1. Tujuan
Tujuan keuangan utamanya adalah menyediakan kompensasi yang sepadan
kepada para profesionalnya (staff), karena mereka merupakan asset utama bagi
organisasi profesional tersebut. Sedangkan, tujuan yang hendak dicapai oleh
1
organisasi biasanya berkaitan dengan ukuran organisasi. Kecenderungan
alamiah yang terjadi adalah ukuran sukses suatu organisasi biasanya juga
dilihat dari besar kecilnya organisasi. Tujuan ini menunjukkan skala ekonomi
dalam penggunaan berbagai usaha dari staf kantor pusat organisasi dan unit-
unit pertanggunjawaban agar tidak kalah dalam persaingan.
2. Profesional
Organisasi professional lebih banyak mengandalkan tenaga kerja, dan tenaga
kerja dalam hal ini merupakan bentuk khusus. Professional biasanya cenderung
tidak membebani keputusannya dari sudut pengaruh keuangannya, mereka
ingin mengerjakan sebaik mungkin dengan mengabaikan biayanya. Karena
profesional merupakan sumber daya terpenting dalam suatu perusahaan.
3. Ukuran Output
Output dari suatu organisasi profesional tidak bisa diukur dengan ukuran fisik,
seperti unit, ton dan lain-lain. Output dalam hal ini adalah efektivitas kerja.
Pendapatan yang diperoleh biasanya merupakan ukuran output pada sejumlah
organisasi profesi, namun ukuran seperti ini lebih berhubungan pada jumlah
jasa yang dilakukan, tidak berkaitan dengan mutu, walau kualitas yang jelek
dalam jangka panjang akan mengurangi pendapatan. Pekerjaan yang dilakukan
oleh banyak profesional tidak repetitive atau berulang-ulang. Hal ini
menyulitkan dalam perencanaan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
satu tugas, dan juga penilaian atas kinerja yang telah dilakukan. Beberapa
pekerjaan biasanya repetitive, misalnya mencatat kontrak penjualan dan
membuat draft tugas.
4. Ukuran Kecil
Dengan beberapa pengecualian, seperti kantor lembaga hukum, akuntan,
organisasi professional biasanya relative kecil dan berlokasi pada satu tempat
saja. Manajer puncak pada organisasi seperti ini bisa mengawasi dan
memotivasi pegawainya secara langsung dan pendekatan pribadi saja.
Sehingga, kebutuhan untuk sistem pengendalian manajemen tidaklah
merupakan hal yang mendesak.
5. Pemasaran
Pada perusahaan manufaktur, pemilihannya jelas antara kegiatan produksi dan
pemasaran. Pada organisasi profesi pemilihan tersebut tidak ada. Pemasaran
pada dasarnya merupakan kegiatan inti pada semua organisasi.
2
• Sistem Pengendalian Manajemen organisasi profesional
a) Penentuan Harga
Harga jual dari pekerjaan yang dilakukan pada organisasi profesi biasanya
ditetapkan secara tradisional. Tarif biasanya didasarkan pada jam kerja untuk
kompensasi dengan tingkat profesionalnya, ditambah biaya overhead dan
laba. Biasanya juga dibebankan biaya tetapnya.
3
suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat
mencari laba/profit (moneter). Organisasi non profit meliputi gereja, sekolah negeri,
derma publik, rumah sakit dan klinik publik, organisasi politis, bantuan masyarakat
dalam hal perundang-undangan, organisasi jasa sukarelawan, serikat buruh, asosiasi
profesional, institut riset, museum, dan beberapa para petugas pemerintah.
Organisasi nirlaba menurut definisi hukumnya merupakan organisasi yang tidak bisa
mengalihkan aktiva, pendapatan, atau keuntungannya kepada anggota, pegawai atau
direktur oeganisasi tersebut.Tetapi dalam hal ini, organisasi tentu saja bisa memberi
semacam kompensasi atas jasa ataupun barang yang diberikan oleh pegawai maupun
anggota organisasi tersebut. Definisi ini juga tidak berarti organisasi dilarang
memperoleh pendapatan yang diperhitungkan sebagai labanya. Yang dilarang adalah
distribusi laba tersebut. Organisasi nirlaba memerlukan laba yang tinggi untuk
menyediakan modal kerja dan sebagai penjagaan di masa paceklik perolehan dana.
4
berkaitan dengan kegiatan operasional dan termasuk di dalamnya adalah laporan
operasional, neraca, dan laporan cash flow, semuanya sama seperti yang ditemui
di dunia usaha umumnya. Bentuk kedua berkaitan dengan kontribusi modal, dan
laporan ini berisikan laporan kontribusi modal inflow dan outflow selama satu
periode dan neraca yang melaporkan kontribusi aktiva modal dan yang berkaitan
dengan hutang dan modal.
3. Akuntansi dana
Banyak organisasi nirlaba menggunakan pencatatan system akuntansinya dengan
cara akuntansi dana. Rekening disimpan terpisah untuk beberapa dana yang
masing-masing seimbang dengan sendirinya.
4. Aturan
Organisasi nirlaba biasanya diatur dan diawasi oleh dewan penyantun (trustee).
Biasanya dewan ini tidak mampu mengidentifikasi masalah sebenarnya. Untuk
itulah diperlukan dewan yang mengatur secara kuat dan bekerja secara efektif.
5
memperoleh dana terutama dari sumber pemerintah. Hal ini membawa
konsekuensi makin diperlukannya pengendalian manajemen.
