Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak, dan atau harta kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. SPT Masa atau Bulanan berfungsi untuk melaporkan kewajiban perpajakannya tiap bulan atau bisa disebut masa pajak. Sedangkan SPT Tahunan berfungsi untuk melaporkan kewajiban perpajakannya setahun sekali. SPT Masa digunakan untuk melaporkan perpajakan yang dipotong atau dipungut oleh pihak lain, contohnya Pemberi kerja memotong PPh 21 atas gaji karyawan, maka pemberi kerja wajib membuat SPT Masa 21. SPT Tahunan bisaanya digunakan untuk melapor penghasilan diri sendiri yang diterima, baik penghasilan dengan tarif umum, maupun penghasilan yang dikecualikan dari objek penghasilan. Selain itu SPT Tahunan juga digunakan untuk melapor harta dan utang pada akhir periode tahun pajak. SPT Masa terdiri dari beberapa jenis, seperti SPT Masa PPh 21, PPh 22, PPh 23, PPh 26, SPT Masa PPN, dan Pasal 4 Ayat (2). SPT Tahunan dibagi menjadi dua jenis berdasarkan penggunanya, yaitu SPT Tahunan Orang Pribadi dan SPT Tahunan Badan.
BATAS WAKTU PENYAMPAIAN
SPT Batas Pembayaran Batas Penyampaian
PPh - Pph masa atas tanggal 20 setelah akhir SPT penghasilan yang masa pajak Masa dipotong dari penghasilan orang lain paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. - Penghasilan atas diri sendiri paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya. dilakukan sebelum setiap akhir bulan pada bulan PPN pelaporan berikutnya 31 Maret setelah akhir 3 bulan setelah akhir tahun WP OP SPT tahun pajak. pajak Tahunan 30 April setelah akhir masa 4 bulan setelah akhir tahun WP Badan pajak. pajak
SANKSI TERLAMBAT ATAU TIDAK MENYAMPAIKAN SPT
Apabila SPT tidak disampaikan dalam jangkau waktu yang telah di tentukan atau batas waktu yang telah ditentukan atau batas waktu perpanjangan penyampaina surat pemberitahuan, dikenai biaya sanki adminitrasi berupa denda sebesar: 1. Rp 500.000,00 (lima ratus rupiah) untuk surat pemberitahuan masa pajak pertambahan nilai. 2. Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah) untuk surat pemberitahuan masa lainnya. 3. Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) untuk surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan wajib pajak badan. 4. Rp 100.000,00 (serratus ribu rupiah) untuk surat pemberitahuan tahunan pajak penghasilan wajib pajak orang pribadi. PEMBETULAN SPT DAN PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN Diberikannya kesempatan kepada wajib pajak untuk mengoreksi kembali jika terdapat keliruan atau kesalahan dalam pelaporan sebelumnya. Dengan syarat belum dilakukan tindakan pemeriksaan oleh DJP dan paling lambat 3 bulan serta tidak melewati 2 tahun sebelum masa daluwarsa. Dalam hal wajib pajak membetulkan sendiri SPT yang mengakibatkan utang pajak lebih besar, wajib pajak akan dikenakan sanksi administrasi berupa bunga dengan tarif perbulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan atas pajak yang kurang bayar, dihitung sejak saat penyampaian SPT berakhir sampai dengan tanggal pembayaran yang dikenakan paling lama 24 bulan, serta bagian dari bulan dihitung penuh 1 bulan. SSP (SURAT SETORAN PAJAK) Surat Setoran Pajak (SSP) merupakan bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas negara melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan. TEMPAT PEMBARAN DAN PENYETORAN PAJAK 1. Bank ditunjuk oleh Menteri keuangan. 2. Kantor pos. 3. Teller bank. 4. Pembayaran dapat dilakukan secara elektronik melalui billing DJP 5. Bendahara pemerintah.