PALESTINIAN
COVENAN
1
DAVIDIC
COVENAN
BARU
KOVENAN
www.apuritansmind.com/Baptism.
arti dan makna rohani atau tekhnis khusus, misalnya perjanjian antara Daud
dan Yonatan, tentang kontrak komersial, bahkan pakta perjanjian antar
negara. Alkitab mengambil kata yang sehari-hari digunakan orang dan
memberinya arti khusus.
Dasar dari perjanjian antara Allah dan manusia merupakan prakarsa
Tuhan dan bukanlah perundingan. Sebab bila dasarnya adalah perundingan
maka bisa saja salah satu pihak tidak setuju karena berbagai hal berkaitan
dengan perjanjian yang akan dibangun dan batal. Namun di sini berbeda.
Tuhan berdaulat membuat perjanjian, kemudian Ia mencari orang yang tepat
menurut pemandangan-Nya dan membangun pakta perjanjian dengan orang
tersebut (manusia). Hal ini juga sama dengan keselamatan. Tuhan tidak
merundingkan soal keselamatan. Perjanjian semacam ini boleh kita sebut
suatu perjanjian yang asimetris bukan simetris.
Sekalipun ini prakarsa ilahi, perjanjian selalu dua sisi. Sebab perjanjian
itu berjalan atau tidak, ini kembali pada tanggapan manusia karena free will.
Tetapi kita harus ingat bahwa bukan berarti Tuhan tidak mampu
menggerakan manusia untuk menerima janji tersebut. Contohnya, Perjanjian
Abrahamic di pasal 17 dari kitab Kejadian, di sana kita temukan suatu
penekanan yang jelas pada bagian yang dimainkan oleh Iman Abraham. Iman
Abraham menjadi The important part in covenant or faith is the basic element
in covenant. Iman Abraham, membawa Abraham pada satu keyakinan bahwa
perjanjian yang ia buat dengan pribadi yang Maha Kudus itu berbeda
dengan pribadi-pribadi yang lain yang menganggap diri dan dianggp sebagai
Tuhan. Tidak ada perjanjian tanpa respons dari manusia. Salah satu contoh,
teks Yohanes 3:16 di sana dicatat bahwa Karena Allah begitu mengasihi
manusia di dunia ini, sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal, supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan mendapat
hidup sejati dan kekal--BIS. Dalam teks ini antara inisiatif Allah (Gods loved
the world is the representing initiative of God) dan respons manusia (setiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan ). Muncul
bersamaan. Dalam teks ini keselamatan hanya dinikmati oleh mereka yang
percaya karena respon iman.
Tinjauan Etimologis Terhadap Istilah Perjanjian .
a. Perjanjian Lama
Dalam program Bible Work for Windows Versi 3.5.050p menjelaskan
mengenai berit. common noun fem sing 1) covenant, alliance, pledge 1a)
between men 1a1) treaty, alliance, league (man to man) 1a2)
constitution, ordinance (monarch to subjects) 1a3) agreement, pledge
(man to man) 1a4) alliance (of friendship) 1a5) alliance (of marriage) 1b)
between God and man 1b1) alliance (of friendship) 1b2) covenant (divine
ordinance with signs or pledges) 2).
Dalam Perjanjian Lama, istilah perjanjian disebut juga dengan
berit. Berit berarti suatu ikatan perjanjian khusus (special covenant).
Ikatan ini dapat berlaku pada level yang sama maupun dalam level yang
berbeda (secara hirarkis). Istilah berit dalam konteks ini lebih mengacu
pada suatu ikatan yang tidak se-level, yakni antara Allah dan manusia. Di
sini gagasan bilateral tidak ada. Gagasan mengenai berit (ikatan) datang
dari Allah, bukan manusia. Artinya Allah mau mengikatkan diri dengan
manusia. Ikatan ini, disusun, ditetapkan, dan dikerjakan oleh Allah dan
ikatan ini bersifat kekal.
Dari penjelasan di atas, nampak bahwa kata berit merupakan kata
benda femenim Tunggal dan secara umum berlaku pada dua level, yakni :
1) Tingkatan pertama manusia dengan manusia (man to man) adalah
tingkatan perjanjian teman dengan teman (setara). Istilah-istilah yang
dipergunakan adalah persekutuan, perkumpulan, perserikatan
(alliance, league). Tingkatan perjanjian antara raja dengan rakyat
(tidak setara). Istilah
yang dipergunakan adalah constitution dan
ordinance (monarc to subject). Perjanjian pernikahan (marriage).
Istilah yang dipergunakan adalah alliance (artinya persekutuan,
perserikatan).
2) Tingkatan kedua adalah tingkatan perjanjian antara Allah dengan
manusia. Dalam perjanjian ini, kedua belah pihak tidak se-level dan
berada pada status yang sangat berbeda. Ini merupakan ikatan
perjanjian antara Tuhan dengan manusia. Tuhan sebagai pribadi yang
kudus rela mengikatkan diri dengan manusia melalui berit /perjanjian.
Ia menginginkan agar melalui perjanjian, semua hal (anugerah,
keselamatan, berkat, perlindungan, kasih sayang, kekudusan) yang ada
pada-Nya dapat diimpartasikan kepada manusia.
b. Perjanjian Baru
Dalam teks-teks Perjanjian Baru, istilah perjanjian muncul
dalam dua bentuk, pertama; diatheke (kata benda), berarti kontrak,
perjanjian, surat wasiat atau perjanjian (contract, testament,
covenant). Misalnya, teks Galatia 3:15. Dalam teks asli Galatia 3:15, ...
nomos anthro pos diatheke kuroo oudeis atheteo e epidiatassomai (...
tetapi bila seseorang membuat ikatan perjanjian dan sudah disahkan,
tidak ada orang yang membatalkan atau menambahkan (mengubahnya
lagi) sesuatu. Artinya secara hukum, perjanjian itu legal/sah atau
dengan kata lain tidak dapat digangu gugat. Inisiatif datang dari pihak
yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi dan tidak
bersyarat.3Istilah diatheke kadang langsung dihubungkan dengan
istilah diatithemai dari Sang pembuat perjanjian ( diatithemi = kata
kerja: membuat, menentukan, mengadakan/appoint and make).
Misalnya, teks asli Ibrani 8:10, ...Hoti ho diatheke hos diatithemai
ho oikos Israe l (untuk itulah perjanjian ini Aku buat..) . Dalam teks ini,
3
hal. 7
John, S. Dana, Teologi Perjanjian Lama 1. Diktat, (Surakarta: STT Berita Hidup, 2005),
4
5
Ibid, hal. 8.
Henry, Renckens, The Religion of Israel, New York: Seed and Ward, 1965), hal. 63.
Noh Ibrahim Boiliu, Pengantar Ilmu Teologi, Jakarta: STTB The Way, 2011
Harun, Hadiwiyono, Iman Kristen, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1992), hal. 29.
8
Paul, Enns, The Moody Hand Book of Theology-Terjemahan, (Malang : Literatur SAAT
Malang, 2003), hal. 223.
9
Charles, C. Ryrie, Teologi Dasar; Panduan Populer untuk Memahami Kebenaran
Alkitab, (Yogyakarta : Yayasan Andi, 1991), hal.39.
10
Loc, sit, hal.39.
7
Ralph, A. Smith, The Covenantal Structure of the Bible: Introduction to the Bible,
Copyright 1999 by Ralph Allan Smith. All rights reserved. Reproduced with permission from the
author. Also online at http://www.berith.org/essays/bib/
16
Von Rad, The Old Testament Library, (Philadelphia: The Wesminister Pres, 1956), p.
43
17