Anda di halaman 1dari 23

PENGEMBANGAN SISTEM PENGENDALIA

N MANAJEMEN PADA BENTUK ORGANIS


ASI
Created by Group IV, member:
1. Ai Ella Komalasari D2.1601120
2. Dentiya Kurniawan D2.1601139
3. Dewi Kania Merdekawati D2.1601147
4. Fajar Hari Mulia D2.1601157
5. Lestari Anggraeni D2.1601187
6. Nadia Riska Febriani D2.1601205
7. Nur Latifah Laila Syabani D2.1601218
8. Rima Hermawati D2.1601236
PENERAPAN SISTEM
PENGENDALIAN
Sistem
Pengendalian
MANAJEMEN
A Manajemen secara
Umum
Penerapan SPM
B pada Perusahaan
Jasa

Penerapan SPM
C pada Perusahaan
Nirlaba

Penerapan SPM
pada
D
Perusahaan
Multinasional
Sistem Pengendalian Manajeme
n
1. Pengertian Sistem Pengendalian
Sistem pengendalian Ma
manajemen adalah
najemenpemikiran dari metode akuntansi
kesatuan
manajemen untuk mengumpulkan dan
melaporkan data serta mengevaluasi kinerja
perusahaan. Suatu sistem pengendalian
manajemen berusaha untuk mengarahkan
berbagai macam usaha yang
dilaksanakan oleh semua sub unit organisasi
agar mengarah pada tujuan organisasi dan
tujuan para manajernya.
TUJUAN ORGANISASI
Sistem Pengendalian Manajemen
Tujuan merupakan penyertaan apa yang ingin
dicapai oleh suatu organisasi dalam jangka waktu
tertentu, dapat ditentukan dasar pengukur untuk menilai
pencapaian tujuan, tujuan digunakan digunakan proses
pengendalian manajemen. Pada umumnya perusahaan
mempunyai banyak tujuan. Perusahaan yang satu
mempunyai jenis tujuan dan jumlah tujuan yang
berbeda dibandingkan dengan perusahaan lain.
Beberapa contoh tujuan perusahaan profitabilitas,
efisiensi, kepuasan dan pengembangan karyawan, dan
kualitas produk dan jasa yang memuaskan pelanggan.
Tujuan yang sifatnya kuantitatif dapat dievaluasi
pencapaiannya secara jelas, tetapi tujuan yang sifatnya
kualitatif sulit dievaluasi pencapaiannya secara jelas.
Akan tetapi, diantara tujuan-tujuan tersebut yang sangat
penting untuk sebagian besar perusahaan adalah
mencapai laba. Namun pernyataan bahwa tujuan
Proses pengendalian manajemen meliputi tahap-tahap sebagai
berikut:
Sistem Pengendalian Manajemen
1. Pemograman, adalah proses memilih program spesifik
untuk kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh
organisasi dalam rangka pelaksanaan strateginya.
2. Penganggaran, dalam proses penganggaran anggaran
umumnya disusun dengan menggabungkan anggaran-
anggaran divisi dan departemen, masing-masing program
diterjemahkan ke dalam kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan tanggung jawab manajer dari setiap pusat
pertanggungjawaban untuk suatu periode.
3. Operasi dan Pengukuran Prestasi, data yang
dikelompokan menurut program digunakan sebagai dasar
untuk pemograman yang akan datang, sedangkan data yang
dikelompokan menurut pusat pertanggungjawaban
digunakan untuk mengukur kinerja atau manajer pusat
pertanggungjawabanUntuk kepentingan yang terakhir ini,
data tentang hasil aktual dilaporkan dengan cara sedemikian
rupa sehingga dapat dibandingkan langsung dengan
rencana yang tertuang dalam anggaran.
4. Pelaporan dan Analisis, laporan juga digunakan sebagai
bagian dari pengendalian. Beberapa diantaranya
Sistem Pengendalian Manajemen
Merancang Sistem Pengendalian Manajemen

