Anda di halaman 1dari 6

Diskusi.

1
Jatuh tempo: Minggu, 16 Oktober 2022, 23:59
 Setelan 
Mode tampilan                                                                      
menampilkan balasan dalam bentuk bertingkat

Diskusi.1

Rabu, 14 September 2022, 21:46


Jumlah balasan: 3

Saudara mahasiswa, silahkan diskusikan topik berikut ini...!

Jelaskan pendapat Saudara mengenai dampak COVID 19 dan era Revolusi Industri
4,0 dalam kaitannya dengan Proses Pelayanan Jasa. Tolong dikaji dengan melihat
matrik interaksi layanan jasa “Fritzsimmons”

oleh SASKYA DAYANA ADU 042310557 - Senin, 3 Oktober 2022, 15:56


Jelaskan pendapat Saudara mengenai dampak COVID 19 dan era Revolusi Industri 4,0
dalam kaitannyaBdengan Proses Pelayanan Jasa. Tolong dikaji dengan melihat matrik
interaksi layanan jasa “Fritzsimmons”.

Jawaban :

Dengan adanya covid ini ternyata mempercepat revolusi industri 4.0. Semua negara di
dunia, saat inisedang berupaya mengatasi wabah ini di masing-masing negaranya dan
juga sedang berupaya mempertahankan keberlangsungan berbagai sektor kehidupan,
dari mulai pendidikan sampai perekonomian. COVID 19 telah menyadarkan dunia
Pendidikan dan dunia Industri untuk memanfaatkan teknologi digital dalam keseharian.
Dampak COVID 19 mempunyai dampak yang negatif bagi perusahaan terutama dalam
hal ini yaitu perusahaan jasa. Terkait dengan era revolusi industri 4,0. Dengan adanya
COVID 19 ini ternyata mempercepat revolusi industri 4.0. Covid-19 telah menyadarkan
dunia pendidikandan dunia industri untuk memanfaatkan teknologi digital dalam
keseharian. Pada perusahaan terutama dalam perusahaan jasa ada kenaikan dan ada
juga yang mengalami penurunan dalam penjualan atau pundalam pelayanan jasa ini.

1. Fitzsimmons dan Sullivan dalam tjipto mengklasifikasikan jasa berdasarkan sudut


pandang konsumen menjadi dua kategori utama, yaitu : Untuk konsumen (jasa
fasilitas), yaitu jasa yang dimanfaatkan sebagai sarana atau media untuk mencapai
tujuan tertentu. Kategori ini meliputi transportasi, komunikasi, finansial, akomodasi, dan
rekreasi.

2. Kepada konsumen (jasa manusia), yaitu jasa yang ditujukan kepada konsumen.
kategori ini terbagi menjadi dua kelompok, yaitu pengolah manusia (people processing)
dan pengubah manusia (people changing). Pengolah manusia bisa bersifat sekarela
(misalnya, pusat ketenagakerjaan dan fasilitas sinar X atau rontgen) dan tidak
(misalnya, klinik diagnosis dan pengadilan dan pengadilan anak-anak nakal). Sama
halnya dengan pengubah manusia yang bisa bersifat sukarela (misalnya, perguruan
tinggi dan tempat ibadah) dan tidak (misalnya, rumah sakit dan penjara).
Berdasarkan interaksi layanan jasa ‘Fritzsimmons’ pelayanan jasa dapat dibagi
kedalam dua dimensi, yaitu penerima langsung jasa atau pelayanan dan ciri tindakan
pelayanan. Dua dimensi
tersebut membentuk empat kuadran yaitu :

a) Tindakan nyata yang diarahkan langsung pelanggan, seperti penumpang jasa


transportasi, perawatan individu.

b) Tindakan nyata yang diarahkan pada barang yang dimiliki pelanggan, seperti jasa
cleaning servis, loundry, atau penjaga rumah.

c) Tindakan yang yang tidak nyata yang diarahkan pada pikiran pelanggan,seperti
hiburan.

d) Tindakan yang tidak nyata yang diarahkan pada pemilik pelanggan, sepertibank atau
petugas keamanan.

