Anda di halaman 1dari 6

1.

1 Definisi dan Sifat-Sifat Persekutuan


Firma adalah Perserikatan dagang antara beberapa perusahaan dalam bentuk sebuah
persekutuan bisnis untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai
nama bersama untuk mendapat profit. Persekutuan Firma adalah kaitan atau hubungan
yuridis yang timbul dari perjanjian sukarela antara beberapa pihak yang bersangkutan,
baik secara lisan, maupun tertulis atau tersirat dari tindakan pribadi sekutu
bersangkutan.Pengertian Firma menurut Pasal 16 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
bahwa Perseroan Firma adalah tiap-tiap perserikatan yang didirikan untuk menjalankan
suatu perusahaan di bawah satu nama bersama.
Dalam persekutuan firma, semua sekutu ikut aktif mengelola persekutuan dan
bertanggung jawab penuh (tidakterbatas). Yang dimaksud dengan tanggung jawab penuh disini
adalah bahwa tanggung jawabnya tidak terbatas sebesar modal yang ditanam dipersekutuan saja,
melainkan dengan seluruh harta pribadinya
Unsur Pokok Persekutuan yaitu :
1. G a b u n g a n

atau

asosiasi

para

sekutu.

Sebagai suatu asosiasi

daribeberapa sekutu ( individu ) maka persekutuan tidak dapatdipisahkan dengan


kesepakatan atau perjanjian, yaitu perjanjianuntuk mendirikan, memiliki, dan
mengelola persekutuan.
2. Pemilikan dan pengelolaan bersama. Didalam Persekutuan harus selalu dituntut
adanya kebersamaan,yaitu :
a. Persekutuan dimiliki bersama.
b. Persekutuan dikelola bersama.
c. Kalau ada risiko ditanggung bersama.
d. Kalau memperoleh laba dibagi bersama.
3. Tujuan untuk memperoleh laba. Laba dibagi secara adil menurut rasio atau metode
pembagian laba yang telah disepakati.

Sifat dari Persekutuan Firma adalah:


1. Keagenan atau perwakilan bersama;
1 | Pembentukan Persekutuan Firma

2. Umur terbatas;
3. Tanggung jawab tak terbatas;
4. Pemilikan kepentingan;
5. Partisipasi (Keikutsertaan) dalam Persekutuan Firma;
6. Bentuk firma ini telah digunakan baik untuk kegiatan usaha berskala besar maupun
kecil;
7. Dapat berupa perusahaan kecil yang menjual barang pada satu lokasi, atau perusahaan
besar yang mempunyai cabang atau kantor di banyak lokasi;
8. Masing-masing sekutu menjadi agen atau wakil dari persekutuan firma untuk tujuan
usahanya
9. Pembubaran persekutuan firma akan tercipta jika terdapat salah satu sekutu
mengundurkan diri atau meninggal;
10. Tanggung Jawab seorang sekutu tidak terbatas pada jumlah investasinya;
11. Harta benda yang diinvestasikan dalam persekutuan firma tidak lagi dimiliki secara
terpisah oleh masing-masing sekutu; dan
12. Masing-masing sekutu berhak memperolah pembagian laba persekutuan firma.

1.2 Investasi awal dalam Persekutuan


Dalam Prakteknya Investasi awal sekutu dalam suatu persekutuan dapat berupa aktiva
dan sekaligus utang. Investasi ini akan dicatat dan jumlah kewajiban dari masingmasing sekutu akan dikurangkan dari aktiva yang diinvestasikan, untuk memperoleh
nilai yang akan dikredit pada akun modal dari masing-masing sekutu tersebut.