Untuk membuat sebuah system pengendalian


manajemen, terlebih dulu harus mengetahui tujuan
organisasi. Penyusun sistem pengendalian
manajemen dapat menggolongkan subjek pengendalian
manajemen menjadi tiga bagian sebagai berikut :
1) Mempertimbangkan pola-pola otonomi yang
digunakan oleh organisasi untuk
mempengaruhi perilaku para manajer ke arah
pencapaian tujuan organisasi.
2) Menyusun secara lengkap rancangan struktur
pengendalian manajemen atas dasar tujuan,
strategi dan kebijaksanaan yang telah ditentukan.
3) Menyusun proses pengendalian manajemen yang
sifatnya berulang- ulang. Proses pengendalian
manajemen biasanya didukung oleh sistem
Penerapan SPM pada Perusahaan Jasa
Perbedaan Organisasi
SPM pada Organisasi
Manufaktur dan
Jasa Profesional
Organisasi Jasa

Karakteristik dari
Organisasi
Jasa Profesional
Penerapan SPM pada Perusahaan Jasa
Beberapa hal yang membedakan sektor manufaktur dan sektor jasa :
a. Tidak adanya persediaan penyangga
Persediaan pada perusahaan manufaktur dimaksudkan untuk menjamin kontinuitas
produksi, serta untuk menjamin produk jadi selalu tersedia pada saat dibutuhkan oleh
konsumen. Namun karakteristik persediaan ini tidak ditemukan dalam industri jasa.
Perusahaan jasa harus berupaya meminimalkan kapasitas yang tidak terpakai. Biaya
yang terjadi pada organisasi jasa merupakan biaya tetap dalam jangka pendek.
Variabel kunci untuk organisasi jasa adalah seberapa besar kapasitas yang dipunyai
oleh perusahaan jasa untuk dibandingkan dengan permintaan akan jasa yang ada.
b. Kesulitan dalam pengawasan kualitas
Perusahaan manufaktur bisa memeriksa produknya sebelum dikirimkan ke pelanggan,
dan kualitas barang yang dikirim bisa diukur secara kasat mata atau dengan
instrument tertentu. Sedangkan perusahaan jasa tidak bisa melakukan hal yang sama
seperti barang. Penilaian atas kualitas jasa terjadi pada saat jasa itu diberikan dan
seringkali subyektif.
c. Penggunaan tenaga kerja yang intensif
Perusahaan manufaktur menambah peralatan dan otomasi alat produksinya dengan
maksud menggantikan tenaga kerja dan mengurangi biaya.perusahaan jasa tidak
melakukan itu, tetapi dimaksudkan untuk lebih meningkatkan pelayanan.
1. Tujuan
Penerapan SPM pada Perusahaan Jasa
Perusahaan profesional mempunyai relative sedikit asset yang
dapat dilihat, asset utamnya adalah kemampuan professional
stafnya, dimana nilai ini tidak tampak dalam laporan
keuangan. Tujuan keuangan utamanya adalah
menyediakan kompensasi yang sepadan pada para
profesionalnya. Pada banyak organisasi, Tujuan yang hendak
dicapai biasanya berkaitan dengan ukuran organisasi.
2. Ukuran Output
Output dari suatu organisasi profesional tidak bisa diukur
dengan ukuran fisik, seperti unit, ton dan lain-lain. Output
dalam hal ini adalah efektivitas kerja. Pendapatan yang
diperoleh biasanya merupakan ukuran output pada
sejumlah organisasi profesi.
3. Ukuran Kecil
Dengan beberapa pengecualian, seperti kantor lembaga
hukum, akuntan, organisasi professional biasanya relative
kecil dan berlokasi pada satu tempat saja. Manajer puncak
pada organisasi seperti ini bisa mengawasi dan memotivasi
pegawainya secara langsung dan pendekatan pribadi saja.
4. Pemasaran
Sistem Pengendalian Manajemen pada perusahaan jasa
Penerapan SPM pada Perusahaan Jasa
profesional:
1. Penentuan Harga
Harga jual dari pekerjaan yang dilakukan pada
organisasi profesi biasanya ditetapkan secara
