(EBA 501)
MODUL PERTEMUAN 1
PARTNERSHIP: FORMATION, OPERATIONS, AND OWNERSHIP CHANGES
DISUSUN OLEH
ENY PURWANINGSIH, S.E., M.Ak.
2. Karakteristik Persekutuan
Karakteristik persekutuan terdiri dari:
1. Keagenan bersama (mutual agency): setiap sekutu sebagai perwakilan atau
agen persekutuan dengan wewenang mengadakan kontrak bagi
persekutuan. Tindakan setiap sekutu adalah atas nama persekutuan, dan
menjadi tanggung jawab seluruh sekutu. Jadi, setiap sekutu (partner) dapat
bertindak sebagai wakil persekutuan ketika melaksanakan transaksi bisnis.
2. Umur terbatas (limited life): persekutuan memiliki umur terbatas.
Persekutuan bubar ketika tujuan pembentukannya telah tercapai atau ketika
salah seorang anggota atau lebih menarik diri dari keanggotaan karena
alasan seperti mengundurkan diri, bangkrut, atau meninggal.
3. Kewajiban tidak terbatas (unlimited liability): setiap sekutu (partner) memiliki
tanggung jawab yang tidak terbatas atas kewajiban atau utang persekutuan.
Jika dalam pembubaran persekutuan ternyata aset persekutuan tidak cukup
untuk melunasi utangnya, maka setiap sekutu wajib menyetorkan lagi
kekurangannya. Jadi, setiap sekutu (partner) secara pribadi bertanggung
jawab kepada kreditur atas utang yang dilaksanakan persekutuan.
3. Perjanjian Persekutuan
Perjanjian yang terdapat dalam pembentukan sebuah persekutuan terdiri dari
adalah:
1. Nama dari persekutuan, dan nama dari para sekutu.
2. Jenis usaha yang dijalani, dan jangka waktu perjanjian persekutuan.
3. Kontribusi modal awal dari setiap sekutu, dan metode yang digunakan untuk
menghitung kontribusi modal di masa depan.
4. Tugas, dan tanggung jawab setiap sekutu.
5. Spesifikasi lengkap mengenai distribusi keuntungan atau laba bersih, dan
kerugian atau rugi bersih, termasuk gaji, bunga atas saldo modal, dan
persentase yang digunakan untuk mendistribusikan sisa keuntungan, dan
sisa kerugian.
6. Prosedur yang digunakan dalam perubahan persekutuan, seperti
penambahan sekutu baru, pengunduran diri sekutu lama, atau berhentinya
sebuah sekutu.
7. Aspek lain dalam operasional yang digunakan oleh para sekutu, seperti hak,
dan kewajiban manajemen dari setiap sekutu, dan metode akuntansi.
5. Jenis Persekutuan
Jenis persekutuan terdiri dari:
1. Persekutuan Terbatas (Limited Partnership atau LP).
Dalam persekutuan terbatas (Limited Partnership atau LP) terdapat
setidaknya satu sekutu umum, dan satu atau lebih sekutu terbatas.
Sekutu umum bertanggung jawab secara personal atas kewajiban
persekutuan, dan memiliki tanggung jawab manajemen. Sekutu
terbatas bertanggung jawab hanya sampai dengan kontribusi modal,
tetapi tidak memiliki wewenang manajemen.
2. Persekutuan Kewajiban Terbatas (Limited Liability Partnership atau LLP).
Persekutuan dengan kewajiban terbatas (Limited Liability Partnership
atau LLP) adalah salah satu persekutuan yang setiap sekutu memiliki
tingkat perlindungankewajiban yang sama. Sekutu umum, dan sekutu
terbatas memiliki tanggung jawab atas hak dan kewajiban bisnis
persekutuannya. Tetapi, jika ada kesalahan dari salah satu sekutu, maka
seluruh sekutu dalam kewajiban terbatas (Limited Liability Partnership
atau LLP) harus bertanggung jawab secara bersama menanggung risiko
kesalahannya sekutu tersebut.
3. Persekutuan Terbatas Kewajiban Terbatas (Limited Liability Limited
Partnership atau LLLP).
Sekutu dapat memilih persekutuan terbatas dengan kewajiban terbatas.
Dalam persekutuan terbatas kewajiban terbatas (Limited Liability Limited
Partnership atau LLLP) bahwa sekutu umum, dan sekutu terbatas
C. Daftar Pustaka
1. Debra C. Jeter, Paul K. Chaney. 2012. Advanced Accounting, international
student version, 5th ed., John Wiley and Sons.
2. Baker, Lembke. 2011. Advanced Accounting, Advanced Financial
Accounting An Indonesian Perpective, 7th ed., Salemba Empat dan Mc
GrawHill.
3. Hamizar, Suhajar Wiyoto. 2011. Advanced Accounting, Suatu Aplikasi
Perusahaan Indonesia berbasis PSAK & IFRS, Lentera Ilmu.
4. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba, PSAK
revisi 2019.