Pembagian jenis jasa lainnya seperti tingkat keseragaman jasa dengan hubungan
antara pemberi jasa dan penerima jasa dalam menentukan jasa atau pelayanan yang
diberikan. Jasa yang bersifat umum dan interaksi antara pemberi dan penerima jasa
tinggi misalnya taksi atau ahli bedah. Sedangkan jasa yang bersifat umum dengan
interaksi yang rendah misalnya pelayanan hotel, kafetaria dan bank. Jasa yang bersifat
khusus dengan interaksi antara pemberi dan penerima jasa tinggi misalnya pendidikan
atau restoran. Sedangkan jasa yang bersifat khusus dengan interaksi antara pemberi
dan penerima jasa rendah misalnya transportasi umum, pelayanan makanan, dan
bioskop.

Menurut saya, Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0 untuk menggambarkan berbagai
cara mengintegritaskan teknologi cyber baik secara fisik maupun non fisik dalam
pembelajaran. Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0 adalah fenomena yang merespon
kebutuhan revolusi industri dengan penyesuaian kurikulum baru sesuai situasi saat ini.
Kurikulum tersebut mampu membuka jendela dunia melalui genggaman contohnya
memanfaatkan internet of things (IOT). Di sisi lain pengajar
juga memperoleh lebih banyak referensi dan metode pengajaran.

Sehingga dari penjelasan diatas Proses pelayanan jasa pada masa pandemi COVID 19
ada beberapa pelayanan jasa yang memungkinkan untuk dilakukan dari jarak jauh
dengan fasilitas yang modern , misal : sekolah atau kuliah via zoom. Namun ada
beberapa pelayanan jasa yang hanya membuka setengah dari kapasitas layanan
dengan tetap menerapkan protokol
kesehatan bahkan pelayanan jasa tersebut tidak dapat beroperasi sepenuhnya.

