan MKWU pada Pendidikan Tinggi.
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan.
Beberapa negara memprotes kebijakan FIFA yang melarang individu LGBT memasuki
stadion selama pertandingan Piala Dunia 2022 berlangsung. Negara-negara tersebut, termasuk
Denmark, Wales, Inggris, dan Jerman, mengancam akan keluar dari federasi FIFA jika regulasi
tersebut masih berlaku. FIFA akhirnya mengubah aturan yang awalnya melarang mereka yang
mengenakan atribut LGBT memasuki stadion, mengubahnya menjadi mengizinkan mereka yang
mengenakan atribut LGBT untuk masuk ke stadion dan menonton pertandingan, setelah
mendapat banyak kritikan dan ancaman dari berbagai pihak. Kesuksesan Piala Dunia 2022
bergantung pada Qatar, negara tuan rumah, yang mengikuti perubahan regulasi FIFA ini.
Namun, pemerintah Qatar dan warganya yang sebagian besar Muslim terus memegang posisi
anti-LGBT karena perilaku ini dilarang oleh Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Piala Dunia 2022 Qatar, Ajang Kampanye LGBT?. ( 2022 ).
https://tebuireng.online/piala-dunia-2022-qatar-ajang-kampanye-lgbt/. 7 December
Jadi Bahan Omongan, Ini 4 Kontroversi Atribut LGBT di Piala Dunia 2022. ( 2022 ).
https://www.liputan6.com/citizen6/read/5134824/jadi-bahan-omongan-ini-4-kontroversi-atribut-
lgbt-di-piala-dunia-2022. 24 November 2022