Anda di halaman 1dari 9

MENGISI SPT PPH PASAL

21/26
APA ITU SPT PPH
PASAL 21/26?

Jenis Surat Pemberitahuan Masa PPh Pasal


21/26 merupakan surat pemberitahuan atas
pemotongan atau pemungutan pajak atas
penghasilan berupa gaji, honorarium, upah,
tunjangan dan pembayaran lainnya dengan
nama dan dalam bentuk apapun yang
berhubungan dengan pekerjaan atau jabatan,
jasa dan kegiatan yang dijalankan oleh orang
pribadi subjek pajak.
Pengisian SPT:

Setelah Anda masuk ke dalam halaman utama e-SPT PPh 21, maka kita dapat memulai
untuk melakukan pengisian SPT PPh 21. Berikut ini langkah-langkah untuk mengisi e-SPT
PPh 21, yaitu:
* Pilih menu ‘SPT’ – ‘Buat SPT’.
* Pilih ‘Isi SPT’ – klik pada ‘Daftar Pemotongan Pajak’ (1721-1) untuk pegawai tetap – pilih
‘Satu Masa Pajak’.
* Mulai isi data NPWP, Nama, Kode Objek Pajak, serta jumlah penghasilan bruto serta
pajak penghasilan yang dipotong, lalu pilih ‘Simpan’.
* Pilih ‘Tambah’ jika Anda ingin memasukkan data lainnya.
Apabila pelaporan pajak PPh 21 tersebut untuk pegawai tidak tetap, maka silakan *pilih
‘Isi SPT’ – ‘Daftar Bukti Potong’ – ‘Tidak Final’ (1721-II).
*Isi data NPWP, nama, NIK KTP, alamat, lalu pilih ‘Kode Objek Pajak’, kemudian isi form e-
SPT sesuai dengan data yang dibutuhkan.
* Setelah pengisian data selesai baik untuk e-SPT PPh 21 pegawai tetap maupun tidak
tetap, langkah selanjutnya adalah masuk ke menu ‘Isi SPT’ – ‘SPT Induk’, dan Anda akan
menemukan besaran jumlah pajak terutang.
.

Pajak Penghasilan Pasal 21 ini diperuntukkan bagi orang pribadi


subjek pajak dalam negeri, sedangkan PPh Pasal 26 bagi orang
pribadi subjek pajak luar negeri. Adapun tenggat waktu
pembayaran PPh Pasal 21/26 ialah tanggal 10 bulan berikutnya
dengan batas waktu lapor Surat Pemberitahuan Masa PPh Pasal
21/26 pada tanggal 20. Surat pemberitahuan Masa jenis ini
berbentuk formulir SPT PPh 1721. Jenis formulir 1721 pun
terbagi menjadi dua yaitu 1721 A1 bagi karyawan swasta dan
1721 A2 bagi pegawai negeri.
KAPAN BATAS PELAPORAN
PPH PASAL 21/26?
Disebutkan dalam Peraturan Menteri
Keuangan No. 242/PMK. 03/2014 untuk
penyetoran PPh Pasal 21 yang dipotong oleh
Pemotong PPh harus disetor paling lama
tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya setelah
Masa Pajak berakhir. Sedangkan batas
pelaporan PPh Pasal 21 yaitu tanggal 20
(duapuluh) bulan berikutnya.
Cara Penyampaian SPT
Penyampaian SPT oleh WP dapat dilakukan secara
.
langsung melalui KPP atau KP2KP; melalui pos dengan bukti
pengiriman surat; atau dengan cara lain seperti melalui
perusahaan jasa ekspedisi/kurir dengan bukti pengiriman
surat; atau e-Filing melalui website Direktorat Jenderal
Pajak atau ASP (Penyedia Jasa Aplikasi) dan diberikan Bukti
Penerimaan Elektronik. e-Filing adalah suatu cara
penyampaian SPT yang dilakukan secara on-line yang real
time melalui website Direktorat Jenderal Pajak
(www.pajak.go.id) atau Penyedia Jasa Aplikasi atau
Application Service Provider (ASP). (PER-14/PJ/2013) Batas
waktu penyampaian SPT pada pasal 3 ayat 3 UU KUP diatur
bahwa SPT Masa paling lama 20 (dua puluh) hari setelah
akhir Masa Pajak.
SPT Dianggap Tidak Disampaikan:

Dalam Pasal 3 ayat 7 UU KUP dinyatakan bahwa, SPT


dianggap tidak
disampaikan apabila:
1. SPT tidak ditandatangani;
2. SPT tidak dilampiri keterangan dan/atau dokumen sesuai
dengan Per. Menkeu;
3. SPT lebih bayar disampaikan telah lewat 3 tahun sesudah
berakhirnya Masa
Pajak, bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak, dan WP telah
ditegur secara
tertulis; atau
4. SPT disampaikan setelah Dirjen Pajak melakukan
pemeriksaan / menerbitkan
SKP.
Sanksi Karena Tidak Menyampaikan
SPT :
Sanksi bagi WP yang tidak menyampaikan SPT, dapat
berupa sanksi administrasi ataupun sanksi pidana. Pasal
7 ayat (1) UU KUP menyatakan apabila SPT tidak
disampaikan dalam jangka waktunya atau batas waktu
perpanjangan penyampaian SPT, dikenai sanksi
administrasi berupa denda sebesar:
 Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) untuk SPT Masa
PPN,
 Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) untuk SPT Masa
lainnya,
 Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) untuk SPT Tahunan
PPh WP Badan
 Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) untuk SPT
Tahunan PPh WP Orang Pribadi.
.
CONTOH SPT PPH PASAL 21/26:

Anda mungkin juga menyukai