Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 24

FAKHRI LUTHFI MUHAMMAD (03051381419112)


MUHAMMAD EWIN KURNIAWAN (03051381419120)
RICKY RAMADHAN BAHAR (03051381419121)
RINGKASAN BUKU KISAH SUKSES GOOGLE
Sinopsis: Google. Sebuah kata yang melekat di benak puluhan juta
pengguna internet di seluruh dunia. Bagi banyak orang, Google adalah
perhentian pertama ketika mereka melakukan pencarian di belantara internet.
Google adalah raja mesin pencari. Ia kini melayani ratusan juta pencarian dalam
sehari. Tak heran bila kini kata Google menjadi kata kerja di banyak bahasa di
dunia. Google adalah fenomena luar biasa dalam dunia bisnis itnternet. Di
usianya yang baru 8 tahun, perusahaan ini memiliki danai tunai sebanyak 8
miliar dollar, dan kapitalisasi pasarnya mencapai lebih dari 100 miliar dollar.
Melalui buku ini, David A. Vise menuturkan tentang ketajaman naluri bisnis dan
kepiawaian Sergey Brin dan Larry Page dalam ilmu komputer yang telah
mengantar perusahaan ini menjadi perusahaan internet paling dominan di
seluruh dunia. Selain itu, David Vise juga mengungkapkan mengenai budaya
Senang senang yang tumbuh di lingkungan Google yang membuat para
karyawan betah bekerja di sana. Moto Dont Be Evil menjadi kan Google
sebuah perusahaan yang unik dan inovatif.

Banyak kisah menarik dari awal berdirinya google sampai menjadi


sebuah perusahaan besar . Buku karangan David A. Vise dan Mark Malseed
dengan judul Kisah Sukses Google terbitan Gramedia banyak mengungkap
kisah-kisah awal mula mesin pencari Google terbentuk hingga sejumlah
rintangan yang harus dihadapi dalam oleh para pendiri Google yaitu Larry
Pages dan Sergey Brin dalam rangka mewujudkan impian mereka. Mungkin
anda belum tahu bahwa istilah Google adalah istilah yang salah tulis.
Sebenarnya awal mulanya adalah diberi nama Googol yang berarti angka yang
sangat besar yaitu angka satu dan diikuti dengan 100 angka nol dibelakangnya.
Karena sudah terlanjur didaftarkan sebagai nama domain mereka, maka nama
google
adalah
nama
yang
dipakai
sampai
sekarang.

Sergey Brin dan Larry Page ( dua pendiri Google)


Buku ini memuat cerita-cerita menarik yang bisa kita ambil manfaatnya yaitu:
1. Semangat kerja keras dan pantang menyerah
Pada awal mula Google berdiri, Larry dan Sergey harus mengumpulkan
komputer-komputer bekas untuk memenuhi kebutuhan server mereka. Mereka
rela bekerja di garasi yang mereka sewa dan bekerja disana siang dan malam.
Ketika mesin pencari yang mereka berhasil dan sukses dibandingkan dengan
saingan mereka, tidak serta merta kesuksesan financial ada pada pihak mereka.
Pada mulanya Google pernah ditawarkan ke Altavista seharga satu juta dollar
tetapi ditolak. Dan pernah juga ditawarkan ke Yahoo tetapi ditolak juga, padahal
sekarang Google adalah penyuplai data terbesar ke Yahoo untuk menyediakan
data kedalam mesin pencarian mereka.
Juga ketika mereka sudah mendapatkan modal tidak serta merta Google
langsung mendapatkan keuntungan. Lebih dari 1 tahun google tidak
menghasilkan apa-apa. Baru seteleh ditemukannya system periklanan baru
dalam mesin pencarian mereka, Google mulai menghasilkan banyak uang ke
pundi-pundi mereka.
2. Kumpulkan pengguna baru kumpulkan uang
Ini menurut saya adalah strategi yang paling bagus yang mereka ambil. Google
tidak pernah memungut biaya untuk menggunakan mesin pencari mereka.
Mereka bebas memakainya. Seperti teleivisi dan radio,semua bebas
menikmatinya. Semakin banyak penggunanya semakin banyak pula pemasang
iklan yang akan meminatinya, dan inilah yang telah dilkukan Google. Tidak
seperti vendor-vendor lainnya yang mengharuskan membayar sekian dollar
untuk produk-produk mereka ,tetapi Google mengratiskannya. Seperti Google
Destop dan Google Earth yang bebas untuk dipakai oleh siapa saja.

