Dosen Penguji:
Dr.dr.Hadi,Msi.Med.,Sp.B
Residen Pembimbing:
dr. Risma Gayanti
Disusun Oleh:
Ilham Robbizaqtana 22010118210006 UNDIP
Dimas Muhammad Ilham 22010119220143 UNDIP
Alifatush Shabrina 22010119220097 UNDIP
Susanti 22010119220191 UNDIP
Arteria Dewi Nurhutami 22010119220168 UNDIP
Dian Kafahasindaya 22010118220168 UNDIP
Salma Melati Pertiwi 22010118220089 UNDIP
Nihayatul Istianah 22010118220209 UNDIP
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN DEPARTEMEN FORENSIK DAN STUDI MEDIKOLEGAL FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
RSUP DR. KARIADI SEMARANG
Referat Berjudul
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat dalam Menempuh Program
Penyusun:
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat,
karunia, dan bimbingan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan referat dengan judul
Adapun referat ini disusun sebagai tugas bersama dalam Kepaniteraan Klinik Ilmu
Forensik dan Medikolegal. Penyusun berharap, referat ini dapat memberi informasi yang
besarnyaatassegalabimbinganyangtelahdiberikandalampenyelesaianreferatini kepada:
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam referat ini, oleh
karena itu penyusun mohon maaf bila terdapat kesalahan penulisan atau kata- kata yang
kurang berkenan. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat membantu sebagai
Penyusun
DAFTAR ISI
8
BAB III
BAB I
PENDAHULUAN
Data rahasia medis merupakan hal yang seringkali dibutuhkan dalam kepentingan
penanganan masalah kesehatan, baik individual maupun yang melibatkan masyarakat
luas. Kepentingan epidemiologi, klinisi, dan pembuat kebijakan seringkali
menggunakan data dari rahasia medis. Data rahasia medis mencakup identitas lengkap,
kronologi, hingga perjalanan penyakit dan penanganannya, termasuk yang seperti
tercantum dalam rekam medis.1
Pandemi COVID-19 yang terjadi di akhir 2019 dan berlanjut hingga awal 2020 ini
menjadi salah satu contoh kasus penggunaan data medis dalam penanganannya. Jumlah
kasus COVID-19 terus meningkat setiap harinya, hingga tanggal 29 April 2020, jumlah
kasus di dunia mencapai 3.131.659 kasus dengan angka kematian mencapai 217.203
kasus, sedangkan di Indonesia kasus positif sebanyak 10.118 kasus. Jumlah yang besar
ini membutuhkan intervensi lebih lanjut, salah satunya dengan pembukaan rahasia
medis, terutama bagi pihak medis dan pembuat kebijakan..2,3
1
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas,maka muncul rumusan masalah yaitu
sebagai berikut.
1. Bagaimana pengertian dari rahasia medis?
2. Bagaimanakah pengertian dari wabah?
3. Bagaimanakah aturan dari pembukaan rahasia medis saat Pandemi?
4. Apakah kondisi-kondisi yang memperbolehkan rahasia medis dibuka?
I.4 Manfaat
I.4.1 Manfaat bagi Mahasiswa
1. Menambah pengetahuan serta wawasan yang berhubungan dengan pembukaan
rahasia medis saat pandemi
2. Menambah pengetahuan mengenai peran dokter dalam pembukaan rahasia medis
saat pandemi
I.4.2 Manfaat bagi Institusi
1. Menambah wawasan mengenai pembukaan rahasia medis saat pandemi di
fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas maupun rumah sakit.
