Anda di halaman 1dari 10

KINERJA KEUANGAN RUMAH SAKIT MENURUT

PERATURAN DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN

NOMOR : PER-36/PB/2016 DI RUMAH SAKIT DR. TC. HILLERS

MAUMERE, INDONESIA

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja keuangan RS dr.TC.Hillers
Maumere diperiode 2014-2018. Evaluasi kinerja keuangan ini menggunakan analisis rasio
keuangan berdasarkan Direktur Peraturan Umum Perbendaharaan Nomor Per-36/PB/2016
tentang Pedoman Penilaian Publik Kinerja Badan Pelayanan Kesehatan, dengan membandingkan
pos-pos tertentu pada unsur-unsur laporan keuangan. Itu Analisis menunjukkan bahwa kinerja
keuangan hanya mampu mencapai skor 6, 5 atau mencapai 32, 36% dari skor maksimal pada
tahun 2014. Pada tahun 2015 mencapai skor 7,65 atau 40,26% dari skor maksimal. Pada tahun
2016 itu mencapai skor 8, 65 atau 45, 52% dari skor maksimal. Pada tahun 2017 mencapai skor
9,65 atau 50,78% dari skor maksimal sedangkan pada tahun 2018 mengalami penurunan dengan
skor 7,15 atau 37,63% dari skor maksimal. Hasil ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan
RSUD dr.TC.Hillers Maumere selama 5 tahun terakhir adalah tergolong kurang baik karena jauh
di bawah nilai maksimal. Selanjutnya, kinerja Regional Badan Layanan Umum dr.TC.Hillers
Maumere tahun 2014 sebesar 6,15, kinerja keuangan masuk kriteria BURUK dengan title CC,
tahun 2015 7,65 dengan title B, tahun 2017 8,65 dan tahun 2017 9,65 dengan BB. Di 2018
sebesar 7,15 dengan predikat B, maka dari tahun 2015 – 2018 diperoleh kriteria SEDANG.

Kata Kunci : Kinerja Keuangan, TC. Hillers, Rumah Sakit

I. PENDAHULUAN

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berkembang sangat pesat, baik dalam daerah
perkotaan dan pedesaan. Dimana sebelumnya televisi, surat kabar, dan radio sangat dominan
sebagai media penyampaian informasi, namun saat ini terdapat fasilitas baru, yaitu jaringan
internet yang digunakan untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi. Hari ini, orang
menyukai dunia maya (internet), dunia yang penuh dengan hiper-realitas (Baudrillard dalam
Pilliang, 1998: 228).

Cara hidup masyarakat dunia dalam melakukan aktivitas sehari-hari telah berubah dengan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang terus berkembang dinamis. Penerapan TIK di
segala sektor kehidupan tanpa disadari telah membawa dunia ke era baru globalisasi lebih cepat
dari yang dibayangkan semula. Akibatnya, informasi instan dapat diterima dan diikuti oleh
masyarakat di berbagai belahan dunia. Pemanfaatan internet memiliki mempengaruhi hampir
semua aspek kehidupan manusia baik sosial, ekonomi, pendidikan, hiburan, bahkan keagamaan
tanpa mengenal batas geografis dan sosial statusnya (Hanum, 2013).

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini memasuki era revolusi industri
4.0. Revolusi industri merupakan perubahan besar-besaran di berbagai bidang, termasuk
manufaktur, pertambangan, transportasi, teknologi dan memiliki dampak besar pada semua
aspek kehidupan dunia yang sampai saat ini telah memasuki tahap 4.0. Revolusi industri 1.0
ditandai dengan penggunaan mesin berbasis manufaktur terjadi pada akhir abad ke-18 (pada
1750-1850); tahap 2.0 ditandai dengan produksi massal dengan mesin bertenaga listrik terjadi
pada awal abad ke-19; fase 3.0 ditandai dengan teknologi informasi dan elektronik untuk
otomatisasi produksi pada awal abad ke-20, dan industry tahap revolusi 4.0 ditandai dengan
peningkatan integrasi online dengan produksi industry efisiensi proses industri (BKSTI, 2017).

Revolusi Industri ke-4 telah membawa perubahan dalam istilah digital untuk
perekonomian dan sistem sosial, yang telah mengakibatkan pergeseran cara kita bekerja saat ini.
yang cepat perkembangan teknologi, membawa perubahan dalam pola kehidupan manusia.
Manusia dengan pekerjaan tampak semakin mudah. Teknologi internet seluler yang terus
berkembang saat itu memungkinkan seluruh pekerja manusia menjadi lebih efisien dan produktif
(Ristekdikti, 2018).