3. Inovasi tiada henti


Google adalah tempat para pakar memikirkan bagaimana memecahkan masalah
terlebih dahulu baru kemudian memikirkan produk. Baru setelah produk jadi
mereka boleh bingung bagaimana menjual produk mereka.

4. Hargai karyawan
Ini adalah keputusan yang hebat lainnya yang diambil para pendiri Google
dalam rangka menciptakan suasana kerja di tempat mereka yang sering disebut
Googleplex. Di kantor Google, para programmernya masih sempat bermain
bilyard,para assistennya masih sempat makan cemilan. Bahkan Google
menyediakan koki khusus untuk menyiapkan makan siang mereka. Tiap hari
selalu ada menu istimewa.
Semua karyawan diberlakukan seperti keluarga, makan siang gratis, minuman
keseatan cuma-Cuma, layanan binatu, peata rambut, dokter umum, dokter gigi,
tukang cuci mobil, tempat penitipan anak, fasilitas kebugaran lengkap dengan
pelatihnya,tukang pijat.
Sarana dan prasarananya juga dibangun seperti volley pantai, futsal dan hoki
sepatu roda. Untuk antar jemput karyawannya Google menyediakan bis antar
jemput yang dilengkapi internet wireless dengan akses cepat. Jadi sewaktuwaktu para programmernya bisa langsung kerja.
5. Dont be evil
Apa yang membedakan Google dengan mesin-mesin pencari lainnya adalah
kejujurannya. Jika mesin pencari lainnya pada mulanya adalah hasil pencarian
yang menduduki rangking paling atas adalah yang membayar yang paling
tinggi, sedangkan Google tidak. Hasil pencarian Google yang menduduki paling
atas adalah situs-situs yang paling banyak direferensikan oleh situs-situs
lainnya. Sistem ini disebut PageRank (mungkin diambil dari nama belakang
dari Larry Page).
Google selalu memisahkan antara hasil pencarian Google sendiri dengan iklaniklan yang ada keterkaitannya dengan pencarian.
Dalam sejarah penemuan kapitalis yang kaya raya, Thomas A. Edison
membutuhkan waktu seperampat abad untuk menemukan bola lampu,
Alexander Graham Bell memerlukan waktu bertahun-tahun untuk
mengembaangkan telepon. Henry Ford memerlukan waktu 10 tahun lebih untuk
menemukan methode perakitan mobil sehingga bias dijual secara
masssal,Thomas Jr harus bekerja keras juga bertahun-tahun supaya IBM dapat
meluncurkan computer modern, tetapi Google hanya memerlukan waktu 5
tahun!. dalam versi majalah forbes, pendiri google memilki kekayaan 14,1 dan
14 billion dolar, mereka berusia 33 tahun sekarang dan menjadi orang terkaya
12 dan 13 di Amerika.
Uraian penulis sebanyak 25 Bab lanjutan setelah bab pertama boleh

