ABSTRAK
Tujuan dilakukannya penelitian yakni untuk mengetahui bagaimana tugas dan kewenangan
pemerintah dalam Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan menurut UU N0. 28 Tahun 2009
tentang pajak daerah dan retribusi daerah dan bagaimana kendala dan cara penanggulangan
pemerintah dalam pemungutan pajak, yang dengan metode penelitian hukum normatif
disimpulkan: 1. Tugas dan kewenangan pemerintah yaitu membuat surat ketetapan pajak,
pembayaran dan penagihan pajak. 2. Kendala yang dihadapi pemerintah yaitu timbulnya
utang pajak dan cara penanggulangannya yaitu pemerintah membuat surat ketetapan pajak,
daluwarsa penetapan dan penagihan pajak.
Kata kunci: pajak daerah, pajak bumi dan bangunan;
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu bentuk pajak adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Pajak Bumi
dan Bangunan merupakan salah satu jenis pajak yang hasil penerimaannya
disumbangkan kepada Pemerintah Daerah. PBB pengelolaannya diserahkan kepada
Direktorat Jenderal Pajak dengan unit operasionalnya adalah Kantor Pelayanan Pajak
Bumi dan Bangunan (KPPBB). Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak langsung,
sehingga penagihannya langsung kepada wajib pajak, dan saat terutangnya pada awal
tahun berikutnya. Pajak Bumi dan Bangunan merupakan pajak objektif, sehingga
obyek pajaknya berupa tanah dan atau bangunan menentukan terutang pajak atau
tidak. Pelaksanaan Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan saat ini berdasarkan dengan
Undang- undang Nomor 12 Tahun 1994, sebagai pengganti Undang-undang yang
lama yaitu Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan
Bangunan. Disamping Undang- Undang tersebut, untuk mengatur pembagian hasil
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan, bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan
pasal 5 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2000 tentang Pembagian
Hasil Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
Hal yang mendasar dan yang sangat penting dalam Penarikan Pajak Bumi dan
Bangunan didasarkan pada fakta, bahwa dalam melaksanakan tugas- tugasnya,
pemerintah membutuhkan biaya yang sangat besar dalam rangka mensukseskan
pembangunan yang telah berjalan. Untuk mendapatkan biaya tersebut dapat ditempuh
dengan berbagai jalur, antara lain dengan penarikan pajak. Pajak ini merupakan
potensi yang harus digali dalam menambah penerimaan daerah dikarenakan obyek
pajak ini adalah bumi dan bangunan yang jelas sebagaian besar masyarakat
memilikinya. Hanya saja penagihan PBB sering kali mendapatkan hambatan, baik
dari sosialisai kepada masyarakat yang kurang, pemahaman masyarakat yang sempit
mengenai pajak sampai pada metode penagihannya yang kurang efektif dan efisien
dan lain sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tugas dan kewenangan pemerintah dalam Pemungutan Pajak Bumi
dan Bangunan menurut UU N0. 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan
retribusi daerah?
2. Bagaimana kendala dan cara penanggulangan pemerintah dalam pemungutan
pajak
C. Metode Penelitian
Penulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif.
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tugas dan kewenangan pemerintah yaitu membuat surat ketetapan pajak, pembayaran
dan penagihan pajak.
2. Kendala yang dihadapi pemerintah yaitu timbulnya utang pajak dan cara
penanggulangannya yaitu pemerintah membuat surat ketetapan pajak, daluwarsa
penetapan dan penagihan pajak.
B. Saran
Sebagai masyarakat yang baik agar Negara kita aman dari berbagai macam masalah
perpajakan dan untuk mempermudah pemerintah dalam melaksanakan tugas dan
kewenangan dalam pemungutan perpajakan mari kita sama-sama taat membayar pajak dan
taat akan kewajiban kita sebagai masyarakat dan taat pada aturan-aturan pemerintah untuk
kebaikan kita semua dan untuk kemajuan Negara kita. Dan untuk pemerintah lebih
mempertegas segala aturan yang ada agar masyarakat boleh taat dalam membayar pajak.dan
untuk pencapaian efektivitas pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan lebih baik lagi perlu
dilakukan penyempurnaan, dan peningkatan pelayanan public oleh seluruh aparatur pajak
sehingga dapat diharapkan dapat meningkatkan kesadaran WP yang lebih baik lagi, yang
pada akhirmya juga dapat meningkatkan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan setiap
tahunnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber dari Buku :
Ayza Bustamar, 2017, Hukum Pajak Indonesia, Jakarta, Kencana.
Bohari H. 2002. Pengantar Hukum Pajak.
Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada.
Burton Wirawan B.Ilyas Richard. 2007. Hukum Pajak. Jakarta. Salemba Empat.
Farouq M, 2018, Hukum Pajak di Indonesia,
Jakarta, Kencana.
Guandi. 1999. Perpajakan. Jakarta. Fakultas Ekonomi UI.