Sebelumnya istilah yang dipakai untuk pengendalian internal adalah sistem
pengendalian intern, sistem pengawasan intern dan struktur pengendalian intern. Mulai tahun 2001 istilah resmi yang digunakan IAI adalah pengendalian internal. Pemahaman memadai atas pengendalian internal harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkungan yang akan dilakukan. IAI mendefinisikan pengendalian internal sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisiaris, manajemen dan prosonel lainya. Entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai yakni dari segi tujuan keandalan laporan keuangan, efesien dan efektivitas kegiatan operasi, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. (Agoes, Sukrisno.2014:100) Tujuan pengendalian Internal Sebuah sistem pengendalian internal terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dirancang agar manajemen mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa perusahaan mencapai tujuan dan sarannya. Kebijakan dan prosedur tersebut sering kali disebut sebagai pengendalian, dan secara kolektif, akan membentuk suatu pengendalian internal entitas. Manajemen biasanya memiliki tiga tujuan umum berikut dalam merancang sistem pengendalian internal sebagai berikut: 1. Keandalan laporan keuangan. Sebagaimana telah dibahas pada bab 4, manajemen bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan bagi para investor, kreditor dan para pengguna lainnya. Meyakinkan bahwa informasi disajikan dengan wajar sesuai dengan ketentuan dalam pelaporan seperti cntohnya GAAP. Tujuan pengendalian internal yang efektif terhadap laporan keuangan adalah untuk memenuhi tanggung jawab pelaporan keuangan ini. 2. Efesiensi dan efektivitas kegiatan operasi. Pengendalian dalam suatu perusahaan akan mendorong penggunaaan sumber daya perusahaan secara efisien dan efektif untuk mengoptimalkan sasaran yang dituju perusahaan. Sebuah tujuan penting atas pengendalian tersebut adalah akurasi informasi keuangan dan non keuangan mengenai kegiatan operasi penjualan laporan 3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. Perusahaan publik, perusahaan non publik, maupun organisasi nirlaba diharuskan untuk mematuhi bergam kententuan hukum dan peraturan. Misalnya perlindungan terhadap lingkungan dan hukum hak – hak sipil. Sedangkan yang terkait erat dengan akuntansi misalnya peraturan pajak penghasilan dan kecurangan. Manajemen merancang sistem pengendalian internal agar mencapai ketiga tujuan diatas, fokus auditor dalam pengauditan atas laporab keuangan maupun audit atas pengendalian internal terletak pada pengendalian terhadap keandalan laporan keuangan ditambah beberapa pengendalian terhadap kegiatan operasional kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang dapat berdampak secara signifikan pada laporan keuangan. (Elder, Randal J, dkk.2011:315)