I.4.3 Manfaat bagi Masyarakat
1. Menambah pengetahuan serta wawasan yang berhubungan dengan aturan
pembukaan rahasia medis saat pandemi pada khalayak umum.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Data dan informasi tersebut dapat bersumber dari pasien, keluarga pasien, pengantar
pasien, surat keterangan konsultasi atau rujukan, atau sumber lainnya. 12
2.1.3 Kewajiban Menyimpan Rahasia Kedokteran
Aturan mengenai kewajiban menyimpan rahasia kedokteran diatur dalam
Pasal 48 Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, Pasal
38 Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan Pasal 73
Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Secara khusus
diatur dalam Pasal 4 Peraturan Menteri Kesehatan No. 36 Tahun 2012 di mana
disebutkan bahwa semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kedokteran
dan/atau menggunakan data dan informasi tentang pasien wajib menyimpan
rahasia kedokteran. Pihak tersebut diantaranya :12
a. Dokter dan dokter gigi serta tenaga kesehatan lain yang memiliki akses
terhadap data dan informasi kesehatan pasien12,14
b. Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan
c. Tenaga yang berkaitan dengan pembiayaan pelayanan kesehatan;
d. tenaga lainnya yang memiliki akses terhadap data dan informasi kesehatan
pasien di fasilitas pelayanan kesehatan12,15
e. Badan hukum/korporasi dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan12,13
f. Mahasiswa/siswa yang bertugas dalam pemeriksaan, pengobatan,
perawatan, dan/atau manajemen informasi di fasilitas pelayanan kesehatan.
2.1.4 Pembukaan Rahasia Kedokteran
2.2 Wabah
2.2.1 Pengertian Wabah
Saat ini di dunia sedang ada pandemi COVID-19,Pandemi adalah …..
Terdapat beberapa pengertian wabah berdasarkan sumber yang berbeda. Menurut
KBBI, wabah adalah penyakit menular yang berjangkit dengan cepat, menyerang
sejumlah besar orang di daerah yang luas (seperti wabah cacar, disentri, kolera);
epidemi.11 Menurut PERMENKES RI Nomor 1501/MENKES/PER/X/2010 tentang Jenis
Penyakit Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangan, wabah merupakan kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular
dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada
keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan
malapetaka.5 Pada PERMENKES RI Nomor 949/MENKES/SK/VIII/2004 tenang
Pedoman Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (KLB) juga
disampaikan bahwa Menteri adalah pihak yang menetapkan dan mencabut daerah tertentu
dalam wilayah Indonesia yang terjangkit wabah sebagai daerah wabah. 4
Selain itu, terdapat istilah “Kejadian Luar Biasa” yang selanjutnya disingkat
sebagai KLB, yang menurut PERMENKES RI Nomor 1501/MENKES/PER/X/2010
diartikan sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian
yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. KLB
merupakan suatu keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah. 5
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Rahasia medis merupakan data dan informasi tentang kesehatan seseorang yang
diperoleh tenaga kesehatan pada waktu menjalankan pekerjaannya, yang merupakan hak
pasien untuk dirahasiakan oleh tenaga kesehatan. Namun, dalam suatu kondisi tertentu seperti
KLB / wabah penyakit menular yang dapat mengancam keselamatan orang lain secara
individual atau masyarakat, rahasia medis beserta identitas pasien dapat dibuka kepada
institusi atau pihak yang berwenang untuk melakukan tindak lanjut dengan menyesuaikan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
1.2 Saran
Untuk penerapan pembukaan rahasia medis di saat wabah, kami memberikan saran:
1. Pada pembukaan rahasia medis di saat wabah, walaupun diperbolehkan untuk dibuka
tanpa persetujuan pasien, tetap diperlukan untuk menginformasikan kepada pasien
bahwa rahasia medisnya akan dibuka disertai dengan edukasi mengenai kepentingan
pembukaan rahasia medis tersebut supaya tidak terjadi kesalahpahaman.
2. Rahasia medis harus disampaikan dengan keadaan yg tepat sesuai peraturan
perundangan, disampaikan oleh dan pada institusi yg sah menurut perundangan.
3. Pembukaan rahasia medis di saat wabah harus dilakukan dengan mempertimbangkan
prinsip moral dan kode etik yang berlaku.