Anda di halaman 1dari 17

TOPIK-TOPIK KHUSUS DALAM KEUANGAN

Inisiasi Tutorial Ke - 8
Mata Kuliah Manajemen Keuangan
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi

Penulis : Elisabeth Ria Praningtyas


Email : Elisabeth.ria@ecampus.ut.ac.id
MERGER DAN AKUSISI
• Merger dan akusisi merupakan dua metode yang kerap digunakan
Manajemen dalam melakukan perluasan usaha
• Merger adalah penggabungan usaha-usaha yang sudah ada, sedangkan
akuisisi adalah membeli perusahaan lain yang sudah ada

Ekspektasi
pertumbuhan
Motif merger lebih cepat
dan akuisisi Motif ekonomi
yaitu saling Sinergi
menguntungkan
• Merger dan akuisisi yang menghasilkan sinergi membuat gabungan dari
dua perusahaan tersebut bernilai lebih besar dari pada penjumlahan
masing-masing nilai perusahaan
MERGER DAN AKUSISI
• Sinergi operasi muncul dari perusahaan yang melakukan ekspansi pada
bisnis yang sama ataupun melakukan ekspansi pada sektor terkait.
• Sinergi keuangan menunjukkan ada penghematan pendanaan akibat arus
kas operasi yang lebih stabil dan risiko pembayaran utang berkurang
Penjualan lebih
besar dan
Sinergi operasi penghematan biaya
sehingga laba lebih
besar
Sinergi
Dapat menggunakan
hutang lebih besar
Sinergi keuangan dan suku bunga
pinjaman lebih
rendah
MERGER DAN AKUSISI
• Meskipun demikian, konsep CAPM memandang bahwa diversifikasi
tidak bisa menghilangkan risiko, karena pasar sendirilah yang
menentukan nilai perusahaan
• CAPM melihat bahwa diversifikasi hanya menimbulkan manfaat sinergi
keuangan
• Selain dua motif sebelumnya, terdapat dua motif lainnya yang dilakukan
dengan alas an meragukan (dubious)

Diversifikasi
Motif dubious
merger dan
akuisisi Jumlah earnings
per share (EPS)
MERGER DAN AKUSISI MELALUI PEMBAYARAN T

• Contoh soal berikut merupakan penghitungan biaya akuisisi:


Diketahui PT A akan membeli PT S. Jumlah lembar saham PT S
adalah 100 juta lembar dengan harga Rp800 per lembar. Maka, nilai
modal PT S adalah Rp80 miliar. Jika PT A menawarkan harga per
lembar sebesar Rp900, maka biaya akuisisinya adalah…

Biaya akuisisi = Jumlah lembar saham PT S x (Harga lembar


saham PT S – Harga lembar saham PT A)
= 100 juta x (Rp900-Rp800)
= Rp10 miliar
Manfaat atas akuisisi PT A terhadap PT S diharapkan lebih besar dari
biaya Rp10 miliar ini.
MERGER DAN AKUSISI MELALUI PEMBAYARAN T

• Contoh soal berikut merupakan penghitungan manfaat akuisisi:


Diketahui PT A akan membeli PT S. PT A merupakan perusahaan di
industry makanan dan minuman, sedangkan PT S adalah perusahaan
distribusi. PT A akan menghemat biaya distribusi sebesar Rp1 miliar
dengan peningkatan penghematan 6% tiap tahunya sampai selamanya.
Jika cost of equity sebesar 13%, berapa besar manfaatnya?
Manfaat = Penghematan / (cost of equity-peningkatan
penghematan)
= Rp1 miliar / (13%-6%)
= Rp14,3 miliar
• Manfaat yang positif menunjukkan ada manfaat ekonomi. Pada soal
tersebut di atas, besarnya manfaat bersih adalah…
NPV = Manfaat – Biaya
= Rp14,3 miliar – Rp10 miliar
= Rp4,3 miliar
MERGER DAN AKUSISI MELALUI PEMBAYARAN T

• Perhatikan bahwa PT S akan menikmati Rp10 miliar selisih penjualan


antara ke PT A dengan ke investor lain, dan PT A hanya berharap
menikmati Rp4,3 miliar saja.