2 | Pembentukan Persekutuan Firma

1.3 Tambahan Investasi dan Pengambilan


Dalam suatu firma jika terjadinya penambahan Investasi ( Modal ) maka
perlakuannya adalah akan otomatis bertambah dengan setoran tambahan modal dan
pembagian laba serta berkurang dengan pengambilan modal dam pembagian rugi.
Rekening modal akan didebit apabila berkurang dan dikredit apabila bertambah.
Contoh jurnalnya adalah :
Aktiva- Kas
Rp. XXXX
Aktiva Non Kas
Rp. XXXX
Modal Sekutu A
Rp. XXXX
Modal Sekutu B
Rp. XXXX
Modal Sekutu C
Rp. XXXX
Dan Apabila salah satu Sekutu mengambil sebagian dari modal (investasi) dalam firma
tersebut maka akan dicatat sebagai prive. Rekening akan didebit apabila terjadi
pengambilan harta persekutuan untuk sekutu. Sedangkan Rekening akan dikredit dengan
bagian laba (apabila tidak langsung ditutup ke rekening modal ).
Contoh Jurnalnya adalah :
Modal Rp. XXXX
Prive

Rp XXXX

Pada akhir periode saldo rekening prive ini akan dipindah ke rekening modal sekutu
yang bersangkutan yaitu : Ke sisi debit, apabila rekening prive bersaldo debit.Ke sisi kredit
apabila rekening prive bersaldo kredit.Jadi setelah tutup buku saldo rekening prive selalu nol.

1.4 Kegiatan usaha Persekutuan


a. Persekutuan Perdagangan

3 | Pembentukan Persekutuan Firma

Adalah persekutuan yang usaha pokoknya adalah pembuatan, pembelian, dan


penjualan barang dagangan.
b. Persekutuan Jasa-jasa
Adalah persekutuan yang bertujuan untuk memberikan jasa-jasa karena keahliannya,
misalnya persekutuan antara akuntan, advokat dll.
Selain itu persekutuan dapat pula dibedakan antara :
a. Persekutuan Umum
Adalah suatu bentuk persekutuan dimana semua anggotanya dapat bertindak atas
nama perusahaan dan kepadanya dapat diminta pertanggung jawaban atas kewajibankewajiban persekutuan. Masing-masing anggota disebut sekutu umum.
b. Persekutuan Terbatas
Suatu persekutuan dimana aktivitas angota tertentu dibatasi dan sebaliknya tanggung
jawab masing-masing anggota akan dibatasi samapi jumlah tertentu, yang mungkin
sejumlah investasi yag telah diberikannya. Angota tersebut disebut sekutu terbatas.
c. Join Stock Companies
Adalah bentuk persekutuan dimana struktur modalnya berupa saham-saham yang
dapat dipindah tangankan. Perpindahan hak atas saham-saham tersebut tidak boleh
mengganggu kontinuitas usaha persekutuan. Tanggung jawab para anggota tidak
terbatas seperti halnya pada persekutuan umum.

1.5 Perjanjian pembagian Laba dan Rugi


4 | Pembentukan Persekutuan Firma

Perjanjian persekutuan akan berisi ketentuan-ketentuan yang disepakati oleh para


sekutu mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan persekutuan sampai
pembubarannya,khususnya pada perjanjian pembagian Laba dan Rugi. Dalam pembagian
Laba dan rugi biasanya menggunakan beberapa cara yang disepakati seperti :
1. Laba Rugi dibagi sama
2. Laba Rugi dibagi berdasarkan perbandingan tertentu yang telah disepakati
3. Laba Rugi dibagi sesuai dengan perbandingan modal awal
4. Laba Rugi dibagi sesuai dengan perbandingan modal akhir
5. Laba Rugi dibagi sesuai dengan perbandingan modal rata-rata
6. Laba Rugi dibagi sama setelah dikurangi gaji dan bonus
7. Laba Rugi dibagi sama setelah dikurangi bunga modal rata-rata
8. Dan sebagainya sesuai dengan yang ditetapkan dalam perjanjian pada saat pendirian
firma.
Dan apabila di dalam perjanjian firma tidak diatur secara khusus mengenai pembagian labarugi, maka sesuai dengan Undang-undang firma laba atau rugi akan dibagi kepada para
anggota dalam perbandingan yang sama besar.

Daftar Pustaka
5 | Pembentukan Persekutuan Firma

Widjaja, Gunawan. Seri Aspek Hukum Dalam Bisnis: Persekutuan Perdata, Persekutuan
Firma, Persekutuan Komanditer. Jakarta: Kencana, 2006
http://artonang.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-unsur-ciri-dan-sifat.html
http://harjo820.blogspot.co.id/2014/09/pembagian-labarugi-prusahaan-firma.html

6 | Pembentukan Persekutuan Firma

Anda mungkin juga menyukai