Dalam dunia perpajakan, pembukuan dan pencatatan merupakan dua proses penting yang
tidak boleh dilewatkan oleh wajib pajak terutama para pengusaha karena keduanya berfungsi
sebagai dasar perhitungan pajak terutang.
Nah, dari pengertian tersebut kita dapat memahami bahwa Pada dasarnya, pencatatan
merupakan bagian dari pembukuan. Namun, kegiatan pembukuan juga harus mengacu pada
pencatatan pajak. Keduanya tidak bisa saling dipisahkan.
APA TUJUANNYA?
Penyelenggaraan pembukuan maupun pencatatan bertujuan untuk mempermudah wajib pajak
dalam memenuhi kewajiban perpajakannya seperti pengisian surat pemberitahuan (SPT),
penghitungan penghasilan kena pajak, penghitungan PPN dan PPnBM, serta untuk mengetahui
posisi keuangan dari hasil kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
Peredaran atau penerimaan bruto dan/atau jumlah penghasilan bruto yang diterima
dan/atau diperoleh;
Penghasilan yang bukan objek pajak dan/atau penghasilan yang pengenaan
pajaknya bersifat final
Bagi wajib pajak yang mempunyai lebih dari satu jenis usaha dan/atau tempat usaha,
pencatatan harus menggambarkan secara jelas untuk masing-masing jenis usaha dan/atau
tempat usaha yang bersangkutan.
segala bentuk buku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan
dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang dikelola secara
elektronik atau secara program online wajib disimpan selama 10 tahun di Indonesia, yaitu di
tempat kegiatan atau tempat tinggal wajib pajak orang pribadi, atau di tempat kedudukan
wajib pajak badan.*