Anda di halaman 1dari 8

PELAPORAN PPh PASAL 21 DAN 26

DAN CARA PENGISIAN SPT MASA

KELOMPOK 6

IDA BAGUS MADE WIDI ADNYANA (1707342005)

NI MADE APRILISYA DEWI (1707342021)

NI MADE METRI ARYASTUTI (1707342033)

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2018
PELAPORAN PPH PASAL 21 DAN 26

Dalam peraturan yang baru ini, terdapat sejumlah perubahan mendasar yang harus
dipahami oleh wajib pajak PPh 21 / PPh 26, Sebelum PMK Nomor 9/PMK.03/2018 berlaku,
pelaporan SPT Masa PPh Pasal 21 / PPh Pasal 26 harus dilakukan wajib pajak badan dalam
bentuk dokumen elektronik (file CSV) yang disampaikan langsung ke Kantor Pelayanan
Pajak (KPP). Biasanya, file CSV dibawa oleh wajib pajak badan menggunakan USB / CD.
Dengan aturan pasal 8 ayat 6 PMK-09/PMK.03/2018, dokumen elektronik tersebut tidak
dapat lagi disampaikan secara langsung ke KPP.Dokumen elektronik itu wajib disampaikan
wajib pajak badan melalui saluran efiling yang telah ditetapkan Direktorat Jenderal Pajak
(DJP)

Tetapi tidak semua pph 21/26 nihil tidak wajib lapor berdasarkan pasal 10 ayat 2a,
wajib pajak harus tetap melakukan lapor pajak online untuk masa pajak Desember meskipun
jumlah potongan PPh 21 / PPh 26 nihil. Karena penyampaian SPT masa pajak Desember
diperlukan untuk melakukan pembuatan formulir 1721-A1. Pembebasan kewajiban lapor
pajak online untuk jumlah potongan PPh yang nihil berlaku sejak PMK diundangkan pada 26
Januari 2018.

Mengingat penyampaian SPT masa PPh Pasal 21 / PPh Pasal 26 wajib efiling, mau
tidak mau Anda harus terbiasa dengan cara tersebut. Jika tidak terbiasa, bisa jadi pelaporan
pajak jadi terlambat dan Anda pun terkena sanksi Denda Rp 100.000 untuk keterlambatan
pelaporan SPT Masa PPh

Berikut cara cara aktivasi EFIN untuk pelaporan secara Online

1. Mengajukan Permohonan pembuatan EFIN

Permohonan pembuatan EFIN pajak badan wajib disampaikan pengurus perusahaan dan tidak
dapat diwakilkan. Saat mendatangi KPP, pengurus wajib membawa persyaratan berupa
formulir permohonan EFIN, alamat email aktif dan sejumlah dokumen berikut ini:

 Asli dan fotokopi kartu NPWP atau SKT (Surat Keterangan Terdaftar) Wajib Pajak
Badan.
 Asli dan fotokopi kartu NPWP atau SKT atas nama pengurus yang bersangkutan.
 Asli dan fotokopi KTP bagi WNI atau KITAS/KITAP bagi WNA.
 Surat kuasa atau penunjukan pengurus yang mewakili dari wajib pajak badan.

Untuk wajib pajak kantor cabang, selain formulir permohonan EFIN dokumen yang harus
dibawa adalah:

 Asli dan fotokopi Kartu NPWP atau SKT Wajib Pajak kantor cabang.
 Asli dan fotokopi Kartu NPWP atau SKT pengurus yang bersangkutan.
 Surat pengangkatan pimpinan kantor cabang.
 Surat kuasa atau penunjukan pengurus yang mewakili dari wajib pajak badan.

2. Masa Kedaluwarsa EFIN Pajak

EFIN memiliki masa kedaluwarsa selama 30 hari. Anda dapat mendaftarkan EFIN melalui
fitur e-Filing pajak di OnlinePajak. Jika tidak digunakan sebelum masa kedaluwarsa, EFIN
tidak lagi dapat digunakan dan Anda harus mengikuti proses pembuatannya dari awal
CARA MENGISI FORMULIR SPT MASA 1721

Dimulai dengan Formulir Bagian 1 adapun gambarnya anda dapat lihat dibawah.

Penjelasan pertama dimulai dari Bagian atas atau Header Formulir pengisian SPT

a. Masa Pajak [mm-yyyy]

mm diisi dengan bulan dan yyyy diisi dengan tahun kalender. Misalnya Masa Pajak Juli
2016, maka ditulis 07 - 2016.

b. Pilihlah pilihan antara SPT Normal atau SPT Pembetulan

Isikan tanda silang (X) pada kotak yang sesuai. Selanjutnya jika merupakan SPT Pembetulan
maka tuliskan urutan pembetulan dalam tuliasan angka berurut.

c. Jumlah lembar SPT termasuk lampiran

Di isi oleh petugas.

Lanjut dengan pengisian identitas Wajib pajak. untuk hal ini anda perlu jeli apa yang kami
maksud. untuk angka yang ada dalam lembar kerja seperti gambar diatas terdapat angka
berwarna biru seperti A.01 A.02 A.03 A.04 dan seterusnya angak ini yang akan kami jelaskan
dibawah.