Sumber daya yang paling berharga di era digital ini adalah data. Seiring dengan
meningkatnya kebutuhan akan data, permintaan akan kompetensi baru, analisis, pembelajaran
virtual, bantuan intelijen, dunia maya keamanan, dan lain-lain. Untuk itu, lembaga pendidikan
saat ini diharapkan mampu mengembangkan e-libraries, menjadi pusat referensi dan penyedia
data ilmiah bagi kemajuan peradaban manusia (Utomo, 2019).
Selain itu, perkembangan teknologi digital telah memicu pergeseran dalam dunia
pendidikan dari pendidikan konvensional (tatap muka) menuju pendidikan yang lebih terbuka.
Pendidikan akan menjadi lebih dua arah, kompetitif, multidisiplin, dan produktivitas tinggi.
Seperti yang lain negara, beberapa perguruan tinggi di Indonesia telah menggunakan “Flexible
Learning”, yang merupakan layanan pendidikan daring. Bidang ilmu yang kami sebut sebagai
Teknologi Pendidikan adalah semakin memainkan peran penting di era ini. Ini berfungsi untuk
membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan, dan
mengelola proses teknologi yang memadai dan sumber daya (Akhmaloka, 2018).

Aplikasi digital saat ini mampu menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien
inovasi. Pesatnya penggunaan teknologi digital dalam dunia pendidikan akan tercermin dalam
perubahan model pembelajaran yaitu tumbuhnya pembelajaran jarak jauh dimana dosen dan
siswa tidak perlu berada di tempat yang sama, dan lebih banyak pilihan sumber belajar tersedia
seperti buku elektronik (e-book), akses mudah ke aplikasi digital seperti perpustakaan, e-forum,
e-journal dan sebagainya (Kaku, 1997).

Tingkat ketergantungan manusia terhadap teknologi digital saat ini sangat tinggi. Itu
pemanfaatan teknologi digital tersebar di setiap bidang kehidupan manusia, termasuk
pendidikan. Digitalisasi dalam konstelasi pendidikan tentunya membutuhkan respon balik dari
pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar pendidikan tetap menghasilkan pendidikan yang sesuai
dengan dengan tujuan-tujuannya. Untuk alasan ini, perlu untuk mengelola situs web sesuai
dengan kepentingan dunia pendidikan itu sendiri. Diperlukan pengelolaan situs web yang
mengikuti kemajuan ICT, web site yang terus mengikuti kebutuhan, dan adanya regular
pembaruan konten dari situs web yang dikelola oleh Perguruan Tinggi (Suryawati, 2017).

Pengelolaan website universitas di era digital (4.0) saat ini harus mendukung sistem
akademik perguruan tinggi yang bersangkutan, termasuk administrasi penunjangnya kegiatan,
sistem informasi dan kegiatan pembelajaran online (e-learning). Dalam hubungan ini,
Kementerian Pendidikan Nasional telah mengeluarkan kebijakan “Pembelajaran Mandiri –
“Kampus Merdeka”” (Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020). umum, kebijakan "Kampus
Kemerdekaan", termasuk kemerdekaan dalam membuka yang baru prodi, kemandirian dari 5
tahun 'tradisi' administrasi akreditasi 'proyek', kemerdekaan dinaikkan statusnya menjadi
Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) dan kemandirian mengambil kegiatan belajar
di luar program studi atau di luar kampus selama 3 semester. Terobosan inovatif dan cukup
radikal ini diluncurkan begitu cepat tanpa menyentuh proses perubahan di tingkat UU, langsung
dieksekusi di Kaitannya dengan peraturan menteri yang rancangannya telah beredar luas di
media sosial media (Witono, 2020).

Selain mengembangkan sistem akademik yang lebih efektif dan efisien melalui
penggunaan sistem digital, kebijakan “Kampus Mandiri” juga berorientasi pada pengembangan
softskill dan hardskill lulusannya, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman. Belajar
di “Kampus Mandiri” memberikan tantangan dan peluang bagi pengembangan kreativitas,
kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan peserta didik, serta mengembangkan kemandirian dalam
mencari dan menemukan pengetahuan melalui realitas dan dinamika di lapangan seperti
kebutuhan kemampuan, masalah nyata, interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, tuntutan
kinerja, target dan pencapaian (Merdeka Buku Pegangan Kampus, 2020).

