Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mungkin akhir akhir ini kita sering mendengar istilah Green Company.
Apa itu Green Company ? lalu bagaimana implementasi konsep Green Company
dilapangannya ? Kita tahu bahwa dunia sekarang disibukkan dengan suatu issue
yang makin lama makin penting untuk diperhatikan, yaitu global warming,
pemanasan global, terjemahan sederhananya : peningkatan suhu rata-rata di
bumi. Global Warming ini disebabkan oleh peningkatan gas rumah kaca yang
sebagian dipicu oleh penggunaan bahan bakar fosil, minyak yang berlebihan, dan
penggundulan hutan yang tidak terencana dengan baik.
Penggunaan bahan bakar tersebut akan menyebabkan meningkatnya
konsentrasi gas buang di bumi, sehingga akan meningkatkan suhu rata-rata bumi.
Akibat paling nyata yang dapat kita rasakan dari pemanasan global adalah :
perubahan iklim, naiknnya permukaan air laut karena mencairnya es di kutub
utara dan kutub selatan. Dan tentunya akan mengancam keberlangsungan
kehidupan..
Green Company adalah aktifitas atau segala hal dalam operasional
perusahaan yang meminimalisir dampak kerusakannya terhadap lingkungan.
Lalu bagaimanakah perusahaan mengimplementasikan konsep konsep Green
Company dalam proses bisnisnya? Perusahaan harus menerapkan empat
komponen utama yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam pembuatan
keputusan maupun program dasar perusahaan, dan secara stimulan
terimplementasi dengan baik, yaitu : Green Strategy, Green Process, Green
Product, dan Green Employee. Resultan 4 (empat) komponen utama tersebut
pada akhirnya akan menghasilkan kinerja Environment, Health and Safety
yang memadai dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam dunia
bisnis, kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
Pola pikir tentang Green Company dibentuk dari pemahaman karyawan
tentang pentingnya mewujudkan Green Company, hal ini dapat ditempuh dengan
sosialisasi tentang Green Company diinternal perusahaan. Baik secara langsung
maupun tidak langsung. Sosialisasi Green Company tentunya harus kontinu dan
massif, sehingga program Green Company ini tidak anget-anget tahi ayam, hanya
semangat diawal tapi kemudian hilang ditelan waktu. Selain upaya untuk
merubah pola pikir karyawan tentang Green Company, juga harus disertai
pembuatan program diinternal perusahaan tersebut untuk membantu
implementasi budaya Green Company dikeseharian para karyawan.
Untuk mendukung terwujudnya Green Company seluruh anggota
organisasi dalam segala tingkatan harus memiliki pola pikir, sikap, dan tindakan
yang ramah lingkungan dalam aktivitasnya, serta selalu berpijak pada norma
keselamatan dan kesehatan kerja. Konsep ini menurut Sarwono, 2002 merupakan
pengertian dari Green Employee. Di dalam makalah ini kami akan memaparkan
lebih lanjut tentang konsep Green Employee.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Green Employee?
2. Bagaimana konsep dari Green Employee?
3. Apa manfaat dari penerapan Green Employee?
4. Bagaimana contoh penerapan Green Employee di perusahaan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi atau pengertian dari Green Employee.
2. Untuk mengetahui konsep penerapan Green Employee di perusahaan.
3. Untuk mengetahui manfaat dari penerapan Green Employee di perusahaan.
4. Untuk mengetahui contoh penerapan Green Employee di perusahaan?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Green Employee


Pendekatan yang dilakukan oleh karyawan maupun perusahaan untuk
mempertahankan kesinambungan dalam aktivitasnya yang berwawasan
lingkungan dikenal dengan green employee. Memiliki pemahaman seluruh
anggota organisasi dalam segala tingkatan memiliki pola pikir, sikap, dan
tindakan yang ramah lingkungan dalam aktivitasnya, serta selalu berpijak pada
norma keselamatan dan kesehatan kerja (Sarwono, 2002). Kondisi tersebut
dicapai apabila terdapat suasana, program pendidikan dan pola pembinaan yang
terencana dan sistematis.
Kompetensi merupakan kata kunci dalam program pengembangan SDM
(Sumber Daya Manusia), dengan harapan akan dicapainya kedewasaan dan
kematangan karyawan dalam berpikir dan bertindak. Kebiasaan-kebiasaan yang
baik dalam beraktivitas di perusahaan dapat dibawa pulang dan ditularkan
kepada anggota keluarga lainnya, misalnya: memadamkan lampu bila tidak
digunakan, mengelola limbah domestik, menggunakan sabuk pengaman bila
berkendaraan, dan masih banyak hal lainnya.
Di perusahaan, semua karyawan dari manajemen eksekutif untuk
berbaris tingkat produksi dilengkapi dengan pengetahuan yang tepat dan
pelatihan untuk memastikan sikap hijau (green employee). Green employee
dianggap sebagai yang paling penting dari empat pilar Green Company,
berkontribusi terhadap kekuatan pondasi dan tiga lainnya.