tradisional. Tarif biasanya didasarkan pada jam kerja
untuk kompensasi dengan tingkat profesionalnya,
ditambah biaya overhead dan laba. Biasanya juga
dibebankan biaya tetapnya.
2. Perencanaan strategi dan pengangaran
Pada umumnya, sistem perencanaan strategi dibuat
tidak sebaik pada perusahaan manufaktur. Pada
organisasi profesi, asset utamanya adalah orang, dan
walaupun terjadi fluktuasi jangka pendek
pegawainya, perubahan ukuran dan kompensasi untuk
stafnya lebih mudah dibuat dan direvisi.
3. Pengawasan operasi
Perhatian yang besar hendaknya diberikan pada
Penerapan SPM Pada Perusahaan Nirl
aba
Perbedaan SPM
Definisi serta
pada
Karakteristik
Perusahaan
Perusahaan
Nirlaba dan
Nirlaba
Perusahaan Profit
Penerapan SPM pada Perusahaan Nirl
aba
Berdasarkan Internal Revenue Code sections 501, organisasi nirlaba adalah organisasi yang tidak da
Definisi serta Karakteristik Perusahaan
pat mendistribusikan aset maupun pendapatannya kepada ataupun demi kepentingan peg
Nirlaba
awainya, termasuk pimpinan dan anggotanya, untuk jasa maupun produk yang disediakan. Ka
rakteristik yang hanya terdapat pada organisasi nirlaba, yaitu:
1. Tidak adanya perhitungan keuntungan
Berbeda dengan perusahaan bisnis pada umumnya yang lebih mementingkan keuntungan yang bis
a didapat, organisasi nirlaba biasanya lebih memperhatikan tercapai atau tidaknya tujuan dari
organisasi tersebut.
2. Modal yang merupakan kontribusi
Organisasi nirlaba menggunakan modal kontribusi sukarela dari para anggota maupun donaturnya.
3. Penggunaan “fund accounting”
Hal lain yang menjadi pembeda adalah organisasi nirlaba memisahkan akun-akun berdasarkan pen
danaan dan peruntukannya.
4. Pengelolaan yang berbeda
Organisasi nirlaba biasanya dipimpin oleh board of trustee yang seringkali tidak dibayar dan tidak m
emiliki pengetahuan yang cukup di bidangnya.
5. Selain karakter yang telah dijelaskan tersebut, organisasi nirlaba juga mempunyai karakter yang lebi
Penerapan SPM Pada Perusahaan Nirl
aba FORMULASI STRATEGI
Secara umum, perbedaan dari pembuatan strategi
pada perusahaan bisnis dengan organisasi nirlaba
terletak pada tujuan utama dari kedua jenis
organisasi tersebut. Bila perusahaan bisnis lebih
1 menekankan tujuan yang bersifat keuangan,
organisasi nirlaba lebih menekankan pada faktor
Perbedaan SPM non-keuangan. Perbedaan inilah yang kemudian
RENCANA STRATEGI
pada membuat strategi dari kedua jenis organisasi
Rencana strategi pada org. nirlaba lebih penting dan
tersebut menjadi berbeda.
Perusahaan merupakan proses yang memakan waktu bila
Nirlaba dan 2 dibandingkan dengan jenis organisasi bisnis. Hal ini
disebabkan oleh terbatasnya dana yang dimiliki
Perusahaan PEMBUATAN ANGGARAN
oleh organisasi nirlaba, yang harus dimanfaatkan
Profit Pada organisasi nirlaba
pada aktivitas yang tepat. pendapatan yang bisa
diterima pada periode anggaran yang dibuat sudah
diketahui. Mereka tidak dapat meningkatkan
3 pendapatan ini dengan cara yang dapat dilakukan
oleh perusahaan bisnis, sehingga mereka harus
dapat merencanakan anggaran yang harus
dikeluarkan berdasarkan pendapatan yang bisa
Penerapan SPM Pada Perusahaan Nir
laba PENGUKURAN KINERJA DAN EVALUASI
Hal lain yang penting dalam mengukur kinerja
adalah penetapan harga dari produk atau jasa dari
organisasi nirlaba. Dalam organisasi nirlaba, seorang
manajer harus dapat mengelola sumber daya