dikata berupa kilas balik ke masa lampau lalu meruntut setapak demi
setapak ke depan dalam urutan nyaris historis hingga sampai pada saat
buku terbit pertama di AS akhir tahun 2005. Masa lampau itu yakni tahun 1998
saat mana dua serangkai Page dan Brin sama-sama masih berstatus mahasiswa
program studi doktoral yang kebetulan ditempatkan pada ruangan kerja Room
Gates 360 W.Gates Dept. Computer Science, Universitas Stanford, yang tidak
lain menyandang nama donatur pemberi dana 'sumbangan pembangunan
gedung' ialah :
Bill Gates sang pendiri Microsoft
Seluruh 26 Bab buku pada buku setebal 336 hal ini secara khusus
diberikelengkapan lampiran tersendiri, a.l: Kinerja Laporan Keuangan
Perusahaan,analisa pergerakkan nilai saham Google Inc (GOOG), dan yang
unik dan istimewa yaitu lembar lampiran: GLAT - Google Lab Aptitude Test
Setiap pembaca yang mampu mencetak skor tinggi dalam test GLAT dapat
mengirimkan hasil testnya ke Googleplex Campus di Mountain View, CA,
USA. Selebihnya : "If You are Brilliant, We'll hire You ".
Model yang benar-benar menjadi cara jitu beriklan secara efisien namun
tidak mengganggu kenyamanan kalangan pengguna Internet.
Sukses selanjutnya Google pun ditumbuhkan oleh budaya korporasi khas yang
dikembangkan Google, a.l: pengelolaan bisnis model laksana
layaknya aktivitas kampus ( a'la Stanford ), menggairahkan budaya
inovatif dengan jalan mempersilahkan pegawai untuk bebas menggunakan 20%
waktu kerja untuk mengembangkan proyek sesuai minat masing-masing,
melaksanakan budaya bisnis dengan terus-menerus dan konsisten terhadap nilainilai "Don't be Evil". Itulah pasalnya Google tidak pernah menampilkan iklan
'terlarang' di situsnya yakni; iklan rokok, alkohol minuman keras, dan senjata
api. Sebagaimana halnya 'tak ada gading yang tak retak' maka tidak
selamanya Google,mampu melewati segala batu sandungan. Yang terungkap di
dalam buku tentunya,langkah pihak Humas Google.Inc yang pernah memblacklist wartawan C|NET untuk sekian bulan, ketika salah satu Penulis C|NET
dianggap mengungkap kekayaan salah satu CEO Google tanpa izin. Yang pada
sisi ironis-nya sang Penulis berhasil mengungkapkan informasi besaran tersebut
dengan jalan menggunakan kecanggihan mesin pencari Google.com sendiri.
Salah satu sisi yang tak terungkap berkaitan dengan uraian dalam
"Syndrom China" adalah bagaimana Google 'terpaksa menyerah' terhadap
tekanan Pemerintah China guna melaksanakan sensor atas hasil pencarian
Google.com yang diperuntukkan bagi pengguna Internet di Negeri China.
Suatu hal yang sesungguhnya sama sekali bertentangan dengan prinsip
dasar Google.com untuk menampilkan hasil pencarian informasi sama apa