Melakukan ekspansi pada bisnis


Sinergi operasi yang sama, atau diversifikasi ke
sektor terkait
Sinergi
Arus kas operasi lebih stabil
Sinergi keuangan sehingga risiko pembayaran utang
berkurang, rasio hutang lebih tinggi
MERGER DAN AKUSISI MELALUI PERTUKARAN SA
• Contoh soal berikut merupakan penghitungan akuisisi melalui pertukaran
saham:
Diketahui PT A akan membeli PT S yang jumlah lembar sahamnya
sebanyak 100 juta lembar dengan harga Rp900 per lembar. Harga
saham PT A sebesar Rp1.200 per lembar. Maka, berapa lembar saham
PT A perlu mengganti?

Lembar saham = Jumlah lembar saham PT S x Harga per


lembar
saham PT S / Harga per lembar saham PT A
= (100 juta x Rp900)/Rp1.200
= 75 juta lembar
Maka jumlah lembar saham yang baru sekarang adalah
= 500 juta + 75 juta lembar
= 575 juta lembar
MERGER DAN AKUSISI
• Ada dua istilah dalam merger dan akuisisi, yaitu:
 Friendly merger: penggabungan perusahaan-perusahaan yang
dilandasi dengan kesepakatan antar Manajemen. Umumnya harga yang
diberikan layak dan diterima oleh perusahaan yang mengakuisisi.
 Hostile takeover: penggabungan perusahaan-perusahaan yang tidak
disetujui oleh Manajemen perusahaan yang diakuisisi. Umumnya
harga yang diberikan terlalu rendah. Alasan lain yang tidak
dikemukakan adalah kemungkinan kehilangan kedudukan atau
kompensasi penggantian para direksi yang tidak memadai.

• Terdapat berbagai cara yang dilakukan Manajemen untuk mengamankan


kedudukannya sebagai direksi perusahaan, di antaranya golden parachute,
poison pill, dan white knight.
MERGER DAN AKUSISI
• Golden parachute adalah kontrak kerja yang menyatakan bahwa
Manajemen akan memperoleh kompensasi yang sangat besar jika mereka
kehilangan jabatan akibat akuisisi perusahaan.
• Poison pill adalah cara yang dilakukan Manajemen PT yang diakuisisi
dengan menerbitkan obligasi serta warrant yang dapat ditukar dengan
saham perusahaan dengan harga yang sangat rendah.
• White knight, yaitu Manajemen berusaha mencari calon pembeli baru yang
menyatakan bahwa Manajemen PT yang diakusisi tidak akan diubah
• Di Indonesia, Manajemen tidak memiliki kapasitas untuk menolak atau
menerima keputusan merger dan akuisisi sebab keputusan tersebut diambil
oleh para pemegang saham dalam RUPS.
RESTRUKTURISASI RAMPING
Penyebab umum adalah unit kegiatan
Sell-off (Penjualan
membebani korporasi, atau karena tidak
unit-unit kegiatan)
tercapai skala ekonominya

Spin-off Unit kegiatan terpisah sehingga memiliki direksi


(Pemisahan unit- sendiri dan independen dalam mengambil
unit kegiatan) keputusan

Penyebab umum adalah biaya listing yang


Restrukturisasi
Going private terlalu berat dan persyaratan serta pengawasan
lebih ramping
BAPEPAM yang merepotkan

Hutang menjadi sangat besar karena pinjaman


Leverage buy-out digunakan untuk membeli Kembali saham-
saham yang dimiliki masyarakat

