SUKRI YS (1634030006)
SUSI ARIYANI (1834030025)
AULIA FRISKA FRISKA (1834030045)
NYOMAN RITA WIDIANTI (1834030046)
Dengan demikian, pembukuan harus mencatat secara formal mengenai:
a. Harta, kewajiban, dan modal untuk penyusunan neraca:
b. penghasilan dan biaya untuk penyusunan laporan dan pemungutan PPh;
c. harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa untuk penghitungan PPN dan PPnBM;
d. Ditutup dengan penyusunan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi.
Pencatatan adalah Pengumpulan data secara teratur tentang peredaran atau
penerimaan bruto dan atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung
jumlah pajak yang terutang termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan
atau yang dikenakan pajak yang bersifat final. (Pasal 28 ayat (9) UU KUP)
Dengan demikian pencatatan hanya mencatat jumlah penerimaan/
peredaran bruto/omzet bruto. Pencatatan harus memisahkan:
a. jumlah peredaran bruto objek pajak sebagai dasar penerapan
norma penghitungan
b. jumlah penghasilan yang bukan objek pajak
c. jumlah penghasilan yang dikenakan PPh final.
Pihak yang wajib menyelenggarakan pembukuan dan pencatatan
Pembukuan wajib diselenggarakan oleh:
Wajib pajak badan
Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan/ pekerjaan bebas
(dengan peredaran bruto di atas 1,8 miliar rupiah setahun).
Pencatatan wajib diselenggarakan oleh:
Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas
yang peredaran brutonya dalam satu tahun kurang dari 4,8 M, dapat menghitung
penghasilan neto dengan menggunakan norma penghitungan penghasilan neto,
dengan syarat memberitahukan ke Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu 3
bulan pertama dari tahun pajak yang bersangkutan;
Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas.
Tujuan Pembukuan dan Pencatatan
Tujuan pembukuan adalah untuk mem Tujuan pencatatan adalah untuk mem
permudah: permudah:
Pengisian SPT Pengisian SPT
Perhitungan penghasilan kena paja Penghitungan penghasilan kena paj
k ak
Penghitunga PPN dan PPnBM Penghitungan PPN dan PPnBM
Mengetahui posisi keuangan dan ha
sil kegiatan usaha/ pekerjaan beba
s
Syarat-Syarat Penyelenggaraan
Pembukuan/Pencatatan
Diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik dan mencerminkan
keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya.
Diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab,
satuan mata uang Rupiah dan disusun dalam bahasa Indonesia atau dalam
bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan.
Diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan stelsel akrual atau stelsel
kas.
Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain Rupiah
dapat diselenggarakan oleh WP setelah mendapat izin Menteri Keuangan.
Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai harta,
kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian
sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang terutang.
Syarat-syarat pencatatan