C. Bank komersial
o Karakteristik Umum:
1. Modal Yang Diatur
Kemampuan suatu bank untuk meminjamkan atau menginvestasikan uang
diatur oleh pemerintah dimana modal setidaknya harus seimbang dengan
persentase tertentu dari asetnya
2. Produk Baru
Hingga saat ini kegiatan bank komersial umumnya berkaitan dengan kegiatan
menyimpan dan meminjamkan uang, dengan jumlah pendapatan yang relative
kecil dihasilkan dari fee yang dibebankan untuk mengelola dana trust dan
pengamanan asset konsumen. Bank melengkapi beberapa jasa untuk
nasabahnya tanpa beban atau dengan beban tidak langsung yang dihasilkan
dari perolehan perusahaan dalam menjaga keseimbangan minimum tertentu.
3. Risiko
Bank dihadapkan dengan 3 bentuk risiko:
a) Risiko kredit, yakni risiko dimana suatu pinjaman tidak bisa kembali.
b) Risiko tingkat bunga, yakni selisijh antara bunga yang dibayarkan pada
deposito dan tarif yang diperoleh atas pinjaman dan investasi, akan
berubah dengan cara yang tak tampak.
c) Risiko transaksi, yakni risiko kesalahan dalam proses transaksi.
4. Otomasi
Di semua bank fungsi penabungan dan penarikan biasanya otomatis.
untuk jumlah transaksi yang besar dilakukan melalui Automatic Teller
Machine (ATM). Banyak keputusan peminjaman juga terotomatisasi. Bahkan
fungsi-funsi seperti ini terotomatisasi diman para ahli percaya bahwa dalam
waktu dekat hanya fungsi karyawan pada kantor cabang yang masih melayani
kepuasan pelanggan.
o Implikasi Pengendalian Manajemen
Jika cabang-cabang diperlakukan sebagai pusat laba masalah-masalah berikut perlu
diperhatikan:
6
a) Hubungan tarif dan jangka waktu deposito terhadap tarif dan jangka waktu
pinjaman
b) Volume deposit
c) Kerugian pinjaman
d) Biaya
e) Pendapatan bersama
f) Harga transfer
D. Perusahaan sekuritas
Perusahaan sekuritas merupakan sebuah perusahaan atau broker/pialang saham yang
akan membantu nasabah atau klien jika ingin berinvestasi dan melakukan transaksi
dipasar modal. Yang termasuk didalam perusahaan sekuritas antara lain:
Investment bankers (bankir investasi)
Merupakan bank guna membantu perusahaan, pemerintah serta lembaga-
lembaga pemerintahan dalam menggalang perolehan dana dengan cara
penerbitan dan penjualan efek di pasar modal. Bank investasi ini berperan
dalam memberikan nasihat-nasihat strategis untuk melakukan penggabungan
usaha (merger) dan akuisisi serta berbagai jenis transaksi keuangan lainnya.
Bank investasi ini juga berperan sebagai pialang bisnis dalam mewakili
nasabahnya melakukan transaksi perdagangan. Namun dalam beberapa tahun
garis pemisah antara kedua jenis struktur ini telah kabur terutama karena bank
komersial juga menawarkan jasa bank investasi.
7
beli" nya diwakili oleh dana pensiun, reksadana, dana lindung nilai dan
investor publik yang menjadi pengguna jasa mereka guna memperoleh
keuntungan maksimal dari investasinya. Namun banyak perusahaan juga yang
memiliki kedua komponen ini. (wikipedia: 2017)
9
upaya yang diperlukan untuk mengukur laba bersih dari berbagai aktivitas atau
perseorangan.
E. Perusahaan asuransi
Ada dua bentuk perusahaan asuransi yaitu asuransi jiwa dan asuransi kecelakaan.
Perusahaan asuransi jiwa mengumpulkan premi dari pemegang polis,
menginvestasikan premi ini, dan membayarkan sejumlah tertentu apabila pemegang
polis meninggal. Seluruh kontrak asuransi jiwa biasanya memasukkan suatu tampilan
investasi yakni bagian dari premi yang membawa pengembangan dari nilai kas polis
tersebut. Perusahaan asuransi kecelakaan mengumpulkan premi, menginvestasikan,
dan membayarkan kepada pemegang polis sejumlah kerugian tertentu.
Masalah pengendalian manajemen dalam perusahaan asuransi khususnya asuransi jiwa
adalah mereka tidak mengetahui laba dari penjualan polis saat ini sampai beberapa
tahun berikutnya. Mereka membuat premi didasarkan estimasi terbaik dari aluran
masuk dan keluaran dari polis tersebut. Walaupun laba tidak segera diketahui,
manajemen tidak bias menunggu terlalu lama untuk menghasilkan keputusan
pengendalian sehingga diperlukan informasi saat ini.
Aktuaris menghitung suatu premi tentatif, dan premi akhir menunjukkan penilaian
orang pemasaran tentang bagusnya polis tersebut dan premi yang dibebankan oleh
pesaing. Perhitungan aktuaris mempertimbangkan faktor-faktor berikut :
Biaya akuisisi
Biaya pemberian jasa
Laba
Kemungkinan kehilangan
Pendapatan investasi
Kemungkinan pembayaran
Pajak penghasilan
Tingkat laba yang diinginkan
Pengukuran kinerja penjualan lebih difokuskan pada volume penjualan dan tidak
hanya sekedar tingkat laba. Komisi didasarkan atas premi tahun pertama atau awal
tahun, atau atas jumlah polis yang tertulis.
10