Anda di halaman 1dari 1

Apabila anda adalah Wajib Pajak Orang Pribadi Usahawan atau Pekerja Bebas, maka kewajiban-kewajiban inilah yang

harus ditunaikan, antara lain :


Melakukan Pembukuan dan membuat laporan Keuangan (Neraca + Laporan Rugi laba) pada akhir tahun buku atau
pencatatan bagi WP Orang Pribadi yang omsetnya kurang dari Rp 4,8 Milyar setahun.
Melakukan pemotongan/pemungutan terhadap objek pajak PPh Pasal
21/22/23/26
Menyetorkan PPh yang terutang atau yang telah dipotong/dipungut :
– Bulanan :
a. PPh Pasal 25 paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.
b. PPh Pasal 21/26 paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.
c. SPT Masa PPh Pasal 23/26 paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir
d. SPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2 paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir
– Tahunan :
Paling lambat tanggal tanggal 31 Maret (untuk WP Orang Pribadi) dan 30 April (untuk WP Badan) setelah berakhirnya
Tahun Pajak
Melaporkan secara rutin atas semua kewajiban perpajakannya :
– Bulanan
a. SPT Masa PPh Pasal 25 dengan menggunakan Formulir SSP lembar ke-3 paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya
setelah masa pajak berakhir.
b. SPT Masa PPh Pasal 21/26 dengan menggunakan Formulir 1721 untuk melaporkan pemotongan PPh atas karyawan
paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.
c. SPT Masa PPh Pasal 23/26 dengan menggunakan Formulir F.1.1.32.03 untuk melaporkan transaksi pemotongan atas
objek pajak PPh Pasal 23/26 paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir
d. SPT Masa PPh Pasal 4 ayat 2 dengan menggunakan Formulir F.1.1.32.04 untuk melaporkan transaksi pemotongan atas
objek pajak PPh Pasal 4 (2)
– Tahunan :
a. WP Orang Pribadi : SPT Tahunan PPh Orang Pribadi (Formulir 1770 dan lampiran-lampirannya) paling lambat tanggal 31
Maret.
b. WP Badan : SPT Tahunan PPh Badan (Formulir 1771 dan lampiran-lampirannya) tanggal 30 April.
Menyimpan dokumen pembukuan selama 10 (sepuluh) tahun.
Membantu kelancaran jalannya pemeriksaan pajak apabila dilakukan pemeriksaan.
Untuk Wajib Pajak Karyawan, kewajiban perpajakannya tidaklah sebanyak Wajib Pajak Badan, WP OP Usahawan atau WP
OP Pekerja Bebas (Notaris, dokter, artis, dll), cukup sekali dalam setahun yaitu hanya melaporkan penghasilannya paling
lambat tanggal 31 Maret dengan menggunakan :
– Formulir 1770 SS apabila penghasilan brutonya tidak lebih dari Rp 60.000.000,00
– Formulir 1770 S apabila penghasilan brutonya lebih dari Rp 60.000.000,00

Anda mungkin juga menyukai