adanya bagi setiap orang di segenap penjuru jagat, termasuk segala informasi
tentang demokratisasi yang terlarang bagi China.
Bagaimana pun membaca buku ini sampai selesai adalah menarik, hingga
sampai pada rencana mutakhir yang menggambarkan uraian bidang lahan
arahan masa depan dimana keunggulan daya komputansi Google akan berkiprah
: pendayagunaan data digital peta genetika manusia hingga dapat dipergunakan
setiap orang untuk kepentingan kesehatan masing-masing seketika pada setiap
saat.
Sudah sekitar satu dekade Microsoft tidak menemukan lawan setimpal
di ranah bisnis internet dan komputer. Tak terlintas dalam pikiran Bill
Gates bahwa lawan setimpal itu akhirnya muncul dari dua sosok anak
muda, Larry Page dan Sergey Brin. Dua anak muda yang suka pesta dan makan
enak itu, kini membetot seluruh sumber daya Microsoft.
Page dan Brin adalah dua pendiri mesin pencari Google. Dari sebuah
proyek penelitian tingkat doktoral di Universitas Stanford, pertengahan
90-an, kini mesin pencari Google menjelma menjadi megaproyek.
Tahun 1998, Page dan Brin berhasil meyakinkan seorang investor yang
bersedia menanamkan modal US$100 untuk pengembangan mesin pencari yang
belum punya nama. Semua itu diperoleh setelah Page dan Brin dicibir beberapa
investor dan pemilik perusahaan modal ventura di wilayah Silicon Valley. Para
investor sudah tak yakin lagi bahwa di dunia internet akan berulang.
Dengan modal US$100 ribu, Page dan Brin berhasil meyakinkan
kawan-kawan dan familinya untuk menanam modal hingga modalnya genap
US$1 juta. Dengan tekad, keduanya cuti sebagai mahasiswa doktoral di
Universitas Stanford dan total mengembangkan Google--sebuah nama yang
lahir karena salah ketik.
Ketika karyawan Google mencapai belasan orang, Brin meminta seorang koki
berpengalaman untuk bekerja melayani selera karyawan yang 'dijajah' oleh
McDonald. Brin dengan optimistis mengatakan, Google akan berkembang pesat
dan menjadi tempat bekerja bagi ribuan orang tecerdas di muka bumi. Sang
koki sangat bersemangat hingga akhirnya tahu bahwa kantor di Google tidak
ada dapur. Ia akhirnya mundur teratur dan menganggap Brin hanya membual
(hlm 220).
Ternyata Brin tidak membual. Ia hanya memamerkan sikap optimistis
kepada orang yang salah. Perkembangan Google semakin menjadi-jadi,
melebihi fantasi dan imajinasi paling liar yang dimiliki Page dan Brin.
Padahal pada 1998, untuk menentukan siapa CEO dan Chairman Google saja,
Brin dan Page memasrahkan pada hasil lemparan koin.

Semangat main-main, iseng, dan sekaligus serius terus mewarnai


kehidupan di kantor Google yang diberi nama Googleplex. Ruangan
Googleplex didesain meriah, dengan menempatkan camilan makanan di
tempat strategis. Yang lainnya asyik main biliar atau berenang. Sebagian lagi
bekerja dengan ditemani anjing kesayangan mereka. Dan yang terpenting, setiap
makan siang mereka selalu mendapat menu yang sehat dan spektakuler.
Tujuan Page dan Brin jelas. Karyawan harus ceria dan bahagia.
Ketidaklaziman di Googleplex ini menjadi buah bibir kalangan pekerja
di Silicon Valley. Dikombinasikan dengan sikap royal Page dan Brin
dalam membagi opsi saham. Secara teratur, insinyur-insinyur terbaik
yang dimiliki Microsoft hengkang ke Google. Secara berseloroh penulis
buku Kisah Sukses Google mengatakan bahwa Bill Gates seolah-olah
memimpin sebuah biro tenaga kerja yang pekerjanya disalurkan ke Google.
Inilah yang membuat Bill Gates geram dan bertekad mencari cara
melumpuhkan Google. Apalagi ternyata Google mulai main api dengan
membajak karyawan Microsoft dan mulai meluncurkan lini produk yang
selama ini dikangkangi Microsoft. Yang paling mutakhir, Google
meluncurkan browser Firefox menantang kemapanan Explorer.
Tapi segala cara yang ditempuh Microsoft tidak mempan menahan laju
Google. Karyawan-karyawan Microsoft tetap berduyun-duyun pindah ke
Google. Lulusan-lulusan terbaik universitas mapan di AS juga mematok
Google di daftar teratas untuk tempat meniti karier. Berkat
produk-produk barunya, semakin banyak pengguna internet yang tergantung
pada Google.
Semuanya membuat prestasi Google semakin tak terkejar oleh para
pesaingnya. Bahkan belum genap setahun mencatatkan diri di bursa saham
Nasdaq, kapitalisasi pasar Google sudah melampaui e-Bay, Amazon, dan
Yahoo! Bahkan perusahaan berusia puluhan tahun seperti McDonald, Ford, dan
Disney juga sudah dilewati Google.
Cerita sukses Google dalam buku ini begitu mengalir lancar. Hal ini
tidak mengherankan, karena Wise sendiri adalah wartawan The
Washington Post peraih Pulitzer Prize.

Anda mungkin juga menyukai