Para direksi menerbitkan obligasi dengan


Coupon rate
coupon rate sangat tinggi
REORGANISASI
• Dilakukan dalam rangka memperkecil beban finansial yang sifatnya tetap
supaya kegiatan operasi masih mampu menutup biaya operasi
• Jika reorganisasi finansial tidak cukup menyelamatkan perusahaan, maka
dapat dilakukan reorganisasi operasional dengan mengganti mesin-mesin
supaya lebih efisien
• Perlu diingat bahwa reorganisasi tetap membutuhkan dana yang sangat besar
khususnya pada masa-masa awal
LIKUIDASI
• Ditempuh ketika kreditur berpendapat bahwa prospek perusahaan tidak lagi
menguntungkan
• Memakan waktu lama dan penjualan aktiva yang sangat murah
• Prioritas pertama sebelum melakukan likuditas adalah pembayaran kewajiban
terhadap para karyawan (gaji), pemerintah (pajak), baru kemudian melakukan
penjualan aktiva-aktiva demi melunasi hutang terhadap kreditur
• Kesulitan keuangan perusahaan tidak datang dalam waktu tiba-tiba.
Perusahaan dengan debt to equity ratio cenderung meningkat menunjukkan
perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Return on equity juga menurun
bahkan negatif menjadi tanda bahwa keuangan perusahaan berada dalam
kondisi yang tidak baik.
KURS ANTARVALUTA ASING
• Bagaimana jika kita melakukan pemesanan bahan baku di luar negeri yang
rencananya akan tiba dalam waktu tiga bulan mendatang? Manakah kurs yang
akan digunakan? Apakah kurs saat ini ketika melakukan pemesanan atau kurs
saat bahan baku yang dipesan datang?
• Terdapat dua opsi dalam kasus ini:
 Tidak melakukan pembayaran sama sekali sampai bahan baku yang
dipesan tiba, sehingga kurs yang dipakai adalah kurs tiga bulan mendatang.
 Melindungi diri dari risiko valuta asing, misalnya dengan membeli mata
uang asing menggunakan forward rate, swap, atau dengan menyimpan
sejumlah mata uang asing tujuan yang pada tiga bulan lagi jumlahnya sama
dengan tagihan
PENDANAAN DARI LUAR NEGERI
• Perusahaan mungkin saja memilih menggunakan sumber dana pinjaman dari
luar negeri karena suku bunganya lebih murah jika dibandingkan dengan suku
bunga dalam negeri
• Namun, perusahaan harus memperhatikan kemungkinan depresiasi mata uang
rupiah
• Contoh soal:
Perusahaan akan meminjam US$ dengan membayar bunga 5.5% per
tahun, dengan depresiasi terhadap Rupiah sebesar 5% per tahun. Berapa
tingkat bunga yang sebenarnya?
= [{(1+Bunga pinjaman LN)(1+Depresiasi Rupiah)}-1]
= [{(1+0.055)(1+0.05)}-1]
= 0.10775 = 10.78%
Jika angka ini masih lebih rendah dibandingkan bunga pinjaman dalam
negeri maka perusahaan dapat memilih menggunakan pinjaman luar negeri.
INVESTASI LUAR NEGERI
• Penentuan tingkat risiko menjadi kendala ketika pendanaan dan investasi
berasal dari luar negeri. Ada industri di Indonesia yang memiliki beta tinggi di
Indonesia, namun tidak terlalu tinggi di negara tujuan investasi
• Perbedaan beta terjadi karena adanya country border sehingga beta suatu
industri dapat berbeda pada negara yang berbeda, tergantung hambatan baik
dalam arus modal maupun arus perdagangan.
• Selain itu, diversifikasi internasional juga mengalami kendala country risk,
seperti kondisi politik negara tujuan investasi
INVESTASI LUAR NEGERI
• Terdapat beberapa alternatif pendanaan investasi luar negeri, yaitu:
1. Perusahaan menghimpun dana dari negara asal dan menyalurkannya ke
negara tujuan investasi. Namun alternatif ini mengandung risiko valuta
asing.
2. Perusahaan menghimpun dana di negara pengundang untuk
diinvestasikan di negara pengundang investasi. Meskipun dapat
melakukan hedging pada arus kas investasi yang diharapkan berwujud
rupiah, hedging tidak bisa dilakukan selama 100% karena ada modal yang
dibawa dari peusahaan asal.
3. Mencari dana dari negara ketiga di luar negara tujuan investasi maupun
negara asal perusahaan pelaku investasi.

Anda mungkin juga menyukai