Sebagai sebuah inovasi di bidang pendidikan, kebijakan “Kampus Mandiri” berbasis


pada sistem digital mendapat respon yang cukup positif dari para pengelola PT lembaga
pendidikan di Indonesia. Di sisi lain, digitalisasi sistem pendidikan “Kampus Merdeka” menjadi
kebijakan Kemendikbud di tahun 2020 yang perlu diterapkan di perguruan tinggi, sementara itu,
tidak semua perguruan tinggi di Indonesia dapat mendaftar dia. Keanekaragaman sumber daya
dan potensi perguruan tinggi yang sangat beragam adalah a faktor penentu dalam implementasi
kebijakan “Kampus Mandiri”. Di Bali salah satunya perguruan tinggi yang berupaya menerapkan
kebijakan “Kampus Kemerdekaan” adalah Universitas Hindu Indonesia (UNHI)
Denpasar .UNHI Denpasar didirikan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia No. 75/D/O/1993, 19 Mei 1993 memiliki 5 Fakultas, yaitu :
Fakultas Agama dan Budaya, Fakultas Ekonomi, Fakultas MIPA, Fakultas Teknik, dan Fakultas
Kesehatan, dan Gelar Pascasarjana. Hingga akhir tahun 2019, UNHI Denpasar dikelola oleh 69
karyawan, dengan 184 dosen tetap melayani 2.664 mahasiswa (Profil UNHI Denpasar, 2020).

Implementasi “Kampus Merdeka” Berbasis Digital di UNHI Denpasar telah menopang


sistem pelayanan administrasi kampus, mendukung proses menerima siswa baru, merampingkan
proses belajar mengajar online secara fleksibel, dan mendukung praktik kerja lapangan (PKL).
Selain itu, penerapan “Independen Kampus” berbasis digital di lingkungan UNHI Denpasar juga
mendukung upaya untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa sesuai dengan bakat dan minatnya
(dalam 3 semester) jadi bahwa mereka siap memasuki dunia kerja. Sehubungan dengan
pelaksanaan Kebijakan “Kampus Merdeka”, publikasi ini membahas dua hal: (1) Mengapa
urgensi digitalisasi sistem akademik “Kampus Merdeka” yang dilaksanakan di Universitas Hindu
Indonesia di Denpasar? (2) Bagaimana implementasi dalam menciptakan wirausaha?
berdasarkan kearifan lokal masyarakat Hindu Bali?

II. TINJAUAN LITERATUR

Pengukuran kinerja cairan (pengukuran kinerja) dari penilaian dalam mengukur seorang
pejabat dari cukup untuk dan tujuan yang menjadi sasarannya ditentukan di mana itu terkandung
dalam data dengan efisiensi terkait dalam sumber daya untuk menggunakan barang
menghasilkan jasa (Priastuti., dkk: 2017). Berdasarkan kebijakan tersebut, menjadi sangat taubat
dalam suatu organisasi/perusahaan termasuk rumah sakit yang tidak cair organisasinya
berorientasi pada keuntungan karena pengukuran kinerja bisnis yang likuid memetakan strategi
tersebut ke dalam tindakan selebriti tertentu (Handayani, 2011). Regulasi Menteri Dalam Negeri
nomor 79 tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) menjelaskan bahwa
BLUD merupakan sistem yang diterapkan oleh unit Dinas/Daerah yang berkedudukan lembaga
dalam memberikan Bak kepada masyarakat yang memiliki keleluasaan dalam pengelolaan
keuangan sebagai pengecualian terhadap ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada
umumnya. Salah satu instansi yang memberikan jasadnya kepada masyarakat dalam bidang
kesehatan adalah rumah sakit.

Menurut Qaiman, et., aL (2018) menjelaskan bahwa rumah sakit merupakan unit sosial
pelayanan di bidang medis yang unitnya memiliki keunikan tersendiri karena selain bergerak
sebagai unit bisnis, juga memiliki unit lain yaitu unit sosial. Oleh karena itu, penerapan pola
pengelolaan keuangan Badan Layanan Daerah UMM (PPK-BLUD) menjadikan rumah sakit
sebagai lembaga sosial yang menyelenggarakan fungsi pelayanan kesehatan, tetapi masih bisa
mendapatkan keuntungan dari layanan yang diberikan. Oleh karena itu, evaluasi dan kinerja
penilaian terhadap salah satu kinerja keuangan perlu dilakukan terhadap lembaga yang memiliki
melaksanakan PPK-BLUD sebagai bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan BLUD pola
pengelolaan keuangan dengan fleksibilitas keuangan yang diberikan.
Analisis rasio keuangan merupakan salah satu cara untuk membantu rumah sakit dalam
menilai keuangannya pertunjukan. Menurut Ermawan (2018), kinerja keuangan semua hasil
ekonomi kegiatan yang dicapai pada periode waktu tertentu dengan melakukan kegiatan untuk
menghasilkan keuntungan dalam yang perkembangannya dapat dinilai dengan melakukan
analisis data keuangan terkandung dalam laporan keuangan perusahaan. Evaluasi kinerja
keuangan ini sangat penting bagi manajemen rumah sakit karena dengan mengetahui informasi
tersebut, maka manajemen rumah sakit dapat mengetahui permasalahan yang menyimpang dari
tujuan yang telah ditetapkan ditetapkan dan hasil penilaian kinerja keuangan dapat dijadikan
sebagai tolak ukur untuk menilai tingkat keberhasilan manajemen dan sebagai dasar bagi institusi
dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan kinerja keuangan di masa yang akan datang.

