Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Surat Teguran menurut KMK No. 561/KMK.

04/2000

Surat teguran adalah surat yang diterbitkan oleh Pejabat untuk menegur atau
memperingatkan Penanggung Pajak untuk melunasi utang pajaknya, yang diterbitkan 7
(tujuh) hari setelah tanggal jatuh tempo pembayaran utang pajak. Penyampaian surat teguran
merupakan awal pelaksanaan tindakan penagihan oleh fiskus untuk memperingatkan Wajib
Pajak yang tidak melunasi utang pajaknya sesuai dengan keputusan penetapan (STP, SKPKB,
SKPKBT) sampai dengan saat jatuh tempo. Surat teguran adalah surat yang diterbitkan oleh
pejabat untuk menegur atau memperingatkan Wajib Pajak untuk melunasi utang pajaknya.

Contoh Kasus Diterbitkannya Surat Teguran

Seorang wajib pajak yang bernama Sdr. Dita Kusumastuti mendapatkan surat teguran
dari Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Timur DKI Jakarta Raya dengan nomor surat ST-
20246/THN/WPJ.20/KP.0903/2010 dan tertanggal 09 Desember 2010. Surat teguran tersebut
diterbitkan karena Sdr. Dita Kusumastuti belum menyampaikan SPT Tahunan PPh Pasal
25/29 Orang Pribadi tahun pajak 2009 sampai dengan batas waktu penyampaiannya berakhir.
Batas waktu penyampaian SPT tersebut adalah tanggal 31 Maret 2010. Dalam surat teguran
Sdr.Dita Kusumastuti dihimbau untuk segera menyampaikan SPT Tahunan PPh Pasal 25/29
Orang Pribadi selambat-lambatnya dalam waktu tiga puluh hari sejak tanggl surat teguran.
Jika Sdr. Dita Kusumastuti tidak dapat memenuhinya, maka akan dikenakan sanksi
administrasi berupa kenaikan pajak.
Pokok Masalah

SPT Tahunan PPh Pasal 25/29 WP OP tahun pajak 2009

Batas waktu penyampaian 31 Maret 2010

SPT belum juga disampaikan sampai batas waktu penyampaian


telahberakhir

Tanggal 9 Desember 2010 diterbitkan surat teguran oleh KPP

WP dihimbau untuk menyampaikan SPT selambat-lambatnya tiga puluh hari sejak tanggal
surat (8 Januari 2011)

Dipenuhi Tidak Dipenuhi

Selesai Dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan


pajak

Penyelesaian

Sdr. Dita Kusumastuti harus segera menyampaikan SPT Tahunan PPh Pasal 25/29 OP tahun
pajak 2009 selambat-lambatnya sampai batas waktu penyampaian berakhir atau selambat-
lambatnya tanggal 8 Januari 2011 agar terhindar dari sanksi administrasi berupa kenaikan
pajak. Meskipun terhindar dari sanksi kenaikan pajak, Sdr. Dita Kusumastuti tetap dikenakan
denda atas keterlambatan menyampaikan SPT Tahunan PPh OP sebesar Rp 100.000,- dan
bunga sebesar 2% per bulan jika terdapat pajak yang masih kurang bayar.

Anda mungkin juga menyukai