Perbedaan SPM
4 terbatas yang mereka miliki untuk mencapai tujuan
mereka. Artinya, sumber daya yang terbatas ini
harus dikelola secara efisien untuk dapat mencapai
pada tujuanMANAJEMEN
secara maksimal. Jadi penentuan
SUMBER harga harus
DAYA MANUSIA
Perusahaan dibuat sedemikian
Organisasi nirlaba rupa
harusagar dapat
dapat merefleksikan
memilih secara
Nirlaba dan kinerja
selektifdari
calon
manajemen
pekerjanyaorganisasi
berdasarkan
nirlabafaktor-faktor
tersebut.
non-keuangan serta lebih menggunakan pendekatan
Perusahaan kesamaan nilai dari calon pekerja dan organisasi
Profit
5 nirlaba tersebut. Ketika organisasi nirlaba mencari
pekerja, maka calon pekerja yang mempunyai
kesamaan nilai dan tujuan akan lebih berpeluang
untuk melamar pekerjaan yang ditawarkan tersebut.
inilah yang menjadi fungsi penting dari manajemen
organisasi nirlaba, yaitu mencari cara untuk
menyamakan talenta dan kebutuhan dari pekerja
Penerapan SPM pada Perusahaan
“Perusahaan Multinasional adalah suatu
Multinasional
perusahaan yang berbasis di satu negara
(negara induk) akan tetapi perusahaan itu
memiliki kegiatan produksi ataupun
pemasaran cabang di negara-negara lain
(negara cabang). Organisasi
multinasional adalah perusahaan yang
beroperasi di dua atau lebih Negara. ”
Bidang-bidang
Ciri-ciri, dan
Penerapan SPM
Karakteristik
pada
Perusahaan
Perusahaan
Multinasional
Multinasional
Penerapan SPM pada
Perusahaan Multinasional
Ciri-ciri Perusahaan MultPoint A
Lingkup kegiatan income
Point B inasional
Perdagangan dalam generating
perusahaan (perolehan pendapatan)
multinasional POINT perusahaan multinasional
melampau batas - batas
kebanyakan terjadi
di dalam lingkup A Negara.

POINT

POINT
perusahaan itu
sendiri, Point C
walaupun
B D Point D
Pengembangan
Control
antarnegara. terhadap C system managemen
pemakaian teknologi dan POINT dan distribusi yang
modal sangat melintasi batas- batas
diutamakan mengingat Negara, terutama
kedua factor tersebut system modal
merupakan keuntungan ventura, lisensi dan
franchise
Penerapan SPM pada
Perusahaan Multinasional
Karakteristik Perusahaan
Lebih cenderung
Membentuk Multinasional memilih kegiatan
cabang – cabang
di luar negeri bisnis d ibidang
manufaktur.
Memberikan
Visi dan strategi keuntungan untuk
yang digunakan negara tersebut
untuk memproduksi diantaranya
suatu barang Menempatk pemberian pajak
bersifat global an untuk perusahaan
(mendunia), jadi cabang tersebut yang cukup
perusaan tersebut pada besar. Dengan adanya
negara suatu anak
membuat atau
perusahaan di negara
menghasilkan maju.
lain, berarti membantu
barang yang dapat membuka peluang
digunakan di semua
Penerapan SPM pada
Perusahaan Multinasional
Beberapa Pertimbangan Perusah
aan Multinasional dalam menera
pkan SPM