Berdasarkan Peraturan Dirjen Perbendaharaan nomor Per36/PB/2016 tentang Pedoman


Penilaian Kinerja Badan Layanan Umum, analisis terhadap rasio keuangan dilakukan dengan
membandingkan pos-pos tertentu dengan unsur-unsur laporan keuangan. Dimana rasio keuangan
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rasio biaya subsidi, rasio kas (Cash Rasio),
rasio pendapatan PNBP terhadap biaya operasional, Rasio lancar, Perputaran persediaan, Ekuitas
Imbalan (Pengembalian Ekuitas), Periode Penagihan, Pengembalian Aset Tetap, dan Aset Tetap
periode turnover (pengisian ulang), serta nilai tukar (the).

Rumah Sakit Dr Tc. Hillers Maumere adalah rumah sakit milik pemerintah Sikka
kabupaten yang sudah berbentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) memiliki fungsi untuk
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sebagai BLUD penuh maka RUMAH
SAKIT Dr. Tc. Hillers Maumere memiliki kesempatan yang lebih fleksibel untuk mengelola
keuangannya secara mandiri untuk meningkatkan kinerja dan kualitas layanan. Memiliki status
BLUD rumah sakit diperlukan untuk terus meningkatkan kinerjanya termasuk kinerja keuangan
untuk mempertahankan statusnya sebagai BLUD penuh. Oleh karena itu, penilaian kinerja
keuangan di rumah sakit menjadi sangat penting untuk melihat kemampuan rumah sakit dalam
memanfaatkan fleksibilitas yang diberikan, menilai pencapaian tujuan rumah sakit sebagai
pelayanan publik dan menilai apakah sumber daya keuangan daerah telah dilaksanakan sesuai
dengan yang diharapkan atau belum. Penelitian tentang penilaian kinerja keuangan di rumah
sakit telah banyak dilakukan seperti penelitian yang dilakukan oleh Priastuti dan Masdjojo
(2017) tentang efektivitas keuangan dan Kinerja Non Keuangan dalam Pola Pengelolaan
Keuangan Publik Daerah Badan Pelayanan (PPK BLUD) RUMAH SAKIT Ambarawa
Kabupaten Semarang dengan menggunakan SK Menteri Kesehatan 1164/MENKES/SK/X/2007
dimana hasil analisis rasio keuangan menunjukkan bahwa RS Ambarawa secara keseluruhan
memiliki kesehatan keuangan yang baik berdasarkan periode pengamatan dari tahun 2012 hingga
2014.

Hasil yang berbeda dilakukan oleh Ermawan Research (2018) terhadap kinerja keuangan
Analisis Badan Layanan Umum Daerah RSJ Sambang Lihum Provinsi Kalimantan Selatan
berguna untuk mengetahui kinerja keuangan, hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum
Analisis Kinerja Keuangan RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makasar Tahun 2013 sampai
dengan tahun 2016 berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor:
PER34/PB/2014 dimana hasil kajian menunjukkan bahwa kondisi keuangan dan perkembangan
keuangan RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makasar Selama tahun 2013-2016 tidak terlalu
bagus. Berdasarkan inkonsistensi hasil penelitian sebelumnya, peneliti menemukannya penting
untuk melakukan penelitian dengan judul penilaian kinerja keuangan Dr. RUMAH SAKIT. TC
Hillers Maumere untuk mengevaluasi kinerja keuangan RS Dr Tc. Hillers Maumere telah
menjadi bentuk pengawasan sebagai lembaga pelaksana PPKBLUD. Selain itu, peneliti juga
menambahkan kebaruan penelitian mengenai periode tersebut Tahun 2014-2018 dan tambahan
Peraturan Dirjen Perbendaharaan nomor 36/PB/2016 pada pedoman penilaian kinerja Badan
Layanan Umum Kesehatan, karena: pedoman tersebut merupakan perubahan dari peraturan
Dirjen Perbendaharaan nomor PER34/PB/2014 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Badan
Layanan Umum di Pelayanan Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Dirjen
Perbendaharaan nomor PER23/PB/2015.