Pengisian Identitas Pemotong Wajib Pajak 


A.01 Di isi dengan NPWP Pemotong. Angka
A.02 Di isi dengan nama Pemotong.
A.03 Di isi dengan alamat Pemotong.
A.04 Di isi dengan nomor telepon Pemotong.
A.05 Di isi dengan alamat email Pemotong.

Pengisian Objek Pajak


Angka 1 – Angka 11
4 Di isi dengan jumlah penerima penghasilan
5 Di isi dengan jumlah penghasilan bruto.
6 Di isi dengan jumlah PPh Pasal 21 dan / atau Pasal 26 yang dipotong.

Angka 4 Kolom (2): Bukan Pegawai 


Bukan Pegawai yang dimaksud disini yaitu pada Pasal 3 huruf c Peraturan DJP Dirjen Pajak
dengan Nomor PER-31/PJ/2012 yaitu tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Penyetoran
Pemotongan dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal PPh 21 dan / atau Pajak Penghasilan
Pasal 26 sehubungan dengan Jasa, Kegiatan Orang Pribadi dan Pekerjaan,yaitu Tenaga ahli
yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari pengacara, arsitek, notaris, dokter,
akuntan, konsultan, aktuaris dan penilai.

1. Pelawak, bintang film, Pemain musik, penyanyi, bintang sinetron, pembawa acara,
bintang iklan, sutradara, foto model, peragawan/peragawati, kru film, pemahat,
pelukis, pemain drama, penari, dan seniman lainnya.
2. Olahragawan.
3. Pelatih, penceramah, penyuluh, Penasihat, pengajar, dan moderator.
4. Peneliti, penerjemah dan pengarang, .
5. Pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik komputer dan sistem aplikasinya,
fotografi, ekonomi, elektronika, telekomunikasi, sosial serta pemberi jasa kepada
suatu kepanitiaan.
6. Agen iklan.
7. Pengelola proyek Atau Pengawas.
8. Langganan atau yang menjadi perantara dan pembawa pesanan.
9. Tugas Petugas penjaja barang dagang
10. Petugas luar asuransi seperti dinas.
11. Distributor perusahaan MLM multilevel marketing atau direct selling serta kegiatan
sejenis lainnya.

Angka 4e
Kolom 2 Imbalan kepada bukan pegawai yang bersifat berkesinambungan yaitu imbalan
kepada bukan pegawai yang dibayar atau terutang lebih dari satu kali dalam satu tahun
kalender sehubungan dengan kegiatan pekerjaan atau jasa

Penghitungan PPh Pasal 21 dan/atau Pasal 26 yang Kurang (Lebih) Disetor


Angka 12
Di isi dengan jumlah pokok PPh Pasal 21 dan / atau Pasal 26 terutang yang terdapat dalam
STP PPh Pasal 21 dan/atau Pasal 26.
Angka 13
Bagian ini saya rasa sudah jelas karena pengisian data dan erat dengan keperluan anda dalam
mengisi datanya

Cara Mengisi Lampiran 2 SPT Masa PPh pasal 21/26

Hal yang pertama anda isi adalah NPWP dengan mengisinya NPWP Pemotong Wajib Pajak.
lihat gambar berikut untuk memperjelas halaman pekerjaan.
Kedua Objek Pajak Final
Untuk Angka 1 sampai Angka 5 adalh obyek final
Kolom 4 Di isi dengan jumlah penerima penghasilan.
Kolom 5 Di isi dengan jumlah penghasilan bruto.
Kolom 6 Di isi dengan jumlah PPh Pasal 21 (final) yang dipotong.

Ketiga Lampiran
Kotak-kotak Di isi tanda (X) atau tanda silang pada kotak yang telah disiapkan sesuai
dengan lampiran.

Ke Empat Pernyataan dan Tanda Tangan


Angka 1. Di isi tanda (X) pada kotak yang sesuai dengan pihak yang menandatangani SPT,
yaitu Pemotong/Pimpinan atau kuasa.
Angka 2. Di isi dengan NPWP yang menandatangani SPT sebagaimana dimaksud pada angka
1.
Angka 3. Di isi dengan nama yang menandatangani SPT sebagaimana dimaksud pada angka
1.
Angka 4. Di isi dengan tanggal penandatanganan SPT yang mempunyai format penulisan dd-
mm-yyyy
Angka 5. Di isi dengan nama tempat penandatanganan SPT.
Angka 6. Di isi dengan tanda tangan dan cap
DAFTAR PUSTAKA

https://infoseputarperpajakan.blogspot.com/2016/10/tutorial-cara-mengisi-lampiran-2-spt.html

https://infoseputarperpajakan.blogspot.com/2016/10/cara-mengisi-formulir-1721-manual.html

https://sobatpajak.com/sekarang-pelaporan-spt-masa-pph-21-26-wajib-online

Anda mungkin juga menyukai