Sumber :
http://repository.uinbanten.ac.id/1702/3/BAB%20II%20B5.pdf

Jasa atau pelayanan merupakan suatu perbuatan, kinerja dan usaha. Meskipun
beberapa jasa atau pelayanan bisa menghasilkan produk fisik seperti laporan
konsultasi, namun apa yang selalu dipandang penting dalam semua pelayanan
adalah transformasi atau penyampaiannya dalam pikiran, tubuh, milik, atau
informasi pelanggan. Transformasi tersebut dicapai dengan seperangkat kegiatan
yang memiliki tujuan melalui suatu proses. Pelanggan menerima kontak dengan
organisasi jasa ketika tubuh, pikiran, kekayaan, atau informasinya diproses. Hal
inilah yang sering disebut dengan menemukan pelayanan (the service encounter).
Revolusi Industri 4.0 merupakan salah satu pelaksanaan proyeksi teknologi
modern Jerman 2020 yang diimplementasikan melalui peningkatan teknologi
manufaktur, penciptaan kerangka kebijakan srategis, dan lain sebagainya. Ditandai
dengan kehadiran robot, artificial intelligence, machine learning, biotechnology,
blockchain, internet of things (IoT),serta driverless vehicle. Bidang pendidikan
sangat berkaitan dengan Revolusi Industri 4.0 yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung pola belajar dan pola berpikir serta mengembangkan inovasi kreatif
dan inovatif dari peserta didik, guna mencetak generasi penerus bangsa yang
unggul dan mampu bersaing.
Contohnya : Virus Corona/Covid 19 dan Pelayanan Bidang Pendidikan Era
4.0 dan bidang pekerjaan
Covid-19 yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari
coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini menyerang sistem pernapasan.
Penyakit karena infeksi virus ini disebut Covid-19. Virus Corona bisa
menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai
kematian. Indonesia saat ini tengah menghadapi hari-hari melawan covid-19,
bahkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(Menteri PAN-RB) telah mengeluarkan surat edaran baru yang pada intinya
menyatakan perpanjangan masa bekerja dari rumah (Work From Home) dan
penyesuaian sistem kerja.
Menurut saya, Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0 untuk menggambarkan
berbagai cara mengintegritaskan teknologi cyber baik secara fisik maupun non
fisik dalam pembelajaran. Pendidikan Era Revolusi Industri 4.0 adalah fenomena
yang merespons kebutuhan revolusi industri dengan penyesuaian kurikulum baru
sesuai situasi saat ini. Kurikulum tersebut mampu membuka jendela dunia melalui
genggaman contohnya memanfaatkan internet of things (IOT). Di sisi lain pengajar
juga memperoleh lebih banyak referensi dan metode pengajaran.
Sehingga tidak saling kontak fisik namun dapat bertukar informasi dan aksi itulah
yang menjadi ide dasar dari Revolusi Industri 4.0. Indonesia sebenarnya akan
menerapkan konsep tersebut secara besar-besaran pada tahun 2030 nanti melalui
program Making Indonesia 4.0. Namun di tengah pandemi ini, uniknya bukan
selalu pemerintah yang melakukan konversi besar-besaran layaknya pada konversi
gas LPG tempo lalu. Swasta berlomba-lomba menyiapkan solusi berbasis digital,
dan masyarakat mencari jalan alternatifnya sendiri dalam upaya pemenuhan
kebutuhan di tengah social and phisical distancing. Lebih bombastisnya, aktivitas
berbasis digital ini menyasar seluruh lapisan masyarakat.
Dan untuk pelajar seluruh jenjang pendidikan diberlakukan pendidikan dalam
jaringan (daring). Atau mereka lebih senang menyebutnya dengan belajar online.
Platform learning management system (LMS) menjadi andalan dalam proses
kegiatan belajar mengajar secara daring. Platform yang digunakan sangat
bervariasi, ini memudahkan siswa dan pengajar untuk memilih preferensi nya
sendiri. Mungkin juga akan lebih baik jika pemerintah meluncurkan platform resmi
dan terintegrasi. Sehingga seluruh kegiatan pembelajaran daring dapat
dimonitoring guna memenuhi standar mutu yang diharapkan. Tak terasa, aktivitas
seperti ini merupakan implementasi dari konsep Edukasi 4.0.
Bagi perguruan tinggi, Revolusi Industri 4.0 diharapkan mampu mewujudkan
pendidikan cerdas melalui peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan,
perluasan akses dan relevansi dalam mewujudkan kelas dunia. Untuk mewujudkan
hal tersebut interaksi pembelajaran dilakukan melalui blended learning (melalui
kolaborasi), project based-learning (melalui publikasi), flipped classroom (melalui
interaksi publik dan interaksi digital).
Begitu juga bagi Pekerja baik swasta maupun negeri sudah mulai terbiasa
mengoperasikan gadget untuk keperluan bekerja dari rumah. Mayoritas mereka
sekarang sudah menginstall aplikasi web/tele conference untuk melakukan rapat
secara virtual. Presentasi pekerjaan dapat dilakukan tanpa hadir di kantor. Isu
kendala adalah apakah integritas dan responbilitas setiap pekerja itu dapat
dipastikan sama dengan saat bekerja seperti biasa di kantor? Isu itu menjadi
pembelajaran mandiri bagi pekerja, kerja lebih fleksibel namun tetap kredibel

Selamat Malam Tutor dan teman-teman.


Izin menjawab diskusi pada sesi 1 ini.
Jelaskan pendapat Saudara mengenai dampak COVID 19 dan era Revolusi Industri 4,0 dalam
kaitannya dengan Proses Pelayanan Jasa. Tolong dikaji dengan melihat matrik interaksi layanan
jasa “Fritzsimmons”

Jawab:

Berdasarkan interaksi layanan jasa ‘Fritzsimmons’ pelayanan jasa dapat dibagi kedalam dua
dimensi, yaitu penerima langsung jasa atau pelayanan dan ciri tindakan pelayanan. Dua dimensi
tersebut membentuk empat kuadran yaitu :
a) Tindakan nyata yang diarahkan langsung pelanggan, seperti penumpang jasatransportasi,
perawatan individu
b) Tindakan nyata yang diarahkan pada barang yang dimiliki pelanggan, sepertijasa
cleaning servis, loundry, atau penjaga rumah
c) Tindakan yang yang tidak nyata yang diarahkan pada pikiran pelanggan,seperti hiburan
d) Tindakan yang tidak nyata yang diarahkan pada pemilik pelanggan, sepertibank atau
petugas keamanan.
Sedangkan industri 4.0 menurut Angela Merkel pada tahun 2014 yang menyatakan arti dari
revolusi industri 4.0 sebagai sebuah transformasi komprehensif dari segala aspek produksi yang
terjadi di dunia industri melalui penggabungan antara teknologi digital serta internet dengan
industri konvensional.

Selain itu, menurut Schlechtendahl dkk (2015) mendefinisikan revolusi industri yang
menekankan pada unsur kecepatan dari ketersediaan sebuah informasi, yaitu sebuah lingkungan
industri dimana seluruh entitasnya dapat selalu terhubung serta mampu berbagai informasi
dengan mudah antara satu sama lain.

Pendapat saya terhadap mengenai dampak covid 19 dan revolusi industri 4.0 dalam kaitannya
dengan proses pelayanan jasa berdasarkan kajian dengan meluhat matrik interaksi layanan jasa
Fritzsimmons adalah dengan adanya wabah penyakit covid 19 mempercepat revolusi 4.0 di
seluruh dunia. Dampak akibat terjadinya pembatasan pergerakan masyarakat mengakibatkan
banyak pelayanan jasa yang dilaksanakan secara offline harus berubah secara online. Hal
tersebut sangat membantu masyarakat untuk tetap bertahan hidup dimasa covid19. Dengan
adanya industri 4.0 sangat menolong masyarakat melakukan pekerjaanya dengan bantuan digital.
Contohnya ketika masa pandemi, masyarakat lebih banyak menggunakan jasa konsultasi
pengobatan melalui aplikasi kesehatan (halodok) dengan pengirimin menggunakan jasa antar
yang dapat dilakukan melalui aplikasi online. Pada masa pandemi jasa bengkel juga dapat
dilakukan dengan melakukan pemesanan melalui online yang memudahkan para pemilik
kendaraan untuk tidak berpergian. Jasa hiburan seperti bioskop juga dapat diakses melalui
aplikasi online berbayar yang dapat diakses menggunakan handphone, laptop, ataupun smart tv
yang membuat masyarakat dapat menikmati hiburan walaupun di rumah saja. Transaksi
perbangkan juga dapat dilakukan dari mana saja dengan bantuan aplikasi yang telah disediakan
oleh pihak bank. Kegiatan pembelajaran yang awalnya dilakukan secara tatap muka dapat
dilakukan dengan jarak jauh melalui aplikasi. Masyrakat juga dapat melakukan pekerjaannya
dari mana saja dengan adanya kemajuan dari industri 4.0 dan banyak kantor juga yang
menerapkan hal ini semenjak terjadinya pandemi 4.0. Pandemi covid 19 membawa perubahan
besar di bidang teknologi, hal yang biasanya dilakukan secara tatap muka, harus berada ditempat
yang ditentukan kini bisa dilakukan dalam keadaan jarak jauh, tanpa harus bertemu langsung dan
dapat dikerjakan dimana saja. Sehingga membuat segala sesuatunya lebih mudah, prosesnya
lebih cepat, dan lebih efisien. Hal ini juga mempermudah masyarakat untuk mendapatkan
informasi terbaru dengan cepat, masyarakat menjadi melek teknologi, dan mempermudah
pekerjaan.

Sekian pendapat saya, terima kasih.

Sumber: Ariani, Dorothea Wahyu. 2022. Manajemen Operasi Jasa. Tangerang Selatan.
Universitas Terbuka

Andrew. (2022). “Pengertian Revolusi Industri 4.0: Jenis, Dampak dan Contoh Penerapannya”,
https://www.gramedia.com/best-seller/revolusi-industri-4-0/, Diakses pada Minggu, 10 Oktober
2022 pukul 10.47 wita.

Anda mungkin juga menyukai