III. BAHAN DAN METODE

Badan Layanan Umum (BLU) bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada


masyarakat agar memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan
keluwesan dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas serta
pelaksanaannya praktik bisnis yang sehat (Peraturan Direktur Jenderal Nomor PER36/PB/2016).

Data yang penulis gunakan adalah Neraca dan Laporan Operasional Rumah Sakit Dr.Tc.
Hillers Maumere Periode 2014 – 2018. Metode pengumpulan data yang penulis gunakan
merupakan metode dokumentasi dengan data sekunder yang penulis peroleh dari pihak-pihak
Rumah Sakit Dr.Tc. Hiller Maumere. Penelitian ini menggunakan salah satu variabel yaitu
keuangan kinerja dengan analisis deskriptif analisis rasio keuangan berdasarkan peraturan
Direktorat Jenderal Keuangan Nomor: PER-36/PB/2016.
DAFTAR PUSTAKA

Agnes,Sawir.(2003). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan.


Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Cooper,C.L.and Robertson, I.T.2002.The Influence of Values in Organizations : Linking Value


and Outcomes at Multiple Levels of Analysis : Maierhofer, Kabanoff &Griffin. International
Review of Industrial and Organizational Psychology.Vol.17.217-263.

Ermawan, Deny. 2018. Analisis Kinerja Keuangan Badan Layanan Umum Daerah RSJ
Sambang Lihum Provinsi Kalimantan Selatan. Focus. Vol. 8, No. 1. Diakses melalui :
https://repository.usd.ac.id/35174/2/152114075_full.pdf .

Handayani, Bestari Dwi. 2011. “Pengukuran Kinerja Organisasi Dengan Pendekatan Balanced
Scorecard Pada RSUD Kabupaten Kebumen”. Jurnal Dinnamika Manajemen. Vol.2. No.1. pp.
78 – 91. Hanum, N.N., 2013. Hubungan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Dengan Profil Lipid
Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon Periode
Januari-April 2013. Skripsi. FK dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif
HidayatullahJakarta http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26407/1/Nida
%20Najibah%20Hanum FKIK.pdf .

Laporan Neraca RSUD dr.TC.Hillers Maumere periode 2014 – 2018. [6]. Laporan Realisasi
Pendapayan dan Biaya RSUD drTC Hillers Maumere periode 2014 – 2018.

Mahsun, M. (2006). Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakaarta: BPFE.

Masnah. (2012). Analisis Rasio Financial dan Rasio Non Financial Sebagai Dasar Pengukuran
Kinerja RSUP dr. Muhammad Hoesin Palembang. Jurnal Manajemen Pelanggan Kesehatan
Universitas Binadarma. https://docplayer.info/34189912-Analisis-rasio-financial-dan-rasio-non-
financial-sebagaidasar-pengukuran-kinerja-rsup-dr-muhammad-hoesin-palembang-jurnal-
masnah.html

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengeloalaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. [10]. Peraturan Direktur Jenderal Perbendahaan
Nomor PER 36/PB/2016) Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Badan Layanan Umum Bidang
Kesehatan.

Priastuti, Wahyu Yuli dan Gregorius Nasiansenus Masdjojo. 2017. Efektivitas Kinerja Keuangan
Dan Non Keuangan Pada Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK
BLUD) RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang. Prosiding Seminar Nasional Multi Disiplin
Ilmu & Call For Papers Unisbank Ke-3 (SENDI_U3).

Richard A. Lambert (2001), Contracting Theory and Accounting, Journal of Accounting and
Economics, 32, pp. 3 - 87.

Septiani, Aditya. (2005). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatwaktuan Pelaporan


Keuangan pada Pasar Modal yang sedang Berkembang:Perspektif Teori Pengungkapan. Tesis
Program Pasca Sarjana Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang.

Tinarbuka,A.A..(2011).Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit. Retrieved from


http://tinarbukaaw.students-blog.undip.ac.id/2011/07/badan-layanan-umum-blu-rumahsakit.

Qaiman, Bahar; Muspa, Agus, Arman. 2018. Analisis Implementasi Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum RSUP Dr. Wahidin Sudirohsodo Makassar. Patria
Artha Manajemen Journal (PAMJou). Vol. 2 Issue 1. https://doi.org/10.33857/pamj.v2i1.106

Anda mungkin juga menyukai