Besarnya angsuran PPh Pasal 25 dalam tahun berjalan (tahun pajak berikutnya setelah
tahun yang dilaporkan di SPT tahunan PPh) dihitung sebesar PPh yang terutang
pajak tahun lalu, yang dikurangi dengan:
• Pajak penghasilan yang dipotong sesuai Pasal 21 (yaitu sesuai tarif pasal 17 ayat (1)
bagi pemilik NPWP dan tambahan 20% bagi yang tidak memiliki NPWP) dan Pasal 23
(15% berdasarkan dividen, bunga, royalti, dan hadiah - serta 2% berdasarkan sewa
dan penghasilan lain serta imbalan jasa) - serta pajak penghasilan yang dipungut
sesuai pasal 22 (pungutan 100% bagi yang tidak memiliki NPWP);
• Pajak penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri yang boleh dikreditkan
sesuai pasal 24; lalu dibagi 12 atau total bulan dalam pajak masa setahun.
PERHITUNGAN PPH PASAL 25
• PPh 29 adalah PPh Kurang Bayar yang tercantum dalam SPT Tahunan PPh,
yaitu sisa dari PPh terutang dalam tahun pajak yang bersangkutan
dikurangi kredit PPh (PPh Pasal 21, 22, 23, dan 24) dan PPh 25.
• PPh pasal 29 ini terjadi ketika pajak yang terutang untuk suatu tahun pajak
ternyata lebih besar daripada kredit pajak, maka kekurangan pajak yang
terutang harus dilunasi sebelum Surat Pemberitahuan Tahunan
disampaikan.
• Sebaliknya PPh pasal 28 A terjadi ketika kredit pajak lebih besar daripada
pajak yang terutang untuk suatu tahun pajak.
PERBEDAAN PPH 25 DAN PPH 29
Jika dilihat secara peraturan perundang-undangan perpajakan, PPh 25 dan PPh 29 hanya istilah
yang menggambarkan Pasal dalam Undang-undang Pajak Penghasilan yang mengaturnya. PPh
pasal 25 berarti jenis setoran atau kewajiban yang diatur dalam Pasal 25 UU PPh. Sedangkan
PPh 29 berarti jenis setoran atau kewajiban yang diatur dalam Pasal 29 UU PPh.
Untuk membedakannya :
• PPh 25 kata kuncinya angsuran,merupakan angsuran pajak yang dibayarkan setiap bulan
untuk tahun pajak yang bersangkutan, paling lambat dibayar tanggal 15 bulan berikutnya dan
pelaporan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya.
• Sedangkan PPh 29, kata kunci pelunasan, merupakan kekurangan pajak yang terutang
pada akhir tahun pajak, paling lambat dibayar sebelum SPT Tahunan PPh disampaikan. Untuk
Wajib Pajak Orang Pribadi paling lambat tanggal 31 Maret tahun berikutnya, dan untuk Wajib
Pajak Badan paling lambat tanggal 30 April tahun berikutnya.
JURNAL TERKAIT