Perbedaan Budaya

1
Pada budaya individualistis karyawan
mungkin lebih menyukai imbalan
berdasarkan prestasi individu, sedangkan
2
Harga Transfer
Harga transfer untuk barang, jasa, dan
teknologi merupakan salah satu dari
imbalan yang berdasarkan kelompok perbedaan besar yang terjadi antara
mungkin lebih disukai oleh karyawan di pengendalian manajemen operasi
dalam budaya kebersamaan. Dalam domestik dan luar negeri. Dalam operasi
budaya dengan jangkauan kekuasaan luar negeri, dibutuhkan beberapa
yang rendah, desentralisasi dalam pertimbangan penting lainnya untuk dapat
pengambilan keputusan dan sampai kepada suatu harga transfer.
kesempatan berpartisipasi yang lebih Pertimbangan antara lain perpajakan,
besar pada penyiapan anggaran mungkin peraturan pemerintah, tarif, pengendalian
lebih disukai. Sedangkan hal yang devisa, akumulasi dana, dan joint
sebaliknya mungkin berlaku di dalam venture.
Harga Transfer pada Perusahaan Multinasi
onal
Permasalahannya:
1. Kegiatan luar negeri perlu mempertimbangkan beberapa kriteria penti
ng (pajak, peraturan pemrintah, tarif impor, pengendalian valuta asin
g, akumulasi dana, ventura bersama) agar sampai pada penentuan ha
rga transfe.
2. Potensi manipulasi laba global
3. Hubungan harga transfer dengan pengendalian kegiatan multinasion
al
4. Metode penentuan harga transfer
Pertimbangan Hukum pada Perusahaan M
ultinasional
1. Hampir semua negara melakukan beberapa pembatasan p
ada fleksibilitas perusahaan dalam menetapkan harga tran
sfer untuk transaksi anak-anak perusahaan di luar neg
eri.
2. Alasannya adalah untuk mencegah perusahaan multinasio
nal melakukan penghindaran pajak penghasilan di negara
tuan rumah.
Metode Harga Transfer pada Perusahaan
Multinasional
1. Metode harga tak terkendali yang terbandingkan
Harga transfer = Harga yang digunakan dalam penjualan tidak sepengen
dali yang sebanding ± Penyesuaian
Dalam penjualan sepengendali, transaksi yang terjadi adalah antara dua a
nggota kelompokn sepengendali. Dalam penjualan tidak sepengendali, s
alah satu pihak bukan anggota kelompok sepengendali.
2. Metode harga jual kembali
Harga transfer = Harga jual kembali yang berlaku - Markup yang memadai
± Penyesuaian
Harga jual kembali yang berlaku adalah harga di mana aktiva yang dibeli
melalui penjualan sepengendali, dijual kembali oleh pembeli dalam pe
njualan yang tidak sepengendali.
3. Metode biaya ditambah
Harga transfer = Biaya + Markup memadai ± Penyesuaian
Jenis Eksposure (Pembukaan) Nilai Tukar
1. Eksposur translasi atas nilai tukar  eksposur dari neraca dan laporan l
aba rugi perusahaan multinasional terhadap perubahan yang t
erjadi di dalam nilai tukar nominal
2. Eksposur transaksi  eksposur nilai tukar yang dimiliki oleh perusahaa
n untuk transaksi-transaksi antarnegaranya ketika transaksi semaca
m itu dicatat hari ini tetapi penyelesaian pembayarannya dilaks
anakan di kemudian hari.
3. Eksposur ekonomi  eksposur nilai tukar atas arus kas perusahaan te
rhadap perubahan nilai tukar riil. Eksposur ekonomi juga disebut eks
posur operasional atau eksposur kompetitif terhadap nilai tukar.
Thanks you

Anda mungkin juga menyukai