B. Konsep Green Employee


Konsep green employee merupakan bagian dari organisasi perusahaan
yang menerapkan sistem EHS. Dalam organisasi perusahaan, seluruh jajaran
karyawan mulai dari tingkat eksekutif sampai karyawan terendah dibekali dengan
pengetahuan dan pelatihan yang terencana dan sistematis untuk memastikan
perilaku dan pola pikir yang sejalan dengan praktek terbaik EHS (Environment,
Health and Safety).
Didalam Green Employee diperlukan adanya program pendidikan dan
latihan secara terencana dan sistematis. Green employee memiliki prinsip supaya
budaya kerja sehat, selamat, dan ramah lingkungan harus tumbuh dan
berkembang di perusahaan dan di rumah. Green employee melibatkan inisiatif
hijau diadopsi oleh perusahaan di seluruh industri bagi karyawannya. Ini
mencakup pilihan kerja yang fleksibel seperti telecommute, Jam Kerja Fleksibel,
Minggu Kerja atau Kerja Compressed Goal-oriented. Konsep green employee
yang fleksibel berkembang di awal 1960-an di AS tetapi mulai mendapatkan
popularitas hanya selama tahun 1990-an.
Pada akhir 1990-an, hampir semua perusahaan terkemuka di seluruh
industri di dunia khususnya di Amerika Serikat dan Eropa, telah mulai
menawarkan berbagai pilihan kerja yang fleksibel. Konsep hijau tenaga kerja
tampaknya lebih cocok untuk perusahaan jasa terutama jasa TI, jasa konsultasi
manajemen dan Softwar. Namun kemudian juga mendapatkan popularitas di
kalangan perusahaan manufaktur seperti Kraft Foods yang merupakan
perusahaan manufaktur pertama yang mengadopsi beberapa pilihan kerja yang
fleksibel. Selama ini ke bawah gilirannya perusahaan global telah berpaling ke
green employee tidak hanya untuk menekan biaya, tetapi juga untuk menjaga
karyawan termotivasi. Pekerja mempunyai peran sangat besar dalam
mempromosikan masalah lingkungannya saat bekerja. Para pekerja umumnya
memperhatikan lingkungan seperti peralatan, gudang, keamanan dan keselamatan
kerja. Pekerja di banyak negara biasanya mempunyai manajemen keselamatan
berupa konsen terhadap pencegahan polusi, pemakain kembali, pemeriksaan
energi dan lingkungan,proyek komunitas lingkungan,
C. Manfaat Green Employee
1. Mengurangi stress
2. Mengurangi daftar ketidakhadiran atau bolos
3. Mengurangi emisi
4. Meningkatkan kesehatan karyawan
5. Meningkatkan karyawan menyeimbangkan kerja hidup yang membuat
karyawan semangat bekerja

D. Contoh Green Employee


Manfaat Green Employee yang diberikan pada umumnya berupa
transportasi, perumahan dan pribadi, seperti contoh:
1. NRG Systems memberikan karyawan uang saku sebesar $ 300 per tahun
untuk membeli bola lampu neon, meningkatkan efisiensi dalam dapur dan
ventilasi (AC) agar hemat energi. Mereka memberikan karyawan $ 1,000 per
tahun untuk penggunaan fasilitas dalam rumah tangga dengan sumber bahan
alternatif lain seperti, sistem air panas bertenaga surya (solar panel), turbin
angin serta tambahan $ 1.000 per tahun untuk pembelian kendaraan Toyota
Prius dan hasil penelitian membuktikan bahwa mereka yang berkendara
dengan kendaraan Toyota Prius memperkirakan bahwa 76% dari karyawan
mereka memberikan efisiensi energi untuk Negara di tahun 2006.
2. EnerNOC's GREEN, GREEN program, memotivasi karyawan mereka untuk
menjadi konsumen yang memiliki kesadaran untuk hemat energi serta
menawarkan program insentif dan inovatif berupa bonus bagi karyawan yang
mampu mempengaruhi orang lain agar memiliki kesadaran untuk hemat
energi. Mereka juga menawarkan subsidi sebesar $ 100/bulan untuk karyawan
yang memiliki mobil hibrid.
3. Beberapa organisasi mendukung penggunaan alat transportasi alternatif
dengan berbagai cara termasuk dengan mensponsori pembelian Hybrid Car,
memberikan subsidi transit komuter, menawarkan tunjangan transit carpooling
dan sepeda gratis bagi karyawan. Beberapa perusahaan Facebook memiliki
kontes berupa penghargaan kepada karyawan dengan hadiah uang tunai dalam
penggunaan sarana transportasi alternatif ke tempat kerja.
Manfaat subsidi mobil hybrid tampaknya favorit karyawan di sebagian
besar Negara. Namun di New York City banyak orang lebih suka tidak memiliki
beban mobil, bahkan mobil hybrid. yang repot dan mahal parkir yang terbatas,
tingkat asuransi tinggi dan kemacetan lalu lintas membuat memiliki mobil hybrid
adalah New York City sebuah kemewahan yang profesional bahkan dibayar
tinggi dapat melakukannya tanpa John Nettleton., Presiden dari New York Bab
Energi Insinyur dan Senior Associate Extension, Emerging Prakarsa di Cornell
University menyatakan, "Hybrid mobil dibandingkan dengan angkutan masal
adalah langkah mundur Ini tentang praktek, bukan tentang produk;. itu semua
tentang karbon "Pada altPower sebuah Solar Power perusahaan di New York
City, karyawan diberikan dengan cek perjalanan yang memungkinkan kereta
bawah tanah bebas dan, transportasi bus seluruh New York City.
Imbalan kerja lain (SRI) yang menarik disediakan untuk karyawan
yang bertanggung jawab sosial pensiun Investasi. Sistem NRG menawarkan
beberapa pilihan imbalan karyawan, bagaimanapun, banyak organisasi yang
belum melakukannya pernyataan Zo Van Schyndel, Pendiri H3 Modal - sebuah
SRI Fund Manager dan, Dosen di bidang Keuangan di University of Miami
School of Business.
"Ada banyak dana di luar sana, namun mereka tidak mudah diakses oleh
semua perusahaan. Tampaknya ada keterputusan antara kepentingan investor dan
penawaran produk saat ini. "

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai